Nyeri Dan Kenyamanan

40
KDM I-PSIK UNEJ 1 NYERI Oleh: Irvan Kusumanegara

description

NYERI_DAN_KENYAMANAN

Transcript of Nyeri Dan Kenyamanan

KDM I-PSIK UNEJ 1

NYERI

Oleh: Irvan Kusumanegara

KDM I-PSIK UNEJ 2

Tujuan Instruksional Khusus:Mahasiswa akan dapat: Menjelaskan definisi nyeri Menjelaskan sifat-sifat nyeri Menjelaskan fisiologi nyeri Menjelaskan respon terhadap nyeri Menjelaskan klasifikasi nyeri Menjelaskan faktor yg mempengaruhi nyeri Menjelaskan manajemen nyeri Menjelaskan perawatan klien dengan nyeri

KDM I-PSIK UNEJ 3

Preambule……….Alasan apa yg membuat

seseorang datang ke rumah sakit?????

Nyeri adalah alasan utama seseorang datang ke RS

KDM I-PSIK UNEJ 4

Lanjutan……..

Nyeri merupakan tanda penting terhadap adanya gangguan fisiologis

Nyeri bersifat subyektif Nyeri sangat mengganggu dan

menyulitkan banyak orang Nyeri bisa terjadi bersama proses

penyakit, pemeriksaan laboratorium dan pengobatan

KDM I-PSIK UNEJ 5

Definisi ??? Menurut International Association for Study

of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan

Teori Specificity “suggest” menyatakan bahwa nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena adanya injury dan informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik di spinal cord

KDM I-PSIK UNEJ 6

Masih lanjutan lho…….

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yg tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yg aktual dan potensial

Secara umum keperawatan mendefinisikan nyeri sebagai apapun yg menyakitkan tubuh yg dikatakan individu yg mengalaminya, yg ada kapanpun individu mengatakannya

KDM I-PSIK UNEJ 7

Sifat-Sifat Nyeri:

Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi

Nyeri bersifat subyektif dan individual Nyeri tak dapat dinilai secara objektif

seperti sinar X atau lab darah Perawat hanya dapat mengkaji nyeri

pasien dengan melihat perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien

KDM I-PSIK UNEJ 8

Sambungan……. Hanya klien yang mengetahui kapan

nyeri timbul dan seperti apa rasanya Nyeri merupakan mekanisme

pertahanan fisiologis Nyeri merupakan tanda peringatan

adanya kerusakan jaringan Nyeri mengawali ketidakmampuan Persepsi yang salah tentang nyeri

menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal

KDM I-PSIK UNEJ 9

Atribut Nyeri menurut Mahon:

Nyeri bersifat individu Nyeri tidak menyenangkan Merupakan suatu kekuatan yg

mendominasi Bersifat tidak berkesudahan

KDM I-PSIK UNEJ 10

Beberapa istilah dalam nyeri:

Nosiseptor serabut syaraf yang

mentransmisikan nyeri Ambang nyeri

stimulus yg paling kecil yg akan menimbulkan nyeri

Toleransi nyeriintensitas maksimum/durasi nyeri

yg individu ingin untuk dpt ditahan

KDM I-PSIK UNEJ 11

Fisiologi Nyeri3 komponen fisiologis nyeri: Resepsi

proses perjalanan nyeri Persepsi

kesadaran seseorang terhadap nyeri

Reaksirespon fisiologis & perilaku

setelah mempersepsikan nyeri

KDM I-PSIK UNEJ 12

Resepsi……..

Stimulus (mekanik, termal, kimia)

Pengeluaran histamin, bradikinin, kalium

Nosiseptor

Impuls syaraf

Serabut syaraf perifer

KDM I-PSIK UNEJ 13

Masih lanjutan……..

Kornu dorsalis medula spinalis

Neurotransmiter (substansi P)

Pusat syaraf di otak

Respon reflek protektif

KDM I-PSIK UNEJ 14

Faktor pengganggu resepsi nyeri:

Trauma Obat-obatan Pertumbuhan tumor Gangguan metabolik

KDM I-PSIK UNEJ 15

Tipe serabut saraf perifer

Serabut saraf A-delta Merupakan serabut bermyelin Mengirimkan pesan secara cepat Menghantarkan sensasi yang tajam, jelas

sumber dan lokasi nyerinya Reseptor berupa ujung-ujung saraf bebas

di kulit dan struktur dalam seperti , otot tendon dll

Biasanya sering ada pada injury akut Diameternya besar

KDM I-PSIK UNEJ 16

Sambungan …..

Serabut saraf C Tidak bermyelin Diameternya sangat kecil Lambat dalam menghantarkan impuls Lokasinya jarang, biasanya dipermukaan

dan impulsnya bersifat persisten Menghantarkan sensasi berupa

sentuhan, getaran, suhu hangat, dan tekanan halus

Reseptor terletak distruktur permukaan.

KDM I-PSIK UNEJ 17

Neuroregulator Substansi yang memberikan efek pada

transmisi stimulus saraf, berperan penting pada pengalaman nyeri

Substansi ini ditemukan pada nocicepetor yaitu pada akhir saraf dalam dorsal horn pada spinal cord dan pada tempat reseptor dalam saluran spinotalamik

Neuroregulator ada dua macam yaitu neurotransmitter dan neuromodulator

KDM I-PSIK UNEJ 18

Neurotransmitter seperti substansi P mengirimkan impuls elektrik melewati celah synaptik antara dua serabut sarafcontoh: substansi P, serotonin, prostaglandin

Neuromodulator memodifikasi aktivitas saraf dan mengatur transmisi stimulus saraf tanpa mentrasfer secara langsung sinyal saraf yang melalui synaps.Contoh: endorphin, bradikinin

Neuromodulator diyakini aktifitasnya secara tidak langsung bisa meningkatkan atau menurunkan efek sebagian neurotransmitter

KDM I-PSIK UNEJ 19

Teori Get Control Dikemukanan oleh Melzack dan wall

pada tahun 1965 Dalam teori ini dijelaskan bahwa

Substansi gelatinosa (SG) yg ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri.

KDM I-PSIK UNEJ 20

Terusannya…. Impuls nyeri bisa lewat jika pintu gerbang

terbuka dan impuls akan di blok ketika pintu gerbang tertutup

Menutupnya pintu gerbang merupakan dasar terapi mengatasi nyeri

Berdasarkan teori ini perawat bisa menggunakannya untuk memanage nyeri pasien.

Neuromodulator bisa menutup pintu gerbang dengan cara menghambat pembentukan substansi P.

KDM I-PSIK UNEJ 21

Persepsi…….Stimulus nyeri

Medula spinalis

Talamus

Otak (area limbik)

Reaksi emosi

Pusat otak

Persepsi

KDM I-PSIK UNEJ 22

Reaksi…….Impuls nyeri

medula spinalis

batang otak & talamus

Sistem syaraf otonom

Respon fisiologis & perilaku

KDM I-PSIK UNEJ 23

Respon Fisiologis terhadap NyeriStimulasi Simpatik:(nyeri ringan, moderat, dan

superficial) Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan

respirasi rate Peningkatan heart rate Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP Peningkatan nilai gula darah Diaphoresis Peningkatan kekuatan otot Dilatasi pupil Penurunan motilitas GI

KDM I-PSIK UNEJ 24

Masih lanjutan…..

Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan dalam) Muka pucat Otot mengeras Penurunan HR dan BP Nafas cepat dan irreguler Nausea dan vomitus Kelelahan dan keletihan

KDM I-PSIK UNEJ 25

Respon Tingkah Laku terhadap Nyeri

Meinhart & McCaffery mendiskripsikan 3 fase

pengalaman nyeri: Fase antisipasi-----terjadi sebelum

nyeri diterima. Fase sensasi-----terjadi saat nyeri

terasa. Fase akibat (aftermath)------terjadi

ketika nyeri berkurang atau berhenti

KDM I-PSIK UNEJ 26

Indikator perubahan tingkah laku

interaksi sosial

Vokalisasi gerakan tubuh

ekspresi wajah

KDM I-PSIK UNEJ 27

vokalisasi: Mengaduh Menangis Sesak Nafas Mendengkur

Ekspresi Wajah: Meringis Menggeletukkan gigi Menggigit bibir

KDM I-PSIK UNEJ 28

Gerakan tubuh: Gelisah Imobilisasi Ketegangan otot, peningkatan gerakan jari &

tangan

Interaksi sosial: Menghindari percakapan Menghindari kontak sosial Penurunan rentang perhatian Fokus pd aktivitas menghilangkan nyeri

KDM I-PSIK UNEJ 29

Klasifikasi Nyeri

Berdasarkan sumbernya• Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri

yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat burning (seperti terbakar)ex: terkena ujung pisau atau gunting

• Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pemb. Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar & lbh lama drpd cutaneus ex: sprain sendi

KDM I-PSIK UNEJ 30

Sambungan…..• Visceral (pada organ dalam),

stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan

Berdasarkan penyebab: Fisik PsycogenicBiasanya nyeri terjadi karena

perpaduan 2 sebab tersebut

KDM I-PSIK UNEJ 31

Perbedaan karakteristik nyeri akut dan kronik

Lamanya dalam hitungan menit

Ditandai peningkatan BP, nadi, dan respirasi

Respon pasien:Fokus pada nyeri, menyetakan nyeri menangis dan mengerang

Tingkah laku menggosok bagian yang nyeri

Lamanyna sampai hitungan bulan, > 6bln

Fungsi fisiologi bersifat normal

Tidak ada keluhan nyeri

Tidak ada aktifitas fisik sebagai respon terhadap nyeri

KDM I-PSIK UNEJ 32

Berdasarkan lokasi/letak Radiating pain

Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain)

Referred painNyeri dirasakan pd bagian tubuh ttt yg diperkirakan berasal dr jaringan penyebab

Intractable painNyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri kanker maligna)

Phantom painSensasi nyeri dirasakan pd bag. Tubuh yg hilang

KDM I-PSIK UNEJ 33

Contoh referred pain……

KDM I-PSIK UNEJ 34

Faktor yang mempengaruhi respon nyeri

Pengalaman nyeri

Keluarga & Dukungan sosialGaya

koping

Perhatian

Ansietas

Pengalamanterdahulu

usia

Jeniskelamin

culture

Makna nyeri

KDM I-PSIK UNEJ 35

Pengkajian ………1. Ekspresi klien terhadap nyeri2. Klasifikasi pengalaman nyeri3. Karakteristik nyeri Onset dan durasi Lokasi Sebaran Kualitas Pola nyeri Cara mengatasi Tanda lain yang menyertai

KDM I-PSIK UNEJ 36

Contoh skala pengukur nyeri…..

KDM I-PSIK UNEJ 37

Lanjutan…….

4. Efek nyeri pada klien Tanda dan gejala fisik Efek tingkah laku Efek pada ADL

5. Status neurologi

KDM I-PSIK UNEJ 38

Diagnosa Keperawatan… Nyeri akut b.d injuri fisik, pengurangan suplai

darah, proses melahirkan Nyeri kronik b.d proses keganasan Cemas b.d nyeri yang dirasakan Koping individu tidak efektif b.d nyeri kronik Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri

muskuloskeletal Resiko injuri b.d kekurangan persepsi terhadap

nyeri Perubahan pola tidur b.d low back pain

KDM I-PSIK UNEJ 39

Manajemen nyeri…….Farmakologi (penggunaan analgetik)Non-farmakologi Sentuhan terapeutik Akupresur Relaksasi & tehnik imajinasi Guided imagery Distraksi Anticipatory guidence Hipnotis Biofeedback Stimulasi kutaneus (TENS/ transcutaneus electrical nerve

stimulation)

KDM I-PSIK UNEJ 40

Peran ners dlm penatalaksanaan nyeri……

Mengidentifikasi penyebab nyeri Kolaborasi dengan tim kes lain u/ pengobatan

nyeri Memberikan intervensi pereda nyeri Mengevaluasi efektivitas pereda nyeri Bertindak sbg advokat jika pereda nyeri tidak

efektif Sebagai pendidik keluarga & pasien ttg

manajemen nyeri

Alhamdulillah………………semoga bermanfaat