nutrisi kehamilan

16
B BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nutrisi yang baik selama kehamilan sangat dibutuhkan untuk perkembangan kesehatan ibu. Janin yang sedang berkembang membutuhkan nutrisi dimana diambil dari ibu, sehingga kebutuhan nutrisi pada wanita hamil meningkat. Oleh k pentinguntuk wanita hamil mendapatkan nutrisi yang cukup tiap harinya. Berdasarkan beberapapengalaman di masa laluhasil akhirkehamilanhanya dapat dipengaruhi jika terjadi keadaan gizi buruk pada wanita yang bersangkutan. Peningkatan berat badan ibu saat hamil ternyata berpengaruh terhadap berat badan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Abrams and Lars !"#$%& menunjukka wanita dengan berat badan rendah melahirkan bayi yang lebih kecil. Banyak sekali yang menyarankan jumlah penambahan berat badan yang seharusnya bagi wan namun mungkin penemuan yang menakjubkan mengenai panambahan berat badan dalam kehamilan adalah terdapatnya rentang yang cukup lebar yang dapat memberikan hasi klinis yang baik dan sesuatu yang 'tidak nrmal( sangat tidak spesi)ik indi+idu. BAB II TEORI

description

obsgyn

Transcript of nutrisi kehamilan

B BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi yang baik selama kehamilan sangat dibutuhkan untuk perkembangan janin dan kesehatan ibu. Janin yang sedang berkembang membutuhkan nutrisi dimana nutrisi ini diambil dari ibu, sehingga kebutuhan nutrisi pada wanita hamil meningkat. Oleh karena itu penting untuk wanita hamil mendapatkan nutrisi yang cukup tiap harinya.Berdasarkan beberapa pengalaman di masa lalu hasil akhir kehamilan hanya dapat dipengaruhi jika terjadi keadaan gizi buruk pada wanita yang bersangkutan. Peningkatan berat badan ibu saat hamil ternyata berpengaruh terhadap berat badan janin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Abrams and Laros (1986) menunjukkan bahwa wanita dengan berat badan rendah melahirkan bayi yang lebih kecil. Banyak sekali studi yang menyarankan jumlah penambahan berat badan yang seharusnya bagi wanita hamil, namun mungkin penemuan yang menakjubkan mengenai panambahan berat badan dalam kehamilan adalah terdapatnya rentang yang cukup lebar yang dapat memberikan hasil akhir klinis yang baik dan sesuatu yang tidak normal sangat tidak spesifik untuk tiap-tiap individu.BAB II

TEORINutrisi seimbang sangat penting di dalam kehamilan. Makanan yang Ibu makan adalah sumber nutrisi bagi janin di kandungan. Seiring dengan pertumbuhan janin, nutrisi yang dibutuhkan akan semakin meningkat. Langkah pertama untuk membangun pola makan dengan nutrisi seimbang adalah dengan melihat jenis makanan yang akan dikonsumsi. Pada usia kehamilan dini. Kebutuhan kalori ekstra akan didapatkan dengan menambah 3 porsi makanan kecil diantara 3 porsi makan besar, hal ini juga dapat mengurangi rasa mual yang sering terjadi di kehamilan trimester pertama.

Makan sehat juga berarti menghindari jenis makanan dan minuman yang dapat berbahaya, termasuk di dalamnya adalah alkohol, narkotik, dan rokok.Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari suatu sistem tubuh, pemeliharaan kesehatan, pertumbuhan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.

Tujuan Pemberian Nutrisi untuk Ibu Hamil

Nutrisi diberikan untuk ibu hamil agar terciptanya status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman serta mempersiapkan sang ibu untuk dapat melahirkan seorang bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik.Prinsip Gizi Pada Wanita HamilIbu hamil dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 g/kg berat badan. Protein yang bermutu adalah protein hewani yang dapat diperoleh dari telur, susu, ikan. Selain ASI ikan laut juga mengandung asam lemak omega 3 (DHA), sehingga dianjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi ikan laut. Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi mereka kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janinnya, memudahkan kelahiran dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkan.

Agar kehamilan berjalan dengan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein, mineral, seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Nutrisi yang baik selama kehamilan erat hubungannya dengan proses pertumbuhan berbagai organ pendukung proses kehamilan seperti alat kandungan, mammae dan lain-lain. Untuk mendukung berbagai proses pertumbuhan dan peningkatan penggunaan energi, maka kebutuhan makanan sebagai sumber energi juga meningkat terutama trimester II kehamilan. Peningkatan metabolisme berbagai zat gizi membutuhkan pula, peningkatan kebutuhan suplai vitamin dan mineral. Kondisi gizi dan konsumsi ibu yang sedang hamil akan berpengaruh pada kondisi fetus dan neonatus setelah lahir. kekurangan gizi pada ibu hamil akan berakibat berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, kematian pada bayi sebelum lahir.

Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Triwulan II dan III, pada masa ini pertumbuhan janin berlangsung lebih cepat dan perlu diperhatikan kebutuhan gizinya. Kebutuhan kalori wanita normal sekitar 2200 Kkal, kebutuhan kalori ibu hamil ditambah 300 kalori sehingga menjadi sekitar 2500 Kkal.

Komponen pertambahan berat badan secara umum dibagi dua, yaitu produk kehamilan (janin, cairan amnion, plasenta) dan jaringan tubuh ibu (darah, cairan ekstravaskuler, uterus, payudara, lemak). Proporsi pertambahan berat badan adalah:

a) Janin

: 25-27%

b) Plasenta

: 5%

c) Cairan amnion

: 6%

d) Ekspansi volume darah

: 10%

e) Pertumbuhan uterus dan payudara: 11%

f) Peningkatan cairan ekstraseluler: 13%

g) Peningkatan lemak tubuh

: 25-27%

Makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40%, sedangkan yang 60% untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan akan terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya (Huliana,2001).Pertambahan berat badan berdasarkan pertumbuhan

Kategori berat Berdasarkan BMITotal Kenaikan BB (kg)Penambahan Berat Badan

Trimester I (kg)Trimester II (kg)

Normal(BMI 19,8-26)12,5-132,30,49

Kurus (BMI 29)6

Distribusi Penambahan Berat Badan Ibu Hamil

TrimesterDistribusi

ITerutama pertambahan pada jaringan ibu dan cadangan lemak, berat janin pada 10 minggu 5 gram

IIPertambahan yang pesat pada cadangan lemak ibu dan jaringan, berat janin pada 20 minggu 350 gram

IIIPertambahan terutama pada janin dan bertambahnya cairan, berat janin pada 32 minggu 2 kg

Menurut penelitian para pakar, kenaikan berat badan ibu yang paling berpengaruh terhadap kenaikan kenaikan berat badan janin adalah pada trimester kedua. Pada trimester pertama dan ketiga kenaikan berat badan janin mencapai 17 gram sedangkan pada trimester kedua kenaikan berat badan janin mencapai 33 gram.Gizi Seimbang Untuk Ibu HamilKebutuhan nutrien meningkat selama hamil. Namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional. Contohnya, kebutuhan zat gizi tiga kali lipat selama hamil, sedangkan kebutuhan vitamin B12 meningkat hanya kira-kira 10%.

Beberapa hal yang penting diperhatikan:

1. Kebutuhan aktual selama hamil bervariasi di antara individu dan dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya dan riwayat kesehatan. Termasuk penyakit kronik, kehamilan kembar dan jarak kehamilan yang rapat.

2. Kebutuhan terhadap satu nutrien dapat diganggu oleh asupan yang lain. Misalnya, ibu yang tidak memenuhi kebutuhan kalorinya akan membutuhkan jumlah protein yang lebih besar.

3. Kebutuhan nutrisi tidak konstan selama perjalanan kehamilan. Kebutuhan nutrien sedikit berubah selama trimester pertama dan paling banyak selama trimester akhir.

Kalori. Kebutuhan kalori meningkat karena peningkatan laju metabolik basal dan karena penambahan berat badan meningkatkan jumlah kalori yang di bakar selama aktivitas. Peningkatan kebutuhan kalori kira-kira 15% dari kebutuhan kalori normal wanita.

Protein. Kebutuhan protein meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan maternal dan penambahan volume darah.

Asam Folat. Ibu yang mengkonsumsi jumlah asam folat adekuat sebelum konsepsi dan selama bulan awal kehamilan menurunkan resiko mengandung bayi dengan defek tuba neural (mis> spina bifida, anesenfali). Di Jakarta, tiga dari lima atau sekitar 60% wanita usia subur memiliki kadar folat kurang dari kadar folat ideal. Padahal, folat penting untuk mengurangi risiko terjadinya neural tube deffects (cacat lahir pada otak dan tulang belakang), sindrom down, bibir sumbing, dan cacat lahir pada bayi. Di dalam kandungan, pada usia 17 hari kehamilan sel-sel otak janin sudah mulai terbentuk dan berkembang. Di sinilah pentingnya peranan folat sebagai awal pembentukan tabung otak dan sum-sum tulang belakang. Bagi ibu, folat mengurangi risiko anemia megaloblastik dan menurunkan kadar homosistein dalam darah yang bepengaruh pada berkurangnya risiko preeklamsia. Eklamsia dan preeklamsia merupakan tiga besar penyebab tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia selain perdarahan dan infeksi. Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 1000 mg/hari. Makanan yang kaya bentuk asam folat alami (folat) meliputi jus jeruk, sayuran hijau, brokoli, asparagus.

Kalsium. Bila asupan kalsium adekuat sebelum hamil, jumlah yang dikonsumsi tidak perlu meningkat. Namun, 1300 mg/hari kalsium dianjurkan untuk remaja hamil. Ibu yang tidak mengkonsumsi cukup kalsium dari makanan memerlukan suplemen kalsium. Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan normal yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya pre eklampsia dan kualitas bayi yang menurun.Zat Besi. Suplemen 30 mg zat besi dianjurkan untuk semua wanita selama trimester kedua dan ketiga. Zat besi lebih baik dikonsumsi diantara waktu makan atau pada jam tidur pada saat lambung kosong untuk memaksimalkan absorpsi. Zat besi dibutuhkan oleh ibu hamil agar terhindar dari penyakit anemia dan dapat diperoleh dari sayur sayuran hijau seperti bayam daun singkong, daun pepaya serta terdapat pula pada daging dan hati ayam.Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil1. Umur

lebih muda umur seorang wanita yang hamil, lebih banyak energi yang diperlukan2. Berat Badan

berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan lancar. Dinegara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Kalau ibu kekurangan gizi, pertambahan hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi BBLR.3. Suhu Lingkungan suhu tubuh dipertahankan pada 36,5 -37 C untuk metabolisme yang optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus di ganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang diperlukan.

4. Aktivitas

Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh.

5. Status kesehatan

Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan sebagainya.

6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan

Di dalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa sangat berperan penting. Banyak faktor yang mempengaruhi antara lain kemampuan keluarga itu untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi. Pada ibu hamil dianjurkan banyak minum dan makan makanan yang segar. Kebutuhan kalori pada saat ini masih normal yaitu 2200 Kkal. Bila mual dan muntah, upayakan porsi kecil tetapi frekuensinya di tambah atau masakan panas yang langsung di hidangkan. Makanan yang dipilih sebaiknya buah-buahan dan sayuran serta makanan yang padat kalori sehingga porsi makan dapat dikurangi.

7. Status EkonomiBaik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seseorang dalam memilih makanannya.KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL

Untuk kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapat makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa dikonsumsi baik kualitas maupun kuantitasnya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam keadaan sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam rangka memudahkan kelahirannya dan untuk produksi ASI pada bayi yang akan dilahirkan.

1. Protein

Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Trimester pertama kurang dari 6 gram tiap hari sampai trimester II. Trimester terakhir pada waktu pertumbuhan janin sangat cepat sampai 10 gram/hari. bila bayi sudah dilahirkan protein dinaikkan menjadi 15 gram/hari. menurut WHO tambahan protein ibu hamil adalah 0,75 gram/kgBB. Kebutuhan protein meningkat selama hamil, untuk perkembangan janin, penambahan volume darah, pertumbuhan mammae ibu dan jaringan uterus. Jumlah protein yang dibutuhkan ibu hamil kurang lebih 76 gram dalam satu hari selama hamil. Sumber protein hewani: daging, ikan, unggas, telur, kerang. Sumber protein nabati adalah kacang-kacangan.

2. Energi

Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kurang lebih 27000 Kkal/ hari dibutuhkan selama mengandung. National Research Council (1980) menganjurkan pemberian 2000 Kkal/hari bagi wanita berumur 25-50 tahun, dengan tambahan 300 Kkal bagi mereka yang sedang mengandung. Energi yang dibutuhkan pada waktu hamil kurang lebih 2500 kalori dalam satu hari selama hamil. Pada awal kehamilan trimester I, kebutuhan energi masih sedikit, tetapi pada akhir trimester terjadi peningkatan. Pada trimester II energi dibutuhkan untuk penambahan darah, perkembangan uterus pertumbuhan jaringan mammae dan penimbunan lemak. Pada trimester III energi digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber energi adalah hidratarang: beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu dan sagu.

3. Vitamin dan mineralVitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta dapat mempertahankan organisme, dan biasa diperoleh dari telur, susu serta kacang kacangan.

Mineral Merupakan Komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari fosfor, natrium, kalium dll dan keseluruhannya harus tersedia dalam jumlah cukup serta sebagai zat pengatur di dalam tubuh yang dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur sayuran.

Kebutuhan vitamin: beberapa vitamin yang dibutuhkan ibu dan yang perlu diajarkan adalah sebagai berikut.a) Vitamin A

Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen vitamin A tidak boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam Recommended Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat bawaan janin. Penting untuk mata, tulang, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan. Sumber vitamin A: minyak ikan, kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah.

b) Vitamin B kompleks

Kandungan vitamin B kompleks yaitu: vitamin B1, B2, asam nikotin, B6, B12 dan asam folat. kebutuhan vitamin untuk ibu hamil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

c) Garam mineral

Kebutuhan garam mineral bagi ibu hamil meliputi kalsium, zat besi dan fosfor. Kebutuhan mineral untuk ibu hamil, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

MINERALUSIA DALAM TAHUN

11-1415-1819-2223-50

Kalsium (mg)1600160016001200

Fosfor (mg)1600160012001200

Magnesium (mg)450450450450

Zat besi (mg)18181818

Zink (mg)20202020

Iodin (mg)175175175175

4. Zat BesiDalam kehamilan, terdapat peningkatan kebutuhan zat besi yang disebabkan oleh peningkatan volume plasma saat kehamilan. Kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan terutama di trimester ke-3 karena ekspansi jaringan ibu dan pembentukan darah merah, juga simpanan zat besi pada janin. Sekitar 300 mg dari zat besi tersebut akan ditransfer ke janin dan plasenta, sedangkan 500 mg yang lain, jika tersedia, akan ditransfer ke massa hemoglobin ibu yang meningkat, hampir semuanya digunakan setelah pertengahan kehamilan. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi disebabkan oleh kehamilan dan ekskresi ibu sekitar 7 mg per hari. Sangat sedikit wanita yang memiliki cadangan zat besi dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ini, sedangkan asupan sehari-hari jarang yang dapat memenuhi kebutuhan ini, sehingga biasanya diberikan suplementasi zat besi. Scott dkk (1970) menetapkan bahwa jumlah zat besi yang diperlukan selama kehamilan cukup sebanyak 30 mg dalam bentuk garam besi seperti ferrous glukonat, sulfat atau fumarat yang dikonsumsi secara teratur setiap hari selama paruh kehamilan akhir, akan menyediakan jumlah zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan dan untuk melindungi cadangan zat besi yang tersedia. Jumlah ini juga menyediakan kebutuhan zat besi pada masa laktasi. Jumlah ini sebaiknya ditingkatkan sampai 60 sampai 100 mg per hari jika ibu besar, memiliki janin kembar, hamil tua, mengonsumsi suplementasi zat besi secara tidak teratur, atau memiliki hemoglobin yang rendah. Wanita yang sangat anemis yang disebabkan oleh defisiensi zat besi akan merepon baik dengan 200 mg zat besi per hari dalam dosis yang dibagi. Karena kebutuhan zat besi hanya sedikit meningkat selama 4 bulan pertama kehamilan, selama waktu ini tidak perlu dilakukan suplementasi zat besi. Tidak diberikannya suplementasi zat besi selama trimester pertama kehamilan menghindari risiko bertambah beratnya mual dan muntah selama kehamilan. Konsumsi suplementasi zat besi sebelum tidur nampaknya dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya efek samping gastrointestinal.5. KalsiumWanita hamil memerlukan sekitar 30 gram kalsium, yang sebagian besar didepositkan pada janin selama masa-masa kehamilan tua. Jumlah kalsium tersebut hanya menunjukkan sekitar 2,5 % dari total kalsium ibu, paling banyak terdapat di tulang, dan dapat dimobilisasi untuk pertumbuhan janin. Bagi ibu hamil, kalsium diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat akibat pembentukan tulang dan gigi bayi. Pemberian vitamin D membantu penyerapan kalsium sehingga membantu menjaga kepadatan tulang ibu. Berdasarkan penelitian Heaney dan Skillman (1971) terdapat peningkatan absorpsi kalsium melalui saluran pencernaan dan retensi yang progresif. Menurut Pitkin (1985), kadar kalsium yang terikat akan sedikit menurun selama kehamilan karena menurunnya kadar albumin, tetapi tidak demikian dengan kadar kalsium yang terionisasi.

5. FosforKadar fosfor selama kehamilan tidak banyak mengalami perubahan selama kehamilan.

6. SengKekurangan seng yang berat dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, pertumbuhan yang kurang optimal, dan terganggunya penyembuhan luka, akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Defisiensi seng sangat berat menyebabkan dwarfisme dan hipogonadisme. Keadaan ini juga akan menyebabkan kelainan kulit yang spesifik, yaitu akrodermatitis enteropatika, dan dapat pula, pada keadaan yang sangat jarang, menyebabkan defisiensi zinc kongenital yang berat. Seng dalam plasma hanya mewakili 1% total seng dalam tubuh manusia sementara seng plasma sendiri hampir seluruhnya terikat pada protein plasma maka bila didapatkan konsentrasi seng yang rendah dalam plasma, ini bukan mewakili jumlah sebenarnya dari kandungan zinc dalam tubuh namun hanya mewakili perubahan protein pengikat dalam plasma (Swanson and King, 1983). Bahkan bila konsentrasi seng pada ibu hamil diturunkan namun jumlah plasma pooling dalam tubuh bumil tetap tinggi akibat peningkatan volume plasma selama kehamilan. Goldberg dkk pada tahun 1995 membuat sebuah penelitian dengan memberikan suplemen seng (25mg) pada suatu studi acak yang melibatkan 580 perempuan yang dimulai pada kehamilan 19 minggu. Level seng plasma sedikit namun secara signifikan meningkat pada wanita yang diberikan suplemen. Anak yang dilahirkan wanita yang diberi suplementasi zinc mempunyai berat badan lahir yang lebih tinggi (sekitar 125 g) dan mempunyai lingkar kepala yang sedikit lebih besar (sekitar 4mm). Konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis 15 mg/hari.7. IodiumPenggunaan preparat garam beriodium oleh semua wanita hamil direkomendasikan karena kebutuhan bumil meningkat akibat tuntutan janin dan pengeluaran melalui ginjal yang meningkat.Trend peningkatan konsumsi Iodium dalam kehamilan terjadi akibat beberapa laporan yang menghubungkan hipotiroidisme subklinis pada bumil dengan retardasi mental yang signifikan pada janin (Haddow dkk, 1999). Defisiensi Iodium yang buruk merupakan factor predisposisi untuk kretinism yang berbentuk gangguan neurologist yang multiple. Di beberapa bagian Cina dan Afrika dimana kondisi ini endemic, suplementasi Iodium di awal kehamilan sangat bermanfaat (Cao dkk,1994). Namun perlu diingat bahwa konsumsi iodium dalam dosis tertentu selama kehamilan dapat menekan fungsi tiroid dan menyebabkan goiter pada janin.8. Magnesium

Efekefek kekurangan magnesium dalam kehamilan hingga kini belum diketahui secara jelas. Namun tidak diragukan lagi bahwa selama periode penyakit kronik dimana asupan magnesium rendah atau tidak ada maka level Mg dalam plasma akan menjadi sangat rendah. Hal ini juga terjadi dalam kehamilan dengan diet yang tidak seimbang. Beberapa penelitian tentang kekurangan Mg selama kehamilan telah dilakukan. Salah satunya dilakukan Sibai dkk yang melakukan penelitian dengan memberikan 400 primigravida secara acak 365 mg Magnesium dan placebo. Hasilnya akhirnya adalah bahwa tidak ada perbedaan hasil keluar pada janin.9. KaliumKonsentrasi Kalium pada bumil menurun sebesar 0.5 mEq/L pada trimester kedua (Brown dkk,1986). Rute pengeluarannya antara lain pada mual dan muntah yang dapat bergerak kearah hipokalemia dan alkalosis.10. NatriumDefisiensi pada kehamilan sangat sulit terjadi kecuali bila bumil menggunakan diuretic. Kandungan natrium plasma akan menurun dalam kehamilan namun tidak pada tingkat yang mengkhawatirkan (Brown dkk, 1986).11. Asam FolatDi USA, sekitar 4000 kehamilan mengalami defek pada tube neural dan lebih dari setengah dapat dicegah dengan pemberian tambahan asam folat sebesar 400 ug selama masa kehamilan (Centers for Disease Control and Prevention, 1992).12. Vitamin AAsupan vitamin A pada wanita hamil di USA sudah mencukupi kebutuhan (American College of Obstetricians and Gynecologists, 1998). Suplementasi rutin selama kehamilan tidak dianjurkan. Bahkan ada beberapa laporan kasus toksisitas Vitamin A berlebih (10.00050.000 IU) yakni pada derivat vitamin A isotretinoin yang ternyata teratogen pada manusia.13. Vitamin B12Level vitamin B12 pada wanita hamil menurun namun masih dalam batas normal pada wanita hamil karena vitamin B12 hanya didapatkan pada produk hewani maka konsumsi yang rendah pada vegetarian atau keluarga kurang mampu perlu menjadi perhatian. Vitamin B12 membantu perkembangan otak dan syaraf janin.14. Vitamin B6Beberapa penelitian yang berusaha membuktikan keberhasilan suplementasi B6 pada bumil telah gagal (Institute of Medicine, 1990). Tablet maupun suplemen yang mengandung vitamin B6 biasa diberikan dokter pada wanita hamil untuk membantu mengurangi rasa mual di saat kehamilan. Dosis umum yang diterima adalah 2 mg.15. Vitamin CDosis yang direkomendasikan adalah 70 mg/hari atau meningkat 20%. Pada plasma Ibu jumlah vitamin C dapat berkurang namuan pada tali pusat jumlahnya meningkat. Suatu fenomena yang umum ditemukan pada vitamin yang larut dalam air.Zat GiziFungsiSumber Makanan

Protein (71 gram)Membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan, regulasi enzim dan hormon, membantu fungsi antibodi, dan esensial untuk pembentukan sel darah merahDaging, telur, produk susu, kacang, produk kedelai (tahu)

Kalsium (1200 mg)Membantu pertumbuhan tulang dan gigi janinProduk susu, sayuran berdaun hijau, tahu, kacang

Asam Folat (400 mikrogram)Diperlukan untuk pembentukan sel darah dan protein. Membantu fungsi enzim tertentuHati, telur, brokoli, kacang, jeruk, padi-padian, buncis

Zat Besi (30 mg)Sumber pembuatan sel darah merah yang mengangkut oksigen dan nutrisi untuk janinHati, unggas, ikan , daging, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang, buah kering

Magnesium (320 mg)Magnesium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, membantu fungsi sistim saraf, dan metabolisme energiCoklat, seafood, buncis, kacang, padi-padian

Vitamin A (770 mikrogram)Membentuk kulit yang sehat dan membantu penglihatan. Membantu pertumbuhan tulangWortel, ubi kuning, kentang

Vitamin B6 (2,2 mg)Membantu membentuk sel darah merah, membantu tubuh menggunakan protein, lemak, dan karbohidratHati, padi-padian, daging

Vitamin E (10 mg)Vitamin E melindungi sel darah merah dan membantu mencegah penghancuran dari vitamin A dan CIkan, telur, susu, daging, sereal, margarin

Vitamin C (85 mg)Menjaga kesehatan gusu, gigi, dan tulang. Membantu tubuh menyerap zat besiJeruk, tomat, strawberi, brokoli

Zinc (15 mg)Diperlukan untuk pertumbuhan jaringan, reproduksi sel, dan perbaikan jaringanSeafood, susu, kacang, daging, buncis

Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil

Kekurangan gizi pada bumil dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak janin, bayi lahir dengan kurang darah (anemia), bayi mudah terkena infeksi, dan dapat mengakibatkan abortus. Status gizi pada bumil dapat ditingkatkan dengan menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang memenuhi zat-zat gizi sebagaimana yang diuraikan diatas. Namun unsur utama yang harus diperhatikan adalah konsumsi protein sebesar 2-2,5 g/kgBB. Protein yang bermutu adalah protein hewani (telur, susu, ikan, daging). Zat penting lainnya yakni asam lemak omega 3, yang banyak dikandung oleh ikan laut.

Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil1. Anemia gizi besi. Kekurangan zat besi banyak terdapat di indonesia sehingga para bumil kita juga dianjurkan agar mengkonsumsi tablet zat besi atau mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (hati ayam, dll)2. Kenaikan berat badan selama hamil yang rendah. Dinegara maju rata-rata kenaikan berat badan selama hamil sebesar 12-14 kg, bila bumil kurang gizi, maka pertambahan hanya 7-8 kg yang berakibat melahirkan bayi BBLR.3. Emesis gravidarum. Bila berlebihan disebut hiperemesis sehingga harus memperhatikan kebutuhan gizi. Keadaan ini berlangsung pada triwulan I ketika janin belum tumbuh besar sehingga kebutuhan gizi ekstra belumlah mendesak. Pada triwulan II dan III emesis jarang terjadi lagi tetapi kebutuhan gizi ekstra untuk pertumbuhan janin perlu.