NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk,...
Transcript of NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) … · 2018-04-07 · memberikan petunjuk,...
NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) JANTAN
YANG MENDAPAT TEPUNG LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM
PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan
di Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Program Studi Peternakan
Oleh :
Muftiara Sekar Primadhani
H0513090
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta
memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul “NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica)
JANTAN YANG MENDAPAT TEPUNG LIMBAH SAYUR DALAM
RANSUM PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
2. Kepala Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
3. Ir. Sudiyono, M.S. selaku pembimbing utama dan ketua penguji yang telah
memberikan bimbingan, masukan, arahan, nasihat serta motivasi dalam
penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
4. Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P. selaku pembimbing pendamping dan
anggota penguji I yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan,
nasihat serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Wara Pratitis Sabar Suprayogi, S.Pt., M.P. selaku anggota penguji II atas
evaluasi, masukan, saran, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
6. Ir. Suharto, M.S. dan Dr. Ir. Joko Riyanto, M.P. selaku pembimbing
akademik yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan motivasi
selama menempuh pendidikan di Program Studi Peternakan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
7. Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P., Winny Swastike, S.Pt., M.P., Dr. Ahmad
Pramono, S.Pt., M.P., dan Rendi Fathoni Hadi, S.Pt., M.Sc. yang selalu
memberi arahan dan masukan kepada penulis.
v
8. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta atas ilmu yang telah diberikan dan
bantuannya selama masa perkuliahan.
9. Keluarga saya tercinta, Ayahanda Suradi, Ibunda Martuti, Adik Ridha Arza
Primadhani dan Sultan Hakim Muhammad Dani atas dukungan, kasih sayang,
semangat, pengorbanan, serta doa yang telah diberikan kepada penulis.
10. Tim penelitian “INSINAS PUYUH” 2017, Akmal Prayudi, Brian Balandoro,
dan Khoriyah Rahmawati Kusuma Pertiwi yang selalu bersama, membantu,
dan bekerjasama selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.
11. Teman-teman Sailormoon dan Manis Manja II, Isnaini H., K. Rahmawati K.
P., Mustikaningsih K. N., Anik P. A., Jihan N., Alpian Danar R., Arif N. M.,
Bogie A., Bayu A., Fernando W. H., Gilang W. W., Iananto R. H., Moh.
Dhiko P. A. yang selalu memberikan semangat dan doa, serta telah
membantu, memberi motivasi, saran selama proses penelitian, dan
penyusunan skripsi dan terimakasih telah menjadi keluarga kedua di Solo.
12. Teman-teman Peternakan angkatan 2013 yang selalu memberi dukungan,
bantuan, doa dan mengisi hari-hari penulis selama empat tahun enam bulan.
13. Teman-teman Kos Daliman, Amalia E. S., Meike R. I., Defilia A. A. yang
selalu memberikan semangat dan doa, serta telah memberi motivasi selama
proses penelitian dan penyusunan skripsi.
14. Wisnu Indar Nugroho dan sahabat-sahabat yang tidak bisa disebutkan
semuanya disini, terimakasih telah memberikan semangat dan doa, serta telah
membantu, memberi motivasi, saran selama proses penelitian dan
penyusunan skripsi.
15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Surakarta, Januari 2018
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x
RINGKASAN .......................................................................................... xi
SUMMARY ............................................................................................. xiii
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4
A. Puyuh Jantan ............................................................................... 4
B. Limbah Sayur .............................................................................. 5
C. Ransum Puyuh ............................................................................ 7
D. Kecernaan Nutrien ...................................................................... 9
HIPOTESIS .............................................................................................. 11
III. MATERI DAN METODE ................................................................ 12
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 12
B. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................... 12
C. Desain Penelitian ........................................................................ 15
D. Cara Penelitian ............................................................................ 15
E. Cara Analisis Data ...................................................................... 19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 20
A. Bahan Kering Tercerna ............................................................... 20
vii
B. Lemak Kasar Tercerna ................................................................ 22
C. Protein Kasar Tercerna ............................................................... 23
D. Abu Tercerna .............................................................................. 25
V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 27
A. Kesimpulan ................................................................................. 27
B. Saran ........................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 28
LAMPIRAN .............................................................................................. 35
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1. Kebutuhan Nutrien Puyuh Fase Grower ...........................................
2. Kandungan Nutrien Bahan Penyusun Ransum .................................
3. Susunan dan Kandungan Nutrien Ransum Basal dan Perlakuan ....
4. Nutrien Tercerna Puyuh Jantan dengan PenambahanTepung
Limbah Sayur dalam Ransum sampai Taraf 9 Persen ......................
8
14
14
20
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Limbah Sayur ..................
2. Skema Uji Kecernaan In Vivo dengan Metode Total Koleksi ..........
16
18
x
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Rata-rata Nutrien yang Dikonsumsi ..................................................
2. Rata-rata Nutrien yang Diekskresikan ..............................................
3. Hasil Analisis Variansi Bahan Kering Tercerna ...............................
4. Hasil Analisis Variansi Lemak Kasar Tercerna ................................
5. Hasil Analisis Variansi Protein Kasar Tercerna ...............................
6. Hasil Analisis Variansi Abu Tercerna ..............................................
7. Dokumentasi Penelitian ....................................................................
36
37
38
41
44
47
50
xi
NUTRIEN TERCERNA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) JANTAN
YANG MENDAPAT TEPUNG LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM
PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA
Muftiara Sekar Primadhani
H0513090
RINGKASAN
Pakan merupakan salah satu faktor penting penunjang pemeliharaan puyuh.
Kelangkaan bahan pakan dan mahalnya harga pakan yang berkualitas adalah
permasalahan yang dihadapi peternak. Upaya peternak untuk meminimalkan biaya
pakan salah satunya dengan penggunaan bahan pakan alternatif berbasis limbah
pertanian. Limbah sayuran yang berasal dari pasar tradisional merupakan sayuran
yang sudah layu sehingga tidak dijual dan digunakan lagi. Limbah sayuran yang
ada di pasar diantaranya adalah limbah kubis, sawi hijau, dan sawi putih. Limbah
sayur yang dimanfaatkan sebagai pakan akan lebih bernilai guna jika melalui
pengolahan terlebih dahulu. Pembuatan tepung limbah sayur merupakan upaya
alternatif agar tidak mengurangi kandungan nutriennya dan dapat digunakan
dalam waktu yang lama. Kecernaan nutrien dapat digunakan sebagai salah satu
cara untuk menilai suatu bahan pakan. Pengukuran nilai kecernaan dari tepung
limbah sayur sebagai bahan pakan dalam ransum dapat dilakukan secara langsung
pada ternak unggas yaitu puyuh, karena puyuh memiliki pertumbuhan yang sangat
cepat dalam waktu yang singkat sehingga optimalisasi penyerapan zat-zat
makanan dapat terlihat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh
pemberian tepung limbah sayur dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering,
lemak kasar, protein kasar, dan abu pada puyuh jantan.
Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret – Juni 2017 di Kandang Unggas C
Jatikuwung Experimental Farm, Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret Surakarta di Desa Jatikuwung, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Materi yang digunakan adalah puyuh
jantan umur 7 hari sebanyak 400 ekor dengan bobot badan awal perlakuan 14,72 ±
1,51 gram/ekor. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
xii
(RAL) pola searah dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan. Setiap ulangan
terdiri dari 20 ekor puyuh. Perlakuan yang diberikan adalah P0 = ransum basal, P1
= 97% ransum basal + 3% tepung limbah sayur, P2 = 94% ransum basal + 6%
tepung limbah sayur, dan P3 = 91% ransum basal + 9% tepung limbah sayur.
Pengujian kecernaan dengan metode total koleksi menggunakan 4 ekor puyuh
setiap unit percobaan. Data yang diamati adalah bahan kering, lemak kasar,
protein kasar, dan abu tercerna. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan
dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penambahan tepung limbah
sayur sampai taraf 9 persen dalam ransum memberikan pengaruh sangat nyata
(P<0,01) terhadap nilai bahan kering, lemak kasar, protein kasar, dan abu tercerna.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian tepung limbah sayur sampai taraf
9 persen dalam ransum dapat meningkatkan protein dan abu tercerna, namun
dapat menurunkan bahan kering dan lemak kasar tercerna pada puyuh jantan.
Kata Kunci : Puyuh jantan, Tepung limbah sayur, Nutrien tercerna
xiii
UNDIGESTED NUTRIENTS THE MALES QUAIL (Coturnix coturnix
japonica) WHO GET THE FLOUR OF VEGETABLE WASTE
IN RATION AT DIFFERENT CONCENTRATIONS
Muftiara Sekar Primadhani
H0513090
SUMMARY
The feed is one of the important factors supporting the maintenance of the
quail. The scarcity of feed and materials of high quality feed prices are problems
faced by dairy farmers. The efforts of breeders to minimize the cost of feed is one
of them with the use of agricultural wastes-based alternative feed. Vegetable
waste that comes from the traditional market is already wilting vegetables so that
is not sold and used again. Waste means vegetables on the market such as the
cabbage waste, green mustard waste, and white chic waste. The vegetable wastes
used as feed will be more valuable if through processing in order to advance. The
manufacture of flour of vegetable waste is an alternative efforts in order not to
reduce the content of nutriennya and can be used in a long time. The digestibility
of nutrients can be used as one way to judge a material feed. The measurement
value of the digestibility of starch vegetable waste as feed ingredients in the ration
can be done directly on the livestock poultry namely quail, quail have growth
because very quickly in a short time so that the optimization of absorption food
substances can be seen. This research aims to investigate the effect of the grant of
vegetable waste in flour rations against the digestibility of dry matter, crude fat,
crude protein, and ash on quail males.
This research was carried out in March – June 2017 on the enclosure of
poultry C Jatikuwung Experimental Farm, Department of Animal Science,
Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University Surakarta in the Jatikuwung
Village, Gondangrejo District, Karanganyar Regency. The material used is a quail
males age 7 days as many as 400 initial body weight with tail treatment 14.72 ±
1.51 g/tail. The research design used was complete random design (RAL) pattern
with four treatments and five replicates. Per replicate consists of 20 quail tail. The
xiv
dietary treatments were P0 = basal ration, P1 = 97% basal ration + 3% flour of
vegetable waste, P2 = 94% basal ration + 6% flour of vegetable waste, and P3 =
91% basal ration + 9% flour of vegetable waste. Testing the digestibility with the
total collection method using 4 quail tail each unit experiment. The observed data
are the dry matter, crude fat, crude protein, and ash undigested. The data were
analyzed using analysis of variansi and continued with the test Duncan's Multiple
Range Test (DMRT).
The result of variance analysis showed that the addition of flour of
vegetable waste up to 9 percent level in the ration had a significant (P<0,01) on
the dry matter, crude fat, crude protein, and ash undigested. The conclusions of
this study are the addition of flour of vegetable waste up to 9 percent level in
ration can increase the crude protein and ash undigested, but can decrease dry
matter and crude fat undigested in the male quail.
Keywords: Male quail, Flour of vegetable waste, Undigested nutrients