Note INT - Alimentari

4
Hepatitis Virus Akut Definisi Batasan : infeksi sistemik yang dominan menyerang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hari di seluruh dunia. Penyulit: HAB akut biasanya sembuh sempurna. Penyulit bingna dapat berupa hepatitis kronik lobuler, dan pembawa virus tanpa gejala. Penyulit serius ini dapat berupa hepatitis kornik aktif, sirosis hepatis, dan karsinoma hati primer. Penyulit serius lain tetapi jarang dijumpai : anemia aplastik, glomerulonefritis, vaskulitis nekrotikans, “mixed cryglobulinemia and viral hepatitisPerubahan ke arah hepatitis virus menahun pada hepatiti B akut (dewasa) dapat terjadi pada ± 5-10% kasus serta lebih dari 50% kasus hepatitis virus C akut. Kematian sering terjadi pada hepatitis fulminant. Etiologi Secara umum agen penyebab dari hepatitis virus dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu hepatitis dengan transmisi secara enterik dan transmisi parenteral atau melalui darah. a. Transmisi secara enterik : HAV, HEV Contoh : Feko-oral b. Transmisi secara parenteral (darah) : HBV, HCV, HDV Contoh : hubungan seksual, jalur mukosa serta neonatal. c. Virus lain : virus Cytomegalo, Epstein-Barr, herpes simplex dapat juga menyerang hati. Patogenesis – Patofisiologi Virus Hepatitis B tidak bersifat sitopatik. Kerusakan hepatosit yang terjadi adalah akibat respon imun host terhadap masuknya virus. Virus Hepatitis C dan D bersifat sitopatik. Virus Hepatitis E belum diketahui sifat sitopatogeniknya. Gambaran patologis adalah sama, yaitu inflamasi akut pada seluruh hati berupa nekrosis hepatosit disertai reaksi dan infiltrasi leukosit dan histiosit. Kerusakan sel hati lebih nyata pada daerah centrilobuler. Infiltrasi mononuklear dan polimorfonuklear dijumai pada seluruh parenkim hati dan dapat bersifat fokal terutama sekitar hepatosit yang mengalami degenerasi asidofilik.

description

Hepatitis

Transcript of Note INT - Alimentari

Hepatitis Virus Akut

DefinisiBatasan : infeksi sistemik yang dominan menyerang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hari di seluruh dunia.

Penyulit: HAB akut biasanya sembuh sempurna. Penyulit bingna dapat berupa hepatitis kronik lobuler, dan pembawa virus tanpa gejala. Penyulit serius ini dapat berupa hepatitis kornik aktif, sirosis hepatis, dan karsinoma hati primer. Penyulit serius lain tetapi jarang dijumpai : anemia aplastik, glomerulonefritis, vaskulitis nekrotikans, mixed cryglobulinemia and viral hepatitis Perubahan ke arah hepatitis virus menahun pada hepatiti B akut (dewasa) dapat terjadi pada 5-10% kasus serta lebih dari 50% kasus hepatitis virus C akut. Kematian sering terjadi pada hepatitis fulminant.

Etiologi

Secara umum agen penyebab dari hepatitis virus dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu hepatitis dengan transmisi secara enterik dan transmisi parenteral atau melalui darah.a. Transmisi secara enterik : HAV, HEVContoh : Feko-oralb. Transmisi secara parenteral (darah) : HBV, HCV, HDVContoh : hubungan seksual, jalur mukosa serta neonatal.c. Virus lain : virus Cytomegalo, Epstein-Barr, herpes simplex dapat juga menyerang hati.

Patogenesis Patofisiologi

Virus Hepatitis B tidak bersifat sitopatik. Kerusakan hepatosit yang terjadi adalah akibat respon imun host terhadap masuknya virus. Virus Hepatitis C dan D bersifat sitopatik. Virus Hepatitis E belum diketahui sifat sitopatogeniknya.Gambaran patologis adalah sama, yaitu inflamasi akut pada seluruh hati berupa nekrosis hepatosit disertai reaksi dan infiltrasi leukosit dan histiosit. Kerusakan sel hati lebih nyata pada daerah centrilobuler. Infiltrasi mononuklear dan polimorfonuklear dijumai pada seluruh parenkim hati dan dapat bersifat fokal terutama sekitar hepatosit yang mengalami degenerasi asidofilik. Juga tampak proliferasi sel Kupffer.

Manifestasi Klinis

a. Hepatitis virus akut khas (Typical Acute Vral Hepatitis)Inapparent (Asymptomatic) Hepatitis : 1. Hepatitis akut asimtomatikSymptomatic Acute Virus Hepatitis :1. Hepatitits akut anikterik2. Hepatitis akut ikterikb. Hepatitis akut yang tidak khas (Atypical Viral Hepatitic)1. Hepatitis akut kholestatik2. Hepatitis akut fulminant

Tanpa memandang penyebab virusnya, gambaran klinis hepatitis virus akut adalah ampir sama. Secara klasik pada hepatitis simptomatik memberi gamabaran mecakup ikterus, demam, anoreksia, nausea, lesu dan nyeri abdomen kanan atas. Beberapa pasien cenderung mendapatkan gejala seperti flu ringan (flu-like-symptoms). Ikterus dijumpai pada 30-50%

Gambaran klinis sesuai perjalanan penyakitnya (terutama tipe klasika. HAV : 15-45 harib. HBV : 40-180 haric. HCV : 30-150 harid. HDV : 21-90 harie. HEV : 22-60 hari

Fase-fase:1. Fase preikterik (Prodromal)Biasanya berlangsung 3-4 hari, kadang 2-3 minggu, dimana pada fase ini pasien merasa tidak enak badan, mual, anoreksia, dan disertai demam ringan. Keluhan lain, nyeri perut kanan atas, kadang urtikaria, ras makulopapuler atau eritematus.2. Fase ikterikUrin berwarna kuning tua, diikuti pada sklera dan mukosa lainnya. Suhu tubuh menurun dan keluhan berkurang seperti nafsu makan bertambah, nyeri perut dan muntah menghilang. Gatal-gatal mungkin muncul selama beberapa hari. Hati teraba membesar, nyeri tekan, permukaan rata (70%). Pada 20% penderita dijumpai splenomegali. Fase ini berlangsung 1-4 minggu.3. Fase penyembuhan (konvalesen)Tanda dan gejala klinik mulai menghilang. Fase ini berlangsun 2-6 minggu, sedangkan penyembuhan klinik dan biokimia biasanya berlangsung dalam waktu 6 bulan sesudah onset penyakit.a) Hepatitis akut tipe kolestatik : muncul mendadak, ikterus lebih berat dan berlangsung lebih lama, pasien mengeluh gatal-gatal. Berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan. Prognosis umumnya baik.b) Hepatitis fulminant : berlangsung cepat dalam beberapa hari, sering berakhir fatal akibat terjadinya enselopati hepatik. Dapat terjadi pada 1% dari penderita hepatitis akut. Virus yang menyebabkan adalah HBV atau bersama dengan HDV dan HDC. HAB lebih jarang menyebabkan hepatitis fulminant.

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium rutin : darah, urine, dan feses. Tes faal hari : serum transaminase (ALT dan AST), biliribun, alkalifosfatase. Penanda serologis untuk menentukan virus penyebab pada fase akut : IgM anti-HEV, IgM anti-HBC dan HbsAg, IgM anti-HCV, IGM anti-HDV, IgM ant hev. Bila diperlukan dapat diperiksa Ig anti CMC dan IgM anti-EBV

Diagnosis Banding

a. Stadium pre-ikterik : penyakit akut lain (appendisitis), penanda serologis penting untuk membedakan dengan Mononukleosis infeksiosa.b. Stadium ikterik: penyebab ikterik lain (Leptospirosis, ikterus obstruktif ekstrahepatik, kolelitiasis, toksoplasmosis, hepatik akut karena obat, alkohol, iskemik nekrosis dan malaria.

Penatalaksanaan

Tidak ada terapi spesifik pada hepatitis virus akut. Hindari bahan/obat hepatotoksik dan alkohol. Istirahat, tirah baring sampai klinik dan laboratorium membaik. Diet diberikan cukup kalori, bila nafsu makan membaik diberikan diet tinggi potein. Pada tipe fulminant dengan ensefalopati hepatik perlu perawatan khusus.Pencegahan1) Program pencegahan non-imunisasia. Pencegahan penularan infeksi non-parenteralPendidikan kesehatan baik kepada petugas kesehatan maupun masyarakat umum, yaitu tentang cara penularan dan cara pencegahannya.b. Pencegahan penularan infeksi parenteralPenyedia fasilitas untuk sterilisasi, cairan anti-septik dan alat-alat medis sekali pakai (disposable). Seleksi donor sanga penting mencegah hepatitis pasca transfusi.2) Program pencegahan dengan imunisasia. Imunisasi aktif dengan vaksin : saat ini tersedia vaksin untuk hepatitis A dan Bb. Imunisasi pasifMenggunakan globulin serum imun (IsG) untuk HAB dan HBIG (hepatitis B imun globulin) dengan titer anti HBs yang tinggi untuk hepatitis B. Dengan HBIGdapat mencegah infeksi VHB bila diberikan sebelum virus masuk ke dalam tubuh atau segera setelah kontak dengan virus hepatitis B. Untuk mendapatkan perlingungan yang lama maka sebaiknya pemberian (HBIG)3) Imunisasi pasif-aktifMecegah infeksi VHB vertical atau perinatal serta pencegahan infeksi hepatitis B setelah kontak parenteral atau kontak seksual atau pada mukosa dapat diberikan gabungan antara HBIH dan vaksin hepatitis B. Pemberian HBIG sebaiknya dilakukan paling lambat, 24 jam setelah kontak, dengan dosis 0,06 ml HBIG

Referens: 1. PDT Ilmu Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani Giayar, 2015.