nitritometri lengkap

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nitritometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit..Nitritometri disebut juga dengan metode titrasi diazotasi. Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan kadarnya dengan metode nitritometri diantaranya adalah penisilin dan sulfamerazin. Penetapan kadar senyawa ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian zat tersebut dalam satu sampel (http://google-laporan-titrasi-nitrimetri.html). Reaksi diazotasi telah digunakan secara umum untuk penetapan gugusan amino aromatis dalam industri zat warna dan dapat dipakai untuk penetapan sulfanilamida dan semua senyawa-senyawa yang mengandung gugus amino aromatis (http://google- laporan-titrasi-nitrimetri.html). Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan dengan metode nitritometri antara lain sulfamerazin, sulfadiazine, sulfanilamide. Senyawa-senyawa ini dalam farmasi sangat bermanfaat seperti sulfanilamide sebagai antimikroba. Melihat

description

laporan kfk

Transcript of nitritometri lengkap

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangNitritometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit..Nitritometri disebut juga dengan metode titrasi diazotasi. Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan kadarnya dengan metode nitritometri diantaranya adalah penisilin dan sulfamerazin. Penetapan kadar senyawa ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian zat tersebut dalam satu sampel (http://google-laporan-titrasi-nitrimetri.html).Reaksi diazotasi telah digunakan secara umum untuk penetapan gugusan amino aromatis dalam industri zat warna dan dapat dipakai untuk penetapan sulfanilamida dan semua senyawa-senyawa yang mengandung gugus amino aromatis (http://google-laporan-titrasi-nitrimetri.html).Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan dengan metode nitritometri antara lain sulfamerazin, sulfadiazine, sulfanilamide. Senyawa-senyawa ini dalam farmasi sangat bermanfaat seperti sulfanilamide sebagai antimikroba. Melihat kegunaannya tersebut, maka percobaan ini perlu dilakukan (http://google-laporan-titrasi-nitrimetri.html).

B. Maksud dan Tujuan Percobaan1. Maksud percobaanMengetahui dan memahami cara penentuan kadar senyawa dengan menggunakan titrasi permanganometri, dengan prinsip titrasi reaksi diazotasi. 2. Tujuan PercobaanUntuk mengetahui kadar kloramfenikol dengan menggunakan titrasi nitrimetri.

C. Prinsip PercobaanPenentuan kadar zat kloramfenikol secara kuantitatif dengan menimbang 250 mg kloramfenikol dan ditambahkan 10 ml HCl pekat kemudian ditambahkan 2,5 gram serbuk zink dan ditambahkan 5 ml HCl pekat dan penambahan 1,5 gram Kalium Bromida kemudian dititrasi dengan NaNO2 0,1 M. Titik akhir titrasi ditandai dengan munculnya warna biru pada kertas kanji iodida.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Teori UmumNitritometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit. Nitritometri disebut juga dengan metode titrasi diazotasi. Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan kadarnya dengan metode nitritometri diantaranya adalah penisilin dan sulfpmerazin. Penetapan kadar senyawa ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian zat tersebut dalam satu sampel (Riswiyanto.2009 ; 97).Reaksi diazotasi telah digunakan secara umum untuk penetapan gugusan amino aromatis dalam industry zat warna dan dapat dipakai untuk penetapan sulfanilamide. Senyawa-senyawa ini dalam farmasi sangat bermanfaat seperti sulfanilamide sebagai antimikroba (Usman,Hanafi.2004 ; 37).Analisis titrimetri adalah pemeriksaan atau penentuan sesuatu bahan dengan teliti. Analisis ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah penentuan sesuatu berdasarkan komposisi atau kualitas sedangkan analisis luantitatif adalah pemeriksaan berdasarkan jumlahnya atau kuantitinya. Salah satu cara analisis penentuan konsentrasi dengan menggunakan volume larutan yang akan ditentukan konsentrasinya denga volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya dengan teliti atau analisis yang berdasarkan pada reaksi kimia. Reaksi pada penentuan ini harus berlangsung secara kuantirtatif. Jenis reaksi yang terjadi pada nitrimetri dibagi menjadi dua bagian: 1. Reaksi yang tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang tidak terjadi transfer/ perpindahan electron.2. Reaksi yang mengalami perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang terjadi transfer electron (Ibnu,Shidiq.2005 ; 31)Titrasi redoks banyak digunakan dalam pemeriksaan kimia karena berbagai zat organik dan zat anorganik dapat ditentukan dengan cara ini. Namun demikian titrasi redoks ini berhasil dengan baik, maka persyaratan berikut harus dipenuhi:1. Harus tersedia pasangan sistemredoks yang sesuai sehingga terjadi pertukaran electron secara stokiometri2. Reaksi redoks harus berjalan cukup cepat dan berlangsung secara terukur (kesempurnaan 99%).3. Harus tersedia penentuan titik akhir yang sesuai (Harmita.2006 ; 86).Salah satu metode yang termasuk dalam titrasi redoks adalah diazotasi (nitritometri). Titrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukan garam doazo nium dari gugus amin aromatis bebes yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam (Rismiyanto.2009 ; 71). Dalam titrasi diazotasi digunakan dua macam indikator yaitu indikator dalam dan indikator luar. Sebagai indikator dalam digunakan campuran indikator tropeolin dan metil blue yang mengalami perubahan warna dari ungu menjadi biru kehijauan. Sedangkan untuk indikator hanya digunakan kertas kanji iodida. Titrasi diazotasi ini sangat sederhana dan sangat berguna untuk menetapkan kadar senyawa. Senyawa antibiotic alfonamida dan juga senyawa-senyawa anestetika lokal golongan asam amino benzoat (Susanti.2006 ; 65). Prinsip titrasi Nitrimetri :Prinsipnya adalah reaksi diazotasi1. Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder 3. Pembentukan senyawa azidan gugus hidrasida4. Pemasukam gugus nitroyang jarang terjadi karena sulitnya menitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam (Harmita.2006 ; 45).Contoh zat yang memiliki gugus amin aromatic primer misalnya benzokain, sulfa, yang mempunyai gugus amin alifatik misalnya Na,siklomat,yang memiliki gugus hidroksida misalnya NH, yang memiliki gugus amin aromatic sekunder adalah paracetamol,fenasetin dan yang memiliki gugus nitro aromatic adalah kloromfenikol (Usman,Hanafi. 2004 ; 25).Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nitrimetri adalah : a. Pada saat melakukan titrasi, suhu harus antara 5-150C walaupun sebenarnya pembentukan garam diazonium berlangsung pada suhu yang lebih rendah yaitu 0-50C. Pada temperatus 5-150C, digunakan KBr sebagai stabilisator. Titrasi tidak dapat dilakukan dalam suhu tinggi karena, HNO3 yang terbebtuk akan menguap pada suhu tinggi dan garam diazonium yang terbentuk akan terurai menjadi fenol.b. Keasaman Titrasi ini berlangsung pada pH kurang lebih 2, hal ini dibutuhkan untuk mengubah NaNO2 menjadi HNO2 dan pembentukan garam diazonium.c. Kecepatan reaksi Reaksi diazotasi berlangsung lambat sekali sehingga agar reaksi sempurna maka titrasi harus dilakukan perlahan-lahan dan dengan pengocokan yang kuat. Frekuensi tetesan pada awal titrasi kira-kira 1ml/menit lalu menjelang titik akhir menjadi 2 tetes/menit (Ibnu,Shodiq.2005 ; 77)Indikator nitrimetri untuk menentukan titik alhir titrasi nintimetri dapat digunakan indikator yaitu: a. Indikator dalam Yaitu indikator yang digunakan dengan cara memasukkan indikator tersebut kedalam larutan yang akan dititrasi. b. Indikator luar Sulfanilasi ke dalam erlenmeyer usahakan terlokalisasi pada satu titik, agar tidak diperlukan banyak ammonia untuk melarutkan setelah asam sulfanilasi larurt, larutan kemudian diasamkan dengan HCl 25% dampai pH 2, karena asam nitrit terbentuk pada suasana asam. Kemudian tambahkan KBr yang pada titrasi nitrimetri diperlukan sebagai : 1. Katalisator, yaitu untuk mempercepat reaksi karena KBr dapat mengikat NO2 membentuk nitrosubromid, yang akan meniadakan reaksi taktomerasi dari bentuk keton dan langsung membentuk fenol.2. Stabilisator yaitu untuk mengikuti NO2 agar asam nitrit tisak terurai atau menguap (Susanti.2006 ; 100). Dalam farmakope Indonesia titrasi diazotasi digunakan untuk menetapkan kadar benzokain, primakain fosfat dan sediaan tabletnya, prokain HCl, sulfat setamid, natrium sulfat setamid, sulfametasin, sulfadoksin, sulfametoksasol, tetrakain dan tetraksi SCI.

B. Uraian Bahan 1. Asam klorida (Dirjen POM.1979 : 53)Nama Resmi: ACIDUM HYDROCHLORIDUMNama Lain: Asam kloridaRumus Molekul: HClRumus Struktur: H-ClBerat Molekul: 36,46Pemerian: Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika diencerkan dengan dua bagian air, asap dan bau hilangPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapatKegunaan: Sebagai pereaksi

2. Kalium Bromida (Dirjen POM.1979 : 328)Nama Resmi: KALII BROMIDUMNama Lain: Kalium bromidaRumus Molekul: KBrBerat Molekul: 119,01Pemerian: Tidak berwarna, transparan atau buram, atau serbuk butir, tidak berbau, rasa asin dan agak pahitKelarutan: Larut dalam lebih kurang 1,6 bagian air dan dalam lebih kurang 200 bagian etanol (90%) pPenyimpanan: Dalam wadah tertutp baikKegunaan: Sebagai pereaksi

3. Serbuk Zink (Dirjen POM. 1979 : 637)Nama Resmi: ZINCI SULFATNama Lain: Seng sulfatRumus Molekul: ZnSO4, 7 H2OBerat Molekul: 287,54Pemerian: Hablur, transparan, serbuk hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa sepatKelarutan: Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol (95%) p, mudah larut dalam gliserol pPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapatKegunaan: Sebagai sampel

4. Kloramfenikol (Dirjen POM.1979 : 143)Nama Resmi: CHLORAMPHENICOLUMNama Lain: KlorampenikolRumus Molekul: C11H22Cl2N2O5Berat Molekul: 323,13Pemerian: Hablur halus, berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih sampai putih kelabuKelarutan: Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) p, dala 7 bagian propilengtikol p, sukar larut dalam kloroform p, eter pPenyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahayaKegunaan: Sebagai sampel5. Natrium nitrit (Dirjen POM.1979 : 714)Nama Resmi: NATRII NITRITNama Lain: Natrium nitritRumus Molekul: NaNO2Berat Molekul: 69,00Pemerian: Hablur atau granul, tidak berwarnaKelarutan: Larut, dalam 1,5 bagian air agak sukar larut dalam etanol (95%) P.Kegunaan: Sebagai titratBAB IIIMETODE KERJA

A. Alat dan Bahan1. Alat Alat yang digunakan adalah buret, batang pengaduk, statif, klem, kertas perkamen, erlenmeyer, gelas arloji, gelas ukur, gelas kimia, neraca analitik, thermometer, pipet tetes.2. Bahan Bahan yang digunakan adalah kloramfenikol, asam klorida, serbuk zink, kalium bromida, NaNO2 0,1 M, kertas kanji iodida, es batu.

B. Cara Kerja Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan Ditimbang 250 mg zat uji (kloramfenikol) Dimasukka kedalam erlenmeyer Ditambahkan 10 ml HCl pekat Ditimbang 2,5 g serbuk zink lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer sedikit demi sedikit Ditambahkan 5 ml HCl pekat hingga zink larut Didinginkan dalam es batu hingga suhu 150C Ditambahkan 1,5 g kalium bromida Dititrasi dengan NaNO2 0,1 M (perlahan-lahan) Digores kertas kanji iodida menggunakan batang pengaduk hingga warna biru

BAB IVHASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan NoSampel TA TATVolume titrasiKeterangan

1.Kloramfenikol0,254 g50 ml44,5 ml 5,5 mlbeningbiru pada pasta kanji iodida

B. Perhitungan Teori

Praktek

C. Reaksi 1. HCl + NaNO3 HNO2 + NaCl2. Indikator dan titranNaNO2 + HCl HNO2 + NaClKI + HCl KCl + HI 2KI + 2HNO2 I2 + 2NO + 2H2OI2 + kanji kanji Iod (biru)

BAB VPEMBAHASAN

Titrasi diazotasi ini sangat berguna untuk menetapkan kadar senyawa-senyawa anti biotika sulfanamida dan juga senyawa-senyawa anastetika lokal golongan asam amina benzoat. Metode titrasi diazotasi disebut dengan nitrimetri yakni m etode penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit. Metode ini didasarkan pada reaksidiazotasi yakni reaksi antara amina aromatic primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam siazonium.Hal-hal yang perlu diperhatikan pada reaksi diazotai:1. SuhuTitrasi diazotasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah< 150C, karena asam nitrit yang terbentuk tidak stabil dan mudah terurai dan juga garam diazonium yang terbentuk juga tidak stabil (diatas suhun1500C terhidrolisa menjadi fenol.2. Kecepatan reaksiReaksi titrasi amin aromatic pada reaksi diazotasi berjalan agak lambat,titrasi sebaliknya dilakukan secara perlahan-lahan, dan digunakan pengaduk magnetic dalam titrasi. Biasanya ditambahkan katalisator untuk mempercepat reaksi NaBr/KBr dan serbuk zink bila senyawa amin dari sampel tidak larut dalam HCl, tetapi larut lebih dalam dengan alkali encerlingkungan alkali, kemudian ditambahkan jumlah nitrit yang setara dengan 80-90%. Jumlah sampel nitrit yang dihitung secara teoritis. Setelah itu banyak larutan diasamkanreaksi diazotasi sempurna (tidak timbul kesulitanpengendapan garam amin)Cara pembuatan indikator pasta kanji , dilarutkan 0,75 g KI dalam 5 ml air dan 2 g ZnCl2 dalam 10 ml air, campurkan larutan itu dan tambahkan 100 ml air, dipanaskan sampai mendidih dan ditambahkan sambil diaduk terus suspensi 5 g pati dalam 35 ml air, dididihkan selama 2 menit dan didinginkan.pasta ini harus disimpan dalam wadah tertutup baik dan diletakkan di tempat yang sejuk.Adapun cara kerja daripada pembentukan garam diazonium ini adalah pertama disiapkan alat dan bahan, dimasukkan 250 mg kloramfenikol, karena ditentukan secara katalisator daripada percobaan ini, ditambahkan zink 1,5 gsedikit demi sedikit biasanya digunakan sebagai katalisator,lalu didinginkan pada suhu dan mudah terurai dan juga garam diazonium yang terbentuk tidak stabil.jika diatas 150C nantinya akan terhidrolisa menjadi fenol. Ditambahkan 5 ml HCl, sebagai katalisator, kemudian dititrasi dengan larutan baku nitrometri yaitu natrium nitrit, hingga digoreskan pada indikator kanji (biru).Adapun hasil diperoleh pada percobaan ini adalah diperoleh pada praktek persentasenya 69,9% dan hasilnya tidak sesuai dengan literatur yaitu 97%, pada teori diperoleh volume 7,62 ml sedangkan diperoleh pada praktek adalah 5,5 ml. adapun hubungan dengan farmasi yaitu suatu senyawa obat yang dapat ditentukan oleh metode titrasi nitritometri.Adapun cara pembuatan larutan baku NaNO2 0,1 M ialah ditimbang seksama 7,5 g NaNO2 kemudian larutkan dalam gelas piala dengan air suling secukupnya dan dipindahkan dalam labu ukur 1 liter, encerkan dengan air suling sampai tanda batas.Adapun cara pembakuan larutan NaNO2 0,1M yaitu ditimbang seksama 500 mg asam sulanilamida yang telah dikeringkan lebih dahulu pada 1050 selama 2 jam, dimasukkan kedalam gelas piala 250 ml , ditambahkan 5 ml HCl dan 50 ml H2O dan dihomogenkan sampai semua kloromfenikol larut lalu, ditambahkan 5 tetes indikator topeolin 0,1 % dan 3 tetes metilen blue 0,1 % didinginkan 150 C. titrasi perlahan-lahan dengan NaNO2 0,1 N sampai berubah warna dari ungu ke biru hijau 1 ml NaNO2 0,1 M setara dengan 17,22 gram asam sulfanitamida.Adapu hubungannya dengan dunia farmasi yaitu suatu senyawa obat dapat ditentukan oleh metode titrasi nitritometri contohnya zat asam amino salisilat dengan kesetaraan 15,31 mg.BAB VIPENUTUP

A. KesimpulanTitrasi nitritometri didasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatik bebas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam. Dari hasil pengamatan diperoleh persentase praktek ialah 69,9% yang tidak sesuai dengan literature yaitu 97%.B. Saran LaboratoriumSebaiknya alat dan bahan lebih dilengkapi lagi.AsistenLebih membimbing lagi praktikannya.

DAFTAR PUATAKA

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Hasmita. 2006. AnalisisKuantitatif Bahan Baku dan Sediaan Farmasi. Jakarta: Cipta Kreasi. Ibnu,Shodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang. UM Press.Riswiyanto. 2009. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.Susanti,Yenni. 2006. Analisis Kimia Kuantitatif. Universitas Hasanuddin.(http://google-laporan-titrasi-nitrimetri.html).

SKEMA KERJA

1. Titrasi nitrimetri 250 mg zat uji (kloromfenikol) gelas piala 125 ml10 ml HCl pekat2,5 gram serbuk zink sedikit demi sedikit5 ml HCl pekat zink larut dinginkan 150C1,5 gram kalium bromidaItrasi NaNO2 0,1 M (perlahan-lahan)Warna biru pada pasta kanji ioida

2. Pembuatan Larutan Baku NaNO2 0,1 MDitimbang 7,5 gram NaNO2 gelas kimia+ H2O secukupnya Dipindahkan ke labu ukur 1 literDiencerkan dengan H2O sampai tanda batas

3. Pembuatan Indikator KanjiDitimbang 0,75 gram KI 2 gram ZnCl2+ 5 ml H2O+ 10 ml H2ODicampur + 100 ml H2ODipanaskan Diaduk terus5 gram pati + 3,5 ml H2O Dipanaskan selama 2 menitDidinginkanDisimpan dalam wadah

4. Pembakuan Larutan NaNO3 0,1 MDitimbang 500 mg asam sulfanilamidaDikeringkan pada 1050C selama 2 jamDimasukkan kegelas piala 250 ml + 5 ml HCl + 50 ml H2O (dihomogenkan)+ 5 tetes indikator topeolin 0,1 % + 3 tetes metilen blue 0,1 %Didinginkan suhu 150CTitrasi dengan NaNO2 0,1 M TAT dari ungu kebiru hijau

25 mg kloromfenikolDidinginkan pada suhu150CMenggunakan termometer

Setelah didinginkan + 1,503 g Dititrasi dengan NaNO2 kalium bromida

hasil goresan pada kertas kanji