new Vit c termo
-
Upload
dyno-manembu -
Category
Documents
-
view
226 -
download
5
description
Transcript of new Vit c termo
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Termodinamika Asam Askorbat Dalam Tablet Everfesent
Hari/Tanggal : Selasa, 25 Oktober 2011
Waktu : 12.00-14.30 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Fakultas Kedokteran UNLAM
Praktikan
Bernadino Oktavianus ManembuNIM I1B111209
Banjarbaru, 31 Oktober 2011
Mengetahui
Dosen Pembimbing Asisten Kelompok
Drs. Eko Suhartono M. Si Nisya Andesita NIP. 19700615 199702 1 001 NIM. I1B110008
Termodinamika Degradasi Asam Askorbat dalam Tablet Everfesent
Bernadino Oktavianus Manembu 1 , Alpianor2, Indah Dwi Astuti2, Nor Ella Dayani2, Riski Lukmana2, M.Akbar Nugraha2.
1 ketua kelompok VI Mahasiswa pengikut mata kuliah kimia keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru
2 anggota kelompok VI Mahasiswa pengikut mata kuliah kimia keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru
AbstrakLatar Belakang: Vitamin C (asam askorbat) merupakan salah satu zat yang mudah teroksidasi. Sementara itu, salah satu zat yang dapat mengoksidasi asam askorbat adalah Iodium, dengan reaksi yang berjalan cepat dan stoikhiometrik.Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.Metode: Percobaan ini dilakukan dengan melarutkan tablet Everfesent dalam 100 ml aquades pada suhu20oCdan 600Cselama 30, 60, 90, dan 120 menit. Setelah itu, larutan everfesent ditetesi amilum sebanyak 5 tetes. Kemudian larutan dititrasi dengan iodium 0,01 N.Hasil: Pada hasil penelitian, terjadi perubahan warna dari kuning menjadi biru. Kecepatan reaksi dari 30, 60, 90 dan 120 menit menunjukkan grafik naik – turun.Kesimpulan :Praktikum ini didasari oleh tiga hukum termodinamika yaitu Hukum I Termodinamika, Hukum II Termodinamika, Hukum III Termodinamika.
Kata Kunci: Termodinamika, Kalor, Waktu, Suhu
AbstractBackground :Vitamin C (ascorbic acid) is the one of the easily oxidized substances. Meanwhile,the one of substance that can oxidize ascorbic acid is Iodine, with reactions that run faster and stoikhiometrik.Thermodynamics is the study of heat (heat) that move. In thermodynamics you will dealing about the system and environment. Collection of objects that is being reviewed is called system, while all that is standing (outside) of the system is called the environment.Method : The experiment was carried out by dissolving tablets in 100 ml Everfesent aquades at temperature 200C and 600C for 30, 60, 90, and 120 minutes. After that, Everfesent drops starch solution as much as 5 drops. Then titrated with iodine solution 0.01 N.Result :In the result, it changes color from yellow to blue. The speed of reaction with a 30, 60, 90 and 120 minutes show graphs go up - down.Conclution: ThisPracticum is based on the three laws of thermodynamics that is The First Law of Thermodynamics, Second Law of Thermodynamics, and Third Law of Thermodynamics.
Keyword: Thermodynamic, Kalor, Time, Temperature
PENDAHULUAN
Energika kimia dan termodinamika kimia adalah ilmu yang mempelajari
perubahan energi yang terjadi dalam proses atau reaksi. Selain itu termodinamika
adalah ilmu yang mempelajari tentang panas. Kerja, energi serta parunahannya.
Khusus dalam ilmu kimia termodinamika menyangkut hal-hal sebagai berikut :1
1. Perubahan energi yang menyertai reaksi kimia atau perubahan fasa
2. Pada kondisi tertentu, apakah reaksi kimia berlangsung secara spontan atau
tidak.
3. Mengetahui dimana keaadaan zat tersebut akan setimbang.
Termodinamika mempelajari hubungan kuantitatif antara tenaga panas
dengan bentuk- bentuk tenaga lain. Termodinamika sangat penting, karena
bentuk-bentuk gas yang lain bertendensi berubah menjadi tenaga panas.
Walaupun bentuk –bentuk tenaga lain selalu dapat diubah menjadi tenaga panas,
tetapi proses sebaliknya, yaitu perubahan tenaga panas menjadi bentuk-bentuk
tenaga lain tidak selalu mungkin. Pengubahan tenaga menjadi kerja juga tidak
selalu sempurna. Tenaga dari reaksi kimia tidak semua dapat diubah menjadi
kerja, karena sebagian diubah menjadi tenaga panas.2
Energi kimia dan termodinamika kimia adalah ilmu yang mempelajari
perubahan energy yang terjadi dalam proses atau reaksi. Selain itu termodinamika
adalah ilmu yang mempelajari tentang panas, kerja, energi serta
perubahannya.khusus dalam ilmu termodinamika kimia menyangkut hal-hal
sebagai berikut :2
a. Perubahan energi yang menyertai reaksi/peruahan fasa.
b. Pada kondisi tertentu, apakah reaksi kimia berlangsung secara spontan/tidak.
c. Mengetahui dimana keadaan setimbang
Tenaga dapat didefinisikan sebagai kesanggupan melakukan kerja.Suatu
sistem dapat memiliki tenaga kinetik dan potensial.Tenaga kinetik adalah tenaga
yang dimilliki sistem karena gerakannya dan tenaga potensial adalah tenaga yang
dimiliki sistem karena kedudukan atau keadaannya.Batu yang ada di atas tanah
mempunyai tenaga potensial karena kedudukannya, pir yang ditekan atau gas
yang ditekan mempunyai tenaga potensial karena keadaannya. Zat-zat kimia
memiliki tenaga potensial karena susunan atom-atom dan elektron-elektron dalam
molekul.3
Dalam setiap materi terkandung energi dengan kuantitas dan kualitas yang
berbeda-beda.Energi yang terkandung dalam bentuk energi kinetic atau energi
poensial. Misalnya, energi yang di gunakan untuk menggerakkan partikel-partikel
dan energi yang di gunakan untuk mengadakan interaksi dalam molekul atau
energi dalam ( internal energi ). Melalui proses kimia energi terebut dapat di ubah
menjadi energi bentuk lain, seperti: energi panas, energi mekanik ( gerak ), energi
listrik dan cahaya. Jumlah energi dari semua bentuk energi yang di miliki zat di
sebut entalpi, di nyatakan dengan notasi H (heat contens) atau berarti ini
panas.perbedaan entalpi yang terdapat dalam tiap zat menyebabkan terjadinya
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.2
Tubuh manusia memerlukan berbagai vitamin.Diantaranya adalah
vitamin C. Vitamin C adalah merupakan salah satu vitamin yang larut dalam air
tetapi tidak mampu larut dalam lemak dan zat-zat pelarut lemak.Fungsi dan
vitamin C di dalam tubuh bersangkutan dengan sifatnya sebagai
antioksidan.Selain itu vitamin C banyak berperan dalam metabolisme yang
berlangsung di dalam tubuh. Vitamin C juga penting untuk menjaga keutuhan zat
perekat antar sel.2
Vitamin C merupakan antioksidan yang efektif untuk beberapa alasan.
Pertama baik askorbat dan radikal askorbil yang dibentuk oleh satu elektron
oksidasi dari askorbat, memiliki potensial reduksi dan dapat bereaksi dengan
kebanyakan radikal relevan biologi lain dan oksidan. Kedua, radikal askorbil
dengan reaktivitas rendah karena stabilisasi resonansi dari elektron yang tak
berpasangan dan dismutasi pada askorbat dan asam dehidroaskorbat, saat ini
askorbat dapat diregenerasi dari askorbil dan DHA.2
Vitamin C berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam organik dan
terasa asam, tetapi tidak berbau. Dalam larutan, vitamin C mudah rusak karena
oksidasi oleh oksigen dari udara, tetapi lebih stabil bila terdapat dalam kristal
kering.3
Vitamin C sangatlah penting bagi tubuh, karena dapat bersifat sebagai
antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas yang ada dalam tubuh kita,
sehingga keberadaan vitamin C dalam tubuh sangat penting. Vitamin C
merupakan antioksida non enzimatis yang mempunyai sifat polaritas yang tinggi
karena banyak mengandung gugus hidroksil sehingga mudah larut dalam air.4
Adapun kegunaan dari vitamin C antara lain:4
1. Pencegahan dan pengobatan skorbut penyakit
2. Untuk proses hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin dan
hidroksilisin.
3. Untuk pembentukan kolagen.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Vitamin C sangat penting bagi kita, maka ada cara diantaranya dalam
menentukan kandungan vitamin C tersebut dengan titrasi secara iodometri dengan
menggunakan iodium secara tidak langsung.4
Asam askorbat ( Vitamin C) Kolagen yang prolinanya kurang memiliki
hidroksil, tak membentuk serat yang wajar. Vitamin C diperlukan untuk
hidroksilasi inisalah satu hal yang diperlukan dalam tubuh dalam
metabolisme.Vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh sebagai antioksidan yang
dapat mencegah terjadinya radikal bebas. Namun kelebihan vitamin C dapat
menyebabkan gagal ginjal dan kanker kekurangan vitamin C berakibat skorbut,
gejalanya meliputi jejas( luka,lesi) pada kulit,gigi bergoyang, dan gusi busuk.
Skorbut mudah diatasi dengan menambahkan sumber vitamin C dalam makanan,
terutama buah jeruk. Pada pelarut dalam perjalanan yang panjang tanpa
perbekalan buah dan sayur segar yang cukup,dilaporkan masih sering terserang
skorbut. Pada masa ini, dikenal ‘skorbut bujangan’ dijumpai diantara orang
dewasa (lajang) yang kurang memperhatikan perihal makanan. Vitamin C juga
berperan dalam penyerapan unsur besi dalam tubuh.4
Asam askorbat mempunyai berat molekul 176,1. Asam askorbat
merupakan lakton tak jenuh (ester siklik).Dalam larutan air mudah teroksidasi
(reaksinya bolak-balik) membentuk asam dehidroaskorbat. Laju reaksi
oksidasinya tergantung pada pH dan konsentrasi oksigen serta dikatalis oleh ion
logam, khususnya besi dan tembaga.5
Sifat kimia dari asam askorbat yaitu bersifat asam dan mudah
teroksidasi.Sifat reduktor yang khas pada asam askorbat disebabkan oleh gugus
endiol yang posisinya berdekatan dengan gugus karbonil. Asam askorbat
merupakan zat pereduksi dengan potensi hidrogen 0,08 V. dengan potensial
hidrogen tersebut, asam askorbat mampu mereduksi senyawa seperti oksigen
molekuler, nitrat, dan krom.5
METODE
1. Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu:
Tabel 1. Pengenalan Alat
Nama Alat Fungsi
Buretuntuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya
digunakan untuk titrasi
Gelas Erlenmeyer
untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat
hasil penyaringan, menampung titran(larutan yang dititrasi
pada proses titrasi)
Statif dasar persegi merangkai peralatan praktikum
Gelas kimia untuk menampung larutan yang akan direaksikan
Gelas ukuruntuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
Pipet tetes untuk meneteskan larutan dalam jumlah kecil
Pipet volume untuk meneteskan larutan dalam jumlah besar
Corong untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu:
Tablet Everfesent
Iodium
Amilum
Aquades
2. Cara Kerja
a. Masukkan tablet everfesent yang mengandung asam askorbat, kemudian larutkan
dalam 100 ml aquadest selama 30 menit.
b. Panaskan larutan di waterbath dengan suhu 20ºC, selama 30 menit.
c. Ambil 25 ml larutan everfesent tanpa mengeluarkannya dari waterbath, lalu
masukkan pada labu Erlenmeyer.
d. Tambahkan 1 ml amilum pada larutan efervesent.
e. Titrasi larutan tersebut dengan iodium 0,01 N sampai mencapai titik ekuivalen
(memberikan warna biru), dan titrasi dilakukan dengan cepat.
f. Ulangi langkah 2-5
Pada waktu pada 60 menit, 90 menit dan 120 menit.
Dengan suhu 60ºC pada waktu 60 menit, 90 menit, dan 120 menit
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami membahas tentang ’termodinamika degradasi
asam askorbat dalam tablet everfesent’. Yang pada prinsipnya vitamin c adalah zat
yang mudah teroksidasi, dan salah satu zat yang dapat mengoksidasinya adalah
Iodium. Dan apabila asam askorbat ini dititrasika dengan Iodium dengan konsentrasi
tertentu, maka kelebihan Iodium ini akan memberikan warna biru.1
Suhu yang kami gunakan saat praktikum adalah 100, 200, 500, dan 600 celcius.
Dari hasil yang telah kami buat dapat diketahui bahwa pada ke empat suhu ini
terdapat perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini bukan hanya disebabkan karna
suhu tapi waktu yang kami juga mempengaruhi perbedaan ini, dan ada faktor lain
yang menyebabkan perbedaan ini yaitu :1
1. Konsentrasi
Paling sedikit ada satu reaktan dalam suatu reaksi.Untuk terbentuknya suatu
produk akibat reaksi katalisis atau autokatalisis.Adakala suatu produk boleh
menghambat suatu reaksi, hal ini tidak diinginkan, karena reaksi tidak
menyajikan hasil yang sempurna.Suatu katalis dapat mempengaruhi laju
reaksi.Salah satunya membuat semua usaha untuk mengetahui apakah suatu
katalis penting adanya.Pengaruh pengotoran tidak dapat diperhitungkan tanpa
pengontrolan percobaan.
2. Kondisi Fisika
Suhu dan tekanan mempengaruhi laju reaksi.Kedua-duanya biasanya dijaga
konstan.
3. Intensitas Radiasi
Sinar matahari atau sinar lampu juga dapat mempengaruhi laju reaksi.Umumnya
pengaruh ini sedikit diperhatikan hanya untuk mempelajari pengaruh Kekuatan
sinar di dalam spektrofotometri yang menggunakan sinar monokromatik tidak
diharapkan.Tetapi jika berkas sinar putih jatuh lurus ke atas sampel seperti
didalam dioda spektrofotometer perlu diperhatikan.
4. Sifat-Sifat Pelarut.
Laju reaksi tergantung dari kepolaran pelarut, viskositas, jumlah donor elektron,
dan sebagainya.Penambahan suatu elektrolit dapat memperkecil atau menaikkan
suatu laju reaksi (pengaruh garam), dan demikian pula adanya buffer.
Pada praktikum ini asam askorbat juga ditambahkan indikator yaitu indikator
amilum sebanyak 1 ml. Setelah itu titrasikan dengan Iodium 0,01N sampai mencapai
suatu batas setimbang atau mencapai titik ekuivalen ( Memberikan warna biru).1
Iodium digunakan sebagai titran karena berfungsi sebagai oksidator yang
mudah mengoksidasi senyawa lain, sedangkan vitamin C mudah teroksidasi dengan
membebaskan ion H+ dan membentuk HI. Hal ini ditunjukkan pada reaksi berikut :2
C6H8O6 + I2 C6H6O6 + 2HI
Penambahan amilum sebagai indikator dilakukan setelah tercapai titik
ekuivalen. Jika amilum ditambahkan terlebih dahulu tercapai titik ekuivalen maka
amilum akan langsung mengikat I2 sebelum iodin tersebut mengoksidasi vitamin C.
Proses terjadinya perubahan warna biru, terbentuk karena adanya adsorpsi molekul
iodin yang masuk dalam uliran spiral amilosa. Proses terjadinya perubahan warna
biru, terbentuk karena adanya adsorpsi molekul iodin yang masuk dalam uliran spiral
amilosa.2
Pada percobaan reaksi Iodin dengan vitamin C yang berfungsi untuk menguji
kadar vitamin C diperoleh hasil larutan dengan warna biru. Hal ini menunjukkan
bahwa tablet everfesent yang mempunyai kadar vitamin C yang tinggi dengan
penambahan senyawa lain. Asam askorbat suatu reduktor kuat dan bentuk teroksidasi
mudah direduksi dengan berbagai reduktor.2
Kinetika kimia adalah cabang kimia yang bersangkutan dengan kecepatan
reaksi kimia dan mekanisme dimana reaksi kimia terjadi. kecepatan reaksi istilah
digunakan untuk menggambarkan tingkat di mana perubahan kimia
terjadi. mekanisme reaksi istilah digunakan untuk menggambarkan urutan reaksi
bertahap dengan yang lebih mengubah semua terjadi. untuk reaksi kebanyakan, hanya
hilangnya bahan awal dan tampilan produk akhir yang dapat dideteksi, hanya reaksi
bersih diamati.3
Asam askorbat ( Vitamin C) Kolagen yang prolinanya kurang memiliki
hidroksil, tak membentuk serat yang wajar. Vitamin C diperlukan untuk hidroksilasi
inisalah satu hal yang diperlukan dalam tubuh dalam metabolisme.Vitamin C sangat
diperlukan oleh tubuh sebagai antioksidan yang dapat mencegah terjadinya radikal
bebas. Namun kelebihan vitamin C dapat menyebabkan gagal ginjal dan kanker
kekurangan vitamin C berakibat skorbut, gejalanya meliputi jejas( luka,lesi) pada
kulit,gigi bergoyang, dan gusi busuk. Skorbut mudah diatasi dengan menambahkan
sumber vitamin C dalam makanan, terutama buah jeruk. Pada pelarut dalam
perjalanan yang panjang tanpa perbekalan buah dan sayur segar yang
cukup,dilaporkan masih sering terserang skorbut. Pada masa ini, dikenal ‘skorbut
bujangan’ dijumpai diantara orang dewasa (lajang) yang kurang memperhatikan
perihal makanan. Vitamin C juga berperan dalam penyerapan unsur besi dalam
tubuh.4
Tubuh manusia memerlukan berbagai vitamin.Diantaranya adalah vitamin C.
Vitamin C adalah merupakan salah satu vitamin yang larut dalam air tetapi tidak
mampu larut dalam lemak dan zat-zat pelarut lemak.Fungsi dan vitamin C di dalam
tubuh bersangkutan dengan sifatnya sebagai antioksidan.Selain itu vitamin C banyak
berperan dalam metabolisme yang berlangsung di dalam tubuh. Vitamin C juga
penting untuk menjaga keutuhan zat perekat antar sel.4
Asam askorbat banyak diperlukan dalam metabolisme.Asam askorbat dapat
disintesis pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan pada semua binatang percobaan
kecuali primata dan marmut. Binatang-binatang dan manusia yang tidak mampu
mensintesis vitamin ini diduga kekurangan enzim yang diperlukan untuk mengubah
asam gulanolakton menjadi asam askorbat dan karena itu memerlukan asam askorbat
dalam makanan.4
Manusia dan beberapa mamalia tidak memiliki kemampuan untuk mensintesis
vitamin C dalam tubuhnya [4]. Hal ini dikarenakan tidak adanya enzim gulanolakton
oksidase yang mengubah asam L-gulonat menjadi asam askorbat dalam keadaan
aerob.3
Sifat kimia dari asam askorbat yaitu bersifat asam dan mudah teroksidasi.Sifat
reduktor yang khas pada asam askorbat disebabkan oleh gugus endiol yang posisinya
berdekatan dengan gugus karbonil. Asam askorbat merupakan zat pereduksi dengan
potensi hidrogen 0,08 V. dengan potensial hidrogen tersebut, asam askorbat mampu
mereduksi senyawa seperti oksigen molekuler, nitrat, dan krom.5
Asam askorbat adalah suatu reduktor kuat.Bentuk teroksidasinya,
asamdehidroaskorbat, mudah direduksi lagi dengan berbagai reduktor sepertiglutation
dipastikan karena asam ini tidak dapat berikatan dengan protein yangmanapun.Sifat
fisik dan kimiawi asam askorbat adalah merupakan derivat monosakarida yang
mempunyai gugus enediol dan mempunyai 2 rumus bangun yang erat, yaitu sebagai
asam askorbat dan dehidro asam askorbat.4
C = O C = O C =O
│ │ │
HO ─ C ─ H C ─ OH [2H] C = O
│ O // ║ O │ O
HO ─ C ─ H C ─ OH C = O
│ │ │
H ─ C H ─ C H ─ C
│ │ │
HO ─ C ─ H HO ─ C ─ H HO ─ C ─ H
│ │ │
CH2─ OH CH2─ OH CH2─ OH
Gulanolakton Asam Askorbat Asam
Dehidroaskorbat
Gambar 1. Struktur asam askorbat
Asam askorbat mempunyai berat molekul 176,1. Asam askorbat merupakan
lakton tak jenuh (ester siklik).Dalam larutan air mudah teroksidasi (reaksinya bolak-
balik) membentuk asam dehidroaskorbat.Laju reaksi oksidasinya tergantung pada pH
dan konsentrasi oksigen serta dikatalis oleh ion logam, khususnya besi dan tembaga.
Asam dehidroaskorbat dapat mengalami hidrolisis lebih lanjut membentuk produk
degradasi yang bereaksi tidak bolak-balik asam diketogulonat dan asam oksalat.4
Vitamin C berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam organik dan terasa
asam, tetapi tidak berbau. Dalam larutan, vitamin C mudah rusak karena oksidasi oleh
oksigen dari udara, tetapi lebih stabil bila terdapat dalam kristal kering.4
Vitamin C merupakan antioksidan yang efektif untuk beberapa alasan.
Pertama baik askorbat dan radikal askorbil yang dibentuk oleh satu elektron oksidasi
dari askorbat, memiliki potensial reduksi dan dapat bereaksi dengan kebanyakan
radikal relevan biologi lain dan oksidan. Kedua, radikal askorbil dengan reaktivitas
rendah karena stabilisasi resonansi dari elektron yang tak berpasangan dan dismutasi
pada askorbat dan asam dehidroaskorbat, saat ini askorbat dapat diregenerasi dari
askorbil dan DHA.5
Vitamin C sangatlah penting bagi tubuh, karena dapat bersifat sebagai
antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas yang ada dalam tubuh kita,
sehingga keberadaan vitamin C dalam tubuh sangat penting. Vitamin C merupakan
antioksida non enzimatis yang mempunyai sifat polaritas yang tinggi karena banyak
mengandung gugus hidroksil sehingga mudah larut dalam air.6
Asam askorbat juga digunakan sebagai terapi anti kanker pada jenis-jenis
tertentu oleh karena sifatnya yang menekan sitokina IL-18 dan enzim hialuronidase
pada degradasi asam hialuronat guna mencegah metastasis, stimulasi kolagen untuk
mengisolasi sel tumorin vivo, mencegah efek onkogenik virus dan karsinogen. Asam
askorbat diketahui bersifat toksik terhadap beberapa jenis sel kanker, namun tidak
bersifat demikian terhadap sel normal tubuh. Studi klinis menunjukkan bahwa
pemberian vitamin C dosis tinggi, baik melalui injeksi maupun asupan, dapat
meredakan simtoma patogen dan memperpanjang harapan hidup penderita kanker
stadium lanjut, seperti RCC, tumor kandung kemih, limfoma sel B .6
Vitamin C sangat penting bagi kita, maka ada cara diantaranya dalam
menentukan kandungan vitamin C tersebut dengan titrasi secara iodometri dengan
menggunakan iodium secara tidak langsung.6
Adapun kegunaan dari vitamin C antara lain:6
1. Pencegahan dan pengobatan skorbut penyakit
2. Untuk proses hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin dan
hidroksilisin.
3. Untuk pembentukan kolagen.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar
atau enzim oksidasi, serta oleh katalis lembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila
vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau suhu rendah. Buah yang masih muda
(mentah) lebih banyak mengadung vitamin C. Semakin tua buah, semakin berkurang
vitamin C-nya. 5
Vitamin C sangat mudah dirusak oleh pemanasan, karena ia mudah dioksidasi.
Dapat juga hilang dalam jumlah yang banyak pada waktu mencincang sayur-sayuran
seperti kol atau pada menumbuk kentang. Vitamin C dapat hilang karena hal-hal
seperti: Pemanasan yang menyebabkan rusak atau berbahayanya struktur, pencucian
sayuran setelah dipotong-potong terlebih dahulu, adanya alkali atau suasana basa
selama pengolahan, dan membuka tempat berisi vitamin C, sebab oleh udara akan
terjadi oksidasi yang tidak reversible. Penambahan tomat atau jeruk nipis dapat
mengurangi kadar vitamin C.5
Penentuan vitamin C dengan titrasi iodium dikerjakan berdasarkan syarat
tertentu bahwa vitamin C dapat bereaksi dengan iodium.Indikator yang digunakan
adalah amilum dengan akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna menjadi biru.
Dimana pada titrasi kali ini digunakan analisis volumetrik cara iodometri. lodometri
adalaah cara titrasi dengaan iodium secara tak langsung. Iodiumnya di bentuk dan KI
yang dioksidasi oleh K2Cr2O7 dan I2 yang terbentuk akan mereduksi tiosulfat.
Sedangkan iodimetri adalah titrasi dengan iodium secara langsung. Yang biasa
dipakai sebagai oksidator dalam cara ini adalah iodium.1
Perhitungan kadar vitamin C dengan standarisasi akan ekuivalen, yaitu dalam
I ml larutan iodium 0,01 N sama dengan 0,88 mg vitamin C.1
Titrasi ini harus dilakukan secara cepat, sebab senyawa-senyawa lain seperti
glutationdan sistein yang mungkin ada dalam vitamin C dapat teroksidasi oleh larutan
iodium secara lambat. Jadi dengan titrasi cepat dapat mengurangi kemungkinan
adanya kesalahan.1
Reaksi yang terjadi antara vitamin C dan iodium adalah reaksi redoks.Dalam
reaksi ini, vitamin C berperan sebagai reduktor sedangkan iodium berperan sebagai
oksidator. Vitamin C mudah teroksidasi karena mengandung gugus endiol yang
berhubungan dengan gugus ungsi hidroksil dalam suatu molekul lakton.5
Telah dikatakan bahwa pengertian entropi diadakan untuk memperoleh fungsi
yang dapat dipakai untuk menetapkan suatu proses spontan atau tidak. Telah
didapatkan bahwa pada proses spontan selalu terjadi kenaikan entropi. Namun
demikian entropi merupakan kriteria yang sangan umum untuk proses spontan dan
sukar dipakai. Berhubung dengan itu diadakan fungsi termodinamika lain, yang lebih
khusus sebagai kriteria proses spontan. Fungsi ini adalah fungsi tenaga bebas Gibbs
atau disingkat tenaga bebas (G) yang didefinisikan sebagai:2
G = H – TS
G = tenaga bebas (free energy)
H = entalpi
S = entropi
Perubahan tenaga bebas pada proses isotermal adalah :2
∆G = ∆H - T∆S
Persamaan ini berlaku baik untuk reaksi-reaksi kimia ataupun proses-proses
lain. Dari persamaan di atas dapat dilihat, bahwa perubahan bebas sama dengan kerja
berguna maksimal yang dapat diperoleh dari sistem bila perubahan dilakukan
reversibel pada temperatur dan tekanan tetap.2
Dari percobaan-percobaan diperoleh bahwa pada proses-proses spontan, pada
temperatur dan tekana tetap, terbentuk tenaga bebas. Ini berarti, tenaga bebas dapat
dipakai sebagai kriteria untuk spontanitas dari proses. Tanda untuk ∆G sama dengan
∆H dan ∆E. ∆G negatif berarti timbul tenaga bebas dan ∆G positif berarti diperlukan
tenaga bebas.3
Bila ∆G negatif berarti proses berjalan spontan, bila positif tidak spontan, dan
bila ∆G = 0 berarti proses ada dalam kesetimbangan. Untuk reaksi-reaksi kimia ∆G
negatif tidak merupakan jaminan bahwa reaksi tersebut berjalan cepat. ∆G negatif
berarti, bahwa reaksi dapat berjalan spontan tetapi kecepatan dari reaksinya
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.3
Tenaga bebas pembantukan senyawa yang absolut tidak dapat ditentukan,
tetapi atas dasar anggapan bahwa tenaga bebas unsur-unsur dalam keadaan standar
dan ion H+ dengan molalitas satu, mempunyai tenaga bebas nol, maka dapat
ditentukan tenaga bebas senyawa-senyawa dan ion-ion.4
Apabila asam askorbat rendah( Koefisien Pearsoncient) yang didasarkan pada
sampel susu manusi yang dianalisis oleh titrasi dengan 2,6 dichlorophenol-
indophenol dirangkap tiga tidak terjadi peubahan yang signifikan ini menunjukan
asam askorbat yang terkandung dalam tubuh manusia tersebut rendah.7
Konsep termodinamika atau hukum hukum yang mendukung sistem energi
panas dan kekuatan pambangunan manusia adalah salah satu panemuan yang sangat
besar darii seorang ilmuan ternama yaitu Albert Einstein. Walaupun pada era
perbaikan dan perkembangan heuristik telah muncul dimasa lalu tanpa bantuan ilmu
pengetahun seperti dalam kasus mesin uap Watt (yang mendahului Hukum Formal
Termodinamika.8
SIMPULAN
1. Pada pemanasan suhu 50oCdegradasi vitamin C memiliki K = 0,0073
2. Dari hasil percobaan dapat dilihat vitamin C (asam askorbat) yang dititrasi
dengan larutan iodium 0,01 N menggunakan indicator amilum 1% terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi biru.
3. Suhu dan waktu dapat mempengaruhi konsentrasi larutan.
4. Semakin lama suatu larutan yang didinginkan, maka akan semakin berkurangnya
konsentrasi yang ada pada larutan tersebut
5. Termodinamika kimia dapat didefinisikan sebagai cabang kima yang menangani
kalor, kerja dan bentuk energi, dan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam
perubahan
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous. 2011. Buku Ajar Kimia Kedokteran.Banjarbaru : Bagian-Biokimia
Fakultas Kedokteran UNLAM.
2. Dogra SK. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta: UI-Press.1990.
3. Sukarjo. Kimia Organik. Jakarta: Rineka Cipta. 1990.
4. Brady, James E. J.R. Holum. 1988. Fundamentals of Chemistry. Edisi 3, New
York: Jon Willey & Sons, Inc.
5. Linder, MC. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta : FKUI.
6. Mayes,P. 1987. Biokimia Harper. Jakarta : EGC.
7. Daneel-Otterbech S, Davidson L, Hurell R. Ascorbic acid supplementation and
regular consumption of fresh orange juice increase the ascorbic acid content of
human milk: studies in European and African lactating women. The American
Journal of Clinical Nutrition.81:1088 –93, 2005.
8. Hammond G.P, Winnett A.B. The Influence of thermodynamic ideas on
ecological economics: an interdisciplinary critique. Sustainability. 1, 1195-1225,
2009.