NAT, ICS, DHCP.docx
description
Transcript of NAT, ICS, DHCP.docx
LAPORAN 6 PRATIKUM
INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
“SHARING CONNECTION (ICS, DHCP, NAT)”
Oleh :
Genta Saputra
1102704/2011
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BEGERI PADANG
2013
A. TUJUAN
1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan
memahami NAT, ICS dan DHCP.
2. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada jaringan lokal
menggunakan fasilitas NAT.
3. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada LAN menggunakan
fasilitas ICS.
4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client.
B. ALAT DAN BAHAN
1. PC Router yang telah terinstall Windows Server.
2. PC Client.
3. Switch atau Hub.
4. Kabel UTP.
5. Layanan Internet.
C. TEORI SINGKAT
Protokol IP yang banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan
panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang
tersedia. Jumlah ini secara teoritis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke
internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya
akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam
arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet.
Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi
mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain
hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke
internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet. Dengan fasilitas
sharing koneksi yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi
ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara
bersamaan. Di lingkungan sistem operasi Windows, sharing koneksi internet dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Network Address Translation (NAT)
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah
suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan
karenaketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private
address space (RFC 1918), yaitu:
10.0.0.0 - 10.255.255.255 (10/8 prefix)
172.16.0.0 - 172.31.255.255 (172.16/12 prefix)
192.168.0.0 - 192.168.255.255 (192.168/16 prefix)
Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai untuk jaringan local
tentunya tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan lain di Internet, karena semua host
yang ingin terkoneksi di Internet harus menggunakan alamat global atau public IP
address. Untuk itu perlu men-translate IP address private menjadi public IP address.
Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan
private/lokal (misal 254 PC), bisa di-translate menjadi 1 public IP. Teknik ini disebut
many-to-one NAT atau biasa disebut Port Address Translation (PAT). Teknik ini sangat
bermanfaat jika diinginginkan seluruh user di jaringan private meng-inisiasi koneksi
ke Internet (browsing internet atau mengirim email misalnya), tapi sebaliknya tidak
diinginkan host dari Internet untuk meng-inisiasi koneksi ke PC user di jaringan private.
Host dari Internet tidak bisa meng-inisiasi koneksi ke internal host jaringan private karena
hanya ada 1 public IP address yang terlihat di jaringan private, sedangkan jumlah PC yg
sebenarnya lebih dari sat. Untuk kasus one-to-one NAT, dimana 1 private IP akan di-
translate menjadi 1 Public IP.
2. Internet Connection Sharing (ICS)
Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk
menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal (LAN) sehingga bisa
melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows.
Penerapan atau penginstallan Internet Connection Sharing (ICS) hanya
dilakukan/dipasang di PC Router ber-sistem operasi Windows, sedangkan Client-nya
mengikuti standard setting network biasa.
Kemampuan Internet Connection Sharing (ICS), antara lain :
a. Mampu melakukan koneksi beberapa komputer sekaligus melalui jaringan LAN
dengan akses internet hanya pada satu Internet Service Provider (ISP).
b. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming Service
dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
c. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik client
windows maupun non windows untuk bisa terkoneksi ke internet.
d. Mampunyai support protocol yang meliputi banyak hal. Misalnya, Point-to-
Point Tunneling Protocol (pPTP) dan Virtual Private Network (VPN).
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan layanan yang secara
otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang
memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta
nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator jaringan tidak
perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP di
setiap client, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke
DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP Server menjawab dengan
memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan
nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan
mencoret nomor IP tersebut dari daftar POOL. Nomor IP diberikan bersama dengan
subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan,
maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat
tersambung pada jaringan tersebut. Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian
DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan
kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat
memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat
ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Kelebihan DHCP :
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client atau PC server lain.
2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain untuk
melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable,
artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut
tidak sedang menggunakannya (off).
4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka
waktu tertentu dari server.
5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi
lainnya kepada client.
Di jaringan komputer, dikenal dua macam IP yang digunakan, yaitu IP Private dan
IP Public. IP Private adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung
ke internet misalnya untuk LAN dan biasanya yang digunakan private address space
(RFC 1918). Sedangkan IP Public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang
terhubung ke internet misalnya saat komputer kita terhubung ke internet akan mendapat
IP publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka kita
tidak bisa terhubung ke internet.
A. LANGKAH KERJA DAN HASIL PREATIKUM
Dalam prakteknya, sharing koneksi internet pada system yang berbasis Microsoft,
bisa menggunakan salah satu metode NAT atau ICS. Apabila sharing koneksi internet
dilakukan dengan NAT, maka ICS tidak digunakan, atau sebaliknya.
1. Sharing Koneksi Internet dengan ICS
Selain dengan dengan NAT, sharing koneksi internet di windows bisa juga
dengan Internet Connection Sharing. Dalam proses konfigurasi, ICS bahkan lebih
mudah dibandingkan NAT, hanya saja NAT menyediakan fitur yang lebih bagus.
Tapi yang harus diperhatikan NAT dan ICS tidak bisa dipakai dalam waktu yang
bersamaan. Berikut adalah langkah-langkah mengaktifkan ICS :
a. Bangun jaringan sebagai berikut :
b. Non-aktifkan NAT yang telah dikonfigurasi.
Klik kanan pada nama Server, lalu pilih Disable Routing and Remote Access.
Tunggu sampai proses pe-nonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan
warna biru pada icon Server menjadi merah.
c. Pada langkah koneksi dengan ICS ini kita akan ke koneksi ke ip unp
192.168.189.1
d. Kita konfigurasi eth0 dan eth1 pada pc router dimana kita beri ip sebagai
berikut :
Eth0
192.168.189.12
Netmask 255.255.255.192
Default gateway 192.168.189.1
Eth1 : 192.168.12.1
Netmask 255.255.255.224
e. Buka jendela Network Connections, klik kanan pada ikon eth0 lalu pilih
Properties.
f. Kemudian akan muncul jendela eth0 Properties. Pada tab Advanced, centang
pilihan “Allow other network users to connect through this computer’s
Internet connection”
g. Kita beri ip salah satu host sebagai berikut :
IP : 192.168.12.2Subnet mask : 255.255.255.224Default gateway : 192.168.12.1
Tes Koneksi
Ping ke ip sendiri
Ping ke eth1 pada pc router(ping ke pusat LAN)
Ping ke dns unp
Hasil jika seluruhnya telah terkoneksi
Pada computer host, jika koneksi telah berhasil maka kita bisa membuak browser dan
pergi ke sebuah alamat, contohnya google.com
2. NAT ( Network Address Translation)
Lakukan configurasi pada lan dan wan sesuai yang ada pada modull.. tetapi gunakan
ip yang sama pada proses ICS tadi.. pada client juga tetap.
a. Bangun jaringan sebagai berikut :
b. Kita konfigurasi eth0 dan eth1 pada pc router dimana kita beri ip sebagai
berikut :
Eth0
192.168.189.12
Netmask 255.255.255.192
Default gateway 192.168.189.1
Eth1 : 192.168.12.1
Netmask 255.255.255.224
c. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Network Address
Translation (NAT). Klik Start | Administrative Tools | Routing and Remote
Access.
d. Melalui jendela Routing and Remote Access, klik kanan pada root Routing
and Remote Access.
e. Kemudian klik Add Server.
f. Pada Jendela Add Server, pilih opsi This Computer.
g. Pada jendela Routing and remote Access akan muncul nama server yang akan
dijadikan Router NAT.
h. Klik kanan pada nama Server, pilih Configure and Enable Routing and
Remote Access.
i. Pada jendela Routing and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network
address translation (NAT).
j. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface eth0,
yaitu interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringan
luar yakni ke jaringan local Elektronika. Klik Next.
k. Tunggu sampai proses Setup Wizard selesai.
l. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router
NAT, seperti gambar berikut :
h. Proses konfigurasi NAT telah selesai.
i. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada setiap PC
Client.
j. Kita beri ip salah satu host sebagai berikut :
IP : 192.168.12.2Subnet mask : 255.255.255.224Default gateway : 192.168.12.1
Tes Koneksi
Ping ke ip sendiri
Ping ke eth1 pada pc router(ping ke pusat LAN)
Ping ke dns unp
k. Lakukan koneksi internet melalui PC Client
hasil jika terkoneksi
3. DHCP
konfigurasi pada server wizard
lakukan konfigurasi :
ipscope : 192.168.12.10 – 192.168.12.15
gate way : 192.168.12.1
subnet mask : 255.255.255.224
pada proses dhcp terlebih dahulu otomatiskan ip dan dns local area network
a. Agar proses kkonfigurasi PC Client menjadi lebih mudah, jadikan PC Router
sekaligus sebagai DHCP Server. Berikut langkah-langkah proses konfigurasi
DHCP Server: Klik Start | Administrative Tools | Configure Your Server Wizard,
klik.
b. Kemudian muncul jendela “Configure Your Server Wizard”, klik Next.
c. Selanjutnya muncul jendela Server Role, pilih DHCP server, lalu klik Next.
d. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP Server selesai.
e. Muncul jendela New Scope Wizard, klik Next.
f. Melalui Jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada
jaringan lokal.
g. Masukkan range alamat IP DHCP, misalnya 192.168.12.10 sampai
192.168.12.15. Alamat yang berada pada range tersebut akan diberikan secara
otomatis kepada PC Client yang me-request. Dan masukkan juga Prefix dan
Subnet mask alamat jaringan lokal. Lalu klik Next.
h. Pada jendela Add Exclussions, masukkan range alamat yang akan dipakai
untuk kebutuhan khusus (jika tidak ada, abaikan saja). Klik next.
i. Pada Jendela Lease Duration, setting waktu lease IP Address, yaitu masa
penggunaan IP oleh DHCP Client.
j. Pada jendela Configure DHCP Options, pilih Opsi “Yes, I want to configure
these options now”. Lalu klik Next.
k. Pada Jendela Router (Default gateway), masukkan alamat Router Lokal yang
juga sekaligus menjadi Gateway bagi jaringan lokal, misalnya 192.168.1.1,
klik Next.
l. Masukkan alamat DNS Server (di UNP alamat DNS Server yang dipakai
adalah 10.1.1.1 dan 10.1.1.5)
m. Pada jendela Active Scope, pilih opsi “Yes, I want to activate this scope now”.
Lalu klik Next.
n. Configurasi DHCP Server telah selesai.
o. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan DHCP Client pada PC Client,
dengan cara menjadikan IP Address dan dns server secara automatic
p. Lihat hasil konfigurasi pada network connection details
Tes koneksi pada client :
E. KESIMPULAN
Dari pratikum yang telah dilakukan dapat kita simpulkan bahwa :
1. IP Private adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke
internet misalnya untuk LAN dan biasanya yang digunakan private address space
(RFC 1918).
2. IP Public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung ke internet
misalnya saat komputer kita terhubung ke internet akan mendapat IP publik dari ISP
yang berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka kita tidak bisa
terhubung ke internet.
3. Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah
suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP.
4. Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk
menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal (LAN) sehingga
bisa melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft
Windows.
5. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server
6. Komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.