Naskah Roleplay Ethum
-
Upload
richa-nurselviana-damrah -
Category
Documents
-
view
123 -
download
11
description
Transcript of Naskah Roleplay Ethum
Kasus Etik Tim Medis Pemisahan Bayi Kembar Siam
RS Hus-hus Sha-sha Dha-dha (HSD) paling terkenal peralatannya. Lokasinya di
P. Jelita Kepulauan Seribu Jakarta. Serba baru. Investor sekaligus pemiliknya adalah
seorang mantan bankir yang pernah mendekam di penjara 1 tahun penjara akibat
korupsi, namun kini telah tobat. Dalam rangka promosinya, ia berhasil mengkontrak
belasan dokter terkenal se Indonesia selama 1 tahun ini untuk bekerja purna waktu
dengan honor yang pantas. Ia mengumumkan di koran dan segenap media elektronik,
termasuk fitur infotainment, bahwa RS HSD siap melayani pelbagai kasus rujukan
apapun, termasuk bayi kembar siam. Bila perlu bagi yang tak mampu, gratis.
Pinguina-Pinguini adalah seorang bayi kembar dempet thoraco-cephalo complex
usia 3 bulan yang resmi menjadi pasien pertama untuk dipisahkan. Pinguina berjenis
kelamin laki-laki, sedangkan Pinguini perempuan. Ia adalah anak pasangan buruh tani
di desa Minuta Kabupaten Akte Lampung Utara. Kebetulan kembar siam Pinguina-
Pinguini makin ngetop ketika ada putaran kampanye terakhir pemilihan calon Kades
setempat. Dua calon Kades tadi sama-sama berjanji akan membawa ke RS HSD untuk
operasi pemisahan Pinguina-Pinguini.
Pinguina-Pinguini adalah seorang bayi kembar dempet thoraco-cephalo complex
usia 3 bulan yang resmi menjadi pasien pertama untuk dipisahkan. Pinguina berjenis
kelamin laki-laki, sedangkan Pinguini perempuan. Ia adalah anak pasangan buruh tani
di desa Minuta Kabupaten Akte Lampung Utara. Kebetulan kembar siam Pinguina-
Pinguini makin ngetop ketika ada putaran kampanye terakhir pemilihan calon Kades
setempat. Dua calon Kades tadi sama-sama berjanji akan membawa ke RS HSD untuk
operasi pemisahan Pinguina-Pinguini.
Dr. Camar, SH, SpF, direktur RS HSD membentuk Tim Operasi Pemisahan
Pinguina-Pinguini (TOP Pa-Pi) yang diketuainya sendiri. Ada 4 bidang dalam TOP Pa-
Pi tersebut, yakni A. Bedah, B. Medik dan C. Intensive Care dan D. Etikolegal.
Sebagai Ketua Tim Bedah adalah Prof.Dr. Cucakrowo SpBA (K) dengan wakil dr.
Kutilang SpBS (K) dan beberapa anggota terdiri dari dr Spesialis Bedah Torax, SpBP ,
Spesialis THT dan Spesialis Bedah Mulut.
Ketua Tim Medik adalah Prof.dr. Merpati SpA (K) ahli saraf anak, dengan anggota
Prof. Dr. Gagak SpGK dan spesialis lain (SpRad , SpRM ).
Ketua Tim C (Intensive Care) adalah Prof. dr. Kutilang SpAn (K-I), anggotanya terdiri
dari spesialis patologi klinik, spesialis farmakologi klinik, sub-spesialis radiologi anak,
sub-spesialis jantung anak, dan spesialis pulmonologi. Di dalam juga terdapat Tim
Kepala Keperawatan dan Kepala Unit Farmasi.
Dr.Camar merangkap sebagai Ketua Bidang Etikolegal (mengurus tentang informed-
consent, asuransi kesehatan istimewa Pinguina-Pinguini, surat keterangan medis
pascabedah, publikasi dan keamanan).mempunyai anggota KH. Beo, MHum (ustadz),
Ms Prenjak MPsi, PhD (psikolog klinis anak), Manyar MSi, M.Kom (humas).
Dalam pemeriksaan prabedah, nampak bahwa secara MRI dan radiologis,
esofagus dan trakea hingga bronkhus kanan kembar siam tadi terpisah. Namun
bifurkasio trakea ke arah bronkus kiri masih belum jelas terpisah antara Pinguina dan
Pinguini. Demikian pula ada lobus paru kiri yang melengket antara Pinguina dan
Pinguini. Dr. Camar dengan Timnya amat waspada dengan hal ini dan telah
menyampaikan secara jelas ke orangtua bayi dempet bahwa kemungkinan terburuk
adalah keduanya tak tertolong. Kemungkinan berikutnya adalah salah satu bayi akan
dikorbankan bila paru dan bronkus kiri yang melengket tadi tak bisa dipisahkan.
Orangtua mengangguk-angguk saja, termasuk dua balon Kades Minuta yang sama-sama
mendampingi mereka. Camar dalam wawancara pers dalam dan luar negeri mengatakan
operasi akan berjalan 9 jam dan mohon doa restu masyarakat. Dua balon Kades, secara
terpisah di depan wartawan berjanji akan sama-sama membantu finansial warganya.
***
Operasi tengah berlangsung 3 jam. Perlengketan salah satu bronkus sudah 80%
dilepas. Tiba-tiba terjadi komplikasi, jaringan distal bronkus dan paru kiri yang menyatu
begitu rapuh. Tim bedah berkonsul dengan Tim Medik dan ICU di meja operasi.
Disimpulkan saat itu tim klinis akan memilih salah satu bayi, sedangkan yang lain akan
dikorbankan. Camar dan tim lain yang tak berada di meja operasi harus menjelaskan ke
orangtua untuk memilih mana bayinya yang diprioritaskan. Kedua orangtua bingung,
bahkan menangis, tak kuasa menyampaikan keputusan. Kebetulan ayah si bayi
didampingi oleh si Polan, balon Kades laki-laki sedusun di Minuta yang ingin lebih
mempertahankan Pinguina, sementara Ibu si bayi didampingi oleh si Fulan, balon Kades
perempuan yang sama-sama dari desa tetangganya, yang lebih membela Pinguini.
Merespon perkembangan, Polan beradu pendapat dengan Fulan, merasa sebagai
wakil orangtua, di depan TOP Pa-Pi, namun tidak segera kunjung selesai. Nyaris terjadi
baku hantam antar dua balon Kades tersebut. dr.Camar dkk sempat bingung memilih
siapa yang berhak. Keributan tadi terdengar oleh semua anggota TOP Pa-Pi yang berada
di dalam kamar operasi. Namun anehnya, keributanpun menjalar. dr. Cucakrowo
berselisih dengan dr. Merpati karena Cucak lebih memilih Pinguina utk diselamatkan
mengingat prognosis dari sisi bedah lebih baik (anatomis-fisiologis), sementara
dr.Merpati memilih Pinguini karena dari sudut medik lebih baik (mencegah status
imuno-kompromais). Atas usul dr.Camar, mereka sepakat menunda pembedahan di
atas meja operasi selama maksimal 15 menit – dalam kondisi masih dibius - untuk
menetapkan skala prioritas. Sudahlah, utamakan Pinguini aja!!!, teriak dr. Belibis.
Kosmetis lebih elok kalo dia hidup nantinya lanjut spesialis bedah plastik tersebut
menghenyakkan perdebatan antara dr.Cucakrowo – dr.Merpati. Semuanya setuju.
dr.Camar bersiap memberitahu keluarganya - bahwa Pinguinilah yang diutamakan
untuk diselamatkan.
***
Baik dok, Pinguini yang diutamakan. Saya terima, ujar ibunya spontan, segera
setelah Camar memberitahukan keputusan tim dokter intra-operatif. Sang ibu kembar
siam sambil melirik ke suaminya yang masih nampak kebingungan. Gimana Pak? tanya
Camar ke bapaknya. Tiba-tiba Polan memotong :Kok alasannya kosmetis sih dok? Saya
belum terima !!, kata balon Kades yang seolah berfirasat dirinya bakal kalah. Belum
sempat Camar menjelaskan, tiba-tiba TS spesialis patologi klinik dari Tim C
menghampirinya. Mas, Pinguini HIV-nya positif!!, ujarnya meyakinkan sambil
menjelaskan hasil tersebut baru saja (7 jam masa berlangsungnya operasi) diperoleh
sebagai pelengkap kondisi imuno-kompromaisnya.
dr.Camar segera masuk kembali ke ruang operasi. Disitu ia melihat Prof.
Kutilang tengah mondar mandir. Ketika dihampirinya, Prof.Kutilang membisikinya:
Saya bingung, hasil lab HIV (+) ini baru kuterima. Namun anda lihat sendiri, operasi
sudah tinggal menutup jahitan luar saja secara jahitan plastik-rekonstruksi.
Prof.Kutilang dan dr.Camar sama-sama tahu bahwa seharusnya pilihan prioritas
dijatuhkan kepada Pinguina.
dr.Camar juga terhenyak. bingung mau memberitahu hasilnya kepada kedua
orang tua ketika tim bedah sudah mau menutup operasinya dengan operasi plastik
masing2. dr.Camar juga bingung ketika mau memberi tahu balon kades.
Sumber skenario: Prof. dr. Agus Purwadianto
PERAN
a. Tim Inti
1. Pemilik RS : Andanali Finisha2. Bapak si Kembar : Robi Kholiq3. Ibu si Kembar : Malehah Khoeronisa4. Calon Kades I (Fulan) : Ghina Karisma5. Calon Kades II (Polan) : Andrian Yanuar6. Dr. Camar, SH, SpF, direktur RS BHSD : Antik Raisca
b. Tim Etikolegal1. KH. Beo, Mhum (ustadz) : Rahma Sukmawati2. Ms Prenjak MPsi, PhD (psikolog klinis anak) : Florentsia Hanum3. Manyar MSi, M.Kom (humas) : Maria Yuliana
c. Tim Bedah1. Prof.Dr. Cucakrowo SpBA (K), ahli bedah anak (ketua) : Aditya Eka2. dr. Belibis SpBP (K), ahli bedah plastik : Nabilah Nurtika
d. Tim Medik1. Prof.dr. Merpati SpA (K) ahli saraf anak (Ketua) : Nisrina Assyifa2. Ns. Pipit kepala perawat : Dwi Puspita Sari
e. Tim Intensive Care1. Prof. Dr. Kutilang, SpAn (K-I) : Hanny Adiba2. dr. Nuri, SpJP (K) sub-spesialis jantung anak : Cut Annisa Meidina
f. Tim Sidang1. Ketua Board : Aqmar Jalilah2. Ketua Majelis : Revi Pribadi3. Panitera :4. Saksi ahli :
NASKAH ROLEPLAY ETIKA HUKUM 10
KASUS KEMBAR SIAM
1. Naskah Tim Inti
“Di TV” Di suatu pagi, seseorang pemilik rumah sakit sedang mempromosikan
rumah sakitnya
PEMILIK RS : Selamat pagi pemirsa, khususnya yang berada di Kepulauan
Seribu. Perkenalkan nama saya adalah Andanali, kali ini saya
akan memperkenalkan sebuah rumah sakit yang dikenal dengan
peralatan canggihnya…. Rumah sakit itu bernama RS hush us sha
sha dha dha…. RS hush us sha sha dha dha ini berlokasi di P.
Jelita Kepulauan Seribu Jakarta.Saya sebagai investor dan
pemilik rs ini,tidak hanya menyediakan peralatan peralatan rumah
sakit yang canggih saja, tapi juga disediakan belasan dokter
terkenal se-indonesia. Oleh karena itu,pastikan anda mendapatkan
pelayanan di rumah sakit ini…..Terlebih lagi kami siap melayani
berbagai kasus rujukan termasuk bayi kembar siam dan kami pun
siap memberikan keringanan bagi orang yang tak mampu… Oleh
karena itu janganlah ragu untuk berobat di rumah sakit ini….
Kami akan memberikan kepuasan dalam hal pelayanan kesehatan
bagi pasien…. Dan saya pastikan anda tidak akan menyesal…
terimakasih dan selamat pagi
Sin 2
Pemain : Bapak Ibu bayi, Poland dan Fulan
Fulan : Ibu ibu bapak bapak, perkenalkan saya fulan, saya adalah salah
satu kandidat kades di desa Minuta Kabupaten Akte Lampung
Utara…… Karena hari ini adalah putaran kampanye terakhir
pemilihan calon kades… saya akan mengutarakan janji-janji saya
kepada desa ini….. yang pertama saya berjanji diadakannya
pembagian sembako murah setiap bulannya…. Kedua saya
berjanji untuk pemeliharaan air bersih didesa ini…..Dan satu hal
lagi yang sedang ngetop-ngetopnya didesa ini yaitu bayi kembar
siam pinguina pinguini…. Saya akan membawa bayi kembar
siam ini ke rs hush us sha shad ha dha untuk dilakukan operasi
pemisahan dan semua biaya diluar pemisahan gratis…. Sekian
dari saya Terimakasih
Polan : Selamat pagi ibu bapak, saya fulan dan saya juga salah satu
kandidat kades di desa Minuta Kabupaten Akte Lampung Utara,
saya disini juga akan mengutarakan janji- janji saya… tapi janji
saya tidak klise seperti yang janji yang diutarakan oleh calon
kades sebelumnya, disini saya akan menjamin kebersihan desa ini
dengan diadakannya desa ku desa yang bersih tiap bulannya, jika
anda memilih saya, saya akan berjanji kalo kegiatan ini akan
berjalan dengan efektif…. Dan sama seperti ibu fulan saya pun
akan membawa bayi kembar siam ini ke rs hush us sha shad ha
dha untuk dilakukan operasi pemisahan dan semua biaya diluar
pemisahan gratis…… Dan kali ini saya akan memanggil ibu dan
bapak dari bayi kembar siam tersebut…. Bapa dan ibu bayi
silahkan maju
Fulan : Selamat pagi bapak ibu… Boleh kami tahu nama bapak dan
ibu?
Ibu : Saya ibu icha dan ini suami saya bapak Roby (Bapak
mengangguk)
Polan : Baik bapa ibu, adakah sesuatu yang ingin ibu sampaikan kepada
kami?
Ibu : Ass Bapak Polan Ibu fulan…. Dan ass warga yang lainnya…
saya gatau harus ngomong apa….(mau nangis) tapi saya
terimakasih buat ibu bapak karena udah bantuin keluarga saya….
Bapak : Dan saya berterimakasih kepada bapak ibu semua…. Karena
tanpa persetujuan ibu dan bapak mungkin bayi kami tidak akan
terselamatkan…..
Polan : Tenang saja bapak dan ibu kami akan membantu keluarga bapak
sekuat tenaga….
Fulan : Dan kami ikhlas dalam melakukannya…..
Sin 3
Pemain Dr. Camar
Dr. Camar : Selamat pagi semua, terima kasih atas kedatangan kalian dalam
rapat ini. Mengenai operasi pemisahan bayi kembar dempet
thoraco- chepalo complex yang berusia 3 bulan ini…. Saya
selaku direktur rs. Hsd ini akan membentuk tim operasi
pemisahan pemisahan pinguina pinguina yang saya sebut sebagai
(TOP Pa-Pi). Dalam tim ini saya membutuhkan 4 bidang, tim
bedah, tim medic,tim intensive care, dan tim etikolegal. Dan tim
ini akan diketuai oleh saya sendiri. Untuk tim bedah saya
memilih prof.dr.cucakrowo sebagai ketua tim, dengan wakilnya
yaitu dr.Kutilang dan anggota dari spesialis bedah torax, SpBP,
Spesialis THT dan spesialis bedah mulut. Untuk tim medik saya
memilih prof.dr.merpati sebagai ketua tim, dan anggota yaitu
nurs pipit. Untuk tim intensive care saya memilih prof.dr.kutilang
sebagai ketua tim, dan anggota dari sub spesialis jantung anak
yaitu dr. Nuri…. Dan untuk tim etikolegal saya sendiri akan
menjabat sebagai ketua tim ini…. Dan anggota saya adalah
Ustadz Beo, Prenjak sebagai psikolog anak dan Mnyar sebagai
humas… Sekian dari saya…. Ass
Sin 4
(Hanya bagian dokter camar, polan fulan, dan keluarga bayi)
Dr. Camar : Apakah disini ada keluarga sang bayi?
Bapak : Saya bapaknya dok
Ibu : dan saya ibu nya (menangis)
Dr. Camar : Perkenalkan ibu bapak nama saya Dr. Camar, disini saya
bertugas sebagai ketua tim dalam operasi pemisahan bayi-bayi
ibu bapak dan sebagai dr yang memberikan keadaan operasi bayi
ibu bapak. Begini ibu bapak, saya ingin menjelaskan keadaan
bayi ibu bapak setelah pemeriksaan prabedah, setelah kami MRI
dan diradiologi, dari trakea hingga bronchus kanan memang
terpisah, namun masalah disini adalah dari trakea kea rah bronkus
kiri antara pinguina dan pinguini masih belum jelas terpisah dan
lobus paru kiri pinguina dan pinguini melengket bapak ibu
Ibu : Ya ampun bapak kasian anak anak kita (menangis) gimana ini
pak?
Bapak : Tenang dulu ibu kita dengarkan dulu informasi dari dokter
Polan : Iya bapak ibu harus sabar dan tenang yaaa
Dr. Camar : Apakah saya boleh melanjutkan bapak ibu? Begini ibu bapak,
setelah pemeriksaan tersebut kami memikirkan beberapa
kemungkinan. Kemungkinan yang pertama bila paru dan bronkus
kiri yang melengket tadi tak bisa dipisahkan, salah satu bayi
harus dikorbankan bapak ibu… dan kemungkinan terburuknya
adalah keduanya tak tertolong. Maaf ibu sebelumnya karena saya
memberitahukan hal ini tapi menurut saya hal ini sangat penting
Bapak : Iya iya dok
Dr. Camar : Terimakasih kepada ibu bapak, dan ibu bapak yang
mendampingi atas pengetiannya.. kalo gitu saya permisi dulu
karena saya harus memeriksa persiapan bedah
Sin Dr.Camar diwawancara
Dr. Camar : Saya selaku Ketua tim yang akan melakukan operasi pemisahan
bayi kembar siam pasien pinguina dan pinguini memohon restu
kepada masyarakat agar operasi yang berjalan 9 jam ini diberikan
kemudahan, kelancaran dan kesuksesannya. Terimakasih
Sin Polan Fulan diwawancara
Fulan/Polan : Karena saya berjanji untuk membantu bayi kembar siam
pinguina pinguini, saya berjanji saya akan terus berusaha
membantu keluarga bayi dari segi finansialnya sebagai bukti kalo
saya akan membantu warga saya yang mengalami kesusahan
Sin Dr.Camar informasi keluarga tetang pengorbanan salah satu bayi
Dr. Camar : Permisi ibu bapak bayi pinguina pinguini saya ingin
menginformasikan suatu hal yang penting dan mungkin akan
membuat keluarga kaget.. Begini ibu bapak, setelah kami
mencoba untuk memisahkan bronkus kiri dan paru kiri sang
bayi…. Terjadi suatu keadaan dimana kemungkinan pertama
yang saya sebutkan terjad bapak ibu….. bapak dan ibu harus
memilih salah satu bayi yang akan dikorbankan
Ibu : Apa dok? (menangis….) bapak ga mau pak….. aku mau dua
anak kita selamat (menangis)
Bapak : Ibu yang sabar ibu…. (memegang erat ibu) kita harus menerima
kenyataan ini ibu…. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah
siapa yang harus kita pilih
Dr.Camar : ibu bapak bagaimana? Saya mengerti ibu bapak kaget dan
bingung… namun hal ini harus segera diputuskan karena jika
tidak diputuskan secepatnya akan mengancam nyawa kedua bayi
Polan : Pak gimana kalo bapak memilih pinguina…. Pinguina kan laki
laki pak, dia pasti jadi anak yang kuat dan bisa menjada ibu
bapaknya
Fulan : Jangan mau ibu…. Menurut saya yang harus diselamatkan
adalah pinguini ibu…. Pinguini adalah perempuan…. Jika sudah
besar nanti ia dapat membantu ibu untuk membersihkan rumah
Polan : Kok gitu sih? Harusnya pinguina dong yang harus ditolong…
dia kan laki-laki… dia nanti bisa sekolah tinggi tinggi dan
banggain keluarganya
Fulan : Tidak bisa… Pinguini lah yan lebih berhak…. Ia kan juga bisa
sekolah tinggi-tinggi… toh sekarang sudah jaman emansipasi jadi
tidak hanya cowo yang dapat membanggakan keluarganya
Polan : Tapi kalo pinguina yang diselamatkan ia dapat memberi nafkah
orangtuanya
Fulan : Pinguini juga bisa… dan seharusnya laki-lakilah yang harus
mengalah pada perempuan… jadi wanita harus diutamakan…
(selisih antara dr. cucak dan merpati ga dibuat soalnya bukan bagian gue)
Dr.Camar : Yasudah begini saja, bagaimana kalo kita menunda pembedahan
ini maksimal selama 15 menit untuk menetapkan skala prioritas?
Dokter lain : Saya setuju
(Selisih antara dokter lain di 15 menit ini ga dibuat juga karena bukan bagian gue)
Dr. Belibis : Sudahlah utamakan pinguini saja, kosmetik lebih elok kalo dia
hidup nantinya
Dr. Camar : Oke, kalo semua sudah setuju, mari kita lanjutkan pembedahan
ini tapi saya akan memberitahukan keluarga sang bayi terlebih
dahulu agar keluarga dapat mengetahui keputusan ini dan
memberi izin
Sin Dr.Camar memberitahu bapak ibu kalo pinguini yang diputuskan
Dr.Camar : Ibu bapak, saya ingin menginformasikan bahwa kami sebagai
tim yang melakukan pembedahan bayi ibu memutuskan untuk
menyelamatkan pinguini dan melepaskan pinguina…. Alasan
kami memilih keputusan ini karena kosmetik akan lebih berguna
untuk pinguini
Ibu : Baik dok, pinguini yang diutamakan, saya terima
Dr. Camar : (melirik) gimana bapak?
Polan : Kok alasannya kosmetik dok? Saya belum terima
Tiba tiba Dokter Kutilang menghampiri Dr. Camar
Dr. Kutilang : Mas, pinguini HIVnya positif…. Saya menngetahui hal ini
setelah hasil pemeriksaan kondisi imuno kompromaisnya datang
Dr. Camar : Kok bisa? Sebentar ibu bapak , saya ingin ke ruang bedah dulu
ibu bapak…. Nanti saya akan kembali lagi
(Diruang bedah)
Dr. Kutilang mondar mandir
Dr.Camar : Bagaimana hal ini bisa terjadi dokter?
Dr.Kutilang : Saya bingung, hasil lab HIV (+) ini baru kuterima. Namun anda
lihat sendiri, operasinya sudah tinggal menutup jahitan luar
secara jahitan plastic rekontruksi… Seharusnya kita memilih
pinguina dok sebagi bayi yang diselamatkan
Dr. Camar : Benar… tapi mau bagaimana lagi dok… saya
bingung…bagaimana saya harus menjelaskan kepada keluarga
pasien??
Sin Dr.Camar memberitahu kondisi pinguini
Dr. Camar : Ibuibu bapakbapak operasi ini sudah selesai
Semua : Alhamdulillah
Dr.Camar : Tapi maaf ibu bapak, saya ingin memberitahukan informasi
yang saya tidak duga sebelumnya, saya minta maaf ibu bapak
sebelumnya…. Setelah kami mengoperasi pinguini… kami baru
mendapat informasi kalo pinguini positif hiv ibu bapak
Ibu : Apa? (menangis) tidaaak (teriak) ini semua salah dokter ini
semua salah dokter… kalo tidak dokter memilih pinguina anak
saya akan tumbuh dengan sehat (teriak sambil nangis)
Dr. Camar : Maaf Ibu
Bapak : Saya akan menuntut kalian semua…. Ketemu saya
dipengadilan!!!
2. Naskah Tim Etikolegal
Percakapan sebelum pinguina dan pinguini dipisahkan
Ms. Prenjak : selamat pagi bapak dan ibu, silahkan duduk
Bapak : iya terimakasih bu
Ms. Prenjak : apakah kondisi pinguina dan pinguini sudah lebih membaik ibu?
Ibu : belum bu, anak saya masih diperiksa oleh dokter dan kami
belum menerima hasilnya
Ustadzah : ibu dan bapak yang sabar ya, Tuhan pasti memiliki rencana
yang indah dibalik semua yang ibu dan bapak alami saat ini
Bapak : terimakasih bu
Ms. Prenjak : iya, saya harap ibu dan bapak juga tetap menjaga kesehatan dan
terus mendampingi anak ibu dan bapak selama di rumah sakit ini
ya bu-pak.
Ibu : tapi saya benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana bu
Bapak : iya bu, isteri saya juga jadi tidak nafsu makan semenjak anak
kami dirawat di rumah sakit. Isteri saya selalu gelisah dan
akhirnya juga susah tidur
Ms. Prenjak : seharusnya ibu tidak boleh seperti itu bu. Karena jika ibu
nantinya sakit, dan akhirnya tidak bisa mendampingi anak ibu.
Hal itu akan mengganggu psikologis anak ibu. Meskipun anak
ibu dan bapak masih bayi namun mereka juga tetap bisa
merasakan kehadiran orang tua mereka disampingnya
bapak : apakah benar seperti itu bu?
Ms. Prenjak : iya pak
Bapak : tuh bu, berarti ibu jangan malas makan nanti kalau ibu sakit
anak kita juga ga sembuh-sembuh nantinya
Ibu : iya pak, ibu denger
Ustadzah : tadi ibu bilang ibu tidak tahu lagi harus berbuat apa
Ibu : iya ibu ustadzah
Ustadzah : sebenarnya ada hal yang luar biasa yang dapat bapak dan ibu
lakukan untuk pinguina dan pinguni
Bapak : apa itu bu?
Ustadzah : berdoa. Bapak dan ibu bisa berdoa untuk kesembuhan pinguina
dan pinguini karena jangan lupa pak-bu kalau kesembuhan itu
sesungguhnya datang dari Tuhan. Jadi ibu dan bapak jangan lupa
berdoa dan meminta kesembuhan dan solusi yang terbaik dari
Tuhan untuk pinguina dan pinguini.
Bagaimana kalau kita berdoa bersama untuk kesembuhan
pinguina dan pinguini?
Ibu : iya ibu ustadzah, ayo kita berdoa bersama disini
(berdoa....)
Manyar : tok..tok..tok
Ms. Prenjak : iya silahkan masuk, oh ibu manyar silahkan duduk bu
Manyar : iya terimakasih bu prenjak. Hai selamat pagi ibu, bapak, dan bu
ustadzah. Saya minta maaf datang agak telat karena ada hal yang harus saya urus
sebentar.
Ms. Prenjak : iya gapapa
Manyar : oh iya, perkenalkan bu pak saya ibu manyar saya dari humas
rumah sakit HSD.
Bapak : ohh iya bu, saya ayah pinguina dan pinguini
Manyar : jadi saya yang akan mengurus asuransi kesehatan pinguina dan
pinguini dan surat keterangan medis pasca bedahnya nanti
selama di rumah sakit ini. Jadi bapak dan ibu tidak perlu khawatir
Ibu : iya, terimakasih banyak bu manyar
Manyar : oh iya, karena anak bapak-ibu juga mulai menjadi perhatian
banyak orang karena pemilihan kades itu bu jadi untuk publikasi perkembangan
kesehatan pinguina dan pinguini akan menjadi tanggung jawab saya. Karena ini juga
demi keamanan pinguina dan pinguini dari orang lain yang mungkin punya
kepentigan tersendiri pak-bu
Bapak : iya bu, saya sangat mengerti. Saya sangat berterimakasih atas
saran, bantuan dan tuntunan dari Ms. Prenjak, Ibu Ustadzah dan ibu Manyar. Saya
harap hasilnya nanti merupakan hasil yang membahagiakan untuk kami
3. Naskah Tim Bedah
Percakapan Tim Bedah di ruang operasiKetika beberapa menit pasca operasi, terjadi perselisihan antara dr.
Cucakrowo dan dr. Merpati karena diantara pinguina dan pinguini terpaksa harus satu yang selamat. Keributan terjadi namun pada akhirnya disepakatilah bahwa tim bedah memilih pinguini untuk diselamatkan.Dr. Nuri : Bagaimana ini, terjadi komplikasi! jaringan distal bronkus dan
paru kiri yang menyatu begitu rapuh!Dr. Cucakrowo : Ayo, kita tim bedah harus membicarakan ini dengan tim medik !
Setelah berdiskusi dengan tim medik, mereka memutuskan bahwa harus ada salah satu yang di selamatkan dan yang lainnya dikorbankanDr. Cucakrowo : Saya rasa dalam hal ini, saya lebih memilih pinguina untuk
diselamatkan!Dr. Merpati : Mengapa anda lebih memilih pinguina?Dr. Cucakrowo : Saya memilih pinguina karena dari sisi anatomi dan
fisiologisnya tampak lebih baik dibandingkan dengan pinguini!
Dr. Merpati : Tidak, pinguini lebih cocok untuk diselamatkan, dari sudut medik lebih baik mencegah status imuno-kompromais!
Dr. Camar : Sudah cukup, jangan berdebat.. tunda pembedahan ini selama 15 menit!
Dr. Belibis : Sudah! Utamakan Pinguini saja!!! Kosmetis lebih elok kalo dia hidup nantinya!
Semua diam dan terhenyakDr. Camar : Semua setuju apabila pinguini diselamatkan?Semua : Baiklah
Selanjutnya dr. Camar memberitahukan kepada kedua orang tua pinguina dan pinguini untuk mengutamakan keselamatan pinguini. Namun, ketika dr. Camar menjelaskan kepada keluarga si kembar mengenai prioritas utama salah satu dari anak kembar tersebut, tiba-tiba datang tim dari patologis klinik. Mereka memberitahukan bahwa pinguini positif terdapat HIV, seketika itu juga dr. Camar kaget lalu langsung kembali ke kamar operasi.Dr camar : Apa? HIV nya positif?
Ketika dr. camar berada di kamar operasi, terlihat prof. kutilang yang sedang mondar mandir terlihat cemas memikirkan kondisi dari si kembar.Dr. Camar : Bagaimana pinguini?Prof. kutilang : Saya bingung, hasil lab HIV (+) ini baru kuterima. Namun
anda lihat sendiri, operasi sudah tinggal menutup jahitan luar saja secara jahitan plastik-rekonstruksi
Dr. Camar : Tidak, semuanya sudah terlambat.. seharusnya kita memprioritaskan pinguina, bukan pinguini!
Prof. Kutilang : Iya, seharusnya kita memprioritaskan pinguina bukan pinguini.. kita terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan!
Semuanya telah terjadi, tim bedah telah menutup operasinya dengan operasi plastic masing-masing.Dr. Cucakrowo : Sudah saya duga, pinguina memang harus diselamatkan, karena
berdasarkan anatomi dan fisiologisnya jauh lebih baikDr. Merpati : Iya, kita terlalu terburu-buru untuk menyelamatkan pinguini..
tanpa memikirkan pinguina, maafkan saya.. Dr. Belibis : Iya benar, kita terlalu terburu-buruProf. Kutilang : Memang, semuanya sudah terlanjur terjadi.. hasil lab baru
datang ketika operasi penutupan telah berlangsung sekarang kita tinggal berdoa saja diberikan yang terbaik
Dr. Cucakrowo : Iya prof..
Tim bedah telah melakukan operasi dengan baik, operasinyapun berjalan
lancar. Sekarang, tinggal menunggu hasilnya, apakah pinguini dapat hidup atau
tidak.
Percakapan di ruang sidang
Permasalahan ini akhirnya dibawa ke meja hijau. Tim bedah pun berkumpul dan mereka berargumen mengenai kejadian tersebut.Dr. Cucakrowo : Awalnya, dari segi anatomis dan fisiologis.. pinguna memang
pantas untuk di selamatkan, karena dia yang dirasa akan hidup bertahan lebih lama
Dr. Merpati : Ketika harus memilih, diantara pinguina atau pinguini yang harus diselamatkan saya lebih memilih pinguini karena mencegah status immune kompramais lebih baik ketimbang memikirkan anatomis dan fisiologisnya
Dr. Belibis : Saat Itu saya memilih pinguini, karena dari segi kosmetis memang tampak bagus dan layak untuk dipertahankan, setelah itu dr. camar memutuskan untuk memilih pinguini untuk diselamatkan
Prof. Kutilang : Akhirnya, semuanya setuju bahwa pinguini harus diselamatkan.
Namun, ketika operasi telah berjalan dan saat itu tinggal operasi plastic, petugas
klinik memberikan hasil lab pinguini dan ternyata dalam hasil lab tersebut dalam
tubuh pinguini terdapat HIV
4. Naskah Tim Medik
Dr. Cucakrowo : Dok, Ners, gawat! Pasien kembar siam mengalami komplikasi
pada saat pembedahan.
Dr. Nuri : Kita harus diskusi sekarang juga untuk menangani kasus ini!
*bergegas
Ners Pipit : Kondisi pasien tidak dapat bertahan dalam waktu yang cukup
lama, Dok. Kita harus menyegerakan keputusan.
Dr. Merpati : Ya, melihat dari kondisi seperti ini, kita tidak bisa membuang-
buang waktu. Kita tidak dapat mempertahankan kedua bayi.
Kita harus memilih satu bayi untuk diselamatkan, dan
mengorbankan yang lain.
Dr. Cucakrowo : Benar, kita tidak bisa berdiri di sini dan mempertaruhkan nyawa
mereka berdua.
Dr. Nuri : Apakah tidak ada solusi lain, Dok?
Dr. Merpati : Kita sama-sama tahu ini adalah keputusan terbaik untuk saat ini.
Ners, tolong informasikan kedua orang tua pasien, ajak dr.
Camar selaku penanggungjawab.
Ners Pipit : Baik, Dok. Saya akan segera memberitahukan keda orang tua
pasien.
5. Naskah Tim Intensive Care
dr. Nuri : Dok, ternyata setelah dilakukan operasi 7 jam yang lalu,
Pinguini memiliki HIV positif dari hasil pemeriksaan lab!
Bagaimana ini dok?
dr. Camar : Hah? Bagaimana hal itu dapat terjadi? Apakah sebelumnya
tidak terdeteksi?
dr. Kutilang : Hmmm... Saya bingung, hasil lab HIV (+) ini baru saja kita
terima. Namun anda lihat sendiri, operasi sudah tinggal menutup
jahitan luar saja. Memang seharusnya yang lebih baik kita
selamatkan adalah Pinguina.
dr. Camar : Ya, memang awalnya seperti yang kita tahu Lalu bagaimana
saya menyampaikan kabar buruk ini ke pihak keluarga??
6. Naskah Tim Sidang
Ketua Majelis : Assalammu’alaikum kepada anggota majelis yang saya
hormati, pada pagi hari ini sidang majelis kehormatan etik
kedokteran akan kita laksanakan.
Bismillahirrahmanirrahim sidang majelis kehormatan etik
kedokteran dengan acara pemeriksaan dokter camar atas
dugaan pelanggaran etik kedokteran dengan ini di buka
(mengetuk palu 1x). Dalam daftar hadir seluruh anggota
majelis sudah hadir, maka sidang ini sah dan bisa di
lanjutkan. Sebelum sidang dilanjutkan, mari kita berdoa
bersama agar dapat menyelesaikan masalah ini dengan
benar dan baik. Kami persilahkan ketua badan pembela
anggota untuk memimpin doa
Ketua badan pembela : baik, mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-
masing
Ketua majelis : dipersilahkan untuk sekretaris majelis memeriksa
identitas dr camar dan tim apakah beliau merupakan
anggota ikatan dokter indonesia?
Sekretaris majelis : berdasarkan pemeriksaan, benar bahwa dr camar dan tim
merupakan anggota ikatan dokter Indonesia wilayah DKI
Jakarta dengan no anggota 201
Ketua majelis : baik, kalau begitu ini menjadi pemenangan majelis
kehormatan etik kedokteran DKI Jakarta, dan dengan
demikian sidang dapat dilanjutkan kembali. Dan
sekretaris silahkan menyampaikan materi temuan
mengenai permasalahan yang akan di bahas
Sekretaris majelis : Kami menemukan hal-hal berikut dari dokter camar
yaitu dr camar dan tim tidak menerapkan kode etik
erhadap pasien yaitu informed consent dalam
pengambilan keputusan sehingga keputusan dr camar dan
tim menghasilkan keputusan yang menyebabkan
kefatalan, dengan mengetahui bahwa bayi yang di
selamatkan terdiagnosa HIV tanpa sebelumnya dilakukan
pemeriksaan. Ini saya berikan berkas-berkas yang saya
dapatkan sebagai bukti
Ketua Majelis : Mohon di telaah oleh anggota sidang, apakah di sini
terdapat pelanggaran etik atau pelanggaran disiplin?
Anggota majelis : Setelah mempelajari berkas-berkas yang ada jelas ini
sebuah bentuk pelanggaran kode etik dan disiplin.
Kenapa? Yang pertama bentuk pelanggaran disiplin
kedokteran yaitu tidak diterapkannya informed consent
kepada pasien dan tidak membuat/menyimpan rekam
medik yang diperlukan.
Ketua majelis : baik terima kasih atas telaahannya, lalu bagaimana
menurut keluarga korban ? khususnya orang tua korban
kembar syiam pinguina dan pinguini?
Ayah si kembar : saya tidak diberikan informasi yang jelas mengenai
keadaan anak saya, bahkan sampai sesudah operasi baru
diketahui bahwa anak saya yng diselamatkan terdiagnosa
HIV. Saya merasa tertipu akibat perlakuan yang
membingungkan dari tim dokter
Ibu si kembar : ya seharusnya sebelum di lakukan operasi pihak dokter
sudah melakukan pemeriksaan kesehatan anak saya
sehingga tidak terjadi kegagalan dalam bertindak. Dan
benar dalam mengambil keputusan. (Sembari menangis)..
dan kami pun memiliki hutang akibat biaya menunggu
perawatan pinguina pinguini
Ketua Majelis : bagaimana dengan pembelaan dari IDI wilayah DKI
Jakarta?
IDI DKI Jakarta : dalam hal ini bukti yang di berikan memang benar
adanya, namun perlu diketahui bahwa dalam pemutusan
pembedahan yang berpihak kepada pinguina atas dasar
tinjauan teori pembedahan plastik dan sebenarnya pihak
tim bedah sudah melakukan pemeriksaan terhadap bayi
kembar pinguna dan pinguini.
Ketua Majelis : baiklah, saya terima pembelaan dari IDI DKI Jakarta.
lalu bagaimana menurut Dr.Camar, dr.cucakrowo dan
dr.merpati sebagai teradu ?
Dr. Camar : Saya merasa hal yang telah kami lakukan sudah sesuai
dengan etika…. Dan saya pun sudah menurunkan tim
terbaik
Dr. Cucakrowo : Padahal operasi ini sudah gratis kok masih nuntut
Dr. Merpati : Dan kami tidak pernah berjanji akan membuat kedua
bayi tersebut selamat…. Kami sudah berusaha sebaik
baiknya… yang berjanji seperti itu adalah balon kades
polan fulan… jadi menurut kami, rs tidak dapat
dipersalahkan
Ketua Majelis :Selanjutnya untuk menengahi persidangan ini, saya ingin
saksi ahli memberikan keterangan mengenai keadaan bayi
sebelum dan sesudah operasi menurut keadaan/kondisi
bayi secara fisik?
Saksi Ahli : terima kasih ketua majelis, baik saya akan menjelaskan
hasil pemeriksaan yang saya lakukan terhadap bayi
kembar siam pinguina dan pinguni sebelum dan sesudah
operasi. Setelah di lakukan pemeriksaan bahwasanya yang
dilakukan oleh tim bedah bahwa benar dengan tim bedah
telah melakukan beberapa pertimbangan seperti prognosis
dari sisi bedah lebih baik (anatomis-fisiologis) dan
mencegah status imuno-kompromais. Namun yang
menjadi masalah adalah pertimbangan medis ini tidak
dilakukan secara mendetail. Sehingga keputusan yang di
ajukan oleh tim medis memberikan dampak buruk
terhadap hasil pembedahaan dan seharusnya dilakukan
informed consent kepada keluarga pasien atas
pertimbangan2 yang dilakukan oleh tim bedah. Dan
seharusnya tim bedah salah dalam melakuakn suatu
tindakan yaitu tidak menunggu hasil pemeriksaan bayi
kembar siam ini melainkan langsung diadakan
pembedahan. Demikian ketua majelis yang dapat saya
sampaikan.
Ketua Majelis : baik terima kasih atas penjelasan saudara saksi ahli.
dengan demikian sidang ini akan di tunda selama 1x 5
menit untuk keputusan sidang ini. Sidang di tunda
(mengetuk palu 2x)
Setelah 5 menit
Ketua Majelis : baik sidang akan di lanjutkan kembali. Dengan
ini sidang akan di lanjutkan kembali (mengetuk palu 3x).
dengan berbagai laporan yang telah di sampaikan maka
dengan ini di putuskan dr camar dan tim melakukan
pelanggaran etik dengan keputusan peringatan tertulis
serta pencabutan SIP/SIPP yang dimiliki oleh dr camar
dan tim. Selain itu diajukan kepada tim bedah dr camar
untuk mengikuti pendidikan/pelatihan guna
mengutamakan kepentingan keselamatan dan kesehatan
pasien. (ketuk palu 1x).
Pembela IDI : Kepada ketua majelis kami meminta ijin untuk
melakukan banding dari tim dr.
Ketua majelis : Baiklaah kalo seperti itu.. silahkan mempersiapkan
bahannya dan ketemu lagi disidang berikutnya
Dengan demikian persidangan majelis kehormatan etik kedokteran telah
selesai dan dipersilahkan untuk anggota sidang maupun terdakwa membubarkan
diri. Terima kasih