Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

19
<Naskah Drama>Bawang Merah-Bawang Putih ~Bawang Merah X Bawang Putih~ Alkisah, di sebuah negri antah berantah, hiduplah suatu keluarga sederhana yang rukun dan bahagia. Keluarga itu terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak perempuan yang cantik dan baik hati yang bernama Bawang Putih. Sepanjang hidup mereka, keluarga ini sama sekali tak pernah merasakan kekurangan, karena mereka saling memiliki. Sayangnya, semua itu tak berlangsung lama. Suatu hari, sang ibu jatuh sakit dan karena tak segera mendapat pertolongan, sang ibu pun akhirnya meninggal. Bawang Putih yang terus larut dalam kesedihan setelah kepergian ibunya akhirnya memaksa ayahnya untuk menikah lagi dengan seorang Janda beranak Dua yang memang selama ini telah menjadi tetangga yang baik untuk mereka. Namun sayang beribu sayang, sang ayah sama sekali tak mengetahui bahwa janda tersebut adalah seorang yang sangat egois dan sama sekali tak pernah memperdulikan Bawang Putih, dia hanya mau memperhatikan kedua putrinya, Bawang Merah Tua dan Bawang Merah Muda. Ibu Tiri: (Berteriak) BAWANG PUTIH!!! CEPAT KEMARI KAMU!!! Bawang Putih: (terburu-buru menghampiri ibu tirinya) Ada apa ibunda? Ibu Tiri: (Bertolak pinggang) Pake nanya lagi! Kamu gak liat ini rumah debunya uda ada barang se-senti! CEPAT BERSIHKAN! Bawang Putih: (Menundukkan kepala) Baik Ibunda... (Bawang Merah Tua dan Bawang Merah Tua memasuki ruangan sambil memperdebatkan sesuatu) Bawang Merah Tua: Bawang Merah Muda!!! Itu baju yang kamu pake kan baju aku! Cepet balikin! Bawang Merah Muda: Enak aja, ini baju aku tauk! Baju kamu itu dipake sama Bawang Putih tuh! Bawang Merah Tua: (Melirik kearah Bawang putih yang sedang membersihkan perabotan dengan sinis) idih..., amit-amit deh bajuku dipake dia! Itu tuh bajumu tauk! (Bawang Merah bersaudara saling adu mulut sampai ibu mereka melerai)

description

kkk

Transcript of Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Page 1: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

<Naskah Drama>Bawang Merah-Bawang Putih 

~Bawang Merah X Bawang Putih~

 

Alkisah, di sebuah negri antah berantah, hiduplah suatu keluarga sederhana yang rukun dan bahagia. Keluarga itu terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak perempuan yang cantik dan baik hati yang bernama Bawang Putih.

Sepanjang hidup mereka, keluarga ini sama sekali tak pernah merasakan kekurangan, karena mereka saling memiliki. Sayangnya, semua itu tak berlangsung lama.

Suatu hari, sang ibu jatuh sakit dan karena tak segera mendapat pertolongan, sang ibu pun akhirnya meninggal.

Bawang Putih yang terus larut dalam kesedihan setelah kepergian ibunya akhirnya memaksa ayahnya untuk menikah lagi dengan seorang Janda beranak Dua yang memang selama ini telah menjadi tetangga yang baik untuk mereka. Namun sayang beribu sayang, sang ayah sama sekali tak mengetahui bahwa janda tersebut adalah seorang yang sangat egois dan sama sekali tak pernah memperdulikan Bawang Putih, dia hanya mau memperhatikan kedua putrinya, Bawang Merah Tua dan Bawang Merah Muda.

 

Ibu Tiri: (Berteriak) BAWANG PUTIH!!! CEPAT KEMARI KAMU!!!

Bawang Putih: (terburu-buru menghampiri ibu tirinya) Ada apa ibunda?

Ibu Tiri: (Bertolak pinggang) Pake nanya lagi! Kamu gak liat ini rumah debunya uda ada barang se-senti! CEPAT BERSIHKAN!

Bawang Putih: (Menundukkan kepala) Baik Ibunda...

(Bawang Merah Tua dan Bawang Merah Tua memasuki ruangan sambil memperdebatkan sesuatu)

Bawang Merah Tua: Bawang Merah Muda!!! Itu baju yang kamu pake kan baju aku! Cepet balikin!

Bawang Merah Muda: Enak aja, ini baju aku tauk! Baju kamu itu dipake sama Bawang Putih tuh!

Bawang Merah Tua: (Melirik kearah Bawang putih yang sedang membersihkan perabotan dengan sinis) idih..., amit-amit deh bajuku dipake dia! Itu tuh bajumu tauk!

(Bawang Merah bersaudara saling adu mulut sampai ibu mereka melerai)

Ibu tiri: Aduh..., anak-anak mama yang cantik-cantik ini kenapa berantem sih?

Bawang Merah Tua: Ini ma, baju kami dipake sembarangan sama Bawang Putih! Liat aja bajunya! Itu kan baju kesayangan aku!

Ibu Tiri: (Melirik Bawang Putih) BAWANG PUTIH!!!

Bawang Putih: (Tersentak kaget dan langsung menghampiri ibunya) Iya bunda, ada apa?

Ibu Tiri: Itu baju anak saya kenapa kamu pakai?! Kamu gak tau ya itu baju mahal? Cepat kamu lepas terus cuci!

Bawang Putih: T, tapi ibunda, ini kan memang baju saya..., saya tak pernah memakai pakaian milik Bawang Merah Tua ataupun Bawang Merah Muda...

Ibu Tiri: (Memandang kesal kearah Bawang Putih) Sudah berani melawan kau ya! Siapa yang mengajarimu?! Cepat kau laksanakan perintahku!!!

Page 2: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Bawang Merah Tua: (memandang jijik kearah Bawang Putih) Argh. . . Udalah Ma! Uda terlanjur dipake dia! Aku ogah make barang abis dipake dia!

Bawang Merah Muda: (Ikut memandang jijik kearah Bawang Putih) Bener tuh ma, entar klo kita ketularan penyakitnya gimana? Biarin ajalah, gak penting ini...

Ibu Tiri: (Tersenyum kearah anak-anaknya dan kemudian kembali memandang sekitar) Aduh... kenapa rumah ini masih kotor juga?! CEPAT BERSIHKAN! (Melihat jam) Jangan lupa kamu juga harus masak! CEPAT SELESAIKAN SEMUANYA!!!

Bawang Merah Tua: (mengipas-ngipas dirinya) Aduh... rumah ini panas banget... Bawang Putih! Kamu kipasin aku sekarang!

Bawang Merah Muda: (Menghentakkan kaki dengan kesal) Bawang Putih!!! Mana bangkuku! Aku mau duduk! Cepetan!!!

(Bawang putih melaksanakan seluruh perintah ibu tiri dan Bawang Merah bersaudara. Ayah memasuki ruangan)

Ayah: Aku pulang!!!

Ibu Tiri: (Buru-buru mengambil sapu dari tangan Bawang Putih dan pura-pura membersihkan rumah) Aduh..., ayah sudah pulang...

Bawang Merah Tua: (Menyambar kipas dari tangan Bawang Putih dan langsung mengipasi ayahnya) Ayah capek ya..., bawa oleh-oleh apa?

Bawang Merah Muda: (Buru-buru mempersilahkan ayahnya duduk) Iya yah, bawa oleh-oleh apa? Baju baru? Tas Baru? Atau Sepatu baru?

Ibu Tiri: Hus. . . anak-anak, ayah baru pulang kok nanyanya oleh-oleh? (melirik kearah ayah) Ayah kalung yang kemaren mama liat uda dibeliin?

Ayah: (Senyum) Uda dong ma, apa sih yang nggak buat mama?

Bawang putih: (Ngambil air minum trus ngasih ke ayahnya) Minum dulu yah, baru pulang kerja kan capek...

Bawang Merah Tua: (Sinis) Huh, cari muka! Padahal seharian gak ngapa-ngapain...

Bawang Merah Muda: Bener tuh yah, bawang putih gak ngapa-ngapain seharian, aku sama kak Bawang Merah Tua yang kerja seharian nolongin mama..., marahin dong yah...

Ibu Tiri: (Pura-pura baik) Ah..., nggak apa-apa kok, kan itu sudah biasa..., lagian kan memang harusnya Bawang putih itu main-main, nggak usah nolong ibu, ibu bisa sendiri...

Ayah: (melirik sangar kearah Bawang Putih) Bawang Putih! Kok kamu seperti itu sih!? Klo liat orang lagi kerja itu bantuin jangan cuma nonton!

Ibu Tiri: Ah..., nggak apa-apa kok yah..., gak capek kok (belagak pegel-pegel)

Ayah: (masih marah ke Bawang Putih) Lihat kan, ibumu jadi kecapekan. Jangan kira karena dia ibu tiri kamu boleh memperlakukan dia sebagai pembantumu! Dia itu sekarang sudah jadi ibumu!

Bawang Putih:  T, tapi ya? Aku kan...

Bawang Merah Tua: Halah... udalah jangan alasan...

Bawang Merah Muda: Bener tuh, gak usah alasan... makan malam jadinya belum siap gara-gara kamu kan. Udalah jangan deket-deket ayah...

(mendorong jatuh Bawang Putih lalu menggiring ayahnya keluar dari ruangan, ibu tiri dan Bawang Merah Tua mengikuti)

Page 3: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Begitulah, setiap hari, Bawang Putih selalu ditindas. Baik saat sang ayah ada di rumah, ataupun tidak ada di rumah. Bawang Putih yang malang hanya dapat berdoa semoga kelak Tuhan akan mengubah nasibnya.

Suatu Hari...

Ibu Tiri: (Berteriak) BAWANG PUTIH!!!

Bawang Putih: (Buru-buru menghamipiri ibunya) Ada apa Ibunda?

Ibu Tiri: Kayu Bakar kita habis! Cepet kumpulin dihutan! Jangan pulang kalau belum terkumpul banyak!!!

Bawang Putih: (Menganggukkan kepalanya dan langsung berjalan menuju hutan)

 

Di Hutan...

Peri Baik: Aduuh..., ini hutan makin lebat aja susah banget deh... (kesandung akar terus jatuh)

               Aduh!!! Sial banget..., mana keseleo lagi..., duh....

Bawang Putih: Wah... apa anda baik-baik saja? Mari saya bantu (membantu Peri baik)

Peri Baik: Wah.., kamu baik sekali, jarang-jarang lho ada orang mau nolongin orang lain di hutan kayak gini... Tapi kaki saya sekarang keseleo nih, gimana dong???

Bawang Putih: Ahh..., tidak masalah, mari saya bopong (membantu peri baik dan membawanya ke luar hutan)

Peri Baik: Terima kasih ya..., aduh..., saya jadi merasa tidak enak..., karena kamu sudah menolong saya, jadi saya akan membalas perbuatan baikmu! Kalau begitu, sebagai gantinya, saya akan mengirimkan kepadamu seorang pangeran tampan yang akan mengimbangin kecantikan dan kebaikan hatimu ...

Bawang Putih: Yang benar?

Peri Baik: Tentu saja! Sekarang tutup matamu dan hitung sampai tiga!

Bawang Putih: (Menutup mata dan mulai menghitung) Satu..., dua..., tiga! (membuka mata)

Pangeran Baik: Andakah Bawang Putih yang telah menolong peri penjagaku?

Bawang Putih: (Tak bisa berkata-kata menatap pangeran, hanya bisa mengangguk)

Pangeran Baik: Telah lama saya mencari seorang calon istri yang baik hati, karena itu maukah anda menjadi istriku?

Bawang Putih: (Masih tak bisa bicara, kembali mengangguk)

Pangeran Baik: Kalau begitu, baiklah kita menemui orang tuamu! Kita harus membicarakan hal ini...(Bersama peri baik menyeret Bawang Putih pulang ke rumah)

 

Sesampainya di rumah...

Ayah: (Terkejut melihat kedatangan Bawang Putih dan Pangeran Baik) Apakah kiranya yang membawa anda ke rumah saya yang tak layak ini, yang mulia? Apakah putri saya telah membuat masalah dengan anda?

Pangeran Baik: (Tersenyum) Anda tak perlu takut melihat saya, Ayahanda Bawang Putih, saya datang kemari dengan maksud baik, yakni untuk melamar putri anda...

Ibu Tiri: (Buru-buru muncul) Apa?! Pangeran ingin melamar putriku?!

Bawang Merah Tua dan Muda: Pangeran ingin melamar kami!?!

Page 4: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Pangeran Baik:  Tidak-tidak! Saya datang ke tempat ini hanya untuk melamar Putri anda yang baik hati ini, karena dia telah menolong Peri Penjaga saya..., saya ingin melamar Bawang Putih...

Ibu Tiri& Bawang Merah Bersaudara: APA?!!! MELAMAR BAWANG PUTIH?!

Ibu Tiri: (Buru-buru menarik Bawang Putih ke pojok ruangan, Bawang Merah Tua dan Bawang Merah Muda mengikuti. Ayah terus berbicara dengan Pangeran) Apa yang telah kau lakukan sampai ada pangeran yang melamarmu, hah?! Kau main santet ya?!

Bawang Putih: (Takut) T,tidak Ibunda..., aku hanya menolong peri yang berada di hutan, itu saja yang aku lakukan tidak ada yang lain...

Bawang Merah Tua: Benar tidak ada yang lain?!

Bawang Putih: Benar Bawang Merah Tua, tidak ada hal yang lain...

Bawang Merah Muda: Terus kok pangeran itu bisa langsung mau ngelamar kamu sih?

Bawang Putih: Saya tidak tahu...

Ayah: (Memanggil) Bawang Putih..., kemari kamu nak...

(Bawang Putih menemui Ayahnya)

Ibu Tiri: (Menatap kedua putrinya) Kalian juga tidak boleh kalah dari Bawang Putih! Kalian juga harus pergi ke hutan dan menolong Peri! Kalian harus bisa mendapatkan pangeran yang lebih tampan, dan lebih kaya...

Bawang Merah Tua dan Muda: Iya ma!

 

Maka karena keirian terhadap apa yang didapat Bawang Putih, Bawang Merah Bersaudara pun pergi ke Hutan. Disana mereka pun menemui seorang peri.

 

Peri Jahat: Aduh..., jaman sekarang harga barang pada mahal! Beli minyak tanah mahal! Beli gas juga mahal! Yah yang paling murah ini yah mungut kayu bakar di hutan... (tiba-tiba jatuh) Aduh..., sialan banget sih! Pakek jatuh segala, mana keseleo lagi!

Bawang Merah Tua dan Muda: (Berebut menolong Peri Jahat)

Bawang Merah Tua: Aduuh... kamu tidak apa-apa kan???

Bawang Merah Muda: Iya, kamu tidak apa-apa kan!?

Peri Jahat: (melepaskan diri dari Bawang Merah bersaudara) Apaan sih megang-megang! Gak usah sok baik ya!

Bawang Merah Tua: Idih..., uda di tolongin malah sewot! Gak tau terima kasih banget sih!

Bawang Merah Muda: Bener banget! Harusnya kan seneng ditolongin, ini malah sok hebat...

Peri Jahat: (Kesal) Heh! Aku emang hebat tauk! Aku bisa mengabulkan apapun keinginan orang!

Bawang Merah Tua: Klo gitu kabulin keinginan kami dong!

Peri Jahat: Enak aja..., emang zaman sekarang ada yang geratis! Kalau mau sesuatu, kalian harus menuruti kata-kataku dulu!

Bawang Merah Muda: Emang kamu mau apa?

Peri Jahat: Ah..., yang mudah-mudah ajalah..., aku mau kalian ngumpulin kayu bakar buatku..., terus cariin aku makanan, terus beliin aku baju baru, terus...

Page 5: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Bawang Merah Tua: Aduuh... banyak banget sih maunya! Kamu kumpulin kayu bakar ajalah! Gak usah yang lain-lain!!!

Bawang Merah Muda: Bener Banget! Kumpulin kayu bakar kan juga uda susah! Jadi kumpulin kayu bakar ajalah. . .

Peri Jahat: Yaelah, uda gak pake iklas, malah minda potongan harga juga! Ya udalah, daripada nggak sama sekali! Kumpulin gih kayu bakarnya!

Bawang Merah Tua dan Muda: (Mengumpulkan kayu bakar asal-asalan)

Bawang Merah Tua: Ini kayu bakarnya! Sekarang kabulin keinginan kami!

Peri Jahat: (kesal) Kalian mau apa emangnya?

Bawang Merah Muda: Kami mau dilamar sama Pangeran tampan yang kaya!

Peri Jahat: Yaelah, kirain apaan..., tunggu aja disini, bentar lagi juga pasti ada Pangeran yang lewat, dia pasti mau ngelamar kalian!

Bawang Merah Tua: Yang bener nih?

Bawang Merah Muda: Iya tuh, bener gak nih?

Peri Jahat: Terserah mo percaya ato nggak! Aku mau pergi dulu! (mengambil kayu bakar yang telah di kumpulkan dan berjalan pergi)

Pangeran Jahat: (Memasuiki Hutan dan langsung melihat Bawang Merah Bersaudara) Wah..., tangkapan besar nih! Ada dua cewek cantik di tengah hutan. Sendirian lagi!

Bawang Merah Tua: (melirik kearah Pangeran) Sst..., beneran ada pangeran lewat tuh!

Bawang Merah muda: (Ikut ngeliatin Pangeran) Ih, iya..., mana ganteng lagi...

Pangeran Jahat: (Mendekati Bawang Merah bersaudara) Cewek ... mau jadi istriku nggak? Aku banyak duitnya lho! Mana ganteng lagi!

Bawang Merah Tua: Mau dong...

Bawang Merah Muda: (menyikut Bawang Merah Tua) heh! Jangan asal nyosor dong! Pangeran itu kan nayanya ke aku!

Bawang Merah Tua: Enak aja..., dia itu nanya ke aku tauk!

Bawang Merah Muda: Sok banget sih! Uda jelas dia itu nanya ke aku...

Pangeran Jahat: Aduh..., stop! Stop! Tidak usah berebut begitu..., kalian berdua bisa sama-sama jadi istriku kok! Tapi aku harus bicara dulu dengan orang tua kalian!

Bawang Merah bersaudara: TENTU SAJA! AYO KITA PULANG!!!

 

Maka bersama Pangeran Jahat, Bawang Merah bersaudara pun pulang kerumahnya

Ayah: (Terkejut melihat kedatangan Pangeran Jahat) Lha! Kok dalam sehari ada dua pangeran dateng ke rumahku?! Kali ini ada apa lagi?

Bawang Merah Tua dan Muda: PAPA!! KAMI UDAH KETEMU CALON SUAMI KAMI LHO!!!

Ayah: (Kaget) Yang bener kalian ini!? Masa pangeran itu mau jadi suami kalian?!

Page 6: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Ibu Tiri: Aduh..., yah bisa dong..., Bawang Putih aja bisa, masa Bawang Merah Tua dan Bawang Merah Muda tidak...

Pangeran Baik: Lho! Tapi kan itu Pangeran sudah Punya istri!

Bawang Putih: (kaget) Trus dia mau ngapain kesini?

Pangeran Jahat: Saya datang kemari untuk menjadikan Bawang Merah Tua dan Bawang Merah Muda ini menjadi istri ke-301 dan 302 saya! Mereka cantik-cantik, jadi pasti bisa nambah koleksi saya!

Ibu Tiri: Apa?! Istri ke 301 dan 302?! Tidak bisa begitu dong!!!

Bawang Merah Tua: Iya  bener! Kami kan gak mau di duain!!!

Bawang Merah Muda: Bener tuh! Kami mau jadi ratu tauk bukan Selir!!!

Pangeran Jahat: (Menggebrak meja) BERANI SEKALI KALIAN MENENTANG TITAH PANGERAN! KALAU AKU BILANG AKU MAU KALIAN JADI ISTRIKU MAKA KALIAN JADI ISTRIKU!!! GAK PAKE NOLAK-NOLAK!!!

Ibu Tiri dan Bawang Merah Bersaudara: (Terdiam)

Bawang Putih: Aduh..., Pangeran, jangan begitu..., anda tidak bisa berbuat seenaknya...

Pangeran Jahat: (melirik Bawang Putih) Wah..., kamu cantik juga..., kamu juga sekalian jadi istriku yang 303

Pangeran Baik: Eits! Ngantri dong man! Aku duluan nih! Bagianmu itu tuh Bawang Merah bersaudara tauk!

Pangeran Jahat: Cih! Yah sudahlah, dapet dua juga gak masalah..., ayo kalian berdua ikut aku!

Ibu Tiri: Enak saja! Kalau mau membawa mereka berdua harus membawa aku juga!

Pangeran Jahat: (Melirik Ibu Tiri) Yah, boleh jugalah, istana kebetulan masih kekurangan pelayan! Kamu boleh ikut!

Ayah: T, tunggu dulu Pangeran... saya...

Pangeran Jahat: Apa kau mau melawan titah Pangeran?

Ayah: (Terdiam)

Pangeran Jahat: (Tertawa) Benar kamu lebih bagus diam saja! Ayo kita pergi!!! (Menarik Bawang Merah Bersaudara dan Ibu tiri pergi)

Bawang Putih: (berusaha mengejar Ibu dan saudara tirinya) T, Tunggu!!

Pangeran Baik: (menahan Bawang Putih) Jangan dikejar Bawang Putih, bahaya!

Ibu Tiri: Anak-anak bodoh! Kok malah dijadiin Selir sih?!

Bawang Merah Tua: Bukan salah kami! Itu salah peri sialan tadi!!! Kok kami dijadiin selir!!!

Bawang Merah Muda: Bener! Mana kami uda capek-capek kerja lagi!!!

Peri Jahat: (Tiba-tiba muncul) Enak aja pake ngomelin orang! Kan kalian yang mau jadi istri Pangeran jadi aku kabulin deh! (Menoleh kearah Pangeran) Heh! Uda ngambil barang gak bayar! Bayar dulu dong, seorang 500.000.000!

Pangeran Jahat: Dasar Per Matre! Nih duitnya! (Menyerahkan duit pada Peri Jahat)

Peri Jahat: (Merampas uangnya) Gitu dong! Zaman sekarang kan emang gak ada yang geratis...(melenggang pergi)

Page 7: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Pangeran Jahat: Cuma ngasi info aja belagu! Udalah aku mau pergi! (melirik kearah Ibu Tiri dan Bawang Merah bersaudara) Ayo kalian semua jalan!

(Pangeran Jahat, Ibu Tiri dan Bawang Merah Bersaudara meninggalkan setting)

Ayah: Ya Tuhan..., Apa yang sebenarnya terjadi ini??

Bawang Putih: Yah, sudahlah Yah, paling tidak kita tidak kenapa-kenapa. Ibunda dan Bawang Merah Bersaudara pasti tetap akan hidup enak di Istana...

Pangeran Baik: Benar, mereka akan menjadi selir Pangeran, jadi mereka tetap akan hidup enak kok!

Peri Baik: (Tiba-tiba muncul) Aduh..., kok malah mikirin orang lain sih! Ayo dong! Lamarannya udah diterima belom...

Bawang Putih: (Menunduk malu) u, udah...

Peri Baik: Wah!!! Kalau begitu selamat Ya!!!

 

Begitulah, akhirnya Bawang Putih menikah dengan Pangeran baik dan bersama ayahnya hidup bahagia di Istana Pangeran baik, sementara Ibu Tiri dan Bawang Merah bersaudara harus rela menerima kenyataan bahwa mereka hanya dijadikan selir dan Pelayan oleh Pangeran Jahat, dan itu artinya, mereka sama sekali tak mendapatkan hak untuk mendapatkan harta kerajaan hingga mereka akhirnya hidup sengsara selamanya.

 

TAMAT

Page 8: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Timun Emas        Para pemain :1.Timun Emas diperankan oleh  2. Pak  Karta       3. Bu  Karta       4. Pak  Salam      5. Pak  Darus                                                                                                         6. Raksasa      

DI suatu desa daerah Antahbrantah tinggallah sebuah gubug kecil nan sederhana ,yang ditempati oleh seorang petani bersama istrinya yang bernama keluarga pak Karta ,suatu ketika bu Karta sedang bercakap-cakap dengan suaminya perihal daerah pertanian yang maju gemah ripah loh jinawi  tibalah bu Karta menanyakan …..Bu Karta   : “ Pak ,sekarang sudah saatnya kita panen padi ,mentimun dan jagung .“        “ Alangkah bahagianya apabila kita……”Pak Karta : “ hssst…  ( sambil menutup bibir istrinya dengan jari telunjuk )”        “ Jangan teruskan ….”Bu Karta   : “ Maksudku ,kita harus memperbaiki rumah kita agar tidak roboh di kemudian                         hari “.Pak Karta : “ oh….begitu maksudmu , baiklah aku setuju,nanti kalau hasil tanaman kita                                  sudah laku dan kita sudah mendapat uangnya.”Bu Karta   :  ( Istrinya menganggukkan kepala sambil menyiapkan makanan untuk                         suaminya) Ya, pak .”Pak Karta  : “ Bu ,sekarang aku mau berangkat ke sawah sambil nengok kebun jagung apa         sudah selesai dipetik  atau belum oleh pak salam.”Bu karta     : “ Baiklah pak hati-hati di jalan ya ,pak .”Pak Karta   : “ Aku berangkat dulu ya ,bu ..”Tiba di perkebunan jagung Pak karta segera menemui Pak Salam yang sedang memungut jagung yang baru saja selesai dipetik.Pak Karta   : “ Hai .. .pak Salam apa sudah selesai memetik jagungnya ?”Pak Salam  : “ hai…tentu nya sudah, tinggal mengumpulkan saja.”Pak Karta   : “ Oh…ya sudah selesai sekarang tinggal diangkut ke kota untuk dijual .”Pak Salam  : “ Sekarang kita tunggu mobil datang ,sambil menunggu bagaimana kalau            Kita adu teka-teki ,yang tidak bisa jawab harus menyanyi atau                                   menggendong temannya .” Pak Karta    : “ Baiklah, aku setuju siapa takut …!!!Pak Salam   : “ Sekarang aku duluan ,ya…??”Pak Karta    : “ Okey…. Ayo cepat katakan !!!”Pak Salam   : “Barang apa kalau dipegang badannya, kepalanya malah manggut-manggut             sambil kepalanya dibenturkan ke  tanah.”Pak Karta    : “ Orang sedang gulat . “Pak Salam   : “ salah …”Pak Karta     : “ Apa . …ya aku menyerah !!”Pak Salam   : “ Orang sedang mencangkul,nah perhatikan aku pegang badannya nanti               kepalanya manggut-manggut.”Nah,kamu yang gendong aku atau nyanyi.”Pak Karta    :” Okeylah sekarang aku yang gendong kamu sampai ke seberang sana.”Pak Salam   : “ Nah sekarang giliranmu untuk memberi pertanyaan .”Pak Karta    : “ Ini pertanyaan yang sulit pasti kamu tak bisa jawab,lehernya dicekik lalu            mengeluarkan kenikmatan.”Pak Salam   : “ Wah ..ini tak masuk akal mestinya khan harus mati kalau dicekik,kok ma-            lah jadi  nikmat.”Pak Karta    : “ ya kendi ini lihat ya.. aku cekik lehernya lalu glek..glek nikmat…!Pak Darus      : ( datang dengan membawa mobil ) “ hai..bapak –bapak semua lagi ngapain           nih..boleh aku ikutan.”

Page 9: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Pak Karta    : “ wah ini ada pak Darus tiba,sekarang kita angkut jagung-jagung ke atas truk.”Pak Darus   : ( sambil menyetir mobil ) greng..greng …ngeng..ngeng!!!Bu Karta      : “ Ayo pak ne cepat ke mari aku bawa makanan ,suruh pak Salam juga ke sini.”           “ Kita makan sama-sama.”Setelah selesai makan mereka berkemas-kemas  barangnya untuk dibawa pulang,sesampai di  rumah ……Bu Karta      : “ Pak ..tadi aku sempat tertidur ,dalam tidurku aku  bermimpi ,                          mempunyai anak,tapi dalam mimpiku aku disuruh berdoa minta anak lalu                           tiba-tiba ada orang yang menyanggupi memberi  anak.”Pak Karta     : “ Bu ne itu khan hanya mimpi,sebenarnya kamu itu hanya ingin punya anak            sampai-sampai terbawa mimpi segala .”Bu Karta    : “ Tidak pak ,aku yakin kalau ini bener-bener terjadi,bagaimana sekarang kalau           kita coba ,siapa tahu ada yang mendengar doa kita lalu langsung dikabulkan.”Pak Karta    : “Kamu itu kalau maunya sih harus dituruti, dasar  ngeyel …!”          “ Baiklah ,sekarang kita coba berdoa sama-sama biar afdol doa kita.”Bu Karta    : “ Sekarang kita duduk sama-sama sambil menengadahkan tangan dengan            suara yang keras agar doa kita terdengar yang Maha Kuasa.”Pak Karta dan Bu Karta : “Wahai…para gaib yang ada di sini dengarkanlah permintaanku                Aku minta anak yang lucu,cantik dan sangat menawan.”Raksasa    : “ Ha.ha.ha…Kini aku datang untuk memberi sesuatu untukmu ,tapi ada syarat          nya ,kalau anak itu sudah besar harus kau berikan padaku lagi,gimana setuju .                       kalau setuju ketik  Reg. raksasa.213 #. “Pak Karta     : ( Dengan perasaan ketakutan dan gemetar ) “Ba,baiklah aku setuju apapun            permintaanmu aku pasti memenuhi  janji .”Raksasa    : “ Baiklah aku pasti datang mmberimu anak perempuan seperti  yang kau                           minta ,ha…ha..ha..!!”Pak Karta    : “ Bu ne..orang itu sudah tidak ada ,keluarlah kamu ,tadi  itu siapa kok         suaranya  besar dan rumah kita bergetar,bagaimana nanti kalau seandainya        kita tidak menepati janji ,apa kita taruhannya ya.. bu “.Bu Karta       : “ Itu nanti saja kita pikirkan ,yang penting kita punya anak dulu.”         “ Alangkah bahagianya kalau kita benar-benar punya anak ya, pak .”Pak Karta    : “ Tadi  aku rasanya ingin melihat makhluk aneh itu ,tapi aku ketakutan,bu BuKarta    : “ Ya,sama juga tapi yang penting besok kita tunggu apakah makhluk itu                               datang lagi ya,pak ,terus membawa bayi kita.”                    Esok hari sang raksasa itu datang dengan membawa bayi ,lalu raksasa itu ….Raksasa    : “ ha,ha,ha ……. Aku datang sesuai dengan jadwalku ha,ha,…..!           “aku membawa anak cantik untukmu, ha,ha,ha…..Pak Karta    : (dengan perasaan takut mondar-mandir ke sana-ke mari )            Baik…terima kasih pak atas pemeberiannya,…!Raksasa    : “ jangan panggil aku pak,sangat tidak cocok sekali panggilan itu untukku,ha..”Pak Karta    : “ lalu aku panggila apa tuan atau mister.Raksasa    : “ Mister ,memangnya aku ini misteri .” panggil saja aku Rak..sa..sa !Pak Karta    : “ Anak yang kau janjikan apa sudah kau bawa?”Raksasa    : “ ha.ha.ha. sepertinya kau tidak sabaran ..nanti kalau aku sudah pulang          “kau ambil di depan  rumahmu,tapi jangan lupa tiga bulan lagi aku datang                               mengambil  anak itu,ha,ha,ha.”                             Pak Karta    : “ Bu ,raksasa itu sudah pulang, sekarang kita ambil anak kita di depan                            rumah.”Bu Karta    : “ Ya,pak anak itu ada di sini,hem ..cantik sekali ya pak.!”Pak Karta    : “ Ya,bu cantik sekali kita harus memberi tahu kepada tetangga kita,kalau kita           “sudah punya anak perempuan yang cantik.”Bu Karta    : “ Sambil kita beritahu nama anak kita ya,pak,sekarang kita harus memberi            nama anak kita,dan bagaimana kalau namanya  Timun Emas yang artinya          timun berarti bisa membawa kesegaran bagi orang yang kehausan dan emas                         berarti  barang yang tak ternilai harganya.”Pak Karta    : “Nama yang bagus sekali ,apalagi bersamaan dengan musim buah mentimun

Page 10: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

                 yang ada di desa kita .”    Pak Karta tak bosan-bosannya memandang ,mencium serta mengayun-         ayunkan bayinya yang mungil itu ,sambil mereka bergurau dengan anak                           kesayangannya. Tiga bulan berlalu telah berjalan begitu cepatnya datanglah                          raksasa untuk melihat bayi yang dititipkannya tersebut.Raksasa    : “ Ha,ha,ha aku datang lagi mencari anakmu yang kutitipkan padamu,                           “rasanya aku ingin membawa kembali anak itu bukannya sekarang sudah                               besar,ha..ha..ha.”Bu Karta    :”Jangan diambil dulu raksasa,ia masih kecil ,kalau kamu makan tentu hanya           Tulangnya saja tak enak rasanya.”Raksasa    : “Betul katamu,jadi kapan aku bisa bawa anak itu lagi.”Bu Karta dan Pak Karta : (bicara secara bersama-sama ) “Sembilan tahun lagi kamu datang           ke sini bawa anak ini.”Raksasa    : “ Ha,ha.ha…. memang kamu cerdas sekali ha,ha,ha itu baru makanan yang                             lezat untukku ,aku pesankan beri makan yang banyak agar anak itu besar                                  dan  kenyal   dimakan ha,ha,ha…!Pak Karta    : “ Baiklah aku akan memelihara agar anak ini tidak sakit dan cepat besar !”Raksasa    : “ Okey,aku akan datang sesuai dengan janjimu ,ha,ha, sampai  jumpa..!” Pak Karta    : “ Bu ne ,mulai sekarang kita harus waspada jangan sampai anak kita diambil          Oleh raksasa tanpa sepengetahuan kita.”Bukarta    :” benar pak,mulai sekarang anak kita tidak boleh main terlalu jauh dari rumah,agar kita dapat mengawasi dengan mudah.”               Enam  tahun berjalan ,telah dilewati Timun mas bersama ke dua orang tuanya dengan penuh kebahagiaan,dan keceriaan. Tibalah saatnya Timun mas bermain bersama teman-temannya. …..Timun mas    : “ Ayo,teman-teman sekarang kita main dakon  .Ada yang cari batu kerikil dan                                 aku yang sudah bawa dakonnya  ,nah sekarang kita atur batunya enam-                           enam jangan sampai ada yang kelebihan.” Teman    : “ Ayo mun sekarang kamu mulai ambil .”Ambil  yang ada dalam lubang lalu                            masukkan ke lubang berikutnya.”                        Bu Karta    : “ Mumun ,ayo pulang nak sudah sore,dan kamu langsung mandi .”Timun mas    :” Ya,bu aku sudah selesai, ayo teman-teman aku pulang duluan ya !”     Timun mas memang anak penurut selalu patuh terhadap ke dua orang tuanya,Tidak pernah membantah apa yang diperintah oleh kedua orang tuanya.Ia selalu di-ingatkan agar tidak bermain terlalu jauh dari rumah agar tidak dibawa oleh raksasa.Suatu saat Timun mas diajak bercakap-cakap oleh kedua orang tuanya…Bu Karta    : “Mun,kamu sekarang sudah besar tentu kamu harus tahu asal-usulmu            Dan kamu harus mengerti apa yang perlu kamu lakukan .”Timun mas :”Ya,bu aku akan dengarkan nasehat ibu ,nasehat ibu sangat         berarti untuk masa depan mumun nantinya.”Bu Karta    :”Begini ya Mun,beberapa tahun lalu sekitar enam tahun yang lalu,ibu dan         bapakmu minta seorang anak yang cantik,kemudian datang sang raksasa        “memberi anak bayi yaitu kamu , untuk diasuh dan dibesarkan ,sehingga        nanti kalau sudah besar harus diserahkan kembali kepada raksasa untuk…        ( Ucapannya terhenti karena tak sampai hati untuk melanjutkan).Timun mas    :” Untuk dimakan maksud ibu ! “Bu Karta    : “ Ya,mun ,tapi bapak dan ibumu tidak rela kalau kau jadi santapan sang                                raksasa itu.Makanya kamu aku beritahu agar kamu dapat memepersiapkan                             diri untuk menghindar agar tidak dimakan oleh sang raksasa.”Timun mas :” Ya,bu sekarang aku tahu dan aku tidak  main jauh dari rumah ini,supaya kalau ada raksasa aku langsung masuk rumah.”Bu Karta    :”Kamu benar Mun ,sekarang kamu makan dulu ya nak.”Timun    :”Baiklah ,bu .”        Tak terasa umur timun mas sudah mencapai 9 tahun ,tiba saatnya Bu KartaDan pak Karta mempersiapkan diri untuk menghadapi raksasa,tiba-tiba rumahnya bergetar pertanda ada tamu tak diundang datang …..

Page 11: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Raksasa    :”Ha,ha,ha,aku datang lagi …”Pak Karta    : “bu,anak kita mana ,cepat sembunyikan jangan sampai ketahuan.”Raksasa    :”Ha,ha,ha, ternyata kau berkhianat hai manusia,ayo keluarkan anakmu.”Pak Karta    :”Ba..ba..baiklah ,akan kupanggilkan anakku.”Bu Karta    :”Hai,mun sekarang kau harus mulai bertindak,lari keluar lewat pintu belakang“agar kau tidak ketangkap,kau sebarkan satu persatu biji mentimun  ,duri,garam dan terasi ,saat kamu hampir ketangkap.” Nah semuanya sudah ibu masukkan ke dalam kantong ini .”Timun         :” Baiklah bu,pesan ibu akan mumun laksanakan .”Bu Karta     :” Nah,sekarang kamu mulai lari,keburu raksasa marah sama bapakmu.”Raksasa       :”Hem,mana makananku yang kutitipkan,aku sudah lapar.”Bu Karta    :”Bagaimana kalau aku saja sebagai ganti anakku .”Raksasa    :”Tidak bisa,dagingnya pasti keras karena kau terlalu tua untuk dimakan.”Timun mas    :”Raksasa,ini aku ada di sini ,kejar aku kalau dapat.”Raksasa    :”haiiiiiii kau telah mempermainkan aku,awas kalau ketangkap pasti                             langsung kumakan, ha.haha…..”Timun mas:”Ayo kejar aku,hait,hait tidak kena.kalau lapar nih aku beri makanan     ( sambil melempar biji mentimun ke  arah raksasa ).Raksasa    :”hem. Hem ini baru makanan yang menyegarkan ..hap.hap…      Mana dagingnya rasanya tidak puas kalau tanpa daging..hem..oh mana     Timun mas tadi kok sudah menghilang  .hem ternyata sudah jauh dariku.”Timun mas    :” Ha..dia sudah mulai mendekat ,lebih baik senjataku kedua aku lemparkan           sekarang biar aku tidak ketangkap( melempar duri  ikan ).”Raksasa    :” hah..ternyata jalan ini sudah berubah menjadi jalan penuh duri yang tajam,        Huh..aku harus jalan pelan-pelan agar kulitku tidak ditembus duri terlalu dalam.” Aduh kakiku sakit sekali…hem.hem (suara kesakitan).”Timun mas    :”Rasakan,hai raksasa makanya sebelum kau makan aku,kau injak dulu    duri yang aku beri  ini.”          “Ait sudah mulai dekat ,sekarang senjataku  yang ke tiga,kamu harus                            rasakan.”          “ nih garam untukmu (sambil melempar garam yang dibawanya).”Raksasa    :”Hem ..aku sekarang dipermainkan sama anak kecil..ha.ha..apa ini yang adadi depanku,Hem..ternyata lautan yang amat luas, hem aku akan tetap   mengejarmu timun mas,tunggu aku jangan kau tinggalkan aku .hep..hep….”Timun mas:” Hai..raksasa aku akan tunggu di seberang,ayo..kejar aku !”Raksasa    :”Hep..hep..hep aku tetap mengejarmu Timunmas.”Timun mas:” Ah ..ternyata raksasa itu masih bisa mengejarku,aku harus tetap menghindarmeski senjataku tinggal satu,mudah-mudahan yang terakhir ini membuat     raksasa itu binasa pada akhirnya tak bisa mengejarku.”Raksasa    :” Hem rasanya aku bisa menangkapmu,Timun mas..ha.ha kau sudah mulaikehabisan tenaga Timun mas ,apalagi yang kau lemparkan padaku anak   gadis?”Kau pasti tertangkap anak manis,ayo mendekatlah..ha.ha.ha !!”Timun mas    :” Ternyata kau ulet juga raksasa,sekarang terimalah terasi dariku..”         ( sambil melempar terasi  ke arah raksasa yang kejam itu ).Raksasa    : “Benda itu sudah tidak ada gunanya Timun mas ,lebih baik kau menyerah          saja dari pada kau kecapekan.”Hah..ternyata aku terkurung oleh lautan                          lumpur ,rasanya aku sudah tidak sanggup melangkah ,auw.kakiku tak bisa ku                       angkat lagi,wow..tolong badanku masuk ke lumpur yang sangat dalam ..tolong                       akuTimun mas ..aku tak jadi memakanmu apabila kau mau menolongku.”        Tolong…tolong…long…….”Timun mas:” Hem sekarang habislah riwayatmu sang raksasa yang rakus.”“ Aku harus pulang dan melaporkan pada ibu kalau aku sudah berhasil membinasakan raksasa yang jahat itu.”Pada akhirnya Timun mas berhasil membinasakan raksasa dengan bekal yang dibawa  dari ibunya. Patuh terhadap nasehat kedua orang tua sangatlah ampuh untuk   mengalahkan segalanya dan dapat meraih segala yang kita cita-citakan. Kemenangan Timun mas sampai terdengar di seluruh penjuru wilayah

Page 12: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

kerajaan.sampai akhirnya sang raja berkeinginan untuk menjodohkannya dengan seorang pangeran ..Demikian cerita ini mudah-mudahan dapat diambil hikmahnya.

  

Page 13: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

TIMUN EMAS

Di sebuah desa hiduplah sepasang suami-istri yang kesepian karena sampai sekarang mereka belum dikarunia seorang anakpun selama ini, dalam kesehariannya mereka selalu mengidam-idamkan seorang anak sebagai pelengkap hidup mereka. Di suatu hari saat pulang dari ladang sang istri berbicara empat mata dengan suaminya tentang seorang raksasa yang bisa mengabulkan semua keinginan walaupun keinginan itu mustahil.

Ibu Timun Mas        : “Wahai suamiku apakah engkau merasakan perasaan yang kurasakan ?”Ayah Timun Mas      : “Memangnya apa yang sedang engkau alami wahai istriku ? sehingga engkau merasa sedih begini?”Ibu Timun Mas        : “Aku merasa hari-hariku terasa hampa tanpa kehadiran seorang anak yang bisa aku rawat dan kelaknya bisa menjaga kita di masa tua nanti.”Ayah Timun Mas      : “Tentu saja menginginkan hal tersebut, tapi bagaimana lagi jika memang belum saatnya kita mempunyai seorang anak.”Ibu Timun Mas        : “Oh iya, konon di gua sana ada seorang raksasa yang bisa mengabulkan semua permintaan kita, mungkin saja kita bisa mengabulkan permintaan kita !!”Ayah Timun Mas      : “Baiklah, jika itu keinginanmu sebaiknya besok kita dating ke gua dan mencobanya.”

Keesok harinya mereka berdua datang ke gua dengan perasaan takut untuk menemui Raksasa, dan untuk meminta bantuaan sang Raksasa. Dengan teriakkannya kedua orangtua itu disambut oleh sang saksasa.

Raksasa                : “Haaaaa,,, Hai orang tua ada apa kau berdua datang kesini, dan mengganggu tidur siangku ?”Ibu Timun Mas        : “Maafkan kami Raksasa jika kedatangan kami mengganggumu !!”Ayah Timun Mas      : “Rencananya kami kesini untuk meminta pertolongan darimu raksasa !!”Raksasa                : “Oh begitu,,, Lalu apa sebenarnya permintaanmu itu wahai orang tua ?”Ibu Timun Mas        : “Sudah lama kita mengidam-idamkan seorang anak, agar hidup kami lebih bahagia.”Raksasa                : “Haaaa,,, Jika itu permintaan kalian, baiklah akan aku kabulkan keinginan kalian, Tapi ada satu syarat yang harus kalian penuhi.”Ayah Timun Mas      : “Lalu apa syarat itu wahai raksasa ?”Raksasa                : “Jika kelak nanti anak yang aku beriakan sudah berumur 17 tahun, aku akan datang dan mengambil anak itu kembali.”Ibu Timun Mas        : “Baiklah akan ku terima persyaratan itu !!”Raksasa                : “Kalau kalian sudah setuju, terimalah bibit timun ini dan tanamlah hingga timun ini menjadi besar.”Ayah Dan Ibu                   : “Baiklah akan kami laksanakan perintahmu Raksasa !!”Raksasa                : “Tapi jangan lupa akan janji kalian.”

Akirnya mereka berdua pulang dengan membawa bibit timun yang diberikan oleh raksasa dengan perasaan senang. Dan keesok harinya merekan menanan bibit itu dan setiap harinaya mereka menyiram dan memberi pupuk agar timun tersebut menjadi besar. Dan suatu hari timun itu menjadi besar dan akirnya setelah timun itu dibuka oleh mereka, keluarlah seorang anak perempuan yang cantik jelita, Dan mereka menamai purti itu dengan nama “Timun Mas”. Waktu berlalu sudah terlalu dengan cepat, pada saat ini Timun Mas sudah beranjak 17 tahun. Dan Sang  Raksasa Datang untk menagih janji mereka.

Page 14: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Raksasa                : “ Haaaaaa,,,, Hai orang tua apakah kamu masih ingat akan janjimu dula ?? aku datang untuk menagih janji itu.”Timun Mas              : “Ibu siapakah raksasa ini sebenarnya? Mengapa ia datang kemari ??”Ibu Timun Mas        : “Sudahlah Timun Mas nanti akan kuceriatkan tentang raksasa ini.!!”Raksasa                : “Jadi ini anak gadis yang aku berikan dulu orang tua ??”Ibu Timun Mas        : “Raksasa bisakah kamu memberikan kami waktu satu hari untuk engkau mengambil putri kami ini.”Raksasa                : “Baiklah jika itu mau kalian, besok aku akan datang dan mengmbilnya lagi.”

Keesok harinya sang ibu meminta Timun Mas untuk Pergi dan lari dari kejaran Raksasa dengan membawa terasi, garam, dan jarum untuk bekalnya esok.

Ibu Timun Mas                  : “Putriku tercinta pergilah dari desa ini dengan membawa terasi, garam, dan jarum ini jika kamu terdesak lemparlah bahan2 itu ke Raksasa.”Timun Mas                       : “memangnya kenapa bu ??”Ibu Timun Mas                  : “Sudahlah Nanti akan ku ceritakan.”Timun Mas                       : “Baiklah kalu begitu keinginanmu ibu.”

Akirnya Timun Mas pergi dari desa dengan meninggalkan ayah dan ibunya. Tidak lama kemudian akirnya Raksasa datang dengan berteriak-teriak.

Raksasa                : “Haaaaa,,, Wahai Orang tua mana janjimu itu !!”Ayah Timun Mas      : “Dia Tidak ada di sini wahai raksasa..”Raksasa                : “Apaaa,,,, Lalu kemana dia ??”Ayah Timun Mas      : “Kami tidak tahu raksasa.”

Dengan kesaktiannya raksasa menggunakan kesaktiannya untuk mencari Timun Mas. Lalu dengan kekuattannya akhirnya sang raksasa bisa mengetahiu keberadaan Timun Mas dan mengejar Timun Mas.

Raksasa       : “Haaaa Mau kemana kau Timun Mas Kau akan majadi milikku, kau tidak akan lolos.”Timu Mas      : “Sebenarnya apa yang kamu mau wahai raksasa ??”Raksasa       : “Aku hanya ingin memakan mu saja haaa,,,, “

Lalu Timun Mas terus berlari dari kerjaran Raksasa, Di pelariannya Timun Mas bertemu seorang Pangeran Yang gagah dan rupawan.

Pangeran     : “Wahai gadis cantik mengapa kau berlarian di siang hari begini ??”Timun Mas    : “Aku bukan berlarian sembarangan melainkan aku melarikan diri dari Raksasa yang ingin memakanku.”Pangeran     : “Oh , baiklah kalau begitu maukah aku membantu mu wahai putri ??”Timun Mas    : “Tentu saja aku menerimanya.”

Akhirnya Timun Mas dan Pangeran berlari melarikan diri dari raksasa. Tetapi Raksasa terus mengejar Timun Mas. Kemudian Timun Mas Mengingat pesan dari ibunya. Yang Pertama Timun Mas Melempar Garam Kepada raksasa. Kemuadian garam itu menjadi lautan yang dalam dan menenggelamkan Raksasa.Tetapi raksasa berhasil meloloskan diri, lalu Timun Mas melempar jarum ke Raksasa, yang akhirnya jarum itu menjadi hutan bamboo yang sangat lebat.Namun apa yang dilakukan oleh Timun Mas sia-sia karena Raksasa lagi-lagi bisa melarikan diri.

Page 15: Naskah Dramaaaaaaaaaaaa

Timun Mas Sudah merasa putus asa, tetapi Timun Mas masih memiliki satu bekal dari ibunya. Kemudian Timun Mas melempar Terasi yang akirnya terasi itu menjadi lautan Lumpur yang membuat Raksasa tidak bisa bernafas dan mati. Akhirnya Timun Mas bisa lolos dari Raksasa dan Hidup bahagia denagn ayah, ibu dan pangeran nya.