Myastenia Gravis

download Myastenia Gravis

of 5

description

bbb

Transcript of Myastenia Gravis

  • 5/25/2018 Myastenia Gravis

    1/5

    1

    MYASTENIA GRAVIS

    PENDAHULUAN

    Penyakit Neuromuscular yang ditandai o/ kelemahan / kelumpuhan otot-otot luriksetelah melakukan aktifitas, dan akan pulih setelah beberapa saat

    Dasar kelainan : Pe AchReseptor pada Neuro-muscular junction. Thomas Willis (1672)Deskripsi secara klinis pertama kali.

    EPIDEMIOLOGI

    Prevalensi di negara maju = 1:10.000 - 50.000 penduduk Frekuensi tertinggi umur 20-30 tahun Wanita mempunyai resiko 2x lebih besar dibanding pria Puncak usia pd awitan : perempuan 20-30 th, Laki2 dekade 6-7.

    FISIOLOGI

    ETIOLOGI

    AutoimunDirect mediated antibody

    Virus Obat-obatan :

    Antibiotik (Aminoglycosides, ciprofloxacin, ampicillin, erythromycin) B-blocker (propranolol) Lithium Magnesium Procainamide Verapamil Chloroquine Prednisone

    PATOFISIOLOGI

    Antibodi langsung menuju ke reseptor acetilkolin di neuromuscular junction ototskeletal

    Mengakibatkan : Penurunan jumlah reseptor nicotinic acetylcholine pada motor end-plate Mengurangi lipatan membran postsinaps Melebarkan celah sinaps

  • 5/25/2018 Myastenia Gravis

    2/5

    2

  • 5/25/2018 Myastenia Gravis

    3/5

    3

    GAMBARAN KLINIS

    Kelemahan otot mata &wajahhampir selalu ditemukan Ptosis Diplopia Otot mimik

    Kelemahan otot bulbar Otot-otot lidah

    suara nasal, regurgitasi nasal Kesulitan dalam mengunyah Kelemahan rahang yang berat dapat menyebabkan rahang terbuka Kesulitan menelan dan aspirasi dapat terjadi dengan cairanbatuk

    dan tercekik saat minum

    Otot-otot leher Otot-otot fleksor leher lebih terpengaruh daripada otot-otot ekstensor

    Kelemahan otot anggota gerak Anggota gerak atas lebih sering dibandingkan anggota gerak bawah

    Kelemahan otot pernafasan Kelemahan otot interkostal dan diaphragma menyebabkan retensi CO2

    hipoventilasi

    Menyebabkan kedaruratan neuromuskular Kelemahan otot pharyng dapat menyebabkan gagal saluran nafas atas

    Monitor negative inspiratory force, kapasitas vital dan tidal volume

  • 5/25/2018 Myastenia Gravis

    4/5

    4

    Penyakit autoimun yang mengikuti : Hypertiroidisme

    Sering terdapat pada 10-15% pasien MG Exopthalmus dan takikardi Kelemahan tidak dapat diperbaiki dengan pengobatan tunggal MG

    bila didapatkan hipertiroidisme

    Thymoma (10%) Artritis Rheumatoid Skleroderma Lupus

    Klasifikasi Miastenia Gravis menurut Osserman

    1. Miastenia Okuler2. A. Miastenia umum derajat ringan

    B. Miastenia umum derajat sedang

    3. Miastenia fulminasi akut

    4. Miastenia berat yang berkembang lamban

    DIAGNOSIS

    Anamnesisgambaran klinis Tes klinik sederhana

    Memandang objek di atas level bola mataptosis pd miastenia okuler Mengangkat lengan Sukar menelan barium

    Tes Farmakologikantikolinesterase tes Endrofonium injeksi Neostigmin injeksi : 1,5 mg i.mperbaikan klinis dalam 10-20 menit

    Repetitive nerve stimulation (EMG) Anti- acetylcholine receptor antibodies

    DIAGNOSIS BANDING

    Amyotropic Lateral Sclerosis Basilar Artery Thrombosis Brainstem gliomas Cavernous sinus syndromes Dermatomyositis Lambert-Eaton Myasthenic

    Syndrome

    Multiple Sclerosis Sarcoidosis dan Neuropathy Penyakit Tiroid Botulism Oculopharyngeal muscular dystrophy Brainstem syndromes

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Laboratorium Anti-acetylcholine receptor antibody

    85% pada miastenia umum 60% pada pasien dengan miastenia okuler

    Anti-striated muscle Pada 84% pasien dengan timoma dengan usia kurang dari 40 tahun

    Interleukin-2 receptors Meningkat pada MG Peningkatan berhubungan dengan progresifitas penyakit

  • 5/25/2018 Myastenia Gravis

    5/5

    5

    Imaging x-ray thoraks

    Foto polos posisi AP dan lateral dapat mengidentifikasi timoma sebagaimassa mediatinum anterior

    CT scan thoraksidentifikasi timoma MRI otak dan orbita

    menyingkirkan penyebab lain defisit Nn. Craniales, tidak digunakan secara rutin.

    TERAPI

    AChE inhibitors Immunosupresan Plasmapheresis Kortikosteroid Timektomi

    KOMPLIKASI

    Gagal nafas Disfagia Komplikasi sekunder dari terapi obat

    Penggunaan steroid yang lama Osteoporosis, katarak, hiperglikemi Gastritis, penyakit peptic ulcer Pneumocystis carinii

    PROGNOSIS

    Tanpa pengobatan angka kematian MG 25-31% MG yang mendapat pengobatan, angka kematian 4% 40% HANYA gejala okuler

    Semarang, 7 Juli 2010

    Edited by: dr. Maria Belladonna

    Disarikan dari : PPT dr. Everhardus,

    dari berbagai sumber