Myanmar uas

21
MAKALAH GEOGRAFI REGIONAL DUNIA “Negara Myanmar” Makalah ini disusun guna memenuhi tugas ujian akhir semester 4 (empat) Dosen Pembimbing: Shodikin, M.Sc Disusun oleh : Serlyna Febriyanti 1113015000094 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Transcript of Myanmar uas

Page 1: Myanmar uas

MAKALAH GEOGRAFI REGIONAL DUNIA

“Negara Myanmar”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas ujian akhir semester 4 (empat)

Dosen Pembimbing: Shodikin, M.Sc

Disusun oleh :

Serlyna Febriyanti 1113015000094

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2015

Page 2: Myanmar uas

KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena nikmat

dan Hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini tepat pada waktu

yang telah ditentukan. Shalawat beserta salam tak lupa saya panjatkan kepada Nabi Muhammad

SAW, manusia terbaik sepanjang zaman yang telah membawa umat Manusia dari zaman penuh

kebodohan menuju zaman yang serba moderen dan penuh dengan teknologi seperti sekarang ini.

Makalah ini berjudul “Negara Myanmar”, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

UAS (Ujian Akhir Semester), Program Studi Pendidikan IPS semester IV (Empat), Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam pembuatan makalah ini, tentunya saya sebagai penyusun mendapat berbagai

halangan dan rintangan, namun dengan berbagai bentuk bantuan dan dukungan dari banyak

pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah ini. Maka selayaknya

penulis mengucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Sodikin, M. Sc, selaku dosen pengampu Mata Kuliah Geografi Regional Dunia.

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik dukungan moriil maupun materiil

sehingga saya dapat menjalani perkuliahan dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.

3. Seluruh rekan Program Studi Pendidikan IPS semester IV (Empat) A seperjuangan.

Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dalam

kerangka penulisan maupun dalam ketepatan pembahasan dikarenakan berbagai kekurangan

yang dimiliki. Maka dari itu, saya selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas

segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Saya membuka sebesar-besarnya pintu

saran dan kritik yang bersifat membangun kepada kami demi perbaikan dimasa yang akan

datang. Terima kasih

Ciputat, 28 Juni 2015

Penulis

Page 3: Myanmar uas

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Maksud dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Sejarah Negara Myanmar

2. Kondisi Geografis Negara Myanmar

3. Kondisi Kependudukan Negara Myanmar

4. Kondisi Perekonomian Negara Myanmar

5. Kegiatan Pariwisata Negara Myanmar

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Myanmar uas

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Negara Myanmar (atau yang juga dikenal sebagai negara Birma / Burma) adalah salah satu

negara di Asia Tenggara. Negara seluas 680 ribu km2 ini telah diperintah oleh pemerintahan

militer sejak kudeta tahun 1988. Negara yang termasuk negara berkembang ini memiliki

populasi sebanyak 50 juta jiwa. Ibu kota ini sebelumnya terletak di Yangon, namun dipindah ke

Naypyidawpada tanggal 7 November 2005.

Perubahan nama dari Burma menjadi Myanmar dilakukan oleh pemerintahan junta militer

pada tanggal 18 Juni 1989. Junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar agar etnis

non-Burma merasa menjadi bagian dari negara. Walaupun begitu, perubahan nama ini tidak

sepenuhnya diadopsi oleh dunia internasional, terutama di negara-negara persemakmuran

Inggris. Beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Irlandia yang tidak mengakui legitimasi

kekuasaan junta militer tetap menggunakan "Burma" untuk merujuk kepada negara tersebut.

PBB, yang mengakui hak negara untuk menentukan nama negaranya, menggunakan

Myanmar, begitu pula dengan Perancis dan Jerman. Di Jerman, kementerian luar negeri

menggunakan Myanmar, tetapi hampir seluruh media Jerman menggunakan "Burma".

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah berdirinya negara Myanmar ?

2. Bagaimana kondisi geografis negara Myanmar ?

3. Bagaimana kondisi kependudukan negara Myanmar ?

4. Bagaimana kondisi perekonomian negara Myanmar?

5. Bagaimana kegiatan pariwisata negara Myanmar ?

Page 5: Myanmar uas

3. Tujuan

1. Mengetahui sejarah berdirinya negara Myanmar.

2. Mengetahui kondisi geografis negara Myanmar.

3. Mengetahui kondisi kependudukan negara Myanmar.

4. Mengetahui kondisi perekonomian negara Myanmar.

5. Mengetahui kegiatan pariwisata negara Myanmar.

Page 6: Myanmar uas

BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Negara Myanmar

Nama resm : Pyidaungzu Myanma

Naingngandaw

Ibukota : Yangoon/Rangoon

Luas wilayah : ± 678.500 km²

Jumlah penduduk : ± 42.720.200 (2004)

Kepadatan : ± 63 jiwa/km²

Agama : Mayoritas Buddha (85%), selebihnya Islam, Kristen, Hindu, dan Animisme

Suku bangsa : Birma (mayoritas), Karen, Shan, Rakhine, Cina, dan India

Mata uang : Kyat

Bahasa : Birma

Lagu kebangsaan : Gba Majay Bma

Kemerdekaan : 4 Januari 1948 (dari kekuasaan Inggris)

Negara Myanmar (atau yang juga dikenal sebagai negara Birma / Burma) adalah salah satu

negara di Asia Tenggara. Negara seluas 680 ribu km2 ini telah diperintah oleh pemerintahan

militer sejak kudeta tahun 1988. Negara yang termasuk negara berkembang ini memiliki

populasi sebanyak 50 juta jiwa. Ibu kota ini sebelumnya terletak di Yangon, namun dipindah ke

Naypyidawpada tanggal 7 Nomvember 2005.

Pada 1988, terjadi gelombang demonstrasi besar menentang pemerintahan junta militer.

Gelombang demonstrasi ini berakhir dengan tindak kekerasan yang dilakukan tentara terhadap

Page 7: Myanmar uas

para demonstran. Lebih dari 3000 orang terbunuh. Perubahan nama dari Birma menjadi

Myanmar dilakukan oleh pemerintahan junta militer pada tanggal 18 Juni 1989. Junta militer

mengubah nama Birma menjadi Myanmar agar etnis non-Birma merasa menjadi bagian dari

negara. Walaupun begitu, perubahan nama ini tidak sepenuhnya diadopsi oleh dunia

internasional, terutama di negara-negara persemakmuran Inggris. Beberapa negara Eropa seperti

Inggris dan Irlandia yang tidak mengakui legitimasi kekuasaan junta militer tetap menggunakan

“Burma” untuk merujuk kepada negara tersebut.

PBB, yang mengakui hak negara untuk menentukan nama negaranya, menggunakan

Myanmar, begitu pula dengan Perancis dan Jerman. Di Jerman, kementerian luar negeri

menggunakan Myanmar, tetapi hampir seluruh media Jerman menggunakan “Burma”.

Pemerintah AS, yang tidak mengakui legitimasi kekuasaan junta militer tetap menggunakan

“Burma” tetapi mayoritas media besar seperti The New York Times, CNN dan Associated Press

menggunakan Myanmar.

Pemerintah junta juga mengubah nama Rangoon menjadi Yangon. Pada tanggal 7 November

2005, pemerintah membangun ibu kota baru, bernama Naypyidaw. Mereka juga mengubah lagu

kebangsaan dan bendera pada tanggal 21 Oktober 2010.

2. Kondisi Geografis Negara Myanmar

a. Letak Astronomis dan Batas Wilayah

Myanmar teletak di bagian barat laut Asia Tenggara. Secara astronomis terletak pada garis

10,5º LU - 26º LU dan 93º BT - 111,5º BT. Luas wilayah Myanmar sekitar 676.551 km². Secara

geografis batas negara Myanmar adalah:

utara : China,

timur : Laos dan Thailand,

selatan: Laut Andaman,

barat: Teluk Benggala, Bangladesh, dan India.

Page 8: Myanmar uas

b. Bentang Alam

Bentang alam negara Myanmar didominasi oleh pegunungan lipatan berbentuk tapal kuda dan

lembah Sungai Irawadi. jalur pegunungan yang tinggi seolah memagari Myanmar di bagian

barat, timur, dan utara. Di sebelah barat membujur Pegunungan Arakan dari utara ke selatan

dengan ketinggian mencapai 2.700 m dan merupakan batas alam dengan negara di sebelah

baratnya.

Sistem pegunungan yang lain adalah Pegunungan Bilauktaung yang merupakan lanjutan dari

Plato Shan dan menjadi batas alam dengan Thailand. Di bagian tengah Myanmar, terdapat

dataran rendah aluvial yang subur yang membentang dari delta dan lembah Sungai Irawadi dan

lembah Sungai Sitang. Dataran rendah ini secara ekonomis sangat penting artinya bagi Myanmar

Iklim.

Myanmar terletak pada derah tropis. Musim hujan berlangsung pada bulan Mei sampai

Oktober karena pengaruh angin muson barat daya yang hangat dan lembab. Musim kemarau

berlangsung pada bulan November hingga pertengahan Februari karena pengaruh angin muson

barat laut yang sejuk. Suhu udara di Myanmar berkisar antara 16² C - 38² C. Wilayah dataran

rendah Mandalay merupakan daerah bayangan hujan karna hanya mendapat curah hujan rata-rata

700mm setiap tahun.

3. Kondisi Kependudukan Negara Myanmar

Pada tahun 2003 penduduk Myanmar berjumlah 49,4 juta jiwa. Kepadatan penduduknya 73

jiwa per km2, angka pertumbuhan penduduk 1,6%. Penduduk Myanmar terdiri atas beberapa

etnis. Kelompok terbesar adalah orang Burma keturunan Tibet dan orang Burma yang mewarisi

peradaban bangsa-bangsa Pyus dan Monyang yang jumlahnya sekitar 69% dari penduduk

Myanmar.

Suku bangsa yang lain adalah Shan 98,5%), Karen (6,2%), Rakhin (4,5%), Mon (2,4%),

Cina (2,2%), dan Kachin (1,4%). Agama penduduk, meliputi Budha (89,4%), Kristen (4,9%),

Islam (3,8%), Hindu (0,5%), kepercayaan suku (1,1%); lain-lain (0,3%). Mata pencaharian

utama penduduk adalah bercocok tanam. Bahasa resmi yang digunakan adalah Burma yang

Page 9: Myanmar uas

berkaitan dengan bahasa Tibet. Sebagian penduduknya menggunakan bahasa Inggris,

sedangkan penduduk yang tinggal di bukit memiliki bahasa sendiri. Satuan mata uangnya Kyat.

4. Kondisi Ekonomi Negara Myanmar

System Ekonomi

Myanmar menganut sistem ekonomi liberal. Ekonomi liberal adalah teori ekonomi

yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik sepertiAdam Smith atau French

Physiocrats. Sistem ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan  "kebebasan

(proses) alami" yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal

klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan paham tersebut

sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi

bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam

era globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.

Meskipun kaya sumber daya alam, ekonomi Myanmar sebagian besar telah mengalami

stagnasi sejak tahun 1997 karena manajemen makroekonomi yang buruk, utang sektor publik

yang besar, penurunan tajam dalam investasi asing, kebijakan isolasionis dan sanksi

perdagangan. Pendapatan rendah, tinggi pengeluaran pertahanan (dianggap sebanyak 40%) dan

kerugian berat oleh perusahaan negara telah menyebabkan defisit anggaran besar. Ukuran

ekonomi hitam di Myanmar membatasi kemampuan pemerintah untuk meningkatkan

pendapatan pajak, dan penghindaran pajak meluas. Kurs manajemen yang miskin, dengan nilai

tukar resmi kyat terlalu overvalue.

Meskipun liberalisasi awal 1990-an, sekarang ada hambatan yang signifikan untuk

perusahaan swasta. Selain kebijakan ekonomi tidak jelas, inflasi, nilai tukar distorsi, korupsi,

kontrol pada perdagangan, dan pengambilan keputusan dengan sewenang-wenang mereka yang

berkuasa, krisis dalam investasi sektor perbankan swasta telah menghambat pertumbuhan

sektor swasta dan putus asa dalam dan luar negeri. Singkatnya, Myanmar dianggap sebagai

tujuan risiko tinggi untuk investasi luar negeri.

Page 10: Myanmar uas

Gas alam adalah salah satu sumber terbesar Myanmar pendapatan ekspor hukum, terhitung

sekitar 30 persen dari total ekspor, dengan pertumbuhan lebih lanjut diharapkan dan permintaan

energi yang meningkat dari negara-negara tetangga, terutama India, Cina dan Thailand.

Perkiraan Intelijen Ekonomi Satuan bahwa perekonomian akan tumbuh sekitar 2-3 persen pada

2008, inflasi akan terus meningkat, dan meskipun pertumbuhan lanjutan di sektor minyak dan

gas, sisa ekonomi akan tetap lemah.

Myanmar mengambil langkah-langkah untuk tumbuh dalam perekonomian global dengan

mengekspor beras, tenaga hidroelektrik dan minyak bumi, serta memproduksi garmen - namun

negara ini akan sukses jika meniru keberhasilan perekonomian Afrika yang berkembang,

demikian menurut analis tentang perekonomian yang berkembang. “Prospeknya tampak cerah,

asalkan negara ini menjaga kestabilan politik. Mereka mengawali kembali dari titik paling

rendah, tetapi kini tampak jelas bahwa mereka mulai bangkit," kata Martin Hutchinson, mantan

bankir perdagangan dan analis ekonomi untuk Reuters Breakingviews, khusus mengenai

negara-negara yang perekonomiannya berkembang.

“Penghasilan per kapita memang masih sangat rendah, hanya $800-$1.000 [USD] tetapi

mereka memiliki sumber daya, dan sekarang mereka akhirnya membuka diri sehingga terdapat

banyak perusahaan internasional yang tertarik untuk berinvestasi di sana," kata Hutchinson.

Menteri energi Myanmar mengatakan bahwa Exxon Mobil dan Oil India adalah di antara 59

perusahaan energi global yang merencanakan untuk berinvestasi dalam cadangan minyak dan

gas alam di Myanmar – diperkirakan bernilai $75 miliar [USD].

Myanmar dulunya merupakan sumber minyak bumi yang terutama bagi Kerajaan Inggris,

tetapi industri ini bisa dikatakan hampir mati di bawah penindasan kekuasaan militer selama

setengah abad dan nyaris terisolasi secara total sejak awal tahun 1960-an. Hanya dengan 60 juta

orang dan area daratan terbesar di Asia Tenggara, Myanmar berpotensi memperoleh

keuntungan dari negara tetangganya India dan China untuk kebutuhan bahan baku. Malaysia

dan Thailand, rekan bangsa di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara [ASEAN], juga

membutuhkan tenaga listrik yang dihasilkan di Myanmar.

Page 11: Myanmar uas

Bloomberg juga melaporkan bahwa Woodside Petroleum, produsen minyak dan gas kedua

terbesar di Australia, sedang menjajaki kemungkinan memperoleh cadangan di lepas pantai

Myanmar. “Kegiatan yang berpacu dengan waktu untuk mengembangkan sumber daya

Myanmar telah dimulai,” kata Shihoko Goto, analis ekonomi Asia di Woodrow Wilson Center,

di Washington, D.C. “Kegiatan ini dipimpin oleh perusahaan-perusahaan Jepang dan Korea

Selatan, tetapi negara macan Asia lainnya, – Thailand, Taiwan dan Malaysia – juga sudah

terlibat secara sangat aktif.”

Myanmar memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan produksi berasnya.

Pertama, untuk menyediakan pangan bagi rakyatnya sendiri, kedua untuk menghasilkan

kemakmuran dalam bidang pertanian pokok yang selalu merupakan prasyarat sangat penting

bagi pengembangan industri, dan ketiga untuk mengekspor surplus panen ke China dan India.

Khususnya China yang tengah mencari tambahan impor pangan dari Asia Tenggara dan

sub-Sahara Afrika sebagai pelindung terhadap tahun-tahun kemarau yang makin meningkat,

yang disebabkan oleh pemanasan global. Dalam dua dari tiga tahun terakhir, panen China telah

turun secara drastis akibat gelombang panas dan kemarau yang disebabkannya. Pasukan

cadangan China telah dimobilisasikan untuk membantu para petani mengatasi kondisi

kekeringan tersebut.

Masalah infrastruktur; sumber daya alam yang melimpah

Bank Dunia mencermati bahwa Myanmar pernah menjadi negara pengekspor beras teratas

di dunia namun selama beberapa puluh tahun terakhir, ekspor berasnya hanya secuil pangsa

pasar dunia. Myanmar jelas membutuhkan pertumbuhan secara mendesak. Bank Dunia

melaporkan bahwa jumlah kemiskinannya adalah 26 persen. Kebanyakan indikator sosial

menunjukkan angka yang sangat rendah. Contohnya, 32 persen balita menderita busung lapar.

Infrastruktur yang buruk dengan akses terbatas merupakan penghalang utama dalam

menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan pokok serta menghambat perkembangan

ekonomi, demikian yang dilaporkan.

Hampir separuh jalan tidak dapat dilalui selama musim hujan. Sekitar 75 persen penduduk

tidak memiliki listrik, dan pemakaian listrik merupakan salah satu yang terendah di dunia – 20

Page 12: Myanmar uas

kali lipat lebih sedikit daripada angka rata-rata dunia. Infrastruktur listrik yang ada hanya dapat

memenuhi sekitar separuh permintaan saat ini, menyebabkan seringnya terjadi pemadaman

listrik dan penjatahan pasokan listrik. Akses ke air minum juga sangat terbatas di banyak

daerah.

Namun, Myanmar secara potensial memiliki tenaga hidroelektrik yang sangat kaya, dan

dengan investasi asing yang memadai, negara ini dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan

dalam negeri dan mengekspor surplus listrik ke negara sekitarnya yang memiliki perekonomian

industri yang amat membutuhkan tenaga listrik. Negara ini juga berpotensi menyediakan rute

untuk jalinan pipa melalui daratan untuk memintas kemacetan di Selat Malaka.

Myanmar juga sangat kaya dengan sumber daya alam, seperti kayu, timah, timah sari,

perunggu, antimon, tungsten, timbel dan batu bara. The Economist menyatakan dalam

terbitannya tanggal 15 Juni, “Myanmar memiliki industri ekspor garmen yang menjanjikan

pada awal tahun 1990-an. Ini dapat dibangun kembali tanpa mendera tenaga kerja.” Berkat

kampanye penjangkauan dunia Thein Sein yang bersejarah, masa depan Myanmar tampak lebih

cerah daripada sebelumnya, sejak memperoleh kemerdekaannya 66 tahun lalu.

5. Kegiatan Pariwisata Negara Myanmar

Sejak Presiden Thein Sein berkuasa, Myanmar memiliki haluan liberal dan demokrasi.

Dampaknya terlihat pada jumlah pengunjung. Negara yang semakin terbuka ini,

membangkitkan ketertarikan dunia internasional. Di paruh pertama tahun ini, 30 persen lebih

banyak turis yang datang ke Myanmar dibandingkan tahun 2011 lalu.

Namun, bahaya turisme massal disadari di sana. Perusakan lingkungan, warisan budaya

yang menjadi komersil dan kondisi kerja yang tidak adil bagi warga lokal tidak diinginkan.

Karena itu, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk yayasan Jerman Hanns-

Seidel untuk merancang strategi perkembangan turisme di Myanmar. "Responsible Tourism

Policy" berisi acuan dimana lingkungan dilindungi, perkembangan ekonomi yang stabil

diperhitungkan dan tingkat kemiskinan dikurangi. Kesinambungan adalah tujuan akhir

pemerintah dan mereka ingin mewujudkannya semaksimal mungkin.

Page 13: Myanmar uas

Model tiga pilar

"Pariwisata berkesinambungan bergantung pada tiga hal, yakni ekonomi, lingkungan dan

tanggung jawab sosial", jelas Achim Munz, perwakilan yayasan Hanns-Seidel di Myanmar.

Pemerintah harus berfokus pada sektor pariwisata. "Investasi dalam turisme, misalnya dengan

pembangunan infrastruktur sangat penting bagi perkembangan ekonomi Myanmar di masa

mendatang", ujar Munz. Lagipula, pasar harus dijaga agar harga tetap pada tingkat yang bisa

diterima. "Saat ini harga kamar hotel tengah melonjak, jadi turis banyak yang enggan datang."

Di bidang lingkungan, pemerintah merencanakan sistem pembuangan air yang lebih baik,

memperhatikan sistem daur ulang dan memajukan energi matahari. Munz menambahkan, "Bus

ramah lingkungan akan digunakan." Industri kecil akan didukung.

Warga harus dilibatkan

Dari segi sosial, pakar turisme Nicole Häusler berpendapat, "Warga miskin, perempuan dan

remaja harus lebih diintegrasi dan memberi kemungkinan bagi mereka untuk mendapat

pendidikan lanjutan." Warga setempat harus bisa lebih mudah bekerja di hotel, restoran atau

sebagai pemandu wisata dan dengan demikian juga menarik keuntungan dari sektor pariwisata.

"Pemerintah ingin membantu perusahaan kecil yang menjual pekerjaan tangan atau seni. Petani

dan industri kecil juga harus bisa merasakan keuntungannya. Untuk itu, produk dan bahan

pangan lokal akan diutamakan di hotel dan restoran", jelas Häusler.

Petra Thomas tahu pelaksanaan strategi semacam itu tidak mudah. Pegawai di biro

perjalanan ini mengkhususkan diri bagi tur berkesinambungan ke Myanmar. "Kami harus

sering berkompromi. Khususnya saat infrastruktur lokal memberikan batasan. Kami misalnya

masih tetap harus menggunakan pesawat untuk penerbangan dalam negeri, karena jalanannya

masih dalam kondisi buruk."

Page 14: Myanmar uas

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi negara Myanmar (atau yang juga dikenal sebagai negara Birma / Burma) adalah

salah satu negara di Asia Tenggara. Myanmar teletak di bagian barat laut Asia Tenggara. Secara

astronomis terletak pada garis 10,5º LU - 26º LU dan 93º BT - 111,5º BT. Luas wilayah

Myanmar sekitar 676.551 km². Secara geografis batas negara Myanmar adalah: utara : China,

timur : Laos dan Thailand, selatan: Laut Andaman, barat: Teluk Benggala, Bangladesh, dan

India.

Pada tahun 2003 penduduk Myanmar berjumlah 49,4 juta jiwa. Kepadatan penduduknya 73

jiwa per km2, angka pertumbuhan penduduk 1,6%. Penduduk Myanmar terdiri atas beberapa

etnis. Kelompok terbesar adalah orang Burma keturunan Tibet dan orang Burma yang mewarisi

peradaban bangsa-bangsa Pyus dan Monyang yang jumlahnya sekitar 69% dari penduduk

Myanmar.

Page 15: Myanmar uas

Daftar Pustaka

http://ssbelajar.blogspot.com/2014/07/negara-myanmar-burma.html

http://dahlansyuhada25.blogspot.com/2013/11/keadaan-fisik-penduduk-sosial-

ekonomi.html

http://masmujahid3b.wordpress.com/2008/05/30/kondisi-politikekonomi-myanmar/

modul-dewa89-tunisia