Multimedia Dalam Pembelajaran

32
BAB I A. Pendahuluan Pada dasarnya pendidikan merupakan upaya yang dilakukan oleh manusia dengan sadar untuk mendatangkan perubahan sikap, perilaku seseorang melalui pembelajaran dan pelatihan. Dalam masyarakat sederhana, pada awalnya pendidikan dimaksudkan untuk mengajarkan budaya, yakni mengajar anak-anak untuk mengetahui dan mengamalkan nilai- nilai budaya dan tata cara yang berlaku di dalam masyarakat. Namun dalam masyarakat yang lebih kompleks diperlukan sistem pembelajaran yang bisa menerima transmisi budaya, ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang begitu beragam. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku setelah adanya masukan informasi ke dalam diri seseorang pelajar. Informasi ini diolah dan didata sehingga terjadi konstruksi pengetahuan yang sistematis berdasarkan informasi lama dan baru dalam diri seseorang. Dengan adanya tatanan informasi ini, seseorang akan dapat menentukan langkah-langkah yang akan dilakukannya. 1

description

Makalah Multimedia pembelajaran

Transcript of Multimedia Dalam Pembelajaran

Page 1: Multimedia Dalam Pembelajaran

BAB I

A. Pendahuluan

Pada dasarnya pendidikan merupakan upaya yang dilakukan

oleh manusia dengan sadar untuk mendatangkan perubahan sikap,

perilaku seseorang melalui pembelajaran dan pelatihan. Dalam

masyarakat sederhana, pada awalnya pendidikan dimaksudkan untuk

mengajarkan budaya, yakni mengajar anak-anak untuk mengetahui

dan mengamalkan nilai-nilai budaya dan tata cara yang berlaku di

dalam masyarakat. Namun dalam masyarakat yang lebih kompleks

diperlukan sistem pembelajaran yang bisa menerima transmisi

budaya, ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang begitu

beragam.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku setelah

adanya masukan informasi ke dalam diri seseorang pelajar. Informasi

ini diolah dan didata sehingga terjadi konstruksi pengetahuan yang

sistematis berdasarkan informasi lama dan baru dalam diri

seseorang. Dengan adanya tatanan informasi ini, seseorang akan

dapat menentukan langkah-langkah yang akan dilakukannya.

Dalam meningkatkan pembelajaran, manusia selalu

menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran. Sumber

belajar dan media ini ada yang dimanfaatkan dan ada pula yang

direkayasa. Keduanya bertujuan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Perkembangan media pembelajaran selanjutnya

1

Page 2: Multimedia Dalam Pembelajaran

sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(Information and Communication Technology – ICT). Masuknya abad

informasi (abad ke-21) menjadikan variasi media pendidikan

berkembang, hal ini dapat terlihat dari berbagai perpaduan teknologi

informasi terhadap pendidikan, misalnya sistem informasi

manajemen pendidikan, pendidikan jarak jauh, pembelajaran

berbasis computer, serta adanya pembelajaran berbasis jaringan dan

cyber education yang diakses lewat internet.

Arah pembelajaran memasuki millennium ketiga memadukan

unsur-unsur teknologi komunikasi, aspek audio, visual dan grafis

dalam bentuk multimedia yang dapat diakses secara online kapan

dan dimana saja. Luasnya kajian tentang multimedia dalam

pendidikan, maka tulisan ini difokuskan pada pembelajaran berbasis

computer yang juga mengacu pada hal yang terkait dengan ICT,

sebagai perangkat multimedia. Dalam tulisan ini akan dibahas secara

garis besar bagaimana pemanfaatan perangkat multimedia dalam

pembelajaran.

Page 3: Multimedia Dalam Pembelajaran

BAB II

Pembahasan

A. Media dan Multimedia

Menurut Azhar Arsyad (2000:3) kata media berasal dari bahasa

latin ‘medius’ yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau

‘pengantar’. Sedangkan menurut Gerlach & Ely (1971 dalam Arsyad,

2000:3), media jika dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan

media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photographic,

atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal.

Selanjutnya Gerlach & Ely (1971 dalam Arsyad, 2000:11)

mengemukakan 3 ciri media yang merupakan petunjuk mengapa

media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media

yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien)

melakukannya. Ciri pertama adalah Fiksatif, menggambarkan

kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan

merekonstruksikan suatu peristiwa atau objek. Ciri kedua adalah

Page 4: Multimedia Dalam Pembelajaran

Manipulatif, yaitu kemampuan mempersingkat suatu kejadian yang

sebenarnya jauh lebih panjang. Ciri ketiga adalah Distributif, yaitu

memungkinkannya suatu objek atau kejadian ditransportasikan

melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan

kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian tersebut.

Media dalam pendidikan dapat ditinjau dari beberapa variasi

model dasar bentuk audio maupun visual. Bentuk-bentuk dasar ini

antara lain:

Grafis (terdiri dari: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart,

grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flannel, papan

bulletin)

Media Proyeksi Diam (terdiri dari: film bingkai, film rangkai, media

transparansi, proyeksi tak tembus pandang, mikrofis, film, film

gelang, televise, video, permainan dan simulasi)

Media Audio (terdiri dari: radio, alat perekam pita magnetic dan

laboratorium bahasa), (Sadiman dkk., 2002:27-80).

Berdasarkan berbagai penggalian beragam kombinasi dari

media ini dan bagaimana kombinasinya bisa digunakan untuk tujuan

pembelajaran menghasilkan suatu Sistem Multimedia (multimedia

systems). Konsep Multimedia mengikutsertakan lebih dari sekedar

penggunaan media ganda untuk tujuan pembelajaran yang diberikan.

Page 5: Multimedia Dalam Pembelajaran

Konsep ini menyangkut perpaduan masing-masing media dan format

media ke dalam suatu bentuk presentasi terstruktur dan sistematik.

Masing-masing media pembelajaran dalam suatu sistem multimedia

dirancang untuk melengkapi yang lainnya sehingga secara ideal

keseluruhan sistem multimedia menjadi lebih besar ketimbang

menjumlahkan bagian-bagiannya (Heinich, 1982:172).

Dalam dunia media dikenal istilah hypertext, hypermedia dan

multimedia. Denise Tolhurst (dalam Hackbart, 1996: 228)

memberikan perbedaan ketiga istilah tersebut. Bentuk hypermedia

digunakan mengacu pada tiap sistem berbasis computer yang

memungkinkan hubungan interaktif dan dari sini perambatan

informasi nonlinear yang ditunjukkan dalam bentuk ganda yang

menyangkut teks, grafik diam atau bergerak, potongan film, suara,

dan music. Hypertext ditinjau sebagai informasi yang ditata secara

nonlinear dan diakses dalam bentuk tekstual termasuk diagram, tabel

dan gambar. Sedangkan multimedia memberi kesan sebagai

pengertian penggunaan format media secara ganda untuk presentasi

informasi. Saat dipresentasikan dengan sistem komputer,

kenyataannya multimedia bisa melengkapi bentuk hypermedia dan

hypertext, jika ia menyangkut hubungan interaktif nonlinear, maka

multimedia tidak perlu mengikutsertakan penggunaan komputer.

Selanjutnya Steven Hackbarth (1996:228) menyatakan bahwa

multimedia merupakan bentuk yang lebih umum, cakupan yang

Page 6: Multimedia Dalam Pembelajaran

besar atas keduanya (hypermedia & hypertext) termasuk bentuk

tulisan saja dalam hypertext. Program multimedia telah dipuji untuk

fleksibilitas, berpapasan langsung, kaya muatan, dan interaktif untuk

mempertemu- kan kebutuhan-kebutuhan para individu. Fleksibilitas

menyinggung seleksi bijak dari judul yang membungkus semua mata

pelajaran. Aspek lainnya adalah variasi arti berdasarkan informasi

yang diinginkan bisa ditempatkan berdasarkan icon, menu, dan

pencarian berdasarkan kata. Keistimewaan berpapasan langsung dari

multimedia beberapa respek perwajahan melalui buku ajar. Kaya

muatan dimaksudkan secara maya dapat dimasukkan bentuk-bentuk

yang dapat didengar maupun dilihat ke dalam disk (cakram, seperti

disket, CD) sehingga dapat disimpan dengan aman dan efisien.

Interaktif di dalam kelas mengimplementasikan adanya kolaborasi

antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Di sini guru dan

siswa mencapai kesepakatan terhadap tujuan, aspirasi, kemampuan,

aktivitas dan evaluasi.

Saat ini multimedia (Holzinger, 2001), agak berlainan dengan

yang dipakai oleh para pengajar era terdahulu, yakni mengacu pada

hal yang terkait dengan Information and Communication Technology

(ICT), mencakup audio (speech, sounds, music,…), video (text,

graphic, pictures, animations, movies,…), dan interactivity (via

keybord, mouse,…).

Page 7: Multimedia Dalam Pembelajaran

Sementara Bridglan (1998), menyebutkan bahwa multimedia

memerlukan dua komponen utama. Pertama, PC multimedia yang

mampu menangani berbagai format informasi termasuk video

(animasi, grafik, gambar mati, atau pun yang bergerak), audio

(music, efek suara)

dan proses pembicaraan (deteksi pembicara, pengubah teks ke

pembicaraan). Kedua, cara distribusi yang mampu memadukan

berbagai tipe data yang berbeda dan menyajikannya dalam satu

tampilan secara jarak jauh.

Robert Heinich (1982:172) menyatakan bahwa kegunaan

sistem multimedia dalam kelas dan pusat pelatihan telah menerima

dorongan yang amat kuat dari kecenderungan umum ke arah

individualisasi pembelajaran dan dorongan aktif partisipasi siswa

dalam proses pembelajaran. Sistem-sistem multimedia menggunakan

beragam indra dan kemudian pembelajaran sebagaimana ia terjadi di

dunia nyata di luar ruangan kelas. Belajar di dunia nyata benar-benar

pembelajaran multimedia dan multisensori. Manusia belajar tetap

melalui seluruh indera dan melalui banyak rangsangan, seperti

Koran, buku, radio, TV, gambar dan lainnya. Umumnya sistem-sistem

multimedia yang biasa dipakai di kelas adalah: kombinasi slide-

gambar, sistem multi image, pemrograman gerak bervariasi, video

interaktif, perangkat multimedia dan pusat belajar.

Page 8: Multimedia Dalam Pembelajaran

Multimedia merupakan kombinasi dari teks, grafik, animasi,

suara dan video. Perpaduan beberapa media sebelumnya dilakukan

secara manual, misalnya slide projector dan tape. Azhar Arsyad

(2000:169) menyatakan bahwa saat ini perpaduan media ini telah

ditekankan pada kendali computer sebagai penggerak keseluruhan

gabungan media tersebut. Dengan demikian arti multimedia yang

umumnya dikenal dewasa ini adalah bermacam kombibasi grafik,

teks, suara video dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu

kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan

dan isi pelajaran.

Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan

beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap

menjalankan fungsi utamanya sebagaimana biasanya, dan komputer

merupakan pengendali seluruh peralatan tersebut. Jenis peralatan

tersebut antara lain: computer, video kamera, video cassette

recorder (VCR), overhead projector (OHP), multivision, CD player,

compact disk (CD). CD player yang dulunya merupakan peralatan

tambahan computer, sekarang telah menjadi bagian unit komputer

tertentu. Kesemua peralatan ini haruslah kompak dan bekerja sama

dalam menyampaikan informasi kepada pemakainya (Arsyad, 2000:

169).

Walaupun multimedia berbasis computer beberapa tahun yang

lalu masih terasa mahal, namun sebagaimana umumnya perangkat

Page 9: Multimedia Dalam Pembelajaran

elektronik, dalam beberapa tahun ke depan penggunaan perangkat

ini akan semakin murah dan dapat terjangkau sehingga dapat

digunakan secara meluas di berbagai jenjang sekolah. Para guru

perlu menyadari cepatnya perkembangan ICT, misalnya kalau dahulu

suatu berita atau kejadian di tempat yang jauh baru akan sampi ke

khalayak dalam waktu relatif lebih lama, sejak satu dasa warsa yang

lalu di seluruh pelosok dunia dapat melihat apa yang terjadi di

tempat lain dalam waktu yang relatif sama. Perkembangan ICT inilah

yang harus diterima oleh para pengajar dan tenaga kependidikan

sebagai tantangan dalam menjembatani antara kebutuhan guru dan

informasi yang diperlukan oleh para siswa.

B. Komputer sebagai Media Pembelajaran

Komputer memberikan beberapa kelebihan untuk produksi

media audio visual. Komputer dapat menghasilkan grafik dan peta

yang memiliki ketepatan statistik untuk bermacam-macam media

visual. Menurut Ronald H. Anderson (1994:194), investasi dalam

sistem produksi berdasarkan komputer memerlukan analisis dan

pemikiran serius. Hal ini karena kebanyakan sistem kualitas masih

sangat mahal dan peralatan yang cepat ketinggalan (karena

teknologi cepat berubah) menimbulkan masalah serius.

Belakangan ini komputer semakin banyak diperhatikan karena

kemampuannya untuk digunakan dalam proses pembelajaran dengan

kecepatan penguasaan materi yang dapat diatur sendiri oleh

Page 10: Multimedia Dalam Pembelajaran

pemakainya. Karena komputer lebih cocok untuk pembelajaran

individual, pengembangannya sebagai instruksional sangat

dipengaruhi oleh kemajuan pembelajaran terprogram. Sebagai suatu

sistem penyampaian, komputer dipertimbangkan karena mampu

melengkapi para siswa dengan: model, drill, latihan, alat referensi,

sistem dan lingkungan simulasi, tes dan perhitungan yang kompleks.

Sebagai alat manajemen komputer digunakan karena mampu

melengkapi para petugas instruksional dengan bantuan kegiatan

administrasi untuk pengumpulan, penyimpanan dan laporan

mengenai siswa dan hasil pembelajaran, pengadministrasian tes dan

analisis sejumlah besar data (Anderson, 1994: 194-195).

Azhar Arsyad (2000:31) memberikan ciri-ciri media berbasis

komputer ini, antara lain:

Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, dapat

digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan

keinginan perancang/pengembang sebagaimana

direncanakannya

Gagasan-gagasan yang disajikan dalam gaya abstrak dengan

kata, symbol dan grafik

Memenuhi prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk

pengembangannya.

Page 11: Multimedia Dalam Pembelajaran

Pembelajaran berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas

yang tinggi

Di sisi lain Anderson (1994:195-196) menyatakan beberapa

persoalan yang mengganggu pengelola pengajaran dengan bantuan

komputer, antara lain:

Perangkat keras dan lunaknya yang mahal dan cepat

ketinggalan.

Petunjuk administrasi yang dites dalam waktu singkat, apakah

programmer yang menjadi perancang instruksional atau

sebaliknya.

Kepustakaan yang berkaitan sering ditulis berdasarkan ilmu

komputer dan membingungkan perancang instruksional.

Banyaknya akronim hanya dipahami oleh beberapa orang

yang mengerti tentang komputer padahal dimaksudkan untuk

merujuk pada suatu program aplikasi komputer.

C. Pemanfaatan Perangkat Multimedia dalam Pembelajaran

Walaupun banyak kendala dalam menggunakan komputer

sebagai alat bantu pembelajaran, namun usaha secara perlahan

untuk menutupi kelemahan tersebut tetap menjadikan penggunaan

komputer tidak bisa diabaikan. Sejalan dengan kelemahan yang

ditutupi tersebut, kemampuan-kemampuan baru dan efek sinergis

penggunaan komputer semakin terasakan manfaatnya.

Page 12: Multimedia Dalam Pembelajaran

Komputer pada akhir-akhir ini tidak terlepas dari perangkat

multimedia yang telah dirakit di dalamnya. Hanya beberapa

perangkat keras (hardware) seperti loudspeaker yang tidak dibuat

dalam bentuk build-in. Dengan ditemukannya Compact Disk (CD)

yang dapat disaksikan materi sajian lewat Video Compact Disk (VCD),

hasil perpaduan tampilan gambar dan suara secara digital semakin

baik. Perkembangan yang sejalan dengan teknologi laser ini telah

memungkinkan semua hasil rekaman dalam bentuk CD yang isinya

dapat dilihat dengan menggunakan CD-ROM yang diinstal pada

komputer.

Pada awalnya penggunaan perangkat multimedia berbasis

komputer ini dikenal dengan nama CAI (Computer Assisted

Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction). Menurut

Ronald H. Anderson (1994:197), secara luas CAI ialah penggunaan

komputer secara langsung terhadap siswa untuk menyampaikan isi

pelajaran, memberikan latihan-latihan dan menguji kemampuan

belajar siswa. Karena keluwesan dan kemampuan suatu komputer

untuk memberikan pembelajaran yang bervariasi, maka komputer

dapat dianggap sebagai peranan seorang tutor yang “sabar” tanpa

batas. Komputer dapat juga digunakan untuk mengontrol media lain

dan memberikan siswa bahan referensi yang diperlukan, bantuan

penampilan dan pelayanan administrasi dan mensimulasikan fasilitas

lingkungan dan laboratorium.

Page 13: Multimedia Dalam Pembelajaran

CAI (Computer Assisted Instruction) dapat beragam bentuknya,

ini bergantung pada kecakapan pengembang instruksional dan

kemampuan komputer yang berbeda-beda. Beberapa sistem juga

menggunakan media lain seperti film bingkai. Video tape atau

piringan, dan film untuk memberi siswa bermacam-macam stimuli,

yang memungkinkan lebih banyak keluwesan dalam metode

mengajar dan kurikulum. Komputer juga digunakan untuk mengontrol

kondisi belajar yang sangat memerlukan simulasi seperti

menerbangkan dan mendaratkan pesawat terbang atau barisan kapal

dalam kondisi yang beragam tanpa mengancam jiwa dan peralatan

yang mahal (Anderson, 1994:197-198).

CMI (Computer Managed Instruction) pada mulanya memasuki

bidang pembelajaran/instruksional sebagai alat untuk membantu

para pengajar mengerjakan fungsi administrasi yang meningkat.

Karena minat terhadap belajar mandiri semakin tumbuh maka

demikian pula tuntutan akan waktu dan usaha untuk mencatat nilai,

menyimpan catatan pribadi dan membuat ringkasan mengenai

prestasi siswa dan kelas. Fungsi ini sering ditambahkan pada sistem

komputer yang ada dan digunakan untuk kegiatan administratif

seperti pencatatan bayaran, kwitansi dan ringkasan laporan.

Penggemar dan biaya untuk CMI lebih sedikit ketimbang CAI sehingga

perhatian terhadap keberhasilan dan kegagalannya lebih sedikit pula.

Secara umum CMI tumbuh dengan lambat, namun tetap berada di

Page 14: Multimedia Dalam Pembelajaran

latar belakangnya dan sering pula dianggap sebagai pendukung

belaka bagi CAI.

D. Beberapa Aspek dalam Pembelajaran dengan Multimedia

Salah satu perangkat multimedia adalah video kamera, saat ini

telah tersedia handycam dengan ukuran yang praktis. Dengan

perangkat ini dapat direkam kegiatan audiovisual ke dalam cassette

rekaman VHS. Selanjutnya hasil rekaman diputar pada video tape

recorder sehingga dapat dilihat di layar televisi (TV).

Saat ini dengan ditemukannya VCD (video compact disk), hasil

rekaman gambar, suara dan grafis yang dimuat dalam CD dapat

dilihat dengan jelas dan lebih mudah penggunaannya. Selain itu,

dengan teknologi komputer saat ini, rekaman dalam cassette VHS

dapat pula ditransfer ke dalam CD sehingga hasil rekaman dapat

dilihat dengan menggunakan CD-ROM dan VCD. Untuk penggandaan

CD ini telah mudah dilakukan dengan adanya CD Writer, dengan

demikian perangkat multimedia semakin mudah didapatkan dan

murah harganya.

Semakin berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi

(Information and Communication Technology-ICT), perhatian

terhadap media pembelajaran semakin meningkat frekuensinya. Hal

ini dapat dilihat dari berbagai macam software yang telah tersedia di

pasaran dalam bentuk pelajaran dan permainan, bahkan sebagian

berisi pembelajaran mandiri bagi para siswa. Azhar Arsyad (2000: 31)

Page 15: Multimedia Dalam Pembelajaran

menyatakan dengan perangkat multimedia berbasis komputer ini,

ada beberapa aspek-aspek praktis yang dapat diperoleh, hal ini

dikenal dengan istilah Computer Assisted Institution (CAI). Aplikasi

pengajaran dengan berbantuan komputer ini meliputi:

Tutorial, yaitu penyajian materi ajar secara bertahap

Drills and Practice, yaitu latihan untuk membantu siswa

menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya

Games and Simulations, yaitu latihan mengaplikasikan

pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari

Data Base, yaitu sumber yang dapat membantu siswa

menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan

keinginannya masing-masing.

Perangkat multimedia berbasis komputer merupakan teknologi

gabungan untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang

menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang

dikendalikan oleh komputer. Perpaduan beberapa jenis teknologi ini

dianggap teknologi yang paling canggih jika dikendalikan oleh

komputer yang memiliki kemampuan hebat seperti jumlah memori

(random access memory-RAM) yang besar, harddisk yang besar, dan

monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan peripheral

(perangkat tambahan audio dan visual) yang terpadu dalam satu

jaringan (Arsyad, 2000:32).

Page 16: Multimedia Dalam Pembelajaran

Selain pemanfaatan dalam pembelajaran siswa, penggunaan

perangkat multimedia dapat digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran, misalnya:

Komputerisasi administrasi dan tata usaha

Hal ini dapat dilakukan untuk pendaftaran siswa baru, meranking

nilai calon siswa sampai pembayaran SPP dan catatan prestasi

dan pelanggaran yang dilakukan siswa. Bagi guru dapat membuat

raport sementara dan meranking nilai siswa secara otomatis. Bagi

Kepala Sekolah dapat melakukan supervisi secara detail tentang

program kerja yang direncanakan dan kemudahan lainnya.

Produksi multimedia oleh pengembang instruksional/guru

Guru dapat membuat sendiri program yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, hal ini dapat dilakukan misalnya

dengan menggunakan program Visual Basic yang mampu

memberi animasi, suara dan bentuk grafis lain kepada siswa.

Hasil yang telah dibuat dimasukkan, dimuat dalam disket atau

CD, sehingga siswa dapat menyaksikan dan belajar mandiri di

depan komputer.

Pemanfaatan perangkat multimedia dalam pembelajaran bukan

berarti semakin berkurangnya peranan guru atau tergesernya

fungsi guru. Sebaliknya kegiatan pembelajaran oleh

perancang/guru lebih terfokus pada perancangan pembelajaran

Page 17: Multimedia Dalam Pembelajaran

yang dilakukannya. Dengan demikian fungsi fasilitator, evaluator

dan supervisor bagi guru semakin nyata diimplementasikan.

Promosi, Evaluasi dan Supervisi melalui akses jaringan internet

Bila suatu lembaga pendidikan telah memiliki perangkat

multimedia yang cukup dan memiliki Home Page di Internet,

maka untuk promosi kegiatan, keunggulan, jumlah siswa, guru,

fasilitas yang tersedia dapat diakses melalui jaringan Internet.

Akses ini dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Sebagai contoh

kecil, seorang orangtua siswa akan dapat mengetahui kondisi

pembelajaran anaknya walaupun terpisah jauh, misalnya

mengetahui pembayaran administrasi sekolah oleh anaknya,

pelanggaran yang dilakukannya serta prestasi lainnya.

Selanjutnya di tingkat kelembagaan yang lebih tinggi, pelaporan

data administrasi sekolah akan semakin mudah serta semakin

efisien dan efektif.

Ditinjau dari aspek tenaga kependidikan/guru, pemanfaatan

multimedia dalam pembelajaran pada gilirannya akan mempermudah

kegiatan guru, mengefisienkan kerja dan menghemat waktu, dapat

digunakan berulang untuk tahun berikutnya, mudah dibawa kemana-

mana, meningkatkan daya kreasi pengembang instruksional/guru,

serta mempermudah objektivitas dan evaluasi hasil pembelajaran

siswa.

Page 18: Multimedia Dalam Pembelajaran

Ditinjau dari aspek siswa, daya kreativitasnya akan semakin

berkembang, terwujud kebebasan dalam memilih media dan cara

yang tepat mempersingkat waktu pembelajaran, muncul daya saing

dan keingintahuan yang tinggi, kemandirian dalam belajar,

peningkatan kemampuan bernalar dan abstrak serta pemberian

contoh yang lebih konkret dengan adanya animasi dan suara.

Pembahasan di atas menjadi sinkron dengan hasil penelitian

Najjar (1996) melalui studi empirisnya bahwa multimedia menolong

dalam kegiatan belajar mengajar. Najjar mengawali pengamatannya

dengan membandingkan antara penyajian informasi dalam kelas

tradisional dengan penyajian informasi menggunakan multimedia.

Dari sekitar 200 kasus diperoleh bahwa proses belajar lebih aktif

melalui multimedia dibanding dengan pelajaran yang diberikan

secara kelas tradisional, selain itu dibuktikan bahwa proses melalui

multimedia memerlukan waktu lebih singkat. Pelaksanaan kelas

multimedia memaksa pihak penyelenggara untuk menyiapkan dan

mengorganisasikan materi belajar secara lebih baik dan cermat,

disamping interaktivitas lebih tinggi antara pelajar, sistem

pembelajaran dan materi ajar.

Selain itu, masih banyak keuntungan dari pembelajaran berbasis

multimedia ini bagi pelajar, antara lain adalah: pertama, para pelajar

dapat mengatur kecepatan belajarnya secara mandiri sesuai dengan

daya serap masing-masing. Kedua, Informasi yang disajikan melalui

Page 19: Multimedia Dalam Pembelajaran

multimedia dapat lebih spesifik dan merangsang proses belajar.

Ketiga, pembelajaran dengan multimedia akan sangat efektif apabila

memungkinkan penampilan informasi dalam dua saluran (media)

sehingga kedua saluran tersebut dapat saling mendukung, dipakai

untuk pelajar dengan tingkat kemampuan rendah (Najjar: 1996).

Dengan demikian multimedia dapat juga memberi alternatif bagi

perancang materi belajar memilih jenis media yang paling efektif.

E. Hambatan-hambatan Pembelajaran dengan Perangkat

Multimedia

Pembelajaran dengan menggunakan perangkat multimedia

pada dasarnya berupaya mewujudkan masyarakat berpengetahuan

yang dilakukan dengan pendekatan aplikasi teknologi informasi dan

telekomunikasi. Saat ini penggunaan perangkat multimedia telah

melahirkan e-learning, e-book, cyber education, virtual university

yang semuanya berbasis komputer. Untuk mewujudkan pembelajaran

dengan perangkat multimedia, saat ini ada beberapa hambatan yang

sangat penting untuk diperhatikan dan diselesaikan, antara lain:

Minimnya alokasi dana untuk dunia pendidikan

Sedikitnya infrastruktur yang tersedia sebagai sarana menuju

era informasi oleh pemerintah

Page 20: Multimedia Dalam Pembelajaran

Sebagian besar kemampuan pengadaan sarana hanya dapat

dilakukan oleh institusi-institusi swasta

Sedikitnya proyek-proyek pendidikan yang berkaitan dengan

pengembangan pembelajaran dengan perangkat multimedia

Kesiapan SDM kependidikan yang masih minim di bidang

teknologi komunikasi dan informasi

Tidak sebandingnya tuntutan pekerjaan terhadap imbalan yang

diterima

Krisis yang berkepanjangan di Indonesia (ekonomi, politik,

keamanan dan lainnya)

Keikutsertaan, kesadaran dan kepedulian masyarakat yang

masih jauh terhadap pengembangan dunia pendidikan.

Tanpa mengabaikan hambatan-hambatan di atas, solusi awal

yang mungkin dapat diterapkan adalah sebagaimana yang

dinyatakan Indra Djati Sidi (2001), bahwa hal penting yang tidak bisa

dilewatkan dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan ini

antara lain adalah terobosan pemikiran tentang pendidikan itu

sendiri, dalam hal ini perlu mengkaji ulang sistem Pendidikan

Nasional apabila bertentangan dengan era yang dialami sekarang

(paradigma masyarakat informasi), perlunya otonomi (sistem dan

pengolahan) pendidikan, citra dan fungsi pendidikan (tidak dapat

Page 21: Multimedia Dalam Pembelajaran

digantikan dengan media) dan penataan materi ajar dalam

kurikulum.

F. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa

hal berikut:

Pemanfaatan perangkat multimedia tidak terlepas dari

dukungan perangkat komputer sebagai alat terpadu dalam

menjalankan fungsi-fungsi audio, visual, grafik dan animasi secara

serentak dan terintegrasi.

Perangkat multimedia berbasis komputer digunakan dalam

pembelajaran untuk menampilkan bentuk video, audio, grafis dan

animasi yang lebih mendekati dalam contoh keseharian. Dengan

berbasis multimedia yang didukung perangkat komputer, pembuatan,

penyimpanan dan penyebaran dapat dilakukan dengan mudah. Guru

Page 22: Multimedia Dalam Pembelajaran

sebagai perancang isi media yang akan diajarkan memuat hasil

dalam bentuk CD yang bisa digandakan, selanjutnya siswa dapat

mudah memutarnya pada komputer yang didukung perangkat

multimedia dengan bimbingan guru maupun madiri. Untuk keperluan

pembelajaran mandiri, siswa dapat meminjam atau membeli CD atau

video cassette dan memutarnya di rumah atau laboratorium

komputer sesuai dengan pembelajaran yang telah ditetapkan, atau

siswa bisa secara langsung mengakses/menelusuri materi yang

dipelajari via situs-situs di Internet.

Pelaksanaan kelas multimedia telah banyak membantu para

guru dalam proses belajar dan mengajar dibandingkan dengan kelas

tradisional. Hal ini membuktikan terjadinya interaktifitas yang lebih

tinggi antara pelajar, sistem pembelajaran dan materi ajar, lebih

spesifik, serta merangsang proses belajar. Pemanfaatan perangkat

multimedia dalam pembelajaran merupakan langkah awal dalam

menuju masyarakat berpengetahuan sejalan dengan paradigma

masyarakat informasi di abad ke-21 ini. Untuk itu Sistem Pendidikan

Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi

manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan

tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga

perlu dilakukan pembaruan pendidikan secara terencana, terarah dan

berkesinambungan.

Page 23: Multimedia Dalam Pembelajaran

Dengan demikian terjadi usaha sadar dan terencana dalam

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Page 24: Multimedia Dalam Pembelajaran

Daftar Pustaka

Anderson, R.H., Pemilihan dan Pengembangan Media untuk

Pengajaran. (Penerjemah: Yusufhadi Miarso, dkk.), Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 1994.

Blasius Sudarsono, Antologi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta:

Sagung Seto, 2006.

Hackbarth, S., The Educational Technology Handbook, New Jersey:

Educational Technology Publications, 1996.

Heinich, R., Instructional Media. New York: John Willey & Sons, 1982.

Sadiman, A.S. dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan

dan Pemanfaatannya, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Sidi, I.D, Menuju Masyarakat Belajar, Jakarta: Paramadina, 2001.

Page 25: Multimedia Dalam Pembelajaran

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat karunia

dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah

ditentukan.

Makalah yang penulis susun ini merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Multi

Media Pembelajaran di Program Teknologi Pembelajaran Pasca Sarjana STKIP Garut.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih banyak

kekurangan baik isi maupun teknik penyusunannya. Dengan demikian, penulis

harapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Dalam penyusunan Makalah ini penulis banyak menerima bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, penulis mengucapkan terima

kasih yang setinggi-tingginya kepada : Dr. Irwanto, M.Pd. selaku dosen mata kuliah

ultimedia Pembelajaran, Kepala Sekolah dan guru-guru SMAN 4 Garut, serta rekan-

rekan mahasiswa Program Pascasarjana STKIP Garut angkatan IV.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat

berguna bagi kita semua. Amin.

Garut, Maret 2012

Penyusun

Page 26: Multimedia Dalam Pembelajaran

MULTI MEDIA PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Multi Media Pembelajaran.

(Dr. Irwanto)

Disusun oleh :

GUN GUN AHMAD GUNARI 10865006

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) GARUT

2012