MU’TADIdigilib.uinsby.ac.id/33116/1/Mu'tadi_G74215161.pdf · SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda...
Transcript of MU’TADIdigilib.uinsby.ac.id/33116/1/Mu'tadi_G74215161.pdf · SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda...
ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN BMT NU
CABANG TANAH MERAH BANGKALAN MELALUI PRESPEKTIF
HIFDZUL MA<L
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata
Satu Ekonomi Syariah
Oleh:
MU’TADI
NIM: G74215161
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
2019
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mu’tadi
NIM : G74215161
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/Ekonomi Syariah
Judul : Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan BMT
NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur Melalui Prespektif
Hifdzul Ma<l
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah
asli berdasarkan hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian
yang di rujuk sumbernya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, apabila
pernyataan ini tidak sesuai dengan fakta yang ada, maka saya bersedia diminta
pertanggung jawaban sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Surabaya, 02 Juli 2019
Mu’tadi
NIM. G74215161
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang ditulis oleh Mu’tadi NIM G74215161 ini telah diperiksa dan
disetujui untuk dimunaqasahkan.
Surabaya, 02 Juli 2019
Pembimbing
Dr. H. Muhammad Lathoif Ghozali, Lc., MA
NIP. 197511032005011005
iv
PENGESAHAN
Skripsi yang di tulis oleh Mu’tadi NIM. G074215161 ini telah di pertahankan di
depan sidang Majelis Munaqasah Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Ampel Surabaya pada hari Rabu, Tanggal 17 Juli 2019 dan dapat
diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana
strata satu Ekonomi Syariah
Penguji I,
Dr. H. Muhammad Lathoif Ghozali, Lc., MA
NIP. 197511032005011005
Penguji II,
Dr. Hammis Syafaq, M.Fil. I
NIP. 197510162002121001
Penguji III,
Deasy Tatriana, MM
NIP. 198312282011012009
Penguji IV,
Andhy Permadi, M. Kom
NIP. 198110142014031002
Surabaya, 22 Juli 2019
Mengesahkan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dekan,
Dr. H. Ah. Ali Arifin, MM
NIP. 196212141993031002
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
PERPUSTAKAAN Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031-8431972 Fax. 031-8413300 E-mail:
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : MU’TADI
NIM : G74215161
Fakultas/Jurusan : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM/EONOMI
SYARIAH
E-mail address : [email protected] Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif atas karya ilmiah : Sekripsi Tesis Desertasi Lain-lain (………………) yang berjudul : ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN BMT NU CABANG TANAH MERAH JAWA TIMUR MELALUI PRESPEKTIF
HIFDZUL MA<L beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di Internet atau media lain secara fulltext untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Surabaya, 01 Agustus 2019 Penulis
(Mu’tadi)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
vi
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul ‘Analisis Terhadap Pelayanan BMT NU Cabang
Tanah Merah Jawa Timur Melalui Prespektif Hifdzul Ma<lbertujuan untuk
menjawab dua pertanyaan, yaitu: 1). Bagaimana sistem pelayanan BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur dan 2). Bagaimana kepuasan nasabah BMT
NU Cabang Tanah Merah menurut prespektif Hifdzul Ma<l .
Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan
data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul
dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan pola induktif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sistem pelayanan BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur sudah sangat baik sebab terdapat tiga
pelayanan yang diterapkam di BMT NU Cabang Tanah Merah yaitu sistem
pelayanan di kantor, sistem pelayanan online dan juga sistem pelayanan jemput
bola, dan menurut prespektif Hifdzul Ma<l harta nasabah BMT NU Cabang
Tanah Merah Jawa Timur sudah merasa aman dengan sistem pengolaan yang
tidak melanggar dari aturan yang terdapat di dalam Hifdzul Ma<l, sehingga
nasabah merasa sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT
NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur selain itu.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran
bahwasannya sistem pelayanan online lebih dikembangkan lagi dengan inovasi
terbaru baik dari segi tampilan maupun dari segi penambahan fitur, selain itu
agar lebih dikembangkan lagi terkait pelayanan online dengan inovasi terbaru
baik dari segi tampilan maupun dari segi penambahan fitur. Serta sebaiknya
diadakan karyawan khusus (SDM) yang ahli dalam bidang IT yang berfungsi
untuk mengelola dan mengawasi aplikasi secara intens. Dengan demikian
lembaga keuangan mikro syariah khususnya pada basis koperasi dapat
mengembangkan kualitas pelayanan online.
Kata kunci: Pelayanan, Kepuasan Nasabah, dan Hifdzul Ma<l
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
vii
DAFTAR ISI
COVER.. .......................................................................................................... i SURAT PERNYATAAN .................................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................................... iii PENGESAHAN ................................................................................................................ iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ v ABSTRAK........................................................................................................................ vi DAFTAR ISI ................................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix BAB I ................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah .............................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 6
D. Kajian Pustaka ........................................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 14
F. Kegunaan Hasil Penelitian ....................................................................................... 14
G. Definisi Operasional ................................................................................................ 15
H. Metode Penelitian .................................................................................................... 17
1. Data yang Dikumpulkan .............................................................................. 17
2. Sumber Data ................................................................................................ 17
3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 19
4. Teknik Pengelolaan Data ............................................................................. 20
5. Teknik Analisis Data ................................................................................... 21
I. Sistematika Pembahasan ......................................................................................... 22
BAB II ............................................................................................................................. 24 PELAYANAN, KEPUASAN NASABAH DAN MAQA>S{HID AS-SYARI>’AH ............ 24 A. Pelayanan ................................................................................................................. 24
1. Pengertian Pelayanan ................................................................................... 24
2. Ciri-Ciri Pelayanan yang Baik ..................................................................... 25
3. Dimensi Kualitas Pelayanan ........................................................................ 26
B. Kepuasan Nasabah ................................................................................................... 28
1. Pengertian Kepuasan Nasabah ..................................................................... 28
2. Pengukuran kepuasan nasabah ..................................................................... 29
3. Faktor-Faktor Kepuasan Nasabah ................................................................ 31
4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah ........................ 32
C. Maqa>s{hid as-Syari>’ah .............................................................................................. 34
1. Pengertian Maqa>s{hid as-Syari>’ah ................................................................. 34
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
viii
2. Klasifikasi dan Tingkatan Maqa>s{hid as-Syari>’ah......................................... 34
BAB III ............................................................................................................................ 48 PELAYANAN BMT NU CABANG TANAH MERAH JAWA TIMUR ....................... 48 A. Sejarah Berdirinya KSPPS BMT NU ...................................................................... 48
B. Visi dan Misi BMT NU ........................................................................................... 53
1. Visi ............................................................................................................... 53
2. Misi .............................................................................................................. 54
3. BMT NU Cabang Tanah Merah memiliki tiga prinsip kerja yaitu; Jujur,
Giat, dan Ikhlas. ........................................................................................... 54
4. Legalitas BMT NU ...................................................................................... 54
C. Struktur Organisasi BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur .......................... 55
D. Produk-Produk BMT NU Tanah Merah Jawa Timu ................................................ 55
E. Standar Operasional Prosedur BMT NU Cabang Tanah Merah .............................. 58
F. Pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur ......................................... 63
G. Keterangan Anggota BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur ........................ 64
BAB IV ............................................................................................................................ 74 ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN BMT NU CABANG
TANAH MERAH JAWA TIMUR MELALUI PRESPEKTIF HIFDZUL MA<L ............ 74 A. Analisis Sistem Pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur ............... 74
B. Analisis Kepuasan Nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur Melalu
Prespektif Hifdzul Ma<l .................................................................................................... 76
BAB V ............................................................................................................................. 81 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 81 A. Kesimpulan .............................................................................................................. 81
B. Saran ........................................................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 84
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar1.3………………………………………………………………………..55
Gambar1.3………………………………………………………………………..58
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Harta merupakan salah satu kebutuhan inti dalam kehidupan1, dimana
manusia tidak terpisah darinya.
Sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an:
ن يا ٱلمال وٱلب نون زينة ٱلي وة ٱلد
Artinya; ‚harta dan anak – anak merupakan perhiasan kehidupan dunia. (QS. Al – Kahfi (18):46).
Manusia termotivasi untuk mencari harta demi menjaga eksistensinya dan
demi menambah kenikmatan materi dan religi, dia tidak boleh berdiri sebagai
penghalang anatara dirinya dengan harta. Namun, semua motivasi ini dibatasi
dengan tiga syarat, yaitu harta dikumpulkan dengan halal, digunakan terhadap
hal-hal yang halal, dan dari harta ini harus dikeluarkan Hak Allah dan masyarakat
dimana dia tempat.
Harta yang baik pastinya berasal dari tangan – tangan orang yang cara
memilikinya berasal dari pekerjaan yang dianjurkan agama, seperti bekerja di
sawah, pabrik, perdagangan, perserikatan dangan operasional yang syar’i, atau
dari warian dan hal sejenis.
Perlindungan untuk harta yang baik ini tampak dalam dual berikut:
Pertama, memiliki hak untuk dijaga dari para musuhnya, baik tindakan
pencurian, perampasan, atau tindakan lain yang memakan harta orang lain (baik
1 Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, Maqa>s{hid as-Syari>’ah. (Jakarta: Amzah 2009).167
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
dilakukan oleh orang muslimin maupun non muslimin) dengan cara yanh
batil, seperti merampok, menipu, memonopoli.
Kedua, harta terdebut dipergnakan untuk hal – hal yang mubah, tanpa ada
unsur mubzir atau menipu untuk hal – hal yang dihalalkan Allah. Maka harta
tidak dimanfaatkan untuk kefasikan, minuman keras, atau berjudi.2
Oleh sebab itu kebanyakan masyarakat menyimpan uangnya di Bank
ataupun lembaga keuangan akan seperti di negara yang mayoritas muslim ini
kebanyakan masyarakat menyimpan uanagnya di lembaga keuangan syariah
khususnya masyarakat tanah merah karena sebab disana sudah terdapat Baitul
Mal wattamwil yang mengelola keuangan masyarakat sesuai dengan landasan
syar’i.
Semakin maraknya persaingan lembaga keuangan konvensional dengan
lembaga keungan syariah membuat masyarakat untuk berfikir dua kali dalam
menentukan pilihan sebab terlalu banyak isu – isu yang tersebar dalam kalangan
masyarakat bahwasannya pelayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan
konvensional lebih berkualitas dan lebih memuaskan dibandingkan lembaga
keuangan syariah.
Sudah tidak asing lagi bahwasannya kepuasan dan tidak puasanya nasabah
adalah menjadi tolak ukur maju tidaknya suatu lembaga keuangan, pelayanan
yang diharapan nasabah terhadap lembaga keuangan syariah dibandingkan
dengan kualitas pelayanan yang diterimanya dengan produk atau jasa yang
disediakan atau yang diberikan oleh lembaga keuangan syariah, jika harapannya
lebih tinggi dari kualitas pelayanan, maka nasabah akan merasa tidak puasa.
2 Ibid., 171
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Begitupun sebaliknya, jika harapan sama atau lebih rendah dari pada kualitas
pelayanan yang diberikan oleh lembaga keuangan, maka disitu nasabah akan
merasa puas.
Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang berbagi kepuasannya dengan
produsen atau penyedia jasa. Bahkan, pelanggan yang puas, akan berbagi rasa
dan pengalaman dengan pelanggan lain. Ini akan menjadi refrensi bagi
perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, baik pelanggan maupun
produsen, akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi. Dengan
melihat hubungan ini. Jelaslah bahwa kepuasan pelanggan haruslah menjadi salah
satu tujuan dari setiap perusahaan.3
Nasaba memang harus diberikan pelayanan sesuai dengan harapan yang
mereka harapkan, karena apabila mereka diabaikan atau diberikan pelayanan yag
kuang berkualitas maka nasabah akan lebih memilih berhenti dan akan menjadi
nasabah lembaga keuangan lain bahkan akan menjadi nasabah lembaga keuangan
konvensional, dan itu akan berdampak terhadap lembaga keuangan syariah
lainnya karena nasabah yang sudah merasa kecewa terhadap pelayanan dalam
suatu lembaga keuangan syariah akan menjadi iklan baik buruknya lembaga
keuangan syariah.
Kepuasan pelayanan yang didapat oleh nasabah akan menjadi pendorong
kepercayaan nasabah terhadap kulitas pelayanan lembaga keuangan syariah
karena masyarakat sudah percaya terhadap lembaga keuangan untuk menjadi
anggotanya sebab pelayanan yang diberikan oleh lembaga keuangan syariah
memang benar-benar sesuai dengan syariah islam, oleh sebab itu dalam
3 Handi Irawan, 10 prinsip kepuasan pelanggan. (Jakarta:PT Elex Media komputindo 2002).2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
pelayanan lembaga keuangan memang harus benar-enar menjaga kualitasnya
untuk mempertahankan ataupun meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap
lembaga keuangan syariah khususnya BMT NU Jawa Timur.
BMT NU adalah sebuah lembaga keuangan yang berbadan hukum koperasi
simpan pinjam. Di Indonesia lembaga ini belakangan ini akan popular seiring
dengan semangat umat islam untuk mencari model ekonomi alternatif pasca
krisis ekonomi tahun 1997. Kemunculan BMT merupakan usaha sadar untuk
memberdayakan ekonomi masyarakat. BMT NU lahir karena semakin
merajalelanya praktik rentenir dengan bunga hingga 50 persen perbulan yang
nyata-nyata tercekik usaha masyarakat khususnya masyarakat muslim sehingga
sulit untuk berkembang.4 Oleh sebab itu semakin pesatnya BMT NU maka
pimpinan pusat punya inisiatif untuk membangun BMT NU di Tanah Merah
Bangkalan melihat keadaan masyarakat Tanah Merah yang benar-benar
membutuhkan adanya BMT karena dari dulu yang ada di Tanah Merah hanya
lembaga keuangan konvansional, sedangkan sistem yang dipraktekkan tidak
sesuai dengan harapan masyarakat sehingga dengan adanya BMT NU di Tanah
Merah Bangkalan membuat masyarakat Tanah Merah merasa lebih mudah
melakukan simpan pinjam, dan juga menabung karena yang dipraktekkan oleh
BMT NU sesuai dengan syariat Islam.
Penelitian tentang indeks kepuasan nasabah terhadap pelayanan BMT NU
Cabang Tanah Merah sangat perlu untuk menjadi bahan evaluasi terhadap
perusahaan, karena tolak ukur maju tidaknya suatu perusahaan dilihat bagaimana
4 NUOnline:5 Agustus 2007;12:45.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
respon nasabah terhadap pelayanan yang diberikan khususnya BMT NU Cabang
Tanah Merah.
Sehubungan hal diatas peneliti ingin melakukan penelitian terhadap
nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah dengan topik ‚Analisi Indeks Kepuasan
Nasabah Terhadap Pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Bangkalan Melalui
Prespektif Hifdzul Ma<l‛
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut;
a. Belum diketahuinya kualitas pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah
Bangkalan.
b. Belum diketahuinya tingkat kepuasan Nasabah terhadap pelayanan yang
diberikan oleh BMT NU Cabang Tanah Merah Bangkalan.
c. Belum diketahuinya faktor kepuasan nasabah terhadap pelayanan BMT
NU Cabang Tanah Merah Bangkalan.
d. Belum diketahui sesuai tidaknya pelayanan BMT NU Cabang Tanah
Merah Bangkalan menurut prespektif Hifdzul Ma<l.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka peneliti membatasi
masalah pada pokok batasan yaitu;
sistem pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur.
kepuasan nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah menurut prespektif
Hifdzul Ma<l..
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka timbul beberapa
rumusan masalah yaitu;
1. Bagaimana sistem pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa
Timur?
2. Bagaimana kepuasan nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah menurut
prespektif Hifdzul Ma<l?
D. Kajian Pustaka
Berdasarkan pencarian kajian pustaka yang telah dilakukan oleh penulis,
berikut terdapat beberapa penelitian terlebih dahulu yang relevan terkait masalah
yang akan dibahas oleh penulis. Tujuan dengan adanya kajian pustaka ini
digunakan untuk menghindari adanya tindakan plagiarisme dan menghindari dan
kesamaan pembahasan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut
beberapa penelitian terdahulu yang dianggap diantara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Aan Finarti dan purnama putra dalam jurnal
yang berjudul ‚Implementasi Maqashid Al-Syariah Terhadap Pelaksanaan
CSR Bank Islam: Studi kasus pada PT. Bank BRI Sraiah‛. Dalam
penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui implementasi program
CSR pada BRI Syariah dengan menggunakan prespektif Maqa>s{hid as-
Syari>’ah. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan
CSR dan BRI Syariah terdapat indikasi dengan perilaku yang sesuai
Maqa>s{hid as-Syari>’ah. Persamaan dan perbedaan dalam penelitian tersebut
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sama-sama
menggunakan Maqa>s{hid as-Syari>’ah sebagai perspektif pemikiran. Namun
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
penulis menggunakan CSR pada PT. Bank BRI Syariah sebagai objek
penelitian sedangkan sedangkan penulis menggunakan objek BMT NU
Jawa Timur Cabang Tanah Merah Bangkalan dan pihak-pihak terkait
sebagai objek penelitiannya.5
2. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Iva Nurfarida dan Rita Indah
Mustikowati yang berjudul ‚peranan kualitas layanan dan kepuasan
pelanggan dalam membangun kepercayaan nasabah bank syariah‛. Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis tentang
kualitas layanan perbankan syariah dalam memenuhi kebutuhan dan
kepuasan nasabah serta membangun kepercayaan terhadap nasabah. Hasil
dari penelitian tersebut yaitu kualitas layanan mampu memberikan efek
secara langsung terhadap pembentukan kepercayaan, selain itu juga
memberikan efek secara tidak langsung yaitu melalui pembentukan
kepuasan pelanggan, yang selanjutnya akan menentukan kepercayaan
nasabah. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis yaitu penelitian dilakukan di tiga Bank Syariah (Bank Syariah
Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah), sedangkan penulis
melakukan penelitian di BMT NU Jawa Timur Cabang Tanah Merah
Bangkalan. Selain itu, perbedaan pada penelitian tersebut yaitu pada
pembahasan tentang kepuasan nasabah secara umum dengan
membandingkan dengan perbankan konvensional sedangkan penulis
membahas tentang tingkat kepuasan melalui nilai Maqa>shid Syariah
khususnya perlindungan harta benda sedangkan persamaan dalam
5 Aan Finarti dan Purnama Putra, “Implementasi Maqashid Al-Syari’ah Terhadap Pelaksanaan
CSR Bank Islam: Studi Kasus Pada PT. Bank BRI Syariah”, Share, E-ISSN: 2549-0648, Vol. 4,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang peran lembaga keuangan
maupun perbankan syariah dalam membangun kepuasan nasabah.6
3. Penelitian yang dilakukan oleh Kuncoro Hadi dalam jurnal yang berjudul
‚Implementasi Maqa>s{hid as-Syari>’ah Sebagai Indikator Perusahaan Islami‛
tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui indikator utama
perusahaan islami yang sesuai dengan Maqa>s{hid as-Syari>’ah. Hasil dari
penelitian tersebut menjelaskan bahwa implementasi Maqa>s{hid as-Syari>’ah
sebagai indikator perusahaan islami adalah kepatuhan syariah, peningkatan
sumber daya insani, penggunaan manajemen insani, orientasi bisnis adalah
keberkahan dan keuntungan, dan pengelolaan keuangan menggunakan
manajemen keuangan syariah. Persamaan penelitian tersebut adalah sama-
sama menggunakan nilai-nilai Maqa>s{hid as-Syari>’ah. Sedangkan perbedaan
peneltian tersebut adalah metode penelitian yang digunakan oleh peneliti
tersebut ialah menggunakan studi literatur dengan menurunkan faktor
menjadi indikator, sedangan penulis menggunkan studi literatur dan
lapangan untuk mengumpulkan berbagai informasi berdasarkan responden
pihak-pihak terkait di BMT NU Jawa Timur Tanah Merah Bangkalan.7
4. Penelitian yang dilakukan oleh Moh Nasuka dalam jurnal yang berjudul
‚Peningkatan Loyalis Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan dengan
Layanan Inti (Suatu Pendekatan Konsep Islamic Marketing)‛. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang konsep pengukuran
6 Iva Nurdiana Nurfarida dan Rita Indah Mustikowati, “Peranan Kualitas Layanan dan Kepuasan
Pelanggan dalam Membangun Kepercayaan Nasabah Bank Syariah”, Jurnal Studi Manajemen dan
Bisnis Vol. 1, No. 2, (2014). 7 Kuncoro Hadi, “Implementasi Maqa>s{hid as-Syari>’ah Sebagai Indikator Perusahaan Islami”,
Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, Vol. 1, No. 3, (Maret, 2012).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
kepuasan pelanggan dengan layanan inti (customer satifaction with the
core service) dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar syariah Islam.
Hasil dari penelitian tersebut ialah pendekatan konsep Islamic Marketing
yang berdasarkan teori Maqa>s{hid as-Syari>’ah dapat digunakan sebagai
strategi pemasaran dalam mempertahankan persaingan dalam industri
perguruan tinggi maupun perusahaan barang dan jasa lainnya. Persamaan
dalam penelitian tersebut adalah membahas tentang kepuasan pelanggan
menggunakan pendekatan nilai Maqa>s{hid as-Syari>’ah. Sedangkan
perbedaannya yaitu peneliti menganalisis tentang peningkatan loyalis
pelanggan dengan layanan inti sedangan penulis menganalisis tentang
indeks
kepuasan nasaba terhadap pelayanan BMT.8
5. Penelitian yang dilakukan oleh Fandy Rizki Febriadi dalam jurnalnya yang
berjudul ‛Aplikasi Maqa>s{hid as-Syari>’ah dalam Bidang Perbankan
Syariah‛. Dalam jurnal tersebut menjelaskan tujuan penelitian tersebut
yaitu untuk mengetahui pengertian dan urgensi maqa<shid syariah serta
untuk mengetahui aplikasi Maqa>s{hid as-Syari>’ah dalam bidang perbankan
syariah. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa lahirnya bank
syariah ditujukan untuk mencapai dan mewujudkan kesejahteraan umat
secara luas dunia dan akhirat dengan memenuhi lima kebutuhan dasar
manusia yaitu pertama,menjaga agama dengan berdasarkan Al-Qur’an,
Hadist, dan hokum islam lainnya sebagai pedoman dalam menjalankan
segala system operasional ddan produknya. Kedua, menjaga jiwa yang
8 Moh Nasuka, “Peningkatan Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan dengan Layanan
Inti (Suatu Pendekatan Konsep Islamic Marketing)”, Jurnal Syari’ah dan Hukum Diktum, Volume
15, Nomor 2, (Desember, 2017).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
mana antara kedua belah pihak antara pihak Bank dn Nasabah dituntut
untuk selalu bersikap saling menghargai dan amanah. Ketiga, menjaga akal
pikiran damana antara dua belah pihak saling berdiskusi terkait produk
yang dijalankan tanpa adanya saling mendzalimi dari salah satu pihak.
Keempat, menjaga harta dimana pihak bank dalam mengalokasikan dana
secara halal dan melakukan sistem profit sewajarnya serta memberlakukan
zakat guna membersihkan harta nasabah. Dan kelima, menjaga keturunan
dimana berdasarkan keempat nilai diatasdijamin kehalalannya akan
berdampak baik bagi keluarga dan keturunan yang dinafkahi.9
6. Penelitian yang dilakukan M. Nur Arianto Al Arif dalam jurnalnya pada
tahun 2010 yang berjudul ‚Perilaku Konsumen Muslim Dalam
Memaksimumkan Kepuasan‛. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk
menganalisis serta membandingkan teori kepuasan konsumen secara
konvensional dengan teori kepuasan secara islam dengan menyajikan kurva
indeferen. Hasil dari penelitian tersebut menjelasan bahwa semua orang
memiliki tingkat kepuasan tersendiri, yang mana tingkat kepuasan secara
konvensional tersebut hanya terbatasi oleh tingkat anggaran yang dimiliki.
Sedangan kepuasan konsumen muslim tidaklah cukup hanya dengan garis
anggaran semata, melainkan disertai dengan batasan syariat sebagaimana
yang dimaksud yaitu larangan mengkonsumsi barang-barang yang haram,
larangan menerima riba, dan kewajiban mengeluarkan zakat dari
penghasilannya. Batasan anggaran dan syariat ini dirumuskan menjadi garis
9 Sandy Rizki Febriadi, “Aplikasi Maqa>s{hid as-Syari>’ah dalam Bidang Perbankan Syariah”,
Amwaluna, E-ISSN: 2540-8402, Vol. 1, No. 2, (Juli, 2017).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
anggaran dan syariat (Budget and Syariah Costraint (BSC)). Posisi garis
anggaran dan syariah bila digambarkan secara grafis lebih rendah bila
dibandingkan dengan garis anggaran. Perbedaan dalam penelitian tersebut
dengan penulis yaitu membahas teori kepuasan konsumen secara umum,
sedangkan penulis menggunakan objek penelitian di ruang lingkup BMT
NU Jawa Timur Tanah Merah Bangkalan. Sedangkan persamaannya yaitu
sama-sama meneliti tentang memaksimumkan kepuasan konsumen.10
7. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Rama dan Makhlani dalam jurnal yang
berjudul ‚Pembangunan Ekonomi dalam Tujuan Maqa>s{hid as-Syari>’ah‛.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi guna menjaga
dan melestarikan lima unsur pokok penunjang kehidupan manusia yang
terdapat dalam Maqa>s{hid as-Syari>’ah, yang mana selanjutnya fokus pada
pembangunan ekonomi yang tidak hanya pada pembangunan material saja,
melainkan juga menempatkan manusia sebagai subjek dan objek utama
dalam kaitannya sebagai khalifah Allah di bumi. Hasil dari penelitian ini
teori dan model pembangunan yang diterapkan di dunia barat sangat
dipengaruhi oleh nilai-nilai sekularisme, liberalisme dan kapitalisme yang
sudah menjadi wordview sebagian besar masyarakat barat. Sementara
dunia muslim justru menjadikan agama sebagai faktor utama dalam
pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi yang
seharusnya diterapkan di dunia muslim harus berbasis pada Maqa>s{hid as-
Syari>’ah yaitu terciptanya keadilan distribusi melalui terpenuhinya seluruh
10
M. Nur Arianto Al Arif, “Perilaku Konsumen Muslim Dalam Memaksimumkan Kepuasan”,
Jurnal Sosio-Religia LinkSas Yogyakarta, Vo. 9, No. 2, (2010).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
kebutuhan dasar manusia agar dapat menjaga kemaslahatan kaehidupan
manusia.11
8. Penelitian yang dikaukan oleh Maftukhatusolikhah dalam jurnal yang
berjudul ‚Mempertimbangkan Tingkat Maqoshid Asy-Syariah dalam
Penentuan Anggaran Belanja Pemerintah (Evaluasi Terhaddap APBN
2008-2013)‛. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui
kedudukan Maqa>s{hid as-Syari>’ah dalam prespektif ekonomi islam,
mengetahui prespektif Maqa>s{hid as-Syari>’ah dalam penentuan anggaran
belanja pemerintah, serta mengetahui sistem distribusi APBN dalam
prespektif Maqa>s{hid as-Syari>’ah. Dalam penelitian ini menyimpulkan
bahwa penentuan anggaran belanja pemerintah dapat dikatakan belum
menggambarkan tingkat Maqa>s{hid as-Syari>’ah yang ada, atau masih berada
pada tingkat yang moderat dalam penelitian ini adalah menganalisis subjek
penelitian menggunakan nilai Maqa>s{hid as-Syari>’ah. Sedangkan
perbedaannya terletak pada penelitian terdahulu menganalisis anggaran
belanja pemerintah dalam prespektif Maqa>s{hid as-Syari>’ah sedangkan
penulis tentang indeks kepuasan nasabah BMT NU Jawa Timur Tanah
Merah bangkalan.12
9. Penelitian yang dilakukan oleh Suherman dalam jurnal yang berjudul
‛Penerapan Prinsip Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah Sebuah Pendekatan
Al-Maqoshid Al-Syariah‛. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
11 Ali Rama dan Makhlani, “Pembangunan Ekonomi dalam Tinjauan Maqa>s{hid as-Syari>’ah”,
Dialog Vol. 36, No. 1, (Agustus, 2013). 12 Maftukhatusolikhah, “Mempertimbangkan Tingkat Maqasid asy-Syari’ah dalam Penentuan
Anggaran Belanja Pemerintah (Evaluasi terhadap APBN 2008-2013)”, Intizar Vol. 21, No. 1,
(2015).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
meneliti lebih mendalam mengenai pembagian bagi hasil yang dilakukan
oleh perbankan syariah yang menggunakan pendekatan Maqa>s{hid as-
Syari>’ah. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa sistem
pembagian bagi hasil di perbankan syariah belum sesuai dengan nilai-nilai
islam karena banyak terjadi monopoli penetapan nisbah oleh pihak bank.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dibahas oleh
penulis sama-sama menggunakan pendekatan Maqa>s{hid as-Syari>’ah
sedangkan perbedaan pada penelitian tersebut adalah peneliti menganalisis
tentang penerapan bagi hasil pada bank syariah sedangkan penulis
menganalisis tentang indeks kepuasan nasabah terhada pelayanan BMT NU
Jawa Timur Tanah Merah Bangkalan.13
10. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Hartawan dalam jurnalnya yang
berjudul ‚Pengaruh Internet Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi
Kasus Pada Nasabah Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Palembang)‛.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan internet terhadap kepuasan nasabah BRI Syariah Cabang
Palembang. Hasil dari penelitian tersebut bahwa internet banking
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah pada BRI Syariah
Cabang Palembang. Perbedaan dari penelitian tersebut dengan penelitian
yang akan dibahas oleh penulis adalah metode penelitian dimana dalam
penelitian tersebut menggunakan metode kuantitatif regresi linier
sederhana sedangkan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.
13 Suherman, “Penerapan Prinsip Bagi Hasil pada Perbankan Syariah Sebuah Pendekatan Al-
Maqasidu Al-Syariah”, Al Mashlahah Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam Vol. 2, No. 03,
(2014).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
Selain itu perbedaannya juga terletak pada objek penelitian dimana dalam
penelitian tersebut fokus pada internet banking sedangkan penulis lebih
universal yaitu tentang kepuasan pelayanan tetapi dalam persamaan dalam
penelitian tersebut dengan yang akan dibahas oleh penulis yaitu variabel
yang dibahas. sama-sama membahas kepuasan.14
E. Tujuan Penelitian
Berasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diharapkan oleh
penulis dalam penelitian tersebut yaitu Mengetahui sejauh mana kepusan
nasabah terhadap pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Bangkalam dan
untuk mengetahui fakor-faktor yang menentukan tingkat kepuasan nasabah
terhadap pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Bangkalan.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan dapat
berguna dalam dua aspek anatara lain.
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan
dapat menmbah informasi dan khasanah mengenai indeks kepuasan
nasabah, sumbang pemikiran serta sebagai bahan masukan untuk
mendukung dasar teori penelitian yang sejenis dan relevan.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai refrensi atau perbandingan
untuk penelitian-penelitian yang selanjutnya.
14 Dedi Hartawan, “Pengaruh Internet Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada
Nasabah Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Palembang)”, I-Economic Vol.3. No 2.
(Desember 2017).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
peneliti karena menerapkan ilmu yang sudah didapatkan selama di bangku
kuliah sehingga dapat diaplikasikan dalam penelitian dan menambah
pengalaman serta pengetahuan.
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini daharapkan dapat memberikan informasi dan
wawasan kepada masyarakat tentang teori kepuasan konsumen berdasarkan
maqashid syriah khususnya pada nilai perlindungan harta benda.
c. Bagi BMT NU Cabang Tanah Merah Bangkalan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan
kepada pihak pimpinan BMT NU Cabang Tanah Merah Bangkalan untuk
mengevaluasi dan meningkatkan layanan yang terdapat di lembaga
tersebut.
G. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dan memahamu isi dari penelitian ini, maka penulis
menjelaskan pengertian dari beberapa istilah berikut antara lain:
1. BMT (Baitul Maal wa at-Tamwil)
BMT merupakan lembaga keuangan mikro syariah non perbankan yang
cara pengoprasiannya menggunakan prinsip bagi hasil,
menumbuhkembangkan bisnis mikro yang kecil dalam rangka mengangkat
martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. Kegiatan tersebut
di dalamnya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha bawah dan kecil seperti
mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan.
2. Kepuasan
Kepuasan merupakan upaya pemenuhan suatu barang atau jasa atau
dapat juga diartikan membuat sesuatu menjadi memadai, sedangkan
definisi kepuasan konsumen merupakan hasil dari perbandingan harapan
konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya dirasakan
konsumen terhadap suatu produk15
.
3. Pelayanan
Pelayanan meruapakan proses pemenuhan kebutuhan melalui
aktivitas orang lain.16
Usaha mengoptimalkan pelayanan dalam penelitian
kali ini lebih mengarah pada usaha meningkatkan kepuasan nasabah
melalui nilai hifdzu al-maal (menjaga harta), yang mana kepuasan nasabah
tersebut dalam prespektif Maqa>s{hid as-Syari>’ah dengan berpedoman
syariat Islam dari dalil naqliyah, aqliyah maupun qouliyah.
4. Maqa>s{hid as-Syari>’ah
Maqa>s{hid as-Syari>’ah merupakan suatu konsep dimana memiliki
tujuan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai syariat
islam dengan memenuhi lima kebutuhan dasar yaitu menjaga agama, jiwa,
akal pikiran, keturunan, dan harta.17
Yang akan ditulis oleh penulis yaitu
15 Philip kottler & Keller, Manajemen Pemasaran (13 ed.). Jakarta: Erlangga, 2008 h.139 16 Atep Adya, Dasar - Dasar Pelayanan Prima , cetakan ke-II, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2006), 27. 17 Ali Rama dan Makhlani, Pembangunan Ekonomi dalam Tinjauan Maqashid Syariah‛, Dialog
Vol. 36 No. 1, (2013), 39.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
fokus pada Hifdzul Ma<lyang berarti menjaga harta dengan berdasarkan Al-
Qur’an, dan hukum Islam lainnya sebagai pedoman dalam memanfaatkan
harta dan sistem operasional produk dari perbankan dan keuangan syariah.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa indikator dalam Hifdzul Ma<lyang
akan digunakan oleh penulis antara lain: 1) maslahat, yang berarti
membawa perubahan dan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan
transaksi, 2) Adil mengedepankan implementasi Zakat, Infaq dan
Shadaqah, 3) Amanah, menjaga keamanan dalam bertransaksi serta
menjaga privasi nasabah, 4) Sumber daya manusia, semangat untuk
memberikan dan memprioritaskan kepuasan nasabah.
H. Metode Penelitian
Data penelitian menggunakan gambaran penelitian kualitatif yang
dijelaskan sebagai berikut;
1. Data yang Dikumpulkan
Data-data megenai kepuasan nasabah BMT NU jika dilihat dari
sudut pandang Hifdzul Ma<l. Data ini dikumpulkan melalui obeservasi,
wawancara, serta dokumentasi
2. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang diambil secara
langsung berdasarkan subjek penelitian. Subjek penelitian dalam
penelitian ini merupakan dari dua pihak yaitu
1. Pihak BMT NU Cabang Tanah Merah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
Dari pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
pihak peneliti mengambil dua infoman yaitu kepala cabang dan
bagian pelayanan, sebab Kepala cabang dan juga bagian
pelayanan sangat berperan terhadap operasional BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur.
1. Nasabah
Peneliti mengambil empat nasabah sebagai informan, dari
empat nasabah tersebut peneliti mengambil dari beberapa
kalangan yaitu:
Pertama, nasabah yang dari awal berdirinya BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur sudah menjadi nasabah, dan
juga dilihat dari pekerjaannya sebagai pedagang.
Kedua, nasabah dari kalangan petani dan tidak pernah tau
terhadap dunia pendidikan.
Ketiga, Nasabah yang memang ikut serta memasarkan
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur terhadap orang-
orang sekitar.
Keempat, Nasabah yang daftar karena menerima informasi
dari nasabah lain.
dan nasabah. Pengambilan data ini dapat dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, serta dokumentasi mengenai perihal peran BMT
dalam meningkatkan kepuasan nasabah melalui nilai maqa>s{hid as-syari>’ah
khususnya Hifdzul Ma<lsehingga dapat meningkatkan pelayanan demi
kepuasan nasabah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
b. Sumber Data Skunder
Sumber data skunder merupakan salah satu sumber data yang
berfungsi sebagai pendukung pada penelitian yang diperoleh penelitian
melalui sebagai media antara lain buku, jurnal, artikel, dan/atau data yang
berasal dari wesite. Data skunder yang digunakan oleh penulis sebagai
berikut:
1) Ekonomi Islam, karya Sumarin.
2) Perilaku Konsumen: Prespektif Kontemporer pada Motof Tujuan,
dan Keinginan Konsumen, karya Nugroho J. Setiadi.
3) Pengambilan Keputusan Konsumen, karya Sutisna.
4) Maqa>s{hid as-Syari>’ah, karya Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar.
5) Hukum Ekonomi Islam, karya Suwardi K. Lubis.
6) Al-Qur’an dan Sistem Perekonomiannya, karya Muhtadi Ridwan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang mana peneliti
menggunakan berbagai cara guna mendapatkan serta mengumpulkan data
harus jelas, spesifik dan mendalam. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian kualitatif sebagai beriku:
a. Obeservasi, merupakan perngamatan yang dilakukan oleh peneliti baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.18
Tujuan adanya observasi yaitu untuk menyajikan gambaran secara
realistis terhadap kejadian yang terdapat di lapangan, menjawab
18
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011), 140.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
pertanyaan, menganalisis perilaku manusia, dan evaluasi untuk
pengukuran aspek tertentu.
b. Wawancara, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan pada narasumber atau informan secara
langsung melalui tatap muka guna memperoleh keterangan dan
mendalam.19
Maka dari itu, peneliti hendak melakukan wawancara
dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada pihak
manajemen BMT NU dan Nasabah BMT NU sebagai informan dalam
penelitian ini.\
c. Metode dokumentasi, atau yang dapat disebut metode dokumenter
yaitu metode yang dilakukan untuk menggali data secara historis
dalam penelitian.20
Biasanya data tersebut berupa dokumen baik intern
maupun ekstern, yang mana cara pengambilan datanya didapatkan
secara tidak langsung dari subjek penelitian.
4. Teknik Pengelolaan Data
a. Reliabilitas data, yaitu melakukan pemeriksaan dari seluruh data kembali
dari seluruh data yang diperoleh dari lapangan dengan melakukan
pemilihan dan penyederhanaan, kemudian mentransformasikan data yang
belum diolah dari lapangan yang mencakup dari segi kelengkapannya serta
menyalaraskan antara data yang didapat dengan relevensi penelitian.
Reduksi data ini bertujuan untuk memudahkan peneliti untuk mendapatkan
data yang lebih spesifik serta memudahkan dan melengkapi data
19 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), 133. 20 Ibid., 153.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
tambahan.21
Dalam teknik ini penulis akan melakukan analisis dengan
mengambil data berdasarkan rumusan masalah saja.
b. Penyajian data, merupakan hasil reduksi yang telah menjadi sekumpulan
informasi atau data yang sifatnya lebih mudah dipahami. Dalam langkah
ini, peneliti menyusun data yang relevan sesuai kerangka pemaparan yang
telah direncanakan dengan rumusan masalah sehingga informasi yang
diperoleh akan mudah menjawab permasalaha dalam suatu penelitian.22
c. Menarik kesimpulan, merupakan menyimpulkan data berdasarkan analisis
data yang telah dilakukan berdasarkan fakta dan kebenaran yang
merupakan dari akhir sebuah jawaban dari rumusan masalah.23
5. Teknik Analisis Data
Data yang telah ditemukan secara akurat berdasarkan fakta di
lapangan beserta gambarannya akan dianalisis menggunakan metode
deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang berasal dari data yang selanjutnya
diteliti berdasarkan teori yang ada dan hasil dari permasalahan di lapangan
tersebut akan dideskripsikan menggunakan kata-kata secara tertulis. Metode
ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan objek penelitian
secara sistematis, faktual dan akurat terhadap fakta, serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki dengan teori yang ada.
21 Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2017), 155.
22
Ibid., 156 23 Ibid., 159.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
Dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif,
dikarenakan peneliti melihat serta membuktikan suatu fenomena sosial yang
terjadi secara alamiah, sehingga sesuai atau tidak suatu data yang diperoleh
di lapangan tersebut merupakan berdasarkan peristiwa yang sebenarnya.
Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan pola pikir
induktif yang mana pola pikir tersebut berpijak berdasarkan fakta yang
bersifat khusus lalu diteliti, dianalisis, dan dikumpulkan sehingga pemecahan
masalah atau sosial dapat berlaku secara umum.
I. Sistematika Pembahasan
Sistematika kepenulisan pada penelitian ini terbagi beberapa bab
dimana setiap bab memiliki sub bab pembahasan sehingga dapat
memudahkan pembaca ketika membaca hasil penelitian tersebut.
Bab pertama memuat uraian tentang latar belakang masalah,
identifikasi, dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan
penelitian, kegunaan hasil penelitian, difinisi operasional, metode penelitian
dan sistematika pembahasan.
Bab kedua memuat tentang kerangka teori yang berisi tentang
penjelasan teori sebagai landasan atau kompirasi analisis yang dilakukan
dalam penelitian. Dalam kerangka teori ini terdapat uraian optimalisasi
Maqa>s{hid as-Syari>’ah khususnya pada nilai hifdzu al-maal, dan perilaku
konsumen dalam prespektif Islam.
Bab ketiga memuat tentang data penelitian yang berkaitan dengan
variable yang diteliti secara objektif, lengkap, dan jelas. Dalam bab ini akan
menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian yaitu BMT NU
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
Cabang Tanah Merah Bangkalan, baik sejarah berdirinya BMT beserta
gambaran mengenai peran BMT dalam meningkatkan kepuasan nasabah
melalui prespektif hifdzu al-maal.
Bab empat memuat tentang analisis data dimana dalam bab ini
menganalisis hasil dari penelitian yaitu menjawab tentang kepuasan
nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah Bangkalan terhadap pelayanan
melalui nilai hifdzu al-maal.
Bab kelima sebagai penutup memuat tentang kesimpulan dan saran
dari penelitian. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai masukan dan saran bagi
BMT NU Cabang Tanah Merah Bangkalan untuk menentukan
pengembangan, memaksimalkan kemajuan sebagai objek yang diteliti,
selain itu juga dapat dijadikanmasukan dan saran untuk peneliti selanjutnya
ketika melakukan penelitian.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
BAB II
PELAYANAN, KEPUASAN NASABAH DAN MAQA>S{HID AS-SYARI>’AH
A. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada
konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak terwujud dan
tidak dapat dimiliki. Pelayanan juga dapat didefinisikan sebagai suatu
kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seorang dengan orang
lain atau mesin secara fisik.24
Pelayanan merupakan bentuk produk yang terdiri dari aktivitas
manfaat, ataupun kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya
tak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu.25
Pelayanan adalah suatu aktivitas yang tidak kasat mata, tidak dapat
diraba, dan melibatkan upaya manusia atau peralatan lain yang disediakan
oleh perusahaan penyelenggara pelayanan. Pelayanan merupakan
serangkaian aktiivitas yang tidak dapat diraba dan terjadi sebagai akibat
adanya interaksi antara pemberi pelayanan dan yang diberi pelayanan.26
Definisi lain menyebutkan bahwa pelayanan adalah suatu tindakan
nyata dan segera untuk menolong orang lain (pelanggan, mitra kerja, mitra
24
Atep Adya, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Cetakan ke-II (Jakarta: Elex Media Komputindo
2006), 27 25 Kolter dan armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Priciple Of Management), edisi 12,
(Indonesia: Erlangga, 2018), 266. 26
Daryanto & Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Pelayanan Prima, Bintoro (ed.) (Yogyakarta:
Gava Media, 2015), 135.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
bisnis, dan sebagainya) , disertai dengan senyuman yang ramah dan
tulus.27
Kasmis mendefinisikan pelayanan sebagai suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi yang bertujuan memberikan
kepuasan kepada pelanggan atau nasabah ataupun anggota. Tindakan
tersebut dapat dilakukan secara langsung untuk melayani pelanggan.28
Sedangkan pelayanan menurut Usmara ‚Pelayanan merupakan suatu
pernyataan antara ekspektasi (harapan) dengan kinerja (hasil)12.
Dari
pengertian yang telah dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa
pelayanan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
kebutuhan anggota dengan tujuan tercapainya pemenuhan rasa puas anggota
terhadap layanan yang ada.
2. Ciri-Ciri Pelayanan yang Baik
Pelayanan yang baik suatu lembaga umumnya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Tersedianya karyawan yang baik.
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik.
c. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah (pelanggan) sejak awal
hingga akhir.
d. Mampu melayani secara cepat dan tepat.
e. Mampu berkomunikasi.
f. Memberikan jaminan kerahasaiaan setiap transaksi.
27 Abdul Suharto Majid, Customer Service dalam Bisnis jasa Transportasi, (Jakarta: Rjawali Pres,
2009), 35. 28 Kasmir, Etika Costumer Service, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006), 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
g. Memiliki pengetahuan dan kemampuan baik.
h. Berusaha memahami kebutuhan nasabah (pelanggan).
i. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah (pelanggan).29
3. Dimensi Kualitas Pelayanan
Dimensi kualitas jasa layanan SERVQUAL merupakan dimensi
kualitas jasa dimana setiap jasa yang ditawarkan memiliki beberapa aspek
yang dapat dipergunakan untuk mengetahui tingkat kualitasnya. Zeithaml,
Parasuraman, dan Berry telah mengidentifikasi lima dimensi pelayanan
berkualitas, yaitu:
a. Bukti langsung (tangibles)
Definisi bukti langsung (tangibles) merupakan kemampuan
suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensi kepada pihak
eksternal. Penampilan dan kemampua sarana dan prasarana, fisik
perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata
dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, yang meliputi
fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya). Perlengkapan
dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan
pegawainya.30
b. Kehandalan (reliability)
Kehandalan adalah kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya, kinerja harus sesuai dengan harapan nasabah yang
29
Kasmir, Etika Costumer Service, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 34 30
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Selemba Empat, 2001), 148.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama, untuk semua
nasabah tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi
yang tinggi.
c. Daya tanggap (responsiveness)
Daya tanggap adalah suatu kemampuan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat
kepada nasabah, dengan penyampaian informasi yang jelas.
Memberikan konsumen menunggu tanpa adaya suatu alasan yang
jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas
pelayanan. Daya tanggap juga bisa diartikan keinginan para staf
untuk membantu para nasabah dan memberikan pelayanan dengan
tanggap.31
d. Jaminan (assurance)
Definisi jaminan yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para nasabah kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa
komponen antara lain komunikasi (communication), kredibilitas
(credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan
sopan santun (coustesy). Jaminan juga dapat diartikan
pengatahuan dan kesopanan dari karyawan, dan kemampuan untuk
mendapatkan kepercayaan dan keyakinan.32
e. Empati (empathy)
31
Tjiptono, Manajemen Jasa,(Yogyakarta: Andi Offset, 1996), 70. 32 Philip Kolter, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: prenhallindo, 1997), 53.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
28
Empati adalah memberikan perhatian yang tulus dan
bersifat individual atau pribadi, yang diberikan kepada nasabah
dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suaru
perusahaa diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan
tentang nasabah, memahami kebutuhan nasabah secara spesifik,
serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi nasabah.33
B. Kepuasan Nasabah
1. Pengertian Kepuasan Nasabah
Wilkie, mendefinisikan kepuasan sebagai tanggapan emosional pada
evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Sementara
itu, Engel, at all menyatakan bahwa kepuasan nasabah merupakan evaluasi
pembeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melampaui harapan nasabah, sedangkan ketidak puasan timbul apabila hasil
(outcome) tidak memenuhi harapan.34
Menurut Zeihaml et. Al. Yang dikutip oleh Alma, menyatakan
Satisfaction adalah respon nasabah yang sudah terpenuhui keinginannya.
Ada perkiraan terhadap features barang dan jasa, yang telah memberikan
tingkat kesenangan tertentu dan nasabah betul-betul puas.35
Dari definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
kepuasan nasabah itu adalah pemasaran yang timbul setelah mengkonsumsi
33 Rambat Lupiyoadi, manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Selemba Empat, 2001), 148. 34
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, total Quality Manajement, (Yogyakarta : Andi, 2003), 102 35 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung: Alfabeta, 1992), 231
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
sesuatu disertai dengan terpenuhinya harapan pada pembeliannya atau
aktivitasnya.
2. Pengukuran kepuasan nasabah
Menurut Philip Kolter ada beberapa kriteria untuk mengukur kepuasan
nasabah, yaitu:
a. Kesetiaan
Kesetiaan seseorang terhadap suatu layanan adalah repleksi dari
hasil pelayanan yang memuaskan. Ukuran kepuasan dapat diukur
kesetiaannya untuk menggunakan produk/jasa tersebut.
b. Keluhan (komlain)
Keluhan merupakan suatu keadaan dimana seseorang pelanggan
merasa tidak puas dengan keadaan yang diterima dari hasil sebuah
produk atau jasa tertentu sehingga dapat menimbulkan larinya pelanggan
ketempat lain apabila keluhan ini tidak ditanggapi dengan segera.
c. Partisipasi
Pada dasarnya dapat diukur dari kesadarannya dalam memikul
kewajiban menjalankan haknya sebagai pelanggan yang dimiliki dengan
rasa tanggung jawab. Ada beberapa metode lain yang dapat dipergunakan
perusahaan dalam mengukur atau memantau kepuasan pelanggannya.
Kolter mengemukakan empat metode untuk mengkur kepuasan
pelanggan.36
36
Muhammad Adam, Manajemen Pamasaran Jasa,(Bandung: Alfabeta 2015), 16.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30
1) sistem keluhan dan saran
banyak perusahaan yang membuka kotak saran dan
menerima keluhan yang dialami pelanggan. Ada juga
perusahaan yang memberi amplop yang telah ditulis alamat
perusahaan untuk digunakan menyampaikan saran, keluhan
serta kritik. Saran tersebut dapat juga disampaikan melalui
kartu komentar, costumer hot line, dan telepon bebas pulsa.
Informasi ini dapat memeberikan ide dan masukan kepada
perusahaan yang memungkinkan perusahaan mengantisipasi
dan cepat tanggap terhadap kritik dan saran tersebut.
2) survey kepuasan nasabah
melalui survey perusahaan akan memperoleh tanggapan
dan umpan baik secara langsung dari pelangan dan sekaligus
memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh
perhatian terhadap para pelanggannya.
3) Ghost Shopping (pembeli bayangan)
Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang tertentu
sebagai pembeli ke perusahaan lain atau ke perusahaannya
sendiri. Pembeli misteri ini melaporkan keunggulan dan
kelemahan pelayanan yang melayaninya. Juga dilaporkn segala
sesuatu yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan
oleh manajemen.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
31
4) Lost Customer Analysis (analisis nasabah yang lari)
Langganan yang hilang, dicoba dihubungi. Mereka
diminta untuk mengungkapkan mengapa mereka berhenti atau
pindah ke perusahaan lain. Adakah suatu masalah yang terjadi
yang tidak bisa diatasi atau terlambat diatasi. Dari kontak
semacam ini akan diperoleh informasi dan iklan memperbaiki
kinerja perusahaan sendiri agar tidak ada lagi pelanggan yang
lari yakni dengan cara meningkatkan kepuasan mereka.37
3. Faktor-Faktor Kepuasan Nasabah
1) Kualitas produk
Terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa puas jika
hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka
gunakan berkualitas.
2) Kualitas pelayanan
Pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan
yang baik atau yang yang sesuai dengan yang diharapkan.
3) Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan
bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk
dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan
yang lebih tinggi.
37 Ibid, 17.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
32
4) Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada pelanggannya.
5) Biaya
Pelanggan yang tidk perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
tidak perlu membuang waktu untuk mendaptkan suatu produk atau jasa,
maka pelanggan akan cenderung puas terhadap produk atau jasa
tersebut.38
4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah
Kualitas pelayanan adalah permulaan dari kepuasan nasabah. nasabah
akan merasa puas ababila mereka memperoleh pelayanan yang baik atau
sesuai dengan yang diharapkan. Pelayanan yang terbaik pada nasabah dan
tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki layanan
dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja pelayanan internal
maupun standar pelayanan eksternal. Memuaskan kebutuhan nasabah berarti
harus memberikan pelayanan berkualitas (service quality) kepada nasabah.39
Hal ini dapat dibuktikan bahwa kualitas adalah ciri serta sifat dari
suatu produk/pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/yang tersirat. Definisi kualitas yang
berpusat pada nasabah, kita dapat mengatakan bahwa seorang penjual telah
38
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek, (Jakarta : Salemba Empat,
2001), 158 39
Zuliana Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, (Yogyakarta : Ekonisia, Ed. I, Cet. III,
2004) 22
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
33
memberikan kualitas bila produk/layanan penjual memenuhi/melebihi
harapan.
Seperti yang diungkapkan Philip Kolter dalam bukunya yang
berjudul ‚Manajemen pemasaran‛ mengatakan bahwa terdapat hubungan
erat antara kualitas produk dan pelayanan, kepuasan nasabah dan
profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi tingkat kualitas produk dan
pelayanan menyebabkan semakin tingginya kepuasan nasabah.40
Kadangkala nasabah mengalami pelayanan buruk, jika nasabah
mendapatkan perlakuan pelayanan dibawah standar yang diharapkan, maka
nasabah akan marah, frustasi dan kecewa, sehingga pengalaman nasabah
yang negatif tersebut menimbulka rasa ketidakpuasan. Jika seorang yang
melayani hangat, bersahabat dan penuh perhatian, maka ia menghormati
kita, menyelesaikan keluhan kita. Dengan begitu, nasabah akan berlalu
dengan perasaan yang positif, maka nasabah akan puas dengan kinerja
pelayanan yang diberikan perusahaan. Karena pada dasarnya manusia ingin
disenangi, dihargai dan diperhatikan.
Dalam hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Bila pengalaman lebih kecil dari pada harapan = pelayanan buruk,
Bila pengalaman lebih tinggi dari pada harapan = pelayanan baik.41
Oleh karena itu, pelayanan dalam era persaingan bisnis saat ini
sangatlah berpengaruh dan terkait dengan kepuasan nasabah. Apalagi
40 Philip Kolter, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan kontrol,
(Jakarta: Prenhalindo, Jilid, II, 1997), 49 41
Barrie Hopson & Mike Scally, Langkah Menuju Sukses Pelayanan yang bermutu, (Jakarta:
Arcan 1997), 2-3
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
34
pelanggan dalam pra pembelian sangatlah mengharapkan pelayanan yang
dapat memberikan kepuasan penuh dan dapat menyelesaikan permasalahan
yang dihadapinya dengan cepat dan tanpa harus ada waktu menunggu untuk
mendapatkan pelayanan.
C. Maqa>s{hid as-Syari>’ah
1. Pengertian Maqa>s{hid as-Syari>’ah
Menurut Ibn Manzur al-Afriqi yang dikutip oleh Muhammad Mufid
menerangkan bahwa pengertian Maqashid secara bahasa merupakan bentuk
plural (jama’) yang kata ‚Maqshud‛ yang berarti menuju, bertujuan,
berkeinginan, dan kesengajaan. Adapun maqashid-maqashid dalam ilmu
gematika bahasa arab disebut dengan Isim Maf’ul, yaitu sesuatu yang
menjadi objek, oleh karena itu kata tersebut diartikan sebagai ‚tujuan‛ atau
‚beberapa tujuan‛. Sedangkan kata as-Syariah merupakan bentuk subyek
dari akar kata syari’a yang berarti ‚jalan menuju sumber air yaitu
kehidupan‛.42
Jadi secara umum Maqa>s{hid as-Syari>’ah merupakan segenap
tujuan dari hukum-hukum yang mensyaria’atkan Allah SWT terhadap
hamba-Nya untuk menciptakan kemaslahatan.
2. Klasifikasi dan Tingkatan Maqa>s{hid as-Syari>’ah
Menurut Syatibi yang dikutip oleh Muhammad Mufid, maqoshid
dibagi menjadi dua bagian yaitu Maqshud asy-Syari’ dan Maqshud Mukallaf.
42
Muhammad Mufid, Ushul Fiqh EKonomi dan Keuangan Kontemporer dari Teori ke Aplikasi,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2016), 165.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
35
Kemudian Syatibi menjelaskan bahwa Maqoshid Asy-Syari’ terdiri empat
bagian, yaitu;43
a. Qoshdu asy-Syari’ fil wadh’I asy-Syari’ah (tujuan Allah dalam
menetapkan Syariat
Allah menurunkan syariat (aturan hukum) guna untuk
menciptakan kemaslahatan dan menghindari kemudharatan bagi
manusia itu sendiri, baik di dunia maupun di akhirat. Kemudian
maqoshid dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:44
1) Dharuriyat\
Dharuriyat yaitu memelihara kebutuhan yang bersifat
esensial bagi kehidupan manusia.45
Hokum Islam diwujudkan
untuk melestarikan dn menjamin terwujudnya kemaslahatan
dimana tercakup dalam lima kebutuhan pokok 1) agama (al-din),
2) jiwa (al-nafs), 3) akal (al-‘aql), 4) keturunan (al-nasl), dan 5)
harta (al-maal). Dharuriyat artinya harus ada demi kemaslahatan
hamba, jika tidak ada, maka akan menimbulkan kerusakan,
misalnya rukun islam
2) Hajiyyat
Hajiyyat yaitu kebutuhan yang tidak bersifat esensial, yang
mana kebutuhan tersebut dapat menghindarkan manusia dari
44 Ibid, 171.
45 Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
36
kesulitan hidupnya.46
Dalam tingkatan hajiyyat ini jika kebutuhan
tidak terlaksana, hal itu tidak akan sampai mengancam kebutuhan
lima dasar, akan tetapi hanya akan menimbulkan kesulitan bagi
manusia. Dalam tingkatan ini berkaitan erat dengan rukhsah.
Seperti halnya shalat jama’ dan shalat qashar bagi seorang musafir
atau orang yang sedang beperrgin.
3) Tahsiniyyat
Tahsiniyyat yaitu kebutuhn yang menunjang peningkatan
martabat manusia dalam masyarakat dan di hadapan Tuhannya
sesuai dengan kepatuhan.47
Dalam tahsiniyyat juga ditujukan
untuk melengkapi pelaksanaan kewajiban terhadap Tuhan.
Kegiatan ini barkaitan erat dengan akhlak terpuji. Jika hak ini tidk
dilakukan, maka tidak akan merusak eksistensi agama dan juga
tidak akan mempersulit seseorang dalam melakukannya.
Berikut gambaran-gambaran komprehensif tentang tujuan syariah
menurut lima kebutuhan dasar dan skala prioritasnta masing-masing:
1. Memelihara agama (hifdzul al-diin)
Memelihara agama dalam peringkat dharuriyyat, yaitu memelihara
dan melaksanakan kewajiban keagamaan yang masuk peringkat primer,
seperti melaksanakan shalat lima waktu. Kalau shalat itu diabaikan
makan akan ternacamlah eksistensi agama. Contoh memelihara agama
dalam peringkat hajiyyat yaitu shalat jama’ dan shalat qashar bagi orang
46
Ibid, 172. 47
Ibid, 172.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
37
musafir. Kalau ketentuan ini tidak dilaksanakan maka tidak akan
mengancam eksistensi agama, melainkan hanya akan mempersulit orang
yang melakukannya. Sedangkan contoh memelihara agama dalam
peringkat tahsiniyyat, yaitu menutup aurat, baik di dalam maupun di luar
shalat, membersihkan badan, pakaian dan tempat, ketiga ini kerap
kaitannya dengan akhlak terpuji. Kalau ini tidak mungkin untuk
dilakukan, maka hal ini tidak akan mengancam eksistensi agama dan
tidak pula mempersulit bagi orang yang melakukannya.
2. Memelihara jiwa (Hifdzul al-Nafs)
Memelihara jiwa dalam peringkat daruriyyat, seperti memenuhi
kebutuhan pokok berupa makanan dan untuk mempertahankan kehidupan.
Kalau kebutuhan pokok ini diabaikan, maka akan berakibat terancamnya
eksistensi jiwa manusia, sedaangkan dalam peringkat hajiyyat¸seperti
diperolehkan berburu binatang dan mencari ikan di laut untuk menikmati
makanan yang lezat dan halal. Kalau kegiatan ini diabaikan, maka tidak
akan mengancam eksistensi manusia, melaikan hanya mempersulit
hidupnya. Sedangkan dalam peringkat tahsiniyyat, seperti ditetapkannya
tata cara makan dan minum, kegiatan ini hanya berhubungan dengan
kesopanan dan etika, sama sekali tidak akan mengancam eksistensi jiwa
manusia, ataupun tidak mempersulit kehidupan seseorang.
3. Memelihara akal (Hifdzul al-Aql)
Memelihara akal dalam peringkat daruriyyat seperti diharamkan
meminum minuman keras, jika ketentuan ini tidak diindahkan, maka akan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
38
berakibat terancamnya eksistensi akal. Sedangkan dalam peringkat
hajiyyat, seperti dianjurkan menuntut ilmu pengetahuan. Sekiranya hal
itu dilakukan, maka tidak merusak akal, tetapi akan mempersulit
seseorang dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan.
Sedangkan dalam peringkat tahsiniyyat, seperti menghindarkan diri dari
menghayal atau mendengarka sesuatu yang tidak berfaedah, hal ini erat
kaitannya dengan etika, tidak akan mengancam eksistensi akal secara
langsung.
4. Memelihara keturunan (Hifdzul al-nasl)
Memelihara keturunan dalam dharuriyyat seperti disyariatkannya
nikah dan diharamkannya berzina. Jika kegiatan ini diabaikan maka akan
mengancam pada eksistensi keturunan. Sedangkan dalam peringkat
hajiyyat, seperti ditetapkannya ketentuan menyebutkan mahar bagi suami
pada waktu akad nikah dan diberikan hak talak padanya. Jika mahar itu
tidak disebutkan pada waktu akad, maka suami akan mengalami
kesulitan, karena ia harus membayar mahar missal, sedangkan dalam
kasus talak, suami akan mengalami kesulitan, jika ia tidak menggunakan
hak talaknya, padahal situasi rumah tangganya tidak harmonis.
Sedangkan dalam peringkat tahsiniyyat seperti disyariatkan khitbah atau
walimah dalam perkawinan. Hal ini dilakukan dalam rangka melengkapi
kegiatan perkawinan. Jika hal ini diabaikan, maka tidak akan mengancam
eksistensi keturunan dan tidak pula mempersulit orang yang melakukan
perkawinan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
39
5. Memelihara harta (Hifdzul Ma<l)
Memelihara harta dalam peringkat dharuriyyat, seperti syariat
tentang cara pemilikan harta dan larangan mengambil harta orang lain
dengan cara yang tidak sah, apabila aturan itu dilanggar, maka akan
terancam eksistensi harta. Sedangkan dalam peringkat hajiyyat, seperti
syariat tentang jual beli dengan cara salam. Apabila cara ini tidak dipakai,
maka tidak akan terancam eksistensi harta, melainkan akan mempersulit
orang yang memerlukan modal. Sedangkan dalam peringkat tahsiniyyat,
seperti ketentuan tentanf menghindarkan diri dari pengecohan atau
penipuan, hal ini erat kaitannya dengan etika bermuamalah atau etika
bisnis yang mana akan memperngaruhi pada sah tidaknya jual beli itu,
sebab peringkat yang ketiga ini juga merupakan syarat adanya peringkat
yang kedua dan pertama.
a. Perlindungan Terhadap Harta Benda
Harta merupakan salah satu kebutuhan inti dalam kehidupan,
dimana manusia tidak akan bisa bepisah darinya.
ن يا المال والب نون زينة الياة الد
Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia. (QS. Al-Kahfi (18):46)
Manusia termotivasi untuk mencari harta demi menjaga
eksistensinya dan demi menambah kenikmatan materi dan religi, dia
tidak boleh berdiri sebagai penghalang antara dirinya dengan harta.
Namun, semua motivasi ini dibatasi dengan tiga syarat, yaitu harta
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
40
dikumpulkannya denga cara yang halal, dipergunakan untuk hal-hal
yang halal, dan dari harta ini harus dikeluarkan hak Allah dan
masyarakat tempat dia hidup.
Setelah itu, barulah dia dapat menikmati harta tersebut sesuka
hatinya, namun tanpa ada pemborosan karena pemborosan untuk
kenikmatan materi akan mengakibatkan hal sebaliknya, yakni
sakitnya tubuh sebagai dari keberlebihan. Allah SWT berfirman,
وكلوا واشربوا ول تسرفوا
Artinya: Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan. (QS. Al-A’raf (7):31)
Cara menhasilkan harta tersebut adalah dengan bekerja dan
mewaris, maka seseorang tidak boleh memakan harta orang lain
dengan cara yang batil, karena Allah Berfirman,
نكم بلبا إل الكام لتأكلوا طل وتدلوا باول تكلوا أموالكم ب ي
لمونفريقا من أموال الناس ب وأن تم ت لإ
Artinya: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada itu hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah (2) 188).48
Apabila seseorang meminjamkan hartanya kepada orang lain
dalam bentuk utang, maka dia bisa memilih salah satu diantara tiga
kemungkinan berikut;
48 Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, Maqa>s{hid as-Syari>’ah, (Jakarta: Amazah, 2017), 169.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
41
1. Meminta kembali hartanya tanpa tambahan.
2. Apabila tidak bisa mendapatkannya maka dia harus bersabar
dan tidak membebaninya dengan melakukan tagihan.
3. Apabila orang yang memberikan pinjaman adalah orang kaya,
dia dapat menyedekahkan pinjaman tersebut kepada
peminjam yang dalam keadaan miskin atau payah, karena
nikmat harta harus menjadi motivator untuk saling mengasihi,
tidak untuk sikap antipasti.
Allah megharamkan perbuatan curang dalam takaran ketika
melakukan transaksi pembelian, dan menguranginya ketika
melakukan penjualan, sebagaimana firman-Nya,
الناس على اكتالوا إذا الذين ١﴿المطففي: للمطففي ويل يسرون وزن وهم أو كالوهم وإذا ٢﴿المطففي: يست وف ون
٣﴿المطففي:
Artiya: kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dariorang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (QS. Al-Muthaffifin (83) 1-3).49
b. Melindungi dan Tidak Menganiaya Harta Serta Mengambilnya
dengan Cara yang Batil
1. Hukum Riswah (suap) dalam Islam
Riswah adalah memperdagangkan dan mengekploitasi
tugas atau sebuah pekerjaan untuk menghasilkan harta secara
49
Ibid, 170.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
42
batil. Perbuatan ini adalah haram dan dilarang oleh Islam, karena
ia termasuk suht (perkara yang dilarag).
Abdullah bin Umar meriwayatkan, Rasulullah melaknat
penyuap (Ar-Rasyi) dan penerima suap (Al-Murtasyi).(HR. Abu
Dawud dan At- Tirmidzi).50
Dalam kasy Al-Qina’, Riswah adalah sesuatu yang
diberikan setelah permintaan, sedangkan hadiah diberikan
sebelumnya. Adapun hibah adalah pemberian tanpa ada ganti
atau imbalan. Shadaqah adalah harta yang dikeluarkan seseorang
dengan alasan untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti
zakat. Perbedaan antara riswah dan shadaqah adalah shadaqah
diberikan untuk mencari ridha Allah, sedangkan riswah diberikan
untuk mencapai target duniawi untuk masa sekarang atau
secepatya. Adapun hadiah adalah sesuatu yang dipersembahkan
kepada orang lain sebagai penghormatan atau untuk memuliakan,
seperti yang tertera dalam frman-Nya,
بدية إليهم ة وإن مرسل
Artinya: Dan sesuangguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan membawa hadiah.
(QS. An-Naml (27): 35).51
50
Ibid,191. 51
Ibid, 193.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
43
1. Mencuri
Mencuri adalah mengambil harta orang lain tanpa haq
dan tanpa sepengetahuan atau persetujuan pemiliknya.
Sangsinya, apabila barang yang diambil bernilai seperempat
dinar ke atas maka sipencuri harus dipotong tangannya, kaena
seorang pencuri mencari tambahan dari penghasilan orang
lain yang giat dan besunggug-sungguh dalam bekerja, maka
dia harus dihukum potong tangan atau potong kaki. Dengan
semikian, penghasilannya dari bekerja akan berkurang dan
rezekinya menjadi sempit. Sanksi ini merupakan sanksi yang
dapat mengurangi apa yang seharusnya didapatkan seorang
pencri; saat dia mencuri tambahan dengan cara yang tidak
benar, malah dia mendapatkan sanksi dengan berkurangnya
rezeki melalui prosedur yang haq.52
Definisi lainnya adalah pengambilan harta yang
dilakukan oleh orang yang sudah baligh dengan ukuran nishab
yang mengharuskan hukum potong tangan atau potong kaki,
dilakukan secara rahasia atas harta benda orang lain yang
dapat dijadikan modal, yang tidak cepat rusak, dan diambil
dari tempat penyimpanannya, seperti definisi yang
diungkapkan oleh golongan Syafi’iyyah.
52
Ibid, 195.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
44
Dari definisi- definisi di atas, ada beberapa unsur
kriminal pencurian yag sudah disepakati, yaitu:
a. Mengambil secara sembunyi-sembunyi.
b. Harta atau sesuatu yang dapat menjadi modal.
c. Harta adalah milik orang lain. Dan ada syarat lain, yaitu
harus diambil dari tempat penyimpanan selayaknya, serta
sudah mencapai ukuran satu nishab.53
2. Riba
Riba adalah kelebihan harta tanpa imbalan atau ganti
yang disyaratkan, yang terjadi dalam sebuah transaksi (akad)
ganti-mengganti harta dengan harta. Dan hal tersebut
hukumnya haram.54
Islam melarang riba karena bahaya yang dikandungnya,
baik bersifat individu, social atau ekonomi, dan di dalamnya
jiga tidak ada lagi kata kebaikan untuk jiwa manusia.
Ketamakan dan cinta materi menempati posisi riba, serta
menyebabkan penimbunan harta dan kekayaan dengan cara
yang tidak benar, serta masuk dalam tindak eksploitasi atas
jerih payah prang lain. Allah SWT berfirman,
تكلواي أي ها الذين آمنوا ل افا مضاعفة وات قوا الل الرب أضلكم ت فلحون ل
53
Ibid, 196. 54 Ibid, 197.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
45
Artinya: hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan. (QS. Ali ‘Imran (3):130).55
3. Had Untuk Tindah Harabah/Qath’u Ath-Thariq
(Pembegalan)
Kejahatan Harabah termasuk kejahatan yang
menyebabkan terjadinya penganiayaan terhadap jiwa dan
harta benda, Islam memberikan perhatian yang besar untuk
dapat memenuhi rasa aman dan keamanan kepada seluruh
manusia.56
Sanksi yang diberlakukan untuk semua tindak
kejahatan tidak lain adalah untuk menjaga jiwa dan harta
benda dari segala macam tindak penganiayaan yang
mengancam nyawa atau harta benda tersebut. Jiwa manusia
dijaga dan dimuliakan, dan harta yang dihasilkan manusia
juga dijaga dan dimuliakan. Maka tindak penganiayaan
terhadap keduanya merupakan tindak kejahatan, di mana
Islam memberikan sanksi daan hukuman yang sesuai.
Nashnash Alquran telah menjelaskan pengharaman
harabah, seperti firman Allah SWT,
ون ف الرض فسادا أن ا جزاء الذين ياربون الل ورسوله ويس إنفوا ي قت لوا أو يصلبوا أو ت قطع أيديهم وأرجلهم من خلف أو ي ن
55
Ibid, 198. 56
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
46
ن يا الرض من ف الد م خز ل م ف الخرة عذاب ذ و عظيم
Artinya: sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah daan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau salib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal baik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. (QS. Al-Ma’idah (5): 33).57
Dengan merenungkan sanksi-sanksi tersebut kita dapat
memperhatikan adanya tujuan yang bersifat sosial dan urgen,
yang tidak melampaui kata ‘adil’. Jika si pembegal
membunuh, dia harus dihukum bunuh sebagai had baginya,
maka sanksi seperti ini merupakan hakikat keadilan. Dan jika
dia membunuh dan menjarah harta isi korban, maka dia harus
disalib sebagai tindakan memberi contoh dan pengajaran,
karena kejahatan yang dilakukan adalah kejahatan ganda. Dan
dalam sanksi penyaliban ini berarti menghilangkan nyawa si
pelaku kejahatan dan juga menjadi pelajaran atau pengajaran
kepada orang lain yang beprofesi sama dengan si pelaku. Jika
kejahatannya hanya terbatas pada penjarahan harta maka
tangan kanan dan kaki kirinya harus dipotong, karena dengan
tangan, kekuatan akan menjadi besar, dan dengan kaki dia
dapat berlari. Maka sanksi ini jelas merupakan hakikat
57
Ibid, 200.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
47
keadilan. Namun bila kejahatan yang dilakukannya hanya
menakut-nakuti korban, dia harus diasingkan dari daerah
tersebut demi menghancurkan kemasyhurannya.58
58
Ibid, 204
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
48
BAB III
PELAYANAN BMT NU CABANG TANAH MERAH JAWA TIMUR
A. Sejarah Berdirinya KSPPS BMT NU
BMT NU lahir berangkat dari sebuah keprihatinan atas kondisi
masyarakat sumenep pada umumnya dan masyarakat kecamatan gapura pada
khususnya dimana kesejahteraan mereka tidak ada peningkatan secara signifikan,
padahal etos kerja mereka cukup tinggi hal ini sesuai dengan lagu Madura asapok
angen abental ombek (berselimut angina dan berbantal ombak) masyarakat
kecamatan Gapura Kab. Sumenep termasuk pekerja keras, suami istri saling bahu
membahu memenuhi kebutuhan hidup akan tetapi kerja keras mereka tidak
mampu meningkatkan taraf hidupnya. Hal inilah yang membuat Nahdlatul
Ulama prihatin. Oleh karenanya, pada tahun 2003 pengurus MWC NU Gapura
memberikan tugas kepada lembaga perekonomian adalah masyudi, berangkat dari
kesepakatan bersama akhirnya lembaga prekonomian merencanakan program
penguatan ekonomi kerakyatan untuk kesejahteraan masyarakat yang
Mardhatillah. Sudah barang tentu keinginan tersebut diperlukan adanya upayaa
secara konkret, sistematis, dan terpadu guna mengatasi berbagai masalah
ekonomi warga.59
Untuk mewujudkan program tersebut, serangkaian upaya telah dilakukan
oleh lembaga perekonoian MWC NU Gapura, diawali dengan pelatihan
kewirausahaan (08-10 April 2003), bincang bersama alumni
59
Data diperoleh dari sejarah BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, Tahun 2017,
Bangkalan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
49
pelatihan guna merumuskan model penguatan ekonomi kerakyatan (13 Juni 2003), temu
usaha (21 Nop 2003) lokakarya Tanaman Alternatif selain Tembakau (13 Mei 2004) dan
lokakarya perencanaan pembentukan BUMNU (Badan Usaha Mili NU).
Dari lokakarya tersebut akhirnya ditemukan bahwa persoalan yang sedang dihadapi
oleh masyrakat adalah lemahnya akses perekonomian, lemahnya pemasaran, dan lemahnya
penguasaan teknologi. Selanjutnya peserta lokakarya sepakat bahwa yang perlu pertama kali
dientaskan adalah penguatan modal bagi usaha kecil dan mikro yang selama ini kurang
mendapatkan akses permodalan dan dikuasai oleh para pemodal besar atau proyek atau
praktek rentener yang cenderung mencekik usaha mereka.60
Masyudi selaku ketua Lembaga perekonomian NU kala itu, menawarkan gagasan
untuk mendirikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT), sebagai lembaga keungan mikro syariah
yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam bagi anggotanya. Gagasan ini berangkat dari
sebuah keprihatinan semakin merajalelanya praktek rentenir, informasi yang diterima masyudi
saaat itu. Sebanyak 3.311 pedagang kecil di wilayah kecamatan Gapura dan sekitarnya
terjerat praktik rentenir maupun ‚bank harian‛ dengan tingkat bunga hingga 50 persen dalam
sebulan.61
Pada awalnya para peserta lokakarya pengurus MWC NU Gapura keberatan dengan
ketua lembaga perekonomian untuk mendirikan BMT. Keberatan mereka bukan tanpa alasan,
salah satu alasan mendasar bagi mereka karena trauma masa lalu yang seringkali dibentuk
lembaga keuangan, ujung-ujungnya uang mereka disalah gunakan. Akhirnya pada 01 Juni
2004 pengurus MWC NU bersama-sama dengan peserta lokakarya menyepakati gagasan
untuk mendirikan sebuah usaha simpan pinjam pola syariah yang diberi nama BMT NU
(Baitul Maal wat Tamwil Nahdlatul Ulama). Hanya saja berdasarkan keputusan rapat
60
Ibid. 61
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
50
pengurus MWC NU Gapura pada tanggal 29 April 2007 yang bertempat di Mushalla KH.
Dahlan Gapura barat nama BMT Nahdlatul Ulama diubah menjadi BMT Nuansa Umat yang
disingkat BMT NU. Perubahan nama tersebut berdasarkan masukan dari Notaris serta pejabat
koperasi dan UMKM Kab. Sumenep, bahwa nama Nahdlatul Ulama tidak boleh digunakan
oleh lembaga lain tanpa adanya izin tertulis dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.62
Awal perjalanan BMT NU 2004-2005 terdapat kesepakatan, salah satu butir
kesepakatan pada saat pendirian adalah legalitas BMT NU diusahakan setalah adanya
kemajuan yang siginifikan, prospek yang bagus serta mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Hal ini dalikukan agar kehadiran BMT NU tidak semakin menambah jumlah badan usaha
yang hanya papan nama namun kegiatan usahanya tidak ada. Disamping itu, peserta juga
menyepakati saudara masyudi sebagai ketua merangkap skretaris dan darwis bendahara.
Salah satu tantangan terberat bagi pengurus di awal berdirinya adalah meyakinkan
kembali seluruh pendiri KJKSS BMT NU. Sebab di awal berdirinya, dari 36 orang yang
sepakat untuk mendirikan BMT NU hanya 22 orang yang bersedia membayar simpanan
anggota dan hanya terkumpul modal awal sebesar Rp. 400.000,- dan hanya mereka yang
kemudian namanya tercatat sebagai anggota pertama sekaligus pendiri. Ke dua pulu dua
orang pendiri yaitu: KH. Moh. Ma’ruf (Banjar Barat), KH. Dahlan (Gapura Barat), KH.
Fadlail (Gapura Timur), KH. Abd. Basith (Gapura Barat), Drs. Mursyidul Umam (Gapura
Timur), KH. Masturi (Gapura Tengah), Moh. Syahid ( Gersik Putih), Ruhan, S.Ag
(Andulang), Drs. H. Imam Alwi (Batudinding), Fathul Bari (Mandala), KH. Nadzir Mabruri
(Beraji), K. Imam Dasuki (Andulang), KH. Nur Iskandar, BA (Gapura Barat), H. Kamalil
Ersyad (Gapura Timur), Suroyo (Gapura Timur), Abd. Rasyid (Gapura Timur), H. Faidul
62
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
51
Mannan (Mandala), Masyhudi Zubaid (Gapura Timur), KH. Syafi’udin (Baban), K. Asmuni
(Gapura Tengah), Darwis (Gapura Tengah) dan Masyudi (Andulang).63
Kenyataan ini mengharuskan pengurus BMT NU bekerja keras guna meyakinkan
mereka dan masyarakat bahwa BMT NU yang dilahirkan benar-benar dapat bermanfaat bagi
peningkatan usaha kecil dan menengah dan simpanan mereka akan aman dan menentramkan
karena dikelola secara profesional dan bebas dari praktik riba yang diharamkan oleh Allah
SWT.
Semangat dan motivasi tinggi dari pengurus yang waktu itu hanya dua orang benar-
benar diuji dan memerlukan dedikasi secara total untuk dapat meningkatkan dan
mengembangkan BMT NU yang diyakini mampu mengangkat ekonomi usaha kecil dan
mikro. Oleh karenanya pengurus hampir tiap malam door to door kerumah masyarakat di
kecamatan Gapura untuk mengajaknya menjadi anggota BMT, siang sampai sore hari
pengurus mencari pinjaman sekaligus menyerahkan pinjamannya sedangkan pada malam hari
mencari penabung dan anggota serta mengerjakan administrasi keungan. Awalnya, banyak
orang pesimis, hal ini tidak terlepas dari kondisi dan image masyarakat terhadap perjalanan
koperasi yang seringkali mati ditengah jalan dan simpanan anggota tidak diketahui nasibnya.
Bahkan banyak koperasi yang ujung-ujungnya hanya menguntungkan pengurusnya saja,
kondisi inilah yang menjadi tantangan terberat bagi pengurus dalam meyakinkan masyarakat
agar mau bergabung dan menabung.64
Kerja keras dan dedikasi total pengurus pada tahun 2004 belum banya membuahkan
hasil. Hal ini terlihat dari modal awal Rp. 400.000 diawal berdirinya (1 juli 2004) sampai
dengan Desember 2004 hanya meningkat menjadi Rp. 2.172.000,- dengan laba bersih yang
diperoleh Rp. 42.000,- padahal biaya operasionalnya tidak dibebankan kepada BMT NU
63
Ibid. 64
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
52
melainkan dibebankan kepada pengurus sebagai wujud pengorbanan pengurus dengan
demikian diawal berdirinya pengurus harus menanggung sendiri biaya operasionalnya sera
tidak mendapatkan gaji sepeserpun. Itu semua dilakukan demi kemajuan BMT NU, sementara
itu anggota dari 17 orang meningkat menjadi 33 orang.
Melihat kondisi seperti tersebut akhirnya rapat anggota pertama (04 januari 2005)
menentukan untuk menambah satu orang lagi pengurus yaitu saudara sudahri yang ditunjuk
sebagai skretaris yang sebelumnya dijabat oleh masyudi yang merangkap sebagai ketua, tidak
hanya itu rapat anggota juga memutuskan untuk membuka hari layanan yaitu setiap hari
selasa dan sabtu mulai jam 09.00 s.d 12.00 WIB dengan menempati salah satu ruangan di
kantor MWC NU Gapura. Kesepakatan ini diambil, oleh karena pada tahun 2004 memang
tidak ada tempat layanan maupun kantor sebagai pusat kegiatan pengurus selama 2004,
pelayanan dilakukan di jalan, pasar, lapangan, maupun rumah anggota yang sedang dilayani.
Sedangkan administrasi dikerjakan di rumah masyudi selaku ketua.65
Berbagai langkah dan uapaya terus dilakukan dengan semangat pengorbanan dan
dedikasi yang maksimal selama dua tahu BMT NU berdiri. Namun ternyata di tahun 2005
kondisi tetap tidak jauh berbeda dengan tahun 2004, perkembangan yang terjadi jauh dari
harapan. Hal ini karena masyarakat yang mau bergabung dan menabung masih belum percaya
sepenuhnya dan harus berpikir seribu kali untuk menjadi anggota BMT NU, mereka seringkali
dihantui dengan kondisi koperasi masa lalu yang selalu gagal dan hanya menguntungkan
pengurusnya saja. Kondisi ini membuat pengurus hampir putus asa karena malihat
perkembangan yang terjadi tidak sebanding dengan motivasi, dedikasi dan pengorbanan
pengurus.
Disini kami hampir putus asa dan berbagai pertanyaan muncul dalam benak pengurus,
‚benarkah jalan yang ditempuh dengan mendirikan BMT NU?‛ jika benar kenapa sangat
65
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
53
susah untuk mengembangkan BMT NU?‛ pada saat itulah ada sebuah keajaiban yang tidak
bisa dilupakan sepanjang sejarah hidup pengurus yaitu terdapat empat orang ibu-ibu tua,
mereka pedagang ikan, pembuat tikar, pedagang bubur, dan soto yang menangis di saat
menerima pinjaman dari BMT NU sebesar Rp. 200.000,- dengan jasa pinjaman seikhlasnya.
Tangisan ibu-ibu tersebut membuat kami terharu dan kaget. ‚ibu-ibu dikasih pinjaman kok
nangis?‛ Tanya masyudi, diantara mereka menjawab,‛saya menangis bukan karena sedih
dapat pinjaman tapi kami terharu dan kaget kenapa kok baru sekarang saya dipedulikan?
Padahal saya sudah bertahun-tahun tidak bisa melepaskan dari jeratan rentenir‛. Tangisan
ibu-ibu itulah seolah-olah menyadarkan kami bahwa perjuangan ini harus dilanjutkan, kami
tidak boleh putus asa kami harus terus belajar dari kegagalan selama ini, kami harus bangkit
dan kami bersumpah dalam hati kecil bahwa apapun yang terjadi BMT NU harus terus
dikembangkan walaupun banyak rintangan yang menghadang.66
Tangisan ibu-ibu pedagang kecil itu benar-benar mampu menggairahkan kembali
semangat motivasi dan dedikasi pengurus hingga akhirnya sejak tahun 2006 kehadiran BMT
NU mulai terasa perkembangannya dan tangisan tersebut telah memberikan jalan kepada
pengurus untuk bisa melalui masa-masa sulit dan Alhamdulillah hingga sekarang tetap eksis.
Hal ini terbukti pada akhir tahun 2006 jumlah aset BMT NU sudah mencapai Rp.
30.361.230.17 dengan jumlah anggota 182 orang dan laba bersih Rp. 5.356.282.
B. Visi dan Misi BMT NU
1. Visi
Terwujudnya BMT NU yang jujur, amanah dan professional sehingga anggun dalam
layanan, unggul dalam kinerja menuju terbentuknya 100 kantor cabang pada tahun 2026
untuk kemandirian dan kesejahteraan anggota.67
66
Ibid. 67
Blog BMT NU Jawa Timur, diakses pada 25 Juni 2019, https://bmtnujatim.com/blog/
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
54
2. Misi
a. Memberikan layanan prima, bina usaha dan solusi kepada anggota sebagai pilihan
utama menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai.
b. Syariah secara murni dan konsekuen sehingga menjadi acuan tata kelola usaha yang
professional dan amanah.
c. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan menuju berdirinya
100 kantor cabang pada tahun 2026.
d. Mengutamakan penghimpunan dana atas dasar ta’awun dan penyaluran pembiayaan
pada segment UMKM baik secara perseorangan maupun berbasis jamaah.
e. Mewujudkan pernghimpunan dan penyaluran zakat, infaq, shadaqah, dan waqaf.
f. Menyiapkan dan mengembangkan SDI yang berkualitas, professional, dan memiliki
integritas tinggi.
g. Mengembangkan budaya dan lingkungan kerja yang ramah dan sehat serta menajemen
yang sesuai prinsip kehati-hatian.
h. Menciptakan kondisi terbaik bagi SDI sebagai tempat kebanggan dalam mengabdi
tanpa batas dan melayani dengan ikhlas sebagai perwujudan ibadah.
i. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan jamaah.68
3. BMT NU Cabang Tanah Merah memiliki tiga prinsip kerja yaitu; Jujur, Giat, dan
Ikhlas.69
4. Legalitas BMT NU
Berikut beberapa legalitas BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur di bawah
ini:
68
Ibid. 69
Browsur BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
55
Kepala Cabang
H. Moh. Syukron
Teller
Nur Farida
Bagian Pembiayaan
Beta Jouvan Fedrianto
Anggota
Keuangan dan Adum
Rohmaniyah, S.Agr
Bagian Tabungan
Mahrus Sahab, S. Pd.i
a. Akte Pengesahan Pendirian BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur Dengan
Nomor: 10
b. Badan Hukum Nomor: 199.4/11/BH/XVI.26/435.113/2007
c. SIUP Nomor: 503/6731/SIUP-K/435.114/2007
d. TDP Nomor: 123125200588
e. NPWP Nomor: 02.599.962.4-608.000.70
C. Struktur Organisasi BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
Berdasarkan surat keputusan Nomor 01/BMT_NU/X/2017 dalam periode 2017-2020
struktur organisasi BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur sebagai berikut:
Gambar 1.3
Struktur Organisasi BMT NU Tanah Merah Jawa Timur.71
Sumber: diperoleh dari BMT NU Cabang Tanah Merah
D. Produk-Produk BMT NU Tanah Merah Jawa Timu
Dalam produk BMT NU Tanah Merah Jawa Timur terdapat delapan jenis yaitu:
70
Moh Syukron, sebagai kepala cabang BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, Wawancara, Bangkalan, 11
April 2019 71
Data diperoleh dari BMT NU Tanah Merah Jawa Timur, Tahun 2019, Bangkalan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
56
1. Simpanan Anggota (SIAGA)
SIAGA merupaka simpanan pemilik BMT NU Cabang Tanah Jawa Timur
dengan bago hasil yang menguntungkan yaitu 70% dari SHU (maksimal 60%
sebagai partisipasi modal dan minimal 10% sebagai dana cadangan). Produk ini
menggunakan Akad Musyarokah, SIAGA terdiri dari SIAGA Pokok dibayar satu
kali sebesar Rp. 100.000,- SIAGA Wajib dibayar setiap bulan Rp. 20.000,- dan
SIAGA Pokok dan Wajib hanya dapat ditarik ketika berhenti dari ke-Anggotaan,
sedangkan SIAGA Khusus dapat ditarik setiap bulan januari.72
2. Simpanan Berjangka Mudlarabah (SIBERKAH)
SIBERKAH merupakan simpanan dengan keuntungan yang berlimpah
dengan bagi hasil 65%, Produk ini menggunakan Akad Mudlarabah, Muthlaqah
sorotan minimal Rp. 500.000,- dengan jangka waktu minimal satu tahun.
3. Simpanan Berjangka Wadi’ah Berhadiah (SAJADAH)
Merupakan simpanan dengan keuntungan yang dapat dinikmati diawal
dengan memperoleh hadiah langsung tanpa diundi, Produk ini menggunakan Akad
Wadiah Yad Al-Dhamanah dan dapat ditarik sesuai dengan kesepakatan bersama.73
4. Simpanan Pendidikan Fathonah (SIDIK FATHONAH)
SIDIK FATHONAH merupakan simpanan untuk siswa dan orang tua siswa
yang ingin meraih cita-cita pendidikan secara sempurna dengan hasil 45% yang
menguntungkan, Produk ini menggunakan Akad Mudlarabah, Muthlaqah, yang
dapat disetor kapan saja dan dapat ditarik pada saat Tahun ajaran baru dan
semesteran, setoran awal Rp. 2.500,- dan setoran selanjutnya minimal Rp. 500,-.
5. Simpanan Haji dan Umroh (SAHARA)
72
Blog BMT NU Jawa Timur, diakses pada 25 Juni 2019, https://bmtnujatim.com/blog/. 73
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
57
SAHARA merupakan simpanan yang dapat mempermudah menunaikan
ibadah Haji dan Umroh dengan memperoleh keuntungan yang berlimpah dengan
bagi hasil 65% sebagai bekal tambahan biaya Haji dan Umroh, produk ini
menggunakan Akad Mudlarabah Muthlaqah dengan setoran awal minimal
Rp.1.000.000,-
6. Simpanan Lebaran (SABAR)
SABAR merupakan simpanan yang bisa mempermudah untuk memenuhi
kebutuhan lebaran dengan memperoleh keuntungan dari bagi hasil sebesar 55%,
produk ini menggunakan Akad Mudlarabah muthlaqah dengan setoran awal
Rp.25.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.5000,- setoran kapan saja
sedangkan penarikan hanya dapat dilakukan pada bulan Ramadhan.
7. Tabungan Mudlarabah (TABAH)
Produk ini merupakan tabungan yang bisa mempermudah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari karena setoran dan penarikannya dapat dilakukan kapan saja.
Setoran awal tabungan ini Rp. 10.000,- dan setoran selanjutnya Rp. 2.500,-.
Tabungan ini juga memperoleh keuntungan dari bagi hasil sebesar 40%.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
58
E. Standar Operasional Prosedur BMT NU Cabang Tanah Merah
Gambar 2.3
Alur Pelayanan BMT NU Tanah Merah Jawa Timur74
74
Beta Jouvan Fedrianto, Sebagai bagian pembiayaan, Wawancara, Bangkalan, 11 Juli 2019
Nasabah
mengajukan
Pembiayaan
Mengisi kelengkapan
1. FormulirPerlengk
apan Pembiayaan
2. Kelengkapan
jaminan
Kelengkapan pribadi Bagian
Wawancara Bagian financing
service wawancara
slip gaji
data
Rapat Komit
Audit
Tolak
Terima
Nasabah :
buka
rekening
tabungan
setor biaya
pra realisasi
BMT :
siapkan
akad
hitung biaya
akad
Pemeliharaan
Jaminan Akad Proses
Administrasi
Keuangan
Pencairan pembiayaa
n
Pendebetan Pembiayaan
LAPORAN Nasabah Setor Angsuran Pengkreditan pembiayaan
Sumber: diperoleh dari BMT NU Cabang Tanah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
61
Penjelasan alur prosedur pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur sebagai berikut:
1. Nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan datang ke BMT
NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur mendapatkan informasi
pembiayaan. Namun adakalanya dalam praktek yang dilakukan
oleh BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, mengunakan
sistem ‛jemput bola‛. Jadi bagian marketing dari pihak BMT
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur yang mendatangi
calon nasabah yang ingin melakukan pengajuan pembiayaan
murabahah.75
2. BMT BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
memberikan syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah
untuk mendapatkan pembiayaan yang terdiri dari :
a. Formulir Peromohonan Pembiayaan.
b. Foto copy KTP Suami dan Isteri atau Wali.
c. Foto copy Kartu Keluarga.
d. Foto copy Jaminan (Warkah, BPKB disertai STNK, Sertifikat
Tanah disertai SPPT).
e. Foto copy legalitas badan usaha.
f. Menjadi anggota mitra usaha.
75 Moh Syukron, sebagai kepala cabang BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, Wawancara,
Bangkalan, 11 April 2019
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
62
g. Membuka rekening simpanan.
h. Bersedia menandatangani surat-surat terkait dengan pembiayaan.
i. Sedangkan untuk BMT BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
dalam pra akad ini mempersiapkan hal-hal yang terkait.
j. Pembukaan fasilitas nasabah
k. Pemeliharaan jaminan
l. Berkas-berkas untuk akad
Namun untuk nasabah yang ingin melakukan penyimpanan saja cukup
dengan membawa berkas-berkas sebagai berikut:
a. Foto Copy KTP
b. Foto Copy Kartu Keluarga
c. Simpanan minimal 25.000
3. Setelah kedua belah pihak memenuhi kewajiban masing-
masing, kemudian dilanjutkan dengan perikatan (akad).
4. Proses selanjutnya adalah pencairan pembiayaan. Dana
dicairkan melalui rekening nasabah. Dana yang ditransferkan
ke rekening nasabah tersebut sudah termasuk dalam potongan
untuk simpanan pokok. Dana yang ditransfer ke rekening
nasabah ini sudah sepenuhnya mejadi tanggungan nasabah.
Jadi dana terebut dipakai untuk membeli apa yang diajukan
nasabah di awal permohonan pembiayaan murabahah
dilakukan sendiri oleh nasabah tersebut.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
63
F. Pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
Pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur selama ini kami
menggunakan sistem jemput bola, dengan artian BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur setiap hari datang ke setiap nasabah dengan jadwal yang sudah
ditentukan sesuai dengan waktu senggang yang dimiliki oleh setiap nasabah,
sistem jemput bola dilakukan karena BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
melihat banyak nasabah yang memiliki kesibukan sehingga merasa tidak punya
waktu untuk mengantar tabungannya ke kantor, oleh karena itu BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur setiap hari datang dari rumah ke ruma dan juga
pasar tanah merah dengan membawa salinan buku tabungan yang dimiliki oleh
setiap nasabah.76
Sistem jemput bola ini dapat dirasakan oleh seluruh nasabah yang tidak
punya banyak waktu untuk datang ke kantor, karena BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa Timur akan datang ke rumah nasabah meskipun lokasi penjemputan
jauh, karena itu bentuk dari pengabdian BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa
Timur.
Selain itu BMT NU juga memberikan pelayanan secara online yang
terdiri dari beberapa pelayanan yaitu:77
1. M-BMT NU
76
Moh Syukron, sebagai kepala Cabang BMT NU Cabang Tanah Merah jawa Timur, Wawancara,
Bangkalan 10 April 2019.
77 Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
M-BMT NU dapat melihat informasi saldo dan juga informasi
pembiayaan yang berlaku di BMT NU, selain itu M-BMT NU juga
tersedia untuk melakukan transfer antar Bank dan juga antar rekening
BMT NU, bahkan dalam M-BMT NU juga bisa melakukan pembayaran
listrik, tlp, pulsa, dll.
2. Registrasi Anggota
Melakukan registrasi anggota di BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur kini sudah bisa dilakukan secara online, anda sudah tidak
perlu repot-repot datang ke kantor untuk melakukan registrasi anggota
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur.
3. Aplikasi Tabungan
Membuka rekening tabungan di BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur kini sudah bisa dilakukan secara online, anda sudah tidak
perlu repot-repot datang ke kantor untuk membuka rekening tabungan
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur.
4. Permohonan Pembiayaan
Ingin pengajuan pembiayaan di BMT NU Cabang Tanah Merah
jawa Timur kini sudah bisa dilakukan secara online, anda tidak tidak
perlu repot-repot datang ke kantor untuk melakukan pengajuan
pembiayaan ke BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur.
G. Keterangan Anggota BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
1. Data Keterangan Nasabah BMT NU Cabang Janah Merah Jawa Timur
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan
melalui wawancara terhadap empat anggota nasabah BMT NU Cabang
Tanah Merah Jawa Timur dari beberapa macam kalangan, baik dari
pedagang maupun petani sebagai informasi penelitian ini, dapat
diketahui bahwa terdapat banyak informasi mengenai ulasan anggota
BMT NU Cabang tanah Merah Jawa Timur yang saling berkaitan
sehingga dapat memberikan jawaban yang dibutuhkan oleh penulis
sebagai berikut.
a. Ibu hotiyah, 36 tahun, tanah merah
Ibu hotiyah merupakan nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur sejak awal tahun berdirinya BMT NU Tanah Merah Jawa
Timur, sebelum adanya BMT NU Tanah Merah Jawa Timur ketika
mau melakukan penabungan beliau harus datang ke kantor Bank
terdekat sehingga waktu untuk bekerja harus berkurang karena harus
ke kantor Bank untuk melakukan penabungan, setelah berdirinya
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur Ibu Hotiyah ditawari
oleh pegawai BMT NU Cabang Tanah Merah jawa Timur untuk
menabung di BMT.
Dulu saya sebelum adanya BMT NU Cabang Tanah merah Jawa Timur ini, ketika saya ingin menabung saya harus ke Bank terdekat mas, kadang saya harus membuang banyak waktu saya ketika di Bank antriannya panjang.78
78
Hotiyah, Wawancara, Bangkalan, 10 April 2019.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
pihak BMT mejelaskan mengenai pelayanan dan keunggulan
dan bahkan kekurangan yang dimiliki oleh BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa Timur, sehingga ibu Hotiyah tertarik untuk menabung di
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, setelah menabung di
BMTI Ibu Hotiyah merasa dimudahkan untuk menabung karena
adanya pelayanan yang diberikan oleh BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa Timur,
sekarang saya sudah merasa terbantu dengan adanya BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur mas, sebab pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT sangat baik dan saya tidak perlu buang-buang waktu saya untuk menabung keluar karena pihak BMT yang datang langsung ke lokasi saya kerja di Pasar Tanah Merah.79
Selama menjadi nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa
Timur Ibu Hotiyah masih belum menemukan kekurangan terkhusus
dalam pelayanan yang diberikan oleh BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur
Bahkan sampai saat ini dalam segi pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur saya masih belum merasa adanya kekurangan sebab petugas yang bertugas juga ramah, jadi saya merasa dihargai oleh pihak BMT.80
Kepusan pelayanan dirasakan oleh Ibu Hotiyah karena
pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT sistem jemput bola dan
juga petugas yang ramah terhadap nasabah bahkan petugas BMT juga
sangat perhatian terhadap nasabah sehingga nasabah merasa hartanya
79
Ibid. 80
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
terjaga dengan aman, baik itu dari segi keamanan ataupun
pengelolaan dari pihak BMT sehingga nasabah merasa puas dan tidak
khawatir terhadap harta yang ia miliki akan hal yang berbau riba.
Saya merasa puas mas dengan pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, sebab pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT sangat baik dan petugasnya juga ramah mas, jadi saya merasa sangat dihargai, selain itu mas saya juga merasa tenang karena harta tabungan saya terjaga dengan aman oleh pihak BMT, bahkan ketika harta tabungan saya perlu untuk mengeluarkan zakat pihak BMT selalu memberitahu dan membantu menghitungkan berapa yang perlu dikeluarkan.81
b. Sutiah, 45 Tahun, Tanah Merah
Ibu Sutiah mengetahui adanya BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur melalui pegawai yang datang ke tokonya di pasar Tanah
Merah, Ibu Sutiah tertarik untuk menjadi nasabah BMT NU Cabang
Tanah Merah Jawa Timur setelah dijelaskan secara rinci mengenai
pelayanan dan juga produk yang akan diberikan oleh pihak BMT
salah satunya yaitu antar jemput tabungan setiap hari, selain itu
ketika ingin melakukan penarikan hanya dengan tlp ke pihak BMT
maka pihak BMT akan langsung mengantarkan uang sesuai dengan
yang diminta oleh Ibu Sutiah.
Saya mengetahui adanya BMT NU Cabang Tanah Merah jawa Timur itu sejak awal berdirinya BMT yaitu sejak tahun 2017 setelah petugas BMT datang ke took saya di Pasar, dan saya tertarik menjadi nasabah BMT itu setelah dijelaskan secara rinci oleh pihak BMT mas, akhirnya saya mendaftarkan diri menjadi nasabah meskipun awalnya itu saya hanya sebatas mencoba tetapi setelah merasakan pelayanan sistem jemput bola saya merasa
81
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
terbantu untuk menabung mas dan saya juga tidak perlu buang-buang waktu untuk transaksi.82
Ibu sutiah juga merasa sejauh ini tidak merasakan kekecewaan
terhadap pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
sebab pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT sangat maksimal
dan sangat perhatian terhadap nasabah, sehingga nasabah merasa
nyaman ketika didatangi petugas BMT,
tidak mas, sejauh ini saya tidak pernah merasa kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT sebab pelayanannya cukup baik mas, dan saya juga merasa senang jika petugas mampir ke toko.83
Ibu Sutiah merasa puas karena pelayanan pihak BMT dengan
sistem jemput bola dan juga merasa hartanya terjaga, sehingga Ibu
Sutiah juga tidak khawatir dengan adanya riba, sebab infaq dan zakat
juga tersalurkan sebagaimana mestinya.
Alhamdulillah mas saya selama ini merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Meraah, apalagi dengan adanya sistem jemput bola yang diberikan oleh pihak BMT yang setiap hari membawa salinan buku tabungan, dengan sistem itu saya merasa sangat terabantu dan juga merasakan keamanan terhadap harta tabungan saya, apalagi pihak BMT kadang memberi tahu tentang pengelolaan uang tabungan jadi saya merasa tidak khawatir dari hal yang berbau riba, sebab uang hasil pengelolaan juga tersalurkan terhadap orang-oang yang membutuhkan.84
82
Sutiah, Wawancara, Bangkalan, 10 April 2019 83
Ibid. 84
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
c. Farah Dewi, 40 tahun, Tanah Merah
Ibu Farah menjadi nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur sejak tahun 2017, Ibu Farah tertarik menjadi nasabah
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur karena lebih efisien dan
terjamin keamanannya,
Saya merasa BMT NU Cabang Tanah Merah ini sangat efisien mas.85
Ibu Farah juga suka dengan pelayanan yang diberikan oleh
pihak BMT terkait pelayanan dengan sistem jemput bola, sehingga
Ibu Farah tidak perlu repot-repot datang ke kantor untuk menabung.
Saya suka mas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah sebab pekerjaan saya setiap hari jaga toko, jadi yang pasti saya sangat kerepotan jika harus ke kantor untuk menabung, tapi alhamdullah pihak BMT menyediakan petugas yang setiap hari datang ke toko.86
selain itu pegawai BMT juga ramah, bahkan Ibu Farah
mengatakan bahwasannya pelayanan yang diberikan oleh BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur tidak ada kekurangan selama Ibu
Farah menjadi nasabah sejak tahun 2017.
Sejak tahun 2017 saya menjadi nasabah sampai saat ini saya masih belum merasakan pelayanan yang kurang mas, sebab pihak BMT setiap akhir bulan selalu minta saran untuk pengembangan pelayanan.
87
Kepuasan juga dirasakan oleh Ibu Farah Dewi karena pelayanan
yang baik dan juga pengelolaan harta tabungannya terjamin halal
85
Farah Dewi, Wawancara, Bangkalan, 11 April 2019. 86
Ibid. 87
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
sehingga Ibu Farah Dewi tidak khawatir adanya riba di dalam
hartanya.
Puas mas, karena pelayanan yang diberikan oleh BMT Cabang Tanah Merah cukup baik dan di sana produk-produk pengelolaan uang tabungan saya terjamin halal, jadi saya tidak khawatir ada riba di dalam harta tabungan saya.88
d. Khuzairi, 43 Tahun, Burneh
Pak Khuzairi menjadi nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur sejak tahun 2018, pak Khuzairi mengetahui adanya BMT
NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur dari temannya yang
menyarakan datang ke BMT, sebab selama itu Pak Phuzairi belum
menemukan lembaga keuangan yang cocok pelayanannya sesuai
dengan harapan Pak Khuzairi, dan ternyata setelah datang ke BMT
NU Cabang Tanah Merah jawa Timur, Pak Khuzairi merasa
pelayanan yang diberikan oleh BMT NU Cabang Tanah Merah jawa
Timu tidak mengecewakan pihaknya.
Saya merasa pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah ini sudah cuku baik mas.89
Karena adanya pelayanan sistem jemput bola Pak Khuzairi
merasa terbantu ketika ingin melakukan transaksi menabung ataupun
penarikan uang tunai, tanpa harus menguras waktunya datang ke
kantor untuk melakukan transaksi.
Yang paling saya rasakan itu mas, adalah pelayanan dengan sistem jemput bola mas, sebab ketika aku ingin
88
Ibid. 89 Khuzairi, Wawancara, Bangkalan,11 April 2019.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
nabung setiap hari petugas BMT datang ke rumah, dan kalau saya ingin melakukan penarikan tinggal telepon pihak BMT setelah itu pihak BMT mengantarkan uangnya ke rumah. Jadi saya tidak merasa terbebani oleh waktu untuk menabung.90
Pak Khuzairi merasa puas terhadap pelayanan BMT NU
Cabang tanah merah karena yang paling utama yaitu pelayanan
dengan sistem jemput bola, selain itu pak khuzairi juga merasa harta
tabungannya terjaga dengan baik.
Sangat puas mas, ya itu tadi soalnya pelayanan yang yang diberikan pihak BMT NU Cabang Tanah Merah cukup Baik, terutama sistem pelayanan jemput bolanya itu yang membuat saya tidak terbebani untuk menabung, saya juga merasa nyaman dan tidak khawatir dengan pengelolaan uang saya di BMT sebab pihak BMT menjamin tidak ada unsur riba di dalam pengelolaan harta saya.91
2. Data dari pihak internal BMT NU Cabang Tanah Merah jawa Timur
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada
pihak internal BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, peneliti
memperoleh banya informasi terkait masalah yang sedang diteliti,
penelitian ini dilakukan langsung kepada kepala cabang BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur, informasi ini juga memiliki
keterkaitan dengan jawaban yang dibutuhkan oleh penulis sebagai
berikut.
Wawancara dengan kepala cabang BMT NU Cabang Tanah Merah
jawa Timur Moh Syukron
90
Ibid. 91
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
Dari keterangan Pak Syukron awal mula adanya inovasi untuk
mendirikan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, karena untuk
menghadapi kemajuan ekonomi masyarak Tanah Merah dengan
pelayanan dan produk yang diberikan oleh BMT masyarakat tidak
direpotkan untuk menabung.
Awal mula inovasi muncul untuk mendirikan BMT Cabang Tanah Merah ini karena untuk menghadapi kemajuan ekonomi yang di Tanah Merah ini mas, jadi dengan pelayanan BMT NU ini Masyarakat punya semangat untuk menabung.92
selain itu masyarakat juga dmudahkan jika ingin melakukan
pinjaman atau pembiayaan pihak BMT sangat antusias sesuai dengan
kebutuhan nasabah, sebab berdirinya BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur tujuan utamanya membantu masyarakat yang
membutuhkan,
selain kami selalu berusaha untuk memberi pelayanan yang terbaik untuk nasabah, kami juga memberikan kemudahan untuk masyarakat untuk melakukan pembiayaan ataupun pinjaman, sebab berdirinya BMT NU ini memang bertujuan untuk membantu masyarakat.93
Pak Syukron juga menjelaskan tentang bagaimana sistem jemput
bola, sistem jemput bola yang diadakan oleh pihak BMT sudah terbagi
ke beberapa pegawai yang memang bertugas dilapangan.
Pelayanan unggulan kami untuk sementara ini yang kami terapkan yaitu sistem pelayanan jemput bola, dimana kami menyediakan petugas yang memang khusus untuk turun ke lapangan dengan pembagian ketika pagi jam 07:00 WIB sampai Jam 09:00 WIB petugas lapangan ke
92
Moh syukron, Wawancara, Bangkalan, 11 April 2019. 93
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
nasabah yang berada di Tanah Merah bagian utara, jam 09:00 WIB sampai jam 12:00 WIB petugas lapangan ke nasabah di toko-toko yang ada di pasar Tanah Merah dan Jam 13:00 WIB sampai jam 15:00 WIB petugas lapangan ke nasabah yang ada di Tanah Merah bagian selatan.94
Untuk meningkatkan kepuasan nasabah Pak Syukron setiap bulan
sekali meminta saran dan kritik dari seluruh nasabah terkait kebutuhan
yang di inginkan oleh nasabah.
Kami juga setiap bulan sekali juga selalu meminta saran dan juga kritik dari nasabah terkait pelayanan dan juga produk kami sehingga kami bisa mengetahui kebutuhan nasabah.95
Sehingga sekarang BMT NU Cabang Tanah Merah juga
menyediakan pelayanan dengan sistem online, itu juga menyesuaikan
dan juga mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin pesat.
saat ini kami sedang mengupayakan sistem pelayanan yang baru sesuai dengan kebutuhan dan juga kemampuan yang dimiliki oleh nasabah, sistem pelayanan yang sedang dikembangkan saat ini yaitu adanya sistem online dimana masyarakat bisa melakukan cek saldo, transfer saldo antar rekening bahkan melakukan pembayaran hanya dengan bermodalkan gadget atau secara online, melihat perkembangan teknologi selama ini semakin pesat.96
94
Ibid. 95
Ibid. 96
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
BAB IV
ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN BMT NU
CABANG TANAH MERAH JAWA TIMUR MELALUI PRESPEKTIF
HIFDZUL MA<L
A. Analisis Sistem Pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
Pelayanan yang baik dalam sebuah lembaga ataupun perusahaan sangat
diperlukan untuk menunjang kepuasan nasabah, oleh sebab itu BMT NU Cabang
Tanah Merah Jawa Timur selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang
terbaik untuk semua nasabah, sementara ini pelayanan yang diberikan oleh pihak
BMT NU Cabang Tanah merah yaitu:
1. Pelayanan Jemput Bola
Pelayanan sistem jemput bola merupakan pelayanan unggulan yang
berlaku di BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur ini berfungsi untuk
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi tanpa harus menguras
waktu yang dimiliki oleh nasabah, pelayanan sistem jemput bola ini di
prioritaskan terhadap nasabah yang mempunyai keterbatasan waktu untuk
datang ke kantor BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur sehingga
nasabah merasa terfasilitasi terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, sistem pelayanan jemput bola
menjadi pelayanan yang sangat dipadang oleh nasabah, sebab dengan adanya
pelayanan sistem jemput bola di BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
nasabah merasa hemat waktu, dan pihak BMT sendiri menyediakan petugas
khusu yang bertugas di lapangan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
2. Pelayanan di Kantor
Pelayanan di kantor merupakan Pelayanan yang tersedia di kantor
dengan bebrapa petugas yang bertugas untuk menerima nasabah yang datang
ke kantor dan mengimput data yang masuk baik dari nasabah yang datang
langsung ke kantor BMT NU Cabang Tanah Merah maupun yang dihasilkan
oleh petugas lapangan, dan juga mengatur pembukuan dan juga laporan
keuangan yang ada selain itu petugas yang ada di kantor juga menyeleksi
kelengkapan nasabah yang ingin melakukan pelayanan seperti pendaftar
nasabah baru, menabung dan juga yang ingin melakukan pembiayaan.
3. Pelayanan Online
Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, pihak BMT NU
Cabang Tanah Merah berusaha untuk mengembangkan pelayanan yang
sesuai dengan perkembangan teknologi yaitu diadakannya sistem online
dimana masyarakat bisa melakukan cek saldo, transfer saldo antar rekening
bahkan melakukan pembayaran hanya dengan bermodalkan gadget atau
secara online, dengan pelayanan ini nasabah juga merasa sangat terbantu
karena untuk mengetahui informasi terkait BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur maupun produkya cukup dengan menggunakan handphone,
dengan adanya sistem pelayanan online nasabah juga merasa terbantu untuk
tetap memantau keuangan yang ada di dalam tabungannya, dan nasabah
yang awalnya tidak paham terhadap teknologi pihak BMT NU Cabang
Tanah Merah Jawa Timur tetap memberikan bimbingan sampai nasabah
tidak lagi merasakan kebingungan untuk menggunakan aplikasi yang
diterapkan di BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
Menurut penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti pelayanan yang
sangat menunjang terhada kepuasan nasabah yaitu pelayanan sistem jemput
bola sebab masyarakat lebih leluasa untuk berinteraksi langsung dengan
pihak atau petugas BMT NU Cabang Tanah Merah jawa timur, oleh karena
itu pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur terhadap Nasabah sudah sangat baik, hal itu dibuktikan dengan
adanya petugas yang turun langsung ke setiap tempat nasabah untuk
melakukan penabungan ataupun pembiayaan, petugas yang turun ke
lapangan maupun petugas yang bertugas di kantor wajib merespon nasabah
atau masyarakat yang ditemui atau yang datang langsung ke kantor selain
itu nasabah juga diwajibkan untuk tanggap terhadap apa yang dibutuhkan
oleh nasabah sebab pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur sangat
memprioritaskan kenyamanan dan kepuasan nasabah terhadap pelayanan
yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur. Oleh
karena itu nasabah merasa dihargai oleh pegawai layanan ketika pegawai
layanan memberikan respon baik terhadap nasabah.
Ibu Hotiyah selaku nasabah yang sejak awal berdirinya BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur merasakan pelayanan dan perkembangan
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur sampai saat ini mengatakan
bahwasannya pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT sangat membantu,
dimana Ibu Hotiyah ketika ingin melakukan transaksi menabung ataupun
penarikan, pihak BMTNU Cabang Tanah Merah Jawa Timur datang
langsung ke rumah atau lokasi Ibu Hotiyah kerja, jadi beliau tidak usah
membuang waktunya untuk pergi ke kantor dalam melakukan transaksi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
Hal yang sama juga dirasakan oleh Bapak Khuzairi bahwasannya
Bapak Khuzairi juga merasa terbantu untuk menabung tanpa harus
membuang atau mengurangi waktu bekerjanya tetapi menabung tetap
berlangsung, beliau mengatakan juga bahwa Mudah sekali untuk melakukan
transaksi karena setiap hari pihak BMT datang untuk mengambil tabungan
tanpa ada batas minimum, jadi meskipun Bapak Khuzairi menabung
dilembaga beliau merasa seperti menabung di rumah sendiri.
pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah
tidak hanya keputusan dari pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa
Timur, tetapi saran dan masukan dari nasabah juga sudah banyak diterapkan
oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, sebab pihak BMT
NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur selalu berupaya supaya pelayanan
yang diberikan oleh pihak BMT sesuai dengan apa yang sudah diharapkan
dari awal oleh nasabah.
B. Analisis Kepuasan Nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur Melalu
Prespektif Hifdzul Ma<l
Kepuasan yang dirasakan oleh nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur sangat berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT
NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur seperti sistem pelayanan di kantor, sistem
pelayanan online dan juga sistem pelayanan jemput bola, oleh sebab itu peneliti
dapat menyimpulkan dari hasil penelitian di atas sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh peneliti terhadap 4 informan, sebagai berikut:
Penilaian Ibu Hotiyah terhadap pelayanan BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa Timur, berdasarkan teori kepuasan bahwasannya Ibu Hotiyah merasa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
sangat puas atas pelayanan yang diberikan oleh BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur baik dari pelayanan di kantor yang disediakan oleh pihak BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur dan juga sistem pelayanan online terutama
dalam pelayanan sistem jemput bola sebab meskipun ada beberapa pelayanan
yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa timur yang
peling menunjang terhadap kepuasan Ibu Hotiyah yaitu sistem jemput bola selain
itu dalam pengukuran kepuasan Ibu Hotiyah sudah masuk dalam kategori sangat
puas selain itu dalam pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
sudah menjanjikan terkait keamanan harta yang dimiliki oleh Ibu Hotiyah baik
dalam segi penyimpanan dan pengenlolaan harta tersebut oleh pihak BMT NU
Cabang Tanah merah Jawa Timur, menurut Ibu Hotiyah beliau selalu menerima
pemberitahuan ketika uang tabungannya perlu mengeluarkan zakat dan pihak
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur membantu dalam menghitung
berapa yang perlu dikeluarkan, oleh karena itu Ibu Hotiyah merasa hartanya itu
bersih dari yang namanya riba.
Penilaian Ibu Farah Dewi terhadap pelayanan BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa Timur juga berkaitan dengan Ibu Hotiyah, bahwasannya pelayanan
yang sangat berpengaruh terhdap kepuasan Ibu Farah Dewi yaitu selain
pelayanan di kantor dan juaga sistem pelayanan online yang sangat berpengaruh
terhadap kepuasan Ibu Farah yaitu sistem jemput bola meskipun dalam pelayanan
yang diberikan oleh BMT NU Cabang Tanah Merah terdapat beberapa pelayanan
yaitu sistem pelayanan di kantor dan juga sistem online akan tetapi yang sangat
menunjang terhadap kepuasan Ibu Farah Dewi yaitu sistem jemput bola,
sehingga pelayanan yang diberikan oleh BMT NU Cabang Tanah Merah sudah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
sesuai dengan Hifdzul Ma<l karena sudah menjamin ke amanan tehadap harta
tabungan Ibu Farah Dewi yang dititipkan ke BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur sehingga Ibu Farah Dewi merasa sangat puas, sebab sangat efisien
baik itu efesien waktu maupun tenaga dalam melakukan transaksi, selain Ibu
Farah Dewi setiap hari selalu menerima penjelasan saldo yang tercatat dalam
buku tabungan sehingga Ibu Farah Dewi merasa hartanya aman, karena hartanya
terjaga dengan baik, kadang kalau perlu mengeluarkan zakat pihak BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur menjelaskan dan juga membantu
menhitungkan berapa yang harus dikeluarkan sehingga selain merasa aman
terhadap harta tabungan Ibu Farah Dewi juga merasa harta tabungannya bersih
dari harta riba.
Penilaian Ibu Sutiah terhadap pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah
jawa Timur tidak lain dari informasi yang peneliti dapatkan dari kedua informan
di atas bahwasannya, pelayanan yang diberikan BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur sudah meliputi teori ciri-ciri pelayanan yakni pelayanan BMT NU
Cabang Tanah Merah Jawa Timur sudah memberikan karyawan yang baik
terhadap nasabah BMT NU Juga menyediakan sarana dan prasarana yang baik
selain itu juga bertnggung jawa terhadap nasabah dan mampu melayani secara
cepat sehingga Ibu Sutiah sudah sangat puas, karena pelayanan yang diberikan
oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur menurut teori Hifdzul
Ma<l memberikan rasa aman terhadap harta yang dititipkan oleh Ibu Sutiah,
dimana dalam pengelolaan harta yang Ibu Sutiah tabung sudah sepenuhnya
menjadi tanggung jawab pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur,
hingga saat ini Ibu Sutiah belum menemukan kekurangan dalam pelayanan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
maupun dalam pengelolaan yang dilakukan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa Timur, dalam pengelolaan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa
Timur juga ada tabungan TARAWI dimana hasil pengelolaan uang tabungan juga
tersalurkan ke masyarakat yang membutuhkan seperti anak yatim piatu dan juga
fakir miskin sehingga dalam harta yang Ibu Sutiah tabung aman dan bersih dari
yang namanya riba. Tidak ada potongan bahkan ada bonus dalam bonus tersebut
memang tidak dijelaskan di awal oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur melainkan setelah bonus itu tercatat di buku tabungan nasabah
petugas BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur menjelaskan terkait bonus
yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur .
Penilaian Bapak Khuzairi terhadap pelayanan BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa timur, yang peneliti dapatkan dari Bapak Khuzairi, beliau
memaparkan tentang kemudahan dalam melakukan transaksi. Kemudahan
tersebut beliau dapatkan dari hasil beberapa pelayanan yang diberikan oleh pihak
BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur yaitu pelayanan yang tersedia di
kantor dan juga pelayanan dengan sistem online tetapi yang sangat mendorong
terhadap kepuasan Bapak Khuzairi yakni pelayanan jemput bola yang
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi di setiap harinya dengan model
mendatangi nasabah ke tempatnya. Selain itu, pihak BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa Timur juga memberikan keringanan terkait dengan berapa jumlah
nominal yang akan di tabungkan yang selanjutnya pihak BMT NU Cabang Tanah
Merah Jawa Timur akan menjamin keamanan terhadap harta tabungannya selain
itu pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur juga menglola Tabungan
nasabah sesuai dengan Hifdzul Ma<l dimana harta tabungan nasabah dhindarkan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
80
dari hal yang berbau riba. sehingga Bapak Khuzairi merasa sangat puas dan juga
merasa terbantu dengan pelayanan yang sudah menjamin keamanan terhadap
harta tabungan Bapak Khuzairi karena di BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa
Timur menerapkan juga sistem bagi hasil sehingga nantinya nasabah akan merasa
aman dan percaya dengan produk-produk yang ditawarkan oleh BMT NU Tanah
Merah Jawa Timur.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan di lapangan dan telah dijelaskan dalam
bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan menjelaskan kesimpulan dari
analisis nasabah terhadap pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah melalui
prespektif Hifdzul Ma<l. Berikut kesimpulan dari analisa yang dibuat.
1. Pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur terhadap nasabah,
pelayanan yang ditawarkan oleh BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur
ada tiga yaitu pelayanan di kantor, pelayanan sistem online dan pelayanan
unggulan yang berikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah terhadap
nasabah yaitu sistem pelayanan jemput bola. Dimana pihak BMT NU
Cabang Tanah Merah menyediakan petugas lapangan untuk datang ke setiap
rumah atau tempat nasabah bekerja, sehingga nasabah tidak perlu menguras
waktu menabung di BMT NU Cabang Tanah Merah, selain itu BMT NU
Cabang Tanah Merah menjamin terkait kemanan harta tabungan Nasabah
dan pihak BMT NU Cabang Tanah Merah selalu berupaya meningkatkan
pelayanan dengan cara setiap bulan sekali pihak BMT NU Cabang Tanah
Merah selalu minta saran dan kritikan dari nasabah, sehingga sekarang
muncul pelayanan sistem online.
2. Pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa
Timur sangat berkaitan dengan kepuasan yang dirasakan oleh nasabah,
dimana nasabah sebagai penerima pelayanan merasakan tiga pelayanan yang
disediakan oleh BMT NU Cabang Tanah merah Jawa Timur, tiga pelayanan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
82
itu yaitu pelayanan yang disediakan di kantor dan juga sistem online dan
yang paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah yakni pelayanan dengan
sistem jemput bola sehinga nasabah BMT NU Cabang Tanah Merah jawa
Timur sudah sangat puas terhdap pelayanan BMT NU Cabang Tanah Merah
Jawa Timur, sebab dari hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap
nasabah, sesuai dengan prespektif Hifdzul Ma<l harta tabungan nasabah
terjaga dengan baik sehingga keamanan terhadap harta tabungan nasabah
terjamin selain itu pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur juga
mengelola uang tabungan nasabah sesuai dengan pandangan Hifdzul Ma<l
dalam artian dalam pengelolaan itu tidak ada unsur riba ataupun yang
melanggar dalam aturan Hifdzul Ma<l.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis dapat memberikan beberapa saran
yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan masukan untuk pihak-pihak
terkait pihak BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur:
1. Sistem pelayanan online lebih dikembangkan lagi dengan inovasi terbaru
baik dari segi tampilan maupun dari segi penambahan fitur.
2. sebaiknya diadakan karyawan khusus (SDM) yang ahli dalam bidang IT yang
bertugas untuk mengelola dan mengawasi aplikasi secara intens. Dengan
demikian lembaga keuangan mikro syariah khususnya BMT NU Cabang
Tanah Merah Jawa Timur dapat mengembangkan kualitas pelayanan online.
Dalam penelitian ini tentu saja masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan bagi peneliti selanjutnya agar menambah indikator
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
83
penelitian berdasarkan lima kebutuhan dalam Miq<ashi>d Sya<rah pada umumnya
atau salah satu dari lima kebutuhan dasar pada khususnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
84
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, Maqa>s{hid as-Syari>’ah. (Jakarta: Amzah
2009).167
Aan Finarti dan Purnama Putra, ‚Implementasi Maqashid Al-Syari’ah
Terhadap Pelaksanaan CSR Bank Islam: Studi Kasus Pada PT. Bank
BRI Syariah‛, Share, E-ISSN: 2549-0648, Vol. 4,
Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, Maqa>s{hid as-Syari>’ah, (Jakarta: Amazah,
2017), 169.
Ali Rama dan Makhlani, ‚Pembangunan Ekonomi dalam Tinjauan
Maqa>s{hid as-Syari>’ah‛, Dialog Vol. 36, No. 1, (Agustus, 2013).
Atep Adya, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Cetakan ke-II (Jakarta: Elex
Media Komputindo 2006), 26
Abdul Suharto Majid, Customer Service dalam Bisnis jasa Transportasi, (Jakarta: Rjawali Pres, 2009), 35.
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung:
Alfabeta, 1992), 231
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013), 133.
Barrie Hopson & Mike Scally, Langkah Menuju Sukses Pelayanan yang bermutu, (Jakarta: Arcan 1997), 2-3
Dedi Hartawan, ‚Pengaruh Internet Banking Terhadap Kepuasan Nasabah
(Studi Kasus Pada Nasabah Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang
Palembang)‛, I-Economic Vol.3. No 2. (Desember 2017).
Daryanto & Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Pelayanan Prima, Bintoro (ed.) (Yogyakarta: Gava Media, 2015), 135.
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, total Quality Manajement, (Yogyakarta : Andi, 2003), 102
Farah Dewi, Wawancara, Bangkalan, 11 April 2019.
Handi Irawan, 10 prinsip kepuasan pelanggan. (Jakarta:PT Elex Media
komputindo 2002).2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
85
Hadi, Kuncoro. ‚Implementasi Maqa>s{hid as-Syari>’ah Sebagai Indikator
Perusahaan Islami‛, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial,
Vol. 1, No. 3, (Maret, 2012).
Hotiyah, Wawancara, Bangkalan, 10 April 2019.
Iva Nurdiana Nurfarida dan Rita Indah Mustikowati, ‚Peranan Kualitas
Layanan dan Kepuasan Pelanggan dalam Membangun Kepercayaan
Nasabah Bank Syariah‛, Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 1,
No. 2, (2014).
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 140
Kolter dan armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Priciple Of Management), edisi 12, (Indonesia: Erlangga, 2018), 266.
Khuzairi, Wawancara, Bangkalan,11 April 2019.
Kasmir, Etika Costumer Service, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006),
3.
Moh Nasuka, ‚Peningkatan Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan
Pelanggan dengan Layanan Inti (Suatu Pendekatan Konsep Islamic
Marketing)‛, Jurnal Syari’ah dan Hukum Diktum, Volume 15,
Nomor 2, (Desember, 2017).
Moh Syukron, sebagai kepala cabang BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa
Timur, Wawancara, Bangkalan, 11 April 2019
M. Nur Arianto Al Arif, ‚Perilaku Konsumen Muslim Dalam
Memaksimumkan Kepuasan‛, Jurnal Sosio-Religia LinkSas
Yogyakarta, Vo. 9, No. 2, (2010).
Muhammad Adam, Manajemen Pamasaran Jasa,(Bandung: Alfabeta 2015),
16.
Maftukhatusolikhah, ‚Mempertimbangkan Tingkat Maqasid asy-Syari’ah
dalam Penentuan Anggaran Belanja Pemerintah (Evaluasi terhadap
APBN 2008-2013)‛, Intizar Vol. 21, No. 1, (2015).
Muhammad Mufid, Ushul Fiqh EKonomi dan Keuangan Kontemporer dari Teori ke Aplikasi, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), 165.
NUOnline:5 Agustus 2007;12:45.
Philip Kolter, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: prenhallindo, 1997), 53.
Philip Kolter, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
86
dan kontrol, (Jakarta: Prenhalindo, Jilid, II, 1997), 49
Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2017), 155.
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek, (Jakarta
: Salemba Empat, 2001), 158
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Selemba Empat,
2001), 148.
Sandy Rizki Febriadi, ‚Aplikasi Maqa>s{hid as-Syari>’ah dalam Bidang
Perbankan Syariah‛, Amwaluna, E-ISSN: 2540-8402, Vol. 1, No. 2,
(Juli, 2017).
sejarah BMT NU Cabang Tanah Merah Jawa Timur, Tahun 2017,
Bangkalan.
Suherman, ‚Penerapan Prinsip Bagi Hasil pada Perbankan Syariah Sebuah
Pendekatan Al-Maqasidu Al-Syariah‛, Al Mashlahah Jurnal Hukum
dan Pranata Sosial Islam Vol. 2, No. 03, (2014).
Sutiah, Wawancara, Bangkalan, 10 April 2019
Sri Wigati, ‚Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam‛, Maliyah
Vol. 1, No. 1, (Juni, 2011), 27.
Tjiptono, Manajemen Jasa,(Yogyakarta: Andi Offset, 1996), 70.
Usmara, implementasi Manajemen Stratejik : Kebijakan dan Prose (Yogyakarta: Amara Books 2003), 231.
Zuliana Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, (Yogyakarta :
Ekonisia, Ed. I,Cet. III, 2004) 22