MOTIF-MOTIF MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN … filei motif-motif mempelajari bahan mata pelajaran...
Transcript of MOTIF-MOTIF MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN … filei motif-motif mempelajari bahan mata pelajaran...
i
MOTIF-MOTIF MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN
PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI KELAS II SMP
TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2008/ 2009
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Yohana Upeu
NIM: 021114011
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:”Tangan kiri-Nya ada dibawah kepalaku, tangan kanan-Nya memeluk aku”
(Kidung Agung, 8:3)
Kupersembahkan kepada:
Kedua orang tua ku papa Robertus Ruhing dan mama Lourentia Baleh Adik-
adik ku Wenefrida upik, Anastasia Umi, Maria Magdalena Ani, Efrosina
Darmiati Kiki, Kupertinus Marto Wirjono Bagus.zAlmamater yang ku kasihi.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Oktober 2008
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yohana Upeu
Nomor Mahasiswa : 021114011
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
MOTIF-MOTIF MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI KELAS II SMP
TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/ 2009
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 Oktober 2008 Yang menyatakan
(Yohana Upeu)
vi
ABSTRAK
MOTIF-MOTIF MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN PARA SISWA
PUTRA DAN PUTRI KELAS II SMP TAMAN DEWASA JETIS
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
Yohana Upeu
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Masalah pertama yang akan diteliti adalah apa saja motif para siswa putra
kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009
mempelajari bahan mata pelajaran? Masalah kedua adalah apa saja motif para
siswa putri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, Tahun Ajaran
2008/2009 mempelajari bahan mata pelajaran?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekploratif dengan
metode survei. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motif-motif
mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putra dan putri kelas II SMP Taman
Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Populasi penelitian adalah
siswa kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009
yang berjumlah 175 siswa. Sampel penelitian adalah 100 siswa terdiri dari 48
putra dan 52 putri. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat
pegumpulan data kuesioner moti-motif para siswa putra dan putri mengenai alasan
siswa mempelajari bahan mata pelajaran. Teknik analisis data yang digunakan
adalah tabulasi, frekuensi dan presentase.
(1) Urutan motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran
adalah dua motif (46%), satu motif (44%) dan tiga motif (10%). (2) Jawaban
motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran yang paling banyak
adalah ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan diri. (3) Urutan peringkat
motif para siswa putri mempelajari bahan mata pelajaran adalah peringkat
pertama para siswa putri memilih dua motif (63,5%), peringkat kedua satu motif
vii
(23%) dan peringkat ketiga tiga motif (13,5%).(4) Jawaban motif para siswa putri
mempelajari bahan mata pelajaran yang paling banyak adalah para siswa ingin
punya kompetensi dan mengaktualisasikan diri.
viii
ABSTRACT
THE MOTIVE OF THE STUDENTS IN LEARNING THE SUBJECT MATERIAL OF THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP TAMAN
DEWASA JETIS, YOGYAKARTA, 2008/2009
Yohana Upeu Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The first problem that would be investigated was what are the motives of the male
student in learning the subject material of the second year students of SMP Taman
Dewasa Jetis, Yogyakarta, 2008/2009? The second problem was what are the
motives of the female students in learning the subject material of the second year
students of SMP Taman Dewasa Jetis, Yogyakarta, 2008/2009?
The type of this research was explorative research using survey method. The
objective of this research was to identify the motives of the male and female
students in learning the subject material of the second year students of SMP
Taman Dewasa Jetis, Yogyakarta 2008/2009. The population of the research was
the second year students Of SMP Taman Dewasa Jetis, Yogyakarta, 2008/2009,
which 175 students. The sample of the research consisted of 48 male and 52
female students. The research applied the questionnaire as the instrument for
collecting the data Indonesia relation with the students’ motives of learning. And
the techniques of the data analysis applied were tabulation, frequency, and
percentage. (1) The rank of the male students’ learning motives indicated that
46% of the students possessing two motives, 44% with one motive, and 10% with
three motives. (2) Mostly the male students’ motives were the competence and
self-actualization. (3) Meanwhile, the rank of the female students’ learning
motives indicated that 63.5% of the students possessing two motives, 23% with
one motive, and 13.5% with three motives. (4) Mostly the male students’ motives
are to possess the competence and self-actualization.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang penuh kasih menuntunku selama
menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma mulai dari awal sampai selesainya
penulisan sikripsi berjudul “Motif-motif Siswa Mempelajari Bahan Mata
Pelajaran Para Siswa Putera dan Puteri Kelas II SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
terselesainya penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tak langsung.
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.
2. Drs. Wens Tanlain, M.Pd. Pembimbing yang dengan tulus hati dan penuh
kesabaran membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi
ini.
3. Para siswa-siswi kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran
2008/2009 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian dan bersedia
mengisi kuesioner dengan jujur.
4. Drs.Sunardi, M.Hum. Kepala sekolah Taman Dewasa Jetis Yogyakarta, yang
telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di sekolah ini.
5. Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta
yang telah membantu dalam proses penelitian ini.
6. Kedua orang tuaku yang terkasih papa Robertus Ruhing dan mama Laurentia
Baleh telah memberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan di
perguruan tinggi, terima kasih papa dan mama untuk segalanya.
7. Kelima adikku yang terkasih Upik, Umi, Ani, Kiki dan Bagus. Terima kasih
atas dukungan dari pulau seberang Kal-Bar.
x
8. Teman-teman BK 2002 Kelas A, terima kasih atas kebersamaan kita di
KII/27. Terima kasih atas pengertian teman-teman saat saya jatuh dalam
menjalani panggilan kalian semua menerima ku apa adanya. Terima kasih
atas kedatangan kalian di kost ku untuk memberi perhatian, dukungan, dan
membuat aku bisa tersenyum.
. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan pihak lain yang
berkepentingan berkisar hal yang sama.
Penulis
Yohana Upeu
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................................................v
ABSTRAK............................................................................................................vi
ABSTRACK........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR..........................................................................................ix
DAFTAR ISI........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..................................................................................3
E. Definisi Operasional...............................................................................3
BAB II. KAJIAN TEORI....................................................................................4
A. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.................................................4
1. Kurikulum Sekolah Pertama...........................................................4
2. Struktur Kurikulum SMP................................................................5
3. Pengajaran Kelas.............................................................................6
4. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa........................................7
5. Sikap Belajar Siswa.........................................................................9
6. Cara Belajar Siswa.........................................................................10
7. Siswa Mempelajari Sendiri Bahan Mata Pelajaran........................11
8. Cara Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran............................12
xii
B. Motif Siswa Mempelajari Bahan MataPelajaran....................................12
1. Arti Motif Siswa Mempelajari..........................................................12
2. Macam-macam Motif SiswaMempelajari.........................................13
C. Jenis Kelamin Siswa dan Motif Mempelajari Bahan Mata Pelajaran ...16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................................18
A. Jenis Penelitian.......................................................................................18
B. Populasi Penelitian.................................................................................18
C. Instrumen Penelitian...............................................................................19
1. Kuesioner.........................................................................................19
2. Validitas dan Reliabilitas.................................................................19
D. Prosedur Pengumpulan Data...................................................................20
1. Tahap Persiapan...............................................................................20
2. Tahap Pelaksanaan...........................................................................21
E. Teknik Analisis Data..............................................................................21
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................22
A. Hasil Penelitian.......................................................................................22
1. Motif Para Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran...........22
2. Motif Para Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran............25
B. Pembahasan.............................................................................................27
BAB V. PENUTUP...............................................................................................29
A. Kesimpulan.............................................................................................29
B. Saran........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31
LAMPIRAN..........................................................................................................32
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Struktur Kurikulum SMP...........................................................................5
Tabel 2: Kategori Motif Para Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran... 22
Tabel 3: Rincian Satu Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.....23
Tabel 4: Rincian Dua Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran..... 23
Tabel 5: Rincian Tiga Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.....23
Tabel 6: Kategori Motif Para Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran... 24
Tabel 7: Rincian Satu Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran......25
Tabel 8: Rincian Dua Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran......25
Tabel 9: Rincian tiga Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran...... 25
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Kuesioner Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran......................32
Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian...........................................................................33
Lampiran 3: Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian..................................34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya pendidikan berlangsung seumur hidup. Pendidikan
merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan dikatakan sebagai
suatu proses dimana pendidik dengan sengaja dan penuh tanggung jawab
memberi pengaruh kepada anak didik demi kemajuan anak didik. Menurut
Suryabrata (1984:1) proses pendidikan berawal dari memberi dorongan
kepada anak didik dan mereka mengunakannya. Pendidikan ini dimulai sejak
dalam keluarga dan berlanjut ke pendidikan sekolah.
Secara umum para guru memberi perhatian untuk meningkatkan motif
belajar siswa dalam berbagai kegiatan pendidikan sekolah. Dalam kenyataan
motif dari siswa masih sangat kurang dalam mengikuti proses pendidikan
sekolah. Ini dibuktikan melalui sikap siswa di kelas ada yang tidur-tiduran,
main HP, mengambar sendiri, main karcis dengan teman. Secara umum siswa
pria main HP, tidur-tiduran dan mengambar. Sedangkan siswa putri umumnya
main HP dan main karcis dengan teman. Kejadian semacam ini peneliti
temukan saat melakukan observasi terhadap pengajaran kelas saat teman
praktikan memberikan bimbingan di kelas.
Siswa bersekolah karena ingin mendapat ilmu pengetahuan, dan ingin
mengembangkan bakat-bakat yang mereka miliki serta berkumpul dengan
teman sebaya yang akan saling membantu satu sama yang lain. Siswa
1
2
didampingi oleh para guru dalam mengembangkan bakat-bakat mereka. Guru
membantu siswa dan mengarahkan mereka dalam menentukan pilihan sesuai
bakat dan minat. Siswa di sekolah mempelajari bahan mata pelajaran. Ada
teori dan ada praktek.
Karena diperlukan informasi yang objektif mengenai motif-motif siswa
mempelajari bahan mata pelajaran. Informasi ini dapat diperoleh melalui
penelitian ini. Penelitian dibatasi pada siswa kelas II SMP Taman Dewasa
Jetis Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009.
Pertayaan yang timbul adalah apa yang mendorong siswa untuk mempelajari
bahan mata pelajaran?
B. Rumusan Masalah
Masalah penelitian adalah:
1. Apa saja motif para siswa putera kelas II SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/ 2009 mempelajari bahan mata pelajaran?
2. Apa saja motif para siswi puteri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/ 2009 mempelajari bahan mata pelajaran?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui motif-motif mempelajari bahan
mata pelajaran para siswa putra dan putri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/ 2009.
3
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru mengembangkan proses
Bimbingan dan Konseling Belajar di Sekolah.
E. Definisi Operasional
1. Motif siswa mempelajari adalah alasan siswa yang menimbulkan
dorongan, bagi siswa untuk mempelajari bahan mata pelajaran, mencakup
alasan ingin tahu lebih, kecenderungan mengaktualisasi diri, dorongan
untuk bergaul efektif dengan lingkungan, serta melihat diri sebagai
penyebab dan orang lain sebagai penyebab dan diukur dengan kuesioner
motif-motif siswa mempelajari bahan mata pelajaran di kelas II SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/ 2009.
2. Jenis kelamin siswa adalah identitas dari siswa putera atau puteri. Ada
kelompok putera dan ada kelompok puteri.
4
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
Ada jenjang pendidikan dasar yang dimulai dengan Sekolah Dasar dan
dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama. Program pendidikan tiap sekolah
di rumah dalam kurikulum setiap sekolah.
1. Kurikulum Sekolah Pertama.
a. Pengertian Kurikulum Sekolah
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
belajar pengajaran di sekolah. Arti kurikulum khusus digunakan dalam
bidang pendidikan, yakni sejumlah mata pelajaran, bahan kuliah di
sekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai
suatu ijasah atau tingkat. Nasution (1982: 13) Kurikulum sekolah dapat
dipandang sebagai bagian dari kehidupan siswa di bawah bimbingan
sekolah, yang diatur secara khusus untuk tujuan tertentu. Kurikulum
ini merupakan alat yang digunakan siswa selama bersekolah. Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nomor. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1, ayat
19.
“Kurikulum adalah seperangakat rencana dan pengaruh mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
4
5
tujuan pendidikan tertentu”. Jadi, ada kurikulum untuk Sekolah
Menengah Pertama.
b. Isi Kurikulum Sekolah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan Nasional Bab X Pasal 37 ayat 1; menegaskan
bahwa:
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: 1) pendidikan agama; 2) pendidikan kewarganegaraan; 3) bahasa; 4) matematika; 5) ilmu pengetahuan alam; 6) ilmu pengetahuan sosial; 7) seni dan budaya; 8) pendidikan jasmani dan olahraga; 9) keterampilan/kejuruan; dan 10) muatan lokal.”
2. Struktur Kurikulum SMP.
Struktur kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel berikut peraturan Meteri,
Nomor 22 Tahun 2006.
Tabel 1. Struktur Kurikulum SMP
Kelas dan Alokasi Waktu Kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, muatan Komponen VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
6
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2 2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 32 32 32
2*) Ekuivelensi dua jam pembelajaran
3. Pengajaran kelas
Siswa di sekolah melakukan kegiatan mempelajari bahan tiap mata
pelajaran dan bahan muatan lokal. Kegiatan siswa mempelajari teori dan
siswa berlatih memecahkan masalah dengan menggunakan teori tersebut.
Siswa melakukan kegiatan mengolah bahan dengan bantuan guru selama
pelajaran kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan siswa mempelajari
bahan mata pelajaran di luar kelas.
Menurut Hamalik, pengajaran dilakukan dalam batas ruang kelas
saja. Jadi terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam ruang kelas
(Hamalik,1983:46). Pada saat dalam ruang kelas siswa mengikuti proses
belajar bersama guru mata pelajaran tertentu. Ada siswa yang dengan
tekun mengikuti proses mempelajari bahan mata pelajaran dan ada juga
siswa yang tidak tekun. Ada berbagai kemungkinan bagi siswa yang tekun
merasa senang dengan mata pelajaran tertentu karena merasa itu akan
7
mendukung cita-citanya kelak, dan bisa saja karena guru yang mengajar
mudah untuk dipahami oleh siswa. Sedangkan bagi siswa yang kurang
tekun bisa jadi merasa mata pelajaran tertentu tidak memberi dukunggan
untuk cita-citanya atau bisa jadi guru yang menyampaikan materi tidak
menarik dan sulit dipahami oleh siswa.
4. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa.
Kegiatan yang dilakukan dalam Bimbingan dan Konseling Belajar
adalah melakukan kegiatan bimbingan. Kegiatan Bimbingan dan
Konseling Belajar bisa dilakukan secara individu dan kelompok dilihat
dari kebutuhan siswa. Siswa membutuhkan keterampilan dan kebiasaan
mempelajari bahan mata pelajaran yang sering disebut dengan cara belajar
siswa. Siswa sangat membutuhkan itu dari guru pembimbing. Guru
pembimbing memberikan cara mempelajari bahan mata pelajaran serta
membiasakan diri untuk menggunakannya. Pada saat itu siswa berinteraksi
dengan guru pembimbing. Akhirnya siswa menggunakan sendiri hasil
belajarnya dari guru pembimbing untuk melaksanakan tugas mempelajari
bahan mata pelajaran.
Guru pembimbing juga melakukan beberapa kegiatan dalam
membantu siswa yaitu Bimbingan dan Konseling Pribadi, Bimbingan dan
Konseling Sosial, Bimbingan dan Konseling Belajar dan Bimbingan dan
Konseling Karir.
8
a. Bimbingan dan Konseling Pribadi.
Guru pembimbing membantu siswa dalam cara mengenal dirinya
mencakup cara memahami dirinya, cara menerima dirinya, cara
menggunakan kemampuannya dalam kegiatan sehari-hari dalam
rumah, dalam sekolah, dan dalam masyarakat sekitar.
b. Bimbingan dan Konseling Belajar.
Guru membantu siswa dalam cara belajarnya mencakup cara
memahami dan cara menerima program pendidikan yang ditempuh,
mahir menggunakan cara-cara belajar yang sesuai dengan masing-
masing mata pelajaran atau tugas dari sekolah.
c. Bimbingan dan Konseling Karir.
Guru membantu siswa dalam cara membagun karirnya mencakup cara
memilih program studi yang sesuai dengan kemampuannya, minat,
cita-cita akan bidang pekerjaan yang akan ditekuni di kemudian hari.
d. Bimbingan dan konseling Sosial.
Guru membantu siswa dalam cara mengenal lingkungan sosialnya
mencakup cara memahami lingkungannya yaitu orang lain, keluarga,
kelompok sosial, alam sekitar, budaya dan peristiwa. Serta cara
bergaul dengan pasangan hidup, cara menerima atau bersikap positif
terhadap lingkungan.
Kegiatan Bimbingan dan Konseling belajar berpusat pada sikap belajar
siswa. Siswa yang senang pada salah satu mata pelajaran di sekolah
akan menggunakan banyak waktu untuk melakukan kegiatan belajar
9
suatu mata pelajaran secara teratur. Kegiatan belajar yang dilakukan
secara teratur akan memberi hasil belajar yang tinggi bagi siswa.
Keberhasilan dalam belajar akan membuat sikap disiplin karena siswa
sadar sikap tekun dan teratur akan membawa kesuksesan dalam proses
belajar siswa.
5. Sikap Belajar Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek berupa orang, barang, dan sebagainya baik secara positif
maupun negatif (Syah 2006: 49). Sikap merupakan kemampuan internal
yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih- lebih bila terbuka
bagi kemungkinan untuk bertindak. Orang yang memiliki sikap jelas,
mampu untuk memilih secara tegas diantara beberapa kemungkinan
(Winkel, 2004;117). Siswa yang memandang mempelajari bahan mata
pelajaran dengan tekun sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat baginya,
memiliki sikap yang positif terhadap sikap tekun dan sebaliknya bagi siswa
memandang mempelajari bahan mata pelajaran dengan sikap tekun sebagai
sesuatu yang tidak berguna.
Siswa yang senang mempelajari salah satu mata pelajaran, maka
siswa banyak meluangkan waktu mempelajari bahan mata pelajaran secara
tekun. Siswa yang kurang senang terhadap salah satu mata pelajaran, maka
siswa tidak mau meluangkan waktu untuk lebih tekun mempelajari bahan
mata pelajaran. Sikap siswa mempelajari bahan mata pelajaran yang
10
merupakan kekuatan dalam kegiatan siswa mempelajari sikap belajar
didasarkan pada motif atau alasan siswa mempelajari. Motif siswa
mempelajari bahan mata pelajaran sangat penting dalam melakukan kegiatan
mempelajari bahan mata pelajaran secara tekun.
Kadang-kadang siswa belum menyadari alasan mempelajari bahan
mata pelajaran. Partisipasi siswa dalam kegiatan bimbingan dan konseling
belajar. Mendorong siswa menyadari alasan mempelajari bahan dan
menumbuhkan sikap menerima bahan mata pelajaran.
6. Cara Belajar Siswa.
Cara belajar siswa adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa untuk
mempelajari bahan mata pelajaran. Siswa melakukan berbaga i cara yang
dirasa cocok bagi dirinya dalam proses belajar. Ada dua hal yang
dilakukan yaitu menyusun jadwal belajar harian di rumah dan cara
mempelajari bahan dari teks.
a. Menyusun jadwal belajar harian di rumah.
Siswa di rumah melakukan berbagai macam kegiatan diantaranya
melanjutkan mempelajari bahan mata pelajaran dari sekolah. Untuk itu
siswa membuat jadwal belajar harian di rumah.
b. Cara mempelajari bahan dari teks.
Sejak awal memasuki bangku sekolah, siswa tentu memiliki cara belajar.
Di antara cara belajar yang dimiliki itu tentu ada cara yang efektif bagi
siswa. Cara yang baik itu tentu tetap diteruskan. Di bawah ini ada bebera
cara mempelajari bahan dari teks:
11
1) Menyelesaikan tugas (membaca buku teks) sesegera mungkin.
2) Membaca tugas dengan hati-hati dan seksama.
3) Mengaris bawahi kata atau ungkapan penting dalam teks.
4) Membuat catatan di pinggir kanan atau kiri halaman.
5) Membuat garis per bab.
6) Menyalin pertanyaan atau ungkapan penting dalam catatan.
7) Mempelajari gambar, grafik, peta, tabel yang ada dalam teks.
7. Siswa Mempelajari Sendiri Bahan Mata Pelajaran.
Kegiatan belajar mandiri yaitu sistem memperlajari bahan pelajaran
yang menjadi program pendidikan sekolah tanpa kehadiran guru atau tanpa
ditugaskan oleh guru. Siswa berusaha belajar sendiri tanpa bimbingan dari
orang lain. Belajar mandiri menandakan siswa mempelajari sendiri bahan-
bahan program pendidikannya. Secara umum kegiatan belajar siswa berpusat
pada:
a. Kegiatan penyeleksian mencakup menemukan informasi asli, membuat
catatan penting, mencari ide pokok.
b. Kegiatan pemahaman mencakup melihat bahan lebih awal dan mencari
sumber bahan.
c. Kegiatan penguat ingatan mencakup mengkaji ulang bahan, mengigat
butir penting dan mengetes sendiri.
d. Kegiatan penjabaran lanjutan menyangkut pertanyaan pada diri
sendiri,membentuk citra diri dan menarik analogi.
12
e. Kegiatan pengintegrasian mencakup mengungkapkan sendiri, membuat
ilustrasi, diagram, menggunakan banyak sumber bahan, mengaitkan
dengan pengetahuan yang sudah dimiliki dan menjawab sendiri
masalah.
f. Kegiatan pemantauan mencakup mengecek apa yang telah dikuasai,
menyadari kekuatan dan kelemahan.
8. Cara Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Siswa mempelajari bahan mata pelajaran, karena ditugaskan oleh
guru. Siswa mempelajari bahan mata pelajaran yang menjadi program
pendidikan sekolah tanpa ditugaskan oleh guru. Karena siswa sendiri mau
mempelajari bahan-bahan mata pelajaran.
B. Motif-motif Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
1. Arti Motif Siswa Mempelajari.
Kata “motif’ diartikan yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motif sebagai daya penggerak dari dalam subyek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Motif
berbuat perlu disadari tidak selalu diutamakan oleh karena itu dibutuhkan
situasi atau kejadian untuk menimbulkan kesadaran akan motif. Motif
adalah keadaan, kejadian yang menyadarkan seseorang akan motif berbuat.
Dalam mempelajari bahan mata pelajaran siswa membutuhkan motif
mempelajari, entah sendiri entah tidak.
Menurut (Sardiman, 2005:73) Motif adalah suatu dorongan yang
membuat seseorang melakukan kegiatan tertentu. Motif dapat dikatakan
13
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.
Motif belajar menurut Sardiman (2005:75) adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsunggan kegiatan belajar, dan memberi arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek dapat dicapai
Siswa mempelajari berarti siswa melakukan kegiatan mengelolah
bahan pelajaran, baik di kelas, baik di luar kelas, baik sendiri, baik bersama
teman, baik yang bersifat akademik, baik bersifat penyesuaian diri, maupun
yang bersifat keterampilan, sehingga ia memperoleh pengetahuan,
pemahaman, sikap, keterampilan, baru atau menyempurnakan yang sudah ia
miliki.
Jadi motif siswa mempelajari bahan mata pelajaran adalah dorongan
yang mengarahkan siswa untuk menelaah isi bahan pelajaran.
2. Macam-macam Motif Siswa Mempelajari
Ada berbagai motif atau alasan siswa mempelajari bahan mata
pelajaran yaitu:
a. Siswa mau mengaktualisasikan diri
Menurut Carl Rogers (1959) tiap orang memiliki diri. Ia memiliki
kecenderungan mengaktualisasikan diri. Kecenderungan ini mendorong
ia melakukan kegiatan secara mandiri, lepas dari kendali kekuatan luar,
ia mencari situasi bagi pengalaman baru, mengembangkan gambaran diri
14
yang positif. Diri adalah pusat evaluasi. Jadi dorongan mengaktualisasi
diri merupakan motif belajar.
Menurut Maslow (Djaali: 2007:102) kebutuhan akan aktualisasi
diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kebanggaan sebagai
pribadi yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan
prestasi. Jadi untuk dapat mencapai prestasi yang baik, siswa harus
memenuhi terlebih dahulu kebutuhan dasar fisiologis dan keamanan.
Atau dengan kata lain, siswa tidak mungkin bisa belajar dengan baik jika
perutnya lapar dan keamanannya terganggu.
Aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan
kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah
satu keinginan bagi setiap individu. Melalui proses belajar dapat
diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk
mencapai suatu prestasi (Sardiman 1985:87)
b. Siswa ingin tahu lebih.
Menurut Maw dan Maw “ingin tahu lebih merupakan karakteristik
personal” siswa yang tinggi ingin tahu lebih dinilai lebih cerdas oleh
guru, sebab mereka bertanya dengan kalimat yang tepat, tahu lebih
banyak informasi, lebih suka stimulus kompleks. Jadi, ingin tahu lebih
merupakan motif belajar. Ingin tahu lebih itu siswa yang bertanya lebih
dari satu pertanyaan dan benar-benar mau mengetahui lebih mendalam
hal yang ditanyakan.
15
c. Siswa ingin punya kompetensi
Menurut White (1959) Manusia memiliki dorongan bergaul efektif
dengan lingkungannya inilah dasar untuk melakukan kegiatan belajar.
Siswa bercita-cita melibatkan diri dalam bidang kesehatan ia harus
memiliki keahlian kerja (kompetensi) dibidang kesehatan. Siswa tekun
mempelajari bahan mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan
matematika. Siswa ingin memiliki ilmu yang mendukung cita-citanya
sebagai seorang dokter kelak memiliki kompetensi baik.
d. Siswa sadar diri penyebab
Siswa yang melihat diri sebagai penyebab peristiwa yang ia alami.
Ia melihat dirinya yang melakukan kegiatan belajar. Menurut De Charms
siswa yang melihat dirinya sebagai penyebab belajarnya menunjuk
gejala-gejala dirinya mengetahui tujuan yang hendak dicapainya, giat
menentukan sendiri belajarnya, memahami kenyataan yang dialaminya
dan mengatur sendiri kegiatan belajarnya. Siswa, yang sadar bahwa
dirinya menjadi penyebab dalam belajar, akan merencanakan belajar dan
mengarahkan belajar mereka.
e. Siswa sadar orang lain penyebab
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.
(Syah, 2003:145). Siswa melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu
yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Siswa sering dipengaruhi oleh
insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya murid
16
mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapat nilai yang baik
(Santrock:2007:514). Menurut Sardiman (2005:90) Motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya stimulus dari
luar individu. Contoh, seorang anak belajar supaya mendapat pujian dari
orang lain (orang tua, guru dan teman). Jadi aktivitas mempelajari bahan
mata pelajaran bukan karena ingin mengetahui sesuatu.
Siswa yang melihat orang lain sebagai penyebab peristiwa yang ia
alami, ini dasar baginya untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang
sadar bahwa orang luar menjadi penyebab belajar mereka, cenderung
melihat diri mereka dalam belajar, tidak tertolong oleh situasi yang
mereka alami.
Jadi, ada alasan tertentu yang disadari siswa dan menjadi kekuatan
baginya untuk mempelajari bahan mata pelajaran.
C. Jenis Kelamin Siswa dan Motif Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Siswa mempelajari bahan mata pelajaran tentu dengan alasan. Apakah
alasan-alasan itu nampak berpola pada siswa menurut jenis kalamin siswa?
Siswa mempelajari bahan mata pelajaran tertentu dengan alasan tertentu.
Perbedaan jenis kelamin siswa putera dan puteri merupakan prinsip umum
dalam semua masyarakat manusia. Putera dan puteri diharapkan mempelajari
keterampilan yang berbeda dan mengembangkan kepribadian yang berbeda
(Sears, dkk; 1985: 193).
17
Pandangan secara umum berdasarkan jenis kelamin terhadap bidang
pekerjaan. Sering kali putera sebagai ahli pimpinan dan puteri sebagai
bawahan. Putera lebih aktif, tegas dan berpengaruh dalam perkembangan
dunia usaha putera dijadikan koki di dapur. Di televisi kita melihat putera
sangat otoritas, menjadi pusat perhatian sedangkan wanita sebagai objek seks
dan berperan dalam rumah tangga. Kebanyakan orang memberi penilaian
lebih tinggi pada wanita adalah sifat yang berhubungan dengan kehangatan
dan kemampuan mengungkapkan perasaan, seperti kelembutan dan kepekaan
terhadap perasaan orang lain (Sears, dkk;1985)
Perbedaan jenis kelamin dianggap sebagai unsur penyebab dalam
kemampuan mempelajari sesuatu karena itu, timbul pertanyaan apakah ada
pola alasan berdasarkan jenis kelamin siswa dalam mempelajari bahan mata
pelajaran?
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekploratif dengan
metode survei. Tipe penelitian ekploratif berhubungan dengan pelayanan
dasar yang pertama yaitu apa. Pertanyaan ini ingin mengetahui suatu gejala
atau peristiwa yang terjadi dengan cara melakukan penjajakan terhadap
gejalanya. Penjajakan ini dilakukan tidak dengan cara sistematis, dalam arti
tidak didasarkan pada hipotesis dan ditarik sampel. Tetapi dilakukan dengan
metode “bola salju” yaitu dengan bertanya kepada satu orang kemudian
diteruskan kepada orang lain dan kalau belum puas diteruskan lagi kepada
orang lain sampai ditemukan informasi yang lebih lengkap tentang masalah
yang diteliti (Gulo,2005;18)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengekploratsikan motif-motif siswa
mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putera dan puteri kelas II SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
B. Populasi Penelitian.
Populasi penelitian adalah siswa kelas II SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 175 siswa. Sampel
penelitian adalah 100 siswa terdiri dari 48 putra dan 52 putri. Menurut
Furcham (1982:419), Survei yang mencakup seluruh populasi yang diteliti
disebut sensus, sedangkan yang hanya meneliti sebagian saja dari populasi
18
19
disebut survei sampel. Karena dalam penelitian ini adalah sebagian siswa
kelas II SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 maka
termasuk penelitian sampel.
Dasar pertimbangan digunakan siswa kelas II SMP adalah mereka
sudah menyadari alasan mempelajari bahan mata pelajaran.
C. Instrumen Penelitian.
1. Kuesioner
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
kuesioner motif-motif para siswa putera dan puteri mengenai alasan siswa
mempelajari bahan mata pelajaran. Butir pertanyaan disusun berdasarkan
variabel yang diukur dan uraian pada BAB II ada pertanyaan tunggal yaitu “
Jelaskan alasan Anda mempelajari bahan mata pelajaran salama di SMP?”
2. Validitas dan Reliabilitas.
Syarat sebuah alat ukur adalah valid dan reliabel.
a. Validitas Kuesioner.
Validitas atau kesahihan suatu alat ukur dapat diartikan sebagai
taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur (Masidjo,1995:242). Validitas dinyatakan dalam
koefisien validitas. Validitas kuesioner didasarkan pada proses
penyusunan item yaitu mengenai variabel dan indikator yang
dirumuskan dalam bab I dan disajikan dalam bab II.
20
Validitas kuesioner secara teoritis tergantung pada item-item
yang mengungkap variabel yang diukur. Validitas kuesioner ini adalah
validitas isi alasan-alasan siswa mempelajari bahan mata pelajaran.
b. Reliabilitas Kuesioner.
Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai dimana suatu
instrumen mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo,
1995;209).
Reliabilitas kuesioner adalah suatu alat yang menggukur
derajat keajengan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang
diukurnya.
D. Prosedur Pengumpulan Data.
Prosedur pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tahap persiapan
dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti minta ijin kepada kepala sekolah
tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari kepala sekolah,
peneliti bersama guru Bimbingan dan Konseling membuat kesepakatan
waktu untuk pelaksanaan. Setelah mendapat kepastian waktu, peneliti
meminta surat ijin penelitian dari pihak Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyerahkan surat ijin penelitian kepada kepala sekolah tempat
pelaksanaan penelitian.
21
2. Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada siswa kelas II SMP
Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Pengumpulan
data dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 juni 2008 berjumlah100
siswa terdiri dari 48 putra dan 52 putri empat kelompok VIIIA, VIIIB,
VIIIC, VIIID. Waktu yang digunakan jam kosong bagi siswa yang tidak
ikut remidi.
E. Teknik Analisis Data.
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah tabulasi,
frekuensi dan presentase.
Langkah- langkahnya adalah:
1. Menyusun klasifikasi jawaban responden atas kategori alasan-alasan ada
siswa yang menjawab:
a. Mengaktualisasikan diri
b. Ingin tahu lebih
c. Ingin punya kompetensi
d. Diri penyebab
e. Orang lain penyebab
2. Menghitung frekuensi jawaban responden kedalam tiap kategori yang
sesuai.
3. Menyusun kesimpulan.
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian memuat gambaran tentang motif para siswa mempelajari
bahan mata pelajaran.
1. Motif Para Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
a. Jumlah Motif.
Jumlah para siswa putra sebanyak 48 orang memberi jawaban
mengenai motif mereka mempelajari bahan mata pelajaran. Ada tiga
kategori jawaban yaitu satu motif, dua motif dan tiga motif dan secara
lengkap data disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2. Kategori Motif Para Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Kategori motif f (%) Satu Motif 21 (44) Dua Motif 22 (46) Tiga Motif 5 (10)
? f 48 (100)
Jadi, urutan motif para siswa putra mempelajari bahan mata
pelajaran adalah motif (46%), satu motif (44%) dan tiga motif (10%).
b. Rincian Urutan Macam Motif.
1). Rincian urutan peringkat jawaban satu motif para siswa putra
mempelajari bahan mata pelajaran sebagai berikut.
22
23
Tabel 3. Rincian Satu Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Aspek f (%) a. Ingin Punya kompetensi 12 (25,1) b. Mengaktualisasikan diri 5 (10,5) c. Ingin tahu lebih 2 (4,2) d. Diri penyebab 1 (2,1) e. Orang lain penyebab 1 (2,1)
Jumlah 21 (44)
2). Rincian urutan peringkat jawaban dua motif para siswa putra
mempelajari bahan mata pelajaran sebagai berikut.
Tabel 4. Rincian Dua Motif Siswa Putra Memepelajari Bahan Mata Pelajaran.
Aspek f (%) a. Ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan diri 13 (27,1) b. Mengaktualisasikan diri dan ingin tahu lebih 3 (6,3) c. Mengaktualisasikan diri dan orang lain penyebab 3 (6,3) d. Ingin punya kompetensi dan orang lain penyebab 2 (4,2) e. Ingin punya kompetensi dan ingin tahu lebih 1 (2,1)
Jumlah 22 (46)
3). Rincian urutan peringkat jawaban motif siswa putra mempelajari bahan
mata pelajaran dengan tiga motif sebagai berikut.
Tabel 5. Rincian Tiga Motif Siswa Putra Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Aspek f (%) a. Punya kompetensi, mengaktualisasikan diri dan orang
lain penyebab 2 (4)
b. Punya kompetensi, mengaktualisasikan diri dan orang lain penyebab
2 (4)
c. Punya kompetensi, ingin tahu lebih dan oarang lain penyebab
1 (2)
Jumlah 5 (10)
24
c. Kesimpulan.
Jawaban motif siswa putra, mempelajari bahan mata pelajaran yang
paling banyak adalah ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan
diri.
2. Motif Para Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
a. Jumlah motif.
Para siswa putri memberi jawaban mengenai motif mereka
mempelajari bahan mata pelajaran. Ada tiga kategori jawaban yaitu satu
motif, dua motif, dan tiga motif. Secara lengkap data disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 6. Kategori Motif Para Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
Kategori Motif f (%)
Satu motif 12 (23) Dua motif 33 (63,5) Tiga motif 7 (13,5)
∑f 52 (100)
Jadi, urutan peringkat jawaban motif para siswa putri, mempelajari
bahan mata pelajaran adalah peringkat pertama para siswa putri memilih
dua motif (63,5%), peringkat kedua satu motif (23%) dan peringkat ketiga
tiga motif (13,5%).
b. Rincian urutan macam motif.
1). Rincian urutan peringkat jawaban satu motif para siswa putri mempelajari
bahan mata pelajaran sebagai berikut.
25
Tabel 7. Rincian Satu Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Aspek f (%)
a. Ingin punya kompetensi 6 (11) b. Mengaktualisasikan diri 3 (6) c. Ingin tahu lebih 1 (2) d. Diri penyebab 1 (2) e. Orang lain penyebab 1 (2)
Jumlah 12 (23)
2). Rincian urutan peringkat jawaban dua motif para siswa putri
mempelajari bahan mata pelajaran sebagai berikut.
Tabel 8. Rincian Dua Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Aspek f%
a. Ingin punya kompetensi dan diri penyebab 12 (23) b. Ingin punya kompetensi dan ingin tahu lebih 10 (19) c. Ingin tahu lebih dan mengaktualisasikan diri 7 (13) d. Mengaktualisasikan diri dan ingin tahu lebih 4 (8)
Jumlah 33 (63)
3). Rincian urutan peringkat jawaban tiga motif para siswa putri yang
memilih tiga motif mempelajari bahan mata pelajaran sebagai berikut.
Tabel 9. Rincian Tiga Motif Siswa Putri Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Aspek f (%)
a. Punya kompetensi, mengaktualisasikan diri dan orang lain penyebab
3 (5,78)
b. Punya kompetensu, mengaktualisasikan diri dan ingin tahu lebih.
2 (3,85)
c. Punya kompetensi, ingin tahu lebih dan orang lain penyebab.
1 (1,92)
d. Mengaktualisasikan diri, ingin tahu lebih dan diri penyebab.
1 (1,92)
Jumlah 7 (13,5)
26
c. Kesimpulan.
Jawaban motif para siswa putri mempelajari bahan mata pelajaran
yang paling banyak adalah para siswa ingin punya kompetensi dan
mengaktualisasikan diri.
B. PEMBAHASAN.
Hasil Penelitian ini adalah:
1. Urutan motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran adalah
dua motif (46%), satu motif (44%) dan tiga motif (10%).
2. Jawaban motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran yang
paling banyak adalah ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan
diri.
3. Urutan peringkat motif para siswa putri mempelajari bahan mata
pelajaran adalah peringkat pertama para siswa putri memilih dua motif
(63,5%), peringkat kedua satu motif (23%) dan peringkat ketiga tiga
motif (13,5%).
4. Jawaban motif Para siswa putri mempelajari bahan mata pelajaran yang
paling banyak adalah para siswa ingin punya kompetensi dan
mengaktualisasikan diri.
Para siswa putra dan putri memiliki motif ingin punya kompetensi
dan mengaktualisasikan diri dan kiranya berhubungan dengan tujuan
pendidikan sekolah yang berbasis kompetensi. Para siswa melakukan
27
kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran dengan menyadari alasan
mereka dan hal menjadi kekuatan bagi kegiatan belajar mereka.
Motif siswa mempelajari bahan mata pelajaran ini kiranya
ditemukan baik pada para siswa putra maupun pada para siswa putri. Hal
ini menandakan juga bahwa secara umum motif mempelajari bahan mata
pelajaran tak terikat dengan jenis kelamin. Selain itu motif yang lebih
dari satu kiranya lebih banyak ada pada para siswa.
28
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
1. Masalah penelitian ini adalah:
a. Apa saja motif para siswa putra kelas II SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009 mempelajari bahan mata
pelajaran?
b. Apa saja motif para siswa putri kelas II SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009 mempelajari bahan mata
pelajaran?
2. Hasil Penelitian ada empat kesimpulan sebagai jawaban terhadap kedua
masalah diatas.
a. Urutan motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran
adalah dua motif (46%), satu motif (44%) dan tiga motif (10%).
b. Motif para siswa putra mempelajari bahan mata pelajaran yang
paling banyak ingin punya kompetensi dan mengaktualisasikan diri.
c. Urutan peringkat motif para siswa putri mempelajari bahan mata
pelajaran adalah peringkat pertama para siswa putri memilih dua
motif (63,5%), peringkat kedua satu motif (23%) dan peringkat
ketiga tiga motif (13,5%).
28
29
d. Motif Para siswa putri mempelajari bahan mata pelajaran yang
paling banyak adalah para siswa ingin punya kompetensi dan
mengaktualisasikan diri.
B. SARAN.
Ada dua saran yang berkaitan dengan penggunaan hasil penelitian ini.
1. Topik Bimbingan Konseling Belajar mengenai motif-motif belajar dan
proses pembahasan melalui bimbingan kelas. Guru Bimbingan dan
Konseling bersama siswa membahas topik yang sesuai dengan dengan
kebutuhan belajar siswa yaitu motif-motif para siswa mempelajari bahan
mata pelajaran selama bersekolah di SMP. Pembahasan dilakukan pada
saat kegiatan bimbingan didalam kelas dan berkelompok. Dengan
demikian diharapkan seluruh siswa dapat mengikuti dan menyadari apa
yang telah mereka lakukan selama bersekolah.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai relasi motif siswa belajar dan
kegiatan dan mengenai relasi motif siswa mempelajari bahan mata
pelajaran dan hasil akademik yang dicapai siswa.
31
DAFTAR PUSTAKA
Djaali, 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta: P.T Bumi Aksara
Furcham, Arif,1982. Pengantar Penelitian dan Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
Gulo, 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: P.T Gramedia
Hamalik Oemar, 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar:
Bandung: Tarsito
Masidjo, 1995. Penilaian Pendidikan Pencapaian Hasil Belajar Siswa di sekolah:
Yogyakarta: Kanisius.
Muhibbin Syah, 2003. Psikologi Belajar, Jakarta. P.T Raja Grafindo Persada.
Muhibbin Syah, 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung.
Remaja Rosdakta
Sardiman, 1985. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: CV Raja Wali
Sardiman, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: P.T Raja
Grafindo Persada
Suryabrata, Sumardi, 1984. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.
Winkel, 2004. Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi
Sears dkk, 1985. Pisikologi Sosial, Jakarta: Erlangga.
Undang-undang Republik Indonesia No 20, 2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2003.
32
Kurikulum 2006 Perturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.
22, 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar, CV.
Catur Tuma Jaya Jakarta
Lampiran 1
Kuesioner Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
Pengantar :
Para siswa yang terkasih, pada kesempatan ini saya meminta
kesediaan anda untuk mengisi kuesioner yang tertulis berikut ini.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui motif Anda mempelajari
bahan mata pelajaran.
Kuesioner ini bersifat rahasia, jadi Anda tidak perlu takut dalam
memberi jawaban secara jujur sesuai dengan pengalaman diri Anda.
Identitas diri :
Nama :................................
Jenis kelamin :................................
Petunjuk :
1. Baca pertanyaan dengan teliti.
2. Tuliskan jawaban pada tempat yang sudah disediakan.
Pertanyaan :
1. Tuliskanlah alasan Anda mempelajari bahan mata pelajaran selama
di SMP?
Jawaban : ..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................