Morning Report 14 Sept 15
-
Upload
azman-pasha-maricar -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Morning Report 14 Sept 15
Morning ReportRSJ Menur Surabaya(14 september 2015)
DM JAGA IGD RSJ MENUR 11 SEPTEMBER 2015 :
VIKY HIBATU WAFI
M. AZMAN PASHA
VANESSA SG
SUNNIYAH NUR ALIFAH
NUR AZIZIAH
JIWA(13)
BARU 8MRS 7
RAWAT JALAN 1
RUJUK -
LAMA 5
MRS 3
RAWAT JALAN 2
RUJUK -
NONJIWA-(1)
BARU 1MRS -
RAWAT JALAN 1
RUJUK -
LAMA -
MRS -
RAWAT JALAN -
RUJUK -
Kunjungan di IGD 3– 6 agustus 2015 Total Kunjungan : 14
Identitas Pasien Nama : Sdr. BI No RM :
04-89-20 Umur
: 26 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki TTL
: Medan, 01-01-
1989 Alamat :
Keputih Utara,
Sukolilo, Sby
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : S2 (On Progress) Agama : Islam Suku/Bangsa : Batak Tgl Periksa : 11 september
2015 (pukul 15.00) Tanggal MRS: 12 September
2015 (pukul 01.00)
Riwayat PsikiatriHeteroanamnesa (Tn. M, Teman Pasien dan Tn. S, Ayah
Pasien):Pasien datang diantar oleh temannya.
Keluhan utama :
Berprilaku Aneh
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mulai berperilaku aneh sejak 3 hari yang lalu.
Tiga hari yang lalu pasien telanjang dan naik ke loteng kos lalu membuang barang-barang miliknya seperti kunci, sandal, kacamata, beberapa baju miliknya dan barang yang ada disekitarnya seperti batu dan besi ke dalam sungai yang ada di belakang rumah kos. Sejak saat itu bicaranya menjadi melantur dan sering mondar mandir di sekitar kos sambil bergumam.
Lanjutan……
Pagi tadi pasien melempari temannya dengan barang yang ada di kamar kos sehingga pasien dikunci di dalam kamar oleh temannya dan pemilik kos, lalu pasien merusak pintu kosnya dengan pisau hingga pintu dapat dibuka dan setelah pintu terbuka pasien mencari temannya sambil membawa pisau.
Karena meresahkan, teman-teman pasien menelepon polisi dan pasien diamankan oleh polisi lalu dibawa ke RSJ Menur dalam kondisi terikat.
Gejala Tambahan Pasien suka menyendiri dan tertutup sejak ditinggal wisuda teman-
temannya 6 bulan yang lalu Sejak saat itu pasien juga sudah tidak mau diajak berkumpul dengan
teman-temannya seperti biasanya yaitu ngopi maupun futsal Pasien merasa dirinya dikendalikan kekuatan dari luar padahal dia sadar
apa yang sedang dilakukan. Pasien merasa beberapa benda di sekitarnya mengomentari dan
menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. Pasien merasa tesis miliknya dicuri oleh temannya yang sudah wisuda Pasien merasa kakaknya tidak adil dalam pembagian warisan
Activity Daily Living (ADL)
Makan Sejak kecil susah makan, hanya 1 - 2x sehari, lebih sering makan buah dan minum jus
Mandi Rutin 2x sehari
TidurSejak sudah tidak ada aktivitas rutin kuliah pasien sering tidur pukul 19.00 sampai pukul 00.00 lalu begadang sampai subuh
lalu tidur lagi sampai pukul 08.00
Ibadah Rajin sholat 5 waktu
AktivitasPasien sudah tidak ada aktivitas rutin di kampus selama satu tahun
ini, sesekali datang ke kampus untuk mencari bahan untuk menyelesaikan tesisnya, sehari hari pasien sering di dalam kamar
dengan bermain game dan tidur
Kronologi6 bulan yang lalu sejak teman-temannya wisuda, pasien berubah menjadi tertutup, pendiam dan kurang bergaul dengan teman-temannya, pasien lebih suka berdiam diri di kamar untuk tidur dan bermain game, namun sesekali teman kos pasien masih sering main ke kosnya untuk bermain sampai pada saat ±2 bulan yang lalu pasien pulang ke Medan selama 30 hari, ±2 minggu yang lalu pasien pulang dari Medan dan mengurung diri di dalam kamar, temannya yang biasa bermain ke kamarnya pun tidak diperbolehkan masuk. Dan pasien hanya keluar kamar untuk membeli makan dan mandi.
3 hari yang lalu tiba-tiba pasien dengan telanjang keluar dari kamar dan naik ke loteng rumah kos untuk membuang kacamata, kunci, sandal, beberapa baju milknya dan barang yang ada di sekitarnya seperti batu dan besi ke dalam sungai di belakang rumah kos. Lalu pasien kembali ke kamarnya untuk mengurung diri.
2 hari yang lalu pasien mondar-madir di sekitar kos sambil bergumam, lalu bertemu dengan temannya, dan minta tolonh kepadanya untuk membelikan sandal, karena sandalnya telah dibuang kemarin, pagi tadi teman pasien masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu karena sudah biasa seperti itu untuk memberikan sandal titipannya, namun tiba-tiba pasien melemparinya dengan barang-barang di sekitar pasienlali mengambil pisau sehingga teman pasien menguncinya dari luar
Selama dikunci di dalam kamar ±2 jam, pasien berusaha untuk merusak pintu, sehingga temannya pun resah dan menelepon polisi, setelah pasien berusaha merusak dan membuka pintu pasien keluar kamar dengan membawa pisau dan mencari temannya, kemudian pasien pun ditangkap dengan perlawanan dan akhirnya dibawa ke RSJ menur dalam kondisi terikat.
Kemudian di dalam mobil polisi pasien bercerita kepada temannya tentang pembagian warisan yang tidak adil dan ada temannya yang mengkhianatinya.
Riwayat Penyakit Dahulu Kejang Demam : (-) Trauma kapitis : (-) Diabetes Melitus : (-) Hipertensi : (-) Merokok : (-) Alkohol : (-) Napza : (-) Alergi : (-) Riwayat pengobatan : Tidak ada riwayat pengobatan
Riwayat Kehidupan PribadiRiwayat Keluarga : Ibu meninggal saat usia pasien 6 tahun kemudian hidup dengan
kakak dan ayahnya kemudian umur 8 tahun memiliki ibu tiri, kehidupan keluarganya cukup harmonis
Riwayat Pendidikan : Ketika SD sampai S1 pasien selalu lulus tepat waktu namun
terkendala saat menyelesaikan tesis saat menjalani studi S2.
Riwayat Pekerjaan : Tidak pernah bekerja
Riwayat Kehidupan PribadiRiwayat Pernikahan: Belum menikah
Riwayat Kelahiran : Pasien lahir cukup bulan, lahir secara normal
Riwayat Perkembangan : Ketika bayi, pasien mengikuti imunisasi tepat waktu.
Mulai berbicara, merangkak, berjalan dan berlari tepat waktu (tidak ada keterlambatan).
Faktor yang Mempengaruhi
Faktor Premorbid : Pasien merupakan seorang anak yang ramah, terbuka dan
suka bergaul.
Faktor Organik : Belum ditemukan
Faktor Pencetus :
1. Tesis yang tidak kunjung selesai,
2. 6 bulan yang lalu pasien ditinggal wisuda oleh teman-temannya,
3. pembagian warisan keluarga yang tidak adil.
Faktor Lingkungan : Belum ditemukan
Faktor Keturunan : Belum ditemukan
Genogram
Keterangan : 1. Laki-Laki2. Perempuan3. Pasien
Autoanamnesis (1) T : Assalamualaikum mas J : Waalaikumsalam T : Perkenalkan mas saya dokter muda yang praktik disini,
boleh saya ngobrol-ngobrol dengan mas? J : Iya T : Namanya siapa mas? J : BI T : Mas BI umur berapa? J : 26 tahun T : Alamatnya dimana mas? J : Keputih, Surabaya
Autoanamnesis (2) T : Mas BI tadi kesini diantar siapa? J : Diantar teman dan polisi T : Mas tau sekarang ada dimana? J : Dirumah RSJ Menur T : Mas pekerjaannya apa sekarang ? J : Saya mahasiswa S2 ITS teknik mesin semester 7 sudah
selsesai tinggal Tesis saja. T : Oh masih kuliah ya mas, belum pernah kerja ? J : Iya belum, dari dulu langsung lanjut dari STM, D3, S1,
sampai sekarang S2
Autoanamnesis (3) T : Kalau mas dibawa kesini kenapa ya mas? J : Nah itu saya tidak tahu, padahal saya tidak gila tapi kata
teman-teman saya, saya itu gila, mungkin mereka pada gak suka sama saya.
T : Kok bisa ya mas dikira gila, memangnya sebelum kesini mas melakukan apa?
J : Jadi gini awalnya dok, tadi pagi itu tiba-tiba teman saya masuk ke kamar saya tanpa mengetuk atau apa, tiba-tiba ada di kamar saya, pasti dia mau mencelakai saya, yasudah saya lempar saja dengan barang yang ada dan saya cari pisau buat melindungi diri, eh saya malah dikunciin di dalam kamar, sekarang logikanya dikunciin dari luar kan pasti mau menyelakai saya, saya mau dibikin mati kelaparan di dalam kamar.
Autoanamnesis (4) T : Memangnya berapa lama itu mas dikunciin terus apa
yang mas lalukan? J : Sekitar 2 jam dok, ya sudah terus saya rusak saja pintunya
pakai pisau sama barang yang ada di kamar terus akhirnya bisa dibuka, terus saya keluar sambil bawa pisau buat perlindungan diri, eh malah saya dikira mau bunuh orang, terus akhirnya saya ditangkap sama polisi.
T : Bener gitu tadi mas, bukannya temannya mas ke kamar mau ngasihkan sandal?
J : Bener dok saya ingat betul, teman saya tidak bawa sandal, tapi tiba-tiba ada di kamar.
Autoanamnesis (5) T : Terus saya dengar kemarin 3 hari yang lalu mas telanjang
terus naik ke loteng sambil buang-buangin barang, apa bener mas ?
J : Iya benar ( Sambil tertawa ) T : Lho kenapa kok telanjang mas, kok gak pakai baju? Itu pas
pagi, siang apa malam ? J : Iya tidak apa-apa kan habis mandi, ya sore-sore kira-kira
jam segini ini. T : Ya kan walaupun habis mandi harusnya juga masih pakai
handuk mas ? J : Iya sebenarnya gini ceritanya dok, saya itu sadar saya
telanjang, tapi saya itu seperti ada yang mengarahkan menjadi seperti itu.
Autoanamnesis (6) T : Mengarahkan itu seperti gimana mas, apa seperti
dikendalikan gitu? J : Iya seperti dikendalikan kekuatan dari luar tapi saya sadar
dan ingat betul. T : Apa mas sudah mencoba melawan untuk dikendalikan? J : Iya saya sudah mencoba melawan tapi tidak bisa, lagian
saya takut nanti kalau melawan malah saya yang celaka. T : Selain dikendalikan apa ada suara-suara yang menyuruh
mas ? J: Iya ada, ya dari barang-barang yang saya buang itu, kaca
mata, baju, sandal, batu besi, semua yang saya buang itu lah pokoknya.
Autoanamnesis (7) T : Itu suaranya cuman nyuruh apa juga ngomentarin mas, misal
ngapain pakai barang itu? Kenapa barang itu ditaruh situ? Seperti gitu gak mas ?
J : Iya ya disuruh terus dikomentarin juga, katanya barang gak berguna ngapain kok dipakai, kayak orang gak berguna saja.
T : Lho sekarang lho mas seperti kacamata apa mas yakin itu barang gak berguna kan kalau gak ada mas gak keliatan ?
J : Iya sebenarnya, tapi masalahnya kalau tidak saya lakukan suara-suara itu berputar-putar di pikiran saya, sampai pusing saya rasanya.
T : Berputa-putar itu seperti apa masn seperti menggema gitu? Misal kalau buang berarti,” Buang…ang…ang… gitu ?
J : Nah iya dok persis seperti gitu gak cuman di pikiran juga di hati.
Autoanamnesis (8) T : Kalau gitu suara seperti itu masih ada gak saat ini disini ? J : Iya ada, seperti kursi-kursi itu pada komentar, ngapain saya
kok diikat, seperti orang gila saja, padahal kan gak gila. T : Yakin mas kursinya bilang gitu, saya kok gak dengar ya? J : Iya dokter saja yang kurang memperhatikan kalau begitu. T : Oh iya mungkin, terus saya dengar mas ada masalah
dengan pendidikannya mas, teman-temannya mas sudah wisuda tapi mas belum.
J: Iya 6 bulan yang lalu teman-teman saya sudah wisuda tapi saya belum karena tesis saya belum selesai, padahal saya sudah 1 tahun selesai semester 7.
Autoanamnesis (9) T : Lho memangnya kenapa mas kok gak langsung
diselesaikan, kan tingal tesis saja? J : Saya sudah mengerjakan tapi saat wisuda itu saya tahu
kalau ternyata teman saya adayang mengkhianati saya. T : Mengkhianati gimana mas ? J : Iya, judul dan proposal yang sudah say buat susah-suah
dicuri teman saya. T : Lho kok bisa dicuri mas, gimana caranya ? J : Ya teman saya sebelum wisuda itu kan kalau mengerjakan
tesis selalu di kamar saya, eh dia malah selesai duluan pakai judul dan proposal tesis yang saya buat.
Autoanamnesis (10) T : Oh gitu ya mas, terus katanya juga mas sejak saat itu jadi
menghindar dari teman-temannya, gak pernah mau ngumpul bareng ngopi atau futsal gitu?
J : Lho bukan saya yang menghindar, tapi teman-teman saya yang menghindar seolah-olah benci dan memusuhi saya.
T : Berarti sebenarnya bukan mas ya yang menjauhi. J : Iya bukan, mereka yang menjauhi. T : Memangnya menurut mas kenapa kok mas merasa mereka
benci sama mas ? J: Saya sih tidak tahu jelas kenapa, saya kerasa saja terus sejak
saat itu kelihatan juga dari gelagat ngomongnya sudah berubah tidak seperti dulu lagi.
Autoanamnesis (11) T : Oh iya mas mungkin mas ada sesuatu gitu yang mau
diceritakan ke saya mungkin masalah keluarga misalnya ? J : Iya kemarin sebelum bulan puasa kira-kira 2 bulan yang lalu,
rumah warisan nenek saya dijual tanpa sepengetahuan saya. T : Lho kok bisa dijual mas, gimana itu ceritanya? Siapa yang
jual memangnya ? J : Kakak kandung saya yang jual, jadi gini awalnya, kemarin
sebelum puasa kakak saya minta kirimkan foto ktp saya via “whatsupp” saya Tanya buat apa dia bingung jawabnya, dari situ saya sudah mulai curiga, tapi ya saya kasih saja, eh tiba-tiba pas puasaan kemarin saya pulang baru tau kalau rumah itu sudah dijual.
Autoanamnesis (12) T : Memangnya kenapa mas kok dijual, apa alasannya ? J : Dijual ya buat keuntungan pribadinya saja, padahal dia
sudah jadi dokter di Medan sana, kok ya rumahnya tidak dikasihkan sepupu atau saudara yang lain saja yang lebih membutuhkan, selain itu misalkan dibuat saya kan juga bisa.
T : Oh gitu ya mas, yang sabar saja, masalah rejeki pasti ada yang mengatur.
J : Iya dok,”Aminn…” T : Sekarang perasaannya mas lagi gimana disini ? J : Ya kalau perasaan sambil diikat gini ya pasti gak enak lah
dok.
Autoanamnesis (13)
T : Mungkin ada hal lain mas yang mau disampaikan ?
J : Tidak dok, tidak ada T : Iya terimakasih ya mas atas tanya
jawabnya, J: Iya sama-sama…
Status Interna Keadaan umum : Composmentis
Vital sign : Tensi : 120/80mmHg Nadi : 90x/menit Suhu : 36,7oC RR : 28x/menit
Kepala/Leher : a/i/c/d : -/-/-/- Refleks cahaya +/+ Pupil Bulat isokor 3mm/3mm
Rongga dada : PARU Inspeksi : Retraksi dada (-) Palpasi : Fremitus raba simetris Perkusi : sonor Auskultasi : Rhonki (-), Wheezing (-)
JANTUNG Inspeksi : IC tidak tampak Palpasi : IC tidak teraba Perkusi : batas jantung dbn Auskultasi : S1 S2 suara tunggal, gallop (-), murmur (-)
Status Interna (2)
Abdomen : Inspeksi : tidak didapatkan distensi abdomen Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : timpani Palpasi : tidak terdapat hepatomegali,
splenomegali, tidak terdapat nyeri abdomen
Ekstremitas : kedua ekstremitas atas dan bawah hangat, kering, merah tidak terdapat oedema, needle track (-)
Status Neurologis Kesadaran : composmentis
GCS : 456
Meningeal sign : (-)
Pupil : bulat isokor 3mm / 3mm reflex cahaya +/+
Motorik : normotonus, turgor baik, koordinasi baik
Refleks fisiologis : dalam batas normal
Refleks patologis : ekstremitas atas (-) ekstremitas bawah (-)
Status Psikiatri Keadaan umum : seorang laki-laki, wajah sesuai usia,
berpenampilan berantakan tanpa menggunakan baju dan celana
hanya sarung, bau (+), rambut acak-acakan, penampilan sesuai gender, raut wajah
tampak bingung dan gelisah, pasien kooperatif.
Kesadaran : kualitatif : berubah kuantitatif : 4-5-6
Kontak : Kontak mata (+).
kontak verbal (+).
Pasien menjawab pertanyaan dengan suara jelas
Orientasi : waktu/ orang/ tempat: +/+/+ Alam perasaan : Mood : disforia
Afek : euphoria Kesimpulan : Inapropiate
Proses Berpikir : Bentuk : Non realistik Arus : Koheren Isi : Waham
curiga (+)
Though of Echo (+)
Delution of control (+)
Intelegensi : Baik
Daya Ingat : Baik
Kemauan : Aspek perawatan diri : Baik Aspek sosial
: menurun Aspek pekerjaan
: tidak bekerja
Psikomotor : Meningkat, stereotipi
Persepsi : Halusinasi auditorik (+)
Tilikan (Insight) : 1 (sama sekali denial terhadap keadaan sakitnya)
Ikhtisar Positif dan Bermakna (Resume)
Seorang laki-laki usia 26 tahun, merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Memiliki sifat ramah, terbuka dan suka bergaul. Pasien mulai pendiam dan tertutup 6 bulan yang lalu setelah ditinggal teman-temannya wisuda.
Berdasarkan autoananmesis, saat ini pasien merasa dirinya tidak sakit dan merasa teman-temannya mengkhianati, membenci dan menjauhinya, pasien juga merasa pembagian warisan keluarganya tidak adil, pasien dibawa ke IGD karena pasien ngamuk-ngamuk, marah, merusak kamar kosnya disebabkan merasa temannya akan mencelakainya dengan masuk tiba-tiba ke kamarnya dan menguncinya dari luar. Pasien merasa dikendalikan kekuatan dari luar. Disamping itu pasien juga mendengar suara-suara benda yang menggema, yang memerintah, dan mengomentari seriap perbuatan pasien.
Berdasarkan heteroanamnesis, pasien berperilaku aneh sejak 3 hari ini, 3 hari yang lalu pasien telanjang dan membuang barang-barang miliknya dan di sekitarnya, 2 hari yang lalu pasien berbicara melantur juga mondar-mandir sambil bergumam, pagi tadi pasien marah-marah dan mengamuk melempari semua barang ke temannya, merusak pintu kamar kos, dan membawa pisau sambil mengejar temannya setelah berhasil merusak pintu kos.
Berdasarkan pemeriksaan status mental, terdapat gangguan mood dan afek yaitu mood disforia dan afek euphoria. Pasien memiliki halusinasi auditorik. Orientasi waktu (+), tempat (+), orang (+). Proses berpikir pasien: bentuk non realistic, arus koheren, dan isi terdapat waham curiga, though of echo dan delution of control. Aspek sosial menurun. Psikomotor meningkat, stereotipi (+) insight (tilikan) derajat 1.
Diagnosis Multiaxial Axis I : F 23.2 Gangguan Psikotik Akut Lir-Skizofrenia
Axis II : Ramah, terbuka, suka bergaul
Axis III : Belum ditemukan
Axis IV : Masalah dengan pendidikan
Masalah dengan “ primary suport group” ( keluarga )
Axis V : GAF scale 20-11 (bahaya mencederai diri sendiri atau orang lain, disabilitas berat dalam komunikasi dan mengurus diri)
TATALAKSANA
Planning Diagnostik Renal Function Test (RFT)
Liver Function Test (LFT)
GDA
TTV
Planning TerapiPsikoterapi
• Menganjurkan pasien agar memulai belajar menjadi pribadi yang lebih terbuka (jika ada masalah dapat diceritakan kepada ayah, teman, kakak, atau adik)
• Terus mendukung kegiatan yang selama ini dilakukan oleh pasien untuk mengisi waktu kosong yaitu dengan menyelesaikan tesis. Mengingatkan pasien untuk rajin minum obat, tidak boleh sampai ada obat yang tertinggal
Sosioterapi• Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi pasien, sehingga keluarga tidak
membuat pasien semakin menutup diri jika ada masalah yang dihadapi pasien, memotivasi keluarga agar selalu mendukung pasien untuk mempercepat kesembuhan pasien, memberikan dukungan moral pasien, selalu memantau dan mengawasi pasien agar rutin mengkonsumsi obat
Somatoterapi• IGD : InJ Lodomer 1 amp i.m• Rawat Inap: Trifluoperazine 2 X 5mg • Trihexilfenidil 2 X 2 mg p.r.n
Planning Monitoring
Perkembangan status psikiatri pasien
Memantau efektivitas obat pada pasien
Memantau efek samping obat terhadap aktivitas pasien
Memantau keteraturan minum obat
Edukasi Memberikan penjelasan kondisi pasien kepada keluarga, fungsi obat
yang diberikan, dan kemungkinan efek samping yang dapat muncul.
Memberitahu kepada keluarga bahwa obat harus diminum secara teratur, oleh karena itu dibutuhkan pengawasan minum obat oleh orang yang tinggal satu kos dengan pasien (jika orang yang satu kos pergi, pengawasan dapat dilakukan dengan meminta bantuan pemilik kos atau teman yang dekat dengan pasien).
Prognosis
Kepribadian premorbid : Ramah, terbuka, suka bergaul (Baik)
Onset usia : 26 tahun (Baik)
Jenis : Gangguan psikotik akut lir-skizofrenia mempunyai prognosis yang jelek biasanya penderita dengan jenis
gangguan psikotik ini menuju ke arah Skizofrenia (JELEK)
Onset timbul : Akut (Baik)
Faktor pencetus : Tesis yang tidak kunjung selesai, teman-teman sebaya yang sudah mulai wisuda dan kembali ke kampung masing-masing, pembagian warisan yang tidak adil (JELEK)
Onset pengobatan : Tidak ditemukan (Baik)
Faktor keturunan : Tidak ditemukan (Baik)
KESIMPULAN : Dubia ad bonam
THANK YOU
Kronologi
Sejak kecil pasien tidak pernah bermasalah baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Pasien dikenal sebagai anak yang ramah dan terbuka, sering bermain seperti anak-anak biasanya dan keluarganya selalu memberi perhatian yang cukup kepada pasien.
20 tahun yang lalu pada saat pasien berumur 6 tahun, ibu pasien meninggal karena kanker payudara, lalu adik pasien yang masih berumur 2 bulan dititipkan ke paman pasien yang berada di Jogyakarta karena tidak ada yang merawatnya di rumah. Sehingga pasien dan kakaknya tinggal serumah hanya dengan kakak dan ayahnya sampai ayahnya menikah lagi saat pasien umur 8 tahun. Hubungan pasien dengan anggota keluarga barunya ini pun cukup armonis. Ketika SD, SMP, STM, D3 dan S1 pasien selalu lulus tepat waktu
10 tahun yang lalu pasien lulus SMA dan mendapat beasiswa D3 dan S1 teknik mesin di UNP dan lulus tepat waktu pada tahun 2011, kemudian mendapatkan beasiswa lagi untuk melanjutkan S2 di Teknik Mesin ITS. Setelah menyelesaikan kursus TOEFL, 3 tahun yang lalu pasien diterima diterima di S2 Teknik mesin ITS dan sejak saat itu pasien tinggal di Surabaya dan pulang setahun sekali untuk berlebaran di rumahnya di Medan dan selalu bercerita kepada keluarga di rumah bahwa kuliahnya baik-baik saja, dan pendidikannya pun tidak ada masalah sampai pasien menyelesaikan semester 7 (semester akhir), sehingga pasien harus mengerjakan Tesis untuk kelulusannya, namun tesisnya tidak kunjung selesai sampai teman-teman yg satu fakultas dengannya sudah wisuda 6 bulan yang lalu.