MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak...

16
i Muhammad Rustamaji Dewi Gunawati MOOT COURT Membedah Peradilan Pidana dalam Kelas Pendidikan Hukum Progresif “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara, tetapi juga sekaligus dipadukan dengan pendidikan hukum progresif yang mengajak semua lawyer untuk tidak hanya berkutat pada keterampilan teknis hukum konvensional, tetapi juga mengolah hati nurani. Kepada khalayak, saya merekomendasikan untuk menelaah buku ini karena sesungguhnya memang enak dibaca dan perlu” (Mohammad Jamin,S.H.,M.Hum.-Dekan Fakultas Hukum UNS)

Transcript of MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak...

Page 1: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

i

Muhammad Rustamaji Dewi Gunawati

MOOT COURT

Membedah Peradilan Pidana dalam Kelas Pendidikan Hukum Progresif

“Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara, tetapi juga sekaligus dipadukan dengan pendidikan hukum progresif yang mengajak semua lawyer untuk tidak hanya berkutat pada keterampilan teknis hukum konvensional,

tetapi juga mengolah hati nurani. Kepada khalayak, saya merekomendasikan untuk menelaah buku ini karena sesungguhnya memang enak dibaca dan perlu”

(Mohammad Jamin,S.H.,M.Hum.-Dekan Fakultas Hukum UNS)

Page 2: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

ii

Pendidikan bukan persiapan untuk hidup, pendidikan adalah hidup itu sendiri.

(John Dewey—Begawan Pendidikan Progresif)

Hukum adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya, ... dan hukum itu tidak ada untuk dirinya sendiri, melainkan

untuk sesuatu yang lebih luas, yaitu, ... untuk harga diri manusia,

kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemuliaan manusia.

(Satjipto Rahardjo—Begawan Hukum Progresif)

Page 3: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

iii

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

egala puji dan syukur hanya milik Alloh SWT, Dzat Yang Maha Kuasa,

Pencipta Ilmu dan Pengetahuan, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sholawat serta salam senantiasa terlantun kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, keluarga, dan sahabat-sahabatnya serta bagi kita sekalian yang

insyaalloh senantiasa istiqomah dijalan-Nya. Atas limpahan rizki berupa ilmu

pengetahuan dan ridho-Nya, akhirnya buku sederhana ini hadir di hadapan pembaca

yang budiman.

Buku ini mengulas mengenai moot court dalam dua sisi pendekatan yang berbeda.

Di satu sisi moot court dikaji dari sisi pedogagik dan di sisi lain moot court didekati dari

sisi yuridisnya. Kajian moot court demikian tentu berbeda dengan literasi yang banyak

mengungkap peradilan pidana dalam kajian teoritis, maupun referensi teknis beracara

pidana dalam pendekatan praktis. Penulisan buku berbasis riset (hibah bersaing) ini

mulanya dimaksudkan sebagai bahan latihan menulis berdasar rumus P3K, yaitu

Pengalaman, Pengamatan, Pengemasan dan Karakterisasi, terhadap obyek yang diteliti.

Namun seiring keinginan kuat untuk mengikat ilmu dan menumbuhkannya menjadi

amal investatif, kajian buku ini dilanjutkan hingga mengulas mengenai isu-isu hukum

terkini yang ternyata membentuk simulakrum kompleksitas hubungan antara pendidikan

tinggi hukum, terhadap penegakan hukum oleh aparaturnya di keseharian kondisi makro

penegakan hukum di Indonesia. Oleh karenanya, buku ini memang ditujukan kepada

khalayak pembaca yang merupakan mahasiswa fakultas hukum, para pegiat di bidang

moot court, pemantau peradilan, maupun pendidik mata kuliah kemahiran hukum.

Kajian dimulai dari kritikan tajam mengenai rona wajah hukum yang kian suram

dalam implementasi penegakannya yang coba dicari akar permasalahannya hingga ke

tempat para penegak hukum menimba pengetahuan hukumnya, yaitu entitas pendidikan

tinggi hukum. Isu hukum demikian seolah ingin menarik kembali deretan proses hukum

dengan menghadirkan ruang persidangan dengan segala hiruk-pikuk proses beracaranya

ke dalam kelas-kelas pendidikan tinggi hukum untuk dikaji, dibedah, dan ditemukan apa

S

Page 4: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

iv

yang salah terhadapnya. Benturan yang demikian hebat antara law in book dan law in

actions coba digali kembali sejak pengajaran dilaksanakan pada pembelajaran hukum

tradisional untuk selanjutnya ditemukan masalah sekaligus solusi yang bersifat radic

(mengakar). Berdasarkan pencermatan literasi konsepsi progresif yang dikemukakan

John Dewey dalam pendidikan progresifnya, dan pemikiran mendalam Satjipto

Rahardjo dalam hukum progresif yang digagasnya, diskursus mengenai konsep

permodelan pendidikan hukum progresifpun mulai mengemuka. Tidak hanya

dimaksudkan untuk menggantikan pendidikan hukum tradisional yang selama ini

diajarkan, namun usaha membumikan kompetensi pembelajar ilmu hukum juga

diarahkan dengan proyeksi memperbaiki implementasi penegakan hukum yang lebih

baik dimasa kini dan mendatang.

Namun demikian, guna membumikan konsep progresif dari buah pikir kedua

begawan tersebut, diperlukan ‘batu ujian’ yang menkonkritisasi konsep menjadi model

yang implementatif. Untuk itulah moot court dipilih untuk menguji konteks maupun

konten progresif dalam sebuah rangkaian permodelan pendidikan hukum progresif.

Adapun paparan tulisan bergerak dari ranah umum pendidikan tinggi hukum yang

secara langsung maupun tidak, menjadi salah satu ‘tertuduh’ dalam rangkaian gerbong

‘kemerosotan hukum’ di tanah air. Atas hal demikian, pengejawantahan praktik hukum

coba dicandra dan direkonstruksi dalam kelas progresif melalui pendekatan moot court,

untuk selanjutnya dikupas kerumpilannya berdasarkan pisau analisis tukilan beragam

teori, hasil riset terkini, maupun atas landasan perbedaan pendapat / pertingkahan para

pakar hukum. Hasil kajian berbasis moot court inilah yang kemudian menghasilkan

permodelan pendidikan hukum progresif yang mengintegrasikan kedalaman teoritik dan

kemahiran praktikal peradilan semu. Bekal integritas dan kompetensi profesional

demikian, coba dibalut pula dengan pemahaman mendasar bahwa pada setiap perkara

pidana yang hadir, sesungguhnya adalah permasalahan manusia, bukan permasalahan

hukum an sich. Dengan demikian pendekatan yang ditelurkan bukan hanya bernuansa

teknologis, namun menekankan pula sisi humanis dari keberlakuan hukum yang dirintis

dalam pembelajaran moot court dimaksud.

Penulis menyadari sepenuh hati, bahwa semakin dalam kajian hukum digali dan

ditemukan jalin-kelindannya, semakin dalam pula menunjukkan kelemahan dan

kebodohan penulis akan pemahaman atas jagad hukum dan ketertiban yang

Page 5: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

v

menggelayutinya. Untuk itu tegur sapa dan kritikan yang membangun, senantiasa

penulis harapkan demi perbaikan buah pikir penulis saat ini maupun di masa

mendatang. Jasa baik pembaca yang budiman dalam memberikan masukan kepada

penulis dapat disampaikan melalui nawalanet dengan alamat e-mail:

[email protected]

Pada kesempatan ini, ijinkan penulis menyampaikan untaian terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan,

bantuan, dan peran yang sangat besar, sehingga buku sederhana ini tersampaikan

kepada pembaca yang budiman. Penulis pertama menyampaikan terima kasih kepada

Rysca Indreswari dan Quinsha Mumtaza Laksita, yang dengan sabar dan penuh

keikhlasan senantiasa mendoakan suami dan ayah yang berkutat di depan monitor

dalam penyusunan buku ini. Kepada yang sangat terpelajar Prof. Dr. Adi

Sulistiyono,S.H.,M.H. yang medorong penulis untuk senantiasa berfikir ilmiah dan

bertindak amaliah. Kepada yang penulis hormati, para senior di Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret, dan yang penulis muliakan Bapak HM. Jamin,S.H.,M.H.

yang telah berkenan memberikan kata pengantar dan senantiasa membukakan

kesempatan bagi pengembangan diri dan penalaran penulis.

Untaian ucapan terima kasih yang sangat mendalam juga disampaikan penulis

kedua kepada Ibunda tercinta, Hajjah Sumiyati, anugerah termahal yang senantiasa

memberikan lautan cinta dan kasih sayang, serta menjadi sumber kesabaran dan

pengorbanan. Teruntuk Ayahanda terkasih, Haji Drs. S. Gunarso, atas keteladanan akan

hidup dan kehidupan, pemberi contoh keutamaan dalam kerja keras, kejujuran dan budi

pekerti nan luhur. Teruntuk Bapak Ibu Mertua, Bapak Achmad Chozin dan Ibu Ghulam

Sughra, atas untaian doa dan restunya yang senantiasa hadir mengiringi kehidupan

penulis. Teruntuk Suami tersayang, Faizal Banu,S.H., M.Hum, atas kesungguhan yang

senantiasa menjadi guru sejati, motivator, dan sumber keteguhan hati, kekuatan prinsip

dan kebersahajaan, terima kasih atas lautan cinta dan kasihnya kepada penulis. Dan

kepada Ananda terkasih, Putrie Fahira Banu, permata hatiku yang sholehah, semoga

Allah senantiasa menjaga dan merahmati kehidupanmu.

Selama proses penulisan buku ini, penulis juga mendapatkan bantuan yang tidak

terhingga dari kolega dan rekan yang sangat berarti. Untuk itu terima kasih penulis

sampaikan kepada yang penulis banggakan, Saudari Diana Lukitasari,S.H.,M.H, dan

Page 6: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

vi

yang penulis muliakan, Ustad Seno Hadisumitro yang berperan besar mengkritisi dan

mencermati buku dimaksud dengan langkah-langkah meninda serta editing yang sangat

cermat. Serta kepada yang penulis hormati, Bapak/Ibu ..................selaku Pemimpin

Penerbit.................yang sangat urgen kontribusinya terhadap terbitnya buku ini.

Akhirnya, sebagai sebuah awalan, penulis berdoa semoga buku sederhana ini

menjadi pengikat ilmu dengan mencatatnya, bermanfaat luar biasa bagi siapapun

pembacanya, dan menjadi amal investatif, baik bagi penulis, ayah ibu penulis, serta

amal baik bagi setiap orang yang membantu penyusunan buku ini, amin ya robbal

alamin.

Wassalamuallaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

Page 7: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

vii

KATA PENGANTAR

DEKAN FAKULTAS HUKUM UNS

Pendidikan klinis hukum mempunyai kedudukan sangat strategis dalam

pembelajaran di fakultas hukum, untuk menyiapkan lulusan dalam memasuki dunia

profesi hukum. Salah satu bentuk pendidikan klinis hukum yang dilakukan di fakultas

hukum adalah dalam bentuk praktek peradilan semu (moot court) menjadi basic skill

yang harus dikuasai oleh calon sarjana hukum. Di Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret (UNS), sudah sejak lama mahasiswa diwajibkan menempuh moot court di bidang

Hukum Perdata, Hukum Tata Usaha Negara, dan Hukum Pidana, yang menjadi bagian

dari Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum (PLKH). Maka tidak salah jika moot

court disebut sebagai icon pendidikan klinis hukum. Tidak aneh pula jika tim moot

court FH UNS yang didukung oleh mahasiswa peminat yang tergabung dalam moot

court community (McC), telah beberapa kali menyabet gelar juara dalam berbagai

kompetisi di tingkat nasional.

Penulis buku ini adalah salah satu dosen pembimbing kegiatan moot court yang

telah seringkali mendampingi mahasiswa dalam aktivitas praktek di dalam kampus,

maupun berbagai ajang kompetisi di tingkat nasional. Content buku ini tentu sangat

diwarnai pengalaman dan kontemplasi penulisnya dalam melakukan aktivitas

pendampingan kepada mahasiswa. Mengelola kegiatan moot court adalah

menggabungkan antara reasoning, skill dan art. Ketiga dimensi ini yang harus dipelajari

oleh mahasiswa maupun dosen sehingga kegiatan moot court akan benar-benar

memberikan added value bagi para pelakunya.

Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk

menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara, tetapi juga sekaligus

dipadukan dengan pendidikan hukum progresif yang mengajak semua lawyer untuk

tidak hanya berkutat pada keterampilan teknis hukum konvensional, tetapi juga

mengolah hati nurani. Hal ini sejalan dengan motto institusi tempat dimana penulis buku

ini berkarya, yaitu menjadikan lawyer yang “profesional dan bermoral”.

Sebagai “senior” tentu menyambut gembira terbitnya buku ini sebagai bentuk

proses kreatif yang selama ini selalu saya pompakan kepada dosen-dosen muda. Kepada

Page 8: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

viii

khalayak, saya merekomendasikan untuk menelaah buku ini karena sesungguhnya

memang enak dibaca dan perlu. Wassalam.

Surakarta, Maret 2011

Mohammad Jamin,S.H.,M.Hum.

Page 9: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

ix

KATA PENGANTAR

KEPALA KEJAKSAAN TINGGI

JAWA TENGAH

Pendidikan hukum di perguruan tinggi sampai saat ini masih mengisyaratkan

lontaran bahwa lulusan Fakultas Hukum belum mampu mengembangkan profesi

hukum, baik selaku Penyelidik, Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, Penasihat Hukum

atau Advokat, meskipun dilihat dari riwayat pendidikan hukum di perguruan tinggi

sejak tahun 1909 hingga sekarang ini sudah mengalami perkembangan pesat. Semula

pendidikan hukum menggunakan sistem academic schooling yang menitikberatkan pada

arah pendidikan yang berfokus pada sisi akademik teoritik, dan kurang memerhatikan

aspek professional schooling. Pada perkembangannya, penggunaan sistem academic &

professional schooling dengan menitikberatkan pada penyiapan para lulusan fakultas

hukum yang siap terjun ke dalam masyarakat dan dunia kerja, atau siap

mengembangkan profesi hukumnya, menjadi sebuah tuntutan kekinian.

Upaya menuju academic & professional schooling, salah satunya adalah

mengoptimalkan adanya moot court (peradilan semu) yang diharapkan dapat

menghasilkan model pendidikan hukum di perguruan tinggi yang mengintegrasikan

kemahiran berteori dan cakap berpraktik. Output dari moot court, diharapkan

mengantarkan peserta didik mahasiswa fakultas hukum dapat menggali potensi diri

dalam penguasaan materi yang diajarkan dengan mengaplikasikan seperangkat aturan

main hukum acara pidana, dan pada akhirnya untuk menghindari ambisi memburu nilai

berindeks prestasi tinggi semata, tanpa mengorientasikan keilmuan yang mumpuni.

Kerya tulis dari Saudara Muhammad Rustamaji dan Dewi Gunawati, merupakan

satu kontribusi bagi pengembangan Pendidikan Hukum di perguruan tinggi di tanah air

Indonesia tercinta. Pada tulisan ini diuraikan moot court yang diimplementasikan

dengan sistem pembelajaran academic & professional schooling.

Saya menyambut gembira dan mengapresiasi tinggi hadirnya buku “Moot Court,

Membedah Peradilan Pidana dalam Kelas Pendidikan Hukum Progresif”, karya tulis

ilmiah empirik, hasil kreatifitas Saudara Muhammad Rustamaji dan Dewi Gunawati.

Insyaalloh dengan terbitnya buku ini bermanfaat bagi kepentingan dunia akademisi,

Page 10: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

x

mahasiswa fakultas hukum, dan kalangan pemerhati penegakkan hukum progresif,

seperti diajarkan Begawan Prof. Satjipto Raharjo.

Semarang, 1 Maret 2011 KEPALA KEJAKSAAN TINGGI

JAWA TENGAH

WIDYOPRAMONO JAKSA UTAMA MADYA

NIP. 19570807 198503 1 001

Page 11: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

xi

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ----------------------------------------------------------------- i

MOTTO ------------------------------------------------------------------------------- ii

PRAKATA ---------------------------------------------------------------------------- iii

KATA PENGANTAR DEKAN FH UNS ----------------------------------------- vii

KATA PENGANTAR KEJATI JATENG ---------------------------------------- ix

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- xi

DAFTAR GAMBAR ---------------------------------------------------------------- xiii

DAFTAR TABEL -------------------------------------------------------------------- xiv

DAFTAR LAMPIRAN -------------------------------------------------------------- xiv

DAFTAR SINGKATAN ----------------------------------------------------------- xv

KAMUS MICRO --------------------------------------------------------------------- xvi

PREFACE BAB 1 -------------------------------------------------------------------- 1

BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 2

A. Catatan Pembuka ----------------------------------------------------------- 2

B. Peta Pendidikan Tinggi Hukum -------------------------------------------- 5

C. Tuntutan Terhadap Pendidikan Tinggi Hukum -------------------------- 13

D. Anatomi Buku --------------------------------------------------------------- 20

PREFACE BAB II ------------------------------------------------------------------- 24

BAB II PENDIDIKAN HUKUM PROGRESIF ---------------------------------- 25

A. Catatan Pembuka ------------------------------------------------------------ 25

B. Mengenal Pendidikan Progresif -------------------------------------------- 26

1. Filsafat Pendidikan Progresif ---------------------------------------- 26

2. Teori Pengalaman Sebagai Sebuah Pijakan ------------------------ 29

C. Hukum Progresif Sebuah Gerbang Humanisme Hukum ---------------- 34

D. Titik Padu Pemikiran Pendidikan Progresif dan Hukum Progresif ---- 43

E. Konteks dan Konten Moot Court: Sebuah Model Pendidikan

Hukum Progresif------------------------------------------------------------- 50

Page 12: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

xii

PREFACE BAB III ------------------------------------------------------------------ 58

BAB III MOOT COURT DAN IMPLEMENTASI MEMBUMIKAN

PENGALAMAN ANALISIS KASUS --------------------------------------------- 59

1. Peta Pikiran ------------------------------------------------------------ 60

2. Catatan TS (Tulis Susun) -------------------------------------------- 67

3. Jembatan Pertanyaan ------------------------------------------------- 71

PREFACE BAB IV ------------------------------------------------------------------ 77

BAB IV MOOT COURT DAN IMPLEMENTASI MEMBUMIKAN

PENGALAMAN RISET HUKUM ------------------------------------------------ 78

PREFACE BAB V ------------------------------------------------------------------- 98

BAB V MOOT COURT DAN IMPLEMENTASI MEMBUMIKAN

PENGALAMAN MENYUSUSN LEGAL MEMORANDUM ----------------- 99

PREFACE BAB VI ------------------------------------------------------------------ 128

BAB VI MOOT COURT DAN IMPLEMENTASI MEMBUMIKAN

PENGALAMAN PRAKTIK HUKUM (ROLE PLAYING) --------------------- 129

PREFACE BAB VII ----------------------------------------------------------------- 204

BAB VII PENUTUP ----------------------------------------------------------------- 205

A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------- 205

B. Implikasi --------------------------------------------------------------------- 207

1. Implikasi Teoritis ----------------------------------------------------- 207

2. Implikasi Praktis ------------------------------------------------------ 208

DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------- 210

GLOSARIUM ------------------------------------------------------------------------ 217

INDEKS ------------------------------------------------------------------------------- 224

LAMPIRAN -------------------------------------------------------------------------- 226

BIODATA PENULIS ---------------------------------------------------------------- 246

Page 13: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

xiii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Cara Pandang Atas Hukum -------------------------------------------- 4

Gambar 2. Skematik Pendidikan Tinggi Hukum dalam

Lintasan Sejarah ------------------------------------------------------- 7

Gambar 3. Ilustrasi Rangkaian Pengalaman Pembelajaran Progesif ----------- 33

Gambar 4. Skematik Aras Pendidikan Hukum dalam Bidimensi --------------- 40

Gambar 5. Dewi Keadilan dalam Dua Versi -------------------------------------- 47

Gambar 6. Skematik Permodelan Pendidikan Hukum Progresif ---------------- 50

Gambar 7. Konteks dan Konten Moot court -------------------------------------- 54

Gambar 8. Contoh Ilustrasi Peta Pikiran Kasus Posisi --------------------------- 65

Gambar 9. Format Catatan Tulis Susun (TS)-------------------------------------- 69

Gambar 10.Ilustrasi Suasana Sidang Kasus Rahadi Ramelan

(Kesaksian B.J. Habibie Melalui Teleconference) ---------------- 94

Gambar 11. Illustrasi Teknik Videophone Dua Arah ---------------------------- 96

Gambar 12. Skematik Konten Legal Memorandum ------------------------------ 102

Gambar 13. Indikator adanya Kesalahan ------------------------------------------ 109

Gambar 14. Indikator Kemampuan Bertanggungjawab -------------------------- 113

Gambar 15. Skematik Pendekatan Hukum Materiil ------------------------------ 115

Gambar 16. Skematik Pendekatan Hukum Formil ------------------------------- 119

Gambar 17. Hilangnya Kewenangan Dewan Kehormatan

Profesi Advokat Terhadap Status Legal Service Fee ------------ 121

Gambar 18. Illustrasi Suasana Persidangan Semu -------------------------------- 129

Gambar 19. Skematik Proses Pemeriksaan Perkara Pidana --------------------- 130

Gambar 20. Skematik Perbandingan Alur Persidangan Pidana ---------------- 131

Gambar 21. Ilustrasi Posisi Majelis Hakim --------------------------------------- 134

Gambar 22. Skematik Rancangan Perangkat Simulasi Teleconference -------- 201

Gambar 23. Software Xnote Stopwatch ------------------------------------------- 201

Page 14: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

xiv

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Daftar Pertanyaan Bedah Kasus ------------------------------------------ 72

Tabel 2. Perkembangan Problematik Hukum Barkait Kekinian

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) ------------- 80

Tabel 3. Rincian Kelengkapan Berkas Legal Memorandum

Moot Court ----------------------------------------------------------------- 99

Tabel 4. Contoh Kasus Legal Memorandum -------------------------------------- 103

Tabel 5. Singkronisasi Ketiadaan Unsur Kesalahan dalam

Tugas Advokasi Profesi Advokat---------------------------------------- 110

Tabel 6. Inovasi Penyelenggaraan Moot Court ----------------------------------- 199

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Peraturan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.06.UM.01.06 Tahun 1983 Tentang Tata Tertib Persidangan dan Tata Ruang Sidang ------------------------------------------------------------------------- 226 Lampiran 2. Peraturan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.07.UM.01.06 Tahun 1983 Tentang Pakaian, Atribut Pejabat Peradilan dan Penasihat Hukum ---------------------------------------------------------------- 232

Page 15: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

xv

DAFTAR SINGKATAN

ALSA : Asian Law Students Assosiation BAP : Berita Acara Pemeriksaan BB : Barang Bukti BW : burgerlijk wetboek CTR : Cash Transaction Report (Laporan atas Transaksi Keuangan Tunai) FIU : Financial Intellegence Unit HAM : Hak Asasi Manusia HPH : Hak Pengelolaan Hutan Jo. : Juncto JPU : Jaksa Penuntut Umum KPN : Ketua Pengadilan Negeri KUHAP : Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHPdt : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata LIH : Laboratorium Ilmu Hukum LPP : Lembaga Pengembangan Pendidikan LSM/NGO : Lembaga Swadaya Masyarakat /

Non Governmental Organization NCCts : Non Cooperative Countries and Territories (Negara dan Wilayah Teritori yang tidak Kooperatif) PH : Penasihat Hukum PHK : Pemutusan Hubungan Kerja PJK : Penyedia Jasa Keuangan PPATK : Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan PPAT : Pejabat Pembuat Akta Tanah PSHK : Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia Rendak : Rencana Dakwaan Rentut : Rencana Tuntutan Pidana SCI : Scientific Crime Investigation SKS : Sistem Kredit Semester SPDP : Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Stb. : Staatblat (Lembaran Negara) STR : Suspectcius Transaction Report

(Laporan atas Transaksi Keuangan Mencurigakan) UNS : Universitas Sebelas Maret VER : Visum et Repertum

Page 16: MOOT COURT - digilib.uns.ac.id/Moot... · “Segi kemenarikan dan kebaruan dari buku ini terletak pada pemikiran untuk menggabungkan tidak saja aspek teknis hukum dalam beracara,

xvi

KAMUS MICRO

Ajeg : tetap, seperti keadaan semula Anasir : unsur yang berpengaruh Anomali : keanehan, keadaan yang tidak normal Candra : deskripsi, gambaran, lukisan Curai : keterangan sejelas-jelasnya, uraian segamblang mungkin Determinasi : tekanan, tumpuan harapan, tuntutan keinginan Dialektika : percakapan, komunikasi dua arah Diametral : bertolak belakang, berkebalikan, berseberangan Diskursus : diskusi, percakapan timbal-balik, perbincangan dua arah Ejawantah : manifestasi, pewujudan, implementasi Gamblang : jelas, terang-benerang Imun : kebal Jalinkelindan : keterhubungan, kumparan relasi Kerumpilan : kompleksitas tinggi, banyak kesulitan Mangkus : efektif, berhasilguna, manjur, mujarab Masiv : intensiv, padat berisi Medio : pertengahan Menukil : mengutip tulisan orang lain Nawalanet : surat menyurat melalui dunia maya/intemet Neko-neko : bermacam-macam, beraneka ragam Otokritik : masukan, koreksi Paparan : uraian Pendulum : anak timbangan Pertingkahan : perbedaan pendapat Pinda : revisi, perbaikan kesalahan Piranti : instrumen, alat Puak : kelompok Radic : akar, dasar, fundamental Rampai : berbagai macam, bermacam jenis Rampat : padat Rigid : kaku Rona : warna Sangkil : efisien, berdayaguna, tepat guna Sejatinya : sebenamya, sesungguhnya Sembari : senyampang, sambil, selagi Semburat : pancaran, letupan Serendipity : temuan tanpa kesengajaan Sinyalemen : pertanda, rambu-rambu peringatan Skeleton : kerangka Spekulasi : peluang, mengandung kemungkinan Vakum : kedap, ruang hampa