Molay Military
-
Upload
sandi-rizky-agustian -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of Molay Military
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dunia fashion semakin berkembang pesat sehingga semakin
banyak peminatnya, maka dari itu menjadi semakin banyak juga penjual
fashion. Dengan semakin banyaknya para penjual fashion tersebut maka
semakin ketat tingkat persaingan yang membuat para penjual produk-produk
fashion tersebut harus mampu memenangkan persaingan. Dalam
memenangkan persaingan terdapat banyak cara yang dapat dilakukan oleh
suatu perusahaan dengan membuat keunggulan baik dari segi produk, harga,
distribusi, dan juga cara pemasarannya.
Molay Military yang berada di Yogyakarta adalah contoh konkrit
bagaimana penerapan strategi pemasaran sehinggan sampai saat ini Molay
Military tetap bertahan di dalam dunia persaingan bisnis yang semakin ketat
ini. Tentu nya Molay Military memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh
produk fashion yang lain, terbukti dari jumlah pembelian yang terus
meningkat dari waktu ke waktu. Melihat fenomena ini, kami akan melakukan
penelitian atas strategi pemasaran Molay Military , dimana hasil dari
penelitian ini akan memberikan ilmu pada kami, sebagai gambaran bagaimana
cara memulai usaha yang baik.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah kami mewawancari PT. Molay Military adalah
untuk mengetahui:
1. Bagaimana Strategi Pemasaran di Molay Military?
C. Maksud dan Tujuan
Beberapa maksud dan tujuan kami mengadakan wawancara dan
observasi lapangan adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu Molay Military.
2. Untuk mengetahui kenapa Molay Military bisa ramai dikunjungi
konsumen.
3. Untuk mengetahui dimana saja pasar penjualan Molay Military.
4. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang digunakan Molay
Military.
D. Telaah Pustaka
Dalam buku yang berjudul Pemasaran yang dikarang oleh Kotler dan
Keller pada tahun 2009 menjelaskan bahwa Pemasaran adalah suatu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya.
Menurut Dharmmesta dan Handoko 1982 mendefinisikan bahwa
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba.
Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi,
dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus
juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap
perusahaan.
Menurut Boyd, Walker, And Larreche dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Pemasaran edisi pertama tahun 2000 menyatakan bahwa
pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan kegiatan
penting yang memungkinkan idnividu dan perusahaan untuk mendapatkan apa
yang dibutuhkan dan diinginkan melalui pertukaran dengan pihak lain untuk
mengembangkan hubungan pertukaran.
Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel dalam bukunya yang berjudul
Pemasaran edisi pertama tahun 2001 menjelaskan bahwa pemasaran adalah
suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep , harga, promosi, dan
distribusi sejumlah produk baik ide, barang, atau jasa untuk menciptakan suatu
pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
E. Metodologi
Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam
melakukan penelitian terhadap strategi pemasaran PT. Molay Military, yaitu:
1. Observasi
Obervasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses melalui
pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda), atau kejadian yang
sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan hal yang
berkenaan dengan penelitian. Observasi meliputi segala hal yang
menyangkutpengamatan aktivitas atau kondisi perilaku maupun nonperilaku.
Observasi non perilaku meliputi (1) catatan, (2) kondisi fisik, dan (3) proses
fisik. Observasi perilaku terdiri atas (1) nonverbal, (2) bahasa, dan (3) ekstra
bahasa. (Anwar Sanusi, 2011)
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan
bebrapa pertanyaan mengenai hal yang akan diteliti secara lisan kepada subjek
penelitian. Pada saat mengajukan pertanyaan, peneliti dapat berbicara secara
langsung dengan responden atau bila hal itu tidak mungkin dilakukan, juga
dapat dilakukan melalui alat komunikasi misalnya pesawat telepon. (Anwar
Sanusi, 2011)
3. Survey
Survey pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari
sejumlah unit atau individu dalam waktu atau jangka waktu bersamaan.
(Winarno Surakhmad, 1998)
F. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Terlampir.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdiri
PT. Molay Taktika Indonesia adalah merek pakaian taktis Indonesia
terkemuka yang didirikan oleh Arie Setya Yudha pada 2009. PT. Molay
Taktika ini memulai perjalanannya sebagai pakaian airsoft-antusias yang
menekankan pada kualitas dari setiap produk. Molay semakin besar di forum
jual Indonesia, dikenal dengan kualitas dan desain. Pada 2011, Molay telah
menambah pertumbuhan untuk jual belinya dengan Negara asing, mulai
dikenal dengan pembelian individu dari negara seperti Uni Emirat Arab,
Austria, Kanada, Amerika Serikat, dan Jerman. Molay juga menerima review
positif oleh sebagian besar dari mereka. Pertengahan 2012, Molay mendapat
kehormatan untuk merancang dan memproduksi satu set bidang khusus untuk
Satuan I Gegana, resimen polisi khusus Indonesia.
Dalam usia muda, Molay, di bawah PT. Molay Taktika Indonesia telah
dihormati di kalangan operator lapangan, penggemar outdoor, dan kegiatan
ekstrim lainnya sebagai salah satu pakaian taktis yang terbaik dan merek
peralatan yang mengedepankan kualitas dengan fokus penuh pada
perlindungan, daya tahan, fungsi, dan inovasi.
Arie memproduksi seragam militer ini menggunakan bahan baku yang
berkualitas. Masalah kualitas memang menjadi perhatian utama baginya.
Sebab, agar produknya makin diterima oleh konsumen di luar negeri, kualitas
yang prima menjadi keharusan.
Oleh sebab itu, Arie sangat selektif memilih bahan baku seperti kain,
retsleting, ataupun kancing seragam. Arie melakukan riset di internet untuk
bisa mendapatkan bahan baku dari produsen langsung. Tidak jarang dia
mendatangkan bahan baku impor. “Jadi intinya harus pintar-pintar mencari via
internet,” tandasnya.
Sampai sekarang dia memasarkan produknya hanya lewat internet.
Satu set seragam dia jual seharga Rp 560.000-Rp 2 juta. Sebagian besar
konsumennya adalah orang-orang militer, kepolisian, pekerja tambang,
maupun para penggemar permainan airsoft gun
Beberapa produk yang bisa anda temukan disini antaralainnya adalah
headgear dengan patokan harga kisaran Rp. 480.000; jacket kisaran Rp.
1.250.000; pants kisaran Rp. 480.000; dan shirts kisaran Rp. 650.000 . namun
dengan harga sekian kalian dijamin mendapatkan produk dengan kualitas
design dan bahan yang sangat memuaskan.
B. Struktur
Menurut hasil wawancara kami dengan Arie Setya Yudha, Struktur
Organisasi dari PT. Molay Taktika Indonesia adalah sebagai berikut:
1. direktur utama sebagai pemilik dari bisnis yang dibangun, dan
memantau pekerjaan para karyawan yang dimiliki.
2. Manager pemasaran harus dapat melihat kesempatan/peluang
pemasaran yang ada
direktur utama
karyawan karyawan karyawan
managerpemasaran
managerkeuangan
manager oprasional
3. Manager oprasional bertanggung jawab untuk memastikan organisasi
berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan memenuhi
harapan para pelanggan dan klien dengan cara yang efektif dan efisien
4. Manager keuangan, salah satu kepentingan di dalam manajemen yang
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber
daya keuangan.
Marketing Taktika Indonesia
1. Jeffi Okta, sebagai marketing pemasaran (paling kiri).
2. Sigit Kurniawan, sebagai marketing informator.
3. Melsa Clara, sebagai customer service
4. Wendy Indra, sebagai pengontrol kualitas produk.
C. Denah Lokasi
Perumahan M.B.S Condongcatur no C 100
U
BAB III
PEMBAHASAN
Hobi seringkali bisa menjadi sebuah ladang bisnis jika memperhatikan
betul peluang bisnis yang ada. Itu yang Arie Setya Yudha jalani hingga sukses
mengembangkan bisnis seragam militer oleh PT Molay Satria Indonesia.
Arie hanya mengandalkan penjualan lewat internet untuk
mempromosikan produknya ke luar negeri. Sementara, di dalam negeri dia
memiliki beberapa distributor dan diler resmi di Jakarta Pusat.
Awal mula Arie untuk memulai bisnis ini karena Arie memiliki
kegemaran bermain airsoft gun. Sementara, biaya untuk bisa bermain
permainan tersebut tidak murah. Apalagi dia hanya mengandalkan uang
kiriman orang tua yang terbatas. Agar bisa terus menjalankan hobinya, Arie
berniat mencari uang tambahan.
Kemudian terbesitlah ide untuk membuat seragam airsoft gun. Karena
waktu itu saya melihat seragam yang ada di pasar tidak memiliki kualitas yang
bagus. "Jadi saya ingin buat seragam yang kualitasnya tinggi,” kata pemilik
Molay
Meski masih tercatat sebagai seorang
mahasiswa UGM jurusan Ilmu Komunikasi
2008, Arie kini sudah mampu menjelma
sebagai pebisnis seragam tempur yang
berhasil menembus pasar internasional.
Produk yang dia hasilkan tidak hanya
pakaian tempur atau pakaian militer, tetapi
juga perlengkapan lainnya seperti topi dan
ikat pinggang, sepatu dan tas.
ArieSetya Yudha (Pemilik)
Dengan menyisihkan uang jajan, Arie mengumpulkan modal Rp
280.000 untuk memulai usahanya pada tahun 2009. Modal tersebut ia
pergunakan untuk membeli 4 meter (m) kain. Arie lalu membuat desain dan
pola pakaian. Sedangkan proses pengerjaannya ia serahkan ke penjahit.
Beliau kemudian mengunggah hasil produksi pertamanya ke forum jual
beli di internet (kaskus). Ternyata banyak yang tertarik dengan seragam
buatannya. Seragam tersebut terjual seharga Rp 560.000. "Keuntungannya
untuk bayar ongkos jahit dan modal produksi pesanan selanjutnya," kata dia.
Setelah itu pesanan seragam terus mengalir. Beliau pun makin serius
menjalani usaha ini dengan membuka rumah produksi yang berlokasi di
Yogyakarta. Dengan modal Rp 25 juta dari keuntungan usaha yang
dikumpulkan, Arie membeli mesin jahit dan beberapa peralatan lainnya untuk
produksi. "Jadi sebenarnya saya beli mesin jahit dan saya kasih ke tukang
jahit. Rumah mereka saya jadikan rumah produksi kami," kata dia.
Dengan modal yang masih terbatas saat itu, pria berusia 24 tahun ini
terus mengembangkan usahanya. karena tidak punya latarbelakang di bidang
konveksi, Arie merasa hal itu tidak menjadi hambatan. Ia banyak belajar
secara otodidak dari internet. Pengetahuan tentang bahan baku yang
berkualitas hingga cara mendapatkan pemasok dia dapatkan dari riset di
internet.
Sepanjang tahun 2013, Arie mengaku bisa mengantongi omzet sebesar
Rp 1,5 miliar. Pada delapan bulan pertama di tahun ini, omzet usahanya sudah
sudah mencapai Rp 2 miliar. Sebagai bukti kesuksesannya membangun bisnis,
Arie pernah menjadi salah satu finalis Wirausaha Muda Mandiri pada tahun
2011 untuk kategori bisnis.
Saat ini rata-rata produksinya minimal 200 seragam per bulan. Harga
jual produknya berkisar Rp 560.000 hingga Rp 2 juta per unit. Beberapa pasar
internasional yang sudah berhasil dia tembus seperti Italia, AS, Swedia,
Kanada, Austria, Norwegia, UAE, dan, Jerman
Arie masih tetap semangat mengembangkan usahanya. Salah satunya
caranya adalah dengan menyiapkan sistem pemasaran business to business
(B2B) untuk memperbesar pasar.
Dengan konsep pemasaran baru tersebut, Arie yakin permintaan bisa
meningkat dan omzetnya otomatis akan makin besar. "Saya akan membangun
hubungan dengan pengusaha lain yang tentunya bertujuan untuk bisa meraih
konsumen yang lebih banyak," kata dia.
BAB IV
LAMPIRAN
Berikut ini merupakan toko dan beberapa produk yang dijual oleh Molay
Taktika Indonesia.