modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari...

22
MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB BAB 2 – MENGENAL POTENSI DIRI Fakulta s Program Studi Off Line / Kuliah Kode MK Disusun Oleh 02 MK Rina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian passion (hasrat) dan menemukannya Agar dapat menjelaskan perbedaan antara pekerjaan dan karir; pengertian passion (hasrat), mengenali jenis-jenis kepribadian;

Transcript of modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari...

Page 1: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB

BAB 2 – MENGENAL POTENSI DIRI

FakultasProgram Studi

Off Line / Kuliah

Kode MK Disusun Oleh

02MK Rina Kurniawati, SHI, MH

Abstract Kompetensi

Akan mempelajari pengenalan

terhadap diri sendiri, perbedaan antara

pekerjaan dan karir, pengertian

passion (hasrat) dan menemukannya

dalam diri pribadi, tipe-tipe kepribadian

dan jenis-jenis kecerdasan.

Agar dapat menjelaskan perbedaan

antara pekerjaan dan karir;

pengertian passion (hasrat),

mengenali jenis-jenis kepribadian;

menganalisis jenis kepribadian

dirinya; macam-macam kecerdasan;

dan mengidentifikasi potensi diri

Page 2: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

BAB 2 MENGENAL POTENSI DIRI

Kompetensi (Kemampuan Akhir Yang Diharapkan)

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan perbedaan Pekerjaan dan Karir;

2. Menjelaskan pengertian Passion (Hasrat);

3. Menjelaskan dan mengenali Jenis-Jenis Kepribadian;

4. Menganalisis jenis kepribadian dirinya;

5. Menjelaskan macam-macam kecerdasan;

6. Mengidentifikasi potensi diri.

Deskripsi

Dalam Bab ini akan dipelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara Pekerjaan

dan Karir, pengertian Passion (Hasrat) dan menemukannya dalam diri pribadi, tipe-tipe

kepribadian dan jenis-jenis kecerdasan.

1. Karir Dan Passion (Hasrat)

Hampir sebagian besar dari kita menjalani hidup yang hampir sama, yaitu menghabiskan 12

tahun untuk bersekolah hingga SMU, ditambah 4-5 tahun kuliah di Perguruan Tinggi,

berjuang untuk memperoleh pekerjaan dengan gaji tinggi, naik pangkat, punya rumah dan

mobil, menikah, menyekolahkan anak-anak di sekolah terbaik untuk mengulang kembali

siklus hidup seperti yang kita jalani.

Apakah benar siklus seperti itu yang benar-benar ingin dijalani? Apakah pekerjaan yang kita

jalani sepanjang hidup itu adalah karir kita? Apakah kita bahagia dan puas dengan hidup

kita?

Sebagian besar mahasiswa memberikan jawaban yang sama bila mendapat pertanyaan

tentang apa yang akan dilakukan dalam hidupnya setelah menyelesaikan kuliahnya.

Memang demikianlah paradigma yang berlaku di masyarakat kita, kurang memberi ruang

dan penghargaan terhadap keunikan diri. Namun tidak berarti kita tidak bisa melawan arus.

2015 2

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Menurut Rene Suhardono dalam bukunya Your Job Is Not Your Career : Your job should never define you. Pekerjaanmua tidak pernah menggambarkan siapa dirimu.

Pekerjaanmu belum tentu sama dengan Karirmu.

1.1 KarirApa perbedaan “Pekerjaan” dan “Karir”?

Rene Suhardono menjelaskan perbedaannya sebagai berikut :

Pekerjaan adalah :

1) Alat / instrument bagi perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi;

2) Sarana bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkarya;

3) Jalan untuk berkembang secara pribadi dan profesional; dan

4) Kendaraan untuk memperoleh pencapaian pribadi (personal achievement) dan

berkontribusi bagi lingkungan (to give back to the community.

Karir adalah sepenuhnya mengenai diri sendiri, menyangkut jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan di atas :

1) Bagaimana mengenal keunikan diri dan mengetahui hal-hal yang amat sangat

diminati (your passions);2) Bagaimana menjalankan hidup bermakna (your purpose of life);3) Bagaimana kita ingin diingat saat tiada nanti (your values);4) Bagaimana untuk senantiasa punya pandangan positif sepanjang hidup (your

motivation);5) Semangat untuk terus melakukan perbedaan dalam hidup sekarang (your action);6) Bagaimana mencapai kebahagiaan dan kepuasan/ketercapaian dalam hidup.

Karir adalah totalitas kehidupan profesional sejak bangun di pagi hari hingga kembali

terlelap tidur. Tidak semata-mata terkait dengan cara-cara memperoleh penghidupan.

Tujuan karir tidak lain adalah kebahagiaan dan ketercapaian, Karir kita dikendalikan oleh passion kita. Karir kita adalah milik kita, karir kita adalah kita. Kita adalah boss

dari karir kita, karir kita adalah kita. Kita adalah bos dari karir kita, tidak seorangpun

dapat memecat kita dari karir kita.

1.2 Passion (Hasrat)Passion adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga tidak

terpikir untuk tidak melakukannya. Passion adalah segala macam wujud keunikan,

keistimewaan yang kita miliki dan rasakan. (Suhardono, 2012).Passion tidak ada kaitannya denganlah dengan kebiasaan ataupun keahlian kita, namun justru berhubungan dengan segala hal yang menggugah minat pribadi.

2015 3

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Passion bukan sesuatu yang merupakan keahlian kita, tetapi sesuatu yang paling kita

minati dan nikmati. Passion adalah sesuatu yang sangat ingin kita lakukan dengan

sepenuh hati. Passion adalah kekuatan kita.

…..Pekerjaanmu akan menyita sebagian besar waktu dalam hidupmu, dan satu-

satunya cara untuk merasa benar-benar puas dan bahagia adalah dengan melakukan

pekerjaan yang kau yakini sebagai pekerjaan hebat. Dan satu-satunya cara untuk

melakukan pekerjaan hebat adalah dengan mencintai apa yang kau lakukan. Jika kau

belum menemukannya, tetaplah mencari. Jangan berhenti. Seperti halnya dengan

semua masalah hati, kamu akan mengetahui ketika telah menemukannya …… (Steve Jobs).

Bagaimana menemukan Passion kita?Tetaplah mencari passion kita dengan langkah-langkah yang dikemukakan

Suhardono, 2012, yaitu :

1) Miliki keyakinan bahwa keunikan diri adalah keistimewaan diri;

2) Passion datang dari hati yang tulus, sudah ada dalam diri kita masing-masing.

Untuk mengenalinya cobalah jadikan diri terbuka untuk tahu, merasakan, dan jujur

mengenai segala hal yang saat dikerjakan membuat hati lega, lepas, dan gembira;

3) Perluas wawasan. Bertemu dan berdiskusi dengan orang-orang yang mungkin bisa

membantu, baca buku, pelajari bahasa asing baru, coba makanan baru, pergi ke

tempat baru, miliki kebiasaan baru. Coba semuanya!

4) Jangan nanggung. Kalau benar-benar mau tahu soal passion sendiri jangan

nanggung dalam berupaya. Steve Jobs tidak pernah berhenti memikirkan

bagaimana membuat inovasi-inovasi dalam pengembangan komputer Apple

hingga memunculkan komputer tablet iPad yang menjadi sangat populer saat ini;

5) Antusias dan positif. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam

menemukan passionnya. Ada yang hanya perlu waktu 1-2 tahun, namun ada juga

yang perlu waktu hingga 9 tahun atau lebih. Tidak perlu frustasi, tetaplah semangat

dan berpikir positif;

6) Nikmati prosesnya. Hidup adalah proses belajar, dan proses tidak memiliki garis

finish. Mengenali passion adalah proses menemukan jati diri. Nikmati perjalanan

Anda. Passion bisa lebih dari satu.

2. Mengenal Potensi Diri

2015 4

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Mengenali KepribadianSetiap manusia dilahirkan dengan memiliki karakter kepribadian yang berbeda-beda. Dalam

bahasa sehari-hari istilah kepribadian juga berarti ciri-ciri watak seseorang individu yang

konsisten yang memberikan identitas bagi dirinya sebagai individu khusus. Ciri watak yang

diperlihatkan secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya membuat

individu tersebut memiliki identitas khususnya yang berbeda dengan individu lain.

Dengan mengenal jenis-jenis kepribadian maka dapat mengetahui tipe kepribadian kita

sendiri yang bermanfaat untuk mengenali kekuatan dan kelemahan kita agar kita dapat

menonjolkan segi positif dan menyingkirkan segi negatif dari sifat-sifat atau kepribadian

kita.

Hans Jurgen Eysenck dalam Iensufiie (2012), mengemukakan teori inherited yang

dikembangkan dari teori-teori Hippocrates dan Galen dengan menggambarkan dimensi

kepribadian sebagai berikut :

2015 5

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

EMOSI TIDAK STABIL (NEUROTIK)

Melankolis Korelis

Plegmatis Sanguinis

Sulit DitebakKhawatirRapuhMuramPesimisMemendamPenyendiriPendiam

HebohGegabahOptimisAktif

PasifHati-hatiTabahPendamaiTerkontrolBisa dipercayaEmosi StabilTenang

SosialRamahCerewetResponsifSantai

BersemangatBerbesar HatiBerjiwa Pemimpin

EmosionalGelisahAgresifBerubah-Ubah

INTROVERT EKSTROVERT

EMOSI STABIL(NORMAL)

Page 6: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Dalam bagan di atas Sumbu Vertikal menunjukkan Kondisi Kestabilan Emosi ( ke atas

semakin tidak stabil dan ke bawah semakin stabil). Sedangkan Sumbu Horisontal semakin ke kiri menunjukkan Kepribadian yang semakin introvert dan semakin ke kanan

menunjukkan kepribadian yang semakin ekstrovert. Dari kombinasi ke dua sumbu tersebut disimpulkan sebagai berikut :

1) Melankolis : emosi tidak stabil dan introvert;

2) Korelis : emosi tidak stabil dan ekstrovert;

3) Plegmatis : emosi stabil dan introvert;

4) Sanguinis : emosi stabil dan ekstrovert.

Orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki ciri sosial, impulsif, menyukai kesenangan,

berorientasi pada dunia di luar dirinya sendiri. Sebaliknya orang dengan kepribadian

introvert memiliki ciri tenang, instrospektif, berorientasi ke dalam diri, serta menyukai

kehidupan yang teratur. Termasuk yang manakah Anda?

4 Kepribadian (Sanguinis, Koleris, Melankolis, Plegmatis) 1) Kepribadian Sanguinis (Sanguinis yang Populer)

Kemampuan orang Sanguinis yang Populer untuk melangsungkan percakapan yang mengasyikkan merupakan segi plus yang membuat iri hati orang lain; tetapi kalau

dibawa sampai ke ujung yang ekstrim orang Sanguinis yang Populer bicara terus-

menerus, memonopoli, menyela, dan menyimpang terlalu jauh dari kebenaran.

Bergaul dengan orang Sanguinis ini sebenarnya menyenangkan, jika dia bercerita dia

bisa menggambarkan sesuatu dengan baik, sehingga pikiran kita diajak untuk

merangkai katanya-katanya seperti sebuah film di kepala kita, saking bagusnya

penggambaran ceritanya.

2) Kepribadian Melankolis (Melankolis yang Sempurna) :Pemikiran analitis yang mendalam dari orang Melankolis yang Sempurna merupakan

ciri khas yang jenius, banyak dihormati oleh mereka yang pikirannya lebih dangkal,

tetapi jika dibawa sampai ke titik ekstrim, dia jadi menyebabkan kemurungan dan menekan perasaan.Kadangkala bergaul dengan orang Melankolis menimbulkan kebosanan dalam diri kita,

semuanya serba teratur dan teliti, segala sesuatu dikerjakan dengan langkah-langkah

yang jelas dan terstruktur. Kalau lama dalam proses pengerjaan bukan karena malas

tetapi karena hasilnya harus sempurna. Ciri-ciri kalau kita bertemu dengan orang

Melankolis ini biasanya dilihat dari kamar tidur/kantornya, semuanya serba rapih, tertib

dan terpola (keculai kalau punya asisten/istri yang siap membereskan arisip-arsip yang

berantakan).

Dan orang Melankolis ini susah sekali diyakinkan, perlu data-data otentik yang

2015 6

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

mendukung argumentasi kita. Dan secara ektrim dalam hal keuangan orang Melankolis cenderung pelit , tapi untuk mengenai hasil pekerjaan, Orang Melankolis

jagonya. Sangat pandai mengorganisasi sesuatu.

3) Kepribadian Koleris (Koleris Kuat) :Bakat orang Koleris yang Kuat untuk kepemimpinan yang cepat dan tajam sangat

diperlukan dalam setiap tahap kehidupan pada jaman sekarang; tetapi kalau dibawa

sampai titik esktrim, orang Koleris yang Kuat jadi sok berkuasa, mendominasi, dan

manipulatif. Setiap pemimpin mempunyai sifat ini, tegas, lugas, dan salah satu untuk

mengenal ciri-ciri kepribadian ini adalah selalu ingin di depan tidak mau kalah dengan

orang lain. Secara eksrim, orang dengan kepribadian ini menjadi orang yang diktaktor, selalu tampil dominan dan tidak mau di bawah orang lain, inginnya selalu di

atas dalam segala hal. Orang dengan kepribadian Koleris sangat mahir untuk urusan

mengorganisir banyak orang dengan sifatnya yang tegas.

4) Kepribadian Plegmatis (Plegmatis yang Damai) :Sifat orang Plegmatis Damai yang mudah bergaul merupakan perpaduan yang

mengagumkan dan menjadikannya orang yang paling disukai dalam kelompok mana saja; namun kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, orang Plegmatis yang Damai tidak

peduli melakukan apa pun, masa bodoh, dan tidak punya kepastian.

Ciri-cirinya yang mudah dilihat adalah tidak mempunyai sikap yang jelas dalam mengambil keputusan, tidak mau secara tegas memihak sesuatu yang belum

diketahuinya, cenderung damai dan tidak mau berkonfrontasi secara langsung dengan

orang lain. Terkadang orang Plegmatis memang harus didikte untuk mengerjakan

sesuatu (secara ekstrim), biasanya orang plegmatis kurang mahir untuk urusan-urusan

yang detil, seperti yang paling sederhana merapihkan kamarnya, tetapi seorang

plegmatis bisa menjadi “pelobi” yang ulung dan bisa diandalkan untuk urusan

berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain karena sifatnya kalem dan tenang.

Kepribadian Campuran dari Kepribadian DasarKeempat tipe kepribadian tersebut, menurut Littauer, juga bisa bercampur dalam diri

seseorang.

Littauer membedakannya menjadi empat: campuran alami, campuran pelengkap,

campuran yang berlawanan, dan sedikit-sedikit dari segalanya.

Campuran alami adalah Sanguinis Koleris dan Melankolis Plegmatis.

Campuran pelengkap yang berorientasi hubungan adalah Sanguinis Plegmatis

Campuran pelengkap yang berorientasi tujuan adalah Koleris Melankolis

Campuran berlawanan dianggap sebagai pertikaian batin yaitu :Sanguinis Melankolis

dan Koleris Plegmatis.

2015 7

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Kenali diri kita sendiri sebelum mengenali orang lain. Setelah tahu tentang kekuatan dan kelemahan pribadimu, kamu dapat lebih

mengembangkan kekuatanmu dan mengurangi kelemahanmu. Ingat tiap pribadi adalah UNIK, Allah selalu punya rencana atas tiap pribadi. Berkembanglah, dan jadilah pribadi

yang disukai Allah. Untuk merubah diri kita harus menyerahkan diri kita pada Allah untuk

diubahkan menurut rencana-Nya. Mau diajar, rendah hati seperti bejana tanah liat yang

dibentuk oleh-Nya.

Kepribadian Sanguinis Populer ( Ekstrovert – Pembicara – Optimis ) 1) Kekuatan Emosi Sanguinis Populer

Kepribadian yang menarik; Suka berbicara; Menghidupkan pesta; Rasa humor yang

hebat; Ingatan kuat untuk warna; Secara fisik memukau pendengar; Emosional dan

demonstrative; Antusias dan ekspresif; Periang dan penuh semangat; Penuh rasa ingin

tahu; Baik di panggung; Lugu dan polos; Hidup di masa sekarang; Mudah diubah;

Berhati tulus; Selalu kekanak-kanakan.

2) Sanguinis Populer di PekerjaanSukarelawan untuk tugas; Memikirkan kegiatan baru; Tampak hebat di permukaan;

Kreatif dan inovatif; Punya energi dan antusiasme; Mulai dengan cara cemerlang;

Mengilhami orang lain untuk ikut; Mempesona orang lain untuk bekerja

3) Sanguinis Populer Sebagai TemanMudah berteman; Mencintai orang; Suka dipuji; Tampak menyenangkan; Dicemburui

orang lain; Bukan pendendam; Cepat minta maaf; Mencegah saat membosankan; Suka

kegiatan spontan.

4) Sanguinis Populer Sebagai Orang TuaMembuat rumah menyenangkan; Disukai teman anak-anak; Mengubah bencana

menjadi humor; Merupakan pemimpin sirkus

Kepribadian Melankolis Sempurna ( Introvert – Pemikir – Pesimis ) 1) Emosi Melankolis Sempurna

Mendalam dan penuh pikiran; Analitis; Serius dan tekun; Cenderung jenius; Berbakat

dan kreatif; Artistik atau musical; Filosofis dan puitis; Menghargai keindahan; Perasa

terhadap orang lain; Suka berkorban; Penuh kesadaran; Idealis

2) Melankolis Sempurna di PekerjaanBerorientasi jadwal; Perfeksionis; Standar tinggi; Sadar perincian; Gigih dan cermat;

Tertib dan terorganisasi; Teratur dan rapi; Ekonomis,;Melihat masalah; Mendapat

2015 8

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

pemecahan kreatif; Perlu menyelesaikan apa yang dimulai; Suka diagram, grafik, bagan,

daftar

3) Melankolis Sempurna Sebagai TemanHati-hati dalam berteman; Puas tinggal di latar belakang; Menghindari perhatian; Setia

dan berbakti; Mau mendengarkan keluhan; Bisa memecahkan masalah orang lain;

Sangat memperhatikan orang lain;Terharu oleh air mata penuh belas kasihan; Mencari

teman hidup ideal.

4) Melankolis Sempurna Sebagai Orang TuaMenetapkan standar tinggi; Ingin segalanya dilakukan dengan benar; Menjaga rumah

selalu rapih; Merapihkan barang anak-anak; Mengorbankan keinginan sendiri untuk

yang lain; Mendorong intelegensi dan bakat.

Kepribadian Koleris Kuat ( Ekstrovert – Pelaku – Optimis ) 1) Emosi Koleris Kuat

Berbakat pemimpin; Dinamis dan aktif; Sangat memerlukan perubahan; Harus

memperbaiki kesalahan; Berkemauan kuat dan tegas; Tidak emosional bertindak; Tidak

mudah patah semangat; Bebas dan mandiri; Memancarkan keyakinan; Bisa

menjalankan apa saja.

2) Koleris Kuat di PekerjaanBerorientasi target; Melihat seluruh gambaran; Terorganisasi dengan baik; Mencari

pemecahan praktis; Bergerak cepat untuk bertindak; Mendelegasikan pekerjaan;

Menekankan pada hasil; Membuat target; Merangsang kegiatan; Berkembang karena

saingan.

3) Koleris Kuat sebagai temanTidak terlalu perlu teman; Mau bekerja untuk kegiatan; Mau memimpin dan

mengorganisasi; Biasanya selalu benar; Unggul dalam keadaan darurat.

4) Koleris Kuat sebagai Orang TuaMemberikan kepemimpinan kuat; Menetapkan tujuan; Memotivasi keluarga untuk

kelompok; Tahu jawaban yang benar; Mengorganisasi rumah tangga.

Kepribadian Plegmatis Damai ( Introvert – Pengamat - Pesimis ) 1) Emosi Plegmatis Damai

Kepribadian rendah hati; Mudah bergaul dan santai; Diam, tenang, dan mampu Sabar,

baik keseimbangannya; Hidup konsisten; Tenang tetapi cerdas; Simpatik dan baik hati;

Menyembunyikan emosi; Bahagia menerima kehidupan; Serba guna

2) Plegmatis Damai di Pekerjaan

2015 9

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Cakap dan mantap; Damai dan mudah sepakat; Punya kemampuan administratif;

Menjadi penengah masalah; Menghindari konflik; Baik di bawah tekanan; Menemukan

cara yang mudah.

3) Plegmatis Damai Sebagai TemanMudah diajak bergaul; Menyenangkan; Tidak suka menyinggung; Pendengar yang baik;

Selera humor yang menggigit; Suka mengawasi orang; Punya banyak teman; Punya

belas kasihan dan perhatian

4) Plegmatis Damai Sebagai Orang TuaMenjadi orang tua yang baik; Menyediakan watku bagi anak-anak; Tidak tergesa-gesa

Sedangkan tipe-tipe kepribadian yang dikemukakan oleh Myers-Brigs (1985) dan Yul Iskandar (2003) dalam Srijanti dkk, 2006, adalah sebagai berikut :

1. Tipe Kepribadian Dalam PergaulanTipe kepribadian dalam pergaulan adalah dengan melihat mental, jiwa, dan emosi

seseorang dalam pergaulan dengan orang lain. Tipe ini biasanya dibagi dalam tipe orang

yang cebderung ekstrovert dan introvert.a. Ekstrovert : orang yang cenderung senang bersama orang lain, mudah bergaul, tidak

kaku dan canggung dalam pergaulanm serta senang dalam kegiatan sosial.

b. Introvert : orang yang cenderung kurang menyenangi orang lain, suka menyendiri,

tidak suka bicara, mudah tersinggung, kurang percaya diri, pemalu, dan pendiam.

Tipe ekstrovert akan lebih berhasil dalam pekerjaan yang berkaitan dengan orang banyak,

seperti marketing, berorganisasi, dan politik.

Orang yang introvert akan lebih berhasil dalam pekerjaan yang tidak melibatkan banyak

orang, seperti analis dan pemogram.

Agar bisa sukses, kita perlu mengenali diri, sehingga pekerjaan yang kita pilih sesuai

dengan kepribadian diri kita. Hal ini akan memudahkan kita mencintai pekerjaan, dan

mungkin akan menemukan passion yang tepat.

2. Tipe Kepribadian dalam Penyampaian InformasiDalam kehidupan sehari-hari, kita harus banyak membuat keputusan. Pembuatan

keputusan yang tepat juga membutuhkan informasi yang tepat. Untuk mendapatkan

informasi yang tepat diperlukan kepribadian yang jujur. Tipe kepribadian dalam

penyampaian informasi dibedakan atas :

a. Jujur : Orang yang mengikuti moral masyarakat yaitu tidak berbohong, lurus hati, dapat

dipercaya kata-katanya, dan tidak berkhianat;

b. Pembohong : Orang yang suka melanggar moral masyarakat, mengatakan sesuatu

yang tidak sesuai fakta, dusta, dan berjanji palsu.

2015 10

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Kejujuran menduduki peringkat pertama dalam sikap atau attitude yang paling disukai dari

kepribadian seorang profesional. Kejujuran menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan.

Dengan bersikap jujur, seseorang akan mendapat kepercayaan yang tinggi dari lingkungan

sekitarnya. Kepribadian jujur harus dimulai sejak dini dalam hal sekecil apapun. Sebagai

mahasiswa, sikap jujur diuji dalam pelaksanaan ujian. Untuk mendapatkan hasil ujian yang

baik mahasiswa harus mempersiapkan diri menghadapi ujian tersebut, bukan dengan jalan

mencontek. Perilaku mencontek ini termasuk dalam perilaku tidak jujur yang bila dibiarkan

akan menjadi kebiasaan dan menjadi bibit perilaku korupsi di masa yang akan datang.

3. Tipe Kepribadian Terhadap Pandangan Orang LainAda sebagian orang yang ketakutan ke luar rumah karena memandang banyak orang yang

melakukan kejahatan, Pandangan ini awal dari traumatis terhadap orang lain.

Bagaimana tipe kepribadian terhadap pandangan orang lain?

a. Bersahabat : Orang yang bersahabat/berkawan selalu melihat orang lain baik dan

menyenangkan serta mempunyai banyak kawan.

b. Bermusuhan : Orang yang melihat orang lain selalu berbuat jahat dan membahayakan,

serta memandang orang lain sebagai musuh.

Orang yang bertipe Bersahabat selalu memandang orang lain baik dan menyenangkan.

Sebaliknya yang bertipe Bermusuhan sering memandang orang lain jahat. Orang yang

Bersahabat tidak akan banyak memikirkan dan bermusuhan dengan orang lain, sehingga

energinya tidak terkuras dalam urusan bermusuhan atau ketakutan terhadap orang lain.

Untuk menjadi sukses, jauhkan diri dari rasa takut dan bermusuhan dengan orang lain.

Berpikirlah bahwa orang lain baik dan bermanfaat. Rasa waspada tetap diperlukan apabila

ada informasi yang memang kita harus meningkatkan kewaspadaan. Ingin sukses, bersahabatlah dengan banyak orang.

4. Tipe Kepribadian Terhadap Pengambilan KeputusanDalam kehidupan sehari-hari, kita harus mengambil keputusan, apakah Anda mau kuliah

atau membolos, kuliah di Program Studi Akuntansi atau Teknik Industri, bekerja di

perusahaan atau berwirausaha, menikah dini atau menikah sesudah mandiri, mempunyai

anak 2 atau lebih, setiap keputusan pasti beresiko.

Tipe kepribadian berdasar pengambil keputusan dibagi atas :

a. Pengambil Resiko : Orang yang berkeinginan menghasilkan sesuatu sebanyak-

banyaknya dalam waktu singkat, malas mengerjakan sesuatu yang rutin dan

berspekulasi tinggi.

b. Bermain Aman : Orang yang penakut, menjauhi spekulasi, tidak berani mengambil

resiko sehingga banyak kesempatan lewat begitu saja.

2015 11

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Anda termasuk yang mana? Orang yang senang mengambil resiko tidak suka hal yang rutin

dan senang berspekulasi tinggi, sedangkan orang yang aman tidak berani mengambil

resiko, suka sesuatu yang rutin sehingga banyak kesempatan yang lewat.

Janganlah Anda berada di titik ekstrim pada kepribadian tersebut. Jadilah orang yang berani

mengambil resiko dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Nikmatilah bahwa

sesuatu harus melalui proses, tidak tiba-tiba. Ingin sukses, janganlah menjadi penakut atau pemberani tanpa memperhitungkan resiko.

5. Tipe Kepribadian Terhadap PertanggungjawabanSetiap keputusan atau tindakan mengandung resiko dan kita harus berani

mempertanggungjawabkan apapun hasil dari tindakan kita. Apabila Anda terlambat

memasukkan tugas kuliah, bagaimana Anda mempertanggungjawabkannya? Beberapa

mahasiswa memberikan alasan komputer yang rusak, data hilang, antrian panjang ketika

mencetak dokumen dan lain-lain. Tetapi ada juga yang beralasan memang terlambat

menyelesaikan tugasnya, sehingga terlambat dalam pemasukan tugasnya. Orang-orang

pada kasus pertama mencerminkan kepribadian tidak bertanggung jawab,cenderung

menyalahkan orang-orang dan hal-hal di luar dirinya. Sedangkan pada kasus kedua adalah

ciri orang yang berani bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya.

Tipe kepribadian terhadap tanggung jawab dibagi atas :

a. Bertanggung Jawab : Orang yang berani mengambil tanggung jawab dan resiko serta

tidak mencari kambing hitam. Bertanggung jawab atas perbuatan anak buah dan

bahkan bertanggung jawab terhadap sesuatu yang bukan diperbuatnya.

b. Pengecut : Orang yang tidak mau menerima resiko atas segala perbuatannya,

melemparkan tanggung jawab dan mencari kambing hitam. Ia membiarkan segala

sesuatu berjalan berdasarkan nasib, dan bersikap masa bodoh.

Orang pengecut tidak selalu tenang karena takut suatu saat orang lain mengetahuinya.

Orang pengecut menjadi kebal dengan kepengecutannya sehingga lama-kelamaan

menjadi kepribadiannya.

Untuk menjadi sukses, jadilah orang yang bertanggung jawab dan bukan menjadi orang

pengecut. Pengecut akan membuat hati resah dan banyak menguras energi, sedangkan

tanggung jawab akan membuat hati tenang sehingga kita dapat bekerja dengan hati yang

tenang dan tidak terbebani. Jadilah orang sukses yang bertanggung jawab.6. Tipe Kepribadian Terhadap KarirSeseorang yang dapat memimpin dirinya akan dapat menjadi pemimpin bagi orang lain.

Namun adakalanya kita tidak sukses memimpin diri sendiri, tidak dapat mengatur waktu dan

tidak disiplin dalam mencapai tujuan dan lain-lain. Orang yang kurang sukses dalam

mengatur dirinya biasanya kurang optimal ketika menjadi pemimpin.

2015 12

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Tipe kepribadian berdasarkan karir dapat dibedakan menjadi :

a. Manager/pemimpin : Profesi manejer berkewajiban mengarahkan pencapaian pasa

satu tujuan dan mempunyai potensi berkembang tinggi serta menjadi pekerja keras.

b. Staf : Profesi untuk mengerjakan sesuatu dengan baik dan tidak berhubungan dengan

kepemimpinan, mempunyai sifat setia, dan pekerja yang tekun.

Orang yang sukses menjadi pemimpin adalah orang yang bekerja keras, mempunyai cita-

cita tinggi, dan dapat mengarahkan atau mengajak orang lain untuk bekerja sama. Di sisi

lain, ada orang-orang yang tidak suka tantangan yang beresiko dan lebih suka menyendiri.

Orang yang demikian juga dapat sukses dengan menjadi staf. Untuk menjadi staf yang baik,

kita perlu mengembangkan sikap setia dan tekun dalam bekerja.

7. Tipe Kepribadian Terhadap Pandangan Masa DepanJika Anda memandang masa depan dengan cerah dan Anda dapat mencapainya, Anda

termasuk orang yang optimis. Namun, apabila Anda memandang masa depan suram, tidak

berprospek, Anda termasuk orang pesimis.

Kepribadian terhadap masa depan dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Optimis : Orang yang mau menantang masa depan, pandai bergaul, mampu

mengontrol diri, dan rasional.

b. Pesimis : Orang yang memandang masa depan dengan suram, tidak mempunyai

harapan baik, apatis, merasa berdosa, putus asa, mudah marah, dan tidak berbahagia.

Masa depan adalah masa dimana kita mencanangkan impian. Orang yang optimis akan

bergairah menjemput impiannya di masa depan. Orang seperti ini yakin dapat meraih cita-

citanya, sehingga ia akan menyusun strategi dan rencana kerja untuk menggapai masa

depan sesuai impiannya. Apabila Anda merencanakan untuk bisa bekerja di sebuah

perusahaan multinasional, persiapkan diri sejak dini. Cari informasi tentang perusahaan

yang dituju, apa persyaratan yang harus Anda penuhi untuk bisa lolos test dan wawancara

pekerjaan pada perusahaan tersebut. Bila disyaratkan kemampuan berbahasa asing, IPK di

atas 3,00, jujur, berinisiatif, disiplin, maka persiapkan diri untuk dapat memenuhi bahkan

mungkin melebihi persyaratan tersebut. Anda bisa mulai mempersiapkannya sejak

sekarang. Meraih mimpi tidak mudah, tetapi bukan tidak bisa.

8. Tipe Kepribadian Dalam Kehidupan PribadiHidup adalah kesimbangan. Dalam hidup kita akan menjalani berbagai peran dan tugas

dimana semuanya membutuhkan perhatian yang cukup. Kehidupan yang seimbang akan

memudahkan kita dalam mencapai cita-cita. Kehidupan profesional dan kehidupan pribadi

2015 13

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

harus dapat berjalan seiring. Kehidupan pribadi meliputi juga kehidupan percintaan dalam

keluarga, mencintai dan dicintai anak-anak dan pasangan hidup.

Tipe kepribadian dalam kehidupan pribadi dibedakan dalam dua hal, yaitu :

a. Romantis : Orang yang mementingkan hubungan cinta. Orang yang romantis dapat

jatuh cinta berkali-kali, tetapi tetap mendambakan satu orang. Juga menyukai seni, rapih,

banyak kawan, tidak konservatif, hangat, dan kurang rasional, tetapi lebih emosional.

b. Prosmikuaitas : Orang yang mementingkan hubungan badan atau seks saja. Tipe ini

dapat jatuh cinta kepada banyak orang, tetapi hanya tertarik pada daya seksualnya saja.

Apabila Anda tipe yang romantis, Anda bisa mencintai seseorang dengan cinta yang tulus

karena kepribadiannya dan Anda tidak hanya tertarik pada daya seksualnya. Orang yang

romantis biasanya juga senang terhadap seni dengan citra yang indah, kepribadiannya

hangat. Namun, sifat romantis mempunyai kelemahan, yaitu mengandalkan emosi daripada

kerasionalannya.

Sebaliknya orang dengan tipe kepribadian prosmikuaitas mencintai seseorang karena daya

tarik seksual. Ia mencintai karena daya tarik fisik. Orang yang demikian hanya memikirkan

terpenuhinya kebutuhan seksual. Jika orang yang dicintai daya seksualnya menurun, rasa

cintanya juga menurun. Namun tipe ini lebih rasional dan dapat mengendalikan emosi.

Jika Anda ingin sukses dalam kehidupan bercinta, jadilah orang yang romantis dengan tetap menjaga kerasionalan. Cinta jangan membutakan segala-galanya. Cinta

memang membutuhkan pengorbanan, tetapi pengorbanan harus ada batasnya. Andalah

yang dapat memutuskan batas pengorbanan yang layak bagi diri Anda sendiri.

3. Multiple Inteligence (Tipe-Tipe Kecerdasan)

Howard Gardner (1983) mengemukakan Teori Multiple Inteligence yang mengidentifikasi

8 jenis kecerdasan dan setiap orang memiliki keunggulan di salah satu jenis kecerdasan.

Seorang yang tidak pandai matematika bukan berarti dia bodoh, tetapi mungkin dia pandai

di bidang musik, karena kecerdasan musiknya lebih dominan dibandingkan kecerdasan

yang lain.

Jenis- jenis kecerdasan tersebut adalah :a. Kecerdasan Spatial (Ruang) : Orang yang memiliki kemampuan visualisasi lebih

dominan. Orang ini lebih mudah belajar melalui gambar-gambar. Biasanya seniman,

perancang, arsitek yang memiliki kecerdasan ini.

b. Kecerdasan Linguistic (Bahasa) : Orang yang kemampuan berbahasanya lebih

dominan. Orang ini lebih mudah belajar melalui kata-kata, bahasa, tulisan maupun lisan,

Biasanya penulis, pengarang, yang memiliki kecerdasan ini.

2015 14

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

c. Kecerdasan Logical-Mathematical (Logika Matematik) : Orang yang lebih menyukai

belajar melalui logika, sebab akibat, angka-angka, abstraksi, berpikir kritis. Profesi yang

tepat untuk orang-orang ini adalah Pemogram Komputer.

d. Kecerdasan Bodily-Kinesthetic (Jasmani) : Orang yang pandai dalam bidang olah

tubuh, seperti penari, olahragawan, pemain teater.

e. Kecerdasan Musical (Musik) : Orang yang pandai dibidang yang berkaitan dengan

suara, irama, nada, dan hal-hal yang memanfaatkan indera pendengaran, seperti pemusik,

penyanyi, pengarang lagu, dan lain-lain.

f. Kecerdasan Interpersonal (Antar Pribadi) :Orang yang pandai bergaul dan

berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang seperti ini memiliki empati yang tinggi terhadap

orang lain. Mereka dapat bekerja sma dengan orang lain dan lebih suka belajar melalui

diskusi dalam kelompok.

g. Kecerdasan Intrapersonal : Orang yang memiliki pemahaman terhadap diri sendiri

yang tinggi, mengenali keunikan diri, dapat memprediksi emosi diri. Berpikir kritis adalah

bidang keahliannya, seperti pengarang, psikolog, consular, ahli filsafat.

h. Kecerdasan Naturalistic : Orang yang memiliki pemahaman tentang lingkungan yang

tinggi. Orang-orang seperti ini cocok bekerja sebagai petani, berkebun, ahli pertambangan,

dan lain-lain.

Dengan mengenali berbagai kecerdasan, dapat dipahami bahwa penilaian terhadap

kecerdasan seseorang tidak dapat diukur berdasarkan kategori yang sama. Dengan

demikian sesorang yang dapat mengenali kecerdasannya dapat lebih fokus mendalami

bidang-bidang yang sesuai dengan kecerdasannya, dan dapat lebih mudah mencapai

kesuksesan.

Daftar Pustaka201

5 15 Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: modul.mercubuana.ac.id · Web viewRina Kurniawati, SHI, MH Abstract Kompetensi Akan mempelajari pengenalan terhadap diri sendiri, perbedaan antara pekerjaan dan karir, pengertian

Iensufiie, Tikno, 2010, Leadership Untuk Profesional Dan Mahasiswa, Esesnsi, Jakarta

Iskandar, Yul, 2003, Test Bakat, Minat, Sikap Dan Personaliti, MMPI-DG, Dharma Graha

group, Jakarta

Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum, Etika Membangun Profesionalisme Sarjana, 2007,

Graha ilmu, Yogyakarta

Suhardono, Rene, 2012, Your Job Is Not Your Career, Literati, Tangerang

2015 16

Etik UMB, Bab 2 – Mengenal Potensi Diri, 2015

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDosen : Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id