MODUL V b

21
MODUL V TABLET TUJUAN Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan tablet/kaplet dan kontrol kualitasnya. DASAR TEORI Tablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung pipih atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu jenis bahan obat atau lebih dengan atau bahan tambahan. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetak baja. Tablet di buat dengan 3 cara umum yaitu granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung. Tujuan granulasi basah dan kering adalah untuk meningkatkan aliran campuran atau kemampuan kempa Granulasi kering dilakukan dengan cara menekan masa serbuk pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar yang tidak berbentuk baik,kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan. Keuntungan granulasi kering adalah tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi (Anonim,1979) Menurut FI edisi III,tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat, dengan atau bahan pengisi. Tablet berbentuk kapsul,pada umumnya disebut kaplet.Bolus adalah tablet besar yang digunakan untuk hewan besar. (Anonim,2004)

description

mod

Transcript of MODUL V b

MODUL VTABLET

TUJUANUntuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan tablet/kaplet dan kontrol kualitasnya.

DASAR TEORITablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung pipih atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu jenis bahan obat atau lebih dengan atau bahan tambahan.Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetak baja. Tablet di buat dengan 3 cara umum yaitu granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung. Tujuan granulasi basah dan kering adalah untuk meningkatkan aliran campuran atau kemampuan kempaGranulasi kering dilakukan dengan cara menekan masa serbuk pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar yang tidak berbentuk baik,kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan. Keuntungan granulasi kering adalah tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi(Anonim,1979)Menurut FI edisi III,tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat, dengan atau bahan pengisi. Tablet berbentuk kapsul,pada umumnya disebut kaplet.Bolus adalah tablet besar yang digunakan untuk hewan besar.(Anonim,2004)Dalam pembuatan tablet, zat berkhasiat, zat lain kecuali zat-zat pelicin dibuat granul (butiran kasar), karena serbuk halus tidak mengisi cetakan tablet dengan baik, maka dibuat granul agar mudah mengalir (free flowing) mengisi cetakan serta menjaga agar tablet tidak retak (caping).Cara pembuatan granul ada 2macam :a.Cara Basah Zat berkhasiat, zat pengisi dan zat penghancur dicampur baik-baik, lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna. Setelah itu diayak menjadi granul dan dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40-50. Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan pelicin dan dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet.b.Cara kering atau disebut slugging atau pre compressionDikerjakan sebagai berikut: Zat berkhasiat, zat pengisi, zat penghancur, bila perlu zat pengikat dan zat pelicin dicampur dan dibuat dengan cara kempa cetak menjadi tablet yang besar(sugging, setelah itu tablet yang terjadi dipecah menjadi granul lalu diayak, akhirnya dikempa cetak menjadi tablet yang dikehendaki dengan mesin tablet(Anief,Moh.,IMO,1988)Syarat-syarat tablet: Memenuhi keseragaman ukuran Memenuhi keseragaman bobot Memenuhi waktu hancur Memenuhi keseragaman isi zat berkhasiat Memenuhi waktu larut (dissolution test) (Anief,Moh.,Farmasetika,2007)Nama tablet (tabuletta, tabletta) berasal dari kata tabulletta lempeng pipih, papan tipis. Beberapa farmakope mencantumkan tablet dengan nama kompresi/cetak langsung sebagai petunjuk cara pembuatan.Tablet adalah sediaan obat padat takaran tinggi. Sediaan ini dicetak dari serbuk kering ,kristal/granulat. Umumnya dengan bahan pembantu pada mesin yang sesuai dengan menggunakan tekanan tinggi.Bentuk luar tablet sangat mempengaruhi keutuhan tablet saat transportasi dan penyimpanan. Jenis tablet dan penggunaannya : Tablet peroral, tablet oral, meliputi tablet hisap, sublingual dan buchal, tablet parenteral, meliputi tablet injeksi dan tablet implantasi. Serta tablet untuk penggunaan luar meliputi tablet larut, mata, vaginal, dental resorpsi kerja lokal dipermukaan tubuh dan lubang-lubang tubuh.(Voiqt,1984)ALAT DAN BAHAN ALAT: 1. Mikser2. Mesin cetak tablet3. Ayakan4. Timbangan

BAHAN:1. Theophyllin2. Laktosa3. Starch 15004. Amilum5. Talk6. Magnesium StearatCARA KERJA1. Pembuatan TabletDibuat mucilage amyli 10% sebanyak 100mL sampai terbentuk gel

Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum di formula

Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel didalam mortar sampai homogen

Ditambah bahan pengikat sedikit demi sedikit sampai terbentuk masa granul yang baik, lalu diayak dengan pengayak no 12 (dicatat volume bahan pengikat)

Granul basah kemudian dikeringkan dalam FBD ( Fluid Bed Dryer) selama 12 menit

Setelah kering diayak lagi dan ditambah bahan pelican ( Magnesium Sterarat dan Talk), dicampur sampai homogen

Dimasukkan campuran tersebut dalam Hopper (corong alimentasi) dan dibuat tablet. Berat satu tablet 500mg.

2. Kontrol Kualitas- Tampilan fisik tableta. Diameterb. Ketebalanc. Bentukd. Berate. Organoleptisf. Kecacatan fisik

- Uji sifat fisik tableta. Keseragaman Bobot tabletStatistik20 tablet ditimbang satu per satu pada neraca analitikDihitung harga purata (x) dan koefisien variasinyaCV % = SD/x X 100%

b. Kekuatan TabletAlat yang digunakan adalah Stokes-Monsanto Hardness Tester.Sebuah tablet diletakkan pada ujung alat dengan posisi verticalDiputar skrup pada ujung lain sehingga tablet tertekan

Pemutaran dihentikan setelah tablet pecah

Tekanan tablet dibaca pada skala

Dilakukan percobaan sebanyak 5x dan dihitung harga putarannya

Pada umumnya tablet dikatakan baik jika mempunyai kekerasan antara 4-10kg(tidak mutlak).

c. Kerapuhan Tablet20 tablet dibebas debukan dengan aspirator

Ditimbang seksama dengan neraca analitik

Dimasukkan dalam triabilator

Pengujian dilakukan 4 menit/100 putaran

Tablet dikeluarkan dari alat, dibebas debukan lagi dan ditimbang

Kerapuhan kaplet dinyatakan dalam selisih berat tablet sebelum dan sesudah pengujian dibagi berat mula-mula dikali 100%. Tablet dianggap baik jika kerapuhan tidak lebih dari 1%.d. Waktu Hancur Tablet5 buah tablet dimasukkan dalam alat uji waktu hancurSetiap tabung diisi 1 tablet

Dimasukkan dalam penangas air suhu 370C

Dijalankan alat sampai semua fraksi percobaan tablet lewat ayakan yang terletak dibagian bawah tablet

Dicatat waktu yang diperlukan untuk waktu hancur tablet Uji DisolusiTablet ditimbang dan dimasukkan dalam labu, diisolasi dan dibiarkan tenggelam dalam medium aquadest hingga dasar labu.

Suhu percobaan dipertahankan berada dalam kisaran 370C 0,50C dengan kecepatan pengadukan 100rpm dan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5cm

Uji disolusi dilakukan selama 60 menit dengan pengambilan sampel pada menit ke 5,10,15,25,30 dan 60 sebanyak 5,0mL.

Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sama sehingga volume medium disolusi tetap.Sampel diukur serapannya pada spektrofotometer UV

ANALISIS CARA KERJA1. Pembuatan TabletDibuat mucilago amili 10 % yang merupakan zat pengikat dengan cara dipanaskan dan diaduk terus menerus sampai berwarna transparan berbentuk seperti gel. Tujuan dari pemanasan yaitu memudahkan amilum cepat larut dalam air. Sedangkan tujuan pengadukan terus menerus agar tercampur rata dan tidak ada amilum yang menempel pada diding sehingga dapat membentuk kerak (gosong).Pada baskom dimasukan bahan- bahan pegisi dan zat aktif lainnya. Seperti Theophyllin (100mg x 200), Avicel 102 (100mg x 200) dan laktosa (260mg x 200) dicampur 10 menit dengan pengadukan manual sampai homogen. Tujuan penambahan bahan pengisi adalah untuk meningkatkan massa tablet. Ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit sampai terbentuk massa granul yang baik. Massa granul yang baik ditunjukkan dengan bila granul dibuat bola ketika di jatuhkan tidak akan pecah, hanya retak (snow ball ice). Ketika dipatahkan hanya sedikit yang jatuh . Massa granul yang baik kemudian di ayak pada ayakan No.12. Tujuan dari pengayakan ini adalah untuk mempercepat atau memudahkan pada saat pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan alat FBD (Fluid Bed Dryer) selama 15 menit dengan suhu 650C. Bahan yang telah dikeringkan diayak kembali agar lebih halus. Di campurkan dengan bahan pelicin ad homogen, yaitu Talk : Mg Stearat yang dicampur terlebih dahulu. Tujuan penambahan bahan pelicin adalah untuk melincinkan tablet pada saat pencetakaan. Dimasukan bahan bahan yang sudah homogen tadi pada hopper (corong alimentasi) dan dibuat tablet. Settiing alat dengan berat per tablet 500 mg. 2. Kontrol Kualitasa. Keseragaman bobot tablet

b. Kekerasan tabletUji kekerasan tablet dengan menggunakan alat Stokes- Monsanto Hardness Tester. Tujuan dilakukan uji kekerasan tablet adalah untuk memperoleh gambaran tetang ketahanan tablet melawan :- Tekanan mekanik (goncangan)- Tekanan pada saat pembungkuran, pengangkutan, danpenyimpanan.c. Kerapuhan tabletUji tablet menggunakan alat friabilator. Dilakukannya Friability test merupakan sebuah metode untuk menentukan / mengukur kekuatan fisik tablet non salut terhadaptekanan mekanik atau gesekand. Waktu hancur tabletTujuan dilakukannya uji waktu hancur ialah untuk mengetetahui waktu yang dibutuhkan untuk hancurnya tablet menjadi partikel-partikelpenyusunnya bila kontak dengan cairan. Waktu hancur tablet juga menggambarkan cepat lambatnyatablethancur dalam cairan pencernaan. Suhu yang digunakan adalah 370C, hal ini menunjukan persamaan pada suhu tubuh. e. Daya serap tablet Uji DisolusiAlat yang digunakan pada uji disolusi ini adalah disintegration tester model USP XXII. Cara kerja alat ini adalah untuk proses melarutnya zat padat dalam cairan medium tertentu. Tablet yang ditimbang dimasukan dalam labu disolusi dan dibiarkan tenggelam dengan suhu percobaan 37 0.50C (sesuai suhu tubuh) pengadukan 100 rpm. Tujuan dari pengadukan adalah . uji disolusi dilakukan selama 60 menit. Pengambilan sampel pada menit ke 5, 10, 15, 25, 30 dan 60 sebanyak 5.0 ml yang kemudiaan dikur serapannya pada spektrofotometri UV pada 272 nm.

HASIL PERCOBAANNama BahanJumlah teoritisJumlah nyataSatuan

Theophyllin100 mg20 ggram

Avicel 10%100 mg20 ggram

Laktosa260 mg52 ggram

Mucilago amili10 g add 10 mlgram

Talk : Mg Stearat ( 9:1 ) 4%20 mgTalk : 3,40 gMg : 0,38 ggram

Tahapan ProsesKet.

Pencampuran awalmanual

Kecepatan mixer

Lama pencampuran 15 menit

Granulasi 25,65 mL

Metode Granulasi Basah

Jumlah bahan pengikat

Lama granulasi

Pencampuran akhir

Kecepatan

Lama pencampuran

Penabletan (Kompressi) 0,15 cm

Posisi punch atas/bawah

Diameter punch 1,2 cm

Kecepatan kempa 30 tablet/menit

Uji kecepatan alir campuran granul

Berat Granul94,3759

Waktu25 s

T4,3 cm

D111,9 cm

D211,5 cm

Tahap PengujianHasil PengujianPersyaratanStandarKet.

Keseragamanbobot546,153725582CV