Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-3-FLB.docx ·...
Transcript of Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-3-FLB.docx ·...
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
BAB III
PERENCANAAN PENGADAAN BARANG
3.1. Materi 1
3.1.1 Assembly Chart (AC)
Assembly Chart merupakan diagram yang
menggambarkan hubungan antara komponen komponen yang
akan dirakit menjadi sebuah produk. Akan terlihat bahwa
Assembly Chart menunjukkan cara yang mudah untuk
memahami :
1. Komponen-komponen yang membentuk produk.
2. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama.
2. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian.
3. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan.
4. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian.
5. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan.
6. Urutan waktu komponen bergabung bersama.
7. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan.
1
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
Gambar 3.1. Contoh Assembly Chart Gitar Akustik
3.2.2 Operation Process Chart (OPC)
Operation Process Chart adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku (material) hingga menjadi komponen atau produk jadi.
Manfaat OPC :
1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya.
2. Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku.
3. Salah satu alat untuk menentukan tataletak pabrik.
4. Salah satu alat perbaikan cara kerja yang sedang berlaku.
2
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
5. Sebagai alat untuk latihan kerja.
Prinsip-prinsip Penyusunan OPC :
1. Kepala peta “Operation Process Chart”: nama objek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara sekarang, nomor peta, dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal, untuk me-nunjukkan material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadi-nya perubahan proses.
4. Penomoran kegiatan operasi secara berurutan, sesuai dengan urutan operasi atau proses yang terjadi.
6. Penomoran inspeksi diberikan secara tersendiri.
7. Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi: jumlah operasi, jumlah inspeksi, serta jumlah waktu.
Macam-macam simbol ASME :
1. Operasi. Simbol: lingkaran
Tuliskan di samping lambang ini: nama proses, nama mesin, lama waktu proses, serta jumlah scrap yang terbuang pada proses ini.
2. Inspeksi. Simbol: kotak
Tuliskan di samping lambang ini: nama kegiatan inspeksi serta lama waktunya.
3. Penyimpanan. Simbol: segitiga terbalik
Cantumkan lambang ini setelah seluruh proses selesai.
4. Transportasi Simbol : tanda panah
3
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
Terjadi bila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat dan bukan bagian dariproses operasi.
5. Delay (Menunggu) Simbol : seperti huruf D
Terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu.
6. Aktivitas gabungan Simbol : lingkaran didalam kotak
Terjadi apabila antar aktivitas dan pemeriksaan dilakukan secara bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
Gambar 3.2. Contoh Operating Process Chart
4
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
3.2.3 Precedence Diagram (PD)
Precedence Diagram menggambarkan hubungan antara dua atau lebih aktivitas dalam suatu network. Terdapat dua jenis representasi proyek dalam jaringan, yaitu event-on-node dan activity-on-node.
Precedence diagram merupakan salah satu bentuk activity-on-node.
Dari gambar di bawah dapat diketahui bahwa, aktivitas 0201 mendahului aktivitas 0301, artinya aktivitas 0201 harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum aktivitas 0301 dimulai; sedangkan aktivitas 0701 hanya bisa dimulai setelah aktivitas 0401, 0501, 0601, dan 0301 selesai dikerjakan.
Gambar 3.3. Contoh Precedence Diagram
5
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
3.2.4 List of Activity
Merupakan daftar urutan-urutan atau langkah langkah yang dilakukan untuk membuat suatu produk. List Of Activity ini nantinya digunakan untuk membuat Precedence Diagram seperti di atas.
Gambar 3.4. Contoh List of Activity
6
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
3.3. Materi 2 (Flexible Line Balancing)
Flexible Line Balancing (FLB) adalah sebuah pendekatan
untuk mendapatkan penyelesaian dari masalah industri manufaktur
pada umumnya yaitu dengan konsep Line Balancing. Tujuan yang
ingin dicapai dengan menggunakan software FLB ini adalah
mengalokasikan pekerja ke dalam lini assembly progressive untuk
mencapai output yang produktif dan optimal sekaligus pembiayaan
yang efektif. Dengan menggunakan software ini maka efisiensi
suatu lini perakitan dapat dianalisis sehingga diharapkan dapat
diperoleh lini yang seimbang.
Diawali dengan membuat “skenario” lini perakitan yang akan
dianalisis, berisi tentang segala informasi yang diperlukan, seperti
aktivitas, waktu standar dari tiap-tiap elemental task, hingga
hubungan dari elemental task. Setelah selesai membuat scenario
tersebut maka software FLB akan secara otomatis menghitung
efisiensi dari lini perakitan yang telah didesain setelah criteria yang
tersedia diisi terlebih dahulu. Kriteria yang digunakan pada
software ini adalah task time (disebut juga dengan waktu siklus
(CT)) atau jumlah pekerja (memilih salah satu). Hasil dari analisis
skenario yang dilakukan oleh software ini berupa grafik yang berisi
jumlah workstation dan standard time serta efisiensi dari lini
perakitan tersebut. Setelah dihitung maka dapat dilakukan
perubahan-perubahan pada skenario tersebut untuk memperoleh
efisiensi yang terbaik.
Membangun Precedence Diagram :
Diagram ini menunjukkan urutan dari pekerjaan yang
dibutuhkan. Setelah kita meng-klik menu standard elemental task
maka akan muncul workplace di mana kita akan menuliskan
elemental task beserta standard time dan hubungan antar aktivitas
elemental task ini disimpan untuk dipergunakan lagi saat
7
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
membangun skenario proses nanti. Setipa kita menuliskan
elemental task pada workplace maka secara otomatis akan muncul
lingkaran yang merepresentasikan elemental task tersebut dengan
garis penghubung yang menunjukkan hubungan antar elemental
task.
Klik “standard elemental task”
Gambar 3.5 Cara memulai membuat precedence diagram
Tulis deskripsi pekerjaan
Gambar 3.6 Tampilan untuk membuat deskripsi pekerjaan pada FLB
8
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
Untuk mengisi kolom hubungan antar elemental task, di bawah ini dijelaskan mengenai macam-macam hubungan dari elemental task.
Elemental Task Relationship :
a. Prec (Preceding Elemental Task Number)
Menunjukkan elemental task tersebut dikerjakan setelah elemental task yang sebelumnya selesai dikerjakan.
Selected elemental task Number 3 Preceding Elemental task number 1,2
Gambar 3.7 Preceeding Elemental Task Number
b. Sep (Separate Elemental Task Number)
Menunjukkan elemental task yang terpisah dengan elemental task yang lain dan tidak dapat ditempatkan pada satu workstation.
Selected elemental task number 3 Separate elemental task number 1
Gambar 3.8 Separate Elemental Task Number
c. Ind (Independent Elemental Task Number)
Menunjukkan bahwa sebuah elemental task tidak bergantung pada elemental task yang ditunjuk, misalnya: inspeksi.
Selected Elemental task number 3
9
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
Gambar 3.9 Independent Elemental Task Number
d. Grp (Grouped Elemental Task Number)
Menunjukkan bahwa kumpulan dari beberapa elemental task yang tidak bisa dikerjakan pada workstation yang berlainan. Hubungan ini ditandai dengan perbedaan warna lingkaran elemental task.
Gambar 3.10 Grouped Elemental Task Number
e. Conn (Connected Elemental Task Number)
Menunjukkan elemental task yang dikerjakan segera setelah pekerjaan sebelumnya selesai dikerjakan.
Selected elemental task number 1 Connected elemental task number 3
Gambar 3.11 Connected Elemental Task Number
f.Cont (Contained Elemental Task Number)
Menunjukkan suatu elemental task yang meliputi elemental task yang dihubungkan dengannya. Hubungan ini ditandai
10
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
dengan suatu garis putus-putus. Selected elemental task number 1
Contained elemental task number 3
Gambar 3.12 Contained Elemental Task Number
Membangun Skenario Proses
Setelah precedence diagram selesai dibuat, langkah
selanjutnya adalah mebangun skenario proses. Pada menu file –
import kita buka elemental task yang telah dibuat dan disimpan
tadi. Kemudian kita jalankan skenario kita dengan meng-klik menu
RUN.
Klik “process”
Gambar 3.13 Tampilan untuk Membuat Skenario Proses
11
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
Gambar 3.14 Tampilan Sub Menu untuk impor elemental task
Melakukan Analisis “ What if ”
Klik “RUN”
Pilih Kriteriadan diisi
Gambar 3.15 Tampilan untuk melakukan analisis “What If”
12
Modul Praktikum Sistem Produksi 2017Laboratorium Proses dan Sistem Produksi
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM
Efisiensi 83,3%
Dengan kriteriaWorker 4
4 workstation
Gambar 3.16 Hasil analisis Iine balancing
Setelah kita melihat hasilnya, maka kita dapat mencoba
mengganti takt time atau worker untuk melihat dampak
perubahan yang kita buat terhadap efisiensinya.
13