Modul Praktikum Geolistrik

14
C1P1P2C2 a MODUL PRAKTIKUM METODA GEOLISTRIK RESISTIVITAS A. PERSIAPAN 1. Tentukan tujuan/target pengukuran 2. Tentukan metoda/konfigurasi yang digunakan 3. Buat Datum Point Chart sesuai kebutuhan (panjang bentangan dan spasi elektroda) 4. Kumpulkan data/informasi geologi daerah survey 5. Usahakan lokasi sedatar mungkin (jauhi topografi bergelombang) 6. Pengukuran sebaiknya sejajar dengan arah kemiringan batuan 7. Ukur arah dan posisi lintasan pengukuran Ada beberapa macam cara pengukuran resistivitas yang biasa dilakukan dalam akuisis data di lapangan. Masing - masing memiliki fungsi yang berbeda, ketiga cara tersebut yaitu Lateral mapping, vertikal Sounding dan Mise-‘a-la-masse a. Lateral Mapping Cara ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan harga resistivitas di suau areal tertentu. Setiap titik targat akan dilalaui beberapa titik pengukuran. Ilustrasi cara ini dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1 Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 1

description

modul

Transcript of Modul Praktikum Geolistrik

Page 1: Modul Praktikum Geolistrik

C1P1P2C2

a

MODUL PRAKTIKUM

METODA GEOLISTRIK RESISTIVITAS

A. PERSIAPAN

1. Tentukan tujuan/target pengukuran

2. Tentukan metoda/konfigurasi yang digunakan

3. Buat Datum Point Chart sesuai kebutuhan (panjang bentangan dan spasi

elektroda)

4. Kumpulkan data/informasi geologi daerah survey

5. Usahakan lokasi sedatar mungkin (jauhi topografi bergelombang)

6. Pengukuran sebaiknya sejajar dengan arah kemiringan batuan

7. Ukur arah dan posisi lintasan pengukuran

Ada beberapa macam cara pengukuran resistivitas yang biasa dilakukan dalam

akuisis data di lapangan. Masing - masing memiliki fungsi yang berbeda, ketiga cara

tersebut yaitu Lateral mapping, vertikal Sounding dan Mise-‘a-la-masse

a. Lateral Mapping

Cara ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan harga resistivitas di

suau areal tertentu. Setiap titik targat akan dilalaui beberapa titik pengukuran.

Ilustrasi cara ini dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1

Pada gambar 1 disajikan skema akusisi data secara mapping (dalam hal ini

konfigurasi yang digunakan adalah konfigurasi Wenner)

Untuk group (n=1), spasi dibuat bernilai a. Setelah pengukuran pertama dilakukan,

elektroda selanjutnya digeser ke kanan sejauh a (C1 di pindah ke P1, P1 di pindah ke

P2 dan P2 ke C2) sampai jarak maksimum yamh diinginkan.

b. Vertikal Sounding

Cara ini digunakan untuk mengetahui distribusi harga resistivitas pada suatu

titik target sounding di baah permukaan bumi. Cara ini sering digunakan sounding 1D

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 1

Page 2: Modul Praktikum Geolistrik

n =1

n=2

n=3

C1 P1 P2 C2

a

sebab resolusi yang dihasilkan hanya bersifat vertikal. Gambar 2 memberikan

ilustrasi teknik pengukuran ini (dalam hal ini konfigurasi yang digunakan ialah

Schlumberger).

Gambar 2

Pada gambar 10, konfigurasi yang digunakan adalah Schlumberger.

Pengukuran pertama dilakukan dengan membuat jarak spasi a. Dari pengukuran ini

diperoleh satu titik pengukuran.. Pengukuran kedua dilakukan dengan membuat

jarak spasi antara C1 – P1 dan P2 –C2 menjadi 2a dan diperoleh titik pengukuran

berikutnya. Pengukuran terus dilakukan hingga area survey telah terlingkupi.

B. PERALATAN LAPANGAN

Peralatan lapangan yang diperlukan dalam pengukuran metoda geolistrik

tahanan jenis terdiri dari :

1. Kompas Geologi

2. GPS

3. Kamera

4. Meteran

5. Patok Kayu

6. Satu set peralatan resistivity meter. Terdiri dari:

a) Resistivity meter (Type MGG 0660 IN Serial 9963 A)

b) Sumber arus DC / Accu ( YUASA 50 A 12 V)

c) 2 elektroda arus

d) 2 elektroda potensial

e) 2 roll kabel penghubung elektroda arus

f) 2 roll kabel penghubung elektroda potensial

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 2

Page 3: Modul Praktikum Geolistrik

Resistivity MeterType MGG 0660 IN Serial 9963 A

P1 (M) P2 (N) C1 (A) C2 (B)V I (mA)

Autorange

Batt

15 A

INPUT

+

-

Current Loop

0 6

3

OUTPUTOFF ON

Power

Coarse Fine

Compensator START HOLD

Gambar-3. Tampilan Panel Resistivitimeter Type MGG 0660 IN Serial 9963 A

22S

C. PROSEDUR PENGGUNAAN RESISTIVITIMETER

1. Pasang elektroda sesuai konfigurasi yang diinginkan. Gunakan palu untuk

menancapkan elektroda ke dalam tanah.

2. Hubungkan elektroda arus menggunakan kabel gulung dan konektor ke C1

dan C2 pada resistivitimeter (Gambar-1).

3. Hubungkan elektroda potensial menggunakan kabel gulung dan konektor ke

P1 dan P2 pada resistivitimeter.

4. Hubungkan baterai menggunakan kabel konektor ke jack INPUT (+) dan (-)

pada resistivitimeter. Lihat jarum indikator Batt hingga menunjuk ke bagian

merah di kanan. Hal ini menunjukkan baterai dalam keadaan penuh

(tegangan memadai). Jika tidak, baterai perlu diisi (dicharge) hingga penuh,

sebelum digunakan.

5. Putar tombol Power ke kanan dariOFF menjadi ON, maka resistivitimeter

sudah dinyalakan. Lihat jarum indikator Current Loop hingga menunjuk ke

bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan kontak elektroda arus dengan

tanah (bumi) dan resistivitimeter sudah cukup memadai. Jika tidak, perbaiki

koneksinya, tancap elektroda arus lebih dalam atau siram tanah di sekitar

elektroda arus dengan air atau larutan elektrolit untuk memperbaiki kontak.

6. Putar tombol OUTPUT dari angka 0 ke angka yang dikehendaki. Makin besar

angka yang dipilih (1 - 6), makin besar injeksi arus yang dihasilkan.

7. Putar Compensator Coarse, kemudian Fine hingga display tegangan V

(Autorange) menunjuk angka nol atau mendekati nol.

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 3

Page 4: Modul Praktikum Geolistrik

8. Injeksikan arus dengan menekan tombol START hingga display arus I (mA)

menunjukkan angka yang stabil.

9. Tekan tombol HOLD dan baca harga arus pada display arus I (mA) serta

harga tegangan/potensial pada display tegangan V (Autorange) sebagai data

pengukuran.

10. Lakukan pengukuran beberapa kali (misal, 3 kali) untuk lebih meyakinkan

data hasil pengukuran. Catat semua hasil pengukuran, termasuk jarak spasi

elektroda (a, n) dalam tabel hasil pengukuran (Gambar-2).

11. Pindahkan posisi elektroda ke posisi pengukuran berikutnya. Lakukan

prosedur pengukuran yang sama seperti di atas (1-10) untuk mendapatkan

data dengan posisi elektroda yang berbeda.

12. Lakukan hal yang sama hingga seluruh data diperoleh sesuai rencana

pengukuran.

Tabel-1. Tabel Data Pengukuran Lapangan

No. TitikLokasi

(x)

Spasi

(a)

Faktor

Pemisah

(n)

Spasi

elektroda

(na)

Penetrasi

kedalama

n

(PD)

Beda

Potensial

(∆V) mV

Kuat Arus

( I ) mA

1 1

2 2

3 2

4 3

5 3

6 3

7 4

8 4

9 4

10 4

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 4

Page 5: Modul Praktikum Geolistrik

NMA B

V

a aa

0

Gambar-5. Susunan elektroda konfigurasi Wenner

I

I

VaaW

2aKW 2

Gambar-4. Contoh Datum Point Chart

D. PROSEDUR PEMINDAHAN POSISI KONFIGURASI ELEKTRODA

PENGUKURAN

1. Konfigurasi Elektroda Wenner

(1) Pasang elektroda dengan jarak spasi elektroda yang sama (a) untuk

semua elektroda, seperti pada Gambar-3.

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 5

Page 6: Modul Praktikum Geolistrik

NMA B

IV

a an.a

0

Gambar-7. Susunan elektroda metoda dipol-dipol

I

Vannnad

)2)(1(annnKd )2)(1(

(2) Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi elektroda diperbesar menjadi

kelipatannya yaitu 2a, 3a, hingga na (Gambar-4).

(3) Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk data 2D,

dengan menjadikan ujung-ujung lintasan sebagai patokan.

(4) Pengubahan jarak spasi elektroda bisa diubah setiap kali pengukuran,

atau diselesaikan sepanjang lintasan baru dilakukan pengukuran untuk

jarak spasi elektroda yang berbeda.

Gambar-6. Pengubahan susunan eektroda konfigurasi Wenner

2. Konfigurasi Elektroda Dipol-dipol

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 6

Page 7: Modul Praktikum Geolistrik

(1) Pasang elektroda dengan jarak spasi elektroda yang sama (a) untuk

semua elektroda (n=1), seperti pada Gambar-5.

(2) Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi antar elektroda arus (AB) dan

antar elektroda potensial (MN) tetap (a), jarak spasi antar elektroda arus

dan potensial (BM) diperbesar menjadi kelipatannya yaitu 2a, 3a, hingga

na (Gambar-4).

(3) Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk data 2D,

dengan menjadikan ujung-ujung lintasan sebagai patokan.

(4) Pengubahan jarak spasi antar elektroda arus (AB) dan antar elektroda

potensial (MN) bisa diubah setiap kali pengukuran, atau diselesaikan

sepanjang lintasan, baru dilakukan pengukuran untuk jarak spasi

elektroda yang berbeda (Gambar-6).

Gambar-8. Pengubahan susunan elektroda konfigurasi dipol-dipol

E. PENGOLAHAN DATA DENGAN SOFTWARE RES2DINV

Tahap-tahap pengolahan data metoda geolistrik tahanan jenis menggunakan

software Res2Dinv diuraikan seperti tahapan di bawah ini.

1. Data lapangan berupa arus (I), tegangan (V) dan jarak spasi elektroda (n, a).

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 7

Page 8: Modul Praktikum Geolistrik

2. Masukkan data lapangan dalam program Excel untuk menghitung faktor

konfigurasi (k) dan nilai resistivitas semu ().

Tabel-2. Tabel Data Perhitungan Geolistrik

No

Titik

Lokasi(X)

Spasi( a )

FaktorP

emisah( n )

SpasiIE

lektroda( na )

PenetrasiK

edalaman( PD )

FaktorG

eometri(K)

BedaPotensial( ΔV ) mV

KuatArus

( I ) mA

Resistivitas

Semu( ρ )

 

   

3. Buat input untuk program Res2Dinv di program Notepad, dengan format,

input sebagai berikut :

a) Nama lintasan survey.

b) Spasi elektroda terkecil (a).

c) Jenis konfigurasi (Wenner = 1, Schlumberger =7, pole-pole = 2, dipole-

dipole = 3, pole-dipole = 6)

d) Jumlah total datum point.

e) Tipe dari lokasi x untuk datum point

Masukkan 0 jika letak elektroda pertama diketahui

1 digunakan jika datum pertama berada di tengah lintasan elektoda

f) Masukkan 0 untuk resistivitas atau 1 untuk IP.

g) Susunan data. Posisi x, spasi elektroda, (factor pemisah elektroda, n,

untuk dipole-dipole, pole-dipole, Wenner-Schlumberger), dan harga

resistivitas semu yang terukur untuk datum point pertama.

h) Ketik nol di akhir input data, 4 kali.

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 8

Page 9: Modul Praktikum Geolistrik

Gambar-9 Penulisan data dalam program Notepad

4. Setelah diperoleh data input dalam program Notepad, kemudian save as

dalam bentuk *.dat (misal: data1.dat).

5. Keluar dari program Notepad .

6. Masuk ke program Res2Dinv.

7. Dari tampilan windows Res2Dinv, buka menu file untuk membaca data yang

disimpan dalam program Notepad (file data1.dat).

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 9

Page 10: Modul Praktikum Geolistrik

Gambar-10 Buka Aplikasi Res2dinv Gambar-11 Klik file → read data file

8. Pilih file yang diinginkan, lalu klik open

Gambar-12 memilih file

9. File yang dipilih akan disortir oleh program, hasilnya dapat disimpan atau

tidak

Gambar-13 Proses pembacaan data oleh software

10. Kemudian pilih menu inversion, lalu pilih least-squares invertion

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 10

Page 11: Modul Praktikum Geolistrik

Gambar-14 Klik menu Inversion

11. Tunggu hingga perhitungan selesai

Gambar-15 Hasil Inversi

12. Catak hasil inveri melalui menu print, lalu klik save screen as BMP

Modul Praktikum Geolistrik Resistivitas 11