MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR -...
-
Upload
nguyenthuan -
Category
Documents
-
view
486 -
download
59
Transcript of MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI DASAR -...
-
windakurniasari
MODUL PRAKTIKUM
AKUNTANSI DASAR
LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
-
windakurniasari
Universitas Sriwijaya
Fakultas Ilmu Komputer
Laboratorium
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
ISO 9001:2008
No. Dokumen . Tanggal
Revisi 0 Halaman 2 DARI
MODUL PRAKTIKUM
Mata Kuliah Praktikum : Akuntansi Dasar
Kode Mata Kuliah :
SKS : 1
Program Studi : Komputerisasi Akuntansi
Semester : 1 (Ganjil)
DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH
TIM LABORAN
LABORATORIUM
FASILKOM UNSRI
TIM DOSEN
KOMPUTERISASI
AKUNTANSI FASILKOM
UNSRI
KEPALA LABORATORIUM
-
windakurniasari
Daftar Isi
Cover ...................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................. iii
Modul I: Pendahuluan ............................................................................ 1
Modul II: Akun-akun dalam Akuntansi .................................................. 6
Modul III: Jenis-jenis Perusahaan ........................................................... 12
Modul IV: Jurnal Umum ......................................................................... 16
Modul V: Buku Besar ............................................................................. 17
Modul VI: Neraca Saldo .........................................................................
Modul VII: Soal-soal latihan ..................................................................
-
windakurniasari
MODUL I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengenal akun-akun dalam akuntansi
2. Membuat rumus siklus akuntansi dalam program Excel
3. Mengentri data transaksi ke dalam jurnal umum
4. Membuat buku besar dan neraca dalam program excel
1.2 Dasar Teori
Perangkat lunak akuntansi merupakan perangkat lunak yang dibuat untuk memudahkan
aktivitas dan pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan konsep modularitas atas
serangkaian aktivitas yang serupa ke dalam modul-modul spesifik seperti pembelian (account
payable), penjualan (account receivable), penggajian (salaries), buku besar (general ledger),
dan lain-lain. Perangkat lunak ini bisa merupakan perangkat lunak yang dikembangkan
sendiri oleh perusahaan atau diberli dari pihak ketiga yang menyediakannya, atau dapat pula
merupakan kombinasi keduanya. Karena hal tersebut kompleksitas dan kapabilitas perangkat
lunak akuntansi menjadi sangat beragam bergantung kondisi lingkungan perusahaan yang
menggunakannya. Ada banyak perangkat lunak akuntansi baik buatan local maupun luar
negeri dengan fitur-fitur sebagai berikut:
1. Multi user
2. Multi company
3. Berbagai bahasa
4. Database
5. Multi cabang
6. Multi currency
7. Modul AR, AP, GL, Stock, Payroll, dll.
Pada prinsipnyaprogram akuntansi ditujukan untuk menghasilkan laporan keuangan,
yaitu Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, Laporan Arus Kas. Untuk
dapat menghasilkan laporan tersebut langkah mendasar adalah menyusun perkiraan atau
account atau ledger atau buku besar. Dimana setiap ledger memiliki kode dan nama serta
memiliki post-post yang jelas dalam posisi laporan keuangan.
Karakteristik sistem informasi komputerisasi akuntansi terdiri atas sebagai berikut:
-
windakurniasari
1. Akuntansi yang berbasis pada sistem informasi komputerusasi akuntansi dapat
menghasilkan buku besar yang berfungsi sebagai gudang data. Dimana seluruh data yang
tercantum dalam dokumen sumber dicatat dengan transacton processing software ke
dalam general ledger yang diselenggarakan dalam bentuk shared database, sehingga
dapat di akses oleh personal atau pihak luar yang diberi wewenang.
2. Pemakai informasi akuntansi dapat memanfaatkan informasi akuntansi dengan akses
secara langsung ke shared database.
3. Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat menghasilkan informasi dan laporan
keuangan multi dimensi.
4. Sistem informasi komputerisasi akuntansi sangat mengandalkan pada berfungsinya
kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak.
5. Jejak audit pada sistem informasi komputerisasi akuntansi menjadi tidak terlihat dan
rentan terhadap akses tanpa izin.
6. Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat mengurangi keterlibatan manusia,
menuntut pengintegrasian fungsi, serta menghilangkan sistem otorisasi tradisional.
7. Sistem informasi komputerisasi akuntansi mengubah kekeliruan yang bersifat acak pada
kekeliruan yang bersistem, namun juga menimbulkan resiko kehilangan data.
8. Sistem inforasi komputerisasi akuntansi menuntut pekerja pengetahuan (knowledge
worker) dalam pekerjaannya.
1.3 Perangkat yang digunakan
Perangkat keras dan lunak yang digunakan sebagai berikut:
1. Komputer/Laptop
2. Microsoft Excel 2007 atau keatas
-
windakurniasari
MODUL II
AKUN-AKUN DALAM AKUNTANSI
2.1 Akun Secara Umum Dan Akuntansi
Sebelum era internet datang, khususnya di Indonesia, istilah akun (account) jarang
digunakan di luar wilayah bisnis. Masyarakat umum lebih sering menggunakan kata
rekening dibandingkan akun. Misalnya:
Orang tidak menyebut akun telepon, melainkan rekening telepon.
Orang tidak menyebut akun listrik, melainkan rekening listrik.
Orang tidak menyebut akun air, melainkan rekening air
Orang tidak menyebut akun bank, melainkan rekening bank.
Akun adalah kata serapan dari bahasa inggris yaitu account yang artinya: tempat
penampung catatan aktivitas yang tersusun secara koronologis berdasarkan sistim urut
tertentu (tanggal misalnya). Sedangkat kata rekening, jika saya tidak keliru, adalah bahasa
Belanda yang artinya tagihan atau dalam bahas Jerman disebut rechnung yang artinya
juga tagihan.
Akuntan dan calon akuntan, sejak di masa kuliah hingga bekerja, sudah sangat
familiar dengan istilah akun, aktivitas harian tak jauh-jauh dari urusan akun (mulai dari
urusan setup system/software akuntansi, pencatatan, pengelompokan, pelaporan, analisa,
hingga pemeriksaan laporan keuangan).
Akuntan senior (baca: angkatan lama) lebih suka menggunakan istilah rekening
atau pos (post) untuk menyebut akun, dalam PSAK barupun saya masih sering menemukan
istilah pos, itu sebabnya mengapa pekerjaan mencatat dan mengelompokan transkasi ke
akun-akun sering disebut posting.
Mau disebut akun, rekening, pos, tak masalah. Yang jelas pengertian dan fungsinya
sama saja, yaitu: sebagai penampung transaksi keuangan yang disusun secara kronologis
berdasarkan tanggal transaksi. Misalnya:
Akun/rekening/pos Kas Penampung transaksi-transkasi dalam bentuk kas (tunai)
Akun/rekening/pos Penjualan Penampung transaksi-transaksi Penjualan
Akun/rekening/pos Biaya Penyusutan Gedung Penampung transkasi-transkasi
biaya penyusutan gedung
Akun/rekening/pos Piutang Dagang Penampung transaksi-transkasi piutang
Dan seterusnya.
-
windakurniasari
2.2 Mengapa Akuntansi Perlu Akun?
Pertama, tujuan utama akuntansi adalah untuk menyajikan informasi/data keuangan
bermanfaat yang bisa dijadikan sebagai input atau bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan bisnis.
Kedua, agar bisa bermanfaat sebagai input dalam pengambilan keputusan bisnis,
maka informasi keuangan harus bersifat: (a) akurat; (b) relevan; dan (c) mudah
dipahami oleh pihak-pihak yang memerlukan (pengguna laporan keuangan:
manajemen, pemegang saham, kreditur dan pemerintah).
Ketiga, agar mudah dipahami maka informasi keuangan perlu disajikan secara
sistematis, logis, dan mudah dianalisa.
Keempat, agar tersaji secara sistematis, logis dan mudah dianalisa, maka informasi
atau data keuangan tidak disajikan dalam kondisi mentah dan acak, melainkan harus
terklasifikasi dan tersusun sedemikian rupa, sesuai dengan karakter usaha, seperti
format laporan keuangan yang kita gunakan saat ini.
Itu sebabnya mengapa mekanisme proses akuntansi berlangsung secara bertahap, sebagai
berikut:
Tahap-1. Mengumpulkan dan menganalisa bukti transaksi
Tahap-2. Menghitung transaksi (mengukur)
Tahap-3. Mencata transaksi (mengakui)
Tahap-4. Mengklasifikasikan transaksi ke dalam akun yang sesuai
Tahap-5. Menyusun laporan keuangan (melaporkan)
2.3 Jenis-Jenis Dan Nama Akun Dalam Akuntansi
Ada berapa jumlah akun dalam akuntansi, akun apa saja itu?
Disajikan dalam 2 elemen utama Laporan Keuangan, akun-akun tersebar
dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan Laba Rugi, sehingga secara
keseluruhan akun-akun dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:
1. Akun TEMPORAL (Temporary Accounts) Adalah kelompok akun yang nilai saldonya
bersifat temporal atau sementara saja, dalam pengertian: nilai saldo akun kelompok ini hanya
ada selama kurun waktu suatu periode saja, untuk kemudian ditutup di akhir periode buku.
Akun temporal juga sering disebut Akun NOMINAL (nominal accounts). Masuk dalam
kelompok akun temporal atau akun nominal adalah akun-akun yang disajikan dalam
Laporan Laba Rugi. Pada proses tutup buku di akhir periode seluruh akun yang masuk
dalam kelompok ini DITUTUP, dengan kata lain nilai saldo semua akun DI NOL-kan
-
windakurniasari
dengan cara: mendebit akun Pendapatan; dan mengkredit akun HPP dan Biaya
Operasional dengan akun Laba Rugi. Kelompok akun ini kemudian dibagi menjadi
beberapa sub-kelompok, yaitu:
a. Akun sub-kelompok Pendapatan (Revenue) Terdiri dari akun yang diberi nama:
Penjualan (Sales) Untuk menampung transaksi penjualan
Retur Penjualan (Sales Return) Untuk menampung transkasi retur penjualan atau
barang kembali (jika menggunakan metode bruto)
Diskon (Discount) Untuk menampung transaksi diskon (jika menggunakan metode
bruto)
Pendapatan Lain-lain (other revenues) Untuk menampung transaksi pendapatan
yang berasal dari aktivitas di luar aktivitas utama usaha (sering disebut peredaran di
luar usaha), termasuk pendapatan bunga jasa giro dari rekening bank.
b. Akun sub-kelompok Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) Terdiri dari
akun yang diberi nama:
Upah Buruh (Labor Cost) Upah bagi pegawai/buruh yang dibayar secara harian
atau upah satuan
Pembuatan Sample (Sampling) Pembuatan sample produk sebelum produksi,
termasuk bahan baku dan proses
Pengemasan (Packing) Pengemasan produk, termasuk bahan baku dan proses
Pengiriman (Shipping) Pengiriman barang ke pembeli, baik sample maupun
produksi.
Listrik Pabrik (Electricity) Penggunaan listrik yang dialokasikan untuk aktivitas
produksi, termasuk penerangan, pemanas dan pendingin gudang penyimpnanan bahan
baku dan barang jadi.
Penyusutan Bangunan Pabrik Penyusutan bangunan pabrik dan gudang
penyimpanan bahan baku dan barang jadi
Pemeliharaan Bangunan Pabrik Pemeliharaan gedung, termasuk pemeliharaan
instalasi listrik.
Penyusutan Mesin Penyusutan mesin-mesin yang digunakan untuk proses
produksi, temasuk di dalamnya mesin pendingin (non-AC), pemanas, genset.
Pemeliharaan Mesin Pemeliharaan mesin produksi (lihat mesin di atas), termasuk
pemeliharaan instalasi mesin.
Penyusutan Peralatan Pabrik Penyusutan peralatan kerja di produksi
Pemeliharaan Peralatan Pemeliharaan peralatan kerja di produksi
-
windakurniasari
c. Akun Sub-Kelompok Biaya Operasional (Operating Expenses) Terdiri dari akun
yang diberi nama:
Administrasi Umum Biaya adminstrasi umum seluruh perusahaan
Gaji Pegawai Kantor Gaji pegawai tetap disemua bagian (termasuk di bag
produksi)
Stationary & Supplies Penggunaan stationary dan supplies seluruh bagian,
termasuk toiletries, pencetakan form/blanko dan foto copy.
Penyusutan Bangunan Kantor Penyusutan bangunan kantor dan bangunan-
bangunan lain di luar pabrik dan gudang penyimpanan, termasuk bangunan parkir dan
post penjagaan.
Pemeliharaan Bangunan Kantor Pemeliharaan untuk bangunan kantor (lihat
bangunan kantor di atas)
Penyusutan Peralatan Kantor Penyusutan perlatan yang tidak digunakan untuk
aktivitas produksi, termasuk di dalamnya komputer dan AC di seluruh bagian)
Penyusutan Furniture Penyusutan furniture (meja & kursi) di seluruh bagian
perusahaan
Pemeliharaan Furniture Pemeliharaan untuk furniture (lihat furniture di atas)
Penyusutan Kendaraan Penyusutan kendaraan operasional kantor, termasuk
kendaraan dinas yang digunakan oleh executive, manajer, dan pegawai di seluruh
bagian.
Pemeliharaan Kendaraan Penyusutan kendaraan operasional (lihat kendaraan di
atas), termasuk SAMSAT & KIR
Asuransi Biaya asuransi bangunan, mesin dan pegawai.
Listrik Kantor Listrik yang digunakan untuk keperluan kantor termasuk aktivitas-
aktivitas yang tidak ada di bagian produksi
Telepon Penggunaan telepon di seluruh bagian (fixed line dan cellular), termasuk
penggunaan mobile phone yang digunakan oleh executive, manager dan pegawai
yang ditanggung oleh perusahaan.
Perjalanan Dinas Biaya-biaya yang timbul akibat aktivitas peralanan dinas, ticket,
akomodasi, transportasi, termasuk akomodasi dan transaportasi tamu perusahaan yang
berkunjung dan ditanggung oleh perusahaan.
Iklan & Promosi Iklan dan promosi untuk keseluruhan bagian, termasuk iklan
lowongan dari HRD.
-
windakurniasari
Lain-Lain Biaya-biaya operasional yang tidak bisa digolongkan kedalam akun yag
telah ada.
Pajak Penghasilan Pajak penghasilan perusahaan (PPh Badan)
Bunga Bunga atas pinjaman baik dari bank maupun institusi lain.
2. Akun PERMANEN (Permanent Accounts) Adalah kelompok akun yang nilai saldonya
bersifat permanen alias TETAP, dalam pengertian: nilai saldo akun kelompok ini selalu
tersedia, tidak pernah ditutup, selama perusahaan beroperasi. Akun permanen juga sering
disebut akun RIIL (real account). Masuk dalam kelompok akun permanent atau akun riil
adalah akun-akun yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan alias Neraca. Akun-akun
dalam kelompok ini TIDAK PERNAH DITUTUP. Nilai saldo kelompok akun ini terus diroll
alias dilanjutkan diperiode-periode berikutnya. Teknisnya, saldo akhir di suatu periode akan
menjadi saldo awal di periode berikutnya. Kelompok akun ini kemudian dibagi menjadi
beberapa sub-kelompok, yaitu:
a. Sub-Kelompok Aset Lancar (Current Assets) Meminjam penjelasannya IAS 1 dan
PSAK 1, Aset Lancar adalah aset (kekayaan perusahaan) dalam bentuk kas atau setara kas
untuk menyelesaikan kewajiban (utang/laibilitas) sekurang-kurangnya 12 bulan setelah
periode pelaporan; ATAU dapat direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal
laporan posisi keuangan; ATAU dapat direalisasikan dalam siklus operasi normal
perusahaan; ATAU dimiliki untuk maksud diperdagangkan. Masuk dalam sub-kelompok ini
adalah akun-akun yang diberi nama:
Kas Kecil Ase berupa kas atau uang tunai yang disimpan secara fisik di dalam
perusahaan (selain check)
Kas Bank Aset berupa kas yang ada di bank baik dalam bentuk tabungan maupun
giro
Investasi Jangka Pendek Aset berupa efek ekuitas dan ekuitas sekuritas yang
diperdagangkan
Piutang Dagang Aset berupa tagihan kepada pelanggan yang timbul dari
operasional normal perusahaan, termasuk: piutang pada pelanggan, piutang pada
perusahaan afiliasi, piutang pada karywan (staf, manager, eksekutif).
Persediaan Aset tersimpan, entah untuk digunakan sendiri (misal: bahan baku,
barang dalam proses) atau untuk dijual ke pihak lain (misal: persediaan barang jadi).
Uang Muka Biaya & Deposit Aset yang timbul akibat pembayaran dimuka untuk
biaya yang manfaatnya tidak habis terpakai dalam satu periode, itu sebabnya akun ini
http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/pajak/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/akuntansi/akuntansi-pajak/
-
windakurniasari
sering diberi nama Biaya Dibayar Dimuka. Misalnya: sewa dibayar dimuka,
asuransi dibayar dimuka, dan aset pajak tangguhan jangka pendek.
b. Sub-Kelompok Aset Tak Lancar (Non-Current Assets) Aset tak lancar adalah aset
(kekayaan perusahaan) yang tidak memenuhi kriteria yang disebutkan dalam kelompok aset
lancar di atas. Masuk dalam sub-kelompok ini adalah akun-akun yang diberi nama:
Investasi Jangka Panjang Aset berupa instrument investasi yang disimpan hingga
jatuh tempo, yang biasanya berjangka waktu panjang, biasa disebut held-to-
maturity.
Property Investasi Aset berupa property (=tanah, bangunan/gedung) yang
diperoleh bukan untuk digunakan dalam operasional perusahaan secara normal,
melainkan untuk mendapat keuntungan tertentu, misalnya dengan cara disewakan atau
dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Tanah Aset berupa tanah atau lahan yang digunakan untuk operasional persuahaan.
Bangunan Aset berupa bangunan yang digunakan untuk operasional perusahaan,
mulai dari tempat parkir, post satpam, gudang, pabrik, kantor, dan lain sebagainya.
Mesin Aset berupa mesin yang digunakan untuk operasional perusahan, mesin
apapun itu. Artinya semua mesin di seluruh bagian.
Peralatan Aset berupa perlatan yang digunakan untuk menunjang kelancaran
aktivitas operasional perusahaan. Artinya semua peralatan di seuluruh bagian.
Furniture Aset berupa furniture dan mebeler yang digunakan oleh perusahaan, di
seluruh bagian.
Kendaraan Aset berupa kendaraan yang dimiliki dan digunakan untuk menunjang
kelancaran operasional perusahaan, termasuk kendaraan-kendaraan dinas, baik roda
dua maupun roda empat.
Aset Tak Berwujud Aset tak lancar yang tidak memiliki wujud fisik akan tetapi
diharapkan akan mendatangkan manfaat baik di masa kini maupun di masa yang akan
datang. Misalnya: goodwill, merk, patent, copyright dan biaya organisasional,
perijinan.
Aset Dimiliki Untuk Dijual Aset berupa tanah, bangunan, mesin, peralatan,
kendaraan, dlsb, yang segera akan dijual. Bisa jadi awalnya untuk operasional, tetapi
begitu akan dijual dipindahkan ke dalam akun ini. Bisa dibilang akun ini
sesungguhnya sangat jarang digunakan.
Aktiva Lain-lain Aset yang tidak memenuhi kriteria lancar tetapi tidak bisa
digolongkan kedalam akun aset tak lancar yang telah disebutkan di atas.
-
windakurniasari
c. Sub-Kelompok Liabiliats Lancar (Current Liabilities) Kewajiban atau liabilitas yang:
diharapkan bisa dibayar/dilunasi dalam kurun waktu operasional normal perusahaan; ATAU
yang jatuh tempo dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan dari tanggal laporan posisi
keuangan; ATAU dimiliki untuk maksud diperdagangkan; ATAU perusahaan tidak memiliki
hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan
setelah periode pelaporan. Masuk dalam sub-kelompok ini adalah akun-akun yang diberi
nama:
Utang Dagang
Utang Tertulis Jangka Pendek
Utang Upah dan Gaji Pegawai
Utang Pajak
Utang Lain-lain
Pendapatan Diterima Dimuka
Deposit Dari Pelanggan
Sewa Diterima Dimuka
d. Sub-Kelompok Liabilitas Tak Lancar (Non-Current Liabilities) Kewajiban atau
liabiltas perusahaan yang tidak bisa diselesaikan dalam satu siklus atau satu tahun buku.
Masuk dalam sub-kelompok ini adalah utang yang diberi nama:
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Sewa Jangka Panjang
Promes
Premi Asuransi Pensiun
Liabilitas Pajak Tangguhan
e. Sub-Kelompok Ekuitas Pemegang Saham (Shareholders Equity) Klaim atau
kepemilikan pihak luar terhadap kekayaan perusahaan. Masuk dalam sub-kelompok ini
adalah akun-akun yang diberi nama:
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
Laba Ditahan
Akumulasi Laba/Rugi Komprehensif Lain
Catatan Penting:
Sub-kelompok akun relative pasti dan lumrah digunakan. Sedangkan nama-nama akun yang
ada dalam suatu kelompok sub-akun cenderung variatif antara satu perusahaan dengan yang
lainnya, tergantung jenis dan karakter operasional perusahaan masing-masing.
http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/keuangan/manajemen-modal-dividen/
-
windakurniasari
MODUL III
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
1. Perusahaan Ekstraktif
Perusahaan Ekstraktif adalah perusahaan yang bidang usahanya memungut benda-benda
yang tersedia di alam secara langsung. Perusahaan yang termasuk kelompok perusahaan
ekstratif antara lain pertambangan penangkapan ikan, penebangan kayu, pemungutan rumput
laut, dan pembuatan garam. Perusahaan pertambangan ialah perusahaan yang usaha menghali
dan mengolah barang-barang tambang, misalnya pertambangan minyak bumi, besi batu bara,
timah, dan nikel.
2. Perusahaan Agraris
Perusahaan Agraris adalah perusahaan yang usahanya mengolah dan memanfaatkan
tanah agar menjadi lahan yang berdayaguna dan berhasil guna untuk memenuhi kebutuhan.
Perusahaan agraris meliputi pertanian, perkebunan, perikanan (pemerihara ikan), dan
peternakan. Perusahaan pertanian ialah perusahaan yang usahanya mengolah tanah menjadi
lahan pertanian, kemudian ditanami tumbuh-tumbuhan agar menghasilkan bahan untuk
memenuhi kebutuhan. Contohnya, pertanian padi, kacang tanah, hortikultura, perkebunan
karet, kopi, teh, dan kina.
3. Perusahaan Industri
Perusahaan Industri adalah perusahaan yang usahanya mengolah bahan mentah
menjadi barang jadi atau barang setengah jadi (bahan baku), atau mengolah bahan
baku menjadi barang jadi. Contoh:
a. Perusahaan kerajinan rotan mengolah bahan mentah (rotan) menjadi barang jadi
(misalnya kursi rotan dan anyaman rotan)
b. Perusahaan tepung terigu mengolah bahan mentah (gandum) menjadi bahan baku
(tepung terigu).
c. Perusahaan roti mengolah bahan baku (tepung terigu) menjadi barang jadi (roti).
d. Perusahaan mobil, pupuk, kimia, obat-obatan dan sepatu.
4. Perusahaan Dagang
Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang usahanya mengumpulkan dan
menyalurkan barang-barang hasil produksi dari produsen (pembuat) kepada konsumen
(pemakai). Contoh perusahaan perdagangan ialah usaha pertokoan serta perdagangan ekspor
dan impor.
-
windakurniasari
5. Perusahaan Jasa
Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang usahanya menyelenggarakan jasa untuk para
konsumen (pemakai) dengan memperoleh imbalan. Contoh :
a. Perusahaan pengangkutan bus
b. Jasa bank dan jasa pergudangan
c. Jasa seorang dokter, jasa seorang penjahit.
-
windakurniasari
MODUL IV
JURNAL UMUM
4.1 Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry),
yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan
menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
Fungsi jurnal meliputi:
Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan
secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya
semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di
Debet maaupun yang di Kredit.
Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik
yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.
Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan
analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan
transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet
dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan.
Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut:
-
windakurniasari
Berikut ini adalah contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama
bulan Mei tahun 2006 di perusahaan MAMAT TAILOR
1 Mei: Tn. MAMAT menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan MAMAT TAILOR
sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,- Analisis transaksi :
Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debet)
Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- (Kredit)
2 Mei: Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6
bulan. Analisis transaksi :
Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,-
(Debet)
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit)
4 Mei: Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 800.000,- Analisis
transaksi :
Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- (Debet)
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
10 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung
diterima pembayarannya. Analisis transaksi :
Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debet)
Pendapatan perusahaan bertambah Rp 300.000,- (Kredit)
-
windakurniasari
12 Mei: Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar
Rp500.000,- Analisis transaksi :
Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)
Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)
18 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian Tn. Ahmad seharga Rp 1.700.000 sudah
dikirimkan tagihannya. Analisis transaksi:
Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet)
Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)
19 Mei: Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12
Mei. Analisis transaksi:
Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debet)
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
20 Mei: Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,-
Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debet)
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit)
-
windakurniasari
21 Mei: Diterima pinjaman dari BCA Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi
Rp250.000.
Kas bertambah Rp 1750000,-
Beban administrasi bertambah Rp 250000,-
Utang bank bertambah Rp 2000000,-
22 Mei: Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,-
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit)
Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debet)
Jurnal umum secara utuh 31 Desember:
-
windakurniasari
MODUL V
BUKU BESAR
5.1 Pengertian Buku Besar
Buku besar adalah buku yang memuat kumpulan perkiraan-perkiraan yang saling
berhubungan serta mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban
dan modal perusahaan. Banyaknya perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan
berbeda-beda, tergantung kepada keuangan dan kekayaan perusahaan, volume transaksi, serta
informasi yang diinginkan. Dalam suatu proses pembukuan, setelah pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum, selanjutnya transaksi tersebut di catat ke dalam buku besar yaitu dengan
cara memindahbukukan jumlah-jumlah yang ada pada jurnal ke dalam buku besar yang
sesuai, kegiatan pembukuan ini dinamakan memposting.
5.2 Jenis Buku Besar
1. Buku Besar Umum (General Ledger): Buku Besar Umum sering disebut juga
buku besar induk, yaitu semua perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu seperti kas,
piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal. Perkiraan-perkiraan ini saling berdiri
sendiri dan berfungsi mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva,
kewajiban dan modal perusahaan. Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi
untuk Buku Besar Umum dan Siklus Pelaporan Keuangan.
2. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger): sering disebut juga buku
tambahan, yaitu sekelompok rekening yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan
utang usaha yang berfungsi member informasi yang lebih mendetail. Pada umumnya,
Pembuatan Buku Pembantu adalah untuk pengendalian akuntansi yang banyak elemennya,
seperti Hutang, Piutang, dan Persediaan.
5.3 Tujuan Buku Besar Umum
1. Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
2. Memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
3. Menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.
4. Mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
5. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap
periode akuntansi
-
windakurniasari
5.4 Fungsi Buku Besar Umum
1. Mengumpulkan data transaksi
2. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun
3. Memvalidasi transaksi yang terkumpul
4. Meng-update-kan Akun Buku Besar Umum dan File Transaksi
5. Mencatatkan penyesuaian terhadap Akun
6. Mempersiapkan Laporan Keuangan
Buku Besar Pembantu terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Buku Besar Pembantu Piutang Usaha sering disebut juga buku piutang yang
disediakan khusus untuk merinci langganan kredit, kepada siapa sajakah perusahaan
melakukan transaksi penjualan kredit, dimanakah alamatnya dan berapakah jumlahnya.
Dalam buku piutang, keadaan tagihan kepada tiap langganan dicatat dalam daftar-daftar
tersendiri. Perubahan piutang dagang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang
dagang di buku besar umum, sebagai perkiraan induk. Sedangkan perubahan kepada masing-
masing langganan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perkiraan buku besar
pembantu piutang.
b. Buku Besar Pembantu Utang sering disebut juga buku utang. Buku ini disediakan
khusus untuk mencatat masing-masing pemasok secara terperinci yang banyaknya ditentukan
oleh banyaknya pemasok yang memberikan pinjaman kredit, baik berupa barang dagangan
maupun aktiva lainnya. Seperti halnya dalam buku piutang, dalam buku utangpun keadaan
utang pada setiap pemasok dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan utang secara
keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dagang dalam buku besar umum. Sedangkan
perubahan kepada masing-masing pemasok, dicatat pada perkiraan masing-masing dalam
buku besar pembantu.
Contoh soal Buku Besar diambil dari Jurnal Umum yang sudah tersedia di bab sebelumnya.
-
windakurniasari
-
windakurniasari
Setiap akun harus dipisah satu persatu dalam satu table dan harus sesuai tempat (jika di kredit
maka letakkan di kredit, jika di debit maka letakkan di debit). Untuk Saldo adalah
pengurangan dari angka terbesar dengan angka terkecil dan diletakkan pada Akun itu
seharusnya (missal: Kas itu debit, maka pengurangan dilakukan dan saldo diletakkan di
debit).
-
windakurniasari
MODUL VI
NERACA SALDO
6.1 Pengertian Neraca Saldo
Neraca Saldo adalah suatu buku yang memiliki isi berupa daftar yang memaparkan
kumpulan saldo berasal dari data yang dimiliki oleh setiap rekening dari pihak- pihak terkait.
Neraca saldo biasanya memiliki beberapa kolom utama yang digunakan dalam melakukan
sautu pendataan. Kolom kolom tersebut antara lain kolom neraca itu sendiri, kolom harga
pokok produksi, kolom perkiraan besar kecilnya keuntungan atau kerugian dari suatu
transaksi dan kolom pembelian serta penjualan. Neraca Saldo pada umumnya dikeluarkan
pada saat periode akhir untuk digunakan sebagai bahan evaluasi. Hal tersebut karena neraca
ini akan menunjukan kesetabilan perekonomian yang didapat melalui suatu aktivitas ekonomi
yang dijalankan selama prosesnya.
Neraca Saldo berfungsi untuk mendeteksi setiap kesalahan matematika yang telah terjadi
dalam sistem akuntansi double-entry yaitu pembukuan berpasangan. Dalam neraca jika
disediakan dan terdapat total debit sama dengan total kredit yang dipaparkan secara jelas
maka dapat dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak boleh ada kesalahan
matematika yang ditemui dalam buku besar akutansi pihak tersebut. Namun, ini tidak berarti
tidak ada kesalahan dalam sistem akuntansi perusahaan. Sebagai contoh, transaksi
diklasifikasikan tidak benar atau mereka hanya hilang dari sistem masih bisa ada
kemungkinan kesalahan akuntansi yaitu berupa materi yang tidak akan terdeteksi oleh
prosedur neraca saldo.
Neraca saldo juga dapat berupa sebuah worksheet pembukuan di mana saldo semua buku
besar yang dikompilasi ke dalam kolom debit dan kredit. Sebuah perusahaan menyiapkan
neraca saldo secara berkala, biasanya pada akhir setiap periode pelaporan. Tujuan umum
menghasilkan neraca saldo adalah untuk memastikan entri dalam sistem pembukuan
perusahaan secara matematis dan benar. Neraca saldo biasanya disiapkan oleh pemegang
buku atau akuntan yang telah menggunakan daybooks atau buku harian akutansinya untuk
mencatat transaksi keuangan dan kemudian mempostingnya ke buku besar nominal dan buku
besar pribadi. Neraca saldo adalah bagian dari sistem pembukuan double-entry dan
menggunakan format account T klasik untuk menyajikan nilai-nilai yang didapat melalui
segala aktifitas ekonomi yang berupa transaksi debit dan kredit.
http://komponenelektronika.biz/neraca-saldo-manfaat-dan-kegunaannya.html
-
windakurniasari
Berikut contoh Neraca Saldo dari Saldo Buku Besar.
Semua saldo yang ada di Buku Besar dimasukkan dalam table Neraca Saldo. Perlu diingat,
untuk meletakkan nilai uang/harga sesuai dengan Saldo Buku Besar apakah di debit atau
kredit.
-
windakurniasari
MODUL VII
CONTOH SOAL
Buatlah Jurnal Umum Buku Besar Neraca Saldo dari transaksi dibawah ini!
Transaksi :
1/8/2015 Tuan Malik membuka Kantor Malik Advokat dengan Menyerahkan uang Kas
kekantor sebesar Rp5.000.000 dan Peralatan kantor sebesar Rp10.000.000
1/8/2015 Tuan Malik membayar sewa gedung untuk 1,5 tahun sebesar Rp 4.500.000
3/8/2015 Tuan Malik membantu kasus hukum PT. ABC dan dibayar bulan depan sebesar
Rp10.000.000
7/8/2015 Tuan Malik mendapatkan uang sebesar Rp5.000.000 dari klien atas bantuan hukum
yang diberikannya.
9/8/2015 Tuan Malik meminjam uang ke bank sebesar Rp50.000.000
14/8/2015 Tuan Malik membantu kasus hukum PT. XYZ dan dibayar Sebesar Rp20.000.000
dimana 40 % nya dibayar tanggal 20 Agustus 2015.
18/8/2015 Tuan Malik membayar gaji karyawan (bagian administrasi) Sebesar Rp1.500.000
20/8/2015 Tuan Malik menerima uang dari utang klien pada 14 Agustus 2015.
23/8/2015 Tuan Malik membayar utang ke bank sebesar Rp2.500.000.
25/8/2015 Tuan Malik membantu PT. QWERTY dalam kasusnya dan dibayar Tunai sebesar
Rp5.000.000
30/8/2015 Tuan Malik membayar biaya telepon sebesar Rp100.000, air sebesar Rp100.000 dan
biaya listrik sebesar Rp150.000
31/8/2015 Tuan Malik membantu kasus PT. SSS dan dibayar tunai Sebesar Rp5.000.000.