Modul Persediaan
-
Upload
pretty-rompas -
Category
Documents
-
view
84 -
download
4
description
Transcript of Modul Persediaan
Disusun Oleh :
SMK Negeri 1 Kec. Brebes
Jl. Dr. Setiabudi 17 Brebes
2009Kata Pengantar
Dalam rangka menunjang peningkatan kompetensi peserta diklat untuk SMK Bisnis dan Manajemen pada bidang keahlian Akuntansi khususnya yang berkaitan dengan kompetensi pada Pengelolaan Kartu Persediaan dibutuhkan alat yang antara lain disebut Buku Diktat.
Buku Diktat merupakan bahan pembelajaran yang diuraikan menjadi beberapa unit yang saling berkaitan berisi satu kesatuan kompetensi/sub kompetensi yang utuh , dimana untuk mempelajarinya peserta diklat harus memenuhi persyaratan awal ( entry level ).
Dengan Buku Diktat ini diharapkan peserta diklat lebih mudah dan sistimatis dalam mempelajari, menyerap dan memiliki keterampilan dalam hal mengelola kartu persediaan, sesuai dengan waktu pembelajaran . Disamping itu Buku Diktat ini dapat dijadikan alat bagi Fasilitator untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam penyusunan Buku Diktat ini masih jauh dari sempurna , untuk itu saran dan kritikkan yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Semoga Buku Diktat ini bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi peserta diklat maupun bagi fasilitator.
Brebes, Juli 2009
Penyusun
Satria Budi Utomo,SE
NIP 19720107 200701 1 008Peta Kedudukan Buku Diktat
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PRANCIS.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PETA KEDUDUKAN BUKU DIKTAT .iii
GLOSARIUM..
BAB I. PENDAHULUAN ...
A. Deskripsi ..
B. Prasarat .....
C. Petunjuk Penggunaan Buku Diktat ......
1. Penjelasan bagi Peserta Didik
2. Penjelasan bagi Fasilisator/guru
D. Tujuan Akhir ..
E. Kompetensi .....
F. Cek Kemampuan .....
BAB II. PEMELAJARAN .
A. Rencana Belajar Siswa ...
1. Kegiatan Belajar 1 Ikatan Kimia di Bidang Boga .......
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 ......
b. Uraian Materi 1 ...
c. Rangkuman 1 ...
d. Tugas 1
e. Tes Formatif 1 ..
f. Kunci Jawaban Formatif 1 ..
g. Lembar Penilaian ....
2. Kegiatan Belajar II...
3. Kegiatan belajar III..
4. Kegiatan belajr IV..
5. Kegiatan belajar V
III. EVALUASI
1. Kasus soal 1 ..
2. Kasus soal 2.....
3. Kunci jawaban
IV.PENUTUP.
Daftar pustaka.
1. Receipt or goods statemen : Laporan penerimaan barang
2. Bleind second count
: Perhitungan ulang tanpa petunjuk
3. Pre numbered
: Pemberian nomor terdetak
4. Perpectual: Sistim pencatatan secara terus menerus
5. Internal auditor : Pimpinan satuan pengawas intern atau menejer akuntansi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Buku Diktat ini merupakan bahan ajar yang akan digunakan peserta didik pada progran keahlian akuntansi pada sekolah menengah kejuruan,dengan harapaan dapat mempermudah bagi siswa dalam memahami pengetahuan keterampilan dan kompetensi yang telah digariskan dalam SKNI.
Ruang lingkup pembahasan Buku Diktat ini terdiri dari bahasan mengelola kartu persediaan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan ,dengan lingkup belajar mengenai prosedur penanganan persediaan,jenis persediaan,pungsi kartu persediaan,pencatan kartu persediaan laporan persediaan dan perhitungan fisik persediaan pada akhir periode.
Dengan mempelajari Buku Diktat ini diharapkan peserta diidik mampu mengaplikasikan dalam dunia kerja cara mengelola kartu persediaan dan menangani pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan di perusahaan.
B. PRASYARAT
Agar dapat mendapai tujuan di atas,peserta diklat hendaknya memahami:
1.Standard operating prosedur [sop] untuk pengelolaan kartu persediaan barang dagangan.
2. Pengoperasian peralatan manual atau komputer.
3.Memahami lembar-lembar formulir pada persediaan barang dagangan.
4.Buku Diktat ini digunakan bagi peserta diklat yang telah memahami prosedur pembelian,penjualan dan gudang.
C.PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU DIKTAT1.Buku Diktat ini terdiri dari 5 sub kompetensi kegiatan belajar selama 30 jam pemelajaran.
2.Pahami tujuan yang handak dicapai.
3.Pahami informasi yang terdapat pada Buku Diktat4.Kerjakan tugas dan test formatif yang disediakan cocokkan dengan jawaban yang tersedia.
D.TUJUAN AKHIR.
Setelah mempelajari Buku Diktat ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajar maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai;
1. Mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan.2. Mengidentifikasi data mutasi persediaan.
3. Membukukan mutasi persediaan ke kartu persediaan.
4. Membuat laporqan persediaan.
5. Membukukan selisih persediaan.
SILABUS
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI
NAMA SEKOLAH
:SMK KELOMPOK 3
MATA PELAJARAN
:Kompetensi Kejuruan
STANDAR KOMPETENSI:
Mengelola kartu persediaan
KODE KOMPTETNSI
:
119.KK.06
ALOKASI WAKTU
:
30 X 45 menit
KOMPETENSI DASARKRITERIA UNJUK KERJAINDIKATOR UNJUK KERJAMATERI PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARANPENILAIANALOKASI WAKTUSUMBER BELAJAR
TMPSPI
1. Mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan1.1 Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan persediaan tersedia
1.1.1 Dapat menjelaskan pengertian persediaan
1.1.2 Dapat menjelaskan fungsi persediaan
1.1.3 Dapat menjelaskan sistem dan prosedur persediaan
1.1.4 Dapat menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pengelolaan persediaan1. Pengertian persediaan
2. Fungsi persediaan
3. Sistem pencatatan persediaan
4. Nama dan jenis peralatan persediaan
5. Data transaksi persediaan Siswa menjelaskan pengertian persediaan
Siswa menjelaskan fungsi persediaan
Siswa menjelaskan sistem dan prosedur persediaan
Siswa menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pengelolaan persediaan
Siswa menyediakan sumber data transaksi persediaan dan format-format yang untuk pengelolaan kartu persediaan Ujian Tertulis22(8) Buku Diktat Buku Referensi
SOP DU/DI
1.2 Data transaksi persediaan disediakan1.2.1Dapat menyediakan sumber data transaksi persediaan dan format-format yang untuk pengelolaan kartu persediaan
2. Mengidentifikasi data mutasi persediaan 2.1 Saldo awal persediaan diidentifikasi2.1.1. Dapat mengidentifikasi saldo awal persediaan
2.1.2. Dapat mencocokan saldo awal persediaan dengan daftar saldo persediaan
2.1.3. Dapat menguraikan prosedur pencatatan persediaan1. Pengertian saldo awal persediaan
2. Daftar saldo persediaan
3. Prosedur pencatatan saldo persediaan
4. Retur penjualan
5. Retur Pembelian
6. Data pengeluaran persediaan Siswa mengidentifikasi saldo awal persediaan
Siswa mencocokan saldo awal persediaan dengan daftar saldo persediaan
Siswa menguraikan prosedur pencatatan persediaan
Siswa mengidentifikasi data penerimaan persediaan. Ujian Tertulis21(2)2(8) Buku Diktat Buku Referensi
SOP DU/DI
2.2 Data penerimaan persediaan diidentifikasi2.2.1. Dapat mengidentifikasi data penerimaan persediaan.
2.3 Data retur penjualan diidentifikasi2.3.1. Dapat mengidentifikasi retur penjualan Siswa mengidentifikasi retur penjualan
Siswa mengidentifikasi retur pembelian
Siswa mengidentifikasi data pengeluaran persediaan
2.4 Data retur pembelian didientifikasi2.4.1 Dapat mengidentifikasi retur pembelian
2.5 Data pengeluaran persediaan diidentifikasi2.5.1 Dapat mengidentifikasi data pengeluaran persediaan
3. Membukukan mutasi per-sediaan ke kartu persediaan 3.1 Data mutasi persediaan diverifikasi3.1.1. Dapat memverifikasi data mutasi persediaan
3.1.2. Dapat menghitung data mutasi persediaan1. Data mutasi persediaan
2. Penilaian persediaan akhir dengan sistem fisik (physical system) dan sistem perpetual (perpetual system)
3. Penilaian persediaan akhir dengan metode FIFO dan Rata-rata (Average).
4. Kartu persediaan Siswa memverifikasi data mutasi persediaan Siswa menghitung data mutasi persediaan Siswa membukukan persediaan barang dagang sesuai dengan standar operasional prosedur
Ujian Tertulis
Ujian Praktek22(4)4(16) Buku Diktat Buku Referensi
SOP DU/DI
3.2 Data mutasi persediaan dibukukan3.2.1 Dapat membukukan persediaan barang dagangan sesuai dengan standar operasi prosedur
4. Membuat laporan perse-diaan 4.1 Laporan persediaan disajikan sesuai dengan ketentuan SOP4.1.1. Dapat membuat laporan persediaan
4.1.2. Dapat menyajikan laporan persediaan sesuai dengan ketentuan SOP
1. Sumber-sumber laporan persediaan.
2. Hal-hal yang diinformasikan dalam laporan persediaan (penyajiannya)
3. Pencocokkan saldo akhir persediaan dengan daftar saldo persediaan Siswa membuat laporan persediaan
Siswa menyajikan laporan persediaan sesuai dengan ketentuan SOP
Siswa mencocokkan saldo akhir persediaan Ujian Tertulis
Ujian Praktek21(2)2(8) Buku Diktat Buku Referensi
SOP DU/DI
4.2 Saldo persediaan diidentifikasi4.2.1. Dapat mencocokkan saldo akhir persediaan
4.2.2. Dapat mengidentifikasi saldo akhir persediaan berdasarkan sistem pencatatan FIFO/AVERAGE Siswa mengidentifikasi saldo akhir persediaan berdasarkan sistem pencatatan FIFO/Average
5. Membukukan selisih persediaan5.1 Berita acara hasil perhitungan fisik persediaan disediakan5.1.1. Dapat menghitung saldo persediaan barang dagangaan secara periodik
5.1.2. Dapat menyusun berita acara hasil perhitungan fisik persediaan
5.1.3. Dapat menyajikan berita acara hasil perhitungan fisik persediaan1. Saldo persediaan barang.
2. Berita acara hasil perhitungan fisik persediaan
3. Selisih persediaan (lebih dan kurang)
Siswa menghitung saldo persediaan barang dagangaan secara periodik
Siswa menyusun berita acara hasil perhitungan fisik persediaan
Siswa menyajikan berita acara hasil perhitungan fisik persediaan
Siswa mengidentifikasi selisih persediaan (kurang/lebih) Ujian Tertulis21(2)2(8) Buku Diktat Buku Referensi
SOP DU/DI
5.2 Selisih persediaan (kurang/lebih) dibukukan5.2.1. Dapat mengidentifikasi selisih persediaan (kurang/lebih)
F. CEK KEMAMPUAN
Berikan tanda cek {v] apabila peserta balajar telah menguasai beberapa
sub kompetensi berikut ini.
NOSUB KOMPETENSIYATIDAK
1.Dapatkah anda mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan.
2Dapatkah anda mengidentifikasikan data mutasi persediaan.
3Dapatkah anda membukukan mutasi persediaan ke kartu persediaan
4.Dapatkah anda membuat laporan persediaan.
5.Dapatkah anda membukukan selisih persediaan
BAB II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Didik
Dalam upaya untuk mempermudah peserta didik menguasai Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Barang Dagangan, maka diperlukan perencanaan pengalaman belajar yang diorganisir dalam satu satuan aktivitas belajar yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Belajar berikut ini:
KompetensiSub KompetensiJenis KegiatanTanggalWaktuTempat BelajarAlasan Perubahan
Mengelola Kartu Persediaan1.Mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan Guru menjelaskan : pengertian, pencatatan, nama dan jenis peralatan persediaan data transaksi persediaan.
Siswa menjelaskan pengertian persediaan, fungsi persediaan, sistem dan prosedur persediaan Guru menjelaskan berbagai macam data-data transaksi persediaan. Siswa menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pengelolaan persediaan
Siswa menyediakan sumber data transaksi persediaan dan format-format yang untuk pengelolaan kartu persediaan Guru menjelaskan kembali materi yang baru dibahas yang masih kurang dimengerti oleh siswa 4 Jam-Disekolah
2.Mengidentifikasi data-data mutasi persediaan Siswa mengidentifikasi saldo awal persediaan
Siswa mencocokan saldo awal persediaan dengan daftar saldo persediaan
Siswa menguraikan prosedur pencatatan persediaan Siswa mengidentifikasi saldo awal persediaan Siswa mengidentifikasi data penerimaan persediaan.
Siswa mengidentifikasi retur penjualan
Siswa mengidentifikasi retur pembelian
Siswa mengidentifikasi data pengeluaran persediaan10 Jam-Disekolah
3.Membukukan mutasi persediaan ke kartu persediaan Siswa menyebutkan apa saja yang dapat membuat terjadinya mutasi data persediaan.
Siswa memverifikasi data mutasi persediaan Guru menjelaskan mutasi data persediaan.
Siswa menghitung data mutasi persediaan8 JamDisekolah
4.Membuat laporan persediaan Siswa menyebutkan apa saja yang dapat membuat terjadinya mutasi data persediaan.
Siswa memverifikasi data mutasi persediaan Guru menjelaskan mutasi data persediaan.
Siswa menghitung data mutasi persediaan Guru menjelaskan cara membukukan persediaan. Siswa membukukan persediaan barang dagang sesuai dengan standar operasional prosedur Guru menjelaskan kembali materi yang baru dibahas yang masih kurang dimengerti oleh siswa 4JamDisekolah
5.Membukukan selisih persediaan Guru menjelaskan tentang cara membuat laporan persediaan
Siswa membuat laporan persediaan
Siswa menyajikan laporan persediaan sesuai dengan ketentuan SOP Guru menjelaskan menjelaskan bagaimana cara mencocokkan saldo akhir persediaan dengan daftar saldo persediaan 4 JamDisekolah
Fasilitator,
..B. Kegiatan Belajar
Pengelolaan Kartu Persediaan pada suatu perusahaan dagang merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan suatu ketelitian dalam pelaksanaannya. Untuk itu dalam pelaksanaannya peserta didik harus memiliki kemampuan yang komplek dalam penanganan pengelolaan persediaan barang dagangan.
Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian persediaan
b. Siswa dapat menjelaskan fungsi kartu persediaan
c. Siswa dapat menjelaskan sistim pencatatan persediaan
d. Siswa dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan
e. Siswa dapat menyediakan data transaksi persediaanC. Uraian Materi
1. Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan aktiva berikut :
a) Yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, seperti :
Persediaan barang dagangan ( untuk perusahaan dagang )
Persediaan barang jadi ( untuk perusahaan industri )
b) Yang ada dalam proses produksi atau dalam perjalanan, disebut barang dalam proses
c) Yang masih berbentuk bahan baku/pembantu, yang akan dimasukkan ke proses produksi untuk dijadikan barang jadi
d) Barang konsinyasi (barang titipan ) dilaporkan sebagai bagian dari persediaan barang dagangan ke pemiliknya (yang menitipkan) sampai barang tersebut laku dijual.
2. Fungsi Kartu Persediaan
Kartu persediaan berfungsi untuk mencatat mutasi barang dagangan yang terjadi di perusahaan, baik dikarenakan pembelian maupun penjualan dalam suatu periode tertentu. Pencatatan dengan Kartu Persediaan dilakukan dengan system perpectual, dimana setiap perubahan barang dagangan dicatat dalam pembukuan yang disebut kartu persediaan. Sehingga saldo persediaan barang setiap waktu dapat diketahui melalui kartu persediaan.
3. Jenis Persediaan
Persediaan yang terdapat dalam perusahaan, sangat bervariasi tergantung jenis usaha yang dilakukan. Apabila perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan, industri, maupun jasa. Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, persediaan yang dimiliki meliputi:
Persediaan Barang dagangan
Persediaan Perlengkapan
Sedangkan untuk perusahaan industri jenis persediaan lebih bervariasi, dimana jenis persediaan yang dimiliki meliputi:
Persediaan Bahan Baku
Persediaan barang dalam Proses
Persediaan Barang Jadi
Persediaan perlengkapan
Persediaan Bahan Penolong
4. Fungsi Persediaan adalah sebagai pengawasan dalam mencegah terjadinya kerugiaan akibat kekurangan persediaan
5. Sistem Pencatatan adalah :
a) Sistem periodik/berkala (periodical system /physical system)
Dalam sistim ini penentuan nilai persediaan dilakukan pada akhir periode dengan melakukan perhitungan secara fisik dengan menghitung, mengukur/menimbang.
b) Sistem perpetual/permanent/terus-menerus (perpetual system)
Dalam sistem ini pengelolaan persediaan dilakukan secara terus menerus/continue, setiap transaksi yang mempengaruhi persediaan.
6. Nama dan Jenis Peralatan yang harus disediakan dalam pencatatan adalah :
a) Perlengkapan kantor dan kalkulator
b) HVS folio bergaris 7. Data transaksi yang harus disediakan dalam pencatatan persediaan adalah sebagai berikut :
a) Surat permintaan pembelian
b) Surat order pembelian
c) Laporan penerimaan barang
d) Faktur pembelian
e) Surat order pengiriman barang
f) Faktur penjualan
g) Memo kredit
8. Prosedur Penanganan Persediaan
Berdasarkan dokumen faktur pembelian dan faktur penjualan serta nota retur yang diterima dari bagian pembelian dan penjualan. Bagian pembukuan dalam hal ini pemegang Kartu Persediaan melakukan pencatatan kartu persediaan mengenai penerimaan dan pengeluaran barang dagang dengan pencatatan secara perpectual.
Untuk pengendalian terhadap persediaan barang dagangan, perusahaan pada umumnya melakukan perhitungan fisik persediaan secara periodek. Tujuan dari perhitungan fisik barang dagangan adalah untuk mencocokkan jumlah fisik persediaan dengan catatan perpectual dalam kartu persediaan. Hasil perhitungan persediaan akan menjadi dasar untuk mengkoreksi catatan dalam buku persediaan. Apabila terjadi selisih dan untuk memisahkan unsure biaya dan aktiva yang terkandung bercampur dalam nilai persediaan. Perbedaan yang timbul antara hasil perhitungan fisik persediaan dan catatan persediaan antara lain disebabkan kerusakan, aus, atau susut barang, kehilangan serta kesalahan dalam pencatatan.
Frekuensi perhitungan persediaan sangat tergantung pada jenis bisnis yang dilakukan perusahaan, tingkat internal check yang terjalin dalam perusahaan, serta kebijakan manajemen mengenai frekuensi laporan yang perlu dibuat. Perhitungan persediaan bias dilakukan tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, dua mingguan atau bahkan seminggu sekali. Perhitungan dengan frekuensi tinggi dapat dilakukan untuk sebagian departemen. Sedangkan perhitungan keseluruhan dapat dilakukan dengan frekuensi yang lebih rendah. Bahkan perhitungan fisik dapat dilakukan tiap hari, apabila nilai barang yang dimiliki tinggi dan jumlahnya terbatas.
Persiapan Perhitungan Fisik
Karena perhitungan fisik persediaan pasti akan mengganggu jalannya kegiatan operasional perusahaan, maka pelaksanaannya sebaiknya dilakukan ketika kegiatan perusahaan dalam jumlah persediaan tenggah turun. Selain itu sebelum perhitungan dilaksanakan perlu dilakukan beberapa persiapan sebagai berikut:
1. Membentuk tim khusus yang benar-benar menguasai tehnik penghitungan barang.
2. Barang-barang yang akan dihitung sebaiknya dipersiapkan dan disusun rapi dan lengkap.
3. Menggunakan formulir perhitungan persediaan sebagai alat control.
Pelaksanaan Perhitungan
Perhitungan dilakukan oleh tim yang menghitung, menimbang, mengukur atau mengestimasi jumlah berbagai kelompok persediaan di berbagai departemen, serta mencatat hasil. Dalam proses perhitungan fisik hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan anggota tim
Anggota tim terdiri dari petugas bukan pengelola persediaan disertai petugas persediaan. Namun yang penting anggota tim yang dipilih hendaknya benar-benar memahami tahapan procedure dan alur penanganan persediaan
2. Penyusunan procedure perhitungan
Ketua Tim yang biasanya adalah Manajer Akuntansi atau pimpinan satuan pengawas intern (internal auditor), harus membuat kerangka prosedur yang harus diikuti dalam proses perhiutngan. Prosedure harus dibuat tertulis dan di instruksikan agar anggota tim benar-benar memahami dan mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam prosedur.
3. Petugas Penghitung
Perhitungan tidak boleh dilakukan oleh petugas pengelola persediaan seluruhnya, Melainkan harus dilakukan oleh dua pihak, dimana salah satu pihak adalah petugas bukan pengelola persediaan.
4. Barang Berkualitas Rendah
Jika dalam penghitungan itu ditemukan barang-barang yang berkualitas rendah atau rusak, hendaknya barang-barang tersebut dipisahkan dan dilaporkan secara terpisah pula, untuk memperoleh keputusan lebih lanjut oleh manajemen.
5. Pergerakan Barang
Selama proses perhitungan, setiap pergerakan barang, baik masuk ataupun keluar lingkungan perhitungan, dapat diijinkan sepanjang memang benar-benar diperlukan, dan pergerakan itu harus dicatat dalam suatu formulir khusus. Pergerakan barang harus benar-benar diawasi sehingga kemungkinan terjadinya perhitungan dua kali atau luputnya barang dari perhiutngan di dua lokasi dapat dihindari.6. Penyusunan Barang
Barang hendaknya ditata dengan rapi sedemikian rupa sehingga memudahkan perhitungan, barang-barang titipan dan konsinyasi, barang rusak, barang usang, serta barang lain yang tidak termasuk dalam persediaan harus diberikan tanda yang jelas.
7. Pengawasan Perhitungan
Ketua tim perhitungan harus senantiasa mengawasi proses perhitungan dan memperoleh keyakinan bahwa procedure perhitungan dilaksanakan dengan baik.
8. Penggunaan Blind Copy
Agar proses perhitungan bias terjamin kecermatannya, dapat digunakan perhitungan ulang tanpa petunjuk (blind second count). Dua hasil perhitungan itu harus dicocokan oleh petugas ketiga dan perbedaan yang muncul harus diselesaikan dengan melakukan penghitungan ulang yang segera dilaksanakan.
9. Formulir Perhitungan
Formulir yang digunakan sebagai alat pencatat hasil perhitungan harus diberi nomor tercetak (prenumbered) terlebih dahulu dan semua nomor harus dipertanggungjawabkan segera setelah formulir-formulir bersangkutan dikumpulkan, sehingga tidak ada formulir yang tidak tercatat pada nilai persediaan final.
10. Penyelesaian selisih hasil perhitungan dengan catatan.
Jika perusahaan mempergunakan system perpectual dalam pencatatan persediaan. Selisih antara hasil perhitungan dengan catatan persediaan harus ditelaah. Ada kemungkinan bahwa perbedaaan itu timbul karena persediaan disimpan di dua lokasi dan salah satu lokasi luput dari perhitungan, ada penerimaan atau pengiriman yang tidak tercatat atau ada barang yang tidak diidentifikasi dengan baik.
11. Pemberian Harga
Setelah perhitungan fisik persediaan, setiap jenis barang dapat diberi harga dan dikalikan dengan kuantitas penghitung. Nilai Persediaan yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan master file persediaan.
D. Rangkuman
Prosedur penanganan persediaan merupakan langkah-langkah kegiatan yang dibuat perusahaan dalam upaya untuk pengendalian persediaan, sehingga dapat memperkecil kehilangan, kerusakan dan ketidakefisienan dalam pengelolaan persediaan. Untuk mencapat pengelolaan persediaan yang baik diperlukan perhitungan fisik barang secara berkala, untuk membandingkan kondisi barang menurut catatan dengan kondisi barang yang sesungguhnya agar data persediaan menunjukkan nilai yang riel/sesungguhnya.
Media yang digunakan untuk membukukan persediaan barang dagangan secara continue, berdasarkan terjadinya transaksi adalah kartu persediaan yang sekaligus berfungsi untuk mengetahui mutasi persediaan dan saldo yang dimiliki setiap waktu.
E. Tugas
Peserta Didik melakukan observasi ke perusahaan secara berkelompok untuk mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan penanganan persediaan yang meliputi:
Jenis barang dagangan yang terdapat di perusahaan yang dikunjungi
Format Kartu Persediaan yang dipergunakan
Prosedure Penanganan persediaan yang diterapkan dalam perusahaan
Observasi yang dilakukan dilengkapi dengan Bukti Belajar /Fortofolio
F. Test Formatif
Tuliskan jawaban pertanyaan berikut ini, dengan singkat dan jelas:
1. Apa yang di maksud persediaan barang dagangan ?
2. Apa Fungsi Kartu Persediaan ?
3. Ada berapa jenis Persediaan yang terdapat pada perusahaan dagang?
4. Apa yang dimaksud dengan Sistem Perpectual ?
G. Kunci Jawaban
1. Persediaan barang dagangan adalah sejumlah barang/asset yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan untuk dijual tanpa pengolahan lebih lanjut.
2. Kartu Persediaan berfungsi untuk mencatat mutasi persediaan baik dikarenakan pembelian maupun penjualan serta retur yang terjadi selama periode tertentu.
3. Jenis persediaan pada perusahaan dagang, yaitu:
Persediaan barang dagangan
Persediaan Perlengkapan.
4.Sistem Perpectual adalah system pencatatan persediaan, dimana setiap perubahan persediaan baik disebabkan penjualan maupun pembelian dan lainnya dicatat dalam kartu persediaan
Kegiatan Belajar 2:
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengidentifikasi saldo awal persediaan
b. Siswa dapat mencocokkan saldo awal persediaan dengan daftar saldo persediaan
c. Siswa dapat menguraikan prosedur pencatatan persediaan
d. Siswa dapat mengidentifikasi data penerimaan persediaan
e. Siswa dapat mengidentifikasi retur penjualan
f. Siswa dapat mengidentifikasi retur pembelian
g. Siswa dapat mengidentifikasi data pengeluaran persediaan
B. Uraian Materi 2:
1. Saldo awal persediaan adalah saldo persediaan yang didapat dari perkiraan awal pada buku besar di kolom saldo pada awal suatu periode
2. Daftar saldo persedian adalah sebagai daftar yang memuat semua saldo persediaan dari kartu persediaan masing-masing perusahaan (debitur/kreditur).
3. Prosedur pencatatan persediaan meliputi :
pencatatan transaksi mutasi persediaan yang telah dianalisis kebenaran isi dokumen pada buku jurnal dan buku pembantu.
Pembuatan daftar saldo persediaan dari masing-masing kartu persediaan untuk sistem perpetual atau penghitungan secara fisik pada akhir periode untuk dibuatkan berita acara penghitungan persediaan .
4.Retur Penjualan adalah pengembalian barang persediaan dari penjualan oleh kostumerkarena barang rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi, kelebihan/kurang.
Penjualan :
Kas/Piutang Dagang (harga jual)
Rp. XXXX
Penjualan (harga jual)
Rp. XXXX
Retur Penjualan:
Retur penjualan dan pengurangan (harga jual)Rp. XXXX
Kas/piutang dagang (harga jual)
Rp. XXXX
5.Retur Pembelian adalah pengembalian barang persediaan dari pembelian oleh kostumer karena barang rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi kelebihan/kurang.
Pembelian :
Pembelian (harga jual)
Rp. XXXX
Kas/utang dagang
Rp. XXXX
Retur pembelian :
Kas/utang dagang
Rp. XXXX
Retur pembelian
Rp. XXXX
Dalam pencatatan sistem perpectual, transaksi pembelian, penjualan dan retur dicatat secara kronologis, berdasarkan tanggal transaksinya, baik dilakukan dalam jurnal maupun dalam kartu persediaan.
Kartu persediaan dibuat untuk tiap jenis barang dagangan yang dimiliki, untuk mempermudah melakukan pengendalian persediaan dan memudahkan dalam proses pencatatan persediaan. Selain itu untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan persediaan, bagian pembukuan harus melakukan identifikasi terhadap bukit transaksi yang digunakan sebagai dasar pencatatan, baik bukti faktur penjulan, pembelian maupun Nota Retur, agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan ke dalam kartu persediaan.
Prosedur penanganan Kartu Persediaan yang dilakukan bagian pembukuan meliputi:
1. menerima bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang lembar 1 dari bagian gudang.
2. Mengisi harga pokok barang pada bukti permintaan dan pengeluaran barang gudangk kedalam kartu persediaan.
3. Mencatat pemakaian barang baku sesuai dengan bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang dalam kartu persediaan
C. Rangkuman
Dalam pencatatan transaksi persediaan, bagian pembukuan perlu melakukan identifikasi terhadap bukti transaksi yang diterima, baik transaksi pembelian, penjualan maupun retur. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pencatatan baik itu kesalahan pencatatan angka, dua kali/double pencatatan, maupun tidak tercatatnya bukti transaksi yang diterima.
D. Tugas dalam bentuk Kasus Soal.1.Jelaskan pengertian saldo awal persediaan ?
2.Jelaskan daftar saldo persediaan
3.Jelaskan prosedur pencatatan saldo persediaan
4.Jelaskan pengertian retur penjualan dan hubungannya dengan mutasi persediaan !
5.Jelaskan retur pembelian dan hubungannya dengan mutasi persediaan!
E.Kunci Jawaban
:
1. Saldo awal persediaan adalah saldo persediaan yang didapat dari perkiraan awal pada buku besar di kolom saldo pada awal suatu periode
2. Daftar saldo persedian adalah sebagai daftar yang memuat semua saldo persediaan dari kartu persediaan masing-masing perusahaan (debitur/kreditur).
3. Prosedur pencatatan persediaan meliputi :
pencatatan transaksi mutasi persediaan yang telah dianalisis kebenaran isi dokumen pada buku jurnal dan buku pembantu.
Pembuatan daftar saldo persediaan dari masing-masing kartu persediaan untuk sistem perpetual atau penghitungan secara fisik pada akhir periode untuk dibuatkan berita acara penghitungan persediaan .
4.Retur Penjualan adalah pengembalian barang persediaan dari penjualan oleh kostumerkarena barang rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi, kelebihan/kurang.
Penjualan :
Kas/Piutang Dagang (harga jual)Rp. XXXX
Penjualan (harga jual)
Rp. XXXX
Retur Penjualan:
Retur penjualan dan pengurangan (harga jual)Rp. XXXX
Kas/piutang dagang (harga jual)
Rp. XXXX
5.Retur Pembelian adalah pengembalian barang persediaan dari pembelian oleh kostumer karena barang rusak, cacat, tidak sesuai spesifikasi kelebihan/kurang.
Pembelian :
Pembelian (harga jual)
Rp. XXXX
Kas/utang dagang
Rp. XXXX
Retur pembelian :
Kas/utang dagang
Rp. XXXX
Retur pembelian
Rp. XXXX
Kegiatan Belajar 3:
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memverifikasi data mutasi persediaan
2. Siswa dapat menghitung data mutasi persediaan
3. Siswa dapat membukukan persediaan barang sesuai dengan SOP perusahaan
B. Uraian Materi 3:
1.Yang menyebabkan mutasi persediaan adalah sebagai berikut :
a. pembelian persediaan barang ( + )
b. retur pembelian ( - )
c. potongan pembelian ( - )
d. penjualan persediaan barang ( + )
e. retur penjualan ( + )
f. potongan penjualan ( + )
2.Sistem penilaian persediaan yaitu sebagai berikut :
a.Sistem fisik, adalah sistem pencatatan persediaan dimana mutasi persediaan tidak diikuti dengan pencatatan pada rekening persediaan jika perusahaan didalam pencatatannya mengunakan rekening HPP, maka penghitungan dan pencatatan pada rekening tersebut dilakukan pada akhir periode setelah dilakukan penghitungan nilai persediaan akhir, dipindahkan ke rekening ikhtisar L/R.
b. Sistem perpetual, adalah pencatatan diman mutasi persediaan diikuti dengan pencatatan pada rekening persediaan barang yang masih ada. Dengan demikian, saat terjadi penjualan, harga pokok penjualan sudah bisa diketahui dari kartu persediaan
3.Metode penilaian persediaan meliputi :
a. FIFO ( First in First Out )/ MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama),
Adalah persediaan barang yang masuk pertama (dibeli) dianggap lebih dulu keluar (dijual) sehingga harga persatuan dari transaksi pembelian akhir sebgai dasar untuk menghitung nilai persedian barang yang masih tersisa.
b.Rata-rata (Average ) sederhana,
adalah metode dimana harga rata-rata persatuan dihitung dengan cara menjumlahkan harga per satuan dari semua transaksi pembelian termasuk persediaan awal dibagi dengan jumlah transaksi pembelian sehingga nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengalikan persediaan barang yang masih ada dengan harga persatuan dari hasil perhituangan di atas.
4.Total persediaan :
28.000 unit @ Rp. 5.000,00 =Rp. 140.000.000,00
16.000 unit @ Rp. 5.500,00 =Rp. 82.500.000,00
12.000 unit @ Rp. 5.700,00 =Rp. 68.400.000,00
18.000 unit @ Rp. 5.600,00 =Rp. 100.800.000,00
20.000 unit @ Rp. 5.750,00 =Rp. 115.000.000,00
14.000 unit @ Rp. 5.800,00 =Rp. 81.200.000,00
108.000 unit
Rp. 587.900.000,00
Penjualan
(78.000 unit)
(Rp. 414.700.000,00)
30.000 unit
Rp. 173.200.000,00
Maka persediaan akhirnya yaitu Rp 173.200.000,00
5. Kartu persediaan PD Harun yaitu sebagai berikut :
KARTU PERSEDIAAN
PD HARUNNama Barang:
Jenis:
Metode: Average
TanggalPembelianPenjualanSaldo
Unit Harga/unit JumlahUnit Harga/unit JumlahUnit Harga/unit Jumlah
Sept11.500Rp 7.000,00Rp 10.500.000,00
42.000Rp 7.250,00Rp 14.500.000,003.500Rp 7.125,00Rp 24.937.500,00
81.000Rp 7.125,00Rp 7.125.000,002.500Rp 7.125,00Rp 17.812.500,00
133.000Rp 7.500,00Rp 22.500.000,005.500Rp 7.312,50Rp 40.218.750,00
163.000Rp 7.312,50Rp 21.937.500,002.500Rp 7.312,50Rp 18.281.250,00
201.500Rp 7.312,50Rp 10.968.750,001.000Rp 7.312,50Rp 7.312.500,00
253.500Rp 7.400,00Rp 25.900.000,004.500Rp 7.356,50Rp 33.104.250,00
281.500Rp 7.356,50Rp 11.034.750,003.000Rp 7.356,50Rp 22.069.500,00
313.000Rp 7.356,50Rp 22.069.500,00
Sistem pencatatan persediaan barang dagangan pada perusahaan dagang ada 2 (dua) system pencatatan yaitu:
a) Pencatatan dengan Sistem Fisik, adalah suatu system pencatatan dimana setiap perubahan yang berhubungan dengan persediaan dicatat dengan menggunakan perkiraan sendiri ; seperti ada perkiraan pembelian, penjualan, retur penjualan, retur pembelian, potongan pembelian dan lain sebagainya, serta mengharuskan perhitungan fisik yang dilakukan pada akhir periode untuk menentukan persediaan akhir.
b) Pencatatan dengan Sistem Perpectual, adalah suatu system pencatatan dimana setiap perubahan yang berhubungan dengan persediaan baik transaksi pembelian, penjualan maupun transaksi lainnya dicatat pada satu perkiraan yaitu persediaan dan dicatat secara terus menerus perubahannya didalam kartu persediaan.
Untuk memperjelas mengenai system pencatatan persediaan dengan menggunakan system perpectual berikut ini, akan disajikan contoh kasus, yaitu:
UD. CAHAYA yang berkedudukan di Jakarta mempunyai kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, transaksi yang terjadi berhubungan dengan persediaan selama bulan Juni 2005 adalah sebagai berikut:
02 Juni: Persediaan
6.000 unit
@ Rp. 270,00
05 Juni: Pembelian
9.000 unit
@ Rp. 300,00
10 Juni: Penjualan
10.000 unit
@ Rp. 600,00
16 Juni: Pembelian
10.000 unit
@ Rp. 315,00
20 Juni: Pembelian
6.000 unit
@ Rp. 320,00
24 Juni: Penjualan
14.000 unit
@ Rp. 650,00
Diminta:
a. Lakukan identifikasi dari transaksi yang berhubungan dengan persediaan diatas.
b. Tentukan Saldo akhir persediaan dengan metode penilain First in First Out. (FIFO)
Pembahasan:
a. Melakukan identifikasi dari bukti transaksi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap kartu persediaan apakah harus mengurangi atau menambah persediaan
b. Membuat mutasi persediaan berdasarkan data transaksi yang ada dengan hasil pembahasan sebagai berikut:
KARTU PERSEDIAAN
Metode: FIFO
TglPembelianPenjualanSaldo
UnitHargaJumlahUnitHargaJumlahUnitHargaJumlah
2/66.0002701.620.000
5/69.0003002.700.0009.0003002.700.000
10/66.0002701.620.000
4.0003001.200.0005.0003001.500.000
16/610.0003153.150.00010.0003153.150.000
20/66.0003201.920.0006.0003201.920.000
24/65.0003001.500.0001.000315315.000
9.0003152.835.0006.0003201.920.000
25.0007.770.00024.0007.155.0002.235.000
C. Rangkuman Kegiatan Pembelajaran 3:
Untuk mempermudah perhitungan dan melakukan pengendalian terhadap persediaan barang dagangan perlu dilakukan suatu control secara continue untuk mengetahui kondisi barang baik secara kuantitas maupun kualitas, untuk itu diperlukan Kartu Persediaan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang mempengaruhi perubahan kuantitas persediaan diperusahaan. Sehingga dengan kartu persediaan jumlah persediaan setiap saat dapat diketahui dan pihak perusahaan dapat mengambil suatu keputusan apabila stock barang sudah mencapai standar minimal.
D. Tugas:
Melakukan observasi ke perusahaan untuk mengidentifikasi format kartu persediaan yang dipergunakan oleh perusahaan yang diobservasi.
Mengumpulkan bukti belajar yang terkait dengan pengelolaan kart persediaan.
Mendiskusikan temuan-temuan yang terkait dengan penanganan pengelolaan persediaan diperusahaan.
Melakukan sharing informasi mengenai hasil diskusi kepada fasilitator.
E. Test Formatif
Berikut transaksi yang berhubungan dengan transaksi persediaan pada UD.KARTIKA di Jakarta selama bulan April Tahun 2005, yaitu:
2005 adalah sebagai berikut:
01 April: Persediaan
4.000 unit
@ Rp. 800,00
3.000 unit
@ Rp 850,00
07 April: Penjualan
5.000 unit
@ Rp.
13 April: Pembelian
4.000 unit
@ Rp. 875,00
19 April: Penjualan
5.000 unit
@ Rp.
22 April: Pembelian
2.000 unit
@ Rp. 900,00
26 April: Penjualan
2.000 unit
@ Rp.
30 April: Pembelian
5.000 unit
@ Rp. 850,00
Diminta:
a. Lakukan identifikasi dari transaksi yang berhubungan dengan persediaan diatas.
c. b. Tentukan Saldo akhir persediaan dengan metode penilain First in First Out. (FIFO)
F. Kunci Jawaban Test Formatif:
a. Melakukan identifikasi dari bukti transaksi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap kartu persediaan apakah harus mengurangi atau menambah persediaan
b. Membuat mutasi persediaan berdasarkan data transaksi yang ada dengan hasil pembahasan sebagai berikut:
KARTU PERSEDIAAN
Metode: FIFO
TglPembelianPenjualanSaldo
UnitHargaJumlahUnitHargaJumlahUnitHargaJumlah
1/44.0008003.200.000
3.0008502.550.000
7/44.0008003.200.000
1.000850850.0002.0008501.700.000
13/44.0008753.500.0004.0008753.500.000
19/42.0008501.700.000
3.0008752.625.0001.000875875.000
22/42.0009001.800.0002.0009001.800.000
26/41.000875875.000
1.5009001.350.000500900450.000
30/45.0008504.250.0005.0008504.250.000
14.00012.100.00012.50010.600.0005.5004.700.00
Kegiatan Pembelajaran 4
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran.
Peserta didik mampu :
Siswa dapat membuat laporan persediaan
Siswa dapat menyajikan laporan persediaan sesuai dengan ketentuan SOP
Siswa dapat mencocokkan daftar kartu sediaan dengan saldo akhir persediaan
Siswa dapat mengidentifikasi saldo akhir persediaan berdasarkan sistem pencatatan FIFO/Average.
B. Uraian Materi.
1.Laporan persediaan barang adalah laporan yang dibuat pada akhir periode yang memuat semua informasi yang berkaitan dengan mutasi persediaan, mulai dari persediaan awal, pembelian, penjualan, dsb.
2.Informasi yang harus ada dalam laporan persediaan, adalah saldo awal periode, mutasi persediaan selama periode, dan saldo akhir periode. Dapat juga dibuat dengan hanya menginformasikan saldo akhir periode.
3.Tugas dari Bagian Kartu Persediaan adalah secara periodik membuat laporan sediaan barang.
4.Prosedur apa yang digunakan untuk meminimalkan kesalahan dalam penghitungan fisik persediaan, yaitu :
a) perhitungan harus dilakukan oleh orang-orang yang tidak ditugasi untuk menyimpan persediaan (pembagian tugas)
b) tiap bagian mendapat tugas yang jelas mengenai bagian yang menjadi tanggung jawabnya (penetapan tanggung jawab)
c) harus dilakukan penghitungan kedua oleh orang lain (pemeriksaan intern secara independent)
d) harus digunakan kartu persediaan yang bernomor urut tercetak dan kartu tersebut diawasi pemakainya (prosedur dokumentasi)
e) harus ditunjuk pengawas yang bertugas untuk menentukan (pada akhir perhitungan), bahwa semua jenis persediaan harus diberi kartu dan tidak ada satu jenis persediaan pun yang diberi lebih dari satu kartu (pemeriksaan intern)
5.
PD Sinarsari mencatat persediaan dengan sistem inventarisasi fisik.
Hasil pemeriksaan fisik barang yang
dilakukan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
NONamaJenisNo.SatuanJumlah satuan dalam kondisi
BarangBarangKodeBaikRusak
1.AA-11101Unit2.80012
A-21102Unit3.30021
A-31103Unit2.65015
2.BB-12101Kg1.480 -
B-22102Kg1.540 -
Menurut data kartu sediaan harga barang-barang tersebut adalah sebagai berikut :
Barang A-12.000 Unit@ Rp. 4.500,00 dan 800 unit @ Rp. 4.250,00
Barang A-23.000 Unit@ Rp. 3.500,00 dan 300 unit @ Rp. 3.250,00
Barang A-32.650 Unit@ Rp. 2.500,00
Barang B-11.480 Unit@ Rp. 4.500,00
Barang B-21.540 Unit@ Rp. 4.000,00
Berdasarkan data di atas buatlah laporan persediaan per 31 Desember 2008 !
Laporan persediaan PD Sinarsari yaitu :
LAPORAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
PER 31 DESEMBER 2008
KONDISI BAIK
NONamaJenisNo.SatuanJumlah Harga Jumlah Jumlah satuan
BarangBarangKodeSatuan Satuan Rp Rusak
1.AA-11101Unit2.000 Rp4.500,00 Rp 9.000.000,00 12
A-11101Unit800 Rp4.250,00 Rp 3.400.000,00 -
A-21102Unit3.000 Rp3.500,00 Rp 10.500.000,00 21
A-21102Unit300 Rp3.250,00 Rp 975.000,00 -
A-31103Unit2.650 Rp2.500,00 Rp 6.625.000,00 15
Rp -
2.BB-12101Kg1.480 Rp4.500,00 Rp 6.660.000,00 -
B-22102Kg1.540 Rp4.000,00 Rp 6.160.000,00 -
JUMLAH Rp 43.320.000,00
Laporan persediaan barang dagangan adalah laporan yg menyajikan sisa atau saldo persediaan akhir barang dagangan dari kartu persediaan untuk masing- masing barang pada suatu periodi tertentu.
Laporan ini disusun atas dasar jenis dan jumlah barang yg tercantum dalam kartu persediaan barang dagangan. Kartu persediaan barang dagangan merupakan buku pembantu yg berisi informasi baik mengenai kuantitas maupun harga pokok produk berbagai persediaan. Kartu persediaan ini digunakan utk mencatat mutasi persediaan dan saldo tiap jenis persediaan baik kuantitas maupun harga pokoknya.
Contoh Formuler Kartu Persediaan adalah sbb :
KARTU PERSEDIAAN
Nama Barang :
SpesifikasiKode BarangSatuanTitik PemesananEOQGudangNo. LantaiNo LokasiNo RakMinimumMaximum
PembelianPenerimaanPemakaianSaldo
TglN SOPJml DipesanJml DiterimaSisa PesananTglNoLPBKuantitasHarga SatuanJml HargaTglNoBPPBKuantitasHarga SatuanJml hargaKuantitasHarga SatuanJml Harga
Dari catatan saldo kartu persediaan, kemudian dibuat Laporan Persediaan Barang Dagangan. Adapun contoh format Laporan Persediaan Barang Dagangan adalah sebagai berikut :
PT. TOKO :
Bulan :
No. UrutKode BarangNama BarangJ u m l a h
C. Rangkuman.
Laporan persediaan barang dagangan dapat digunakan pada semua metode pencatatan, baik secara fisik atau perpectual. Laporan ini disusun atas catatan saldo kartu Persediaan barang dagangan berdasarkan jenis dan kuantitas barang pada suatu periode tertentu
D. Tugas.
1. Lakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi bentuk laporan persediaan barang dagangan yangdigunakan oleh perusahaan tersebut.
2. Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan laporan persediaan barang dagangan yang digunakan oleh perusahaan.
3. diskusikan temuan-temuan yang terkait dengan laporan persediaan yang digunakan oleh perusahaan dalam kelompok.
4. Konfirmasikan hasil diskusi tersebut dengan guru.
E. Tes Formatif
1. Apa yang dimaksud dengan laporan persediaan barang dagangan?
2. Buatlah contoh format laporan persediaan barang dagangan!
F.Kunci Jawaban Test Formatif
1. Laporan persediaan barang dagangan adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sisa atau saldo persediaan akhir barang dagangan berdasarkan kartu persediaan untuk tiap-tiap jenis barang pada suatu periode tertentu.
2. Contoh:
No urutKode BarangNama barangJumlah
G.Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan: Kalkulator, kertas, pensil, bolpoin, penghapus, penggaris
2. Langkah Kerja
:
a. Kumpulkan data-data persediaan barang dagangan
b. Dapatkan bukti laporan rekapitulasi saldo persediaan barang dagangan
c. Membuat laporan persediaan persediaan barang dagangan
Kegiatan Belajar 5
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Peserta diklat mampu :
Siswa dapat menghitung saldo persediaan barang dagangan
Siswa dapat menyusun berita acara hasil perhitungan fisik
Siswa dapat menyajikan berita acara hasil perhitungan fisik persediaan
Siswa dapat mengidentifikasi selisih persediaan (kurang/lebih)
B. Uraian Materi
1.Saldo persediaan barang adalah saldo terakhir yang terdapat pada kartu persediaan set.
2.Waktu yang ideal dalam melakukan penghitungan fisik, adalah pada setiap akhir periode.
3.Berita acara persediaan adalah suatu surat yang memuat semua isi laporan lengkap secara detail menggambarkan tentang perkembangan mutasi persediaan yang ditujukan untuk pihak tertentu.
4.Fungsi dari Berita acara persediaan adalah sebagai laporan dari kegiatan mutasi persediaan.
Nilai barang X yang dikeluarkan tanggal 10 Mei adalah :
4.000 kg dari sediaan 1 Mei @Rp 4.000,00
= Rp. 16.000.000,00
5.000 kg dari barang yang dibeli 4 Mei @ Rp. 4.200,00= Rp. 21.000.000,00
1.000 kg dari barang yang dibeli 8 Mei @ Rp4.500,00= Rp. 4.500.000,00
Jumlah
Rp. 41.500.000,00 Dalam mengelola kartu persediaan barang dagangan dibutuhkan perhitungan fisik persediaan barang dagangan secara periodik dengan membuat berita acara hasil perhitungan fisik persediaan barang dagangan.
Formulir perhitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk mencatat hasil perhitungan kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun demikian formulir juga bisa dibuat beberapa jenis, yaitu untuk mencatat hasil perhitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi yang tercantum pada formulir hasil perhitungan fisik dan unt6uk mencatat harga dan ikhtisar total persediaan.
Untuk memudahkan hasil perhitungan dan memperkuat pengendaliann intern , perhitungan persediaan dilakukan dengan menggunakan alat Bantu formulir perhitungan yang disesuaikan dengan cara kerja.
Formulir terdiri dari tiga bagian yaitu :
1. Bagian pertama memuat data hasil perhitungan yang dilakukan kelompok pertama.
2. Bagian kedua memuat data hasil perhitungan kelompok kedua.
3. Bagian ketiga, apabilla perhitungan telah selesai akan ditinggal pada barang dan akan berfungsi sebagai tanda bahwa barang bersangkutan telah selesai dihitungdan tertulis atasnya rata-rata selesai dihitung.
Selanjutnya kelompok pertama melakukan perhitungan pertama dan mengisi data antara lain :
1. Nomor persediaan
2. Uraian barang
3. Hasil perhitungan jumlah barang
Data pertama, kedua dan ketiga dicatat pada formulir bagian kedua, sedangkan data keempat ditulis pada formulir bagian pertama .
Contoh formulir perhitungan fisik persediaan :
Nomor : 1765
Selesai dihitung
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : 1765
Hasil perhitungan kedua
Nomor kode barang ------------------------------------------------------------------------------------------------
Uraian barang ------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi ---------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah barang kuantitas -------------------------------------------------------------------------------------------
Satuan ---------------------------------------------------------------------------------------
Dihitung oleh
Nomor 1765
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hasil Perhitungan Pertama
Jumlah Barang Kuantitas
Satuan
Dihitung oleh
Setelah melakukan perhitungan persediaan selanjutnya petugas perhitungan persediaan membuat berita acara pemeriksaan seperti di bawah ini. :
BERITA ACARA PERHITUNGAN
FISIK BARANG DAGANGAN
Pada hari TanggalTahun
Pukul..Telah dilakukan pemeriksaan barang di gudang dengan kondisi sebagai berikut :
No.
Kode Barang Jenis BarangData barang sebelum pemeriksaanData Setelah diperiksaSelisihKeterangan
Bagian Persediaan Bagian Perhitungan Fisik
Petugas I
Petuas II
Petugas III
---------------------- -------------------------- -----------------------
C. Tugas
Kasus Soal :
PD Kurnia menjual barang jenis C-1, C-2 dan C-3. Data mengenai persediaan barang jenis C-1 selama bulan Juli 2004 sebagai berikut :
2 Juli 2004 Persediaan80 unit @Rp. 24.000 Rp. 1920000
5 Juli 2004 Pembelian120 unit @Rp 25.000 Rp 3000000
10 Juli 2004 Penjualan 140 unit
16 Juli 2004 Pembelian160 unit @Rp 26000 Rp 4160000
20 Juli 2004 Penjualan120 unit
26 Juli 2004 Pembelian140 unit @Rp 27000 Rp 3780000
Berdasarkan perhitungan fisik di gudang jumlah barang yang tersisa sebesar 180 unit dan Buatlah kartu persediaan dengan metode masuk pertama keluar pertama.
Kunci Jawaban :PD KURNIA KARTU PERSEDIAAN Barang : C-1
JAKARTA Satuan : Unit
Metode :MPKP
Tgl Diterima Dikeluarkan Saldo
Unit HargaJumlahUnitHargaJumlah Unit Harga Jumlah
2 Juli - - - - - - 80240001920000
5 Juli120250003000000 - - -80240001920000
120250003000000
10Juli - - -80 24000 -
602500060250001500000
16Juli 160260004160000 - - -60250001500000
160260004160000
20Juli6025000
1002600060260001560000
2614027000378000060260001560000
140270003780000
304207800010940000300100000 -200 - 5340000
D. Test Formatif
1. Apa yang dimaksud dengan selisih persediaan.
2. Bagaimana perlakuan terhadap selisih persediaan.
3. Jelaskan langkah perhitungan selisih persediaan.
F. Kunci Jawaban Test Formatif
1. Selisih persediaan adalah perbedaan jumlah persediaan yang tercatat dalam pembukuan dengan jumlah persediaasn berdasarkan perhitungan fisik baran dagangan.
2. Perlakuan selisih persediaan bias dibebankan ke laporan Rugi/ Laba sebagaui beban lain-lain atau diperlakukan lain tergantung kebijakan perusahaan.
3. Langkah-langkah perhitungan selisih persediaan adalah sebagai berikut:
Bagian pertama memuat . data hasil perhitungan yang dilakukan kelompok pertama Bagian kedua memuat data hasil perhitungan kelompok kedua
Bagian ketiga, apabila perhitungan telah selesai akan ditinggal pada barang dan akan berfungsi sebagai tanda bahwa barang bersangkutan telah selesai dihitung dan tertulis atasnya rata-rata selesai dihitung.BAB III EVALUASIKasus Soal I
PD Sarinah menjual barang dagangan jenis F-1, F-2,dan F-3. Data mengenai persediaan barang jenis F-1 selama bulan Juli 2004 sbb:
4 Persediaan 80 @ Rp 40.000 = Rp 3.200.000
6 Pembelian 60 @ RP 41000 =Rp 2.460.000
8 Penjualan 70
10 Pembelian 60@ Rp 42.000= Rp 2.520.000
12 Pembelian 30 @ Rp 43.000= Rp 1.290.000
14 Penjualan 80
16 Pembelian 40 @ Rp. 44.000= Rp1.760.000
18 Penjualan 30
Diminta : Catatlah transaksi diatas dalam kartu persediaan dengan metode rata-rata bergerak !
Kasus soal II
Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2004. pada perusahaan PD Sumber Asih :
1 Maret Persediaan 120 unit @ Rp 10.000 = Rp 1.200.000
4 Maret Pembelian 180 unit @ Rp11.000 = Rp 1.980.000
6 Maret Retur Pembelian 10 unit
10 Maret Penjualan 200 unit
12 Maret Retur Penjualan 10 unit
20 Maret Pembelian 200 unit @ Rp12.000=Rp. 2.400.000
26 Maret Penjualan 120 unit
Diminta : Catat transaksi di atas dalam kartu persediaan dengan menggunakan metode FIFO !
KUNCI JAWABAN :Soal no. 1.
PD SARINAH KARTU PERSEDIAAN Barang : F-1
JAKARTA Satuan : Unit
Metode :RATA2
Tgl Diterima Dikeluarkan Saldo
Unit HargaJumlahUnitHargaJumlah Unit Harga Jumlah
Juli 48040.0003.200.000
66041.0002.460.00014040.4305.660.000
87040.4302.830.1007040.4302.830.100
106042.0002.520.0001305.350.000
123043.0001.290.00016041.5006.640.000
148041.5003.320.0008041.5003.320.000
164044.0001.760.00012034.0004.080.000
183034.0001.020.0009034.0003.060.000
KUNCI JAWABAN :
Soal no 2.PD SUMBER ASIH KARTU PERSEDIAAN Barang :
JAKARTA Satuan : Unit
Metode :FIFO
Tgl Diterima Dikeluarkan Saldo
Unit HargaJumlahUnitHargaJumlah Unit Harga Jumlah
Mar 112010.0001.200.000
418011.0001.980.000120
18010.000
11.0001.200.000
1.980.000
61010.0001.100.000110
18010.000
11.0001.100.000
1.980.000
10110
9010.000
11.0001.100.000
990.0009011.000990.000
121011.000110.00010011.0001.100.000
2020012.0002.400.000100
20011.000
12.0001.100.000
2.400.000
26100
10011.000
12.0001.100.000
1200.000
10012.0001.200.000
IV. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Hendi Somantri ,1999 Akuntansi Keuangan SMK TK II, Armiko, Bandung.
Krismiaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi , Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Muhammad Fahri Husein, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta : UPP AMP
Mulyadi, UGM 2001, Sistem Akuntansi, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Narko, 2002, Sistem Akuntansi, Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara.
Zaki Baridwan, 1998, Akuntansi Keuangan : Gajah Mada Pres.
Melaksanakan prosedur administrasi dok transaksi
JAP. TA.004.01
Melaksanakan komunikasi bisnis yang efektif
JAP. TA01.002.01 Menerapkan K3
JAP. TA01.001.01
Menerapkan prinsisp profesional dalam bekerja
JAP. TA02.003.01
Entry Jurnal
JAP. TA02.002.01
Dana Kas Bank
JAP.TA02.015.01
Menyiapkan SPT
JAP. TA02.009.01
LAPORAN KEUANGAN
JAP.TA02.012.01
Menyajikan Harga Pokok Produk
JAP. TA03.002.01
Komputer Ak
Spreadsheet
JAP.TA03.001.01
JAP. TA02.008.01
Kartu Aktiva
JAP. TA02.007.01
Kartu Persediaan
JAP. TA02.005.01
Kartu Piutang
JAP. TA02.002.01
Dana Kas Bank
JAP. TA02.001.01
Kas Kecil
JAP. TA02.004.01
Buku Besar
JAP. TA02.006.01
Kartu Utang