Modul "Pemberian Ip addressing"

48
JARINGAN KOMPUTER Pengalamatan IPv4 & IPv6

description

Modul "Pemberian Ip addressing"

Transcript of Modul "Pemberian Ip addressing"

Page 1: Modul "Pemberian Ip addressing"

JARINGAN KOMPUTERPengalamatanIPv4 & IPv6

Page 2: Modul "Pemberian Ip addressing"

Pengalamatan IP Address Internet (International Network)

merupakan “jaringan raksasa” yang terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain.

Untuk dapat saling berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik.

Page 3: Modul "Pemberian Ip addressing"

contoh, nomor ID kartu jaringan (MAC Address) 00:50:FC:FE:B1:E9

ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing.

Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP

Page 4: Modul "Pemberian Ip addressing"

Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:a. Network address (Netid) = Nilai unik yg

mengidentifikasikan grup network. Setiap mesin dalam network yg sama, akan memiliki network addressing yg sama pula.

b. host address (hostid) = disebut juga node address, nilai unik yang mengidentifikasikan setiap mesin dalam sebuah network. Sebagai bagian dari address, nilai ini harus spesifik karena membedakan mesin-mesin individual dalam sebuah grup network.

Page 5: Modul "Pemberian Ip addressing"

Figure 4-2

Page 6: Modul "Pemberian Ip addressing"

IP Addressing

Membaca bit biner terlalu sulit Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang

terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit

1010 0011 1001 0000 1010 1010 0101 1000

163 . 170 .144 88

Page 7: Modul "Pemberian Ip addressing"

Biner ke Desimal1 1 1 1 1 1 1 1

= 1.27 + 1.26 + 1.25 + 1.24 + 1.23 + 1.22 + 1.21 + 1.20 = 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1= 255

1 1 0 0 0 0 0 1

= 1.27 + 1.26 + 0.25 + 0.24 + 0.23 + 0.22 + 0.21 + 1.20 = 128 + 64 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1= 193

Page 8: Modul "Pemberian Ip addressing"

Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 - 255.255.255.255 adalah 28 x28 x28 x28 = 4,294,967,296 IP

Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan ID-NICnya menjadi sebagai berikut ini :

Page 9: Modul "Pemberian Ip addressing"

Kelas A Format :

0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHHBit Pertama : 0NetworkID : 8 bitHostID : 24 bitBit Pertama : 0 -127Jumlah subnet : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)Range Netid : 1.x.x.x – 126.x.x.xJumlah IP : 16.777.214Misalnya IP address 120.31.45.18 makaNetwork ID = 120HostID = 31.45.18

Untuk Subnetmask =255.0.0.0 Jadi IP address di atas mempunyai host dengan

nomor 31.45.18 pada jaringan 120

Page 10: Modul "Pemberian Ip addressing"

Kelas B IP address kelas B terdiri dari 16 bit

untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191).

Page 11: Modul "Pemberian Ip addressing"

Format : 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHHBit Pertama : 10NetworkID : 16 bitHostID : 16 bitBit Pertama : 128 -191Jumlah subnet: 16.384Range Netid: 128.1.x.x – 191.155.x.xJumlah IP : 65.532Misalnya IP address 150.70.45.18 makaNetwork ID = 150.70HostID = 45.18

Subnetmask =255.255.0.0 IP di atas mempunyai host dengan nomor

45.18 pada jaringan 150.70

Page 12: Modul "Pemberian Ip addressing"

Kelas C IP address kelas C terdiri dari 24 bit

untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223).

Page 13: Modul "Pemberian Ip addressing"

Karakteristik IP Kelas CFormat : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHHBit Pertama : 110NetworkID : 24 bitHostID : 8 bitBit Pertama : 192 – 223Jumlah subnet : 16.384Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.xJumlah IP : 254 IPMisalnya IP address 192.168.1.1 makaNetwork ID = 192.168.1HostID = 1

Ø Untuk Subnetmask =255.255.255.0 Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1

pada jaringan 192.168.1.

Page 14: Modul "Pemberian Ip addressing"

Kelas D Format :

1110NNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN

IP kelas D digunakan sebagai multicast address, yaitu sejumlah komputer yang memakai suatu aplikasi bersama. Salah satu penggunaan multicast address adalah aplikasi real-time video confrence yang melibatkan lebih dari 2 host (multipoint) menggunakan Multicast Backbone (MBone).

Pada IP kelas D tidak mengenal bit-bit network dan host

Page 15: Modul "Pemberian Ip addressing"

Kelas E 1111NNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.N

NNNNNNN Alamat IP kelas E disediakan sebagai

alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Page 16: Modul "Pemberian Ip addressing"

Figure 4-3

Page 17: Modul "Pemberian Ip addressing"

Figure 4-4

Page 18: Modul "Pemberian Ip addressing"

Network Address Nilai unik yg mengidentifikasikan grup

network. Setiap mesin dalam network yg sama, akan memiliki network addressing yg sama pula

Network address juga menyederhanakan proses routing di Internet. Router cukup melihat network address untuk menentukan ke router mana datagram harus dikirimkan.

Network Address didapat dengan membuat bit host menjadi 0

Page 19: Modul "Pemberian Ip addressing"

Ex :Sebuah IP 167.205.9.35Biner : 10100111.11001101.00001001.00100011 (klas B)Network Address :10100111.11001101.00000000.00000000decimal : 167.205.0.0

Page 20: Modul "Pemberian Ip addressing"

Broadcast Address IP khusus yang digunakan untuk mengirim

atau menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host pada suatu network.

Broadcast address digunakan jika memang semua host pada suatu network harus menerima data atau untuk meminta informasi dari semua host

Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host menjadi 1.

Page 21: Modul "Pemberian Ip addressing"

Ex :Sebuah IP 10.10.10.35Biner : 00001010.00001010.00001010.00100011 (klas A)Broadcast Address :00001010.11111111.11111111.11111111decimal : 10.255.255.255

Page 22: Modul "Pemberian Ip addressing"

Netmask Address Merupakan IP address khusus yang

digunakan untuk menentukan “pembagian” panjang bit network dengan bit host.

Kenapa dibutuhkan netmask? Komputer tidak dapat mengetahui

perbedaan IP address kelas A,B dan C sehingga komputer tidak mengetahui panjang bit network dan bit host dari IP address. Untuk mengatasinya dibuatlah netmask address

Page 23: Modul "Pemberian Ip addressing"

Netmask dibentuk dengan cara mengganti semua bit network dengan 1 dan mengganti semua bit host dengan 0.

Ex : IP 167.205.9.35biner : 10100111.11001101.00001001.00000101

11111111.11111111.00000000.00000000

hasil : IP 255.255.0.0

Page 24: Modul "Pemberian Ip addressing"

Bagaimana mencari network address menggunakan netmask?

Yaitu dengan melakukan operasi bit menggunakan operator logika AND.

Sifat operator AND adalah sebagai berikut : Jika bit 1 bertemu bit 1 hasilnya 1, sedangkan

lainnya adalah 0

Page 25: Modul "Pemberian Ip addressing"

Ex : IP 167.205.9.35biner : 10100111.11001101.00001001.00000101

11111111.11111111.00000000.00000000 10100111.11000101.00000000.00000000

netid : 167.205.0.0Subnetmask juga bisa direpresentasikan dengan notasi CIDR(Classless Inter-Domain Routing). CIDR merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengkategorikan alamat IP dengan tujuan pengalokasian alamat IP kepada user dan untuk efisiensi dalam proses routing paket-paket IP didalam internet yang akan menggunakan tanda”/” dibelakang sebuah alamat IP.Contoh IP 167.205.9.35/16 subnetmask 255.255.0.0

AND

Page 26: Modul "Pemberian Ip addressing"

Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan Public IPPrivate IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area Network) dan tidak dikenal oleh internetPublic IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan komunikasi dengan Public IP Atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut dengan NAT (Network Address Translation)lembaga resmi internasional pengelola alamat IP dan DNS adalah IANA (Internet Assigned Numbers Authority)

Page 27: Modul "Pemberian Ip addressing"

User mendapatkan IP publik dari ISP(internet Service Provider)

ISP memperoleh alokasi alamat IP dari Local Internet Registery (LIR), National Internet Registry (NIR), atau dari Regional Internet Registry (RIR) antara lain :AfriNIC – Benua AfrikaAPNIC – Asia dan AustraliaARIN – Amerika Utara, Amerika Selatan & Afrika selatanLACNIC – Amerika latin dan kepulauan karibiaRIPENCC – Eropa, Afrika utara (sahara) dan Asia tengah

Page 29: Modul "Pemberian Ip addressing"

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IP Default yang digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost. Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja (pengetesan lancard, sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan Pengalamatan kartu jaringan

Page 30: Modul "Pemberian Ip addressing"

Latihan soal1. Tentukan klas, network id, host id,

broadcast address dan netmask address pada IP berikut ini mengunakan biner!a. 172.15.10.12b. 10.13.12.1c. 192.168.15.16d. 202.240.180.0e. 150.165.120.89

Page 31: Modul "Pemberian Ip addressing"

IPv6Tahun 1991 terjadi kekhawatiran IPv4 jumlah host yang terhubung internet akan melebihi kapasitas, Hal-hal yang menjadi penyebab habisnya alokasi IPv4 antara lain: Seluruh perangkat komunikasi saat ini berbasis IP. Saat ini para provider memberikan layanan Broadband, di mana

pengguna akan selalu terhubung dengan sentral tidak seperti pada layanan dial-up.

Pengguna internet bertambah dengan pesat, terutama di negara berkembang.

Pada awalnya, banyak perusahaan yang mendapatkan blok IP /8 (Class A) atau /16 (Class B) sehingga pemakaian IPv4 kurang efisien.

Dengan ditemukannya teknologi virtualisasi, maka dalam satu perangkat seolah-olah terdapat beberapa mesin yang masing-masing mendapatkan IP address sendiri.

Page 32: Modul "Pemberian Ip addressing"

IPv4 Address Report

Sumber : http://www.potaroo.net

Page 33: Modul "Pemberian Ip addressing"

Internet Engineering Task Force (IETF), tahun 1994 merillis teknologi masa depan pengalamatan internet, yaitu IPv6.

IPv6 memang secara resmi disebut sebagai IP Next Generation, disingkat IPng, yang di masa depan dipersiapkan menjadi inti dari teknologi internet masa depan.

Berbagai kelebihan IPv6 dibandingkan IPv4 menjadikannya layak diimplementasikan dan menjadi solusi untuk kebutuhan penggunaan internet di waktu mendatang.

Page 34: Modul "Pemberian Ip addressing"

IPv6 Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke

dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit.

Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).

Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format,

berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.

Page 35: Modul "Pemberian Ip addressing"

IPv5? Spesifikasi IPv5 dirancang pada akhir

tahun 1980 Internet Stream Protocol (ST) dimasukan

pada header v5. IPv5 tidak pernah dibuat untuk

keperluan publik, hanya digunakan untuk protokol eksperimental

Page 36: Modul "Pemberian Ip addressing"

IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, atau sejumlah 2128 IP address

Nilai diatas setara dengan 340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456 atau (3.4 x 1038) IP address

bisa dikatakan setiap penduduk di dunia bisa memiliki 5140 IP address

Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Page 37: Modul "Pemberian Ip addressing"

Format penulisan IPv6Ada 3 cara penulisan IPv6 address, yaitu :- preferred, cara formal atau standar- Compressed, cara kompresi atau

penyingkatan- Mixed, cara gabungan

Page 38: Modul "Pemberian Ip addressing"

Preferred Yaitu menggunakan 8 segmen bilangan heksa

desimal yang masing-masing dipisahkan oleh colon atau simbol “:”, contoh :F10A:B000:0000:1201:9812:7341:2312:0AC1

IPv6 seringkali ditulis dalam bentuk xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxxFormat penulisan diatas sering disebut dengan colon-hexadecimal format. Jika dikonversikan menjadi bentuk biner maka setiap segmen (x) panjangnya 16 bit atau 2 octet

Page 39: Modul "Pemberian Ip addressing"

Ex :0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 00101111001110110000001010101010 00000000111111111111111000101000 1001110001011010

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5APenggunaan “:” membuat aplikasi browser kebingungan, karena simbol colon biasa digunakan sebagai pemisah alamat situs dengan port, untuk mengatasinya digunakan simbol “[]”,contoh :http://[2001:odb8:85a3:08d3:1319:8a2e:0370:7344]:8080

Page 40: Modul "Pemberian Ip addressing"

Compressed Banyak digunakan untuk kasus-kasus IP

yang beberapa segmennya menggunakan sejumlah bilangan 0, contoh :

1024:0176:0251:0000:0000:0000:0000:0005dapat ditulis menjadi 1024:0176:0251:0:0:0:0:5atau1024:176:251::5

Page 41: Modul "Pemberian Ip addressing"

Contoh lain :0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0001dapat ditulis0:0:0:0:0:0:0:1atau::1khusus IP dengan alamat 0:0:0:0:0:0:0 dapat ditulis menjadi ::.

Page 42: Modul "Pemberian Ip addressing"

Penulisan kompresi bilangan 0 hanya boleh dilakukan satu kali, tidak boleh lebihcontoh :1024:0176:0000:0000:7756:0000:0000:ff65tidak boleh ditulis menjadi 1024:0176::7756::ff65kita bisa melakukan konversi 0 salah satu saja 1024:0176::7756:0:0:ff65atau 1024:0176:0:0:7756::ff65

Page 43: Modul "Pemberian Ip addressing"

Mixed banyak digunakan untuk menggabungkan IPv4

dengan IPv6 Alamat dapat didefinisikan dalam format :

x:x:x:x:x:x:d.d.dterdapat 6 segmen bilangan heksadesimal sepanjang 16bit (x) yang dipasah oleh “:” dan 4 segmen bilangan desimal sepanjang 8 bit (d) yang dipisahkan oleh “.”

Istilah yang diberikan untuk jenis alamat ini yaitu “IPv4-Compatible IPv6 address”

Contoh : 0:0:0:0:0:0:27.23.113.1

Page 44: Modul "Pemberian Ip addressing"

Manakala lingkungan IPv4 tidak mendukung IPv6, maka format penulisan berbeda.

Alamat direpresentasikan dalam bentuk lain disebut “IPv4-Mapped IPv6 address”

Contoh : 0:0:0:0:0:FFFF:27.23.113.1 Sebuah jaringan IPv6 dapat dihubungkan dengan

jaringan IPv4 dengan bantuan Router yang melewatkan paket dengan format berbeda

Paket IPv6 akan dibungkus sehingga dapat dipahami oleh router maupun host yang belum mendukung IPv6. kasus tersebut disebut tunneling IPv6 over IPv4

Page 45: Modul "Pemberian Ip addressing"

Type IPv6 AddressPada IPv4 sebuah intreface (NIC) dapat memungkinkan memiliki IP address unicast dan multicast, sedang IPv6 dapat memiliki 3 kemungkinan, yaitu :- Unicast address- Anycast address- Multicast address

Page 46: Modul "Pemberian Ip addressing"

Unicast addressmerupakan IP address yang digunakan untuk identifikasi sebuah interface saja. Secara umum unicast pada IPv4 dan IPv6 sama

Anycast addressmerupakan IP address yang digunakan untuk identifikasi sekumpulan interface. Paket yang dikirimkan ke anycast addres akan diterima oleh interface terdekat (salah satu interface)dari sekumpulan interface yang menggunakan alamat tersebut.sebenarnya anycast adalah unicast yang diberikan kepada sekumpulan interface dengan persyaratan khusus.

Page 47: Modul "Pemberian Ip addressing"

Persyaratannya adalah ;- anycast address hanya digunakan pada router IPv6 saja. Tidak boleh digunakan untuk alamat host- anycast address tidak boleh digunakan sebagai alamat asal dari paket Ipv6

Multicast addressdigunakan untuk identifikasi sekumpulan interface. Paket yang dikirim ke multicast akan diterima oleh semua interface yang menggunakan alamat tersebut.

Page 48: Modul "Pemberian Ip addressing"

IPv6 tidak mengenal broadcast dan subnet mask. Multicast telah menggantikan fungsi broadcast

address