MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

105
MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN Oleh : Dr. Mesta Limbong, M.Psi PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2016

Transcript of MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

Page 1: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

MODUL

MEDIA, MULTIMEDIA

DALAM PENDIDIKAN

Oleh :

Dr. Mesta Limbong, M.Psi

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

2016

Page 2: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

Pendahuluan 1

1. Tujuan 1

BAB 1 MEDIA DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan 3

2. Rangkuman 15

3. Latihan 17

BAB 2 SEJARAH PERKEMBAGAN MEDIA

1. Sejarah Perkembangan Media 18

2. Rangkuman 23

3. Latihan 24

BAB 3 PENGERTIAN MEDIA DAN FUNGSI MEDIA

1. Pengertian Media 25

2. Fungsi Media 30

3. Rangkuman 37

4. Latihan 40

BAB 4 JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

1. Jenis Media 41

a. Gambar dan Teks Cetak 47

b. Overhead Proyector 48

c. Media Display 52

1) Chart 52

2) Chart Garis Waktu 53

3) Chart Aliran 54

4) Grafik 54

5) Grafik Batang 55

6) Grafik Gambar 56

Page 3: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

ii

7) Grafik Lingkaran 56

d. Poster 57

e. Bulletin Board

2. Karakteristik Media 59

3. Rangkuman 62

4. Latihan 63

BAB 5 MULTIMEDIA DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING

1. Multimedia 65

2. Rangkuman 71

3. Latihan 72

BAB 6 MEDIA YANG UMUM DIGUNAKAN

1. Benda-benda di sekitar 76

2. Tumbuhan dan Alam di Sekitar 77

3. Budaya Sekitar 82

4. Barang-Barang Bekas 84

5. Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam

Pemilihan Media

86

6. Keuntungan menggunakan Media dalam Pelayanan

Bimbingan konseling

93

7. Aplikasinya 94

8. Latihan 101

DAFTAR PUSTAKA iii

Page 4: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

1

MEDIA, MULTIMEDIADALAM PENDIDIKAN

Pendahuluan

Materi yang dibahas dalam uraian berikut berhubungan

dengan: sejarah perkembangan media, pengertian media dan

fungsinya, jenis-jenis media, faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam pemanfaatan media dalam pelayanan

bimbingan dan konseling, dan kendala-kendala yang dihadapi

serta aplikasi penggunaan media dalam proses pelayanan

bimbingan dan konseling. Pada akhir pembelajaran peserta

diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran yang

sesuai dengan kondisi dan keadaan dari lingkungan tempat

mengajar, khusussnya yang berhubungan dengan pelayanan

dalam bimbingan dan konseling di sekolah dan luar sekolah.

1. TujuanØ Peserta mampu menjelaskan sejarah perkembangan media;

Ø Pengertian media dan fungsinya;

Ø Jenis-jenis dan karakteristik media;

Ø Multimedia dalam pembelajaran;

Ø Media yang umum digunakan;

Ø Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih

media yang digunakan;

Ø Memiliki kemampuan menganalisis media yang paling

sesuai dengan kebutuhan kondisi dan kemampuan si

pembelajar dalam pelayanan bimbingan dan konseling;

Page 5: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

2

Ø Manfaat penggunaan media dalam pelayanan bimbingan

dan konseling.

Page 6: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

3

BAB 1.

MEDIA DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan

Paparan materi di kerangka konseptual Nusantara 21 oleh

Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika (YLTI) menyediakan

wahana berbasis teknologi telekomunikasi dan informatika di dalam

proses transformasi bangsa Indonesia dari masyarakat tradisional

(tradisional society) menjadi sebuah masyarakat yang berwawasan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan berbasis

pengetahuan (knowladge based society). Dengan salah satu

tujuannya untuk meningkatkan mutu dan efektivitas pendidikan.

Bagaimana konsep ini dapat diadopsi pada tingkat pengambil

kebijakan dalam aplikasi pendidikan. Kebijakan umum yang

ditawarkan Nusantara 21 yang berhubungan dengan pendidikan,

antara lain: dianalisis kebutuhan dan tujuan pendidikan berdasarkan

analisis kebutuhan, prioritas mutu, usaha peningkatan dan

pemerataan mutu pendidikan harus dimulai dari titik pangkal

strategis yaitu tenaga pengajar. Sedangkan yang berkaitan dengan

kebijakan tekonlogi, antara lain: diberikan perhatian khusus pada

pengembangan tenaga profesional dalam teknologi pendidikan yang

Page 7: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

4

mencakup: mempersiapkan tenaga pengajar untuk memanfaatkan

teknologi informasi dalam proses belajar/mengjar, dijamin adanya

pemerataan atau akses universal bagi kalangan pendidikan, semua

siswa tanpa memandang status sosial ekonomi, ras, etnis, jenis

kelamin, tau faktor geografis harus mempeoleh akses terhadap

pengetahuan dan sarana komunikasi yang sama. Walaupun

penjelasan ini merupakan kebijakan, ada baiknya para

guru/pendidik menyadari, bahwa pengetahuan sudah sangat

berkembang apalagi yang berhubungan dengan teknologi.

Bagaiman Nusantara 21, berusaha menjabarkan peran dan kemajuan

teknologi terhadap berbagai ruang lingkup kehidupan pendidikan.

Bagaimana konsep pemikiran ini berdampak bagi pendidikan, yaitu:

mempercepat proses pencerdasan bangsa menjadi bangsa yang

berwawasan IPTEK dan berbasis pengetahuan sehingga menjadi

kreatif, produktif, kompetitif dan beriman. Tujuan secara umum:

memperkaya hidup masyarakat, membangun informasi dasar,

meningkatkan efektivitas pendidikan, dan meningkatkan

produktivitas rakyat. Untuk melaksanakannya dibutuhkan strategi,

yang pertama menyiapkan sumber daya manusia, dengan cara

peningkataan IT literacy dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Page 8: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

5

Menurut Parapak dkk (2008), kondisi pendidikan saat ini: : belum

semua program pendidikan berorientasi pada kebutuhan lapangan;

terdapat kesenjangan dalam jumlah, kualitas dan disitribusi

guru/tenaga pengajar pada semua jenjang dan jenis pendidikan;

terdapat keragaman kualitas pendidikan tinggi menurut lokasi

geografis; terdapat kesenjangan tingkat kemajuan antar daerah baik

secara kuantitatif maupun kualitatif; kekurangan sarana dan

prasarana pendidikan dan distribusi yang belum merata. Dengan

diketahuinya kondisi saat ini seperti yang telah dikemukakan,

diharapkan: tersedia kondisi pendidikan terbuka dengan modus

belajar jarak jauh untuk memperkaya sistem yang ada; tercipta

kolaborasi antar lembaga pendidikan dalam suatu jaringan

pendidikan jarak jauhl tersedia akses universal ke sumber informasi

pengetahuan bagi kalangan pendidikan/pelatihan.

Page 9: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

6

Masih dalam Parapak, pemanfaatan teknologi informasi

(media) dalam pendidikan memungkinakan perluasan cakupan

institusi pendidikan, baik tenaga pendidikannya maupun sumber

informasi pengetahuannya. Sehingga dapat menjangakau peserta

didik dalam jumlah yang lebih besar dibanding dengan sistem yang

konvensional. Pola interaksi pihak-pihak yang terlibat dalam

pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi seperti yang

terdapat dalam gambar di atas. Dengan kata lain, kemajuan

tekonologi sangat berperan positif mempengarahi perkembangan

media dalam pendidikan.

Page 10: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

7

Bagaimana dengan penerapan media atau multimedia yang

disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang berkembang begitu

pesat, dan pemakaiannya disesuiakan dengan Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai dan dicapai

siswa yang tertera di kurikulum nasional? Bukankah memerlukan

media, sarana maupun prasarana agar dapat tercapai minimal

standar pendidikan nasional yang akan dicapai oleh setiap peserta

didik. untuk mencapai SK dan KD tersebut tidak lepas dari kesiapan

guru sebagai tenaga profesional. Dalam Undang-Undang Guru dan

Dosen tahun 2005 dipaparkan bahwa para pendidik profesional

harus memiliki kompetensi. Salah satu dari kompetensi yang

ditentukan dalam undang-undang tersebut adalah adanya kompetensi

profesionalisme. Jika diperhatikan lebih lanjut, untuk dapat

mempraktekkan kompetensi yang dimaksud dan mencapai hasil

yang telah ditentukan dan diharapkan dalam kurikulum memerlukan

proses pembelajaran yang memerlukan media sebagai pendukung

untuk menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas. Kita

tahu, proses pembelajaran yang dilakukan setidaknya dapat

menimbulkan perubahan perilaku yang dapat tercermin dan dapat

dilihat, diamati, dan dirasakan oleh orang lain. Sebagai contoh,

Page 11: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

8

betapa senangnya seorang ibu ketika anaknya kelas satu SD dapat

membaca koran. Ada rasa bangga dari si anak maupun ibu yang

melihat hasil yang dicapai oleh anak tersebut. Orangtuanya pasti

menyadari bahwa gurunya turut serta membuka pikiran dan

kemampuan anak dalam membaca. Standar pembelajaran bermutu,

sangat ditentukan adanya persiapan untuk digunakan dalam

pembelajaran dari awal yang akan mendukung proses belajar

selanjutnya. Walaupun media teknologi yang telah dipersiapkan

dengan baik dan mengikuti perkembangan zaman, namun tetap saja

ada bagian yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran

selanjutnya. Sebenarnya yang pertama perlu diperhatikan adalah apa

tujuan dari penggunaan media yang telah disiapkan, siapa yang

menjadi sasaran dari penggunaan media tersebut, tersediakah media

yang akan digunakan di lingkungan, apakah media yang dibutuhkan

akan menyulitkan jika tidak tersedia, upaya apa yang dapat

dilakukan jika media yang tersedia sangat terbatas, apa yang dapat

dilakukan guru jika tidak tersedia media sebagaimana perkembangan

teknologi saat ini?

Dampak perkembangan teknologi diharapkan memperkaya

sumber pembelajaran yang semakin bermutu, misalnya: tersedianya

Page 12: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

9

buku teks, bahan ajar, modul pembelajaran, penggunaan overhead

proyektor dan transparansi, pemutaran film dengan menggunakan

infocus, memanfaatkan internet, atau mungkin menggunakan

fasilitas video conference dan media pendukung lainnya untuk

pembelajaran. Media pembelajaran selalu mengalami

perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan

semakin meningkatnya kebutuhan manusia. Akan tetapi,

perkembangan yang begitu pesat dalam bidang teknologi dalam

pemanfaatan media, belum tentu dinikmati oleh rekan-rekan kita

yang ada di pedalaman, mungkin terisolir, dan sulit untuk dapat

mengakses kemajuan informasi yang dapat memperkaya mereka

dalam rangka meningkatkan kompetensi dalam mengajar. Namun,

perlu diketahui berbagai bahwa media tidak melulu hanya dengan

penggunaan teknologi, tapi dapat juga diperoleh dari lingkungan

alam sekitar yang tersedia di wilayah terdekat, dimana kita berada.

Sehebat apapun kemajuan teknologi yang sedang melanda

dunia ini, dan tersedianya fasilitas media pembelajaran yang

mengikuti perkembangan teknologi di lingkungan pendidikan pada

umumnya, tidak akan bermanfaat tanpa diiringi kemampuan dasar

yang mendukung penggunaan media tersebut. Contohnya,

Page 13: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

10

pemerintah mencanangkan supaya di lingkungan pendidikan dasar 9

tahun ada akses pemerataan dalam menggunakan media

pembelajaran dengan memanfaatkan Information Comunication and

Technology (ICT). Kenyataannya, belum seluruh sekolah di

Indonesia dapat menggunakannya karena keterbatasan komputer

yang akan digunakan, keterbatasan sumber daya manusia yang

mampu mengoperasikan peralatan/media yang dimaksud, dan

kurang persiapan untuk pemanfaatannya, dan yang paling parah

tidak adanya arus listrik yang dapat digunakan tapi mau melakukan

ICT, sehingga di kirikulum SMP ada muatan Teknologi Informasi

Komunikasi (TIK) dasar.

Namun, tidak tertutup kemungkinan tersedianya berbagai

media mungkin saja tidak membuat guru berminat, atau dukungan

fasiltas yang memadai, sarana dan prasarana yang tersedia. Karena,

tidak cukup hanya tersedia berbagai fasilitas untuk digunakan

sebagai media pembelajaran, atau kemudahan sarana dan prasarana

individual/fasilitas institusi untuk mengakses, tapi motivasi dan rasa

ingin tahu untuk mendukung dan memperlancar aktivitas yang

direncanakan yang lebih utama. Keterbatasan berbagai media bukan

alasan bagi pengajar untuk tidak membuat atau mempersiapkan

Page 14: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

11

media untuk mengajar. kemajuan teknologi yang begitu pesat dalam

kehidupan yang terjadi saat ini. dapat dipastikan berdampak

terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. yang

menjadi permasalahan adalah bagaimana memanfaatkan teknologi

sebagai media pendukung dalam proses pendidikan dan

memperhitungkan dampak yang ditimbulkan. karena dampaknya

seperti dua sisi mata uang. saling berrpengaruh dan saling

mendukung. antara dampak yang positif maupun dampak yang

negatif.

Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi,

tidak boleh tidak guru tetap harus mampu mengikuti perkembangan

yang dimaksud dalam berbagai teknologi. Kemudahan untuk mampu

mengakses berbagai materi melalui internet, atau e-learning yang

marak dan mudah untuk diakses harus mendapat perhatian dari para

pendidik. Karena seiring dengan kemajuan dan mudahnya fasilitas

teknologi yang dimiliki oleh berbagai lapisan masyarakat, perlu

diantisipasi oleh para guru/pendidik.

Sebagai pendidik, peluang untuk dapat menggunakan

berbagai media sangat terbuka lebar. Bagaimana guru sebagai tenaga

profesional mampu menempatkan diri sebagai pribadi yang memiliki

Page 15: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

12

kompetensi. Ada yang mengatakan guru yang benar-benar menjadi

guru/pendidik adalah guru yang dengan sepenuh hati

menyajikan/menyampaikan materi pembelajaran, mungkin tidak

hanya yang ada di kurikulum, namun yang menjadi teladan dan

contoh dalam bentuk perilaku yang dapat diamati oleh peserta didik.

Ada kalanya, guru mengalami kesulitan dalam memaparkan

materi tertentu dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Misalnya menjelaskan tentang gajah, kereta api, atau mungkin

pesawat terbang. Ketiga hal ini untuk anak-anak di ibu kota Jakarta

bukan hal yang sulit untuk dikenali dan diketahui. Bagaimana

dengan anak-anak yang tinggal di pelosok. Sebagai contoh, guru

yang tinggal di pedalaman, ada yang belum pernah berkunjung ke

Jakarta. Hal ini berdasarkan hasil bincang-bincang dengan guru-guru

maupun kepala sekolah, betapa mereka tidak mengetahui

perkembangan yang begitu pesat di luar wilayah dimana mereka

tinggal. Dampaknya dalam pengajaran, sulit bagi para guru

menjelaskan alat komunikasi yang dapat dilakukan dengan jarak

jauh seperti telepon. Kemajuan teknologi maupun kemajuan media

lain yang digunakan dalam pendidikan telah menyentuh masyarakat

di pedalaman, belum tentu. Karena dari hasil observasi di lapangan

Page 16: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

13

di beberapa wilayah dipedalaman Indonesia, seperti: Kalimantan,

Sulawesi, diantara guru-guru yang mengajar di pendidikan dasar,

ada yang tidak pernah merantau atau beranjak dari wilayah dimana

dia lahir sampai dengan saat ini. Misalnya, belum pernah naik

kereta api sehingga tidak dapat membayangkan kereta api seperti

apa. Satu saat ada guru-guru yang melakukan kunjungan ke Jakarta.

Guru ini tidak mau turun dari pesawat terbang sebelum

barang/kopernya diterimanya secara langsung Sampai pramugari

mengingatkan sudah sampai dan barang miliknya dapat diambil di

tempat pengambilan barang. Untuk sekolah-sekolah, dimana guru

dan siswa yang tinggal di ibu kota/kota provinsi membuat program

kegiatan melakukan wisata sebagai program sekolah. bisa jadi

sudah terjadwal secara baik mulai dari TK, atau mudahnya

mengakses internet, mudah membuat program yang tidak

dijadwalkan karena memang sangat dibutuhkan atau melakukan

kunjungan ke tempat-tempat wisata yang menarik padahal tidak

direncanakan, dapat menimbulkan semangat barubagi siswa dan

juga guru.

Page 17: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

14

Berikut beberapa temuan dari hasil pengamatan terhadap

guru-guru di lingkungan perkebunan kelapa sawit (Limbong, 2007-

2009 ) yang berhubungan dengan media pembelajaran.

Ø tidak tersedia buku-buku pendukung yang sesuai dengan

materi pelajaran di sekolah;

Ø peralatan untuk IPA sangat minimal,

Ø perpustakaan yang sangat minimal dibandingkan dengan

jumlah siswa di sekolah

Ø keterbatasan fasilitas pendukung

Ø tidak ada aliran listrik

Kendala-kendala ini dapat diminimalkan apabila rajin dan

kreatif dalam membuat media, yang disesuaikan dengan

materi/pokok bahasan/sub pokok bahasan. Memang ada materi

pelajaran yang abstrak jika tidak didukung media tidak menarik.

Namun, tetap saja guru sebagai pengendali kelas, sebagai media

utama, dapat berfungsi optimal dengan menggunakan media yang

memang ada yang tersedia di sekolah. Namun, masih ada kendala

lain sehingga guru sangat sulit memenuhi media yang dimaksud.

Misalnya sulitnya untuk mendapatkan media cetak karena letak

geografisnya yang jauh dari perkotaan. Faktor lain juga berpengaruh

Page 18: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

15

misalnya umumnya mengajar rangkap, target utamanya adalah

menyelesaikan materi pelajaran, Karena keterbatasan informasi, ada

kesan bahwa media dalam mengajar harus yang trend mengikuti

perkembangan teknologi. media tidak selalu identik dengan

“mahal” atau harus menggunakan “listrik”. yang paling umum

digunakan adalah media gambar, gambar dapat dibuat dari yang

sederhana sampai yang paling rumit. keterampilan dasar untuk

membuat gambar dapat dipelajari dan dilakukan oleh siapa saja,

termasuk oleh guru yang bukan dari jurusan seni sekalipun.

2. Rangkuman

Secara perlahan-lahan msayarakat akan tergiring untuk

mampu mengikuti perkembangan tekonlogi, dalam kerangka

konseptual Nusantara 21 oleh Yayasan Litbang Telekomunikasi

Informatika (YLTI) menyediakan wahana berbasis teknologi

telekomunikasi dan informatika di dalam proses transformasi bangsa

Indonesia dari masyarakat tradisional (tradisional society) menjadi

sebuah masyarakat yang berwawasan IPTEK dan berbasis

pengetahuan (knowladge based society).

Page 19: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

16

Sebagai pendidik, peluang untuk dapat menggunakan

berbagai media sangat terbuka lebar. Bagaimana guru sebagai tenaga

profesional mampu menempatkan diri sebagai pribadi yang memiliki

kompetensi dalam melaksanakan aktivitas kegiatan pembelajaran

yang berkualitas. Ada yang mengatakan guru yang benar-benar

menjadi guru/pendidik adalah guru yang dengan sepenuh hati

menyajikan/menyampaikan materi pembelajaran, mungkin tidak

hanya yang ada di kurikulum, namun yang menjadi teladan dan

contoh dalam bentuk perilaku yang dapat diamati oleh peserta didik.

supaya layak dengan sebutan untuk pepatah “digugu dan ditiru”.

Berikut beberapa temuan dari keluhan guru-guru di

lingkungan perkebunan kelapa sawit yang berhubungan dengan

media (Mesta Limbong, 2008-2009), antara lain, : tidak tersedia

buku-buku pendukung yang sesuai dengan materi pelajaran di

sekolah; peralatan untuk IPA sangat minimal, perpustakaan yang

sangat minimal dibandingkan dengan jumlah siswa di sekolah,

keterbatasan fasilitas pendukung .tidak ada aliran listrik.

upaya apa yang dapat dilakukan guru-guru mengatasi,

meminimalkan kendala-kendal tersebut dengan memafaatkan

Page 20: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

17

kondisi dan situasi yang tersedia, tanpa kehilangan esensi atau

makna dari proses pembelajaran.

3. Latihan

Berikut sebaiknya dikerjakan untuk melatih pemahaman Anda

terhadap modul I.

1. Manfaat media bagi pembelajaran di sekolah sesuai dengan

SK/KD di KTSP.

1. Kompetensi minimal yang harus dimiliki guru sesuai dengan

Undang-Undang Guru dan Dosen 2005.

2. Media utama yang dapat digunakan oleh guru dalam mengajar.

3. Pemahaman Anda mengenai tradisional society dan knowladge

based society, penerapannya di lingkungan pendidikan .

Page 21: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

18

Bab 2.

SEJARAH PERKEMBAGAN MEDIA

1. Sejarah Perkembangan Media

Eric Ashby tahun 1971, menjelaskan mengenai

perkembangan revolusi teknologi, sebagai media yang dapat

dimanfaatkan untuk media pendidikan. Ada empat revolusi dalam

teknologi pendidikan Perkembangan teknologi/media yang pertama

ketika orangtua menitipkan anaknya ke sekolah supaya memperoleh

pendidikan. Ini adalah awal mula munculnya profesi yang namanya

guru. Pada masa tersebut, guru adalah figur yang patut untuk digugu

dan ditiru sebagai contoh, sehingga orangtua menitipkan anak-

anaknya untuk mengikuti pendidikan yang namanya belajar. Media

utama yang pada masa tersebut didominasi oleh guru secara utuh

dan total untuk menjadi figur idola bagi siswa.

Revolusi ke dua, adalah setelah muncul tulisan. Kita

mengetahui tulisan sebagai lambang-lambang yang digunakan untuk

menyampaikan suatu pesan. Pada awalnya ada banyak pesan yang

disampaikan secara lisan, misalnya, dengan membunyikan

kentongan, masyarakat paham dan mengerti arti dari masing-masing

Page 22: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

19

jumlah pukulan kentongan yang dibunyikan. masing-masing bunyi

memiliki arti, pada masa tersebut alat tulis yang digunakan berupa:

kayu, batu, tulang, dan akhirnya budaya tulis menulis berkembang

pesat sampai saat ini. hanya saja, tulisan yang dibuat belum di

media yang tahan terhadap air dan rayap, akibatnya banyak tulisan

yang musnah pada masa tersebut.

Berikutnya, adalah revolusi ditemukannya media mesin cetak

yang berdampak sangat luas sehingga dapat menjangkau masyarakat

lebih luas lagi. Dengan mesin cetak tersebut dapat dimungkinkannya

dilakukan reproduksi dalam tulisan-tulisan yang akan disampaikan

untuk menjangkau masyarakat luas. Tadinya hanya menulis tangan,

dan kalau mau digandakan, yang dapat dilakukan adalah menulis

ulang. Dapat dibayangkan betapa lamanya informasi yang akan

disampaikan kepada orang lain. Dengan ditemukannya media cetak,

ada banyak pengetahuan yang dapat dikomunikasikan kepada orang

lain, yang dapat dilakukan lintas benua, lntas budaya dan sosial.

Pada masa akhir abad ke 20-an sampai dengan abad 21 ini,

terjadi revolusi dalam bidang teknologi, yang namanya elektronik.

Diawali dengan film yang tidak berbunyi, hanya bergerak saja,

selanjutnya ada siaran radio, mulai muncul televisi untuk

Page 23: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

20

pendidikan/umum, serta mulai dan semakin maraknya internet.

Begitu mudahnya mengakses berbagai informasi yang kita

butuhkan, dalam hitungan detik dapat mengakses materi dari negara

lain. Dengan mudahnya melakukan belajar jarak jauh.

Sebagai pendidik/guru, suka tidak suka harus dapat

mengikuti perkembangan teknologi yang sedang berkembang saat

ini. Jangan sampai teknologi yang begitu pesat perkembangannya,

menggeser porsi guru sebagai media utama dalam pembelajaran.

Artinya, seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

maka semakin memungkinkan digunakan berbagai jenis media. Hal

ini diwujudkan oleh pemerintah dengan melununcurkan adanya e-

book, maksudnya sekolah di tanah air dapat dengan mudah

mengakses materi buku untuk belajar, dimana hasil karya pencita

telah dibeli dan menjadi hak negara selama beberapa waktu, guru

dengan bebas untuk mengkases buku-buku pelajaran wajib.

Walaupun dalam prakteknya tidak mudah. media yang begitu

canggih ini, membutuhkan keterampilan dasar supaya dapat

mengaksesnya dengan mudah, dan harus diperhatikan apakah ada

listrik atau link untuk internet, dan tidak kalapentingnya mungkinkah

untuk digandakan dan digunakan oleh para siswa. Media sebenarnya

Page 24: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

21

diharapkan dapat berguna, seperti yang dikemukakan oleh Raharjo

dalam Mustolih (2009), media diharapkan :

1. memotivasi siswa/pembelajar;

2. memperjelas informasi;

3. memberikan tekanan pada bagian-bagian yang penting;

4. memperjelas struktur pelajaran.

Pendapat Kozma dalam Sutrisno, bahwa media membantu

membuat model mental yang lebih baik sehingga membantu

pemahaman seseorang, misalnya, kita membaca buku dan

diharapkan masing-masing yang membaca mengerti pesannya, dan

pada buku tersebut juga ada gambar yang memudahkan kita

memahami maksud dari penjalasan materi yang tertulis. Hasil

temuan dari diskusi dengan guru-guru di lingkungan perkebunan

kelapa sawit di Indonesia (Limbong, 2008-2009), kemampuan

membaca anak kelas I SD hasilnya lebih baik, jika guru

menggunakan media pada saat mengajar membaca, khususnya

siswa yang tidak melalui Taman Kanak-Kanak (TK).

Dalam proses belajar mengajar perlu diperhatikan

kompetensi apa yang akan dicapai oleh pembelajar, setelah selesai

mengikuti materi yang disampaikan guru. Untuk itu, media yang

Page 25: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

22

digunakan mampu menjembatani, antara harapan dan kenyataan dari

kompetensi yang dimiliki siswa saat ini. Seperti yang dikemukakan

Sadiman dkk., 2009 “bila kita inginkan siswa yang dapat

menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, membagi, padahal saat ini

hanya dapat menjumlahkan saja berarti kebutuhan pembelajaran itu

ialah kemampuan dan keterampilan dalam mengurangi, mengalikan

dan membagi. Bila yang kita inginkan ialah siswa dapat bersikap

bersih dan menghargai kebersihan, sedangkan pada saat ini mereka

masih suka membuang sampah sembarangan, belum bersedia mandi

dan gosok gigi atas kemauan sendiri, tidak merasa risih jika

memakai baju kotor dan sebagainya. Ini jelas mengambarkan

kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan kenyataan pada saat

ini, dari kesenjangan ini dapat kita ketahui apa yang dibutuhkan

siswa. Jika kita membuat program media, kita harus mengetahui

kebutuhan mereka dan sangat diperlukan oleh siswa. Atau dapat

juga disesuaikan dengan tuntutan kurikulum. Karena masing-masing

materi yang mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang harus dicapai dari setiap pokok bahasan dari kurikulum

dari setiap bidang studi.

Page 26: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

23

2. Rangkuman

Sejarah perkembangan teknologi dan pengetahuan,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Eric Ashby tahun 1971,

perkembangannya dibagi atas empat tahapan. Tahapan pertama:

orangtua mulai membitipkan anaknya ke sekolah, sehingga muncul

profesi guru, tahap ke duamunculnya tulisan tahap ke tiga adalah

dengan ditemukannya mesin cetak sehingga lebih memudahkan

penyebarluasan informasi. dan tahap yang begitu luar biasa,

ditemukakannya tekonlogi. dimana dengan mudah ada komunikasi

jarak jauh, mulai ada televisi, ada radio dan dengan hitungan detik

berbagai informasi dapat diakses, dari daerah, benua yang berbeda

tanpa ada batasan waktu dan tempat. Masing-masing tahapan dari

perkembangan media teknologi yang dimaksud sangat menarik

untuk diperhatikan. Perkembangan teknologi dan pengetahuan

tidak dapat dibendung, oleh karenanya, para pendidik/guru harus

dapat mengikuti perkembangan yang berlangsung untuk mampu

mengimbangi pemakaian media/teknologi di lingkungan proses

pembelajaran. dengan harapan seperti yang dikemukakan oleh

Raharjo dalam Mustolih (2009), media akan: memotivasi

siswa/pembelajar, memperjelas informasi, memberikan tekanan pada

bagian bagian yang penting serta memperjelas struktur pelajaran.

Page 27: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

24

3. Latihan

Setelah mempelajari modul II, saudara diharapkan dapat

menyelesaikan/menjawab pertanyaan berikut, dengan cara

menyelesaikan secara mandiri.

1. Jelaskan sejarah perkembangan media/teknologi pendidikan

menurut pendapat Eric Ashby.

2. Analisis dimana perbedaan tahap perkembangan media

teknologi antara tahap sampai dengan tahap IV, dimana letak

perbedaannya dan kendala dari setiap tahap yang dimaksud.

3. Kemukakan dampak penggunaan media dalam pembelajaran.

Page 28: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

25

BAB 3.PENGERTIAN MEDIA DAN FUNGSI MEDIA

1. Pengertian MediaGerlach dan Ely dalam Anitah (2009), menjelaskan bahwa

media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik

untuk menyajikan, memproses, menjelaskan informasi lisan atau

visual. Media dapat juga dikatakan sebagai perantara untuk

menyampaikan materi yang mungkin abstrak. Dalam prosesnya, ada

pesan yang akan disampaikan sehingga dalam penggunaan media

akan tercapai tujuan dari pembelajaran yang ditentukan. Media dapat

berupa guru sebagai pribadi, bahan, alat, atau suatu peristiwa yang

disampaikan, dengan catatan media tersebut akan memudahkan

pembelajar untuk dapat menerima pengetahuan dan keterampilan.

Sebagai contoh, sangat sulit untuk menggunakan pengiriman berita

dengan internet jika si pengirim yang menggunakan media tidak

memahami proses awal penggunaan media, atau tidak dapat

mengetik, atau tidak tahu mau ditujukan kepada siapa. Artinya,

jaringan teknologi tidak akan dapat memudahkan individu yang

akan menggunakannya jika tidak memahami prosedur pengiriman.

Contoh, betapa sulitnya guru di pedalaman sewaktu menjelaskan alat

komunikasi yang berkaitan dengan telepon dan HP. Anak-anak

sangat kurang paham dan tidak mengerti kenapa penjelasan guru

mengenai media komunikasi tersebut tidak jelas. Karena ternyata

guru juga tidak yakin sewaktu menjelaskan. Oleh karena itu, guru

harus kreatif. Tidak mesti pergi ke laut dan menyelam, jika

Page 29: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

26

materinya mengenai berbagai jenis kekayaan alam di laut, bisa

dengan gambar, atau dengan media visual (jika memang

memungkinkan).

Sejak awal pembelajaran yang telah dilakukan oleh para

filsof dalam menyampaikan materi kepada murid-muridnya

menggunakan media, paling tidak dengan media verbal dan

peralatan yang sangat sederhana. Seiring dengan perkembangan

pengetahuan dan teknologi, secara berangsur-angsur media sangat

dibutuhkan sesuai dengan kondisi dan situasi kehidupan saat ini.

Tidak cukup hanya dengan menyampaikan materi secara verbal atau

menggunakan media cetak.

Media adalah pengertian jamak dari medium yang artinya

perantara atau dapat dikatakan pengantar untuk terjadinya

komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah

satu komponen pendukung komunikasi. Dengan harapan setiap

media yang digunakan merupakan alat yang dapat mengirimkan

pesan, sehingga dapat mempengaruhi peserta (dalam hal ini siswa)

yang sedang mengikuti pembelajaran, minat, perhatian, pikiran

untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

Berarti media adalah salah satu alat yang digunakan untuk

menyalurkan isi pelajaran yang dilihat, dibaca, didengar, untuk

membantu proses pembelajaran yang berlangsung, atau sebagai

perantara yang dapat memperlancar penyajian materi menjadi lebih

menarik.

sangat sulit dilakukan, bagaimana jika seorang guru

mengajar harus menghadirkan gajah pada saat pembelajaran tentang

Page 30: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

27

berbagai jenis fauna, atau menjelaskan berbagai jenis ikan di laut

lalu harus memuat contoh dari masing-masing species ikan yang ada

di laut untuk dihadirkan di ruang kelas. Sangat tidak mungkin dan

menyebabkan pembelajaran menjadi hal yang sangat tidak

menyenangkan karena beban guru bertambah berat dalam

memberikan berbagai jenis atau contoh selama proses belajar

mengajar berlangsung.

Media menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi

Pendidikan (Association of Education and Communication

Technology) di Amerika dalam Sadiman, dkk (2009), membatasi

media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang

untuk menyalurkan pesan/informasi. Masih dalam Sadiman dkk,

media menurut Briggs adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan

serta merangsang siswa untuk belajar. Contohnya buku, film, kaset,

radio dan media lainnya. Sedangkan menurut Asosiasi Pendidikan

Nasional, media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak

maupun audiovisual serta peralatannya. Menurut pendapat Robert

dan kawan-kawan dalam Pribadi dan Katrin (2008), pengertian

medium sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber

(source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dalam buku yang

Page 31: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

28

sama menurut Kemp dan Dayton, bahwa peran media dalam proses

komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang

mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada penerima

pesan. Sedangkan menurut Oemar Hamalik masih dalam Pribadi

dan Katrin, media adalah teknik yang digunakan dalam rangka lebih

mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa

dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan

dibaca. Berbagai jenis media dapat digunakan oleh pendidik/guru

untuk dapat menyampaikan pesan kepada pembelajar/peserta

didiknya. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu,

Edgar Dale masih dalam Sadiman, mengemukakan media sebagai

alat bantu dari yang paling kongkrit sampai kepada yang paling

abstrak. Edgar dalam Sadiman dkk (2009), membuat klasifikasi

yang disebut dengan cone of experience (kerucut pengalaman)

seperti yang terdapat pada gambar 1 berikut ini.

Page 32: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

29

Gambar 1. Media Adalah Alat Pendukung

Dari gambar 1, semakin jelas peran dari media sebagai alat bantu

yang memudahkan dan memperjelas. Fungsi media pembelajaran

yang telah dijelaskan masih dapat dilengkapi sesuai dengan

kebutuhan dari media yang digunakan. Misalnya, untuk melatih

kepekaan, alat bantu untuk mengulangi materi yang kurang

dipahami, dan lain sebagainya. Tentunya penggunaan media

didukung oleh kemampuan dari institusi, untuk memfasilitasi dan

motivasi dari masing-masing pembelajar. Dengan kata sederhana

verbal

Symbol visual

visual

radio

film

TV

wisata

demonstrasi

partisipasi

observasi

pengalaman langsung

Page 33: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

30

media adalah alat pendukung penyajian materi agar lebih mudah dan

menarik sehingga pembelajar menyerap lebih baik dari paparan

setiap materi yang diikuti dalam belajar. Menurut Edgar Dale Of

Experience, dalam menjelaskan .... pada dasarnya tahap

pembelajaran seperti kerucut yang menjelaskan bahwa akan lebih

mudah bila dimulai dari pengalaman langsung dapat dilakukan

dengan observasi, pengalaman logis, model, pengalaman yang

didramatisir (wayang), skrip, drama, demostrasi yang membutuhkan

alat-alat, bahan mentah, papan tulis, darmawisata melalui observasi,

pameran dengan poster, display, papan buletin, televisi-tape

recorder, film, rekaman radio, foto, ilustrasi, slide, simbol visual –

bagan diagram, grafik dan sebagainya. Simbol-simbol verbal yang

sering kita lihat sewaktu melakukan perjalanan panjang, misalnya

tikungan dibuat garis patah, pom bensin dengan lambang ...., rumah

makan dengan sendok dan garpu dan lain sebagainya. Demikian

penjelasan yang dikemukakan oleh Edgar.

2. Fungsi Media Banyak fungsi dan kegunaan media dalam membantu

memperjelas materi pembelajaran. Karena ada kalanya, bagian

Page 34: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

31

tertentu dari materi yang akan dijelaskan sulit pemaparannya jika

tidak didukung media. Untuk memahami lebih lanjut, media

berfungsi, seperti yang dikemukakan oleh Santyasa (2007)1 berikut

ini.

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada

masa lampau. Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film,

video, atau media lain, sehingga dapat memperoleh gambaran

mengenai benda peristiwa sejarah;

2. Mengamati benda peristiwa yang sukar dikunjungi, karena

jarak jauh, berbahaya, terlarang. Misalnya, tentang kehidupan

binatang buas, perang, di pusat reaktor nuklir, dan lainnya;

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda yang sukar

diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak

memungkinkan untuk dapat dilihat secara langsung, mungkin

terlalu besar atau terlalu kecil. Dengan perantaraan paket

pembelajaran yang jelas tentang bendungan, pembangkit listrik,

slide atau film, akan memudahkan peserta/mahasiswa/peserta

didik untuk memahaminya;

1 Wayan S. 2007. Landasan Media Pembelajaran. Mat. Workshop. UniversitasPendidikan Ganesha.

Page 35: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

32

4. Mendengarkan suara yang sukar ditangkap dengan telinga

secara langsung, misalnya denyut jantung, aliran darah dalam

tubuh, dan lainnya;

5. Mengamati benda-benda angkasa yang sulit dilihat melalui

penglihatan langsung, sukar diamati, misalnya gunung

meletus, pertempuran;

6. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar

diawetkan, dengan menggunakan model/benda dapat

memperoleh gambaran yang jelas;

7. Dapat melihat secara cepat atau suatu proses yang berlangsung

secara lambat, dengan video, misalnya proses perkembangan

katak dari telur sampai menjadi katak, atau proses bunga

kuncup sampai menjadi kembang, proses pertumbuhan manusia

mulai dari sel telur sampai masa natal. Gambaran kejadian

dapat diamati dalam beberapa menit, sudah mampu

memberikan penjelasan yang proses sebenarnya membutuhkan

waktu beberapa hari, minggu maupun bulan. Berlangsung

dengan cepat, misalnya lompat tinggi, teknik menendang

bola/strategi permainan bola;

Page 36: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

33

8. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat, yang sukar diamati

secara langsung;

9. Melihat suatu ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang

panjang dan lama, misalnya proses penggilingan tebu sampai

menjadi gula, dan produk-produk lainnya;

10. Dapat menjangkau audiensi yang besar jumlahnya, misalnya

mendengarkan pidato presiden melalui radio, menonton bola

antar benua, menonton film tentang perjuangan bersama-sama.

Masih membahas mengenai fungsi media, Sadiman, dkk

2009, mengemukakan kegunaan/fungsi media tidak jauh berbeda

dengan penjelasan dari Santyasa, hanya lebih sederhana, seperti

berikut.

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis;

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera. Misalnya:

objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita,

gambar, film, atau model. Objek kecil dapat diperbesar dengan

bantuan proyektor, film bingkai. Gerak yang terlalu cepat atau

terlalu lambat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed

photography. Kejadian masa lalu atau peristiwa yang terjadi

pada masa lalu dapat ditampilkan lewat film bingkai, foto

Page 37: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

34

maupun verbal. Objek yang terlalu kompleks dapat disajikan

dengan model, diagram. Konsep yang terlalu luas dapat

divisualkan dalam bentuk film;

3. Pengguna media yang tepat, bervariasi dapat mengatasi sikap

pasif perserta didik. Karena diharapkan media dapat

menimbulkan kegairahan belajar, menimbulkan interaksi

berlangsung lebih cepat antara peserta didik dan

lingkungannya, dan memungkinkan anak didik/pembelajar

disesuaikan dengan kemampuan dan minatnya;

4. Sifat yang unik dari setiap peserta didik/pembelajar ditambah

dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan

kurikulum ditentukan sama untuk tiap siswa, dapat menjadi

masalah bagi guru. Apalagi guru dengan latar belakang

pendidikan dan pengalaman yang berbeda, namun hal ini dapat

diatasi jika menggunakan media.

Alat bantu/media yang digunakan sedapat mungkin dapat

berfungsi seperti yang dijelaskan pada penjelasan tentang fungsi

media. Bagi generasi sekarang kemajuan teknologi pengetahuan,

berdampak bagi proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah.

Dalam program sekolah, dijadwalkan adanya kunjungan ke

Page 38: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

35

lapangan. Misalnya, mengunjungi pabrik, bagaimana pembelajar

mencoba memahami lingkungan kehidupan di sekitarnya, sehingga

melalui kunjungan tersebut membuka wawasan siswa mengenai

lapangan kerja. Kunjungan ke lingkungan industri atau lokasi

lainnya, merupakan salah satu media yang nyata dan kongkrit yang

diharapkan dapat berdampak bagi siswa/peserta didik. Dengan kata

lain, media diharapkan semakin memudahkan/memperjelas

penyajian materi pembelajaran, membatasi keterbatasan waktu dan

tempat maupun kemampuan panca indera yang diharapkan dapat

memotivasi peserta, memungkinkan adanya interaksi dalam

pembelajaran yang lebih optimal, memungkinkan untuk belajar

mandiri, dan lainnya. Sehingga media diharapkan sebagai alat bantu

untuk memudahkan penyajian materi yang telah ditentukan yang

umumnya klasikal. Media diharapkan dapat menimbulkan persepsi

yang sama, rangsangan terhadap domain di setiap individu.

Berdasarkan manfaat tersebut, nampak jelas bahwa media

pembelajaran mempunyai andil yang besar terhadap kesuksesan

proses belajar mengajar.

Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan kemajuan

yang terjadi dalam berbagai media dan teknologi, tetap saja bahan

Page 39: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

36

ajar atau modul yang tercetak dibutuhkan dalam proses

pembelajaran. Bahan ajar yang tercetak merupakan informasi, alat,

atau teks yang diperlukan oleh pendidik (dosen, instruktur) untuk

memudahkan perencanaan dari materi yang disampaikan. Materi

yang disusun dalam bahan ajar yang tercetak hendaknya disusun

secara sistematis, yang memudahkan orang lain memahami materi

yang disajikan dalam bahan cetak yang dimaksud.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, dan tidak

mungkin dibendung dengan siatuasi dan kondisi saat ini. Guru-guru

atau para pendidik pada umumnya dituntut mampu mengikuti

perkembangan teknologi. Harus ada kemauan/keinginan untuk maju

terus menerus, idealnya sekolah memfasilitasi. Sehingga para guru

dengan mudah mampu mengakses dan belajar untuk memanfaatkan

media.

Page 40: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

37

3. Rangkuman

Gerlach dan Ely dalam Anitah (2009), menjelaskan bahwa

media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik

untuk menyajikan, memproses, menjelaskan informasi lisan atau

visual. Media dapat juga dikatakan sebagai perantara untuk

menyampaikan materi yang mungkin abstrak.

Edgar dalam Sadiman dkk (2009), membuat klasifikasi

yang disebut dengan cone of experience (kerucut pengalaman).

Dengan menggunakan media yang variatif, guru dapat menentukan

media yang paling cocok untuk digunakan.

Media diharapkan dapat berfungsi sebagaimana yang

dijelaskan oleh Santyasa 2007, maupun Sadiman, dkk 2009 bahwa

media berfungsi/berguna, antara lain, untuk dapat hadir pada

kejadian masa lampau. Jadi media tidak dibatasi oleh ruang, waktu

dan jarak. Untuk mengamati benda/kejadian yang sangat beresiko,

mengamati benda yang tidak mungkin dapat dilihat secara kasat

mata, dapat mendengarkan bunyi suara yang tidak mungkin dapat

didengar secara langsung, mengamati benda-benda yang mudah

Page 41: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

38

rusak, dan meminimalkan waktu dan jarak melalui med Santyasa

(2007) sebagai berikut: Menyaksikan benda yang ada atau

peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan

gambar, potret, slide, film, video, atau media lain, sehingga dapat

memperoleh gambaran mengenai benda peristiwa

sejarah;Mengamati benda peristiwa yang sukar dikunjungi, karena

jarak jauh, berbahaya, terlarang. Misalnya, tentang kehidupan

binatang buas, perang, di pusat reaktor nuklir, dan

lainnya;Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda yang sukar

diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak

memungkinkan untuk dapat dilihat secara langsung, mungkin

terlalu besar atau terlalu kecil. Dengan perantaraan paket

pembelajaran yang jelas tentang bendungan, pembangkit listrik,

slide atau film, akan memudahkan peserta/mahasiswa/peserta didik

untuk memahaminya;Mendengarkan suara yang sukar ditangkap

dengan telinga secara langsung, misalnya denyut jantung, aliran

darah dalam tubuh, dan lainnya; mengamati benda-benda angkasa

yang sulit dilihat melalui penglihatan langsung, sukar diamati,

misalnya gunung meletus, pertempuran;Mengamati dengan jelas

benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan, dengan

Page 42: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

39

menggunakan model/benda dapat memperoleh gambaran yang

jelas;

Dapat melihat secara cepat atau suatu proses yang berlangsung

secara lambat, dengan video, misalnya proses perkembangan katak

dari telur sampai menjadi katak, atau proses bunga kuncup sampai

menjadi kembang, proses pertumbuhan manusia mulai dari sel telur

sampai masa natal. Gambaran kejadian dapat diamati dalam

beberapa menit, sudah mampu memberikan penjelasan yang proses

sebenarnya membutuhkan waktu beberapa hari, minggu maupun

bulan. Berlangsung dengan cepat, misalnya lompat tinggi, teknik

menendang bola/strategi permainan bola; Mengamati gerakan-

gerakan mesin/alat, yang sukar diamati secara langsung; Melihat

suatu ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang dan

lama, misalnya proses penggilingan tebu sampai menjadi gula, dan

produk-produk lainnya; Dapat menjangkau audiensi yang besar

jumlahnya, misalnya mendengarkan pidato presiden melalui radio,

menonton bola antar benua, menonton bersama film tentang

perjuangan.

Page 43: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

40

4. Latihan

Setelah membahas materi yang berhubungan dengan

pengertian media, klasifikasi, cone experience, fungsi/kegunaan dari

pemakaian media dalam pembelajaran, kerjakan latihan berikut

untuk memperkaya pemahaman Anda .

1. Jelaskan pemahaman saudara dengan cone experience dalam

penggunaan media yang kreatif.

2. Uraikan dan jelaskan fungsi media pada dasarnya dalam

pembelajaran.

3. media apa yang paling mudah disiapkan guru, berikan

contonya dan apa alasan Anda memilih media tersebut.

Page 44: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

41

BAB 4.

JENIS DAN KARAKTERISTIKMEDIA PEMBELAJARAN

1.Jenis Media

Salah satu media yang paling umum dan mudah untuk

digunakan dan ditata, adalah bahasa lisan dan gerak tubuh. Media ini

merupakan salah satu kekayaan yang dapat digunakan setiap saat

pada saat pembelajaran berlangsung. Modal utama guru adalah

bagaimana menggunakan suara dengan intonasi yang tepat pada saat

menyajikan setiap bagian dari materi yang akan disampaikan di

kelas. Jadi sangat benar guru adalah orang yang patut digugu dan

ditiru, bagaimana guru sebagai tenaga profesional memanfaatkan

potensi dirinya dengan optimal. Tentunya, hanya bermodalkan suara

saja dan mengajar di banyak kelas, juga tidak akan membawa hasil

yang optimal.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi,

media yang digunakan untuk mendukung pembelajaran juga

mengalami perubahan. Bukan berarti dalam pemakaian media untuk

pembelajaran selalu yang mahal, misalnya harus menggunakan

Page 45: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

42

teknologi yang memerlukan energi listrik, atau harus ada ahlinya.

Namun, sebagai pendidik dapat menggunakan media yang mungkin

tidak terlalu rumit, namun dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Dalam proses pembelajaran di kelas, para guru dapat

memanfaatkan media apa saja yang mungkin tersedia di kelas, di

sekeliling sekolah, dan juga yang telah disiapkan tanpa memerlukan

biaya yang mahal.

Sebagai ilustrasi, guru dapat menunjukkan gambar keluarga,

gambar tertentu yang mungkin ada di koran-koran yang sudah tidak

digunakan lagi, dilengkapi dengan suara yang dapat membuat siswa

dalam pembelajaran menjadi tertarik dan termotivasi untuk

mengetahui lebih lanjut apa yang akan dijelaskan gurunya.

Pendapat Heinich dan Molenda 1985, membuat klasifikasi

jenis media sebagai berikut.

1. Teks yang tercetak. Merupakan elemen dasar bagi yang

menyampaikan suatu informasi yang mempunyai berbagai jenis

dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam

penyampaian informasi. Teks yang terdapat dalam media cetak,

merupakan salah satu media yang termasuk satu-satunya media

pada masanya sehingga teks yang tercetak.

Page 46: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

43

2. Media audio. Membantu menyampaikan dengan lebih berkesan

membantu meningkatkan daya tarik terhadap sesuatu yang akan

disampaikan, jenis audio termasuk suara latar, musik atau

rekaman suara lainnya. Sacrotes pernah menyatakan, bahwa

suara adalah imitasi terbaik bagi pikiran, maka suara adalah

media terbaik untuk menyampaikan informasi (Pramono, 2008).

Ini menunjukkan, bahwa suara yang dimiliki manusia adalah

media yang baik dan alami. Karena pada proses belajar di kelas,

suara guru menentukan proses pembelajaran di kelas. Coba kita

dengarkan bersama radio yang sedang melakukan siaran, ada

suara penyiar radio yang sangat enak didengar, dan luar biasa

pengaruhnya terhadap yang mendengarkan. Atau menurut cerita

sejarah bagaimana pengaruh pemimpin pertama bangsa ini,

menyakinkan rakyat untuk bersatu padu membela negara,

bangun dan mandiri, suara yang lantang dapat mempengaruhi

rakyat banyak untuk mencapai tujuan. Begitu juga dengan guru-

guru yang mengajar, bagaiman menggunakan suara sebagai

media yang utama dalam menyajikan materi saat proses

pembelajaran berlangsung.

Page 47: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

44

Medium ini mudah diproduksi (Benny, 2009). Untuk dapat

memproduksi kaset audio membutuhkan persiapan, diperlukan

naskah. Dengan adanya naskah akan memudahkan tim

kerjasama. Informasi apa yang akan disampaikan, alur cerita,

pelaku, musiknya serta efek suara. Ada hal yang juga harus

diperhatikan, yaitu suara-suara yang tidak diperlukan supaya

tidak terekam.

3. Media visual, media yang dapat memberikan rangsangan-

rangsangan visual seperti gambar/foro, sketsa, diagram, grafik,

kartun, poster, papan tulis buetin dan lainya.

4. Media proyeksi gerak. Termasuk didalamnya film gerak,

program TV, video, kaset (CD, VCD, DVD).

5. Benda-benda tiruan/miniatur. Misalnya benda-benda tiga

dimensi yang dapat disentuh, diraba. Dengan kata lain, media

dibuat untuk mengatasi keterbatasan obyek maupun situasi

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

6. Manusia. Dalam hal ini guru, siswa, pakar-pakar/ahli yang

menyajikan materi tertentu.

Pendapat lain, masih mengenai klasifikasi jenis pendidikan

yang dikemukakan oleh Jerold Kemp dan Diane K. Dayton dalam

pribadi dan Katrin 2008, memiliki persamaan dengan jenis media

yang dijelaskan sebelumnya, perbedaannya hanya satu uaitu Kemp

memasukkan media pembelajaran berbasis komputer.

Page 48: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

45

Komputer sebagai salah satu media pendukung yang dapat

berfungsi untuk; menyimpan data, meproses data, dan dapat

memudahkan pekerjaan yang rumit, misalnya untuk membuat

gambar outoped, komputer memiliki cukup banyak program, dan

setiap saat mengalami perubahan dan perkembangan. bagi yang

tidak biasa mengikuti perkembangan komputer dan

perlengkapannya, pastinya akan heran, karena komputer 3 tahun lalu

bisa seperti barang usang atau tidak berharga, karena begitu cepat

perubahan teknologi media komputer. di India pemerintahnya

mencanangkan penjualan komputer dengan harga yang paling

minimal, hanya sekitar Rp.300.000,- sampai Rp. 350.000,-dan media

ini diperuntukkan siswa. dapat dibayangkan media ini dapat dimiliki

dengan harga yang sangat murah. komputer ini menggunakan tenaga

Page 49: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

46

surya, sehingga cocok untuk wilayah pedalaman di India. bagaimana

dengan Indonesia?, ada komuter yang murah menurut produsen,

tetapi harganya tetap saja mahal, tidak semudah membeli makanan

ringan. namun, mau tidak mau komputer mulai dimiliki oleh guru-

guru.

kalaupun terjangkau membelinya, kita harus memikirkan

cara perawatannya, misalnya ada virus-virus yang dapat merusak

data yang telah disimpan. Oleh karenya ada keuntungannya, namun

ada juga kendala yang harus diperhitungkan berupa

perawatan/maintanace, tersedia badget yang harus diperhitungkan

untuk media ini.

Revolusi di bidang teknologi, sudah dapat dipastikan

berpengaruh terhadap ruang lingkup kehidupan manusiaan.

Termasuk di lingkungan pekerjaan. Pegawai baru dengan golongan

yang masih baru diterima harus memiliki kompetensi dalam

mengoperasionalkan kumputer karena pekerjaannya berkaitan

dengan teknologi tersebut. jaannya pada filem mengenal berbagai

jenis huruf, ada juga yang diharapkan mampu membuat gambar

dengan peralatan tersebut. sebagai bukti kongkrit digunakan media

ini, adalah Anda yang memupnyai kesempatan untuk dapat

Page 50: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

47

mengakses materi yang sedang atau yang akan anda baca, download,

karena ada media komputer.artinya melakukan pembelajaran jarak

jauh dengan menggunakan media pembelajaran jarak jauh melalui

komputer yang dibantu oleh jaringan internet.

1. 1 Gambar dan Teks Cetak

Pembelajaran yang dilakukan di kelas/di luar kelas, salah

satu media yang dapat digunakan adalah gambar dan teks cetak.

Untuk membuatnya mudah dan tidak memerlukan dana atau biaya

yang mahal. Gambar yang menggunakan teks dapat dibuat oleh para

guru, walaupun guru tidak dapat menggambar dengan baik. Atau

dapat juga memanfaatkan gambar atau teks cetak yang sudah ada.

Satu kasus, yang dialami guru di lingkungan perkebunan kelapa

sawit di Kalimatan, gurunya sangat kewalahan dan frustrasi karena

muridnya tidak dapat membaca dengan baik, padahal sudah

sepantasnya duduk di kelas 2 SD, dapat membaca dan menulis

dengan baik, kenyataannya tidak seperti yang tertuang dalam standar

kompetensi maupun kompetensi dasar yang ada di kurikulum kelas

2 SD untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Kendala utama yang dapat

terdeteksi karena gurunya tidak menggunakan media yang sesuai

dengan kondisi anak, setelah media digunakan sesuai untuk kelas 2

Page 51: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

48

SD, dengan cara menyajikan gambar dan teks yang sederhana, dan

disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak, hasilnya jauh lebih

baik. Artinya, guru juga diharapkan mampu memanfaatkan media

yang minimal dan sesuai dengan kemampuan dan kondisi guru.

Kreativitas dibutuhkan dan harusnya dipraktikkan oleh para guru

dalam mengajar. Walaupun sulit dan fasilitas minimal di sekolah,

namun peralatan minimal misalnya pinsil, penghapus, penggaris dan

pulpen, dapat dipastikan tersedia di sekolah.

1.2 Overhead ProyectorSetiawan (2008), menjelaskan bahwa media ini mulai

dikembangkan sekitar tahun 1950-an dan digunakan di diklat-diklat

umum di Amerika. Awalnya, para guru enggan untuk menggunakan

media ini. Karena OHP semakin membudaya, mau tidak mau para

guru mulai mau menggunakannya karena ternyata hasilnya jauh

lebih efektif dibandingkan jika guru mengajar hanya dalam lisan

saja. OHP merupakan salah satu alat yang dapat memproyeksikan

gambar yang ada dalam transparansi. Media ini memang dirancang

hanya untuk pemakaian pada ruang tertutup. Jika tidak, gangguan

sinar atau cahaya dapat mempengaruhi proyeksi gambar yang tidak

Page 52: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

49

optimal/kurang jernih, tidak mungkin digunakan tanpa ada energi.

Walaupun media lain sudah banyak yang lebih bagus dan canggih,

namun media OHP ini masih tetap saja relevan digunakan oleh para

pendidikan/guru dalam menyampaian materi pembelajaran. Seiring

dengan kemajuan dalam teknologi, media semakin tahun mengalami

perkembangan, karena lebih mudah dijinjing dan ringan. ini contoh

model OHP

Untuk dapat menggunakan OHP, diperlukan medium

trasnparansi. Media ini yang nantinya diproyeksikan. Transparansi

Page 53: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

50

dapat mengkomunikasikan infromasi berupa: konsep, proses, fakta

atau data statistik, dapat digunakan untuk kelompok besar atau

kelompok kecil. Menurut Benny (2009), media ini

memberikan keuntungan, antara lain.

1. Memiliki kemampuan utuk memperjelas proses penyampaian

pengetahuan dan informasi. Dapat memproyeksikan teks atau

gambar ke layar.

2. Penyaji dapat mengontral kecepatan penyampaian

pengetahuan dan informasi.

3. Media trasparansi dapat dibuat secara berurutan

4. Dapat di fotocopy

5. Penggunaan warna di medium trasparansi membantu penyaji

memberikan penekanan terhadap pengetahuan/informasi

yang dianggap penting..

Keuntungan yang diperoleh dari sisi komunitas atau orang

yang menerima informasi dengan menggunakan medium tersebut,

antara lain.

1. Membantu komunikan belajar secara sistematis

2. Meningkatkan daya ingat terhadap pesa dan informasi

3. Menyamakan persepsi terhadap pengetahuan dan informasi

yang ditayangkan, atau meningkatakan pemahaman

komunikan tentang informasi.

Page 54: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

51

4. Meningkatkan motivasi belajar.

Teknik pembuatan transparansi yang umum dilakukan

dengan: cara menulis langsung di transparansi dan tidak langsung.

Teknik pembuatan langsung dilakukan dengan cara

menggambar/menulis secaa langsung. Sedangkan untuk penulisan

yang dilakukan secara tidak langsung dilakukan dengan cara

mengcopy gambar atau tulisan di transparansi.

Dalam penggunaan trasparansi ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu: tidak seluruh informasi dapat dituliskan di media

transparansi , sangat dpengaruhi oleh kemampuan si penyaji dalam

menyampaikan informasi. Jika si penyaji sangat trampil dan mampu

mempengaruhi peserta, akan sangat memudahkan penyampaian

materi .

Page 55: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

52

1.3 Media Display

1.3.1 Chart

Berikut ini ini adalah media yang mudah dan murah

digunakan dan dibuat oleh guru sebagai media belajar, mulai dari

chart, grafik, poster dan bulletin board. Media ini, akan dijelaskan

pada bagian berikut ini.

3.1.1 Chart

Dapat berupa gambar, grafik yang menginformasikan

hubungan-hubungan seperti menjelaskan hubungan kronologis.

Misalnya dalam menjelaskan hierarkhi di perusahaan, di

pemerintahan, dan lain-lain. Media ini dapat digantung di dinding

dalam waktu tertentu, sesuai kebutuhan.

Page 56: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

53

1.3.2 Chart Garis Waktu

Chart dalam garis waktu menjelaskan tentang kronologis

beberapa peristiwa, biasanya menceritakan historis perkembangan

dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan transportasi,

perubahan dari satu proses ke proses lain yang dengan mudah dapat

mengambarkan kronologis dari satu sekuensa waktu dari suatu seri

peristiwa (Setiawan, 2008).

1.3.3 Chart Tabulasi

Berisi informasi mengenai angka atau data. Me

media ini digunakan untuk menjelaskan pertumbuhan penduduk

dalam kurun waktu tertentu, atau menjelaskan jadwal keberangkatan

kereta api atau pesawat.

Page 57: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

54

1.3.3. Chart Aliran

Menunjukkan sebuah sekuensa, sebuah prosedur atau proses.

Misalnya menjelaskan mengenai awal pembuatan sabun, atau

penyulingan kayu putih, atau pembuatan minyak goreng, dan lain-

lain.

Jenis Grafik

1.3.4 Grafik

Grafik batang mudah dimengerti karena bentuknya

sederhana. Batang-batang grafik dapat digunakan/ditampilkan

beberapa sekaligus. mudah dibaca dan dimengerti oleh kelompok

usia SD. Tiap batang grafik yang ada dalam grafik batang dapat

digunakan untuk perbandingan.

Page 58: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

55

1. 3.5 Grafik Batang (Bar Graphs)

Mudah dibaca dan digunakan di tingkat SD. Misalnya untuk

melihat perbandingan pertumbuhan tiap tahun dari jumlah siswa di

sekolah. Atau mau mengetahui rata-rata nilai per mata pelajaran

dari masing-masing siswa di kelas.

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3

Series1

Page 59: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

56

1.3.6 Grafik Gambar (Pictorial Graphs)

Grafik ini lebih sukar dibaca dibandingkan dengan grafik

batang. Karena ada kemungkinan membuat gambar orang secara

penuh, setengah atau mungkin seperempat, tergantung dari

kebutuhan. Setiap gambar memiliki makna yang berbeda.

1.3.7 Grafik Lingkaran (Circle Graphs)

Lingkaran yang ada mungkin saja dibagi atas beberapa bagian,

tiap bagian mencerminkan jumlah tertentu. Misalnya kalau seluruh

lingkaran berarti seluruhnya 10

0%, sedangkan jika hanya ½ berarti 50%, dan seterusnya. Setiap

lingkaran yang diarsir diberi warna sehingga memudahkan

memahaminya.

Page 60: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

57

Membuat lingkaran yang variatif dan memberinya dengan

berbagai warna, dapat menjelaskan banyak hal kepada peserta didik,

dan disesuaikan dengan tujuan dari penyajian materi yang

disampaikan.

3. 3 Poster

Media ini bersifat persuasif dan menarik karena menyatukan

gambar, warna dan tulisan/teks. Poster sebaiknya, mudah

mengkomunikasikan dan menarik perhatian. Media ini sering

digunakan untuk pesan khusus. Misalnya guru akan menjelaskan

mengenai biologi tentang siklus hidup makhluk hidup atau

tumbuhan. Media poster dapat dipastikan sangat banyak

menyampaikan materi dan keterangan apalagi ada penjelasan dari

guru dengan ilustrasi yang menarik.

Page 61: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

58

3.4 Bulletin Board

Media display ini sifatnya sangat umum, dapat digunakan

untuk sekelompok orang saja, atau untuk menjangkau populasi yang

lebih banyak.. Dapat diletakkan di tempat yang strategis, sehingga

dapat dilihat oleh siswa dari kelas lain, orangtua atau tamu yang

sedang berkunjung ke sekolah. Media ini sangat efektif untuk

menceritakan berbagai aktivitas atau kegiatan yang ada di

lingkungan sekolah. Misalnya membuat papan besar yang diisi oleh

berbagai kegiatan siswa, satu kelas, atau mewakili kelas Contohnya

papan untuk menempel tugas-tugas siswa, Dampak positifnya juga

dapat dirasakan oleh siswa, guru maupun sekolah.

Page 62: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

59

2. Karakteristik MediaUntuk media teks dan dicetak yang dapat dipinjam atau

diperoleh di perpustakaan, memiliki kelebihan yaitu lebih murah,

dapat dengan mudah untuk diakses, tidak membutuhkan peralatan,

mudah digunakan, dapat dengan mudah dibaca dan tidak terikat

dalam waktu dan tempat. Kelemahan yang mungkin dapat terdeteksi

dari media ini, antara lain, jika pembelajar malas membaca, media

cetak tidak menolong si pembelajar artinya harus memiliki

kebiasaan untuk membaca, idealnya memiliki pengetahuan awal,

misalnya anak kelas 1 SD jika belum dapat membaca sangat tidak

mungkin diberikan secara langsung media cetak/buku.

Dengan kemajuan tekonologi saat ini, dibutuhkan buku-buku

cetak yang seimbang antara penjelasan dan ilustrasi gambar yang

menarik. Beberapa kelemahan media cetak dapat diatasi dan

diminimalkan, jika setiap saat dilakukan perbaikan dan

pengembangan dari materi cetak yang dimaksud.

Page 63: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

60

Media cetak, yang tersedia di perpustakaan, merupakan salah

satu tempat yang nyaman, tempat menimba pengetahuan, sebagai

sumber pusat untuk memproduksi dan menumbuhkan inspirasi bagi

siswa/pembelajar/pendidik/guru.

Untuk media cetak transparansi keuntungannya/media audio

proyeksi dapat digunakan secara lebih praktis dan dapat diulang

pemakaiannya, tidak memerlukan ruangan khusus, pembelajar dapat

melihat sambil belajar/membaca dan lebih mudah dioperasionalkan.

Pada saat menyajikan materi pelajaran, guru dapat langsung

melakukan tatap muka dengan siswa/pembelajar. Kendala yang

muncul dalam menggunakan media transparansi yaitu memerlukan

peralatan media elektronik dan energi listrik, menuntut cara kerja

yang sistematis dan persiapan yang baik sebelum materi disajikan.

Kelebihan dalam menggunakan media audio, antara lain,

menimbulkan imaginatif, individual, relatif lebih murah, dapat

merangsang partisipatif aktif pendengar, sangat bermanfaat jika

digunakan untuk pembelajaran bahasa dan musik, tidak dibatasi

ruang dan tempat, cocok untuk memberikan motivasi

pendengar/pembelajar, sangat membantu dan mendukung siswa

yang lebih dominan dalam hal audio. Misalnya radio, mendengarkan

kaset yang dapat diputar berulang-ulang dan dapat didengarkan

secara kelompok/ individual. Kendala atau kelemahan dari media

ini, antara lain, hanya menimbulkan komunikasi satu arah saja,

artinya tidak bisa memberikan pendapat atau masukan terhadap

materi yang didengarkan/dijelaskan, jika sajian materi tidak menarik

maka tidak dperhatikan, membutuhkan tempat penyimpanan yang

Page 64: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

61

khusus, memerlukan hardware dan software, supaya suara jangan

rusak.

Media proyeksi dan audio visual misalnya film gerak, yang

dapat di putar berulang-ulang. Program televisi, media yang menarik

untuk digunakan. Media ini memungkinkan di putar setiap saat,

apalagi jika ada acara–acara khusus yang dapat ditayangkan untuk

kepentingan pembelajaran dari materi pelajaran tertentu. Dengan

dilakukannya pemakaian TV sangat bermanfaat karena tidak dibatasi

ruang dan waktu, dapat menjangkau siswa yang lebih banyak dalam

satu kali menonton.

Video, dengan menggunakan media ini akan banyak

pengetahuan yang diperoleh oleh pembelajar. Kelemahannya,

memerlukan energi listrik, jika tidak tersedia di lingkungan, sulit

untuk memanfaatkan media tersebut. Umumnya pengguna media ini

menganggap pembelajaran lebih mudah, siswa dikondisikan untuk

menguasai informasi yang dijelaskan, karena lebih menarik dan

termasuk media hiburan.

Slide suara dapat digunakan untuk kelas besar/kelompok

besar. Dapat membuat peserta lebih konsentrasi karena rasa ingin

tahu yang besar, tahan lebih lama dan lebih mudah untuk disimpan.

Kelemahannya adalah gambar-gambarnya lepas, mudah hilang,

hanya menyediakan gambar tanpa suara, pembiayaan untuk

memproduksinya mahal, memerlukan proyektor dan harganya mahal

karena harus dibuat dan disiapkan secara berseri, suku cadang

cenderung semakin sulit diperoleh, sehingga semakin jarang

digunakan.

Page 65: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

62

Taksonomi karakteristik media, perlu juga diperhatikan

sebagaimana yang dikemukakn Rudy Bretz dalam Sadiman, dkk

2008 yaitu suara, visual dan gerak. Sedangkan menurut Briggs,

taksonomi media lebih kepada karakteristik menurut stimulus, atau

rangsangan yang ditmbulkan media itu sendiri. Masih dalam

Sadiman, menurut Briggs mengidentifikasi 13 macam media yang

dapat digunakan untuk proses belajar-mengajar yaitu objek, model,

suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran

terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film,

televisi, gambar dan matriks.

3. RangkumanMedia display yang telah dijelaskan seperti chart, grafik,

poster, bulletin board, adalah media yang sering digunakan karena

harganya relatif murah dibandingkan media lain, dan dapat

digunakan berulang kali.

Page 66: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

63

Chart dapat dikatakan sebagai bentuk presentasi berupa

gambar, grafis yang menginformasikan hubungan-hubungan

kronologis seperti jumlah. Ada beberapa macam chart, misalnya

chart organisasi, chart garis waktu (time line chart), chart klasifikasi

dan chart tabulasi.

Grafik hampir sama dengan bentuk chart tapi grafik hanya

menampilkan bentuk visual dan sejumlah angka. Misalnya berapa

banyak jumlah bayi yang lahir per tahun secara nasional.

Poster lebih menarik karena ada warna dan tulisannya. Media

ini banyak digunakan untuk menyampaikan pesan khusus. Misalnya

jagalah kebersihan, jangan buang sampah sembarangan, ada anjing

galak, dan lainnya.

Bulletin board adalah media display yang sering digunakan

untuk menjangkau lebih banyak orang. Misalnya ada pertunjukan

musik, konser dan kampanye pemilihan presiden. Sering juga

digunakan untuk menempel pekerjaan siswa sehingga yang

melihatnya bukan hanya teman sekelas saja namun teman-teman

kelas lainnya juga serta orangtua murid yang bekunjung ke sekolah.

4. LatihanUntuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi jenis-jenis

media, kerjakan latihan berikut!

1. Jelaskan jenis-jenis media yang mendukung pembelajaran di

kelas/di luar kelas!

2. Jelaskan kenapa media film dan video dapat memberikan

pengalaman belajar yang bersifat kongkrit

Page 67: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

64

3. Buat dan praktikkan beberapa media yang tersedia di lingkungansekolah, atau ada di

4. Sekitar kehidupan Anda sehari-hari, yang dapat digunakan untukmedia pembelajaran disesuaikan dengan materi pelajarantertentu.

Page 68: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

65

BAB 5.MULTIMEDIA DALAM PELAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

1. MultimediaMultimedia menurut Ditto dalam Arias Maret 2009 dan Tay

(2000), mencakup beberapa aspek yang saling bersinergi antara teks,

grafik, gambar statis, animasi, film dan suara. Dalam menyajikan

materi pembelajaran dapat digunakan materi pembelajaran yang

disampaikan dengan menggunakan beberapa media sekaligus.

Dengan harapan, dalam proses pembelajaran akan menghasilkan

dampak yang lebih baik pada pemanfaatan media yang optimal.

Multimedia merupakan media yang dapat digunakan secara

serempak/bersamaan dalam satu waktu tertentu, misalnya ada

gambar, ada grafik, atau media pendukung lainnya. Kendalanya

dalam mempersiapakan dan menggunakan media sangat

membutuhkan waktu untuk persiapan dan untuk

mengoperasionalkannya, dibutuhkan keterampilan-keterampilan

tertentu. Keuntungan menggunakan multimedia, terjadi interakif,

dapat digunakan secara individual/kelompok, lebih fleksibel,

menimbulkan motivasi, ada umpan balik, dan ada kontrol pada

Page 69: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

66

pengguna media. Kelemahan yang mungkin terjadi dalam

menggunakan multimedia yaitu hanya berguna untuk kegiatan yang

telah diprogramkan sebab memerlukan peralatan yang cukup

kompleks, dibutuhkan staf yang mampu mengoperasionalkan

peralatan, membutuhkan tenaga profesional, cenderung kaku dalam

menggunakannya jika tidak ada staf yang mengoperasionalkannya.

Multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan

kata-kata sekaligus gambar (Mayer, 2009). Hooper (2002),

multimedia dalam pembelajaran melibatkan pengguna dalam

aktivitas-aktivitas yang menuntut proses mental di dalam

pembelajaran. Oleh karenanya penting suatu desain instruksional di

dalam multimedia pembelajaran.

Media lain yang sangat mungkin semakin berkembang

adalah pembelajaran dengan E- learning. Kelebihan dari

penggunaan media ini antara lain, untuk saat tertentu dapat

digunakan secara individual, pembiayaan lebih murah bagi

lingkungan yang telah umum menggunakannya, cepat digunakan,

cenderung konsisten, dapat melakukan komunikasi interaktif dan

kolaboratif, sangat mudah digunakan bagi yang sangat terbiasa

menggunakan media ini. Keunggulan media ini jika menggunakan

Page 70: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

67

komputer, dengan mudah dapat bepindah dari gambar satu ke

gambar lainnya, pengguna dan penyaji berusaha untuk beinteraksi

dengan materi yang sedang dibicarakan/dibahas.

Kendala/kelemahan yang mungkin muncul dalam

penggunaan media ini, antara lain, kalau tidak terbiasa

menggunakan media ini/gagap teknologi dapat menimbulkan

frustrasi, sebelum mampu menggunakannya, harus memiliki

kemampuan dasar, minimal mengenal instruksi umum yang terdapat

dalam komputer, atau mampu mengoperasionalkan komputer yang

paling dasar. Jika tidak, sulit untuk melakukannya. Faktor lain yang

kurang mendukung, misalnya jauhnya lokasi sekolah dengan tempat

yang mudah mengakses internet. Karena belum seluruh pelosok

mampu menerima atau ada sinyal untuk menggunakan internet.

Faktor lain yang juga menjadi kendala, bagi yang melakukan e-

learning atau email kalau di rumah dapat mengakses langsung,

harus memiliki perangkat hardware maupun software.

Tujuan utama digunakannya multimedia antara lain, supaya

ada keterlibatan pembelajar dan instruktur/guru dalam rangka

meningkatkan kegiatan belajar. Kita mengetahui bersama

pembelajaran pada waktu lampau yang dominan adalah bahasa lisan

Page 71: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

68

dan tulisan atau pembelajaran konvensional lebih mengutamakan

kedua hal tersebut, pencapaian hasil pembelajaran diharapkan lebih

meningkat, multi media menggunakan berbgai bentuk media,

gambar, teks, grafis, video, suara, musik dan efek suara (Anitah,

2009). Smaldino masih dalam Anitah, mengklasifikasikan

multimedia sebagai berikut:

1 Multimedia kits, merupakan kumpulan bahan-bahan yang berisi

lebih dari satu jenis media yang diorganisasikan untuk satu

topik. Jenis ini termasuk CD-ROM, slides, audiotape, videotape,

gambar diam, model, media cetak, OHT, lembar kerja, gambar,

grafis, objek. Digunakan pembelajar secara individual, maupun

kelompok;

Page 72: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

69

2 Hypermedia, merupakan media yang memiliki komposisi materi-

materi yang tidak berurutan. Media ini mengacu kepada software

komputer yang menggunakan unsur-unsur teks, grafis, video dan

audio yang dapat mempermudah pemakai beralih ke suatu

informasi. Pemakaian dapat memilih cara yang unik sesuai gaya

belajar, befikir, dan cara memproses informasinya;

3 Media interaktif, media yang meminta pebelajar mempraktikkan

suatu keterampilan dan menerima balikan. Media interaktif

berbasis komputer menciptakan lingkungan belajar multimedia

dengan ciri-ciri baik video maupun pembelajaran berbasis

komputer dan merupakan sistem penyajian pelajaran dengan

Page 73: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

70

visual, suara, dan materi video sehingga pebelajar dapat

memberi respon aktif;

4 Virtual reality, media yang melibatkan pengalaman multisensori

dan berinteraksi dengan fenomena sebagaimana dalam dunia

nyata. Pemakai menggunakan komputer untuk melihat jendela

kenyataan.

5 Expert system, paket software yang mengajarkan kepada

pebelajar bagaimana memecahkan masalah yang kompleks,

dengan menerapkan kebijakan para ahli secara kolektif di

lapangan.

Page 74: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

71

2. Rangkuman

Multimedia merupakan penggunaan berbagai jenis media baik

secara beurutan maupun simultan, untuk menyampaikan informasi

atau pesandan tidak harus menggunakan media yang cangih. Bisa

saja mengkombinasikan komputer dengan media tradisional.

Multimedia merupakan penggunaan berbagai jenis media

baik secara berurutan maupun simultan, untuk menyampaikan

informasi atau pesandan tidak harus menggunakan media yang

cangih. Bisa saja mengkombinasikan komputer dengan media

tradisional. Multimedia sebagai presentasi materi dengan

menggunakan kata-kata sekaligus gambar (Mayer, 2009).

Multimedia dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu

multimedia linear dan multimedia interaktif. Multimedia linear

adalah suatu multimedia yang tidak memerlukan alat pengontrol

untuk dapat mengoperasionalkannya. Contonya: televisi, film.

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi

dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, si

pengguna dapat memilih apa yang hendak diprosesnya, milsanya

aplikasi game, pembelajaran bahasa yang menggunakan kaset, dan

Page 75: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

72

media gambar lainnya. Multimedia bermanfaat untuk mencapai

tujuan dari materi pembelajaran yang telah dipersiapkan. sehingga

dengan digunakannya multimedia dalam pembelajaran si pebelajar

dapat lebih memahami materi yang disampaikan. karena dengan

ditayangkannya suatu film tentang fenomena alam

3. Latihan

Berikut ini latihan yang sebaiknya dikerjakan, karena akan

membantu Anda memperdalam materi multimedia dalam

pembelajaran.

1. Apakah dengan menggunakan multimedia, berarti harus

menggunakan peralatan yang canggih?

2. Sewaktu Anda mengikuti KKG atauMGMP. ajak gurunya

berbicara mengenai multimedia adakah guru-guru dalam

mengajar menggunakan multimedia. apakah alasan

menggunakan multimedia?

3. buatlah multimedia dengan memilih satu topik bahasan dari

materi yang Anda siapkan untuk mengajar, tentunya disesuaikan

dengan sarana dan prasarana/fasilitas yagn terssedia.

Page 76: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

73

4. Kendala apa yang dihadapi guru dalam menggunakan

multimedia?

5. Multimedia yang bagaimana membantu guru di dalam

mengajarkan materi/topik/sub topik dalam pembelajaran di

kelas?

Page 77: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

74

BAB 6.

MEDIA YANG UMUM DIGUNAKAN

Guru Bimbingan Konseling /Konselor sebenarnya dapat

menggunakan gambar-gambar atau foto-foto sebagai media

pendukung dalam pembelajaran. Biasanya gambar yang menarik

akan menghidupkan suasana dalam proses belajar-mengajar di kelas

dan dapat membantu ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan

dalam pengamatan, karena selain lebih murah juga mudah di dapat.

Media sebagai pembawa pesan dapat digunakan oleh pengajar/guru

dan juga oleh siswa. Sedapat mungkin media tidak rentan, atau

terlalu beresiko. Media lain yang dapat juga digunakan, misalnya

untuk menjelaskan jumlah penduduk dengan grafik. Ada banyak

keuntungan yang diperoleh anak-anak dengan belajar mengenal

sebutan nilai puluhan ribu, raturan ribu, dan sebagainya, dengan cara

menggunakan tanda pada grafik, atau peta untuk menggambarkan

kepulauan Indonesia dan benua lainnya, agar anak dapat mehamani

betapa luasnya dunia ini.

Sebagaimana telah dijelaskan, media memiliki fungsi yang

cukup kompleks. Salah satunya, media dapat meminimalkan

Page 78: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

75

kendala-kendala dalam menjelaskan materi yang sulit dipahami oleh

pembelajar, menghilangkan dampak negatif dari materi yang akan

digunakan, atau sebagai bahan untuk memotivasi pembelajar dalam

mengikuti aktivitas yang terprogram. Sebagai contoh, guru

pendidikan jasmani dan kesehatan, tidak harus mengajarkan cara

berenang, jika kolam renang di daerah terdekat harus ditempuh

selama 3 jam dan sangat sulit untuk mendapatkan

angkutan/trasportasi. Sebaiknya pembelajar dapat diputarkan film

tentang berenang. Yang paling mungkin untuk dilakukan adalah

mengajarkan lari jarak jauh atau bermain sepak bola, sesuai dengan

kondisi yang tersedia di lingkungan sekolah. Kami pernah

melakukan kunjungan ke wilayah Kalimantan Timur, anak-anak dari

sekolah itu selalu jadi pemenang dalam lomba lari, terlihat dari

seluruh piala di sekolah tersebut adalah kejuaraan lomba lari. Ini

adalah contoh media yang tersedia dan yang paling representatif

adalah lapangan dan jalan panjang yang nyaman bagi anak-anak

melakukan olahraga terutama atletik termasuk balap lari.

Page 79: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

76

1. Benda - benda di sekitarBerbagai jenis benda yang ada di sekitar lingkup

sekolah/rumah dapat digunakan sebagai media. Menggunakan

media secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan, akan dapat

menimbulkan motivasi/gairah dalam belajar dan memungkinkan

proses pembelajaran menjadi lebih hidup. Media yang digunakan

memungkinkan siswa dapat belajar lebih cepat jika sesuai dengan

minatnya. Misalnya, sulit untuk menjelaskan mengenai pelangi

kepada anak-anak yang belum paham mengenai kata-kata yang

abstrak dan sulit dimengerti seperti mempelajari fisika dasar.

Namun, guru/pendidik dapat mengkondisikan siswa, misalnya

memperhatikan lingkungan atau alam, pada saat hujan rintik-rintik

ada matahari, pasti ada pelangi.

Media yang umum dan selalu tersedia di sekitar sekolah,

antara lain papan tulis yang dahulu disebut dengan nama

blackboard, dan yang sekarang disebut dengan whiteboard.

Sekolah di SD tahun 1970-an, guru umumnya memakai blackboard,

guru-guru umumnya pandai membuat gambar, dan tulisan yang baik

di papan tulis, dan jelas terlihat perbedaan dalam menulis halus dan

kasar. Pada masa itu yang paling berperan sabagai media adalah

Page 80: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

77

guru itu sendiri. Media sederhana yang lain dan umum dilakukan

yaitu dengan mengajak siswa terlibat di dalamnya misalnya, untuk

melihat tumbuhan supaya proses tumbuhnya baik, dengan media

sederhana seperti menanam kacang hijau, diberi kapas dan air,

sedangkan yang lainnya, hanya diberi air secukupnya. Hal tersebut

sudah dapat menjelaskan tentang pertumbuhan secara sederhana.

1. Tumbuhan dan Alam di Sekitar

Kreativitas guru mengembangkan dan memanfaatkan

semaksimal mungkin berbagai media yang sederhana di sekitar kita.

Karena dalam pembelajaran yang mendukung terlaksananya

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengharapkan guru

mampu mengembangkan kreativitas dalam menyediakan media

pembelajaran. Belum lagi memenuhi Kompetensi yang terdapat

dalam undang-undang Guru dan Dosen, dimana salah satu

kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi profesional dan

kompetensi pedagogik. Artinya, guru tidak mungkin berdiam diri

saja, tanpa mengunakan berbagai media untuk mendukung

pembelajaran yang berkualitas.

Page 81: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

78

Ada lima pancaindra yang harus diaktifkan dan diberi media,

sehingga ada keseimbangan pemanfaatan indra siswa. Hasil

penelitian dalam Setiawan 2008., dijelaskan bahwa 11 % diperoleh

Page 82: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

79

dari pendengaran, 83 % dari penglihatan, 20 % daya ingat yang

diperoleh dari pendengaran dan 50 % dari apa yang dilihat. Artinya,

media sangat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.

Negara Indonesia terkenal dengan berbagai jenis tumbuh-

tumbuhannya dimana tumbuhan merupakan bagian dari kehidupan

manusia sebagai makhluk hidup. Kita dapat melihat bencana yang

terjadi di Cina, Pakistan dan India bulan Juli 2010, serta di

Indonesia beberapa bulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena ada

perubahan cuaca, faktor lain, dan juga karena manusia kurang

menjaga kelestarian hutan dan alam yang menyediakan tumbuhan

bagi kepentingan manusia. Sebagai contoh jika kita tidak

memberikan tempat hidup orang hutan sesuai dengan habitatnya,

maka lama-kelamaan secara berangur-angsur ada ribuan tumbuhan

akan punah, karena ternyata cara hidup dan pembuangan kotoran

dari oranghutan yang membuat tumbuh-tumbuhan mengalami

pertumbuhan di hutan-hutan, seperti di kalimatan. Dengan cara

menggunakan tumbuhan dalam media pembelajaran, akan

memberikan pengaruh terhadap anak untuk mencintai

lingkungannya.

Page 83: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

80

Alasan-alasan menggunakan tumbuhan sebagai media dalam

pembelajaran antara lain dengan diberlakukanya disentralisasi dalam

pendidikan untuk tingkat PAUD sampai dengan SMA, berarti,

kondisi lokal perlu diperhatikan. Tumbuhan yang terdapat di setiap

wilayah provinsi, daerah kabupaten, adalah potensi yang harus

dimanfaatkan sebagai media. Khusus tumbuhan, setiap tempat pasti

memiliki tumbuhan yang berbeda satu wilayah dengan wilayah

lainnya. Sebagai contoh, Palu di Sulawesi terkenal dengan kayu

hitamnya. Tapi pohon kayu hitam akan segera punah jika penduduk,

dan sekolah tidak melestarikannya. Ada masyarakat yang peduli

terhadap jenis tumbuhan ini, sehingga masyarakat yang mau

menanamnya akan diberikan bibit. Untuk kayu hitam menjadi besar

dan dapat dimanfaatkan membutuhkan waktu lebih dari 7 tahun.

Selama ini masyarakat yang membuat cindramata dengan

menggunakan kayu hitam tidak pernah mengingat untuk menanam

kembali. Cara belajar dengan menggunakan beberapa media

tentunya sesuai dengan kondisi dan lingkungan di mana anak hidup,

diharapkan akan berdampak bagi mereka untuk memelihara alam

dan tumbuha

Page 84: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

81

Page 85: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

82

contoh media pohon yang meranggas, karena faktor usia.

media ini dapat menjadi pelengkap bagi guru, saat menjelaskan

mengenai asupan giji yang cukup pada masa pertumbuhan, atau

topik lain, sehingga siswa dapat mengerti inti materi yang

disampaikan.

3. Budaya Sekitarmedia lain yang dapat digunakan adalah budaya. Indonesia

kaya dengan budayanya. tiap wilayah/daerah memiliki keunikannya

masing-masing dan sangat beragam dan menarik untuk dijadikan

sebagai media dalam pembelajaran. misalnya, batik, tiap wilayah di

Indonesia memiliki budaya batik, dan budaya kesenian yang tidap

tempat berbeda dan unik. seperti gambar berikut ini, budaya

gambang kromong dari betawi. menarik untuk dijadikan media di

kelas. atau batik juga dapat menjadi media dalam pembelajaran.

Page 86: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

83

Page 87: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

84

siswa SD O12 Sunter Agung sedang bermain angklung.

Media angklung sebagai salah satu media yang digunakan untuk

pembelajaran mata pelajaran seni.

4. Barang-Barang BekasPernah ada kepala sekolah marah kepada gurunya karena

guru tersebut sangat rajin mengumpulkan kardus, kertas, gambar-

gambar, dan barang lainnya, yang membuat satu ruangan tersendiri

penuh dengan barang-barang yang sepertinya tidak terpakai. Namun,

Page 88: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

85

dengan sabar guru tersebut menjelaskan manfaat dari berbagai

barang bekas yang dikumpulkan. Siswa membuat hiasan saat

merayakan HUT RI dari bekas minuman aqua, memberinya warna

merah cat. kemudian di gantug dengan manarik dan hasilnya bagus.

Sejak hari itu, kepala sekolah sangat mendukung guru yang kratif

tersebut. Yang dibutuhkan adalah kerjasama dan saling mendukung

pada saat rekan kerja lain di sekolah tidak paham apa manfaat dari

barang-barang bekas yag dikumpulkan.

Ini salah satu media, yang menggunakan bahan bekas dari perca kainuntuk hiasan di sekolah, dapat menjelaskan tentang pentingnya bahan industritekstil, industri kertas untuk kehidupan manusia, dan juga dapat digunakan untukmedia tentang home indutri.

Page 89: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

86

Kertas bekas yang dapat dimanfaatkan untuk pembatas antar ruang atauhiasan di sekolah., sebagai media yang dapat menjelaskan industri kertas, danmanfaatnya bagi manusia

5. Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam

Pemilihan MediaDalam pemakaian setiap media, ada baiknya memperhatikan

faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media

yang paling sesuai dengan ruang lingkup materi, kondisi dari

sekolah serta fasilitas umum yang tersedia di sekolah/lingkungan.

Sangat sulit jika memaksakan media yang hanya mengikuti

perkembangan teknologi yang sedang trend, karena kemungkinan

Page 90: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

87

hasilnya tidak optimal. Bagaimanapun, tiap media yang akan

digunakan harus memperhatikan kondisi kelebihan/keuntungan

maupun kelemahan/keterbatasan jika menggunakan media yang

dimaksud.

Untuk menentukan dan memudahkan pemilihan media yang

paling sesuai dengan kebutuhan dan mendukung pembelajaran,

diharapkan beberapa faktor berikut dapat dipertimbangkan, agar

media yang digunakan benar-benar mendukung pembelajaran yang

yang optimal. Jangan sampai hanya karena media pembelajaran

menjadi tidak optimal. Sebagai contoh, dalam melaksanakan suatu

kegiatan dengan guru-guru di pedalaman, para instruktur berusaha

untuk membuat media dan memanfaatkan media dari guru-guru

yang mengikuti pelatihan. Beberapa dari instruktur memang

menyediakan media yang siap tayang berupa power point atau film.

Namun, tetap saja diantisipasi, supaya kegiatan tetap berlangsung,

tanpa terlalu terikat dengan media yang sedang trend, seperti

membawa laptop, media siap tayang. Sebab, tidak menutup

kemungkinan, generator yang dipakai tidak mampu berfungsi seperti

pemakaian listrik secara umum. Mengingat pada umumnya sekolah-

sekolah tidak memiliki akses langsung dengan listrik sehingga untuk

Page 91: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

88

itu, beberapa faktor berikut hendaknya dipertimbangkan sebelum

menentukan media yang akan digunakan di sekolah, sebagai berikut

ini

1. Faktor pertama berhubungan dengan aspek sarana dan

prasarana. Apakah tersedia sarana dan prasrana yang

mendukung tersedianya media, ruangan yang cukup

representatif untuk digunakan sebagai tempat untuk

menyimpan? Memadaikah cara menyimpannya agar

tetap aman dan tidak mudah rusak. Beberapa

kemungkinan sekolah-sekolah sangat tidak layak disebut

sebagai sekolah, misalnya jumlah murid yang hanya

seratus siswa, terdiri atas kelas satu sampai dengan kelas

enam SD atau sekolah hanya memiliki dua ruangan untuk

belajar. Bagaimana mungkin menyediakan ruangan

khusus untuk penyimpanan media pembelajaran? Ini

hanya salah satu kendala yang kita jumpai di lingkungan

sekolah di beberapa wilayah yang sekolahnya terisolir,

jauh dari tersedianya media yang layak untuk mengajar.

Jangankan untuk mengakses intenet, untuk mendapat

pasokan listrikpun belum tersedia, artinya, belum semua

Page 92: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

89

sekolah dapat menikmati listrik. Jika media yang

digunakan harus menggunakan listrik, belum tentu

semua dapat memanfaatkannya. Walaupun sekolah-

sekolah di pedalaman tidak dapat mengakses internet,

atau tidak ada listrik, guru-guru yang pada awalnya

berpendidikan dan mengetahui media tersebut, bisanya

selalu berusaha untuk tidak tertinggal dalam mengakses

berbagai materi maupun perkembangan yang sedang

trend di lingkungan pendidikan. Namun, tidak sedikit

guru yang kurang termotivasi dan tidak mau

mengembangkan diri dengan berbagai alasan.

Kadangkala sangat minimal dalam menggunakan media.

Kita tahu salah satu media yang sangat berpengaruh

adalah guru itu sendiri sebagai pengajar. Bagaimana

mungkin dapat mempengaruhi murid, jika gurunya juga

tidak melakukan perubahan sikap dalam memanfaatkan

media yang paling mudah diperoleh dan dikembangkan,

yaitu dirinya sebagai media yang hidup. Media adalah

alat yang dapat mempermudah penyampaian materi dan

Page 93: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

90

diharapkan berpengaruh terhadap sikap dalam perilaku

siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dimaksud;

2. Faktor lain yang dapat dipertimbangkan adalah

kemampuan keuangan. Apakah memungkinkan

menyediakan alat elektronik, bagaimana dengan

keuangan sekolah, adakah yang dapat membantu?

Bagaimanapun, ketersediaan dana akan mempengaruhi

penyediaan fasilitas media yang diperlukan. Tentunya,

harus disediakan dana yang cukup memadai;

3. Faktor lainnya, apakah tersedia tenaga teknisi yang

minimal mampu mengoperasionalkan media yang

tersedia. Karena sangat tidak bermanfaat, kalau media

elektronik tidak dapat difungsikan. Setidaknya SDM

yang dimaksud mampu membaca manual book yang

tersedia. Ada banyak sekolah di pedalaman mempunyai

media-media yang hanya tersusun dan tersimpan dengan

rapi di lemari, dengan alasan takut rusak sebab tidak ada

yang bisa menggunakannya, tidak tersedia listrik, dan

alasan-alasan lain yang sebenarnya dapat diatasi jika ada

kemauangan dan keinginan untuk melakukan perubahan

Page 94: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

91

dalam belajar-mengajar. Pada waktu terjadi konflik di

wilayah Ambon, ada banyak media untuk olahraga yang

dikirimkan oleh negara-negara donor, namun sayangnya,

barang-barang tersebut tetap saja tersimpan dengan baik

di dalam kotak yang sangat bagus, sehingga merasa

sayang untuk digunakan. Hal lain yang membuat media

tersebut tidak dapat digunakan, misalnya, tidak ada

lapangan yang dapat digunakan untuk bermain bola,

sebab suasana dan lingkungan pada waktu itu belum

bersahabat, dan guru-guru kurang bersemangat untuk

mengajar dengan alasan psychologis yang dapat diterima.

Negara donor yang memberikan materi/media tersebut,

kurang paham kebutuhan yang paling mendasar untuk

wilayah konflik. Kehadiran kami di sekolah-sekolah

tersebut setelah satu setengah tahun konflik berakhir,

ternyata tetap saja media tersebut belum digunakan;

4. Faktor ke empat, mempertimbangkan media yang cocok

dengan pengajaran individual dan kelompok, bagaimana

dengan kondisi dari peserta didik. Misalnya, ada materi

pelajaran mengenai kesehatan. Tentunya dapat

Page 95: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

92

diputarkan film, jika memungkinkan ada dokter atau

bagian kesehatan yang mampu menjelaskan mengenai

materi tersebut. Jika tidak, dapat juga melibatkan

orangtua siswa, karena ada saja yang memiliki

kompetensi tersebut, dari lingkungan para medis;

5. Ketersediaan tenaga profesional, jika media yang

digunakan membutuhkan keahlian khusus dalam

menggunakannya. Untuk itu, dibutuhkan sumber daya

manusia yang profesional untuk dapat memfungsikan

media yang dimaksud. Per diperhatikan penggunaan

media yang sesuai dengan kemampuan sekolah,

kemampuan sumber daya manusia yang tersedia di

sekolah, optimaliasai manfaat dari media yang

digunakan, apakah mudah untuk mengaksesnya, apakah

sekolah memiliki biaya untuk memperoleh media yang

dimaksud, apakah ada yang mendukung ketersediaan dari

media yang akan dimiliki;

6. Motivasi dari para pengajar dalam memanfaatkan dan

mengoptimalkan berbagai media yang tersedia di

lingkungan terdekat dengan sekolah;

Page 96: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

93

7. Peran kepala sekolah dalam mengkondisikan guru dan

pembelajaran yang kreatif dengan media yang tersedia;

8. Media harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai;

9. Kreativitas dan inovasi dari guru-guru dalam

memanfaatkan berbagai sumber media yang tersedia.

6. Keuntungan menggunakan Media dalam

Pelayanan Bimbingan konselingAda banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam

penggunaan media dalam proses pembelajaran, antara lain:

Ø Memperjelas pesan yang disampaikan;

Ø Lebih efektif dalam memberikan penjelasan yang

sulit dipahami;

Ø Memotivasi peserta didik dan membangkitkan rasa

ingin tahu;

Ø Memungkinkan pembelajaran secara individual.

Misalnya, jika di rumah ada komputer, slide show,

siswa dapat memutar kembali.

Page 97: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

94

Namun, tidak menutup kemungkinan ada kendala-kendala

yang dapat menghambat, misalnya dana yang terbatas, tidak ada

motivasi dari guru maupun kepala sekolah dalam mengoptimalkan

media pembelajaran yang tersedia, keterbatasan ruang dan tempat

juga mempengaruhi. Karena guru-guru yang karatif, sering kali

membutuhkan ruang, tempat untuk mengekspresikan

kemampuannya dalam membuat media.

7. AplikasinyaKegiatan belajar-mengajar di sekolah dikodisikan untuk

dapat mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi yang

menyenangkan, menyediakan pengalaman belajar yang beragam.

Untuk menyelenggarakannya, dukungan media dibutuhkan dan

diperlukan. bagaimanapun, peran dan fungsi media sebagai media

perantara untuk menjelaskan materi pelajaran sangat membantu,

semakin menyempurnakan paparan materi yang akan dijelaskan.

perlu diketahui, ada banyak kompetensi yang ditentukan dan

diharapkan dapat nyelesaikan setiap bagian dari standar kometensi

maupun standar kompetensi yang diharapkan, dapat berupa sikap,

hasil pemikiran, brtindak sebagai hasil perwujudan dari pengetahuan

dan keterampilan yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung.

Page 98: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

95

Komponen yang terdapat dalam silabus yang digunakan

untuk dapat mengukur ketercapaian materi pembelajaran salah satu

indikator yang diisi guru adalah mengenai media yang digunakan

saat menyajikan materi pelajaran. sering kali yng tercatat hanya

media gambar, tanpa ada penjelasan yang jelas, misalnya gambar

tentang apa. Uraian model-model pembelajaran yang diluncurkan

oleh dinas pendidikan, memberikan banyak contoh pembuatan

media pembelajaran. kembali lagi penekananya disesuaikan dengan

situasi dan kondisi siswa. usia atau kelas berapa mereka, materi

mengenai pelajaran apa. Sebagai contoh, guru sering kewalahan dan

bigung bagaimana mengajar membaca dengan tepat dan cepat, tanpa

mengurangi mutu proses. karena di lingkungan sekolah di

perkebunan kepala sawit, tidak seluruh anak-anak yang masuk SD

meliwati TK/PAUD. kondisi ini dapat menjadi beban bagi guru, jika

guru tidak kreatif dalam mengajar. karena di perkebunan

keterlibatan orangtua dalam mendidik anak, sangat minimal,

mendidik di sekolah yang berhubungan dengan pelajaran menjadi

tanggung jawab guru.

Matiru dkk (1995), memaparkan secara luas, bagaimana

seorang guru dapat mengajar dengan baik, melakukan tugas dan

Page 99: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

96

tanggung jawabnya seoptimal mungkin dengan memperhatikan:

proses pembelajaran, bagaimana mendesain pembelajaran, metode

dan pemanfaatan fasilitas media yang tersedia di institusi (sekolah),

program yang telah disiapkan, tujuan dari setiap materi/pokok materi

yang akah diulas. Guru adalah arsitek yang mendesain, sehingga

bagian demi bagian bekerja secara sinergi dalam pembahasan.

materi pembelajaran dengan mengoptimalkan berbagai potensi yang

tersedia. contoh yang dipaprakan oleh Matiru di wilayah Nairobi

Africa. bagaiman setiap pengajar dapat menggunakan body

language dalam mengajar. misalnya: ekspresi wajah. Kita harus

mampu menyeleksi media yang paling sesuai dengan kebutuhan dari

pembelajaran yang sesuai dengan materi. Ada individu, yang tidak

memerlukan media teknologi yang berkembang saat ini, tapi mampu

menjelaskan dengan verbal setiap bagian dari materi dengan cara

sistematis dan membuat peseta/siswa kagum dan menikmati proses

pembelajaran yang berlangsung. Masih pendapat Matiru dkk,

bahwa setiap media yang digunakan memiliki dampak terhadap

proses yang berlangsung.

untuk itu, kembali diingat media disesuaikan dengan kemampuan

guru, sekolah, lingkungan, siswa dan tujuan dari proses belajar yang

Page 100: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

97

akan dilaksanakan. Sebagaimana telah dijelaskan, media adalah

perantara yang membantu memperjelas materi pelajaran yang akan

disampaikan kepada peserta didik.

Masih dalam Matiru dkk, untuk dapat menjadi “teach your

best”, tidak hanya memikirkan media. Namun, harus ada sinergi anta

komponen terakit dalam pengajaran. Mulai dari program pengajaran

yang disiapkan, media dan strategi pengajaran yang digunakan, serta

seperti apa kondisi dari peserta/pebelajar. Apakah media yang

digunakan semakin menyenangkan proses pembelajaran,

mendukung tujuan dan lainnya. Dengan kata lain media apa ssja

yang digunakan seharusnya bermanfaat dan menimbulkan dampak

positif terhadap pebelajar. Mulai dari adanya perubahan dalam

sikap. Pengalaman guru di pedalaman perkebunan kelapa sawit,

seperti uraian berikut. Sekolah berdiri di atas tanah sekitar 5000

meter. Sekolah ini terdiri dari 700 siswa, mulai dari SD kelas satu

smapai SMP. Yang jadi masalah siswa sering kali membuang

sampah di sembarang temapat. Jadi dapa db yang tadinya

membuang sampah sembarangan. Awalnya, jika siswa membuang

sampah sembarang maka hukuman yang dilakukan adalah

menmungut semua sampah yang berserakan, itu kalau gurunya lihat.

Page 101: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

98

Semantara sekolah tidak mempunyai pesuruh yang khusus untuk

menyapu halaman. Guru memutar film mengenai damapk dari

sampah yang tidak dibuang pada tempatnya. Dalam materi tersebut

siswa menyadari ternyata bukan hanya tidak indah dipandang mata,

namun bisa merusak lingkungan, kalau sudah berserakan dapat

menimbulkan penyakit, sebab banyak lalat di sekita sekolah. Siswa

juga dikondisikan untuk membuang sampah pada tempat yang sudah

disediakan. Dan perubahan yang positif , karena siswa akhirnya

menyadari bahwa mereka juga memiliki andil untuk memelihara

lingkungan.

Faktor berikut hendaknya dipertimbangkan sebelum menentukan

media yang akan digunakan di sekolah. Faktor pertama

berhubungan dengan aspek sarana dan prasarana. Apakah tersedia

sarana dan prasrana yang mendukung tersedianya media, ruangan

yang cukup representatif untuk digunakan sebagai tempat untuk

menyimpan? Memadaikah penyimpananya agar aman, dan tidak

mudah rusak apabila sekolah terisolir, jauh dari media yang layak

untuk mengajar.

Faktor lain yang dapat dipertimbangkan, kemampuan

keuangan. Apakah memungkinkan menyediakan alat elektronik,

Page 102: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

99

bagaimana dengan keuangan sekolah, adakah yang dapat membantu.

Bagaimanapun, ketersediaan dana akan mempengaruhi penyediaan

fasilitas media yang diperlukan. Tentunya, harus disediakan dana

yang cukup.

Faktor ke empat, mempertimbangkan media yang cocok

dengan pengajaran individual, kelompok, bagaimana dengan kondisi

dari peserta didik. Misalnya, ada materi pelajaran mengenai

kesehatan. Tentunya dapat diputarkan film, jika memungkinkan ada

dokter atau bagian kesehatan yang mampu menjelaskan mengenai

materi tersebut. Jika tidak dapat juga melibatkan orangtua siswa,

karena ada saja yang memiliki kompetensi tersebut, dari lingkungan

para medis.

Ketersediaan tenga profesional, jika media yang digunakan

membutuhkan keahlian khusus dalam menggunakannya. Untuk itu,

dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional untuk dapat

memfungsikan media yang dimaksud. Diperhatikan penggunaan

media yang sesuai dengan kemampuan sekolah, kemampuan sumber

daya manusia yang tersedia di sekolah, optimliasai manfaat dari

media yang digunakan, apakah mudah untuk mengaksesnya, apakah

sekolah memiliki biaya untuk memperoleh media yang dimaksud,

Page 103: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

100

apakah ada yang mendukung ketersediaa dari media yang akan

dimiliki. Tenaga teknisi yang minimal mampu mengoperasionalkan

media yang tersedia. Karena sangat tidak bermanfaat, kalau media

elektrnik tidak dapat difungsikan,. media-media yang digunakan

tersusun dan tersimpan dengan rapi di lemari, karena alasannya

takut rusak, tidak ada yang bisa menggunakannya, tidak tersedia

listrik, dan alasan-alasan lain yang sebenarnya dapat diatasi jika ada

kemauangan dan keingan untuk melakukan perubahan dalam belajar

Motivasi dari para pengajar dalam memanfaatkan dan

mengoptimalkan berbagai media yang tersedia di lingkungan

terdekat dengan sekolah, peran kepala sekolah dalam

mengkondisikan guru dan pembelajaran yang kreatif dengan media

yang tersedia, media harusnya relevan dengan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, kreativitas dan inovasi dari guru-guru dalam

memanfaatkan berbagai sumber media yang tersedia.

Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam

penggunaan media dalam proses pembelajaran, antara lain

memperjelas pesan yang disampaikan. Lebih efektif dalam

memberikan penjelasan yang sulit dipahami,memotivasi peserta

didik, dan membangkitkan rasa ingin tahu,Memungkinkan

Page 104: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

101

pembelajaran secara individual. Misalnya, jika di rumah ada

komputer, slide show, siswa dapat memutar kembali.

Latihan

Kerjakan latihan berikut, untuk memperkaya dan menambah

pemahaman Anda untuk aplikasi media pendidikan dalam praktek

mengajar.

1. Faktor-faktor apa saja yang dapat dipertimbangkan dalam n

menentukan media dalam pembelajaran, dan kenapa harus

mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.

2. kendala apa sebenarnya yang dapat menghambat krativitas

guru dalam mempersiapkan media pembelajaran di sekolah, dapat

didiskusikan dengan rekan guru lainnya.

3. keuntungan yang dapat diperoleh dalam mengajar, jika guru-

guru menggunakan media dalam pembelajaran.

1. Silahkan membuat media, dengan cara yang paling sederhana,

disesuaikan dengan materi/bahan ajar

2. Buat juga media yang memerlukan ketrampilan ekstra,

misalnya: membuat rekaman beberapa jenis suara burung,

atau suara alam, seperti hujan, angin kencang, dan jenis suara

lain, sehingga siswa dapat membedakan.. Untuk

melakukannya membutuhkan kesabaran, semoga sukses.

Page 105: MODUL MEDIA, MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN

iii

Daftar Pustaka

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Cetakan ke dua Surakarta: Yuma Pustaka.

Dabbagh dan Rirland. 2005. Online Learning. Concepts, Strategies and Appication. New

Yersey: Person, Merrill Prentice Hall.

Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2005. Arah Pengembangan

Mananjemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Deparetemen Pendidikan

Nasional.

Limbong, Mesta. 2008/2009. Laporan Hasil Observasi di Sekolah di Perkebunan

Kelapa Sawit di Beberapa Wilayah di Indonesia. UKI: Tidak dipublikasi.

Mayer, Richard. 2009. Multimedia Learning. Jogyakarta: Pustaka Jaya dan ItsPress.

Matirum Mwangi. 1995. Teach Your Best. Germany: University of Kassel.

Mustolih. 2009. Multi Media dalam Pembelajaran. WWW://mustolihbrs.

Parapak, dkk. 2008. Nusantara 21 Kerangka Konseptual. Jakarta: Yayasan Litbang

Telekomunikasi Informatika (YLTI).

Pramono, Gatot. 2008. Pemanfatan Multimedia Pembelajaran. Jakarta:Pusat

Teknologi Informasi dan komunikasi. Depdiknas.

.Pribadi dan Katrin.2009.Media Teknologi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sadiman, A, Haryono, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Materi

Setiawan, dkk. 2008. Komputer dan media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wayan S. 2007. Landasan Media Pembelajaran. Mat. Workshop. Universitas Pendidikan

Ganesha.