Modul Massa Air
-
Upload
donny-arifyanto -
Category
Documents
-
view
885 -
download
5
Transcript of Modul Massa Air
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 1/16
PRAKTIKUM II
MASSA AIR
I. TUJUAN
Setelah mengerjakan tugas-tugas praktikum ini, diharapkan para praktikan dapat:
Memahami pengertian dasar tentang massa air untuk mengidentifikasi massa air.
Mengetahui kestabilan dan gerakan massa air pada suatu perairan.
Menentukan posisi massa air dengan massa air lainnya.
II. TEORI
A. Pendahuluan
Massa air adalah suatu volume besar perairan yang mengandung air laut dengan
densitas yang berbeda dengan perairan lain disekitarnya. Massa air dapat diikuti jejak
gerakannya sampai pada sumbernya. Massa air dibentuk oleh suatu interaksi antara air
dengan atmosfer, serta dapat dibentuk oleh percampuran dua atau lebih dari dua tipe air.
Massa air memperoleh sifat-sifatnya di permukaan, hal ini dikarenakan massa air
mempunyai suhu dan salinitas yang spesifik. Oleh karena perbedaan densitasnya massa air
tidak bercampur dengan mudah bila mereka bertemu. Biasanya massa-massa air ini
mengalir di atas atau di bawah massa air yang lain. Massa air yang ringan mengalir di atas
massa air yang berat. Karena suhu dan salinitas merupakan sifat air yang konservatif maka
massa air dapat mempertahankan sifat-sifatnya untuk jarak jauh dan waktu yang lama.
Para ahli oseanografi memberi nama massa air menurut posisi mereka di laut. Di
lintang menengah dan tropis ada lima massa air yang umum yaitu:
1. Surface water (massa air permukaan), sampai kedalaman 200 m.
2. Central water (massa air pusat), sampai ke dasar (batas bawah) thermocline;
bervariasi terhadap lintang.
3. Intermediate water (massa air pertengahan), sampai ke kedalaman sekitar
1500 m.
4. Deep water (massa air lapisan dalam), di bawah Intermediate water tetapi
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 2/16
tidak sampai ke dasar, sampai ke kedalaman 4000 m.
5. Bottom water (massa air dasar), air yang berada di dasar laut.
Suatu massa air dapat ditentukan dengan menggunakan diagram T-S yang ditandai
dengan sekelompok harga yang bisa diplot seperti garis atau kurva.
Massa air akan bergerak dari densitas yang rendah ke densitas yang lebih tinggi.
Massa air tersebut akan turun menuju suatu kedalaman yang ditentukan oleh densitasnya,
relatif terhadap air yang berada di atas dan di bawahnya.
B. Identifikasi Massa Air
Faktor penting dalam mengidentifikasi suatu massa air adalah temperatur dan
salinitasnya. Proses bercampurnya massa air dengan air disekelilingnya sangat lambat. Hal
ini dikarenakan massa air cenderung untuk mempertahankan temperatur dan salinitas
semula. Pengidentifikasian massa air sangat penting karena akan memberikan informasi
daerah sumber, sirkulasi di lapisan dalam dan kecepatan bercampurnya air yang berbeda
densitasnya.
Karakteristik massa ditentukan oleh proses-proses pemanasan, pendinginan,
pembentukan es, penguapan dan pengenceran yang semuanya terjadi di permukaan
dimana massa air terbentuk.
• Massa air paling berat (dan yang paling dalam) terbentuk oleh kondisi permukaan
yang menyebabkan air menjadi dingin dan asin (proeses pendinginan dan
pembentukan es di daerah kutub).
• Massa air dekat permukaan, lebih hangat dan kurang asin. Terbentuk di daerah
dimana presipitasi melebihi evaporasi (P>E).
• Massa air di kedalaman intermediate, densitasnya pertengahan.
• Massa air yang dingin yang berada di bawah termoklin, variasi suhu dan salinitasnya
lebih kecil dibandingkan massa air permukaan.
Ada dua istilah yang perlu diperhatikan yakni :
¬ Water type (tipe air) : mempunyai satu harga T dan satu harga S, misalnya air
Laut Tengah.
¬ Water Mass (masa air) : mempunyai range Salinitas dan Suhu tertentu.
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 3/16
Didalam diagram T-S water type merupakan suatu titik sementara water mass
merupakan porsi (bagian) dari kurva T – S yang mempunyai range suhu dan salinitas
tertentu. Pencampuran dari 2 atau lebih water type membentuk massa air (water mass).
Sirkulasi termohalin merupakan fungsi dari temperatur dan salinitas. Dimana, lapisan
ini berada di lapisan dalam yang gerakan airnya terdapat pada kedalaman tertentu, dan
hampir terpisah secara sempurna dari arus permukaan. Sirkulasi termohalin ditimbulkan
oleh perbedaan densitas dan niali salinitas serta temperaturnya.
C. Percampuran Massa Air
Misalkan dua massa air homogen saling bertumpang tindih satu dengan lainnya.
Massa air I yang mempunyai suhu yang tinggi, salinitas rendah meliputi kedalaman 0 – 100 berada di atas massa air II yang mempunyai suhu rendah, salinitas yang tinggi
meliputi kedalaman 100 – 300 m. Di dalam diagram T – S kedua massa air ini atau
tepatnya kedua tipe air ini digambarkan sebagai titik-titik yang berbeda koordinatnya.
Kondisi sebelum dan setelah bercampur diperlihatkan pada gambar 2.1. Sebelum terjadi
proses pencampuran kita melihat suatu bidang antara yang tajam antara massa air I dan
massa air II. Setelah terjadi pencampuran bidang antara ini menjadi smooth dan kurva T-S
menjadi suatu garis lurus.
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 4/16
Gambar 2.1. Percampuran dari dua massa air.
Kita dapat memperluas percampuran dua massa air menjadi percampuran tiga massa
air.
Bayangkan tiga massa air yang homogen saling tumpang tindih satu dengan yang lain.
Ketiga massa air berada pada lapisan 200 – 600 m, 600 – 1000 m dan 1000 – 1400 m. Kita
anggap massa air di lapisan pertengahan dan lapisan dalam mempunyai suhu yang sama
tetapi salinitasnya berbeda. Profil suhu dan salinitasnya diperlihatkan pada gambar 2.2a
dan 2.2b. Sementara diagram T – S nya diperlihatkan pada gambar 2.2c. Diagram 1 pada
gambar 2.2 menyatakan kondisi sebelum bercampur sementara diagram 2 dan 3
menunjukkan urutan dari tahapan percampuran. Sebelum bercampur (tahap I) ketiga
massa air dinyatakan oleh tiga titik di dalam diagram T – S 3 tipe air. Saat terjadi
percampuran (tahap 2) bidang antara yang tajam di antara massa air menjadi daerah
transisi, batas-batas yang tajam menjadi smooth. Air dengan karakteristik antara 400 – 800
m dan antara 800 – 1200 m tampak di dalam diagram T – S. Lapisan air pertengahan
dengan salinitasnya yang rendah tampak jelas kelihatan. Ini dikenal sebagai core water
(air inti) dan tampak di dalam diagram T – S sebagai titik yang tajam. Tatkala core water
terus dipengaruhi oleh percampuran lapisan atas dan lapisan bawah, sudut yang tajam
pada diagram T – S mulai terkikis dan plot T – S pada tahap 3 tidak tampak lagi sudut
yang tajam tetapi sudah berbentuk kurva. Pada tahap 3 ini ciri-ciri core water dari lapisan
pertengah masih terlihat walaupun sudah tererosi karena proses percampuran.
Dari diagram T dan S kita bisa melihat besarnya pencampuran yang terjadi dan
menentukan porsi atau prosentase dari massa air yang bercampur. Misalkan dua type air
dengan T dan S yang berbeda bercampur membentuk massa air dengan T – S yang tertentu.
Pencampuran dua type air ini digambarkan dengan suatu garis lurus dalam diagram T – S
dan massa air yang terbentuk oleh pencampuran terletak pada garis lurus tersebut.
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 5/16
Disini kita ingin mengetahui berapa besar porsi (prosentase) dari dua tipe air tersebut
dalam membentuk massa air baru lewat proses pencampuran. Misalkan massa air I (T1, S1)
bercampur dengan massa air II (T2, S2) membentuk massa air R (TR, SR). (gambar 2.3)
Gambar 2.2 Percampuran tiga tipe air
Gambar 2.3. Penentuan porsi massa air I dan massa air II dalam membentuk massa air R
menggunakan diagram T dan S
Dalam kasus percampuran tiga massa/type air, massa air hasil percampuran (R) di
dalam diagram T – S terletak di dalam segitiga yang dibentuk oleh penyatuan titik-titik
yang mewakili massa air I, II dan III.
Jika suhu dan salinitas massa air R (TR, SR) diketahui dari pengukuran, secara grafis
kita dapat menentukan berapa persen kontribusi massa air I, II dan III dalam membentuk
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 6/16
R. Hal ini diperlihatkan pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Penentuan prosentase massa air I, II dan III dalam membentuk massa air R.
D. Densitas dan Faktor Densitas
Temperatur, salinitas dan tekanan adalah faktor-faktor yang menentukan densitas,
yang diukur dalam g/cm
3
. Densitas air laut (ρ) selalu berada di antara 1.0 g/cm
3
<ρ< 1.1 g/cm
3
,sehingga lebih baik digunalan faktor densitas dalam perhitungan temperatur dan salinitas (dengan
mengabaikan tekanan) dan ditulis dalam bentuk matematis, yaitu :
σt = (densitas - 1) x 1000
Sebagai contoh, sampel air laut dengan densitas 1.02594 akan mempunyai σ t = 25.94.
Pencampuran dua tipe dengan densitas yang sama tetapi berbeda temperatur dan salinitasnya akan
menghasilkan massa air yang lebih padat dari kedua massa air yang temperatur semula. Proses
pencampuran ini dikenal sebagai cobaling (penyatuan).
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 7/16
Gambar 2.5. Pencampuran dua massa air dengasn densitas yang sama tetapi suhu dan salinitasnya
berbeda membentuk massa air baru dengan densitas yang lebih besar.
E. Kestabilan
• Stabil
Suatu massa air dikatakan stabil bila massa air tersebut dipindahkan, ia akan kembali ke
posisi semula.
• Netral
Suatu massa air dikatakan netral jika tidak ada perpindahan.
• Tidak Stabil
Suatu massa air dikatakan tidak stabil jika masssa air tersebut berpindah dan tidak
kembali ke posisi semula.
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 8/16
Dimana E adalah stabilitas jika :
E < -10-8
: tidak stabil
-10-8 < E < 108 : netral
E > 10
8
: stabil
F. Pergerakan Massa Air
Dalam melacak pergerakan massa air, kita dapat merincikan massa air tersebut dengan suatu
nilai σt tertentu. Dengan menggunakan data yang direkam stasiun-stasiun (data kedalaman,
temperatur dan salinitas) dapat digambarkan kurva-kurva T-S dari tiap stasiun yang
memiliki hubungan kronologis dari pergerakan massa air tersebut.
Untuk melacak gerakan massa air dengan cara membandingkan beberapa diagram T-Sdari suatu perairan.
Gambar 2.5. Contoh Diagram T-S suatu perairan
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 9/16
Penjelasan :
1. Kurva T-S yang diplot berdasarkan data suhu dan salinitas yang baik akan
berupa kurva yang smooth. Bila kurva T-S yang diperoleh dari data lapangan tidak
“smooth” maka kita dapat mengatakan bahwa data tersebut salah atau tidak baik
(gambar 3.2).
2. Contoh penggunaan
diagram T-S untuk mengidentifikasi massa air. Dalam contoh ini kita akan mencoba
mengidentifikasi 3 massa air yaitu Antarctic Bottom Water (AABW), Antarctic
Intermediate Water (AAIW), dan North Atlantic Deep Water (NADW). Karakteristik
ketiga massa air tersebut diatas, adalah sebagai berikut :
AABW -0.50C – 0
0C 34.6 – 34.7
0 / 00
NADW 20C – 4
0C 34.9 – 35
0 / 00
AAIW 30C – 4
0C 34.2 – 34.3
0 / 00
Secara umum kita dapat menyatakan AABW dicirikan oleh suhu yang rendah,
NADW dicirikan oleh salinitas yang tinggi dan AAIW dicirikan oleh salinitas yang
rendah.
Gambar 2.6. Contoh diagram T-S smooth dan tidak smooth
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 10/16
III. ALAT PRAKTIKUM
1. Alat tulis
2. Diagram temperatur dan salinitas (T-S)
3. Data kedalaman, temperatur dan salinitas
4. Mistar
5. Odv
6. Grapher
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 11/16
V. TUGAS PRAKTIKUM
5.1 Identifikasi Massa Air
5.1.1 Penentuan Densitas
Dari data stasiun awal (kedalaman, temperatur dan salinitas), plot-lah nilai T (temperatur) dan S
(salinitas) pada diagram monogram.Titik yang anda plot tersebut adalah nilai densitas (σ t). Tarik
garis melalui σt tegak lurus σt+1, maka jarak dari σx ke σt adalah a dan jarak σx ke σt+1 adalah b.
Dimana σt dihitung dengan :
σt= σx + a/b (σx+1 – σx)
5.1.2 Kemudian buatlah kurva T-S
5.1.3 Buatlah envelope kelompok dengan cara menggabungkan kurva T-S masing-masing
anggota, kemudian tarik garis yang mewakili titik terluar dan terdalam dengan halus.
Kemudianlukislah kurva T-S stasiun pada envelope tersebut. Gunakan kertas kalkir.
5.1.4 Dari hasil 5.1.3, tentukan salinitas maksimum I, maksimun II, minimum I dan
minimun II.
5.1.5 Buatlah kurva densitas terhadap kedalaman dari stasiun anda.
5.1.6 Tentukan kestabilan pada tiap-tiap kedalaman stasiun anda.
5.1.7 Buatlah tabel untuk setiap stasiun, sbb:
H
(m)
T
(°C)
S (‰) a
(cm)
b
(cm)
σt σx σx+1 E Ket
Keterangan : Stabil, netral dan tidak stabil
5.2 Kurva Distribusi Temperatur dan Salinitas
5.2.1 Buatlah kurva temperatur vs kedalaman dari stasiun anda lalu tentukan lapisan mixed
layer, termoklin dan deep layer.
5.2.2 Buatlah kurva salinitas vs kedalaman lalu tentukan lapisan haloklin dan
homohalinnya. Cantumkan pula skalanya.
5.4 Pergerakan Massa Air
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 12/16
Dalam tugas ini anda diminta untuk melacak pergerakan massa air dari suatu selat yang dangkal
menuju lautan lepas dalam. Kita cirikan massa air selat tersebut dengan harga σ t tertentu di
kedalaman tertentu.
5.4.1 Dari empat data stasiun yang anda terima, plot-plotlah harga T-S masing-masing
stasiun pada diagram T-S monogram yang diberikan.
5.4.2 Dari ketiga kurva T-S yang anda hasilkan, analisislah pergerakan massa air tersebut (
jelaskan denagn gambar pernyataan anda pada gambar penampang perairan yang diberikan ).
5.5 Kestabilan
5.5.1 Asumsikan bahwa profil ini berasal dari sebuah basin yang dalam bersebelahan
dengan laut lepas. Harga temperatur dan salinitas untuk beberapa kedalaman air yang terdapat
pada pinggir sill diberikan oleh tabel yang akan diberikan dan dilukiskan pada diagram T-S.
Hitung harga σt pada tiap kedalaman. Gunakan kurva T-s monogram.
5.5.2 Gambarkan pada gambar yang diberikan, bagaimana air akan bercampur diseluruh sill
dan jelaskan.
VI. ANALISA
Analisalah setiap point dari pengolahan data yang anda kerjakan.
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang anda peroleh dari modul massa air.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
• Batt, J.J, Oceanography Exploring The Planet Ocean, Dvan Nostan Company, 1978.
• Hadi, Sarwan. Diktat Kuliah Oseanografi Fisis Lanjut. Bandung. ITB.
• Mustafa, Badrul, Kondisi Massa Air di laut Sulawesi, Teluk Tomini dan Laut Maluku,
Tugas Akhir Jurusan Geofisika dan Meteorologi, ITB, 1984.
• Warnadi, Nasija, Sebaran Temperatur dan Salinitas di lautan secara global, Kolokium
Jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB, 1980.
• Wrtki, Klaus, Naga Report II, La Jolla, California, Scripps Institution of
Oceanography, 1980.
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 13/16
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA
MODUL III
MASSA AIR
OLEH
NAMA NIM
ASISTEN
WIDYA SAFITRI K2E 009 003
RESTU WARDANI K2E 009 022
SIGIT KURNIAWAN JATI K2E 009 037
RADEN BIMA YOGABARATA K2E 009 041
KASTIYAN YUDHA P. K2E 009 052
SITI ZULAYKHA K2E 009 056
LUCKY KRISTI K2E 009 061
LABORATORIUM OSEANOGRAI FISIKA
PROGRAM STUDI ...
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 14/16
SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN
1. Cover
2. Lembar Penilaian dan Pengesahan
No. Keterangan Nilai
1. Tujuan2. Tinjauan Pustaka
3. Data dan Pengolahan Data
4. Analisis
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran
8. Bonus
Total
Semarang, tgl/bln/tahun
Asisten
Nama
NIM
Praktikan
Nama
NIM
Mengetahui,
Dosen Praktikum
Indra Budi Prasetyawan,S.Si.M.TNIP.19791003 200312 1 002
3. Tujuan Praktikum
4. Dasar teori
5. Data dan Pengolahan Data
6. Analisis
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 15/16
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Penilaian dan Pengesahan
Daftar Isi
BAB I TUJUAN PRAKTIKUM
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian Massa Air
2.2 Identifikasi Massa Air
2.3 Densitas dan Faktor Densitas
2.4 Percampuran Massa Air
2.5 Pergerakan Massa Air
2.6 Kestabilan2.7 Diagram T-S
2.8 Karakteristik Massa Air Pasifik
2.9 Karakteristik Massa Air Hindia
BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Identifikasi Massa Air
3.2 Pergerakan Massa Air
3.3 Kestabilan
3.4 Diagram T-S
BAB IV ANALISIS
4.1 Identifikasi Massa Air
4.2 Kurva Distribusi Diagram TS
4.3 Pergerakan Massa Air
4.4 Kestabilan
4.5 Tipe Karakteristik Massa Air Perairan Kendari
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Diagram TS Identifikasi Massa Air
Kalkir
Gambar Pergerakan Massa Air
Gambar Kestabilan Sill
Kurva T vs H
Kurva S vs H
Kurva σt vs H
Diagram TS Kestabilan
5/10/2018 Modul Massa Air - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-massa-air 16/16