Modul Lumpuh

16
modul lumpuh 1. Anatomi dan fisiologi system syaraf Struktur dan Fungsi Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan penunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan berlangsung melalui kegiatan saraf yang dikenal sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit. a. Otak Otak nampak seperti sebuah ‘’kembang kol’’ yang beratnya rata-rata 1,2 kg pada laki-laki dan 1 kg pada perempuan. Otak dapat dibagi ke dalam tiga bagian umum, yaitu otak depan,otak tengah, dan otak belakang. Anehnya nama bagian-bagian tersebut tidak berdasarkan letaknya pada otak (contohnya otak depan tidak berada di bagian depan). Tapi, nama bagian-bagian tersebut didasarkan pada posisi saat manusia masih berbentuk embrio. Kemudian posisi bagian-bagian otak tersebut berubah selama perkembangan janin dalam kandungan.

description

neurologi

Transcript of Modul Lumpuh

modul lumpuh

1.Anatomi dan fisiologi system syarafStruktur dan Fungsi Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan penunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan berlangsung melalui kegiatan saraf yang dikenal sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit.a.OtakOtak nampak seperti sebuah kembang kol yang beratnya rata-rata 1,2 kg pada laki-laki dan 1 kg pada perempuan. Otak dapat dibagi ke dalam tiga bagian umum, yaituotak depan,otak tengah, danotak belakang. Anehnya nama bagian-bagian tersebut tidak berdasarkan letaknya pada otak (contohnya otak depan tidak berada di bagian depan). Tapi, nama bagian-bagian tersebut didasarkan pada posisi saat manusia masih berbentuk embrio. Kemudian posisi bagian-bagian otak tersebut berubah selama perkembangan janin dalam kandungan.Otak Belakangterletak di dasar kepala, terdiri dari empat bagian fungsional, yaitumedulla oblongata, pons, bentuk reticular (reticular formation), dancerebellum.Medulla oblongataadalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.Ponsmerupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Ponslah yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.Formasi Reticularmemiliki peranan penting dalam pengaturan gerakan dan perhatian Anda. Formasi reticular seolah-olah berfungsi untuk mengaktifkan bagian lain dalam otak.Selain bagian-bagian yang telah disebutkan tadi, ada juga bagian yang dinamakancerebellumdengan banyak lilitannya.Cerebellumdisebut juga otak kecil yang berkerut sehingga hampir seperti otak besar (otak secara keseluruhan). Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak. Tapi, sebenarnya fungsi tersebut perlu dipelajari dan dilatih, seperti keseimbangan dan koordinasi. Misalnya saat berjalan, apabila jalan yang kita lalui sudah biasa dilewati, maka tanpa berpikirpun, kita sudah bisa sampai ditujuan. Itulah salah satu kegunaan cerebellum, yang berfungsi sebagai kendali/ control atas gerakan kita.Otak Tengahmerupakan pusat saraf dalam lingkup kecil. Otak tengah adalah lanjutan dari formasi reticular dan merespon pendengaran dan pengelihatan (seperti gerak mata). Otak tengah tampaknya lebih penting fungsinya pada hewan mamalia daripada manusia, karena pada manusia yang lebih dominan digunakan adalah otak depan. Otak tengah adalah bagian terbesar pada otak. Bagiannya yang paling utama adalah korteks yang mengandung kurang lebih 10 miliar saraf dan terletak pada lapisan luar otak. Otak tengah juga merupakan puncak fungsional otak yang respon terhadap fungsi yang lebih rumit, tindakan sengaja, dan kesadaran.Adapun bagian-bagian penting otak depan adalahthalamus, hypothalamus,dansystem limbic.Thalamusterdiri dari sejumlah pusat saraf dan berfungsi sebagai tempat penerimaan untuk sensor data dan sinyal-sinyal motorik. Contohnya untuk mengirim data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.Hypothalamusberfungsi untuk mengontrol nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentingan biologis lainnya. Hypothalamus, thalamus, otak tengah, dan otak belakang (tidak termasuk cerebellum) bersama-sama membentuk apa yang disebut tangkai/batang otak (the brain stem). Batang otak berfungsi untuk mengatur seluruh proses kehidupan yang mendasar. Jika batang otak tersebut kekurangan aktivitas (kurang dirangsang), maka menurut psikiater akan menyebabkanbrain deathatau kelumpuhan otak.Dari batang otak keluar 12 pasang saraf kranial yaitu :1.N. Olfaktoriusterletak pd mukosa konka nasalis superior, mrp saraf sensasi penghidu/penciuman2.N. Optikuskeluar dari otak, penting u/penglihatan3.N. Okulomotoriustdpt pd mecencephalon, mrp saraf u/mengangkat bola mata4.N. Troclearistdpt pd mecencephalon, berfungsi u/memutar bola mata5.N. Trigeminusmrp saraf gabungan sensorik & motorik, berfungsi mengurusi sensasi umum pd wajah, sebagian kepala, bag dalam hidung, mulut, gigi dan meningen.6.N. Abducensberpusat di pons bag bawah, kerusakan saraf ini menyebabkan bola mata tertarik ke medial (strabismus)7.N. Facialismrp gabungan saraf, saraf aferen u/ sensasi umum & pengecapan, saraf eferen u/otot wajah/mimik8.N. Statoacustikusterdiri atas saraf pendengaran & saraf keseimbangan9.N. Glossopharingeusmengurusi lidah & pharing.10.N. Vagusterdiri atas 3 komponen yaitu : (1) motoris mempersarafi otot pharing & menggerakkan pita suara, (2) sensoris mengurusi perasaan bawah pharing, (3) saraf parasimpatis mempersarafi sebagian alat2 dalam tubuh.11.N. Accesoriusmrp komponen saraf kranial, mengurusi m.trapezius dan m.sternocleidomastoideus12.N. Hipoglosusterletak di medulla ventrikel IV, mengurusi otot-otot lidah.

Di antara pusat otak dan korteks terletaksystem limbic(limbic berasal dari bahasa Latin yang berarti batas). Anatomi system limbic ini hampir seperti hypothalamus. System limbic memungkinkan kita mengontrol insting/naluri kita. Misalnya, kita tidak serta merta memukul seseorang yang tidak sengaja menginjak kaki kita. System limbic terdiri dari tiga bagian utama, yaituamygdaladanseptumyang berfungsi mengontrol kemarahan, agresi, dan ketakutan, sertahippocampusyang penting dalam merekam memori baru.Korteks(korteks cerebral) adalah helaian saraf yang tebalnya kurang dari 5 mm, tapi luas bagiannya mencapai 155cm. korteks menyusun 70 persen bagian otak. Lipatan korteks yang erat kaitannya dengan tengkorak manusia membuat otak tampak berkerut. Saraf dalam korteks memproses data. Warna korteks kelabu (inilah alasan mengapa korteks diistilahkan dengan benda/zat kelabu the grey mater). Korteks pun secara luas berhubungan satu sama lain (dengan bagian dalam otak). Jaringan panjang yang menghubungkan bagian-bagian terpisah (secara luas) pada otak tersusun dari saraf yang tertutup penyekat berlemak yang disebut myelin. Myelin membuat jaringan tersebut berwarna putih (disebut juga benda/zat putih)Korteks mempunyai sejumlah struktur dan bagian-bagian fungsional. Yang paling nyata dari pembagian ini adalah belahan kiri dan kanannya.a.Medula SpinalisMedula spinalis merupakan perpanjangan medula oblongata ke arah kaudal di dalam kanalis vertebralis mulai setinggi cornu vertebralis cervicalis I memanjang hingga setinggi cornu vertebralis lumbalis I - II. Terdiri dari 31 segmen yang setiap segmennya terdiri dari satu pasang saraf spinal. Dari medula spinalis bagian cervical keluar 8 pasang , dari bagian thorakal 12 pasang, dari bagian lumbal 5 pasang dan dari bagian sakral 5 pasang serta dari coxigeus keluar 1 pasang saraf spinalis. Seperti halnya otak, medula spinalispun terbungkus oleh selaput meninges yang berfungsi melindungi saraf spinal dari benturan atau cedera.Gambaran penampang medula spinalis memperlihatkan bagian-bagian substansia grissea dan substansia alba. Substansia grisea ini mengelilingi canalis centralis sehingga membentuk columna dorsalis, columna lateralis dan columna ventralis. Massa grisea dikelilingi oleh substansia alba atau badan putih yang mengandung serabut-serabut saraf yang diselubungi oleh myelin. Substansi alba berisi berkas-berkas saraf yang membawa impuls sensorik dari SST menuju SSP dan impuls motorik dari SSP menuju SST. Substansia grisea berfungsi sebagai pusat koordinasi refleks yang berpusat di medula spinalis.Disepanjang medulla spinalis terdapat jaras saraf yang berjalan dari medula spinalis menuju otak yang disebut sebagai jaras acenden dan dari otak menuju medula spinalis yang disebut sebagai jaras desenden. Subsatansia alba berisi berkas-berkas saraf yang berfungsi membawa impuls sensorik dari sistem tepi saraf tepi ke otak dan impuls motorik dari otak ke saraf tepi. Substansia grisea berfungsi sebagai pusat koordinasi refleks yang berpusat dimeudla spinalis.Fungsi medulla spinalis :1.Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu di kornu motorik dan ventralis2.Mengurus kegiatan refleks spinalis & refleks lutut3.Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju cerebellum4.Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh.b.Sistem Saraf AutonomSistem saraf autonom mempunyai dua pembagian yaitu secara anatomi dan fungsional yaitu system saraf simpatis dan parasimpatis. Sebagian besar organ-organ di bawah control autonom yang mencakup kedua sistem ini. Sebagai mediator pada stimulus simpatis adalah norepinefrin dan mediator impuls parasimpatis adalah asetilkolin. Kedua zat kimia ini mempunyai pengaruh yang berlawanan.

1)Saraf SimpatisFungsi unik saraf autonom bagan simpatis adalah sistem ini siap siaga untuk membantu proses kedaruratan. Di bawah keadaan stres baik yang disebabkan oleh fisik maupun emosional dapat menyebabkan peningktan yang cepat pada impuls simpatis. Tubuh mempersiapkan untuk respon fight or flight jika ada ancaman. Sebagai akibatnya, bronkiolus berdilatasi untuk pertukaran gas yang mudah, kontraksi jantung yang kuat dan cepat, dilatasi arteri menuju jantung dan otot-otot volunteer yang membawa lebih banyak darah ke jantung; konstruksi pembuluh darah perifer yang membuat kulit pada kaki dingin tetapi memirau (shunting) darah ke organ esensial yang aktif; dilatasi pupil hati mengeluarkan glukosa untuk energy cepat; peristaltic makin lambat, rambut berdiri dan peningkatan keringat. Pelepasan simpatis yang meningkat cepat sama seperti tubuh diberikan suntikan adrenalin, oleh sebab itu stasiun system saraf adrenergic kadang-kadang dipakai jika menunjukkan kondisi seperti pada system saraf simpatis.Neuron simpatis terletak apada ruas tulang torakal dan lumbal yaitu pada susunan saraf medulla spinalis, akson-aksonnya disebut serabut preganglion, muncul melalui jalan pada semua akar saraf anterior dari ruas tulang leher (serfikal) kedelapan atau tulang torakal pertama menuju ruas tulang lumbal kedua dan ketiga.2)Saraf ParasimpatisFungsi saraf parasimpatis sebagai pengontrol dominan unttuk kebanyakan efektor visceral dalam waktu lama. Selama keadaan diam, kondisi tanpa stress, impuls dari serabut-serabut parasimpatis (kolenergik) yang menonjol. Serabut-serabut saraf parasimpatis terletak pada du bagian, satu pada batang otak dan yang lainnya pada segmen spianal di bawah L2. Karena lokasin serabut-serabut tersebut, system parasimpatis dihubungkan sebagai daerah kraniosakral, bila dibedakan dari daerah torakolumbal (simpatis) dari system autonom.Parasimpatis cranial muncul dari otak tengah dan medulla oblongata. Serabut dari sel-sel pada otak tengah berjalan dengan saraf okulomotorius ketiga menuju ganglia siliaris, dimana serabut-serabut posganglion pada daerh ini berhubungan dengna system simpatis lain yang mengontrol bagian posisi yang berlawanan dengan mempertahankan keseimbanagan antara keduanya pada satu satuan waktu.Table perbandingan saraf simpatis dan parasimpatisSimpatisParasimpatis

MataDilatasi pupilKonstriksi pupil

Kelenjar air mataVasokontriktorSekretomotor

JantungPeningkatan frekwensiHantaranEksitabilitasMenurunkan

ParuDilatasi bronkusKontriksi, sekretomotor mukus

KulitVasokontriksi, pilo ereksi, sekretomotor kelenjar keringat

Kelenjar salivaVasokonstriktorSekretomotor

GITMenghambat peristalticMenigkatkan peristaltic, sfingter relax

Asam lambungSekretomotor

PancreasSekretomotor

HatiGlikogenolisis

SuprarenalSekretomotor

Vesika urinariaMenghambat detrusor, stimulasi sfingterStimulasi detrusor, menghambat sfingter

UterusKontraksi uterus, vasokonstriksivasodilatasi

2.Patofisiologi terjadinya kelumpuhanSetiap serabut otot yang mengatur gerakan disadari melalui dua kombinasi sel saraf , salah satunya terdapat pada korteks motorik, serabut serabutnya berada tepat pada traktus piramida yaitu penyilangan traktus piramida, dan serat lainnya berada pada ujung anterior medula spinalis, serat seratnya berjalan menuju otot. Yang pertama disebut sebagai neuron motorik atas ( upper motor neuron ) dan yang terakhir disebut neuron motorik batah ( lower motor neuron ). Setiap saraf motorik yang menggerakkan setiap otot merupakan komposisi gabungan ribuan saraf saraf motorik bawah. Jaras motorik dari otot ke medula spinalis dan juga dari serebrum ke batang otak dibentuk oleh UMN. UMN mulai di dalam korteks pada sisi yang berlawanan di otak, menurun melalui kapsul internal, menyilang ke sisi berlawanan di dalam batang otak, menurun melalui traktus kortikospinal dan ujungnya berakhir pada sinaps LMN. LMN menerima impuls di bagian ujung saraf posterior dan berjalan menuju sambungan mioneural. Berbeda dengan UMN, LMN berakhir di dalam otot.Ciri ciri klinik pada lesi di UMN dan LMN adalah :- UMN : kehilangan kontrol volunter, peningkatan tonus otot, spastisitas otot, tidak ada atropi otot, reflek hiperaktif dan abnormal- LMN : kehilangan kontrol volunter, penurunan tonus otot, paralysis flaksid otot, atropi otot, tidak ada atau penurunan reflek. Rangkaian sel saraf berjalan dari otak melalui batang otak keluar menuju otot yang disebut motor pathway. Fungsi otot yang normal membutuhkan hubungan yang lengkap disepanjang semua motor pathway. Adanya kerusakan pada ujungnya menurunkan kemampuan otak untuk mengontrol pergerakan pergerakan otot. Hal ini menurunkan efesiensi disebabkan kelemahan, juga disebut paresis. Kehilangan hubungan yang komplit menghalangi adanya keinginan untuk bergerak lebih banyak. Ketiadaan kontrol ini disebut paralisis. Batas antara kelemahan dan paralisis tidak absolut. Keadaan yang menyebabkan kelemahan mungkin berkembang menjadi kelumpuhan. Pada tangan yang lain, kekuatan mungkin memperbaiki lumpuhnya anggota badan. Regenerasi saraf untuk tumbuh kembali melalui satu jalan yang mana kekuatan dapat kembali untuk otot yang lumpuh. Paralisis lebih banyak disebabkan perubahan sifat otot. Lumpuh otot mungkin mebuat ototo lemah, lembek dan tanpa kesehatan yang cukup, atau mungkin kejang, mengetat, dan tanpa sifat yang normal ketika otot digerakkan.

3.Penyakit yang menyebabkan kelumpuhana. strokeb. selfagiac. tumor medulla spinalis

4.Penatalaksanaan dan pemeriksaan diagnostic kelumpuhana.penatalaksanaanPenatalaksanaan paralisis hanya untuk menghilangkan penyebab utamanya. Penurunan fungsi disebabkan kelumpuhan dalam waktu lama dapat diatasi melalui program rehabilitasi. Rehabilitasi termasuk :- terapi fisik : terapi fisik difokuskan pada pergerakan. Terapi fisik membantu mengembangkan cara untuk mengimbangi paralisis melalui penggunaan otot yang masih mempunyai fungsi normal, membantu mempertahankan dan membentuk adanya kekuatan dan mengontrol bekas yang dipengaruhinya pada otot dan membantu mempertahankan ROM dalam mempengaruhi anggota badan untuk mencegah otot dari pemendekan ( kontraktur ) dan terjadinya kecacatan. Jika pertumbuhan kembali saraf yang diharapkan, terapi fisik menggunakan retrain yang mempengaruhi anggota badan selama pemulihan. Terapi fisik juga menggunakan peralatan yang sesuai seperti penyangga badan dan kursi roda.- terapi kerja ( occupational therapy ). Fokus terapi kerjaadalah pada aktivitas sehari hari seperti makan dan mandi. Terapi kerja mengembangkan alat dan tehnik khusus yang mengijinkan perawatan sendiri dan jalan memberi kesan untuk memodifikasi rumah dan tempat kerja bahwa pasien dengan kelemahannya bisa hidup normal.- terapi khusus lainnya : pasien membutuhkan pelayanan terapi pernafasan, konselor bagian rahabilitasi, pekerja sosial, nutrisi, berbicara, guru pengajar khusus, terapi rekreasi atau klinik.

b. tes diagnostikPemeriksaan Invasif1.Elektromiografidigunakan untuk membedakan penyakit otot dari gangguan neurolgis.2.Angiografiserebraldigunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan letak kelainan serebrovaskular.Pemeriksaan Non-Invasif1.CT Scanuntuk mendiagnosis dan memantau lesi intracranial atau mengevaluasi dan menentukan luasnya cedera neurologis.5.Asuhan keperawatan1.Pengkajian1.Kemampuan untuk bicara2.Ada atau tidak adanya gerakan volunteer atau involunter ekstremitas:tonus otot,postur tubuhdan posisi kepala3.Adanya keterbatasan rentang gerak yakni kelemahan menggerakkan tungkai kanan4.Adanya perubahan tanda-tanda vital

2.Diagnosa Keperawatan1 .Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kehilangan keseimbangan dankoordinasi dan cedera otak2.Factor resiko yang berhubungan dengankelemahan otot atau penurunan mobilitas3.Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan kerusakan otak3.perencanaan dan implementasi1.melakukan rehabilitasi2. mendapatkan beberapa bentuk mobilitas3. pemeliharaan kesehatan4. pengaturan mekanisme koping4.Intervensi1.Memperbaiki mobilitas dan mencegah deformitas1.pemberian posisi yang baik guna mencegah terjadinya kontraktur2.posisi tidur yang tepat3.papan kaki digunakan sebagai penyokong untuk mempertahankan kesejajaran pada pasien yang menderita lumpuh atau stroke.4.latihan. eksrtemitas yang sakit dilatih secara pasif dan diberikan rentang gerak penuh empat atau lima kali sehari untuk mempertahankan mobilitas sendi.2. mendapatkan control kandung kemih3. memperbaiki proses berfikir.Setelah stokepasien mengalami masalah kognitif, perilaku,dan penurunan emosi akibat kerusakan otak4.mencapai komunikasi.intervensi keperawatan mencakup melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membuat lingkungan kondusif dalam berkomunikasi.hal ini meliputi sensitive terhadap reaksi dan kebutuhan pasien dan berespon terhadap mereka dalam cara yang tepat,selalu memperlakukannpasien sebagai orangdewasa.5.mempertahankan integritas kulit.pasien stroke mempunyai risiko terhadap kerusakan kulit dan jaringan terhadap tekanan dan ketidakmampuan bergerak.5.Evaluasi1.Mencapai peningkatan mobilitas1.Kerusakan kulit terhindar,tidak ad kontraktur2.berpartisipasi dalamprogram latihan3.penggunaan sisi tubuh yang tidak sakit untuk kompensasi hilangnya fungsi pada sisi4.mengidentifikasi kemampuan untuk menggerakkan ekstremitasnya.Hemiplegia4.mencapai keseimbangan saat berdiri2.pembuangan kandung kemih dapat diatur3.berpartisipasi dalam program meningkatkan kognitif4.adanya peningkatan komunikasi.kemampuan pasien untuk berbicara5.mempertahankan kulit yang utuh tanpa adanya kerusakan

A.Informasi TambahanPenyakit stroke biasanya juga mempunyai komplikasi. Komplikasi yang biasa terjadi adalah hipoksia serebral, penurunan aliran darah serebral, dan luasnya area serebral.a.Hipoksia serebral diminimalkan dengan memberi oksigenasi darah adekuat ke otak. Fungsi tak bergantung pada ketersediaan oksigen yang dikirimkan ke jaringan. Pembeian oksigen suplemen dan mempertahankan hemoglobin serta hematokrit pada tinkat dapat diterima akan membantu dalam mempertahankan oksigenasi jaringan.b.Aliran darah serebral bergantung pada tekanan darah, curah jantung, dan integritas pembuluh darah serebral. Hidrasi adekuat (cairan intravena) harus menjamin penurunan viksositas darah dan memperbaiki aliran darah serebral. Hipertensi atau hipotensi ekstrem perlu dihindari untuk mencegah perubahan pada aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera.c.Embolisme serebral dapat terjadi setelah infark miokard atau fibrilasi atrium atau dapat berasal dari katup jantung prostetik. Embolisme akan menurunkan aliran darah ke otak dan selanjutnya menurunkan aliran darah serebral. Distrima dapat menyebabkan curah jantung tidak konsisiten dan penghentian trombus lokal. Selain itu, distrima dapat menyebabkan embolus serebral dan harus diperbaiki.Pusing/pening bisa dihasilkan dari gangguan yang mempengaruhi bagian tubuh manapun yang mempengaruhi keseimbangan (seperti telinga bagian dalam dan mata) atau dari obat-obatan tertentuPenyebab pusing:1. Peredaran darah kurang lancar2. Alergi3. Kurang darah/tekanan darah rendah4. Tekanan darah tinggi5. Tekanan didaerah wajah bagian sinus6. Tumor otak7. Minum kopi berlebihan8. Overdosis vit APusing yang merupakan dampak dari penyakit stroke disebabkan Karena kerusakan pada cerebellum dan jaras aferenya, sarafvestibuler.Neurotransmitter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron, disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui eksositosis.Aphasia (gangguan berbicara) adalah hilangnya kemampuan mengekspresikan diri sendiri atau mengerti bahasa.Gangguan berbicara yang terkait dengan penyakit stroke disebakan karena kerusakan hemisphere kiri lobus frontalis area broca.

BAB IIIPENUTUP

A.Kesimpulanpersarafan tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang. System saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Otak dapat dibagi ke dalam tiga bagian umum, yaituotak depan,otak tengah, danotak belakang.Sistem saraf autonom mempunyai dua pembagian yaitu secara anatomi dan fungsional yaitu system saraf simpatis dan parasimpatis.Penyakit yang menyebabkan kelumpuhana. strokeb. selfagiac. tumor medulla spinalisPenatalaksanaan dan pemeriksaan diagnostic kelumpuhanPenatalaksanaan paralisis hanya untuk menghilangkan penyebab utamanya. Penurunan fungsi disebabkan kelumpuhan dalam waktu lama dapat diatasi melalui program rehabilitasi. Sedangkan untuk pemeriksaan diagnostiknya terdiri dari pemeriksaan invasive dan noninvasive.

DAFTAR PUSTAKA

Suddarth,Brunner.2002.Keperawatan Medikal-Bedah vol.3.Jakarta:EGCWilson,Lorraine M.,Price,Sylvia A.2006. Patofisiologi edisi 6.Jakarta:EGC