MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
-
Upload
zarah-alifani-dzulhijjah -
Category
Documents
-
view
242 -
download
1
Transcript of MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
1/15
LAPORAN LENGKAP
MODUL II
BERAK-BERAK
KELOMPOK 5A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2010
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
2/15
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diare
Diare adalah peningkatan frekuensi pengeluaran feses dan kekentalan feses yang
abnormal. Sekitar 70%-95 % air terkandung dalam feses dan berat feses melebihi 250 g
B. Anatomi Pencernaan
GASTROINTESTINAL TRACTUS
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
3/15
1. Cavum oris
2. Pharynx : a. pars oralis pharyngis
b. pars laryngea pharyngis
3. Oesophagus
4. Gaster
5. Intestinum tenue : a. duodenum
b. jejunum
c. ileum
6. Intestinum crassum : a. caecum
b. appendix vermiformis
c. colon ascendens
d. colon descendens
e. colon transversum
f. colon sigmoideum
7. Rectum
8. Canalis analis
9. Anus
ACCESSORY ORGANS
1. Tounge (lidah)
2. Teeth : a. dens incisivus
b. dens caninus
c. dens premolaris
d. dens molaris
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
4/15
3. Salivary Glands : a. glandula parotidea
b.glandula sublingualis
c. glandula submandibularis
4. Hepar
5. Pancreas
6. Vesica fellea (gall bladder)
7. Spleen
8. Ductus cysticus
9. Ductus hepaticus
10. Ductus choledochus
C. Fisiologi Pencernaan
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimiawi, dan meliputi proses-proses berikut :
1) Ingestion : masuknya makanan ke dalam mulut
2) Mastikasi (pemotongan & penggilingan : makanan dihancurkan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian dicampur dengan saliva sebelum ditelan (degglusi)
3) Peristaltis : gelombang kontraksi otot polos secara involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4) Digestion (menelan) : hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorbsi dapat berlangsung.
5) Absorbsi : penggerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga apat digunakan oleh tubuh
6) Defekasi : proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri dalam bentuk
feces dari saluran pencernaan.
MULUT, FARING , OESOPHAGUS
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
5/15
Makanan memasuki sistem pencernaan melalui mulut, tempat makanan dikunyah dan
dicampur dengan air liur untuk mempermudah proses menelan. Bentuk karbohidrat yang
paling sederhana adalah monosakarida misalnya glukosa, fruktosa dan galaktosa. Karbohidrat
makanan lainnya dalam jumlah yang lebih sedikit adalah karbohidrat dalam bentuk disakarida.
Dalam makanan terdapat tiga jenis disakarida, yaitu: sukrosa ; zat ini terdiri atas satu molekul
glukosa dan satu molekul fruktosa contohnya gula pasir. Maltosa ; zat ini terdiri atas dua
molekul glukosa. Laktosa ; zat ini terdiri atas satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa
contohnya gula susu.Polisakarida contonya adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.
Setelah dikunyah, bolus makanan didorong oleh lidah ke bagian belakang tenggorokan,
yang memicu refleks menelan. Pusat menelan di medulla mengkoordinasikan sekelompok
aktivitas yang menyebabkan penutupan saluran pernafasan dan terdorongnya makanan melalui
faring dan oesophagus ke dalam lambung. Dalam oesophagus terdapat cairan (mukus) yang
berguna untuk mempermudah jalannya makanan waktu menelan dan melindungi dinding dalam
oesophagus dari kemugkinan cedera akibat zat-zat kimia. Makanan yang tertelan mencapai
lambung dalam waktu 5-15 detik.
LAMBUNG
Empat aspek pada motilitas lambung adalah pengisian, penyimpanan, pencampuran, dan
pengosongan lambung. Pengisian lambung dipermudah oleh relaksasi reseptif otot lambung
yang diperantarai oleh saraf vagus. Penyimpanan makanan di lambung berlangsung di daerah
korpus, tempat kontraksi peristaltik yang sedemikian lemah untuk mencampur makanan karena
tipisnya lapisan otot. Pencampuran makanan berlangsung di antrum yang berotot tebal akibat
peristal;tik yang kuat. Pengosongan lambung dipengaruhi oleh faktor-faktor di lambung maupun
di duodenum.
Di lambung makanan disimpan sedikit demi sedikit dicerna dan bergerak ke usus. Disini
makanan dipecah menjadi partikel kecil dan dicampur dengan getah lambung. Lambung
memiliki 2 fungsi yaitu fungsi motorik dan sekresi pencernaan. Pada fungsi motorik makanan
disimpan sedikit demi sedikit dicerna dan bergerak ke usus. Faktor saraf hormonal
mempengaruhi pengosongan lambung. Pada fungsi sekresi dan pencernaan enzim-enzim di
lambung akan memecah protein menjadi asam amino, karbohidrat menjadi glukosa, dan lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Sekresi hormonal memungkinkan terjadinya penyerapan zat-
zat makanan dan sekresi mukus membentuk pelindung bagi lambung dan pelumas agar makanan
mudah digerakkan .
USUS HALUS
Usus halus adalah tempat utama pencernaan dan penyerapan. Segmentasi, motilitas usus
halus yang utama, secara merata mencampur makanan dengan getah pancreas, empedu dan usus
halus untuk mempermudah pencernaan. Di usus halus pencernaan makanan dilanjutkan dan
disertai proses penyerapan zat-zat gizi dan air.
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
6/15
USUS BESAR
Kolon terutama berfungsi untuk memekatkan dan menyimpan residu makan yang tidak
dicerna dan produk sisa empedu sampai makanan di eliminasi dari tubuh sebagai feces. Di
kolon tidak terjadi sekresi enzim pencernaan atau penyerapan zat gizi. Pencernaan dan
penyerapan semua zat gizi sudah selesai di dalam usus halus. Kontraksi haustra secaralambat mengaduk-aduk isi kolon untuk menyelesaikan penyerapan sisa cairan atau elektrolit.
Gerakan massa terjadi beberapa kali sehari, biasanya setelah makan, yang mendorong feces
dalam jarak jauh. Datangnya feces ke dalam rectum memicu refleks defekasi, yang dapat
secara sengaja di hentikan dengan kontraksi sfingter anus eksternus apabila saat melakukan
feces tidak memungkinkan. Sekresi mukus yang bersifat basa dari usus besar terutama
berfungsi sebagai pelindung alamiah.
D. Makronutrien dan Mikronutrien
Makronutrien dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak sedangkan mikronutrien dibutuhkan
tubuh dalam jumlah sedikit
Makro: K,C,S, N, H, Mg, P, O
Mkronutrien: B, Mn, Cu, Zn, Ma
E. Flora Normal Sistem Pencernaan
1. Pada usus halus bagian atas : lactobacillus dan enterococcus mendominasi
2. Pada usus halus bagian bawah yang mendominasi adalah flora tinja
Sejumlah besar bakteri anaerob : lactobacillus, clostridia
Sejumlah besar bakteri aerob : pseudomonas, proteus
3. Pada colon : E. Coli
4. Pada mulut : candida, fungsinya untuk mensintesis protein dan vitamin K, membantuproses pencernaan dan penyerapan, serta berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
bakteri- bakteri patogen dengan cara memproduksi asam organik, memproduksi
bakteriosom sebagai anti bakteri dan menggantikan tempat melekat bakteri patogen pada
permukaan epitel saluran cerna
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
7/15
F. Penyebab Diare
1. Bakteri :E.coli spp., Salmonella spp,. Vibrio cholera, Staphylococcus aureus
Bakteri masuk melalui rute gastro intestinal, dan akan dibunuh oleh asam lambung. Jika
bakteri ini adayang lolos dari lambung, akan masuk ke duodenum dan akhirnyaberkembang biak di sana. Bakteri akan menyebabkan kerusakan kerusakan pada sel epitel
mukosa atau mengaktifkan toksin tang akan merangsang pembentukan cAMP yang
kemudian merangsang sekresi cairan usus tanpa menimbulkan kerusakan usus. Cairan ini
akan menyebabkan dinding usus mengadakan kontraksi usus sehingga terjadi
hipermotilitasuntuk mengalirkan banyak cairan ke bawah atau ke colon.
2. Virus :Rotavirus, Adenovirus,
Virus masuk ke inang melalui reseptor spesifik. Selanjutnya, virus akan menembus seldanmemasukkan genomnya ke dalam sel. Protein coat virus akan disingkirka dengan
bantuan enzim lisozim sehingga asam nukleatnya masuk ke dalam sel dan membentuk
mRNA. Pembentukan mRNA dilanjutkan melalui transkripsi dan translasi untuk
membentuk komponennya di dalam sitoplasma sel inang.Virus pun mengatur kembali
strukturnyauntuk membentuk virus baru Virus kemudian dilepaska melalui budding
membrane sel. Virus pun menyebar dan siap menginvasi sel hidup lainnya.
3. Protozoa :Entamoeba histolyca, Balantidium coli
Biasanya manusia terinfeksi melalui kista matang dalam feses. Kista masuk melalui rute
gastrointestinal. Kista tahan terhada asam lambun sehingga bisa sampai ke usus halus.
Dalam keadaan lingkungan yang mendukung, kista dapat berubahmenjadi bentuk
tropozoityang pathogen. Bentuk pathogen inilah yang akn menginvasi sel mukosa usus
dan menyebabkan diare
4. Jamur : Candida albicans, Manita phalloid
Jamur biasanya hanya menyerang bagian tubuh superficial, tapi jika masuk ke saluran
pencernaan akan menyebabkan gangguan.
5. Cacing :Ascaris lumbricoides, Strongyloides stercoralis, Trichuristrichiura
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
8/15
Bentuk infeksius bisa bermacam- macam bergantung cacing apa yang menginfeksi, bisa
dalam bentuk telur atau larva. Infeksi dapat terjai melalui akanan yang tertelan, transmisi
vector atau inhalasi. Cacing yang tertelan akan masuk ke saluran pencernaan dan
mengganggu proses absorpsi makanan. Disana, cacing mengeluarkan toksin dan
menyebabkan infeksi.
6. Gangguan penyerapan makanan
Gangguan dapat berupa kesukaran dalam mencerna makanan tertentu atau karena
maldigesti dari enzim enzim pencernaan.
7. Alergi makanan
Alergi terhadap laktosa atau maanan- makanan tertentu menyebabkan makanan ini
ditolak oleh tubuh sehingga tidak terjadi proses aborpsi.
8. Faktor psikis
Kadang- kadang, stresdan keadaan tertekan dapat memicu terjadinya diare. Ini
berhubungan dengan keseimbangan asam- basa tubuh
9. Sistem imun
Semua jenis mikroorganisme dan parasit yang dapat menyebabkan infeksi dapat
ditangkal jika kondisi pertahan tubuh manusia baik.
G. Patofisiologi Diare yang Disertai Muntah
Diare biasanya diwali oleh diare yang mendadak atau biasa disebut diare akut. Gejala gejala
nya masih ringan dan bisanya berlangsung1-7 hari. Jika diare masih berlanjut maka diare
tersebut disebut diare kronik dan disertai oleh banyak komplikasi, seperti peradangan,
demam, dll. Berdasarkan patofisiologinya, diare dibagi atas:
a. Osmotik : terjadi karena gangguan absorbsi air oleh epitel selapis torak dinding
usus halus dan usus besar. Bisa disebabkan oleh:
- Malabsorpsi makanan
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
9/15
Ada bahan- bahan makanan yang sukar untuk dicerna, seperti fruktosa. Termasuk
dalam kelompok pertama adalah sorbitol(ada dalam obat bebas gula dan permen serte
buah-buahan tertentu), fruktosa (jeruk, lemon, berbagai buah, madu), garam magnesium
(antasida, laktasif) serta anion yang sukar diserap seperti sulfat, fosfat atau sitrat. Bahan
makanan ini tidak mampu diabsorpsi oleh usus sehingga fesesnya menjadi lebih
hipertonik daripada cairan di dalam usus. Keadaan ini menyebabkan cairan
interstisial dari dalam usus berosmosis keluar lumen usus halus sehingga feses
yang dihasilkan menjadi lebih berair dan encer.
- Infeksi Virus (ex : Rotovirus)
Virus biasanaya menginvasi lapisan yang superfisial tanpa
merusak sel epitel. Virus masuk ke sistem sirkulasi, lalu menginvasi sel sasaran,
yaitu usus. Sel yang rusak kemudian masuk ke lumen usus dan melepaskan
sejumlah besar urin. Virus menginfeksi sel epitel usus halus dan menyerang vili
usus halus. Hal ini menyebabkan fungsi absorpsi usus terganggu. Sel- sel epitel
yang rusak diganti oleh enterosit yang baru, berbentuk kuboid dan belum matang
sehingga fungsinya belum baik, Vili mengalami atropi dan tidak dapat
mengabsorpsi makanan dan air dengan baik. Cairan makanan yang tidak terserap
akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus. Terjadi hiperperistaltik usus
halus sehingga cairan beserta makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus
melalui anus.
b. Sekretorik : terjadi sekresi anion yang normalnya adadidalam tubuh, seperti ion
klorida dan kegagalan abrorpsi ion Na-K. Disebabkan oleh:
- Malabsorpsi Glukosa (Mal digesti karbohidrat, ex : disakarida )
Gangguan pencernaan makanan yang terjadi menyebabkan sekresi elektrolit dari
dalam usus ke lumen usus. Hal ini menyebabkan feses menjadi lebih cair dan
encer.
- Infeksi bakteri :
Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui rute gastrointestinal.
Sesampainya di lambung, sebagian besar bakteri akan mati. Jika ada yang lolos,
akan masuk ke duodenum dan menginvasi dinding epitel mukosa. Bakteri akan
mengeluarkan enzim mucinase untuk mencairkan dinding mukosa sehingga dapat
masuk ke sel epitel.Bakteri mengeluarkan toksin yang menyebabkan
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
10/15
ATP cAMP.cAMP merangsang sekresi cairan usus tanpa menimbulkan
kerusakan sel epitel usus. Cairan ini menyebabkan dinding usus mengadakan
hipermotilitas untuk mengalirkan cairan ke bawah atau usus besar. Bakteri juga
dapat menginvasi sel epitel dan menyebabkan kerusakan dan pelepasan dinding
epitel
Muntah biasa menyertai diare yang disebabkan oleh virus. Muntah adalah refleks yang
menyebabkan refluks isi lambung atau duodenum kembali ke mulut. Iritasi yang disebabkan
oleh infeksi virus menyebabkan saraf- saraf yang ada di duodenum dan lambung menerima
rangsangan untuk mengeluarkan benda asaing penginvasi tersebut. Rangsangan aferen
diterima oleh N. Vagus dan saraf simpatis kemudian diteruskan ke posterma medula
oblangata di CMZ sebagai pencetus muntah. Rangsangan dilanjutkan ke saraf eferen yangmencetuskan muntah.
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
11/15
H. Histologi Gangguan Penyerapan Makanan
Usus manusia terdiri dari tiga jaringan yakni:
1.jaringan epitel
Jaringan epitel pada usus halus berupa jaringan epitel selapis torak. Jaringan epitel selapis
torak , pada usus terdapat mukosa yang mempunyai mikrovilia yang berfungsi sebagai
abrorpsi air dan zat zat makanan. Daya absorpsi usus mukosa usus tergantung pada
mikrovilia.oleh karena itu jika terjadi iritasi pada mikrovilia yang disebabkan bakteri
maka akan mengganggu fungsi mukosa dalam mengabsorbsi air dan makanan sehangga
dapat menyebabkan diare.Pada kasus ini,tinja akan keluar berbentuk cair dengan sedikit
ampas.
2.jaringan ikat
Jaringan ikat yang dalam hal ini berupa pembuluh darah bersama dengan epitelium
berfungsi mengangkut sari makanan.
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
12/15
3.jaringan otot polos
Jaringan otot berfungsi untuk melakukan gerak peristaltis dibawah stimulus saraf
otonom.
4.jaringan saraf
Jaringan saraf berfungsi mengorganisir kerja ketiga jaringan tadi.
I. Akibat Diare
1. Dehidrasi melalui pengeluaran feses dan muntah
Dehidrasi ringan : BB turun < dari 5 % (rata-rata 4 %)
b.Dehidrasi sedang : BB turun 5 10 % (rata-rata 8 %)
c.Dehidrasi berat : BB turun 7 10 % (rata-rata 11 %)
Kriteria penentuan derajat dehidrasi menurun Haroen Noerasid (modifikasi)
a.Dehidrasi ringan : rasa haus, oliguri ringan
b.Dehidrasi sedang : rasa haus, oliguri ringan dan keadaan jaringan seperti : turgor kulit
turun, ubun-ubun besar, mata cekung.
c.Dehidrasi berat : rasa haus, oliguri ringan, dan keadaan jaringan seperti : torgor kulit
turun, ubun-ubun besar cekung, mata cekung, tanda-tanda vital, susunan saraf pusat,
somolen, spoor, koma, pulmokardiovaskuler, kussmaul, renjatan.
2. kematian, bila tidak segera ditangani
Kekurangan cairan dan nutrisi akan yang amat parah dan tidak segera diatasi akan
menimbulkan jejas pada sel- sel tubuh dan akan berlanjut pada nekrosis atau kematian
sel- sel hidup. Kematian secara keseluruhan sel- sel tubuh dapat segera terjadi dan
menyebabkan penderita meninggal dunia.
J. Penanganan Diare
Diare dapat ditangani dengan memberikan larutan oralit dengan melarutkan 3 sendok makan
gula dan 1/3 sendok garam dalam air hangat. Campuran ini dapat menjadi pengganti
sementara cairan yang terus keluar.
K. Pencegahan Diare
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
13/15
1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum & sesudah makan
2. Mencuci tangan dengan sabun sesudah BAB & BAK
3. Makan/minum makanan & minuman yang bersih
4. BAB & BAK pada tempatnya
5. Membuang sampah pada tempatnya
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Diare adalah peningkatan frekuensi pengeluaran feses dan kekentalan feses yang
abnormal. Sekitar 70%-95 % air terkandung dalam feses dan berat feses melebihi 250 g
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
14/15
Diare mendadak disebut diare akut (1- 7 hari), dan jika berlanjut dan bertambah parah
disebut diare kronik.
Diare yang disertai muntah paling sering disebabkan oleh infeksi virus.
-
7/27/2019 MODUL 2 BERAK-BERAK ENCER
15/15
REFERENSI
http://dunia_kesehatan.com
http://medicastore.com
www.nejm.org
http://www.usaid.com
Patofisiologi vo.1 edisi 6,Sylvia A.Price
Fisiologi Kedokteran Edisi 11, Guyton-Hall
Atlas Histologi di Fiore edisi 9,Victor P.E
Buku Ajar Histologi, Leeson
http://dunia_kesehatan.com/http://medicastore.com/http://www.nejm.org/http://www.usaid.com/http://dunia_kesehatan.com/http://medicastore.com/http://www.nejm.org/http://www.usaid.com/