Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk...
Transcript of Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk...
USULAN PENELITIAN
Model Pembelajaran Enterpreneurship
Inovatif di Perguruan Tinggi
TIM PENELITI
Ketua : Dr. Endang Ruswanti, SE, MM NIDN 0018085411 Anggota I : Dr. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. NIDN 0004065601
Anggota II : Arief Suwandi, ST., MT NIDN 0302046803
Universitas Indonusa Esa Unggul April 2013
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………..…………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..……….. iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………. v
RINGKASAN …..………………………………………………………………………..……. 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………….………………………………………….……..…. 2
1.2 Urgensi Penelitian ………………………………………………….………... 4
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………….………………….………... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengeritan Entrepreneurship …………………………………….……..….… 6
2.2 Pembelajaran Kewirausahaan ……………………………………….…….…. 7
2.3 Luaran ………………………………………………………………………..... 8
2.4 Manfaat Penelitian Bagi Dosen dan Perguruan Tinggi …………………….. 9
2.5 Hipotesis Penelitian ……….…………………………….…………………….. 11
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ……….…………….…………...… 12
3.2 Variabel Penelitian .………………………….………………………..….…... 13
3.3 Obyek Penelitian dan Prosedur Pengambilan Data …….…………………. .13
3.4 Alir Penelitian .……………………………………...……………..……….…. 15
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. 18
LAMPIRAN 4 Biodata Ketua dan Anggota Peneliti …………………………………..…… L-5
iii
RINGKASAN
Masalah penelitian adalah belum banyak mahasiswa lulusan perguruan tinggi yang memiliki jiwa kewirausahaan,
kondisi tersebut didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan Universitas lebih
mengutamakan sebagai pencari kerja dari pada menciptakan lapangan kerja. Tujuan pertama,
mengevaluasi materi pembelajaran kewirausahaan. Kedua menyempurnakan model pembelajaran kewirausahaan
Universitas sebagai dasar keterampilan mahasiswa untuk mandiri menjadi wirausaha. Sebenarnya belum
terdapat model pembelajaran kewirausahaan universal untuk mengajar kewirausahaan. Pilihan
teknik dan modalitas terutama tergantung pada tujuan, isi dan kendala pengajaran di
institusional. Kebanyakan program pendidikan kewirausahaan menyajikan tujuan yang belum
sempurna, mata kuliah tidak dilengkapi dengan praktek. Melalui identifikasi berbagai tujuan
model pendidikan kewirausahaan, mungkin memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang
kebutuhan pendidikan serta pilihan yang lebih inovatif mengenai kriteria evaluasi dan teknik
pengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi
pelatihan dan sebelum diberi pelatihan home industri. Target khusus yang ingin dicapai adalah setelah
mahasiswa mendapatkan pelajaran teori-teori tentang kewirausahaan dengan dilengkapi keterampilan industri,
mahasiswa bisa mandiri berwirausaha. Rencana kegiatan tahun pertama adalah mengevaluasi pembelajaran
kewirausahaan yang selama ini 90% konseptual perlu dilengkapi dengan praktek home industry, memiliki
kreativitas dan ide-ide inovasi dan berani untuk mendirikan usaha secara mandiri.
Kata kunci : model pembelajaran, kewirausahaan, inovatif.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2010) bahwa tingkat pengangguran di
Indonesia mencapai 10,43 juta orang. Bahkan mereka yang lulus perguruan tinggi semakin sulit
untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak banyak terjadi ekspansi kegiatan usaha. Masalah
pengangguran termasuk yang berpendidikan tinggi dapat berdampak negatif terhadap stabilitas
sosial dan kemasyarakatan. Kondisi tersebut didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar
lulusan Universitas lebih mengutamakan sebagai pencari kerja (job seeker) ketimbang
menciptakan lapangan kerja (job creator). Hal ini bisa jadi disebabkan karena sistem
pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi saat ini lebih terfokus menyiapkan
mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, tanpa mempertimbangkan bagaimana
menyiapkan lulusan yang mampu menciptakan pekerjaan.
Mahasiswa sebagai pelopor pembangunan bangsa, harus mampu menumbuhkan dan
menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan jiwa kewirausahaan di perguruan tinggi dan
mampu membina masyarakat melalui kegiatan model pembelajaran kewirausahaan. Hal ini
sesuai dengan salah satu misi Perguruan Tinggi adalah meningkatkan mutu dan relevansi
pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan meningkatkan kemampuan
kompetensi lulusan Perguruan Tinggi Indonesia. Tingginya angka kemiskinan, pengangguran
dan ketimpangan ekonomi merupakan masalah yang segera harus dicari jalan keluarnya. Daya
saing bangsa atau daerah ditentukan, terutama oleh daya saing sektor ekonomi, industri, serta
unit kegiatan usaha yang efisien dan efektif dari sektor strategis di Indonesia. Pemerintah, dunia
usaha, dan perguruan tinggi merupakan lembaga yang paling strategis untuk mengemban tugas
meningkatkan daya saing bangsa. Peran dunia perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi
lokomotif perubahan ke arah daya saing global (Kopertis V, 2012).
Masalah yang terjadi saat ini adalah bagaimana mengubah mindset lama mengenai
relevansi antara proses pendidikan di Universitas dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjadi
mindset baru untuk memenuhi kemampuan perguruan tinggi menghasilkan lulusan pencipta
kerja. Kurikulum Berbasis Entepreneur yakni kurikulum S1 selama ini memberikan bobot lebih
besar pada teori (90%) dan praktek riil di lapangan yang masih minim (10%). Kurikulum ini 2
perlu direvisi sesuai dengan kebutuhan saat ini untuk menghasilkan lulusan yang mampu
menciptakan peluang kerja dengan mempraktekkan teori-teori melalui praktek home industry.
Universitas dalam menghasilkan lulusan, kurikulum berbasis kewirausahaan merupakan
kurikulum penting yang akan menjadi ukuran keberhasilan perguruan tinggi untuk menciptakan
lulusan yang berdaya saing tinggi di pasar tenaga kerja. Pengembangan kurikulum berbasis
kewirausahaan harus didukung kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan
kompetensi lulusan, meliputi evaluasi kurikulum, implementasi, maupun pengembangan
kurikulum model pembelajaran kewirausahaan. Menurut Global Entrepreunership Monitor,
sepertiga pertumbuhan ekonomi dihasilkan melalui kegiatan wirausaha. Di Amerika Serikat
(AS), setiap tahun penduduknya menciptakan 600 sampai 800 ribu wirausaha baru. Alur pikir
inilah yang kemudian menjadi dasar dikumandangkannya kembali pendidikan kewirausahaan di
Amerika Serikat.
Konsep membangun kewirausahaan bukanlah persoalan mudah karena hal ini juga tidak
bisa terlepas dari mental, budaya, norma-norma, tradisi, prinsip hidup serta nilai pandangan
sosial-masyarakat bahwa menjadi pekerja, terutama PNS lebih bermartabat dibanding menjadi
wirausaha. Filosofi ini tidak hanya berlaku untuk etnis tertentu, tetapi menjadi falsafah hidup.
Oleh karena itu, merubah mindset dari mencari kerja ke bentuk usaha menciptakan lapangan
kerja atau wirausaha harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dari pemaparan
tersebut diatas maka sangat beralasan jika penelitian model pembelajaran kewirausahaan di
Universitas Esa Unggul yang memotivasi mahasiswa agar berwirausaha tepat menjadi sangat
penting untuk diteliti lebih lanjut.
I.2 Urgensi Penelitian
Terdapat tiga hal utama yang menjadikan penelitian ini penting untuk dilakukan, yaitu:
1. Mengingat pentingnya model pembelajaran kewirausahaan dapat menjadi salah satu solusi
dalam mengatasi permasalahan pengangguran di negara ini. Permasalahannya adalah apakah
model pendidikan kewirausahaan yang telah diselenggarakan Universitas Esa Unggul sudah
mencapai hasil seperti yang diharapkan.
3
2. Model Pembelajaran Kewirausahaan yang tepat perlu dirancang untuk menghasilkan angkatan
kerja yang kompetitif. Salah satu indikator mutu hasil pendidikan yang selama ini digunakan
adalah nilai indek prestasi mahasiswa. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika
Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-
mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan
mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya
ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill. Bahkan orang-orang
tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill dari
pada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter termasuk karakter
kewirausahaan bagi mahasiswa sangat penting untuk segera ditingkatkan. Sehubungan dengan
hal tersebut, peningkatan mutu model pembelajaran kewirausahaan.
3. Jakarta merupakan daerah industri. Oleh karenanya, faktor lingkungan industri ini pun akan
mempengaruhi pola penerapan model pendidikan kewirausahaan pada mahasiswa
Universitas. Artinya, motivasi kewirausahaan menjadi penentu keberhasilan dalam
menciptakan entrepreneurship dan penerapan model pendidikan kewirausahaan. Oleh
karenanya, perlu untuk melakukan penelitian ini dalam rangka menselaraskan hasil evaluasi
model pembelajaran kewirausahaan di Universitas dengan mempertimbangkan faktor-faktor
kompetensi lulusan didunia kerja.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang urgensi dan potensi model
pembelajaran kewirausahaan, terutama dikaitkan dengan realitas kesempatan kerja dan
ketersediaan lapangan kerja dibandingkan dengan para pencari kerja yang terus meningkat
jumlahnya setiap tahun termasuk dari kelompok berpendidikan tinggi (Kopertis V, 2012). Tujuan
khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi pola penerapan model pendidikan kewirausahaan di Universitas untuk
membangun sikap mental wirausaha bagi mahasiswa, yakni percaya diri, sadar akan jati
dirinya, bermotivasi untuk meraih suatu cita-cita, pantang menyerah, mampu bekerja
keras, kreatif, inovatif, berani mengambil risiko dengan perhitungan yang teliti,
berperilaku pemimpin dan memiliki visi ke depan, tanggap terhadap saran dan kritik,
4
memiliki kemampuan responsive dan ketrampilan sosial.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang sering muncul dalam penerapan pendidikan
kewirausahaan yakni sulitnya untuk menumbuh-kembangkan wirausahawan baru yang
berpendidikan tinggi untuk meciptakan unit bisnis yang berbasis ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, khususnya masyarakat
sekelilingnya.
3. Tersusunnya model penerapan pendidikan kewirausahaan yang tepat untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa agar terlibat langsung dengan kondisi dunia kerja guna
meningkatkan soft-skills-nya, sekaligus menumbuhkan jiwa bisnis (sense of business),
sehingga akan memiliki keberanian untuk memulai usaha yang didukung dengan
keterampilan yang memadai baik teori-teori maupun praktek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Entrepreneurship
Kewirausahaan atau konsep wirausaha dimurnikan lebih lanjut ketika prinsip dan istilah
dari sebuah bisnis, manajerial, dan perspektif pribadi dia perhitungkan. Secara khusus, konsep
kewirausahaan dari sudut pandang perorangan, dieksplorasi di abad ini, tercermin dalam tiga
definisi berikut hampir semua definisi kewirausahaan, memiliki kesepakatan bahwa kita sedang
berbicara tentang jenis perilaku meliputi: (1) pengambil inisiatif, (2) pengorganisasian dan
reorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya yang memiliki
kompetensi (3) berani mengambil risiko (Shapero, 1975). Seorang entrepreneur adalah seseorang
yang membawa sumber daya, tenaga kerja, material dan aset lainnya menjadi kombinasi yang
membuat nilai mereka lebih besar daripada sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan
perubahan, inovasi dan tatanan baru (Arasti, dkk 2012). Untuk psikolog, orang seperti itu biasanya
5
didorong oleh kekuatan tertentu untuk memperoleh atau mencapai sesuatu, ber eksperimen, untuk
mencapai, atau mungkin untuk melarikan diri, dari otoritas orang lain.
Seorang pengusaha muncul sebagai ancaman, sebuah persaingan agresif, sedangkan
untuk pengusaha lain pengusaha yang sama mungkin menjadi sekutu, sumber pasokan,
pelanggan, atau seseorang yang menciptakan kekayaan bagi orang lain, serta menemukan cara
yang lebih baik untuk memanfaatkan sumber daya, mengurangi limbah, dan menghasilkan
pekerjaan lain yang menyenangkan untuk diperoleh (Vesper, 1980). Kewirausahaan adalah
proses dinamis untuk menciptakan kekayaan tambahan. Kekayaan tambahan diciptakan oleh
individu yang menganggap risiko utama dalam hal permodalan, waktu, komitmen karir atau
memberikan nilai untuk beberapa produk atau jasa. Layanan yang mungkin tidak baru atau
unik, bagaimana harus ditanamkan oleh pengusaha dengan menerima dan menempatkan
keterampilan yang diperlukan dan sumber daya (Ronstadt, 1984).
Meskipun masing-masing definisi memandang pengusaha dari sudut pandang yang
sedikit berbeda, mereka semua mengandung pengertian yang sama, seperti inovasi,
pengorganisasian, penciptaan, kekayaan dan pengambilan risiko. Untuk mencakup semua jenis
perilaku kewirausahaan. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan
nilai dari pengabdian waktu dan usaha yang diperlukan, dengan asumsi risiko keuangan, psikis,
dan sosial yang menyertainya, menerima penghargaan yang dihasilkan kepuasan keuangan dan
pribadi serta kemandirian (Hisrich et al, 2010).
Pengusaha dan pemimpin kewirausahaan merupakan komponen penting dari abad ke-21.
Mereka memiliki kemampuan untuk memajukan diri, orang lain, usaha mereka atau tempat kerja
dan bahkan ekonomi dan masyarakat di mana mereka tinggal. "Negara, masyarakat, dan
organisasi individu serta lembaga pendidikan memperoleh keuntungan dengan mengembangkan
peserta didik kewirausahaan dan kemampuan kepemimpinan individu" (Reimers, Hild dan King,
2009). Tujuan dasar dari pemimpin wirausaha adalah untuk menciptakan suatu inovasi yang
nantinya mendorong diri sendiri memiliki jiwa kewirausahaan.
"Inovasi dan kepemimpinan kewirausahaan yang kompleks dan menantang, namun
keduanya dapat didukung dengan menciptakan dan mengkomunikasikan visi yang relevan,
memotivasi dan memberdayakan individu, meningkatkan modal manusia dan sosial serta
6
mengembangkan pola pikir global di lembaga mereka yang mencakup perubahan, keragaman
nilai dan memupuk terus menerus inovasi (Reimers, Hild dan King 2009). Seperti yang
ditunjukkan, para pemimpin kewirausahaan memiliki berbagai macam latar belakang
kehidupan. Menjadi seorang visioner, memiliki gairah untuk ide-ide mereka, menjadi pengambil
risiko, memiliki ketekunan, membangun kelompok, mengenali peluang dan tantangan,
memecahkan masalah.
2.2 Pembelajaran Kewirausahaan
Pengertian pembelajaran merupakan suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-
kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Pengertian kewirausahaan
relatif berbeda-beda antar para ahli dengan penekanan yang juga berbeda satu sama lain,
diantaranya adalah penciptaan organisasi baru, menjalankan kombinasi kegiatan yang baru
Fayolle et al, (2008) ekplorasi berbagai peluang, menghadapi ketidakpastian, dan mendapatkan
secara bersama faktor-faktor produksi. Secara sederhana arti entrepreneur adalah orang yang
berjiwa pemberani dalam mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi
rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi ketidakpastian.
Metode Pengajaran dalam Pendidikan kewirausahaan menurut (Carrier, 2007; Hindle,
2007; Fayolle, 2007; Fayolle et al, 2008). Juga Lonappan et al (2011) mengklasifikasikan
metode pengajaran menjadi kategori berikut: Studi kasus, diskusi kelompok, presentasi individu,
laporan tertulis individu, proyek kelompok, perkuliahan formal, pembicara tamu, pembelajaran
tindakan, seminar, pembelajaran berbasis web, video yang direkam. Hasil penelitian Salomon et
al (2002) menekankan bahwa metode pengajaran yang paling populer dalam model pendidikan
kewirausahaan adalah penciptaan rencana bisnis, studi kasus dan kuliah. Namun, menurut Hytti
dan O'Gorman (2004) menunjukkan bahwa pandangan yang berbeda bahwa terdapat banyak cara
untuk menawarkan pendidikan kewirausahaan, tergantung pada tujuan pendidikan tersebut. Jika
tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang apa kewirausahaan maka cara
yang paling efektif untuk mencapai tujuan ini adalah memberikan informasi melalui saluran
publik seperti media, seminar, atau ceramah. Tampaknya sebagian besar penulis
mengkategorikan metode pendidikan kewirausahaan menjadi dua kelompok, yang disebut
7
"metode tradisional" (terdiri atas materi kuliah teori dan konsep) sedangkan "metode inovatif"
(mempraktekkan ketrampilan tertentu), masing-masing juga dikenal sebagai "metode pasif" dan
"metode aktif" (Mwasalwiba, 2010).
2.3 Luaran
1. Mahasiswa mengenal dan mampu mengembangkan unit bisnis secara mandiri atau
berkelompok setelah mendapatkan model pembelajaran kewirausahaan inovatif.
2. Meningkatnya motivasi mahasiswa dengan model pembelajaran yang tepat untuk berkinerja
sebagai pelaku pembisnis kecil, menengah, atau kelompok serta tumbuhnya unit bisnis-bisnis
baru. Selanjutnya menambah daya saing lulusan Perguruan Tinggi.
3. Pengkajian penelitian mendapatkan hasil yang dapat mengembangkan model pembelajaran
kewirausahaan di Perguruan Tinggi sehingga pada akhirnya mahasiswa dapat menerapkan
ilmu dan pengetahuannya untuk berwirausaha.
2.4 Manfaat Penelitian Bagi Dosen dan Perguruan Tinggi
Model pembelajaran kewirausahaan yang tepat dapat membuka mindset mahasiswa untuk
memotivasi munculnya jiwa kewirausahaan sehingga tidak hanya bergantung menjadi pegawai
negeri atau pegawai swasta tapi justru membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Identifikasi kewirausahaan sebenarnya tidak bisa terlepas dari faktor yang melingkupi dan saling
terkait dengan Usia siswa dalam rentang usia 20 tahun mereka memiliki keberanian, pendidikan
dan pengalaman berwirausaha, sementara rentang usia yang lebih dari tua cenderung kurang
fleksibel dalam melihat peluang usaha bisnis.
Human Capital, dalam hal ini model pendidikan kewirausahaan menjadi alasan penting
dibalik etos kewirausahaan, karena model pendidikan berpengaruh atas pengambilan keputusan
dan kejelian melihat peluang. Namun gender dalam perilaku kewirausahaan masih kontroversi
sehingga temuan sejumlah riset masih memicu polemik. Pembelajaran kewirausahaan artinya,
pembelajaran tersebut akan makin menumbuh kembangkan etos kewirausahaan di semua
kalangan tanpa terkecuali dan ini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan dunia
usaha dan perekonomian secara global.
8
Model pendidikan, pengajaran dan juga model pembelajaran kewirausahaan saat ini tidak
bisa lagi diremehkan. Oleh karena itu, konsekuensi pendidikan kompleks, sistem pendidikan
yang dinamis, termasuk juga pembentukan kurikulum umumnya dan kurikulum kewirausahaan
menjadi muara untuk penciptaan pembelajaran sosial sehingga pendidikan bisa mereduksi
kewirausahaan (Fayolle, 2009). Identifikasi tersulit dari kewirausahaan adalah menjawab
pertanyaan yaitu apakah kewirausahaan itu dilahirkan atau diciptakan? (Hegarty, 2006). Filosofis
ini cenderung menjadi mitos jika tidak bisa diungkapkan secara tepat.
Kajian tentang kewirausahaan menjadi salah satu aspek yang sangat penting terutama
dikaitkan dengan jumlah kemiskinan dan pengangguran dari kelompok terdidik. Lingkungan
pendidikan kewirausahaan di kampus berperan penting untuk mendukung intensitas
berwirausaha. Kewirausahaan yang dikembangkan di Amerika Serikat pada dasarnya untuk
melihat interaksi hasil yaitu proses pembelajaran saat ini dan niat mahasiswa berwirausaha.
Perspektif perempuan tentang kewirausahaan minat terhadap penelitian kewirausahaan menjadi
kajian menarik di abad 21, terutama pendekatan yang terfokus pada wirausahawan perempuan.
Paling tidak, terlihat dari riset Global Entrepreneurship menunjukkan bahwa rata-rata 34 negara
yang disurvei ternyata minat menjadi wirausaha perempuan lebih rendah dibanding dengan
wirausahawan pria.
Identifikasi terhadap perilaku kewirausahaan sangat beragam, termasuk juga motif
seseorang berwirausaha. Penelitian yang dilakukan oleh Varela dan Jimenez (2001)
menunjukkan adanya nilai hubungan positif antara persepsi kewirausahaan yang muncul di
benak mahasiswa dan pilihan karier yang juga didukung lingkungan pendidikan sebelumnya. Hal
ini diperkuat temuan Faramarzi and Elyasi (2012) terdapat hubungan antara intensitas
kewirausahaan dengan pengalaman menjalani sejumlah pendidikan - kursus informal. Selain itu,
hasil penelitian peneliti terdahulu Varela dan Jimenez (2001) dalam Fayolle (2009) dengan riset
longitudinal yang melibatkan mahasiswa 5 jurusan dari 3 universitas di Kolombia menunjukan
tingkat keberhasilan kewirausahaan tidak bisa terlepas dari pendidikan dan pengajaran
kewirausahaan yang didapat pada jenjang pendidikan mereka.
Hasil penelitian dari Luthje dan Franke (2003) memperkuat argumen lingkungan
pendidikan kajian pengembangan kewirausahaan bersifat on going sehingga tak ada rumusan
9
yang tepat untuk menciptakan kewirausahaan, termasuk juga adanya perdebatan perbedaan
karakteristik pria - wanita dalam kewirausahaan. Meski demikian, upaya merumuskan model
pembelajaran yang tepat terus dilakukan, termasuk salah satunya adalah dengan model
Entrepreneurship Education Programmes yang dikembangkan di Amerika (Fayolle, et.al,
2006). Definisi kewirausahaan beragam dan hal ini terkait dengan identifikasi berbagai faktor
yang melatar belakangi munculnya minat kewirausahaan.
2.5 Hipotesis Penelitian:
H: Diduga terdapat pengaruh positif signifikan model pembelajaran kewirausahaan inovatif
yang dilengkapai dengan keterampilan dan keahlian dari pada model pembelajaran
kewirausahaan dengan teori dan konseptual.
Gambar 1 Evaluasi Model Pembelajaran Kewirausahaan
Keterangan Gambar :
1. Evaluasi Model Pembelajaran Kewirausahaan Tradisional, selanjutnya
2. Melihat mata kuliah terkait
3. Menyatukan teori-teori dan rencana isi kuliah
4. Memilih Alternatif
5. Memutuskan Model Pembelajaran Kewirausahaan Inovatif
6. Eksperimen melalui praktikum di laboratorium home industry dan Salon rambut.
Tradisional Menyatukan teori2
yang terkait
Motivasi usaha
Kewirausahaan
Pengantar Manajemen
Pengantar Bisnis
Accounting
Pemasaran
Model Pembelajaran
Kwrushn Tradisional
Teori yg terkait dg
matkul Kwrushn
Perkuliahan formal
Studi Kasus
Laporan Tertulis
Diskusi Kelompok
Presentasi Individu Proyek Kelompok
Pembicara Tamu
Seminar Rekaman Video
Praktek home
industri
Pilihan Evaluasi Alternatif Model
Pembelajaran
Kewirausahaan
Perkuliahan formal
Diskusi Kelompok
Laporan Tertulis
Pembicara Tamu
Video Praktek home
industri
Keputusan Model Pembelajaran
Kewirausahaan
Eksperimen home
industry
Menentukan
Produk yg dijual
Membuat Merek Kemasan
Harga
Cara Menjual Promosi WOM
Motivasi Usaha
Kewirausahaan
Sumber : Carrier, 2007; Hindle, 2007, Fayolle, 2007; Fayolle et al, 2008, Leonappan et al, 2011)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan rancangan penelitian ekperimen yang rencana diselesaikan
dalam dua tahun. Adapun tempat penelitian dilakukan di universitas Esa Unggul Jakarta.
Dengan sampel mahasiswa yang sudah pernah ikut mata kuliah kewirausahaan dan jika ditambah
praktek home industri di laboratorium lebih efektif yang mana. Penelitian ini menggunakan
pendekatan ekperimen yang dilakukan kepada mahasiswa yang sudah pernah mengikuti kuliah
kewirausahaan untuk melihat motivasi mahasiswa dengan model tradisional atau model inovasi.
Penelitian ini dilakukan menggunakan ekperimen untuk menguji kausalitas karena penelitian ini
mengemukakan keterkaitan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen
serta mengajukan hipotesis. Jenis data berbentuk data primer, metode pengumpulan data primer
dilakukan dengan metode survey kepada mahasiswa Universitas di Jakarta. Penelitian ini berupa
data subjek yang menyatakan motivasi mahasiswa setelah mendapat teori kewirausahaan dan
setelah dilengkapi dengan praktik home industri.
3.1 Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel
Jumlah populasi penelitian tidak diketahui, terdiri atas mahasiswa dan karyawan yang
memiliki aktivitas kuliah kewirausahaan, namun penelitian ini akan menggunakan sampel
sebesar 200 responden mahasiswa. Besarnya jumlah sampel menurut Hair et al (2007) dalam
estimasi yang menggunakan maximum likelihood (ML) dengan jumlah sampel berjumlah 100 –
200. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu mahasiswa/wi. Adapun cara
mengukur adalah melalui kuesioner yang akan diisi responden yang menggambarkan motivasi
mahasiswa model pembelajaran kewirausahaan tradisional, dengan mahasiswa model
pembelajaran inovasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen untuk melihat perbedaan antara
mahasiswa yang mendapatkan keterampilan dan keahlian dengan yang hanya teori-teori saja,
untuk menghasilkan model pembelajaran kewirausahaan yang tepat. Teknik penelitian
menggunakan pendekatan studi empiris terhadap mahasiswa yang sudah mengikuti mata kuliah
11
12
kewirausahaan. Paradigma penelitian adalah positifism. Riset dengan pendekatan positivism
bersifat realistis artinya ilmu menemukan sifat kenyataan sesungguhnya, objektif berdasarkan
penjelasan, prediksi dan kontrol. Jumlah Populasi tidak diketahui namun sampel penelitian
terdiri atas responden yang telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan.
Skala interval, 1 sampai 5 konsep interval sepadan. Intrumen penelitian terdiri atas dua
bagian menggunakan pertanyaan tertutup sehingga memudahkan responden menjawab dan untuk
menjaga konsistensi. Desain kuesioner penelitian menggunakan scala likert. Alat analisa
menggunakan Struktural Equation Modelling dengan AMOS seri 7.
3.2 Variabel Penelitian
1. Variabel eksogen dikenal juga sebagai variabel independen yaitu variabel bebas yang tidak
dipengaruhi oleh variabel lain dalam model. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran tradisional (X)
2. Variabel endogen adalah faktor-faktor yang dipengaruhi oleh satu atau beberapa konstruk
eksogen dan endogen lainnya. Variabel ini terdiri dari variabel akibat yang disebut sebagai
variabel dependen yaitu variabel yang memiliki pengaruh kontingensi yang kuat pada
hubungan variabel indenpenden dengan variabel dependen. Variabel model pembelajaran
kewirausahaan inovatif (Y).
3.3 Obyek Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan dengan sampel mahasiswa di lingkungan Esa Unggul Jakarta Barat,
dengan objek penelitian model pembelajaran kewirausahaan yang saat ini dilakukan dan model
pembelajaran kewirausahaan inovatif. Sumber data, data yang dikumpulkan merupakan data
primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner untuk mengukur model pembelajaran
kewirausahaan yang tepat agar mahasiswa termotivasi untuk menjadi pembisnis muda. Data
yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar
pertanyaan (questionnaire) yang terstruktur.
Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden dalam penelitian, perlu harus
dilaksanakan uji kualitas kuesioner melalui pre-test atau try out kepada mahasiswa dan karyawan
sebanyak 30 orang. Tujuan dilakukan pre-test adalah untuk menguji kuesioner tersebut apakah
sudah valid dan reliabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach alpha dari 13
masing-masing item dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan
handal (reliable) apabila memiliki cronbach alpha lebih dari 0,60 (Nunnally, 1978). Untuk
mengetahui pertanyaan dalam variabel yang valid dilakukan menggunakan faktor analisis.
Variabel-variabel diharapkan memiliki nilai MSA diatas 0,50 sehingga data yang
dikumpulkan dikatakan tepat untuk faktor analisis, dan juga mengindikasikan construct validity
dari masing-masing variabel (Hair et al, 2010). Jumlah responden penelitian ini sebesar 200
responden, pada dasarnya penentuan jumlah ini merupakan penyesuaian dari kebutuhan alat
analisis Struktur Equation Modeling. Sampel yang memenuhi syarat dalam model berjumlah
lima kali jumlah estimated parameter dan dapat diterima jika ukuran sampel lebih dari 30 dan
kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian (Sekaran 2006) selain itu dalam
penelitian multivariate ukuran sampel lebih disukai 10 kali lebih besar dari jumlah indicator
variabel dalam studi.
3.4 ALIR PENELITIAN / TAHUN
---------------------------------------------------------
Gambar 2. Bagan Alir Tahapan penelitian
Keterangan gambar alur penelitian tahun pertama (1): langkah pertama mengevaluasi teori-teori pembelajaran
kewirausahaan yang telah dilakukan universitas dengan melakukan pertemuan dosen pengampu mata kuliah
kewirausahaan. Kedua membandingkan melalui eksperimen motivasi mahasiswa antara model pembelajaran
tradisional dan model pembelajaran kewirausahaan inovasi melalui praktek home industry menggunakan
laboratorium kewirausahaan.
TAHAPAN PENELITIAN TAHUN I
Menyeleksi dan Memilih Model Pembelajaran
Kewirausahaan yang tepat untuk Perguruan Tinggi.
Model Pembelajaran Kewirausahaan
Melalui Metode Tradisional. Model Pembelajaran
Kewirausahaan Melalui Metode
Inovasi melalui laboratorium/home
industri Laboratorium lebih memotivasi mahasiswa
Model Inovatif Pembelajaran
Kewirausahaan Perguruan Tinggi
TAHAPAN PENELITIAN TAHUN 2
II
Pembuatan Model Pembelajaran Kewirausahaan
DICAPAI DENGAN STUDI LITERATUR
Model Pembelajaran yang telah
dilakukan saat ini
Frame model pasif Frame model aktifitas
Metode
Tradisional
Metode Inovatif
Opini, sikap, justifikasi, dan
pengalaman wirausaha
Preferensi
kewirausahaan Menjelaskan Menjelaskan
HASIL TAHAPAN PENELITIAN PENDAHULUAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Sh. F., Baharun, R. and Rahman, S.H. A. (2004). Interest in Entrepreneurship: an
exploratory study on engineering and technical students In entrepreneurship
education and choosing entrepreneurship as a career. in Project Report. Faculty of
Management and Human Resource Development, Skudai, Johor.
Arasti, Fayarjani, dan Imanipour 2012 “A Study Of Teaching Methods In Enterpreneurship
Education For Graduate Students” Vol. 2, No. 1, Maret 2012
Arthur dan Hisrich, 2011 Entrepreneurship throughthe Ages:Lessons Learned Journal of
Enterprising culture Vol 19 No. 1
Carrier, C. (2007). Strategies for teaching entrepreneurship: what else beyond lectures, case
studies and business plans (Vol. 1, pp. 143-158). Handbook of research in
entrepreneurship education. Edward Elgar Publishing.
Hair, (2007), “Structural Equation Modelling dalam Penelitian manajemen,” Edisi 3, Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Fayolle A. (2009). Entrepreneurship Education in Europe: Trends and Challenges, OECD LEED
Programme, universities, innovation and entrepreneurship: good practice workshop.
available: http://www.oecd.org/dataoecd/11/36/43202553.pdf.
………., Gailly, B. (2008). From craft to science: Teaching models and learning
Processes in Entrepreneurship Education. Journal of European Industrial Training.
32(7). 569 – 593.http://dx.doi.org/10.1108/03090590810899838
Faramarzi and Elyasi, 2012, Learning sources and Method Used By Famous Entrepreners:A
Comparative Studi Abaut Three Entrepreneurship From Iran, Japan and USA,
International Business Research Vol. 5 No. 9
Hair, J.F. Anderson, R.E. Tatham, R.L. and Black, W.C. 2007, “Multivariate Data Analysis,” 6th
,
Pearson International Edition: Pearson Prentice Hall
Handoko, T.H. 2007, “Desain Eksperimental dalam Riset Keperilakuan Berbagai Isu dan
Solusi,” Seminar Nasional, Universitas Gajah Mada.
Hannon, P. D. et. al. (2006). The State of Education Provision for Enterprise and
Entrepreneurship: A Mapping Study of England’s HEIs. International Journal of
Entrepreneurship Education, 4. 41-72.
Hindle, K. (2007). Teaching Entrepreneurship at the university: from the wrong building to the
right philosophy in
Hisrich, R. D., Peters, M. P. and Shepherd, D. A. (2010). Entrepren16
urship, 8th edn., New York: McGraw-Hill Irwin, p. 8.
Hytti, U., and O’Gorman, C. (2004). What is “enterprise education”? An analysis of the
objectives and methods of enterprise education programmes in four European
countries, Education and Training.
Jurneli, Meiliana, Alfaqiih, 2011, Model Penerapan Pendidikan Kewirausahaan Berbasis
Minat dan Bakat Disekolah Menengah atas Kejuruan dan Madrasah Aliah di Batam
Universitas Internasional Batam Riau
Kopertis Wilayah V, 2012 Pedoman Penyusunan Proposal MAUBISA.
Luthje dan Franke (2003) and Venkataraman, S. (2000). The promise of entrepreneurship as a
field of research, Academy of Management Review 25:217–226 (as cited by Coglisera et
al.).
Lonappan, J, and Devaraj, K. (2011). Pedagogical Innovations in Teaching 17
Entrepreneurship. in: Eighth AIMS International Conference on
Management, pp 513-518.
Mwasalwiba, E. S. (2010). Entrepreneurship education: a review of its objectives, teaching
methods, and impact indicators. Education and Training. 52(1).20 - 47.
http://dx.doi.org/10.1108/00400911011017663.
Reimers-Hild, C. and King, J. (2009). Six questions for entrepreneurial leadership and
innovation in distance education,Online Journal of Distance Learning administration
12(4),Web. 5 July 2010.
Ronstadt, R. C. (1984). Entrepreneurship, Dover, MA: Lord Publishing Co., p. 28.
Shapero, A. (1975). Entrepreneurship and Economic Development, Wisconsin: project ISEED,
LTD., The Center for Venture Management, Summer, p. 187.
Solomon, G. (2007). An examination of entrepreneurship education in the United States.
Enterprise Development, 14(2). 168-182. UScarborough, N.M., and
http://dx.doi.org/10.1108/14626000710746637
White. R.J., Hertz, G.T., and D’Souza, R., (2010). Entrepreneurship Education Pedagogy: Using
Technology to Learn About Fundable Business Plans. in: 14th Annual Conference
(NCIIA), San Francisco.
Vesper. K.H. and Gartner, W.B. (1997). Measuring progress in entrepreneurship
Education.Journal of Business Venturing, 12, 403-421.
LAMPIRAN 4 : BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI
1. BIODATA KETUA PENELITI
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr. Endang Ruswanti, SE, MM
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 195408181986012001
5. NIDN 0018085411
6. Tempat, Tanggal Lahir Yogyakarta 18 Agustus 1954
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 081328171834
9. Alamat Kantor Jl. Arjuna Utara 9 Tol Tomang Jakarta Barat
10. Nomor Telepon/Faks 021 5682510
11. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 120 orang, S2 = 37 orang, S3 = 0 orang
12. Nomor Telepon/Faks -
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Manajemen Pemasaran
2. Perilaku Konsumen
3. Riset Pemasaran
4. Manajemen Retail
5. Kewirausahaan
6. Pengantar Bisnis
7. Pengantar Manajemen
8. Pemasaran Relasional
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi UII Yogyakarta UII Yogyakarta UII Yogyakarta
Bidang Ilmu Manajemen
Perusahaan
Manajemen
Pemasaran
Perilaku
Konsumen
Tahun Masuk-Lulus 1974-1982 1996-1998 2003-2010
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Pengaruh Produk,
Harga, Distribusi,
Promosi terhadap
Penjualan di
Perusahaan Rokok
Makmur Pematang
Siantar Sumatera
Utara
Strategi Pemasaran
Pada Rumah Sakit
PKU Muhamadiah
Yogyakarta
Pengaruh Atensi
Iklan Dua Sisi
Terhadap Intensi
Pembelian Jasa
Penerbangan
Elang Air
Nama Pembimbing/Promotor Drs. Has’ari Anwar Drs. Gunawan
Adisaputra, MBA
Prof. HM. Idrus,
Phd.
L-5
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1. 2013 Kualitas Pelayanan, Kepuasan
Pelanggan Dan Loyalitas Terhadap
WOM
Pribadi 3
2. 2013 Atensi Iklan Dua Sisi Terhadap Niat
Beli Jasa Akupuntur Sumber Waras di
Jakarta, sebagai Ketua Peneliti
DIKTI 36,650
3. 2013 Materialism, Fashion Cloting and
Recreational Shopper Indentity
Pribadi 3
4. 2013 Aplikasi Teori Kebutuhan ERG
Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Rumah Sakit Islam Hidayatullah
Yogyakarta
Pribadi 3
5. 2013 Demensi Cerry Peking terhadap
Market Maven Ritel Carfoor di Jakarta
Pribadi 3
6. 2012 Perilaku Self-Monitoring Dan Derajat
Materialistik Terhadap Keterlibatan
Produk (Hibah Fundamental/ Ketua
Peneliti).
DIKTI 30,500
7. 2012 Analisis Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Konsumen Pada Jasa
Busway Tran Jakarta Fakultas
Ekonomi Program Kreativitas
Mahasiswa.
Univ. Esa
Unggul
3
8. 2012 Relationship Marketing dan kepuasan
pelanggan terhadap Bank Syariah di
Jakarta Barat.
Univ. Esa
Unggul
3
9. 2011 Konflik Antara Pekerjaan dan
Keluarga, Stres Kerja Terhadap
Kinerja Perawat Wanita Pada Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta
Pribadi 3
10. 2011 PengaruhPersepsi Kualitas Pelayanan
dan Kepuasan Pelanggan Terhadap
Niat Pembelian Ulang Pada Toko
Buku Gramedia Yogyakarta Magister
Manajemen
Pribadi 3
11. 2011 Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Loyalitas Pelayan Pada
Rumah sakit Panti Rapih di
Yogyakarta, Magister Manajemen
Universitas Tehnologi Yogyakarta
Pribadi 3
12. 2010 Atensi Sentral dan Peripheral Iklan Pribadi 3
L-6
Dua Sisi Pada Jasa Penerbangan Elang
Air, Pada Tahun 2010.
13. 2009 Analisis atensi sentral dan peripheral
iklan dua sisi iklan dua sisi terhadap
niat pembelian industri penerbangan
di Indonesia.
Pribadi 3
14. 2008 Hubungan antara atensi sentral dan
peripheral iklan dua sisi dengan niat
pembelian jasa akupuntur klinik
Bregas Waras di Jogyakarta.
Pribadi 2,5
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1. 2013 Terapi Akupuntur Univ. Esa
Unggul
1,5
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1. Pengaruh Pemasaran Kemitraan
Terhadap Keunggulan bersaing
Jurnal Ekonomi Volume 2/Nomor
1/ Mei 2011. ISSN
2007-8133
2. Pengaruh Service Quality Dan
Customer Satisfaction Terhadap
Customer Loyality
Majalah Ilmiah
Widya
No.318 Maret 2012
ISSN 0215-2800
3. Pengaruh Efektivitas Level Negatif
Two-Sided Persuasion Dalam
Ekpose Terhadap Niat Pembelian
Majalah Ilmiah
Widya
No.304/ Januari
2011/ISSN:0215-
2800
4. Peranan Prilaku Konsumen dalam
Pemasaran
Majalah Ilmiah Widya No. 269 Tahun
XXV/2008
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. International Seminar Strategic
Leadership: Green Manajement ISSL
2012
Self-Monitoring,
Materialism, Fashion
Clothing, Recreational
Shopper Indentity And
Product Involvement
Universitas
Mercubuana 12
Desember 2012
2. Seminar Nasional UNP Padang Pelaku self-Monitoring,
Derajat Materialism
UNP Padang,
ISBN: 978-602-
L-7
Terhadap Keterlibatan
Produk
18867-1-7
2. BIODATA ANGGOTA PENELITI
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Arief Suwandi, ST, MT
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 0211080436
5. NIDN 0302046803
6. Tempat, Tanggal Lahir Padang, 2 April 1968
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 081310420157
9. Alamat Kantor Jl. Arjuna Utara 9 Tol Tomang Jakarta Barat
10. Nomor Telepon/Faks 021 5682510
11. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 5 orang, S2 = 0 orang, S3 = 0 orang
12. Nomor Telepon/Faks -
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Otomasi Sistem Produksi
2. Analisis dan Estimasi Biaya
3. Pengantar Manajemen dan Bisnis
4. Perancangan Teknik Industri
5. Analisis dan Perancangan Perusahaan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Univ. Indonesia Univ. Indonesia -
Bidang Ilmu Teknik Industri Teknik Industri -
Tahun Masuk-Lulus 1987-1993 2007-2009 -
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Model Perhitungan
dan Penetapan Tarif
Angkutan Darat
BBM dan Non BBM
dan Material Operasi
Pertamina
Penggunaan Non Liner
Goal Programming
Untuk Menentukan
Jumlah Pemesanan
Ekonomis Dari Multi
Produk Inventori
Nama Pembimbing/Promotor Ir. T. Yuri Z., MSc. Ir. Amar Rahman, MSIE -
L-8
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1. 2013 Analisis Penentuan Konservasi Energi
Pada Industri Logam
Univ. Esa
Unggul
3
2. 2013 Pembuatan Aplikasi Untuk Evaluasi
Data Dispute Settlement Interkoneksi
Advanced Service PT. Telkom,
Univ. Mercu
Buana
3
3. 2013 Sistem Informasi Perjalanan Dinas
Pegawai Dinas Komunikasi dan
Informasi Kota Depok
Univ. Mercu
Buana
3
4l 2012 Sistem Informasi Project Tracker
Menggunakan Metode Singleton dan
Mediator Pattern
Univ. Mercu
Buana
3
5. 2011 Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa
Terhadap Penggunaan E-Learning di
Universitas
Univ. Mercu
Buana
3
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1. 2011 Sebagai Auditor pada Audit
Energi 2011 di Sektor Industri
Logam dan Tekstil pada
Direktorat Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi
Energi, Kementrian ESDM
PT. Indra
Karya,
Consulting
Engineers
25
2. 2012 Sebagai Auditor pada Audit
Energi 2011 di Sektor Industri
Agro dan Kimia pada Direktorat
Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi
Energi, Kementrian ESDM
PT. Miranthi
Konsultan
Permai
5
3. 2012 Nara Sumber pada Pelatihan
Penyusunan Bisnis Model
Balai Inkubator
Teknologi
BPPT
3
4. 2012 Nara Sumber Pelatihan
Manajemen Proyek
Balai Inkubator
Teknologi
BPPT
3
L-9
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1. Pembuatan Aplikasi Untuk Evaluasi
Data Dispute Settlement Interkoneksi
Advanced Service PT. Telkom,
FIFO (Forum
Informasi Fakultas
Ilmu Komputer
Vol. III/No. 1/
Mei/2011
2. Sistem Informasi Perjalanan Dinas
Pegawai Dinas Komunikasi dan
Informasi Kota Depok
FIFO (Forum
Informasi Fakultas
Ilmu Komputer
Vol.III/No. 2/
Nopember/2011
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. Seminar Nasional Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Industri ke-2
Analisis Tingkat
Kepuasan Mahasiswa
Terhadap Penggunaan
E-Learning di
Universitas
16 Juli 2011,
Universitas Mercu
Buana, Jakarta
2. Seminar Nasional Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Industri ke-3
Sistem Informasi
Project Tracker
Menggunakan Metode
Singleton dan Mediator
Pattern
28 April 2012,
Universitas Mercu
Buana, Jakarta
3. BIODATA ANGGOTA PENELITI
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 19560604 198603 2 002
5. NIDN 0004065601
6. Tempat, Tanggal Lahir Cilacap, 4 Juni 1956
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 021-8604015/ 0811988304
9. Alamat Kantor Jl. Arjuna Utara 9 Tol Tomang Jakarta Barat
10. Nomor Telepon/Faks 021 5682510
11. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 17 orang, S2 = 0 orang, S3 = 0 orang
12. Nomor Telepon/Faks -
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Perencanaan Wilayah
2. Perencanaan Transport
3. Metode Analisis Perencanaan
L-10
4. Urban Dinamik
5. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
6. Dasar Perancangan Rekayasa Teknik
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi
Bandung
Univ. Indonesia Institut Pertanian
Bogot
Bidang Ilmu Perencanaan
Wilayah dan Kota
Teknik
Sipil/Transportasi
Ilmu
Perencanaan
Pembangunan
Wilayah dan
Pedesaan
Tahun Masuk-Lulus 1975-1981 1994-1997 1999-2005
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Studi Penentuan
Sub Pust Kota
sebagai Masukan
untuk Pemecahan
Masalah
Transportasi di
Kawasan Pusat Kota
- Studi Kasus Pusat
Kota Bandung
Pemrogramam
Model Matriks
Asal - Tujuan
Dengan Studi
Kasus Koridor
Bekasi - Cawang
Kajian
Keterkaitan
Perkotaan -
Perdesaan di
Jawa Barat
Nama
Pembimbing/Promotor
Ir. Djoko Sujarto
M.Sc. Urb. Des
Dr.Ir. Suyono
Dikun, M.Sc.
Prof. Dr. Ir. H.
Affendi Anwar,
M.Sc.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1. 2009 Peraturan Zonasi untuk Pulau Kecil
Studi Kasus Pulau Ambalau
Univ Indonusa Esa Unggul
3
2. 2009 Keterkaitan Antar Wilayah Studi
Kasus Kabupaten Cilacap
Univ Indonusa Esa Unggul
3
3. 2010 Potensi Biofuel Nyamplung
(Calophyllum inophyllum L)dalam
Pengembangan Wilayah Kecamatan
Nusawungu – Kabupaten Cilacap
Univ. Esa
Unggul
3
4. 2010 Peluang Pemanfaatan Biofuel
Nyamplung (Calophyllum Inophyllum
Linn) dalam Pengembangan Wilayah
di Kabupaten Cilcacap
Univ. Esa
Unggul
3
5. 2011 Tipologi Perkotaan di Kabupaten Cilacap
Univ. Esa
Unggul
3
6. 2012 Pengaruh Pergeseran Ekonomi Terhadap Perubahan Penggunaan
Univ. Esa
Unggul
3
L-12
Lahan
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1. 2010 Sebagai insruktur pada Pelatihan
Sistem Informasi Pengendalian
Pemanfaatan Ruang di Wilayah
II, Dirjen Penataan Ruang,
Kementerian Pekerjaan Umum
Dept PU 1
2. 2011 Menjadi Instruktur pada
pelatihan dan workshop di PT.
Wiratama : Penataan Kawasan
Perumahan untuk Golongan
Menengah
P.T. Wiratama
0,5
3. 2011 Menjadi Instruktur pada
pelatihan dan workshop di PT.
Wiratama : Penataan Prasarana
Wilayah Perumahan Golongan
Menengah
P.T. Wiratama
0,5
4. 2012 Team Penilai Pembekalan Dasar
Sertifikasi Keahlian IAP
IAP Indonesia
1
5. 2012 Menjadi Instruktur pada
Pelatihan dan Workshop di PT.
Wiratama: Ruang Terbuka Hijau
Perumahan Golongan Menengah
P.T. Wiratama
0,5
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1. Pemanfaatan Model Sistem Dinamis
dalam Memperkirakan Jumlah
Penduduk dimasa Datang (Studi
Kasus Kabupaten Cilacap)
Planesa
Volume 1/Nomor
2/November 2010
2. Tipologi Perkotaan di Kabupaten
Cilacap
Planesa
Volume 2/Nomor
1/Mei 2011
3. Keterkaitan Antar Wilayah Studi
Kasus Kabupaten Cilacap
Planesa
Volume 2/Nomor
2/ November 2011
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. ICTNRE 2010 Synchronizing Nyamplung 1-2 December
L-13
(Calophyllum inophyllum
L.) Utilization as
Alternative Biofuel
Source with Regional
Develompent of Indonesia
2010, BPPT
2. APEC EGNRET Meeting Indonesia Update of
Financial Incentives for
Promoting Renewable
Energy
8th to 20th of May
2012., Ministry for
Economic
Development in
Wellington, New
Zealand
3. Sinkronisasi Penataan Ruang di
Indonesia Terkait dengan undang-
Undang Geospasial
Penggunaan Sistem
Dinamis dan Geospasial
dalam Mendukung
Perencanaan Tata Ruang
Planning Student
Association di
Universitas Esa
Unggul
4. Green Regional Development
Melalui Pengembangan Inovasi
Teknologi Mendukung
Terwujudnya MP3EI
Lansekap Hijau pada
Jaringan Jalan
Penghubung Pelabuhan
Bitung dengan Wilayah
Belakangnya
20 November 2012
FATL Universitas
Trisakti dan
Kemenko di Hotel
Borobudur
5. Universitas Esa Unggul
Kajian Konektivitas dalam
Masterplan Percepatan
dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI)
19 Februari 2013 di
Universitas Esa
Unggul