MODEL ALAT PENGOLAHAN Fe dan Mn …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14115-paperpdf.pdf ·...
Transcript of MODEL ALAT PENGOLAHAN Fe dan Mn …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14115-paperpdf.pdf ·...
MODEL ALAT PENGOLAHAN Fe dan Mn
MENGGUNAKAN SISTEM VENTURI AERATOR
DENGAN VARIABEL KECEPATAN ALIRAN DAN JUMLAH
PIPA VENTURI
INSTRUMENT MODELS PROCESSING Fe and Mn USING
VENTURI AERATOR WITH VENTURI FLOWRATE AND
TOTAL PIPELINE VARIABLES.
Annas Taufan
Jurusan Teknik Lingkungan ITS
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian telah dilakukan menggunakan Venturi Aerator sebagai alat aerasi untukmenurunkan kadar Fe dan Mn dalam air tanah di daerah sedati, Sidoarjo. Pemilihan alat inidikarenakan mempunyai efektivitas lebih tinggi dan mempunyai desain yang lebih sederhanadaripada aerator lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecepatan alirandalam pipa utama dan jumlah pipa venturi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kecepatan aliran 1.2 m/s mempunyai efisiensipenurunan kadar Fe dan Mn terbaik dengan nilai efisiensi sebesar 96.23% untuk Fe dan 94.91%pada Mn. Selain itu jumlah pipa venturi sebanyak lima buah mempunyai efisiensi penurunan kadarFe dan Mn terbaik dengan nilai efisiensi sebesar 96.23% untuk Fe dan 92.37% untuk Mn.
Kata kunci : Reduksi Fe dan Mn, Venturi Aerator, Jumlah pipa, Kecepatan aliran.
Abstract
Research has conducted using Venturi Aerator as a aeratior to reduce levels of Fe and Mn inSedati groundwater area, Sidoarjo. The selection tool is due to have a higher effectiveness and havea design that is more simple than the other aerator. The variables used in this study is the flowrate inthe main pipe and the number of venturi pipe.
Results showed that the flowrate 1.2 m / s has the highest efficiency levels of Fe and Mnreduction up to 96.23% for Fe and 94.91% for Mn. In addition the amount of five venturi pipe hasthe highest efficiency of Fe and Mn reduction to 96.23% to 92.37% for Fe and Mn.
Keywords: Reduction of Fe and Mn, Venturi Aerator,total pipeline, flowrate.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air tanah mempunyai kandungan mikroorganisme yang relatif rendah karena kontak
dengan lingkungan yang relative kecil. Akan tetapi air tanah mempunyai kandungan Fe dan
Mn yang relatif tinggi. Hal ini dikarenakan di dalam air tanah tidak terjadi kontak dengan
udara luar dan adanya terjadinya pelapukan batuan. Kandungan Fe yang tinggi dapat
mempengaruhi kesehatan ginjal sedangkan kandungan Mn yang tinggi akan meyebabkan air
berwarna coklat kehitaman. Oleh sebab itu, perlu sebuah proses pengolahan yang sederhana
untuk menghilangkan kadar Fe dan Mn.
Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan adalah proses aerasi, yaitu sebuah proses
untuk memasukkan oksigen dalam air sehingga Fe dan Mn akan bereaksi dengan oksigen
sehingga akan Fe2+ dan Mn2+ yang sebelumnya terlarut dalam air menjadi Fe3+ dan Mn3+
yang akan mengendap untuk kemudian dipisahkan dari air tanah. Akan tetapi aerator yang
digunakan selama ini mempunyai desain yang rumit dan sulit untuk dirancang. Sehingga
pada penelitian ini, akan direncanakan alat aerasi ( Aerator ) yang sederhana sehingga mudah
digunakan oleh semua lapisan masyarakat yaitu Venturi Aerator. Venturi aerator adalah
venturi yang memiliki lubang pada bagian tharoat-nya sehingga udara dapat masuk ke dalam
fluida yang mengalir di dalamnya. Hal ini dapat terjadi karena aliran fluida di bagian throat
venturi memiliki tekanan di bawah atmosfer sehingga udara luar yang memiliki tekanan
atmosfer dapat masuk ke dalam aliran dengan sendirinya tanpa tambahan energi.
Venturi aerator memiliki desain yang sederhana dan mudah dirancang sehingga
sangat tepat digunakan untuk masyarakat yang belum terjangkau PDAM.. Dalam penelitian
ini, didesain modifikasi dari Venturi Aerator yang tepat guna bagi masyarakat sehingga dapat
diterapkan dengan mudah oleh masyarakat umum.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mendesain Venturi Aerator
yang tepat guna dengan mencari :
1. Diameter pipa utama
2. Jumlah pipa venture
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menentukan kecepatan aliran yang terbaik untuk Venturi Aerator
2. Menentukan jumlah pipa venturi yang terbaik untuk Venturi Aerator
1.4 Landasan Teori
1.4.1 Besi (Fe) dan Mangan (Mn)
Besi adalah unsur alam yang dapat ditemukan pada tanah dan batuan. Unsur besi dan
mangan dapat dihubungkan dengan pelapukan batuan dan mineral. Dengan alkalinitas yang
rendah, kadar Fe dapat mencapai 10 mg/l dan biasanya terdapat pada air sumur dalam, danau,
reservoir(Kawamura,2000).
Pada umumnya besi (Fe) dalam air memiliki sifat:
1. tergabung dengan zat organik atau zat padat inorganik, seperti tanah liat
2. tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 µ m) atau yang lebih besar seperti Fe2O3,
FeO, Fe(OH)3 dan sebagainya.
3. terlarut sebagai Fe2+ (ferro) atau Fe3+ (ferri)
(Alaerts, 1987)
Kelarutan besi (Fe) dalam air dipengaruhi oleh:
1. Kedalaman
Kelarutan besi dalam air akan semakin tinggi jika semakin dalam air meresap ke dalam
tanah. Besi terlarut dalam bentuk Fe(HCO3)2.
2. pH
Nilai pH rendah (pH<7) akan mempengaruhi kelarutan besi dan logam lain dalam air.
3. Suhu
Peningkatan suhu dalam air akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar O2 dan
peningkatan kelarutan besi dalam air.
4. Bakteri Besi
Jenis bakteri besi diantaranya Crenothrix, Lepothrix, Galleanella, Sinderocapsa dan
SpHoerothylus. Bakteri tersebut memerlukan oksigen dan besi untuk proses
metabolismenya sehingga dapat menurunkan kadar besi dalam air.
5. Oksigen (O2)
Oksigen dapat menyebabkan terjadinya aerasi yang akan mengubah ion Fe2+ menjadi Fe3+.
Ion Fe3+ ini akan mengendap sehingga akan mengurangi kelarutan besi dalam air. Begitu
juga dengan senyawa Mn akan berubah dari sebelumnya terlarut Mn2+ menjadi terendap
Mn3+.
6. CO2 agresif
CO2 bebas yang asam akan merusak logam apabila CO2 tersebut bereaksi dengan air. CO2
ini juga akan menyebabkan kerusakan logam dan beton.
Keberadaan mangan (Mn) dalam air ada dalam bentuk tersuspensi dan terlarut. Pada
air tawar mengandung satu sampai beberapa ribu microgram mangan per liter bahkan
pada air tanah sering mengandung mangan (Mn) terlarut dalam kadar tinggi. Kadar mangan
yang tinggi biasanya ditemukan pada daerah industri. Pengurangan kadar mangan
yang tinggi perlu dilakukan pada air tanah dan pada beberapa danau dan reservoir yang
cenderung memiliki kandungan yang sangat tinggi.
Keberadaaan mangan pada air minum bisa mempengaruhi kesehatan manusia. Pada
konsentrasi melebihi 0,15 mg/l dapat menimbulkan rasa yang tidak enak dan menimbulkan
noda pada peralatan pipa serta pakaian. Ketika senyawa mangan melalui proses oksidasi,
akan dihasilkan endapan mangan. Bahkan pada konsentrasi0,02 mg/l, mangan akan
membentuk lapisan pada pipa berwarna hitam. Mangan juga dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan organism. Konsentrasi mangan yang tinggi menimbulkan masalah bau, rasa,
dan kekeruhan pada air distribusi ( Kaul and Gautam, 2002).
1.4.2 Kelarutan Oksigen dalam air
Oksigen terlarut menunjukkan volume oksigen yang terkandung dalam air. Oksigen
masuk ke dalam sistem perairan melalui sistem fotosintesa tumbuhan air dan difusi oksigen
dari udara ke permukaan air. Banyaknya oksigen yang dapat larut ke dalam air tergantung
kepada temperatur, tekanan dan kadar garam di dalam sistem perairan tersebut. Kelrutan
oksigen meningkat jika kadar garam semakin rendah. Dengan kata lain, air laut mengandung
kadar oksigen terlarut yang lebih rendah dibandingkan dengan air murni. Dan kelarutan
oksigen akan menurun dengan turunnya tekanan. Daerah yang tinggi memiliki tekanan udara
yang lebih rendah sehingga air di daerah pegunungan mengandug oksigen terlarut yang lebih
sedikit dibanding air di dataran rendah (Perry, R.H, 1999 ).
Untuk mendapatkan efisiensi transfer terbesar diperlukan:
1. Pada kedua bentuk larutan dan gas, elemen fluida pada bentuk bulk harus dibawa ke
lapisan antarmuka secepat mungkin.
2. Ketebalan antarmuka harus kecil
3. Area kontak harus luas
1.4.3 Venturi Meter
Venturimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran dalam
pipa. Alat ini terdiri dari : (1) bagian hulu, yang berukuran sama dengan pipa. Pada bagian ini
dipasang manometer diferensial. (2) bagian kerucut konvergen. (3) bagian leher yang
berbentuk silinder dengan ukuran diameter lebih kecil dari diameter hulu. Pada bagian ini
juga dipasang manometer diferensial. (4) bagian kerucut divergen yang secara berangsur-
angsur berukuran sama dengan bagian hulu atau sama dengan pipa (Sudarja, 2002).
Gambar 1. Venturimeter
Sebuah persamaan yang digunakan untuk mengukur laju aliran dalam venturi adalah
persamaan Bernoulli. Penggunaan persamaan Bernoulli pada aliran fluida dalam venturi
horizontal akan menghasilkan :
gV2
21 +
gPρ
1 + Z1=1
22
2gV +
gPρ
2 +Z2 + Hf
Untuk mengetahui perbedaan tekanan antara dua titik menggunakan manometer diferensial.
Gambar 2. Perbedaan tekanan antara dua titik menggunakan manometer diferensial
Dari gambar (a) :
pA + h1 1 = pB + h2 2 + h3 3
pA - pB = h2 2 + h3 3 - h1 1
Dari gambar (b) :
pA + h1 1 + h3 3 = pB + h2 2
pA - pB = h2 2 - h1 1 - h3 3
2. METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan pada kinerja alat Venturi Aerator dalam mereduksi kadar Fe
dan Mn yang terkandung dalam air tanah. Penelitian ini juga menggunakan dua variabel yaitu
kecepatan aliran dan jumlah pipa Venturi Aerator. Sedangkan parameter yang dianalisa
dalam penelitian ini adalah kadar Fe dan Mn sebelum dan sesudah proses aerasi dalam alat
Venturi Aerator
i. Pompa : Debit = 40 l/mnt
Head = 32 meter
ii. Pipa Utama : Pipa PVC
Diameter = ¾”, 1”, 1¼”
Panjang = 6 meter
iii. Pipa Venturi : Spidol diameter =7.5 mm
Sudut Irisan =30o, 45o, 60o
Jumlah pipa = 1, 3, 5 buah
Gambar 3. Rancangan alat Venturi Aerator
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa Awal
Tabel 1. Hasil Analisa Awal Air Sampel
Parameter Hasil AnalisaLaboratorium (mg/l)
Batas Konsentrasi Maksimum Menurut KepmenkesRI No. No. 492/MENKES/PER/IV/2010 (mg/l)
Besi (Fe) 3.533 0.3Mangan (Mn) 2.85 0.1
Sumber : Hasil analisa dan literatur.
3.2 Hasil Analisa FeAnalisa besi ini pada umumnya mempunyai efisiensi penurunan kadar Fe tinggi
karena pada umumnya besi lebih mudah untuk diaerasi daripada mangan. Analisa ini
sekaligus menganalisa desain variabel terbaik dari penelitian Saudara Prasdiatma Pratama
karena penelitian ini merupakan gabungan variabel antara penulis dengan saudara prasdiatma
Pratama. Variabel terbaik dari saudara Prasdiatma Pratama yang digunakan dalam analisa ini
adalah variabel diameter pipa venture sebesar 7.5 mm dan sudut irisan pipa venture sebesar
30o.
a. Pengaruh Variabel Kecepatan aliran terhadap kadar Fe.
Berikut ini merupakan hasil analisa Fe yang akan dianalisa dengan lebih mendalam
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Konsentrasi Fe Setelah Pengolahan Berdasarkan Kecepatan aliran
30o
Fe1 3 5
1.2 m/s 0.250 0.217 0.133
0.6 m/s 0.517 0.500 0.500
0.4 m/s 1.567 1.567 1.750
Sumber : Hasil Analisa
Gambar 4. Efisiensi Penurunan Fe berdasarkan Kecepatan Aliran
Dari Tabel dan Gambar di atas dapat diketahui bahwa efisiensi penurunan kadar Fe
tertinggi berdasarkan variabel kecepatan aliran adalah 96.23% dengan kecepatan aliran
sebesar 1.2 m/s. sedangkan kecepatan aliran 0.4 m/s mempunyai efisiensi penurunan terendah
dengan 39.14%. Sehingga dalam penelitian ini kecepatan aliran yang mempunyai efisiensi
penurunan kadar fe terbaik berturut-turut adalah kecepatan 1.2 m/s, 0.6 m/s, 0.4 m/s. Dengan
ketiga variasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kecepatan aliran yang semakin tinggi akan
semakin menambah efisiensi penurunan kadar Fe dalam air.
Hal ini disebabkan karena semakin tinggi kecepatan aliran dalam pipa utama maka
akan semakin memperbesar daya hisap pipa venture terhadap udara luar. Hal ini sesuai
dengan prinsip venturi aerator dimana kecepatan aliran yang berada dalam pipa utama
sebanding dengan daya hisap yang ditimbulkan dari pergerakan aliran tersebut.
Selain itu hal ini juga disebabkan karena dengan kecepatan yang rendah maka
rangkaian pipa utama yang dipakai juga akan semakin besar, hal ini akan menyebabkan
semakin mengecilnya perbandingan antara volume udara yang masuk dengan volume air
tanah yang berada dalam pipa utama.
Beberapa data menunjukkan adanya penyimpangan pola dari pola secara umum yaitu
data pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s. Pola yang terjadi bertentangan dengan
kebanyakan pola yang lain dimana semakin tinggi kecepatan aliran dan semakin banyak
jumlah pipa venture yang terpasang maka semakin baik efisiensi penurunan kadar Fe dan Mn.
Jika dilihat dari pola pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s maka pola yang timbul terlihat
tidak beraturan. Hal ini disebabkan karena kecepatan sebesar 0.4 m/s mempunyai kecepatan
yang kurang untuk dapat menghisap udara yang cukup. Selain itu diameter pipa yang terlalu
besar menyebabkan aliran di dalam pipa yang tidak stabil karena pompa yang digunakan juga
terkadang tidak dapat mengalirkan air dengan stabil.
b. Pengaruh Variabel jumlah Pipa Venturi terhadap kadar Fe
Berikut ini merupakan hasil analisa Fe yang akan dianalisa dengan lebih mendalam
dengan variabel jumlah pipa venturi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Konsentrasi Fe Setelah Pengolahan Berdasarkan Jumlah Pipa Venturi
sudut irisan pipa
venturi 30oKonsentrasi Fe
(mg/l) 1.2
m/s
0.6
m/s
0.4
m/s
1 buah 0.250 0.517 1.567
3 buah 0.217 0.500 1.567
5 buah 0.133 0.500 1.750
Sumber : Hasil Analisa
Gambar 5. Efisiensi Penurunan Fe berdasarkan Jumlah Pipa Venturi
Dari Tabel dan Gambar di atas dapat diketahui bahwa efisiensi penurunan kadar Fe
tertinggi sebesar 96.23% sedangkan efisiensi penurunan kadar Fe terendah adalah 39.14%.
Efisiensi penurunan kadar Fe tertinggi terjadi pada jumlah pipa venturi yang terbanyak.
Sedangkan efisiensi penurunan kadar Fe terendah terjadi pada jumlah pipa venture yang
paling sedikit yaitu satu buah. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa semakin
banyak jumlah pipa venture yang terpasang maka akan semakin memperbesar efisiensi
penurunan kadar Fe yang terkandung dalam air yang telah dilakukan aerasi. Ruang lingkup
jumlah pipa venture dalam penelitian ini adalah sebanyak maksimal lima buah dengan variasi
jumlah pipa venture yang lain adalah satu dan tiga buah pipa venture.
Hal ini terjadi karena dengan semakin banyak jumlah pipa venture yang terpasang
maka akan semakin memperbesar volume udara yang masuk dalam rangkaian alat venture
aerator sehingga akan memperbesar terjadinya kontak oksigen dengan Fe sehingga Fe2+ akan
berubah menjadi Fe3+. Ferri ini akan mengendap dan kadar Fe yang terlarut dalam air akan
berkurang.
Dalam keseluruhan data pada Tabel 4.5. dan Gambar 4.3. menunjukkan pola
kecenderungan efisiensi penurunan kadar Fe dimana semakin banyak jumlah pipa venture
maka akan semakin baik efisiensi penurunan kadar Fe meskipun terdapat data yang
menunjukkan adanya pola yang bertentangan dengan kecenderungan data secara umum.
Beberapa data yang menunjukkan adanya penyimpangan pola dari pola secara umum
yaitu data pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s. Pola yang terjadi bertentangan dengan
kebanyakan pola yang lain dimana semakin tinggi kecepatan aliran dan semakin banyak
jumlah pipa venture yang terpasang maka semakin baik efisiensi penurunan kadar Fe dan Mn.
Jika dilihat dari pola pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s maka pola yang timbul terlihat
tidak beraturan. Hal ini disebabkan karena kecepatan sebesar 0.4 m/s mempunyai kecepatan
yang kurang untuk dapat menghisap udara yang cukup. Selain itu diameter pipa yang terlalu
besar menyebabkan aliran di dalam pipa yang tidak stabil karena pompa yang digunakan juga
terkadang tidak dapat mengalirkan air dengan stabil.
4.3. Hasil Analisa Mn
Analisa Mn ini pada umumnya mempunyai efisiensi penurunan kadar Mn yang lebih
rendah karena pada umumnya mangan lebih sulit untuk diaerasi daripada besi. Analisa ini
sekaligus menganalisa desain variabel terbaik dari penelitian Saudara Prasdiatma Pratama
karena penelitian ini merupakan gabungan variabel antara penulis dengan saudara prasdiatma
Pratama. Variabel terbaik dari saudara Prasdiatma Pratama yang digunakan dalam analisa ini
adalah variabel diameter pipa venture sebesar 7.5 mm dan sudut irisan pipa venture sebesar
30o.
a. Pengaruh Variabel Kecepatan aliran terhadap kadar Mn.
Sedangkan variabel ini mempunyai efisiensi penurunan yang terbesar daripada
variabel lainnya. Hal ini disebabkan adanya sudut irisan pipa venture sebesar 30o yang
merupakan sudut irisan yang paling baik dalam melakukan aerasi.
Tabel 3. Konsentrasi Mn Setelah Pengolahan Berdasarkan Kecepatan aliran
Konsentrasi Mn
(mg/l)sudut irisan pipa venturi 30o
Kecepatan
Aliran1 3 5
1.2 m/s 0.652 0.483 0.242
0.6 m/s 0.966 0.821 0.217
0.4 m/s 1.546 1.377 1.208
Sumber : Hasil Analisa
Variasi yang dilakukan juga mempunyai pengaruh terhadap penurunan kandungan Mn,
pada data di atas dapat dilihat bahwa efiesiensi penurunan yang terjadi sebesar 80%. Jika
dibandingkan dengan efisiensi yang terjadi pada kadar Fe dengan perlakuan yang sama maka
akan tampak terlihat bahwa efisiensi penurunan yang terjadi lebih besar pada proses
penurunan kandungan Fe. Hal ini disebabkan karena kebutuhan oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi Mn lebih besar daripada kebutuhan oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi Fe. Dari literatur diperoleh bahwa untuk mengoksidasi 1 mg/l Mn dibutuhkan
0.29 mg/l O2 sedangkan untuk mengoksidasi 1 mg/l Fe dibutuhkan 0.14 mg/l O2.
Gambar 6. Efisiensi Penurunan Mn berdasarkan Kecepatan Aliran
Adapun pola penurunan yang terjadi dalam penurunan kandungan Mn ini mempunyai
karakteristik yang sama dengan pola penurunan kandungan Fe dan perlakuan yang sama.
Secara umum variasi dengan kecepatan 1.2 m/s mempunyai efisiensi penurunan yang terbesar
daripada variasi kecepatan lainnya. Namun dalam data di atas efisiensi yang terbesar justru
terdapat pada kecepatan 0.6 m/s meskipun data yang lain menunjukkan pola penurunan yang
sesuai dengan teori. Hal ini dapat disebabkan adanya perbandingan distribusi oksigen yang
tidak merata sehingga terkadang beberapa variasi yang dilakukan tidak menunjukkan
kecenderungan secara umum.
b. Pengaruh Variabel Jumlah Pipa Venturi Terhadap Kadar Mn
Untuk variabel jumlah pipa venturi, pola yang terjadi tidak jauh berbeda dengan
analisa Mn. Perbedaan yang ada terletak pada besaran efisiensi dimana efisiensi pada Mn
cenderung lebih rendah daripada efisiensi pada Fe. Hal ini terjadi karena Mn lebih sulit
diaerasi daripada Fe. Dalam penelitian variabel jumlah pipa venturi ini, jumlah pipa venturi
mempengaruhi efisiensi penurunan kadar Mn karena dengan semakin banyaknya jumlah pipa
venturi yang terpasang maka akan semakin besar volume udara yang kontak dengan air
sehingga aerasi yang terjadi semakin besar.
Tabel 4. Konsentrasi Mn Setelah Pengolahan Berdasarkan Jumlah Pipa Venturi
sudut irisan pipa
venturi 30oKonsentrasi
Mn (mg/l) 1.2
m/s
0.6
m/s
0.4
m/s
5 buah 0.652 0.966 1.546
3 buah 0.483 0.821 1.377
1 buah 0.242 0.217 1.208
Sumber : Hasil Analisa
Gambar 7. Efisiensi Penurunan Mn berdasarkan Jumlah Pipa Venturi
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan diantaranya adalah :
1. Semakin besar kecepatan aliran dalam pipa utama maka akan dihasilkan efisiensi
penurunan kadar Fe dan Mn yang semakin baik. Dalam penelitian ini kecepatan aliran
1.2 m/s merupakan variabel kecepatan aliran terbaik dengan menghasilkan efisiensi
penurunan terbaik yaitu : 96.23% untuk Fe dan 94.91% pada Mn
2. Jumlah pipa venturi yang terpasang pada pipa utama berpengaruh terhadap efisiensi
penurunan kadar Fe dan Mn. Semakin banyak pipa venturi yang terpasang maka akan
semakin baik efisiensi penurunan kadar Fe dan Mn. Efisiensi maksimal yang dapat
dicapai dengan variabel ini adalah 96.23% untuk Fe dan 92.37% untuk Mn.
3. Konfigusrasi desain terbaik alat venturi dalam penelitian ini adalah venturi aerator
dengan kecepatan aliran 1.2 m/s dan jumlah pipa venturi sebanyak 5 buah. Namun
kadar Mn tetap melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 0.1 mg/l
4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Menambahkan alat flow meter pada rangkaian venturi aerator untuk dapat memantau
debit air yang mengalir dalam venturi aerator.
2. Menambahkan perekat yang lebih erat untuk memastikan pipa venturi terpasang
dengan baik pada pipa utama
5. DAFTAR PUSTAKA
Alaert, G. Dan Sumestri, S. 1987. Metodologi Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya.
Anonim. 2002. Emergency Treatment of Drinking Water at point-of-use. WHO.
Samad, ZB.2005. Study On Iron And Manganese Removal In River Water For Textiles
Industry Usage. Universiti teknologi Malaysia.
Gray, N.F. 1999. Water Technology, An Introduction For Environmental Sciencetists and
Engineers. BH.
Kawamura, S. 2000. Integrated Design of Water Treatment Facilities. John Willey and
Sons. Inc. New York.
McCarty P.C. Sawyer C.N., and Parkin G.F. 1994. Chemistry For Environmental
Engineering. Mcgraw Hill Inc.
Peavy, .1985. Environmental Engineering. Singapore: McGraw- Hill, Inc
Perry, R.H and Green W.D. 1999. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook’s. Mc Graw Hill
Companies, Inc.
Pratama, P. 2010. Model Alat Pengolahan Fe dan Mn Menggunakan Sistem Venturi
Aerator Dengan Variabel Diameter Pipa Venturi dan Sudut Irisan Pipa Venturi.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.