mOBILISASI BARU
-
Upload
thethemeetgunung -
Category
Documents
-
view
47 -
download
4
Transcript of mOBILISASI BARU
![Page 1: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/1.jpg)
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MOBILISASI
By :Sariah,SKM,M.Kes
![Page 2: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/2.jpg)
PengertianMobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapatmelakukan keegiatan dengan bebas (kosier, 1989).
Tujuan dari mobilisasi antara lain :1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia2. Mencegah terjadinya trauma3. Mempertahankan tingkat kesehatan4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran seha ri – hari5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh.
![Page 3: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/3.jpg)
Imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2004).
![Page 4: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/4.jpg)
Mobilisasi penuhMerupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi syaraf motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh manusia.
Mobilisasi sebagianAdalah kemampuan seseorang dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena di pengaruhi oleh gangguan saraf sensorik dan motorik. Biasa ditemui pada pasien stroke, setelah kecelakaan dan lain- lain.
Jenis – Jenis Mobilisasi
![Page 5: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/5.jpg)
Indikasi Stroke atau penurunan tingkat kesadaran Kelemahan otot Fase rehabilitasi fisik Klien dengan tirah baring lama
Kontra Indikasi Trombus/emboli pada pembuluh darah Kelainan sendi atau tulang Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit
(jantung)
![Page 6: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/6.jpg)
Rentang gerak pasifRentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
Rentang gerak aktifHal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya.
Rentang gerak fungsionalBerguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.
Rentang gerak dalam mobilisasiMenurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :
![Page 7: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/7.jpg)
1. Gaya hidupGaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya,Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang ,akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI
![Page 8: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/8.jpg)
Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan untukobilisasisecara bebas. Demikian pula orang yg baru menjalanioperasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung utk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harus istirahat di tempat tidur krn mederita penyakit tertentu misalnya; CVA yang berakibat kelumpuhan, typoid dan penyakit kardiovaskuler.
2.Proses penyakit dan injuri
![Page 9: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/9.jpg)
Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya; seorang anak des yang biasa jalan kaki setiap hari akan berbedamobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya dibandingkandengan seorang wanita madura dan sebagainya.
4.Tingkat energiSetiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atauenergi,orang yang lagi sakit akan berbeda mobilitasnyadi bandingkan dengan orang sehat apalagi denganseorang pelari.
3. Kebudayaan
![Page 10: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/10.jpg)
Seorang anak akan berbeda tkt kemampuan mobilitasnya dibandingkan dengan seorang remaja. Anak yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yangsering sakit.
5. Usia dan status perkembangan
![Page 11: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/11.jpg)
Dalam sistim muskuloskeletal dikenal 2 macam persendian yaitu sendi yang dapat digerakkan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakan (siartrosis).
Toleransi aktifitas Penilaian tolerasi aktifitas sangat penting terutama pad
a klien dengan gangguan kardiovaskuler seperti Angina pektoris, Infark, Miocard atau pada klien dengan immobiliasi yang lama akibat kelumpuhan.
Hal tersebut biasanya dikaji pada waktu sebelum melakukan mobilisai, saat mobilisasi dan setelah mobilisasi.
Tipe persendian dan pergerakan sendi
![Page 12: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/12.jpg)
a) Denyut nadi frekuensinya mengalami peningka tan, irama tidak teratur b) Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol / hipotensi orthostatic. c) Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dangkal. d) Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan. e) Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami kecepatan aktifitas dan ketidak stabilan posisi tubuh. f) Status emosi labil.
Tanda tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976).
![Page 13: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/13.jpg)
Masalah fisik yang dapt terjadi akibat immobilisasi dapat dikaji / di amati pada berbagai sistim antara lain :
Masalah musculoskeletalMenurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit.
Masalah urinaryTerjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran, infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine.
Masalah Fisik
![Page 14: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/14.jpg)
Masalah gastrointestinalTerjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi.
Masalah respiraiPenurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidakseimbangan asam basa (CO2 O2).
![Page 15: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/15.jpg)
Upaya mencegahkan terjadinya masalah akibatkurangnya mobilisasi antara lain :
Perbaikan status gizi Memperbaiki kemampuan mobilisasi Melaksanakan latihan pasif dan aktif Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan body aligmen (Struktur tubuh). Melakukan perubahan posisi tubuh scr periodik mob
ilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.
Masalah kardiofaskuler Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.
![Page 16: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/16.jpg)
Posisi fowler (setengah duduk) Posisi litotomi Posisi dorsal recumbent Posisi supinasi (terlentang) Posisi pronasi (tengkurap) Posisi lateral (miring) Posisi sim Posisi trendelenbeg (kepala lebih rendah dar
i kaki)
MACAM-MACAM POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
![Page 17: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/17.jpg)
Tujuan :1. Mempertahankan bady aligment2. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi3. Mengurangi Meningkatkan rasa nyaman4. Kemungkinan terjadinya cedera pada perawat maupun klien5. Mengurangi kemungkinan tekanan yang me netap pada tubuh akibat posisi yang menetap
MOBILISASI DENGAN MEMBERIKANPOSISI MIRING
![Page 18: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/18.jpg)
1. Penderita yang mengalami kelumpuhan baik hemiple gi maupun para plegi2. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca ope rasi3. Penderita yang mengalami pengobatan (immobilisasi4. Penderita yang mengalami penurunan kesadaran
Persiapan :1. Berikan penjelasan kepada klien maksud dan tujuan di lakukan tindakan mpobilisasi ke posisi lateral.2. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan untuk mem batasi penyebaran kuman ? micro organisme.3. Pindahkan segala rintangan sehingga perawat leluasa ber gerak.
Indikasi
![Page 19: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/19.jpg)
Saran saran atau hal hal yang harus di perhatikan : Perawat harus mengetahui teknik mobilisasi yang benar Bila klien terlalu berat pastikan mencari pertolongan Tanyakan kepada dokter tentang indikasi da
n kebiasaan dilakukannya mobilisasi
4. Siapkan peralatan yang di perlukan.5. Yakinkan bahwa klien cukup hangat dan privasy terlindu ngi.
![Page 20: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/20.jpg)
Persiapan alat : 1. Satu bantal penopang lengan 2. Satu bantal penopang tungkai 3. Bantal penopang tubuh bagian belakang
Cara kerja : Angkat / singkirkan rail pembatas tempat tidur pada sisi di mana perawat akan melakukan mobilisasi Pastikan posisi pasien pada bagian tengah tpt tidur, p
osisi supinasi lebih mudah bila di lakukan mobilisasi ateral
Perawat mengambil posisi sebagai berikut :
![Page 21: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/21.jpg)
Perawat mengambil posisi sedekat mungkin m,hdp klien disamping tempat tidur lurus pada bagian abdomen klien
sesuai arah posisi lateral (misalnya; mau memiringkan kekanan, maka perawat ada di samping kanan klien Kepala tegak dagu di tarik ke belakang utk m,pertahan punggung pada posisi tegak. Posisi pinggang tegak untuk melindungi sendi & ligamen. Lebarkan jarak kedua kaki untuk menjaga kestabilan saat
menarik tubuh klien Lutut dan pinggul tertekuk / fleksi Kemudian letakan tangan kanan lurus di samping tbh klie
n untuk mencegah klien terguling saat di tarik ke posisi lateral (sebagai penyangga).
Perawat mengambil posisi sebagai berikut :
![Page 22: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/22.jpg)
Kemudian kencangkan otot gluteus dan abdomen serta kaki fleksi bersiap untuk melakukan tarikan terhadap tubuh klien yakinkan menggunakan otot terpanjang dan terkuat pada tungkai dengan tujuan mencegah trauma dan menjaga kestabilan.
Letakan tangan kanan perawat pada pangkal paha klien dan tangan kiri di letakan pada bahu klien.
Kemudian tarik tubuh klien ke arah perawat dengan cara : a) Kuatkan otot tulang belakang dan geser berat badan peraw
at ke bagian pantat dan kaki.
b) Tambahkan fleksi kaki dan pelfis perawat lebih di rendahkan lagi untuk menjaga keseimbangan dan ke takstabil
c) Yakinkan posisi klien tetap nyaman dan tetap dapat bernafas lega
Kemudian letakan tangan kiri klien menyilang pada dadanya dan tungkai kiri menyilang diatas tungkai kanan dengan tujuan agar memberikan kekuatan sat di dorong.
![Page 23: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/23.jpg)
a) Tubuh klien berada di sampingdan kedua lengan berada di bagian depan tubuh dengan posisi fleksi, berat badan klien tertumpu pada bagian skakula dan illeum. Berikan bantal pada bagian kepala agar tidak terjadi abduksi dan adduksi ada sendi leher.
b) Kemudian berikan bantal sebagai ganjalan antara kedua lengan dan dada untuk mencegah keletihan otot dada dan terjadinya lateral fleksi serta untuk mencegah / membatasi fungsi internal rotasi dan abduksi pada bahu dan lengan atas.
Berikan ganjalan bantal pada bagian belakang tubuh klien bila di perlukan untuk memberikan posisi yang tepat
Rapikan pakayan dan linen klien serta bereskan alat yang tidak di gunakan.
Dokumentasikan tindakan yang telah di kerjakan.
Kemudian atur posisi klien dengan memberikan ganjaran bantal pada bagian yang penting sebagai berikut :
![Page 24: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/24.jpg)
PengkajianPengkajian pada pemenuhan kebutuhan mobilitas adalah sebagai berikut:
Riwayat penyakit sekarangMeliputi alasan pasien yang menyebabkan terjadi keluhan/ gangguan dalam mobilisasi, seperti adanya nyeri, kelelahan, tingkat mobilisasi, daerah yang terganggu, dan lama terjadinya gangguan.
Riwayat penyakit yang pernah dideritaPengkajian riwayat penyakit yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan mobilitas, misalnya adanya riwayat penyakit neurologis ( kecelakaan cerebrovasculer, trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial dll), riwayat penyakit kardiovasculer (AMI, gagal jantung), riwayat penyakit musculoskeletal (artritis, asam urat), riwayat penyakit sistem pernafasan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN MOBILISASI
![Page 25: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/25.jpg)
Kemampuan fungsi motorikMengkaji fungsi motorik untuk melihat adanya kelemahan dan kekuatan
Kemampuan mobilitasPengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan gerak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
![Page 26: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/26.jpg)
Bahu Adduksi : gerakan lengan ke lateral dari posisi samping
ke atas kepala, telapak tangan menghadap posisi yang palinga jauhSiku
Fleksi : angkat lengan bawah kearah depan dan ke arah atas menuju bahu
Pergelangan tangan Fleksi: tekuk jari-jari tangan ke arah bagian dalam lengan bawah Esktensi:luruskan pergelangan tangan dari posisi fleksi Hiperekstensi : tekuk jari-jari tangan ke arah belakang
sejauh mungkin
Kemampuan rentang gerakPengkajian rentang gerak (ROM) dilakukan pada daerah seperti bahu, siku, lengan, panggul, dan kaki
![Page 27: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/27.jpg)
Abduksi: tekuk jari-jari tangan ke sisi ibu jari ketika telapak tangan menghadap ke atas
Adduksi: tekuk pergelangan tangan kearah kelingking, telapak tangan menghadap ke atas
Tangan dan jari Fleksi : buat kepalan tangan Ekstensi: luruskan jari Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan sejauh mungkin Abduksi: kembangkan jari-jari tangan sejauh
mungkin Adduksi: rapatkan jari-jari tangan dari posisi abduksi
![Page 28: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/28.jpg)
Perubahan intoleransi aktivitasPada pengkajian ini berhubungan dengan sistem pernafasan, antara lain: suara nafas, analis gas darah, gerakan dinding thorak, adanya mucus,batuk produktif diikuti dengan panas, dan nyeri saat respirasi. Pengkajian terhadap sistem kardiovasculer, seperti nadi, tekanan darah, sirkulasi perifer, adanya thrombus, perubahan tanda vital.
![Page 29: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/29.jpg)
Mengkaji skelet tubuhAdanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal akibat tumor tulang. Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis. Angulasi abnormal pada tulang panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya menandakan adanya patah tulang.
Mengkaji tulang belakangSkoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang)Kifosis (kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada)Lordosis (membelok, kurvatura tulang belakang bagian pinggang berlebihan)
PEMERIKSAAN FISIK
![Page 30: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/30.jpg)
Mengkaji system otot Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropfi, nyeri otot.
Mengkaji cara berjalanAdanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. Bila salah satu ekstremitas lebih pendek dari yang lain. Berbagai kondisi neurologist yang berhubungan dengan cara berjalan abnormal (mis. cara berjalan spastic hemiparesis – stroke, cara berjalan selangkah-selangkah – penyakit lower motor neuron, cara berjalan bergetar – penyakit Parkinson).
Mengkaji system persendianLuas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif,deformitasstabilitas & adanya benjolan, adanya kekakuan sendi
![Page 31: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/31.jpg)
Mengkaji kulit dan sirkulasi periferPalpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang lebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan adanya edema. Sirkulasi perifer dievaluasi dengan mengkaji denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian kapiler.
Mengkaji fungsional klien
![Page 32: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/32.jpg)
Gangguan mobilitas fisik b.d trauma tulang belakang
Gangguan penurunan curah jantung b.d peningkatanbeban kerja ventrikel
Resiko cedera b.d disfungsi integratif Tidak efektifnya pola nafas b.d menurunnya
ekspansi paru.
Diagnosa Keperawatan
![Page 33: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/33.jpg)
Gangguang mobilitas fisik b.d traumaDefinisi: keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstrimitas secara mandiri dan terarah
Tujuan:◦ Aktivitas fisik meningkat◦ ROM normal◦ Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan
dalam bergerak.◦ Klien bisa melakukan aktivitas.
Perencanaan
![Page 34: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/34.jpg)
Pastikan keterbatasan gerak sendi yang dialami. Motivasi klien untuk mempertahankan pergerakan sendi. pastikan klien bebas dari nyeri sebelum diberikan latihan. Ajarkan ROM exercise aktif dan pasif; jadual; keteraturan,
latih ROM pasif dan aktif Anjurkan dan Bantu klien duduk di tempat tidur sesuai
toleransi. Atur posisi setiap 2 jam atau sesuai toleransi. Fasilitasi penggunaan alat Bantu. Jelaskan manfaat ROM aktif dan pasif Kolaborasi dengan fisioterapi Penurunan curah jantung b.d peningkataan kerja ventrikel
Intervensi:
![Page 35: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/35.jpg)
Definisi : keadaan pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk mencapai kebutuhan metabolisme tubuhTujuan:Menunjukkan curah jantung yang memuaskan
Menunjukkan status sirkulasi yang baik: denyut jantung dalam batas normal, tak ada asites, denyut perifer normal, tidak ada bunyi nafas tambahan.
Menunjukkan pening katan toleransi terhadap aktifitas fisik
Mempunyai warna kulit yang normal
Gangguan penurunan curah jantung b.d peningkatanbeban kerja ventrikel
![Page 36: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/36.jpg)
Kaji dan dokumentasi tekanan darah, adanya sianosis. Status pernafasan dan status mental
Pantau tanda kelebihan cairan Pantau hemodinamik: denyut perifer, waktu
pengisian kapiler, bunyi paru Pindah posisi pasien tiap 2 jam dan pertahankan
aktivitas yang dibutuhkan Ajarkan tehnik penurunan stress, relaksasi, meditasi Minimalkan stressor lingkungan Jelaskan tujuan pemberian oksigen Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
Intervensi :
![Page 37: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/37.jpg)
ROM aktiveDefinisi : merupakan latihan gerak isotonis (tjd kontraksi & pergerakan otot) yg dlakukan pasien dg menggerakkan masing- masing persendiannya sesuai dg rentang gerak normal
Tujuan :◦mempertahankan/meningkatkan kekuatan &
kelenturan otot◦Mempertahankan fs kardiorespiratory◦Mencegah kontaktur & kekakuan pada
persendian
Pelaksanaan
![Page 38: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/38.jpg)
ROM PasifDefinisi : merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan persendian pasien sesuai dengan kemampuan rentang geraknya
Tujuan :- Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian- Sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan: ROM aktif dan pasif
![Page 39: mOBILISASI BARU](https://reader033.fdocument.pub/reader033/viewer/2022061612/55cf9741550346d03390921d/html5/thumbnails/39.jpg)
Evaluasi dari tindakan keperawatan yang sudah dilakukan, apakah ada kelainan menetap/ tidak.apakan terdapat perubahan yang signifikan dari perawtanan yang dilakukan pada pasien. Jika hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan tujuan maka evaluasi dikatakan berhasil. Aktivitas fisik meningkat ROM normal Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan
dalam bergerak. Klien bisa melakukan aktivitas.
Evaluasi