MO TI Proto Usus New 10Jan2012
-
Upload
nessyuarni -
Category
Documents
-
view
219 -
download
4
description
Transcript of MO TI Proto Usus New 10Jan2012
-
PROTOZOLOGIDr. Budi A. SutantoBagian Parasitologi
*MP9 Proto ver10jan2012
MP9 Proto ver10jan2012
-
*Protozoa( Proto = pertama; zoon = hewan)Adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri koloniTiap protozoa kesatuan lengkap yang sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang pada jasad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khususHidup : - bebas di alam (sebagian besar) - sebagai parasit pada manusia dan binatang
-
* Umumnya 2 stadium : (a) Vegetatif / trofozoit / proliferatif (trophos = makan) (b) Kista (cyst = kantong) Ukuran : - kecil sekali - beberapa mikron sampai 70 mikron Bentuk : bulat, lonjong, simetris, bilateral, tidak teratur
Morfologi dan lingkaran hidup
-
* Protozoa terdiri dari : Inti (satu atau lebih)Sitoplasma Inti : penting untuk mempertahankan hidup reproduksi
Terdiri dari : - Selaput inti - Cairan inti- Karyosoma penting untuk bedakan spesies- Butir kromatin Morfologi dan lingkaran hidup
-
*
-
* Protozoa terdiri dari : Inti (satu atau lebih)Sitoplasma 4 macam inti protozoa usus: Entamoeba Jodamoeba Endolimax Dientamoeba Balantidium coli : Makronucleus Mikronucleus untuk reproduksi
Morfologi dan lingkaran hidup
-
*
-
Ektoplasma : Jernih, homogen Alat gerak Mengambil makanan Ekskresi Respirasi Pertahanan diriEndoplasma :Berbutir-butir Inti Vakuol makanan Vakuol kontraktil Benda chromatoid* Sitoplasma: Ektoplasma (tipis di bagian luar) Endoplasma Morfologi dan lingkaran hidup
-
Ektoplasma : Alat gerak:Bagian yang menonjol / memanjangPseudopodiumFlagel / bulu cambukCilium / bulu getar Membran bergelombangMengambil makanan:Osmosis (cair)Mulut rudimen (padat)
EkskresiPermukaan badanCytopige / anusVakoul kontraktilOsmosis dan difusiRespirasi :Langsung hirup oksigenMengeluarkan CO2Ambil oksigen aktifitas ensim (tidak langsung)Pertahanan diri:Selaput tebal kistaUntuk kelangsungan hidup, transmisi, bentuk infektif , reproduksi
*Morfologi dan lingkaran hidup
-
*Reproduksi : Aseksual : Belah pasang ( membelah jadi 2 ) Skizogoni ( membelah jadi banyak + protoplasma) Stadium kista yang membelah jadi banyak Seksual : Sporogoni ( membentuk sel kelamin) Konjugasi ( proses peremajaan ) Aseksual dan Seksual bergantian: pada SporozoaMorfologi dan lingkaran hidup
-
*Penularan : Pindah dari hospes ke hospes secara : Langsung Melalui makanan , air (amoeba, flagelata, ciliata) Melalui stadium trofozoit E. ginggivalis, D. fragilis, Trichomonas Vektor Plasmodium (Anopheles), Trypanosoma (Glossina) Transfusi Malaria
Morfologi dan lingkaran hidup
-
*Merugikan hospes : Berkembang-biak Menyerang atau merusak sel Pengaruh toksin dan enzim
Klinis : Akut dan mematikan Laten menahun diselingi kambuh Subklinis dengan atau tanpa serangan gejala sewaktu-waktu
Patologi dan gejala klinis
-
*Diagnosis : Pemeriksaan laboratorium menemukan parasit Bahan : saluran intestinal (ameba) darah dan jaringan (malaria, tripanosomiasis) Pemeriksaan : Sediaan hapus langsung Konsentrasi Pembiakan Binatang percobaan Tes serologi (Toxoplasmosis) PCR (polymerase chain reaction) deteksi DNA, RNA Patologi dan gejala klinis
-
*Yang merupakan parasit pada manusia : Rhizopoda rhizo = akar, podium = kaki Flagellata / Mastigophora mastix = cambuk, phoros = mengandung) Ciliata / Ciliophora SporozoaKelas Protozoa
-
*Entamoeba histolyticaKelas Rhizopoda
-
*RhizopodaEntamoeba histolytica Hospes : Manusia menyebabkan AmebiasisDistribusi : Kosmopolitan (tropis dan iklim sedang) Termasuk Indonesia
-
*
-
*(1) Histolitika (trofozoit) 20 - 40 mikron - patogen- ektoplasma pseudopodium untuk gerak - berkembang dg belah pasang(3) Kista 10 20 mikron- apatogen- merupakan bentuk infektif(2) Minuta 10 - 20 mikron- hidup di usus besar- dapat berubah jadi histolitika- berkembang dg belah pasang Stadium / bentuk E. histolytica
-
*
-
* Kolitis ulserosa amebik di caecum, rectum, sigmoid Tinja bercampur lendir dan darah ( tinja disentri )Usus besar (btk histolitika)
nembus muskularis mukosa
submukosa
ulkus ameba(bergaung)Klinis :Patologi :(1) Amebiasis intestinal(2) Amebiasis ekstra - intestinal2 bentuk amebiasis :
-
*Klinis : - nyeri perut dan diare - tinja cair, berlendir atau berdarah - demamDiagnosa : bentuk histolytica (+) Diff Diagnosa: diare bakteri (Shigella, Salmonella, Esch coli, Campylobacter non infectious diare (inflammatory bowel disease, diverticulitis, ishemic colitis)
Amebiasis intestinalAkut
-
*Amebiasis intestinal gejala : - tidak begitu jelas - ringan + reaktivasi akut periodik ulkus + radang penebalan dinding usus (granuloma) amebomaDiagnosa : bentuk histolytica (kadang sulit ditemukan)Uji serologis (antigen E. histolytica) sensitivity : 75% deteksi : 90%Biopsi ulcus (flash shape appearance)KomplikasiAcute necrotizing colitisToxic megacolon AmoebomaAmebiasis cutisUlcus perianalKronik
-
*Amebiasis ekstra intestinalTerjadi : Hematogen- amebapemb. darah vena porta hati, paru, otak
(2) per kontinuitatum - menjalar kesekitarnya- abses hati pecah menembus diafragma paru menembus kulit abdomen- rektum perianal vagina
-
*
-
*
-
*DiagnosaAmebiasis kolon akut- sindroma disentri- DD/ disentri basiler (diare > 10 x / hari, demam, lekositosis)- Lab test E. histolytica (+)2. Amebiasis kolon kronis - diare ringan diselingi obstipasi - Lab test E. histolytica (+) (Pemeriksaan tinja jika perlu diulang 3 hari berturut-turut) - Reaksi serologis3. Amebiasis hati - gejala infeksi umumnya - hati > , nyeri tekan (+) - Radiologi X-rays diafragma meninggi - Lab test E. histolytica (+) (biopsi dinding abses, atau aspirasi nanah abses)
-
*
-
*
-
*
-
*Diaganosis Pemeriksaan mikroskopic menemukan Entamoeba histolytica
Pemeriksaan serologi 75 - 80% pasien positif Tes IHA, lateks agglutinasi, counter immunoelectrophoresis, gel diffusion test, uji komplemen, ELISA Deteksi antigen Gal / Gal-Nac-lectin (tinja, serum, cairan abses, air liur)
Polymerase chain reaction (PCR)Dapat bedakan E. histolytica dan E. dispar
-
*PengobatanObat yang bekerja pada lumen usus
PemberianDosisLama pengobatanParomomisin (humatin)
antibiotik gol aminoglikosida Oral
Tidak diabsorbsi 25 35 mg kgBB/hr terbagi dalam 8 jam.
Dapat untuk eliminasi stadium kista setelah pemberian metronidazol
7 hariKadang mual muntah, diare.Tidak dianjurkan pemberian jangka panjang toksik.Hati2 penderita kelainan ginjalDiloksanid furoat (furamid, entamizol) Obat pilihan E.hist Oral 3 X 500 mghr 10 hariIodoquinol (Iodoksin) Oral 3 X 650 mg/hrDapat digunakan untuk stadium kista setelah pemberian metronidazol 20 hari
-
*PengobatanObat yang bekerja pada jaringan
PemberianDosisLama pengobatanEmetin hidroklorida IM Subcutis 65 mg /hr 10 mg/hr (anak < 8 tahun) 4 6 hariTidak untuk ibu hamil, gangguan jantung & ginjal
Dehidroemetin Oral 0,1 gram/hr 4 6 hariMetronidazol (gol nitroimidazol) Oral 3 X 750 mg/hr 7 10 hariDianjurkan kombinasi dg preparat lain (tinidazol)Hindari untuk Ibu hamil trimester 1KlorokuinOral 1 gram / hr + 500 mg / hr 2 hari pertama 2 3 minggu
-
*Epidemiologi Kista matang adalah bentuk infektif Pengandung kista sebagai sumber Dapat hidup 10 14 hari Tahan terhadap klor air ledeng.- Prevanlensi infeksi amebiasis : Indonesia10 18 % India, Mesir, RRC,Belanda10 11,5 % Eropa Utara 5 20 % Eropa Selatan 20 51 % Amerika Serikat 4 21 %
Pencegahan Pencegahan jaga kebersihan perorangan dan lingkungan Kista bentuk infektif
-
*Trichomonas vaginalisMASTIGOPHORA / FLAGELATATraktus Urogenital
-
*Trichomonas vaginalisDistribusi : - Kosmopolit (termasuk Indonesia)
Hospes : Manusia- trichomoniasis- prostatitis
-
*
-
*
-
*
-
*
Kista ( - / tidak ada)
Trofozoit : - 7 - 25 mikron- Flagel : 4 anterior 1 posterior - axostyle halus (menonjol keluar badan)- Membran bergelombang (undulating membrane) pendek dan ujungnya tidak keluar badan Berkembang biak ---> belah pasang longitudinalMorfologi
-
*
-
* Hidup dalam mukosa : - vagina (wanita) - urethra dan prostat (pria)
Makan : - bakteri - lekosit. Menyebabkan: - fluor albus - urethritis - prostatitis, - prostato - vesikulitis Diluar habitat :- 50o C parasit mati - 0o C dapat hidup 5 hari Biakan -parasit mati jika pH < 4,9 -parasit tidak dapat hidup di dalam sekret vagina yang asam (pH 3,8 - 4,4 )- Tidak tahan desinfektans, zat pulasan, antibiotik
-
*- langsung kontak seksual ( trofozoit )- tidak langsung melalui alat mandi, alat sanitasi bayi tertular waktu lahir asimptomatik sampai pubertas- flora bakteri pH keadaan fisiologi vaginasesuaiMasuk epithel vagina degenerasi desquamasi serangan lekosit flour albus (keputihan, leukorrhoea)Cara infeksi
Berkembang biak jika :
-
*- pruritus vagina / vulva, pedih waktu kencing masa inkubasi 4 20 hari- keluhan keputihan (leukorrhoea) atau fluor albus- rasa panas, gatal- sekret encer, berbusa, bau tidak sedap dan kekuningan- Lesi bekas garukan- vagina hiperemisDiagnosaGejalaKadangGejala ( - )
-
*- in speculo : - dinding vagina dan portio merah meradang - bercak bercak merah (petechiae) - Fluor dibelakang portio, encer / kental jika infeksi sekunder(+) - putih kekuningan, putih kelabu, berbusa.- banyaknya fluor tergantung berat infeksi dan stad. penyakit
-
*Langsung:- Sekret vagina, urethrae, prostat dan urine parasit ( + )
Biakan:1. Metode Biakan air daging = standar baku untuk D/ - mudah dan perlu sedikitnya 300-500 trikomonas/ml utk tumbuh - perlu 2 7 hari
2. Metode Sampul Plastik (In pouch system)
3. Medium cair thioglycolate atau medium Diamond
4. Medium padat modified Columbia agarDiagnosa laboratoriumLaki-laki : Usap uretra > sensitif
-
*PengobatanPrognosis : Baik jika dilakukan pengobatan tepat Metronidazole (5 7 hari) masih efektif Oral 2 X 250 mg/hr (suami - isteri) Tunggal 2 gram(suami isteri) Vaginal tablet 1 x 500 mg / hari(isteri)
Acidifying douhes (2 sendok makan cuka putih / liter air) Acidifying gels / forms digunakan 2 x seminggu
-
*EPIDEMIOLOGI Frekwensi : - 18 - 25 % wanita hamil(AS)- 30 - 40 % klinik gyn (Eropa Timur)- 16 % klinik kebidanan(RSCM)- 25 % 1146 pasien klinik ginekologi (RSCM) Pria : angka < , karena sulit diketahui Wanita : - usia muda dan usia lanjut jarang - usia 20 - 49 tahun sering Suami dan isteri harus diobati keduanyaTrichomoniasis merupakan penyakit hubungan kelamin
-
*
****************************************