mmakalah diare.docx

31
KEPERAWATAN ANAK ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : DIARE Di susun oleh kelompok I: 1. Bela Shinta (30.01.12.00 ) 2. Intan Novita (30.01.12.00 ) 3. Wira Nirma Mella Batra (30.01.12.00 ) 4. Yenita Rosyani (30.01.12.0055)

Transcript of mmakalah diare.docx

KEPERAWATAN ANAKASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : DIARE

Di susun oleh kelompok I:1. Bela Shinta (30.01.12.00 )2. Intan Novita (30.01.12.00 )3. Wira Nirma Mella Batra(30.01.12.00 )4. Yenita Rosyani (30.01.12.0055)

PEMBIMBINGTiurma S.Pd, S.kep., M.kes

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN PERDHAKI CHARITASPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANPALEMBANGTAHUN AKADEMIK 2015KATA PENGANTAR

Segala puji serta rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah dan rahmat-Nyalah serta ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang DIARE. Dengan harapan makalah ini dapat membantu mahasiswa/i dalam mempelajari mata kuliah Keperawata Anak.Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang di berikan dalam rangka pengembangan dasar ilmu keperawatan anak yang berkaitan dengan diare. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan keperawatan anak secara meluas. Sehinggabesar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna dan masih perlu perbaikan serta penyempurnaan, baik dari segi materi maupun pembahasan. Oleh sebab itu dengan lapang dada penulis akan menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang.Demikianlah, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat ikut memberikan sumbangan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Palembang, Maret 2015

ii PenulisDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISIiiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah2C. Tujuan Penulisan2BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian3B. Etiologi4C. Manifestasi Klinis 5D. Anatomi7E. Fisiologi8F. Pengkajian Keperawatan9G. Diagnosa Keperawatan11H. Intervensi Keperawatan11I. Implementasi Keperawatan16J. Evaluasi Keperawatan16K. Patoflow Diagram17DAFTAR PUSTAKA........................................................................ iv iiiBAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare masih banyak terjadi di dunia dan menyebabkan 4% kemian anak pada tahun 2009, Di Indonesia angka morbiditas diare pada anak mencapai 60% sampai 80% dan setiap anak mengalami diare rata-rata 1,6 sampai 2 kali setahun dengan kematian rata-rata 3,4 per mil pertahun pada balita dan 12,7 per mil tahun pada bayi. Kusus diare pada bayi menduduki tempat ke dua atau 11% setelah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sebagai penyebab kematian (Ishak, 2005:156)Penyakit diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Penyakit diare masih merupakan masalah keperawatan terbesar di Indonesia karena masih burknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik merupakan salah satu penyakit infeksi dan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak balita ( Rahmawati, 2008:111)Dari pencatatan dan pelaporan yang ada, baru sekitar ,5 sampapi 2 juuta penyakit diare yang berobat rawat jalan ke sarana kesehatan pemerintah. Jumlah ini adalah sekitar 10% dri jumlah penderita yang datang berobat untuk seluruh penyakit, sedangakan jika di tinjau dari hasil survey rumah tangga di antara 8 penyakit utama, protease penyakit diare sangat tinggi, yaitu 72% di bandingkan 56% untuk rata-rata penderita seluruh penyakit yang memperoleh pengobatan. Dengan demikian diare merupakan beban tambahan bagi anggaran keluarga maupun anggaran nasional negara( Suraatmaja, 2007: 1)B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai beriikut 1. Apa yang dimaksud dengan Diare?2. Apa saja yang menjadi penyebab Diare?3. Bagaimana anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan Diare?4. Bagaimana perjalanan penyakit atau patofisiologi Diare?5. Bagaimana manifestasi klinis dari Diare?6. Jenis pemeriksaan penunjang pada pasien Diare?7. Bagaimana penatalaksanaan pada pasien Diare?8. Apa saja yang menjadi komplikasi dari penyakit Diare?9. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien Diare?C. Tujuan 1. Tujuan Umum :Setelah melaksanakan praktek belajar klinik Keperawatan Anak, mahasiswa/i mampu melakukan Asuhan Keperawatan pada anak dengan diare. 2. Tujuan Khusus : a. Mahasiswa/i mampu menjelaskan tentag definisi Diare.b. Mahasiswa/i mampu menjelaskan etiologi dan manifesasi klinis Diare.c. Mahasiswa/i mampu menjelaskan patofisiologi Diare.d. Mahasiwa/i mampu memberikan asuhan keperawatan pada anak dengn diare.

2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian DiareDiare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan, peningkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa lender darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali / hari (Hidayat, Aziz Alimul, 2008).Diare adalah berak-berak yang lebih sering dari biasanya (3 x atau lebih dalam sehari) dan berbentuk encer, bahkan dapat berupa seperti air saja, kadang-kadang juga disertai dengan muntah, panas dan lain-lain (Widoyono, 2008). Diare merupakan inflamasi lambbung dan usus yang di sebabkan berbagai bakteri, virus dan pathogen parasitik ( Wong 2003: 492)Dari beberapa pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa Diare adalah suatu keadaan di mana terjadi inflamasi pada lambung dan usus di tandai frekuensi buang air besar pada neonatus lebuh dari 4 kali sehari, dan anak lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah. Jenis jenis dari diare iitu sendiri terdiri dari 1. 3. Diare cair akut (termasuk kolera), yang berlangsung selama beberapa jam atau hari, bahaya utama dari diare ini adalah:dehidrasidan penurunan berat badan (BB). 2. Diare akut berdarah ( Disentri ), bahaya utama dari diare ini adalah : kerusakan mukosa usus, sepsis dan gizi buruk, mempunyai komplikasi seperti dehidrasi. 3. Diare persisten, diare yang berlangsung selama 1> hari atau lebih, bahaya utamanya adalah : malnutrisi dan infeksi serius dan dehidrasi. 4. Diare dengan malnutrisi berat (marasmus atau koashiorkor), bahaya utama: infeksi sistemik yang parah, dehidrasi, gagal jantung dan kekurangan vitamin & mineral. Dan salah satu kompliksi dari diare adalah dehidrasi, dan yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami syok hipovelemik .

B. Etiologi Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalamgolongan besar yaitu :1. Faktor Infeksi, yang di sebabkan oleh : a) Bakteri (Shigelia, Salmonella, E. Coli, Vibrio)b) virus( Ratovirus, Adenovirus, Norwalk)c) Parasit (Protozoa, E. Histolitica, G. Lamblia dll), 2. Faktor Malabsorpsi, yaitu :a. Malabsorpsi karbohidratb. Malabsorpsi lemakc. Malabsorpsi protein 3. 4. Fakktor makananyaitu : makanan beracun, basi, alergi makanan 4. Faktor Imunodefisiensi5. Faktor Psikkologis ( takut dan cemas )C. Manifestasi klinis 1. Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah2. Suhu tubuh pada umumnya meningkat3. Nafsu makan berkurang atau tidak ada.4. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.5. Warna tinja lama kelamaan berubah menjadi kehijauan karena bercampur dengan empedu.6. Kram abdomen akibat peradangan.7. Mual dan muntah akibat gangguan keseimbangan asam basa lambung8. Lemah ( kelelahan ), dan pucat 9. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi seperti : turgor kulit berkurang (elastisitas kulit menurun), BB menurun, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, selaput lendir, bibir, dan mukosa serta kulit nampak kering.10. Anus dan sekitarnya biasanya lecet 11. Feses berdarah dan cair , berbau amis

6. D. Anatomi

Gaster Gambar I lambung, usus halus dan usus besarLambung terletak dari kiri ke kanan menyilang di bawah diafragma. Secara anatomis lambung terbagi atas fundus uterian, corpus dan antrum, pilorikum / pylorus. Usus besar atau kolon memiliki panjang 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens,kolon transversum, dan kolon descendens.

7. Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 68 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut: Duodenum (usus 12 jari), panjangnya 25 cm Jejunum (usus kosong), panjangnya 7 m, lleum (usus penyerapan), panjangnya 1 m.E. Fisiologi Fungsi lambung terdiri dari: menampung makanan, dan juga menghancurkan makanan.dan menghasilkan getah asam lambung, Getah cerna lambung dihasilkan oleh:a. Pepsin, memecah putih telur menjadi asam amino.b. HCl, mengasamkan makanan, antiseptik, desinfektan.c. Renin, sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari karsinogen.Usus halus mempunyai dua fungsi utama : pencernaan dan absorbsi bahan-bahan nutrisi dan air. Proses pencernaan disampaikan oleh sejumlah enzim dalam getah usus (sukus anterikus). Fungsi usus halus:a. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap oleh kapiler-kapiler dan saluran-saluran limfe.b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.c. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.Fungsi usus besar:a. Menyerap air dan makanan.b. Tempat tinggal bakteri koli.c. Tempat feces

8. F. Pengkajian Keperawatan Pengkajian merupakan langkah awal dari proses kekperawatan secara keseluruhan dan merupakan suatu prposes yang sistematis daan pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien. Adapun langkah-langkah dalam pengkajian ini adala sebagaii berikut : a. Riwayat keperawatanIdentitas pasien meliputi nama, umur, BB, jejnis kelamin, alamat, rumah, suku, dan nama orang tua. Keluhan utama pasien biasanya mengeluh berak encer dengan ataupun tanpa lendir dan darah sebanyak 3 kali seharidengan warna kehijau-hijauan, berwarna amis, dan biasanya di sertai muntah, tidak nafsu makan , dan demam b. Riwayat penyakit sekarangMeliputi lamanya keluhan : masing-masing orang berbeda tergantung pada ingkat dehidrasi, atau gizi, keadaan sosial, ekonomi, hygine, dan sanitasic. Riwayat penyakit dahulu

9. Yang perlu di tanyakan adalah riwayat penyakit yang pernah di derita oleh anak mauppun keluarga dalam hal ini orang tua apakah kekluarga pernah mempunyai riwayat enyakit keturunan / pernah menderita penyakit kronis sehingga harus di rawat di RS.d. Riwayat kehamilan & kelahiran Yang di tanyakan meliputi keadaan ibu saat hamil, gizi, usia kehamilan, dan obat-obatan . hal tersebut juga mencangkup kesehatan anak sebelum lahir, saat lahir, dan setelah lahir. e. Riwayat tumbuh kembang anak Yang pperlu di tanyakan adalah hal-hal yang berhhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usia anak sekarang meliiputi motorik kasar, mmotorik halus, perkembangan kognitif, atau bahasa dan personal sosial, imunisasi. Pengkajian data fokus pada diare yaitu meliputi : 1) Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatanKebiasaan makan dan minum, cara pengolahan makanan , jenis makanan / minuman yang diberikan.2) Pola nutrisi metabolikNafsu makan/minum, perut kembung, perubahan berat badan, status hidrasi dan turgor kulit.3) Pola konsep diri dan persepsi diri 4) Pola eliminasiFrekuensi BAB, jumlah, warna, konsistensi, bau, hiperperistaltik usus.5) Pola aktivitas dan latihan, kemampuan beraktivitas sehari-hari.6) Pola tidur dan istirahatRewel bila terkena sakit perut dan BAB yang sering. 7) Pola kognitif dan persepsi sensori

10. Kurang pengetahuan orang tua tentang hygiene makanan dan lingkungan.G. Diagnosa Keperawatan Diagnosa kepeawatan yang mungkin muncul pada pasien ddiare adalah :a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare.b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan intake yang kurangc. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap diare.d. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensi diare.e. Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi

H. Intervensi Keperawatan a. DP I : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimalKriteria Hasil :a) Tanda vital dalam batas normal b) Turgor elastik , membran mukosa bibir basahc) mata tidak cekungd) Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari

11. Intervensi : 1. Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit R/Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekataj urin. 2. Pantau intake dan outputR/Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme.3. Timbang berat badan setiap hariR/ Mendeteksi kehilangan cairan , penurunan 1 kg BB sama dengan kehilangan cairan 1 lt4. Anjurkan keluarga memberi minum banyak pada kien, 2-3 lt/hrR/ Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral. 5. Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na, K,Ca, BUN), dan cairan parenteral ( IV line ) sesuai dengan umur, serta pemberian obat-obatan (antisekresin, antibiotik)R/ koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, BUN untuk mengetahui faal ginjal (kompensasi). Dan engganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan cepat, serta obat anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan elektrolit agar simbang.

12.

b. DP II : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan intake yang kurangTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi terpenuhiKriteria Hasil : a) Nafsu makan meningkatb) BB meningkat atau normal sesuai umurIntervensi :1. Observasi dan catat respon terhadap respon pemberian makan R/untuk mengkaji toleransi pemberian makan 2. Anjurkan keluarga dalam memberikan diet yang tepatR/meningkatkan kepatuhan terhadap program terapeutik3. Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau sampah, sajikan makanan dalam keadaan hangat.R/situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu makan.4. Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan.R/Mengurangi pemakaian energi yang berlebihan5. Monitor intake dan out put dalam 24 jam.R/Mengetahui jumlah output dapat merencenakan jumlah makanan.6. Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain: terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susu, dan obat-obatan atau vitamin ( A)

13. R/ Mengandung zat yang diperlukan , untuk proses pertumbuhan c. DP III : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap diare.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi peningkatan suhu tubuhKriteria Hasil : a) Suhu tubuh dalam batas normal (36-37,5 )b) nadi dan pernafasan dalam batas normal Intervensi 1. Monitor suhu tubuh setiap 2 jamR/Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh (adanya infeksi)2. Berikan kompres hangatR/ merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh3. Kolaborasi pemberian antipirektikR/ Merangsang pusat pengatur panas di otak

d. DP IV : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensi diare.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama di rumah sakit integritas kulittidak mengalami kerusakan Kriteria hasil :a) 14. Tidak terjadi iritasi : kemerahan, lecet, kebersihan terjagab) Keluarga mampu mendemontrasikan perawatan perianal dengan baik dan benar Intervensi : 1. Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur R/ Kebersihan mencegah perkembang biakan kuman2. Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianalR/ Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena kelebaban dan keasaman feces3. Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jamR/ Melancarkan vaskulerisasi, mengurangi penekanan yang lama sehingga tak terjadi iskemi dan iritasi

e. DP V : Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ansietas berkurang atau teratasiKriteria Hasil :a) Pasien tidak tampak cemas atau gelisahb) Pasien dapat beristirahat an tidur nyenyakc) Mampu mempertahankan penampilan peranIntervensi 1. Kaji tingkat kecemasan

15. R/respon individu dapat bervaariasi tergantung pada pola kultural yang dipelajari2. Pertahankan kontak sering dengan orang tuaR/persepsi yang menyimpang dari situasi mungkin dapat memperbesar perasaan3. Beri stimulasi sensoris dan pengalihan yang sesuai dengn tingkat perkembangan anak dengan kondisinya (terapi bermain)R/Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.I. Implementasi KeperawatanImplementasi Keperawatan yang di lakukan sesuai dengan Intervensi yang telah di buat, dan sesuai dengan keadaan dari pasien J. Evaluasi Keperawatan Evaluasi keperawatan suatu akhir dari asuhan keperawatan dalam SOAP, dengan harapan tercapai keadaan kesejahteraan kesehatan:a. Keseimbangan cairan dan elektrolit kembali adekuatb. Pemenuhan kebutuhan nuutrisi kembali adekuat c. Tidak terjadi peningkatan suhud. tidak terjadi kerusakan integritas kulite. Ansietas berkurang

16. DAFTAR PUSTAKAAziz Alimul, Hidayat. 2008.Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya: Salemba MedikaNgastiyah.2005.Perawatan Anak Sakit. Jakarta:EGCSyaifudin. 2001. Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat. Edisi 2. jakarta:EGCHikari, Rental. 2009.SAP dan Leaflet Diarehttp://rentalhikari.wordpress.com/2009/11/06/sap-dan-leaflet-diare/ http://www.academia.edu/7191289/Makalah_Diare

iv