mklh

16
Pendahuluan Sistem kardiovaskuler mencakup sistem sirkulasi dan sistem aliran limfe, 2 dimana disini saya akan lebih membahas mengenai sistem sirkulasi. Fungsi sistem kardiovaskuler memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan or yang diperlukan dalam proses metabolisme melalui darah 1 . Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya mengangkut oksigen yang dipe oleh sel-sel diseluruh tubuh.Darah juga menyuplaijaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut at-at metabolisme dan berbagai bahan penyusun system imun yang mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. !ormone-hormon dari sistem endokrin diedarkan melalui peredaran darah. Darah memiliki berbagai komponen sala hemoglobin protein yang kaya akan at besi. "nemia defisiensi besi adalah kondisi dima seseorang tidak memiliki at besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya a pengurangan sel darah merah kerena kekurangan at besi. Sistem Kardiovaskular Sistem kardiovaskuler mencakup sistem sirkulasi dan sistem aliran limfe, 2 dimana disini saya akan lebih membahas mengenai sistem sirkulasi. Fungsi sistem kardiov adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Sistem kardiovaskular ju sebagai media penyimpanan serta transpor cairan tubuh dan elektrolit. #edua subs dikirim ke sel-sel tubuh melalui cairan intertestial dengan proses filtrasi, difusi dan reabsorbsi. $ Darah merupakan sistem transpor yang utama. Darah dipompa menitari tub oleh jantung, oksigen diba%a dari paru-paru dan karbondioksida dikumpulka dari j &akanan disalurkan melalui hati dan kemudian masuk sirkulasi umum. 'roduk yang t diperlukan disalurkan ke ginjal. ( Sistem kardiovaskular memompa 1)** liter darah menuju ginjal setiap harinya agar sel-el tubuh memiliki cairan dan elektrolit yang seim cairan dan elektrolit akan disesuaikan dan dipelihara melalui mekanisme penyangg mempertahankan p! yang optimal ),(. !emoglobin dan protein plasma menjadi kompo 1

description

mmm

Transcript of mklh

PendahuluanSistem kardiovaskuler mencakup sistem sirkulasi dan sistem aliran limfe,2 dimana disini saya akan lebih membahas mengenai sistem sirkulasi. Fungsi sistem kardiovaskuler adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme melalui darah1.Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat metabolisme dan berbagai bahan penyusun system imun yang mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormone-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui peredaran darah. Darah memiliki berbagai komponen salah satunya hemoglobin protein yang kaya akan zat besi. Anemia defisiensi besi adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya atau pengurangan sel darah merah kerena kekurangan zat besi.

Sistem KardiovaskularSistem kardiovaskuler mencakup sistem sirkulasi dan sistem aliran limfe,2 dimana disini saya akan lebih membahas mengenai sistem sirkulasi. Fungsi sistem kardiovaskuler adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Sistem kardiovaskular juga berfungsi sebagai media penyimpanan serta transpor cairan tubuh dan elektrolit. Kedua substansi ini dikirim ke sel-sel tubuh melalui cairan intertestial dengan proses filtrasi, difusi dan reabsorbsi.3 Darah merupakan sistem transpor yang utama. Darah dipompa menitari tubuh oleh jantung, oksigen dibawa dari paru-paru dan karbondioksida dikumpulka dari jaringan. Makanan disalurkan melalui hati dan kemudian masuk sirkulasi umum. Produk yang tidak diperlukan disalurkan ke ginjal.4 Sistem kardiovaskular memompa 1700 liter darah menuju ginjal setiap harinya agar sel-el tubuh memiliki cairan dan elektrolit yang seimbang. Jumlah cairan dan elektrolit akan disesuaikan dan dipelihara melalui mekanisme penyangga dengan mempertahankan pH yang optimal 7,4. Hemoglobin dan protein plasma menjadi komponen utama dalam mekanisme penyangga ini. Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transpor tertutup yang terdiri atas:1. Jantung, sebagai organ pemompa2. Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi3. Pembuluh darah, sebagai media yang mengalirkan komponen darah1Gambar 1. Anatomi jantungKetiga komponen tersebut harus berfungsi dengan baik agar seluruh jaringan dan organ tubuh menerima suplai oksigen dan nutrisi yang adekuat. Komponen darah merupakan alat pembawa pada sistem kardiovaskular. Secara normal volume darah yang berada dalam sirkulasi pada seorang laki-laki dengan berat badan 70 kg brkisar 8% dari berat badan atau sekitar 5600 ml. Dari jumlah tersebut sekitar 55% merupakan plasma. Volume komponen darah harus memiliki jumlah yang sesuai dengan rentang yang normal agar sistem kardiovaskular dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pembuluh darah terdiri atas arteri, arteriol, kapiler, venula dan vena. Masing-masing memiliki struktur yang berbeda sesuai dnegan ukuran dan otot yang melapisi dinding pembuluh darah tersebut. Otot jantung, pembuluh darah, sistem konduksi, suplai darah dan mekanisme saraf jantung harus bekerja secara sempurna agar sistem kardivaskular dapat berfungsi dengan baik. Semua komponen tersebut bekerja bersama-sama dan memengaruhi denyutan, tekanan dan volume pompa darah untuk menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan agar sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh. 1Struktur Makroskopik Sistem KardiovaskularJantung besarnya sekepalan tanan. Jantung berada di bagian tengah diafragma dan di depan esofagus.5 Jantung dan pembuluh darah besarnya, vena cava inferior dan superior, aorta dan vena pulmonalis, terletak pada garis tengah toraks, dikelilingi oleh kedua paru di bagian lateral dan posterior, dan dibatasi sternum dan rongga iga sentral di bagian anterior. Esofagus, melintasi toraks dari leher sampai ke rongga abdomen, terletak antara struktur vaskular garis tengah dengan permukaan anterior korpus vertebra.2 Tiga lapisan dinding jantungDinding jantung disusun oleh otot-otot jantung yang serabutnya bercabang-cabang. Dilihat dengan mikroskop serabut-serabut ini nampak tersusun dari sel-sel berinti yang terpisah-pisah. 5 Epikardium merupakan suatu lapisan mesotelium dan lemak yang tipis yang menutupi semua ruang jantung. Mesotelium meluas sampai kearah pembuluh darah besar. Bagian yang lebih dalam adalah lapisan tebal miokardium yang menyusun massa otot kontraktl jantung. Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang ke ruang lain, lebih tebal pada ventrikel daripada atrium, dan lebih tebal pada ventrikel kiri daripada ventrikel kanan. Ruang, katup dan infrastruktur katup jantung dibatasi oleh endokardium yang tipis. Struktur perikard fibrosa, yang menutupi seluruh bagian jantung, dipisahkan dari permukaan jantung oleh ruang yang berisi beberapa mililiter cairan perikardium-hanya cukup untuk mencegah pergesekkan terhadap lapisan proteksi luar sewaktu jantung berkontraksi, berelaksasi sesuai dengan siklus jantung. 2 Ruang jantungJantung memiliki empat ruang, yaitu dua atrium yang menerima darah dari vena-vena, dan dua ventrikel yang memompa darah ke arteri-arteri. 5 Dinding yang relatif tipis adalah atrium tetapi dinding ventrikel tebal. Dinding ventrikel kiri lebih tebal dari dinding. Atrium kanan berada di sepanjang batas kanan jantung dan terbuka pada bagian kirinya ke dalam segitiga ventrikel kanan. Atrium ini berada pada bagian depan jantung, dan memompakan darah keatas masuk ke arteri pulmonalis. Atrium kiri berbentuk persegi tidak beraturan dengan vena pulmonalis masuk kedalam setiao sudutnya. Atrium ini mengalirkan darah kedalam kerucut besar dan berdinding tebal ventrikel kiri. Ventrikel kiri membentuk massa utama dari jantung, dan ruangan lain yang dibungkusnya. 3 Katup jantungKedua katup atrioventrikular (AV) memisahkan atrium dari ventrikel; katup trikuspid yang berdaun tiga memungkinkan darah masuk dari atrium kanan ke dalam ventrikel kanan, dan katup mitralis berdaun ganda antara atrium kiri dengan ventrikel kiri. Dua buah katup yang mengatur jalan keluar dari jantung; biasanya keduanya mempunyai tiga cusps dan secara kolektif disebut sebagai katup-katup semilunaris: katup pulmonal, yang memungkinkan darah kotor masuk ke dalam arteri pulmonalis, kemudian masuk ke dalam paru untuk mendapatkan oksigen akhirnya dibawa ke dalam jaringan tubuh dan melepaskan karbon dioksida untuk diekskresi seperti komponen pernafasan lainnya; dan katup aorta, memungkinkan darah bersih meninggalkan ventrikel kiri, masuk ke dalam aort, lalu dibawa ke sirkulasi sistemik. 2 Pembuluh darah besarVena besar membawa darah sistemik dan pulmonal ke dalam atrium. Dari kepala, leher, anggota gerak atas dan bagian trunkus atas, darah kotor masuk ke dalam atrium kanan melalui vena cava superior; dan dari abdomen, dada bagian bawah dan anggota tubuh bawah, darah yang kurang oksigen akan masuk ke dalam atrium kri melalui kedua vena pulmonalis kanan dan kiri (superior dan inferior). Arteri pulmonalis keluar dari ventrikel kanan dan segera terbagi atas arteri pulmonalis kiri dan kanan, masing-masing membawa darah kotor ke dalam masing-masing sirkulasi pulmoner.aorta berjalan ke arah sefalad, lalu mengalami desensus secara melengkung setelah memberikan percabangan ke kepala dan anggota tubuh atas (anonima, berlanjut menjadi subklavia kanan an arteri karotis kanan, arteri karotis komunis dan arteri subklavia kiri). Aorta yang lebih distal membawa darah bersih dari toraks posterior ke dalam abdomen. 4Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi yang adekuat. Sistem kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. 1 Jantung adalah organ utama sirkulasi darah. 5 Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi organ tersebut. 3 Aliran darah dari ventrikel kiri melalui arteri, arteriola dan kapiler kembali ke atrium kanan melalui vena disebut peredaran darah besar atau sirkulasi sistemik. Darah meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arter-arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya adalah mempertahankan tekanan darah arteri (dengan jalan mengubah-ubah ukuran saluran) dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisiil. Kemudian kapiler-kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula.2

Gambar 2. VaskularisasiAliran dari ventikel kanan, melalui paru-paru, ke atrium kiri adalah peredaran darah kecil atau sirkulasi pulmonal. 4 Ada empat vena pulmonalis yang bermuara di serambi kiri dan hanya ada dua vena cava yang bermuara di serambi kanan. Pembuluh nadi yang mengurus kepala dan otak adalah a. carotis communis bersama a. vertebralis. A. carotis communis bercabang menjadi a. carotis interna yang masuk rongga otak dan mengurus aliran darah ke otak; a. carotis externa yang mengurus aliran darah untuk daerah wajah serta kepala bagian luar. Arteri yang mengurus lengan adalah a.axillaris yang selanjutnya berganti nama menjadi a. brachialis dan bercabang menjadi a. ulnaris, a. radialis dan a. interossea communis. Arteri untuk tungkai adalah lanjutan external iliac artery yang menjadi a. femoralis, lalu menjadi popliteal art yang selanjutnya bercabang menjadi anteriro tibial dan posterior tibial artery. Pembuluh darah untuk dinding dada adalah dua belas pasang intercostal artery yang sebagian melanjutkan diri untuk memberi darah pada dinding perut bagian depan. Pinggang atau perut bagian depan mendapat darah dari aa. lumbales.Pembuluh balik biasanya mempunyai nama yang sama dengan arterinya, kecuali beberapa vena tertentu. Di lengan ada pembuluh balik di bawah kulit yang terdiri dari cephalic vein dan basilic vein serta vena mediana cubiti. Di tungkai ada pembuluh darah serupa, yaitu greater saphenus vein dan lesser saphenus vein. Pembuluh ini penting untuk mengambil contoh darah dan untuk transfusi darah atau infus cairan. Darah dari tubuh kiri dan kanan bagian atas akhirnya bermuara pada brachiocephalic vein kiri dan kanan untuk selanjutnya diteruskan ke superior vena cava. Untuk tubuh bagian bawah darah dialirkan balik ke jantung melalui inferior vena cava.7

Struktur Mikro Sistem sirkulasi darah meliputi jantung, arteri, vena, kapiler, dan sinusoid yang kesemuanya mengandung darah. Akan dibahas menurut urutan: arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena.

Gambar 3. Histologi Saluran Pembuluh Darah. Sumber: http://doctorology.net/wp-content/uploads/2009/04/histologi-pembuluh-darah.jpgArteri; terbagi menjadi tiga kategori utama yakni arteri elastis, arteri muskular, dan arteriol kecil. Diameter arteri secara berangsur mengecil setiap kali bercabang sampai pembuluh terkecil yaitu kapiler.Arteri elastis adalah pembuluh paling besar dalam tubuh. Di antaranya adalah trunkus pulmonal dan aorta serta cabang-cabang utamanya. Dinding pembuluh ini mempunyai serat elastis yang memberi kelenturan dan daya pegas selama aliran darah. Arteri elastis bercabang menjadi arteri berukuran sedang yaitu arteri muskular yang merupakan pembuluh darah terbanyak di tubuh. Arteri muskular mengandung lebih banyak serat otot polos pada dindingnya. Arteriol adalah cabang terkecil sistem arteri. Dindingnya terdiri atas satu sampai lima lapisan serat otot polos.6Dinding arteri secara khas mengandung tiga lapisan (tunika) konsentris. Lapisan terdalam adalah tunika intima, terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel di bawahnya. Lapisan tengah adalah tunika media, terutama terdiri atas serat otot polos yang mengitari lumen pembuluh. Lapisan terluar adalah tunika adventisia, terutama terdiri atas serat-serat jaringan ikat. Arteri muskular berukuran sedang juga memiliki sebuah pita berombak tipis dari serat elastis yang disebut lamina elastika interna yang bersebelahan dengan tunika intima. Pita lain terdiri atas serat-serat elastis berombak terdapat pada perifer tunika media, disebut sebagai lamina elastika eksterna.6Vena; kapiler berangsur-angsur membentuk venula yang lebih besar; venula umumnya menyertai arteriol. Darah balik mula-mula membalik ke dalam venula pascakapiler, kemudian ke dalam vena yang makin membesar. Untuk mudahnya, vena digolongkan sebagai kecil, sedang, dan besar. Dibandingkan arteri, vena lebih banyak, berdinding lebih tipis, berdiameter lebih besar, dan struktur bervariasi lebih besar.Vena ukuran kecil dan sedang, terutama di ekstremitas, memiliki katup. Saat darah mengalir ke arah jantung, katup terbuka. Saat akan mengalir balik, katup menutup lumen dan mencegah aliran balik darah. Darah vena di antara katup pada ekstremitas mengalir ke arah jantung akibat kontraksi otot. Katup tidak terdapat pada vena SSP, vena cava inferior atau superior, dan vena viscera.Dinding vena juga terdiri atas tiga lapisan, namun lapisan ototnya jauh lebih tipis. Tunika intima pada vena besar terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel. Tunika media tipis dan tunika adventisia adalah lapisan paling tebal pada dindingnya.Vasa Vasorum; dikenal dengan istilah pembuluh darah pada pembuluh darah. Dinding arteri dam vena yang lebih besar, terlalu tebal untuk menerima nutrien langsung melalui difusi dari lumennya. Itulah sebabnya dinding pembuluh darah besar dipasok oleh pembuluh darahnya sendiri yang kecil.Kapiler; adalah pembulu darah terkecil dengan diameter rata-rata 8 m, hampir sama dengan diameter eritrosit. Terdapat tiga jenis kapiler: kapiler kontinu, kapiler bertingkap, dan sinusoid.Kapiler kontinu paling umum dan ditemukan pada kebanyakan organ dan jaringan. Pada kapiler ini, sel-sel endotel saling menyambung membentuk lapisan yang utuh. Sebaliknya kapiler bertingkap memiliki lubang-lubang bulat atau fenestra (pori) pada sitoplasma sel endotel. Kapiler bertingkap demikian ditemukan dalam organ endokrin, usus halus, dan glomeruli ginjal.6Sinusoid adalah pembuluh darah yang berjalan berkelok-kelok tidak teratur dengan diameter yang jauh lebih besar daripada kapiler lain. Sinusoid ditemukan dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Tautan sel endotel jarang ada pada sinusoid, dan celah-celah lebar di antara sel endotel. Membran basalnya juga tidak utuh, bahkan kadang-kadang tidak ada pada sinusoid.6Darah Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat metabolisme dan berbagai bahan penyusun system imun yang mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormone-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui peredaran darah. Darah manusia berwarna merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua kekurangan oksigen. Warna merah darah disebabkan hemoglobin, protein pernapasan yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen .8Manusia memiliki peredaran darah yang tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa-sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seleruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen keseluruh tubuh melalui saluran halus pembuluh darah kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh vena cava superior dan vena cava inferior.Darah memiliki banyak fungsi, antara lain: Pengangkutan oksigen dan karbon dioksida Nutrisi : pengangkutan zat-zat gizi Ekskresi, misalnya pengangkutan urea untuk di buang. Bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh Mengatur keseimbangan air antara plasma dan cairan jaringan Pengaturan suhu tubuh Perlindungan terhadap infeksi: mengandung antibodi dan leukosit Transpor hormon dan enzim Transpor metabolit

Komponen DarahPlasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 90 % air dan mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik.8Plasma bekerja sebagai medium atau perantara untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glukosa, dan asam amino ke jaringan. Plasma juga merupakan medium untuk mengangkat bahan buangan seperti urea, asam urat, dan sebagian dari karbon dioksida.Plasma mengandung nutrien, gas darah, elektrolit, mineral, hormon, vitamin dan zat-zat sisa. Nutrien meliputi asam amino, gula dan lipid yang diabsorbsi dari saluran pencernaan. Gas darah meliputi oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen. Elektrolit plasma meliputi ion natrium, kalium, magnesium, klorida, kalsium, bikarbonat, fosfat dan ion sulfat.

Protein plasma mencapai 7% plasma dan satu-satunya unsur pokok plasma yag tidak dapat menembus membran kapiler untuk mencapai sel. Protein plasma yang utama ada tiga, yaitu:1. Albumin Albumin adalah protein plasma yang paling banyak sekitar 55% sampai 60% dengan berat molekul sebesar 69.000. Albumin ini memiliki ukuran paling kecil. Albumin disintesis dalam hati.1 Albumin ini larut dalam air, larutan garam encer dan tidak larut (mengendap) dalam amonium sulfat jenuh atau larutan garam yang sangat pekat. Albumin bertanggung jawab atas tekanan osmotik yang mempertahankan volume darah dan menyediakan protein untuk jaringan 3. Albumin berfungsi sebagai protein pengangkut, misalnya asam lemak, kalsium dan bilirubin.

2. Globulin.Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma. Alfa dan beta globulin disintesis di hati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormon, substrat, dan zat penting tubuh lainnya. Sedangkan gamma globulin (imunoglobulin) adalah antibodi.Globulin tidak larut dalam air dan larutan garam pekat tetapi larut dalam larutan garam encer 2-10 g/100 ml.3. FibrinogenFibrinogen membentuk 4% protein plasma dan disintesis di hati. Fibrinogen merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah 3.Fibrinogen memiliki berat molekul sebesar 340.000.

Elemen pembentuk darah ini meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan trombosit.a. Sel Darah Merah (Eritrosit)Eritrosit merupakan lempengan bikonkaf yang membawa hemeglobin ke dalam sirkulasi. Memiliki bentuk yang bulat dengan lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 m dan tebal 2 m. Jika dilihat dari samping tampak seperti dua bulan sabit yang saling bertolak belakang. Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran ini elastis dan fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin, sejenis pigmen pernapasan yang mengikat oksigen. Volume hemoglobin mencapai sepertiga volume sel.

Gambar 2. Eritrosit.7

Sel darah merah ini dibentuk di sumsum tulang terutama dari tulang pendek, pipih, dan tidak beraturan. Pada manusia, sel ini berada di dalam sirkulasi selama kurang lebih 120 hari 4. Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat rata-rata adalah 4,2 sampai 5,5 juta sel per millimeter kubik (mm3). Pada perempuan sehat berukuran rata-rata, jumlah sel darah merahnya antara 3,2 sampai 5,2 juta sel per mm3.1 Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya yang terbentuk dari asam amino. Sel darah merah juga memerlukan zat besi. Pada wanita, lebih banyak memerlukan zat besi karena beberapa zat besi diantaranya dibuang sewaktu mengalami menstruasi.2 Perkembangan sel darah merah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap, yaitu mula-mula besar dan berisi nukleus, tetapi tidak ada hemoglobin kemudian di muati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleus yang kemudian diedarkan ke dalam sirkulasi darah.Sel darah merah yang bersirkulasi selama 120 hari ini akan menjadi rapuh dan dihancurkan dalam sistem retikulo-endotelial terutama dalam limpa dan hati, globin dari hemoglobin akan dipecah menjadi asam amino yang akan digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yang berwarna kehijau-hijauan dan dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak, misalnya pada luka memar.8Hematokrit adalah persentase volume darah total yang mengandung eritrosit. Persentase ini di tentukan dengan melakukan sentrifugasi sebuah sampel darah dalam tabung khusus dan mengukur kerapatan sel pada bagian dasar tabung. Hematokrit pada laki-laki berkisar antara 42% sampai 54% dan pada perempuan 38% sampai 48%. Hematokrit dapat bertambah atau berkurang, bergantung pada jumlah eritrosit atau factor-faktor yang mempengaruhi volume darah, seperti asupan cairan atau air yang hilang.Sel-sel darah merah menstranpor oksigen keseluruh jaringan melalui pengikat hemoglobin terhadap oksigen. Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan karbon dioksida untuk transport ke paru-paru, tetapi sebagian besar karbon dioksida yang di bawa plasma berada dalam bentuk ion bikarbonat. Suatu enzim (karbonat anhidrase) dalam eritrosit memungkinkan sel darah merah bereaksi dengan karbon dioksida untuk membentuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat berdifusi keluar dari sel darah dan masuk ke dalam plasma. Sel darah merah juga berperan penting dalam pengaturan pH darah ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan bufer asam basa.Produksi eritrosit diatur eritopoietin, suatu hormon glikoprotein yang diproduksi terutama oleh ginjal,. Kecepatan produksi eritropoitein berbanding terbalik dengan persediaan oksigen dalam jaringan. Hormon lain, seperti kortison, hormone tiroid, dan hormone pertumbuhan, juga mempengaruhi sel darah merah.8Zat besi penting untuk sintesis hemoglobin oleh eritrosit. Zat ini diabsorbsi dari makanan sehari-hari dan disimpan di berbagai jaringan, terutama hati. Vitamin tertentu, seperti asam folat, vitamin C dan vitamin B12 berperan penting dalam pertumbuhan normal dan pematangan sel darah merah.8

b. Sel Darah Putih (Leukosit)Sel darah putih ini berbentuk lebih besar daripada sel darah merah, bening dan tidak berwarna.4 Jumlah normal sel darah putih adalah 7000 sampai 9000 per mm3. Infeksi atau kerusakan jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total dari sel darah putih. Sel darah putih ini berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap invasi benda asing termasuk bakteri dan virus. Sebagian besar aktivasi leukosit berlangsung dalam jaringan dan bukan dalam aliran darah.8Leukosit memiliki sifat diapedesis, yaitu kemampuan untuk menembus pori-pori membran kapiler dan masuk ke dalam jaringan. Leukosit bergerak sendiri dengan gerakan amuboid, yaitu gerakan seperti gerakan amuba. Setelah leukosit diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel darah putih ini tetap dalam jaringan dan lamanya tergantung dari jenis leukositnya.4 Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah berdasarkan ukuran, bentuk nukleus dan ada atau tidaknya granula sitoplasma. Sel yang memiliki granular sitoplasma disebut dengan granulosit, sedangkan yang tidak memiliki granular sitoplasma disebut agranulosit.4 Granulosit atau sel polimorfonuklear merupakan 75 % dari seluruh jumlah dari sel darah putih. Granulosit terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbulir sehingga disebut sel berbulir atau granulosit.3 Granulosit dibagi menjadi:

Neutrofil mencapai 60% dari jumlah sel darah putih, memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya, dan diameternya mencapai 9 m sampai 12 m. Neutrofil sangat fagositik dan sangat aktif. Sel-sel ini sampai di jaringan terinfeksi untuk menyerang dan menghancurkan virus, bakteri, atau agens penyebab cedera lainnya.3 Waktu paruh rata-rata dari sel netrofil di dalam sirkulasi adalah 6 jam. Sebagian besar sel ini akan memasuki jaringan.8

Eosinofil mencapai 1 sampai 3% jumlah sel darah putih. Memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan pewarnaan oranye kemerahan, dan diameternya mencapai 12 m sampai 15 m. Eosinofil merupakan fagositik lemah yang jumlahnya meningkat saat terjadi alargi atau penyakit parasit, berkurang selama stress berkepanjangan. Selain itu, sel ini mengandung peroksidase dan fosfatase, yaitu enzim yang mampu menguraikan protein.3

Basofil mencapai kurang dari 1% jumlah leukosit. Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam dan memiliki nukleus berbentuk huruf S serta memiliki diameter mencapai 12 m sampai 15 m. Fungsi basofil menyerupai sel mast. Sel ini mengandung histamin, yang berperan dalam meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera, dan juga antikoagulan heparin, mungkin untuk mencegah penggumpalan darah intravaskular.3Sel yang tidak memiliki granular sitoplasma disebut dengan agranulosit. Agranulosit meliputi limfosit dan monosit.

Limfosit mencapai 30% jumlah total leukosit dalam darah. Sebagian besar limfosit ditemukan di jaringan limfatik. Sel ini nongranuler dan tidak memiliki kemampuan untuk bergerak seperti amuba. Rentang hidupnya dapat mencapai beberapa tahun. Limfosit mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Ukurannya bervariasi, terkecil 5 m sampai 8 m, terbesar 15 m. Limfosit berasal dari sel-sel batang sumsum tulang merah, tetapi melanjutkan diferensiasi dan proliferasinya dalam organ lain. Sel ini berfungsi dalam reaksi imunologis.

Monosit mencapai 3 sampai 8% jumlah total leukosit. Monosit adalah sel darah terbesar, diameternya rata-rata berukuran 12 m sampai 18 m. Nukleusnya besar, berbentuk seperti telur atau seperti ginjal, yang dikelilingi sitoplasma berwarna biru keabuan pucat. Monosit sangat fagositik dan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalkan aliran darah, maka sel ini menjadi histiosit jaringan (makrofag tetap).8

c. Keping Darah (Trombosit)Trombosit memiliki diameter 2 sampai 4 m dan berjumlah 250.000 sampai 400.000 mm3 dengan waktu paruh 4 hari. Ukuran trombosit mencapai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan dengan proses koagulasi darah. Fungsi trombosit adalah berperan dalam hemostasis (penghentian perdarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang robek.Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam sumsum tulang. Megakariosit adalah sel rraksasa di dalam sumsum tulang, membentuk trombosit dengan cara mengeluarkan sedikit sitoplasma ke dalam sirkulasi. Sekitar 60% sampai 75% trombosit yang telah dilepas dari sumsum tulang berada di dalam peredaran darah, sedangkan sisanya sebagian besar terdapat di dalam limpa.

HemoglobinHemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi dan memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen yang akan membentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah sehingga oksigen dibawa dari paru-paru menuju ke jaringan-jaringan. Jumlah hemoglobin dalam darah normal sekitar 15 gram setiap 100 ml darah.5Hemoglobin adalah suatu molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari 4 subunit. Setiap subunit mengandung satu bagian heme yang berkonjugasi denagn suatu polipeptida. Heme adalah suatu derivat porfirin yang mengandung besi. Polipeptida tersebut secara kolektif disebut sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin. Pada setiap molekul dari hemoglobin terdiri dari dua pasang polipeptida.Heme adalah kompleks senyawa protoporfirin IX dengan logam besi yang merupakan gugus prostetik berbagai protein seperti hemoglobin, mioglobin, katalase, peroksidase, sitokrom c dan triptophan pirolase. Kemampuan hemoglobin dan mioglobin mengikat oksigen tergantung pada gugus prostetik ini yang sekaligus memberi warna khas pada kedua hemeprotein tersebut. Heme terdiri atas bagian organik dan suatu atom besi. Bagian organik protoporfirin tersusun dari empat cincin pirol yang terikat satu sama lain melalui jembatan metin (-CH=), membentuk cincin tetrapirol.Atom besi didalam heme mengikat keempat atom nitrogen dipusat cincin protoporfirin. Atom besi dapat berbentuk fero (Fe2+) atau feri (Fe3+) sehingga untuk hemoglobin yang bersangkutan disebut juga sebagai ferohemoglobin dan ferihemoglobin atau methemoglobin. Tetapi pada besi dalam bentuk fero, senyawa tersebut dapat mengikat oksigen.

Anemia Defisiensi BesiAnemia defisiensi besi adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya atau pengurangan sel darah merah kerena kekurangan zat besi. Zat besi itu sendiri adalah komponen esensial hemoglobin yang menutupi sebagian besar sel darah merah. Defisiensi besi adalah masalah pada toddler dan anak-anak yang membutuhkan peningkatan kebutuhan gizi untuk pertumbuhan. Yang beresiko mengalamin anemia defisiensi zat besi wanita menstruasi, wanita menyusui atau hamil, anak-anak dan remaja yang merupakan masa pertumbuan yang cepat. Pada wanita haid berolahraga memiliki peningkatan resiko karena olahraga meningkatkan kebutuhan metabolic sel-sel otot. Penurunan jumlah sel darah merah memacu sumsum tulang untuk meningkatkan pelepasan sel-sel darah merah abnormal yang berukuran kecil dan kekurangan hemoglobin.9Kesimpulan Anemia defisiensi besi adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya atau pengurangan sel darah merah yang berlebihan dan mengakibatkan kandungan zat besi dalam tubuh juga berkurang. Pada saat menstruasi wanita mengalami pendarahan yang berlebih dapat menyebabkan defisiensi besi. Karena subunit dari hemoglobin berkurang banyak.

Daftar pustaka1. Burkitt George. Histologi fungsional. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005. h. 140-5.2. Snell. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006. h. 101-12.3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h. 4. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama; 2009.h.5. Alrasyid . Golongan darah. Jakarta: EGC; 2010.h.87-96. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran Ed. 20. Jakarta: EGC; 2002.h.7. Gambar 2. Leukosit. Diunduh dari ,05 Juni 20128. Muttaqin Arif. Pengantar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika; 2009. h. 9-12, 59-60.9. Corwin E. Buku saku patofisiologi. Edisi ke-3. Jakarta Buku Kedokteran EGC;2007.H141.

1