Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

7
Pertemuan 2 : SitemBilangan : Operasi Matematika & Pengkodean M.K Organisasi & Arsitektur Komputer : Bambang Suhartono, S.Kom, MM Page 1 of 7 SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN REPRESENTASI DATA Data : bilangan biner atau informasi berkode biner lain yang dioperasikan untuk mencapai beberapa hasil penghitungan penghitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logika. Tipe data : 1. Data Numerik : merepresentasikan integer dan pecahan fixed-point, real floating-point dan desimal berkode biner. 2. Data Logikal : digunakan oleh operasi logika dan untuk menentukan atau memriksa kondisi seperti yang dibutuhkan untuk instruksi bercabang kondisi. 3. Data bit-tunggal : untuk operasi seperti SHIFT, CLEAR dan TEST. 4. Data Alfanumerik : data yang tidak hanya dikodekan dengan bilangan tetapi juga dengan huruf dari alpabet dan karakter khusus lainnya SISTEM BILANGAN 1. BINER (radiks / basis 2) Notasi : (n) 2 Simbol : angka 0 dan 1 2. OKTAL (radiks / basis 8) Notasi : (n) 8 Simbol : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 3. DESIMAL (radiks / basis 10) Notasi : (n) 10 Simbol : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 4. HEKSADESIMAL (radiks / basis 16) Notasi : (n) 16 Simbol : angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, A ,B, C,D,E,F KONVERSI SISTEM BILANGAN 1. Basis X ke DESIMAL Bilangan bulat : bilangan tersebut dikalikan dengan X m (m : sesuai dengan nilai tempat/bobot). - Contoh : 145 8 = …….. 10

description

Mata Kuliah Organisasi & Arsitektur Komputer sessi 2 & 3

Transcript of Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

Page 1: Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

Pertemuan 2 : SitemBilangan : Operasi Matematika & Pengkodean

M.K Organisasi & Arsitektur Komputer : Bambang Suhartono, S.Kom, MM Page 1 of 7

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

REPRESENTASI DATA Data : bilangan biner atau informasi berkode biner lain yang dioperasikan untuk mencapai beberapa hasil penghitungan penghitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logika. Tipe data : 1. Data Numerik : merepresentasikan integer dan pecahan

fixed-point, real floating-point dan desimal berkode biner. 2. Data Logikal : digunakan oleh operasi logika dan untuk

menentukan atau memriksa kondisi seperti yang dibutuhkan untuk instruksi bercabang kondisi.

3. Data bit-tunggal : untuk operasi seperti SHIFT, CLEAR dan TEST.

4. Data Alfanumerik : data yang tidak hanya dikodekan dengan bilangan tetapi juga dengan huruf dari alpabet dan karakter khusus lainnya

SISTEM BILANGAN

1. BINER (radiks / basis 2) Notasi : (n)2 Simbol : angka 0 dan 1

2. OKTAL (radiks / basis 8) Notasi : (n)8 Simbol : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

3. DESIMAL (radiks / basis 10) Notasi : (n)10 Simbol : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

4. HEKSADESIMAL (radiks / basis 16) Notasi : (n)16 Simbol : angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B, C,D,E,F

KONVERSI SISTEM BILANGAN

1. Basis X ke DESIMAL Bilangan bulat : bilangan tersebut dikalikan dengan

Xm (m : sesuai dengan nilai tempat/bobot). - Contoh : 1458 = ……..10

Page 2: Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

Pertemuan 2 : SitemBilangan : Operasi Matematika & Pengkodean

M.K Organisasi & Arsitektur Komputer : Bambang Suhartono, S.Kom, MM Page 2 of 7

1458 = 1x82 + 4x81 + 5x80 = 64 + 32 + 5 = 10110

Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan dengan X-m (m: sesuai dengan nilai tempat/bobot).

- Contoh : 0, 128 = ……..10 0,12 = 1 x 8-1 + 2 x 8-2

= 1/8 + 2/64 = 1/8 + 1/32 = 5/32 = 0,156

2. DESIMAL ke Basis X Bilangan bulat : bilangan tersebut dibagi berulang

dengan basis X Contoh : 10(10) = 1010 (2)

Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan dengan basisnya, dan berulang untuk hasil kali pecahannya. Contoh : 0,095 (10) = …….(16)

= 0,095 x16 = 1,52 (1=integer, 0,52=fraction, fraction ini dikalikan terus dengan basisnya , sampai nilai fraction yang baru bernilai 0, atau kembali ke nilai yang sudah pernah ada sebelumnya atau secukupnya. =0,52 x 16 = 8,32 (8 = integer, 0,32 =fraction) =0,32 x 16 = 5,12 =0,12 x 16 = 1,92 =0,92 x 16 = 14,72 (14=E) =0,72 x 16 = 11,52 (11= B, 0,52 =nilai fraction berulang kembali , shg tdk perlu dihitung kembali) Sehingga dihasilkan (hitung dr atas kebawah) =0,095 (10) = 0,1851EB (16)

3. BASIS X ke BASIS Y

Bilangan tersebut diubah ke desimal (lihat no. 1) kemudian ubah desimal tersebut ke basis Y (lihat no. 2). Contoh : 0,185 (16) = …..(10)

=1 x 16-1 + 8 x 16-2 + 5 x 16-3 = 1/ 16 + 8/256 + 5/4096 =256/4096 + 128/4096 + 5/4096 = 389/4096 =0,094 (10)

Page 3: Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

Pertemuan 2 : SitemBilangan : Operasi Matematika & Pengkodean

M.K Organisasi & Arsitektur Komputer : Bambang Suhartono, S.Kom, MM Page 3 of 7

REPRESENTASI BILANGAN Dinyatakan dengan sign, bilangan magnitude dan posisi

titik radiks. Titik radiks memisahkan bilangan bulat dan pecahan. Penggunaan titik radiks berkaitan dengan jajaran bilangan

yang dapat ditampung oleh komputer. FIXED POINT

Representasi Fixed-point : titik radiks selalu pada posisi tetap. Contoh : 0,150 x 0,150 = 0,0225 (0,150 mempunyai 3 angka penting dibelakang koma), u/ hasilnya pun harus 3 digit dibelakang koma Jadi jika ditulis dalam fixed point adalah sbb : 0.150 x 0.150 = 0.023 (dilakukan pembualatan dlm fixed point)

FLOATING POINT

Representasi Floating Point : Representasi Fixed-point : titik radiks selalu pada posisi tetap.

digunakan untuk mengatasi masalah jika suatu bilangan tidak dilakukan pembulatan (tetap menggunakan digit decimal),

Floating point ialah sistem angka dimana titik atau koma desimal bisa floating “mengambang” atau berpindah2 tempat. Menggunakan sistem floating point, operasi di atas bisa dikalkulasi sebagai berikut. Contoh : 0,150 x 0,150 = 0,0225 (1,50 x 10-1) x (1,50 x 10-1) = 2,25 x 10-2

Representasi Floating-point :

a = m x r e r = radiks, m = mantissa, e = eksponen Untuk menyatakan bilangan yang sangat besar atau sangat kecil, dengan menggeser titik radiks dan mengubah eksponen untuk mempertahankan nilainya.

Page 4: Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

Pertemuan 2 : SitemBilangan : Operasi Matematika & Pengkodean

M.K Organisasi & Arsitektur Komputer : Bambang Suhartono, S.Kom, MM Page 4 of 7

ARITMATIKA FIXED POINT PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dalam Desimal

5,67 137,12 43,09 + 10,09 + 48,76 127,03

PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dalam Basis X (67)8 (1101)2 (A19)16 (35)8 + (1001)2 + ( 53)16 - (124)8 (10110)2 (9C6)16

ARITMATIKA FLOATING POINT

Penambahan dan Pengurangan 0,63524 x 103

0,63215 x 103 + 1,26739 x 103 0,126739 x 104

0,11000 x 23 0,11000 x 23

0,10100 x 22 0,01010 x 23 - 0,01110 x 23

Perkalian (0,253 x 102) x (0,124 x 103)

= (0,253) x (0,124) x 102+3

= 0,031 x 105 0,31 x 104

Representasi Bilangan Positif dan Negatif pada bilangan BINER 1. Label tanda konvensional : + dan – Contoh : +4 dan -4 2. Menggunakan posisi digit sebelah kiri (MSB=most

significant bit) sebagai sign digit (0 untuk positif dan 1 untuk negatif). Contoh : Sign-Magnitude +9 dalam 8 bit = 00001001

Sign-Magnitude –4 dalam 4 bit = 1100 Magnitude dari bilangan positif dan negatif sama, hanya berbeda pada sign digitnya/MSB.

Page 5: Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

Pertemuan 2 : SitemBilangan : Operasi Matematika & Pengkodean

M.K Organisasi & Arsitektur Komputer : Bambang Suhartono, S.Kom, MM Page 5 of 7

3. Representasi Komplemen-1 Angka nol diubah menjadi satu dan satu menjadi nol. Contoh : Dalam 8 bit +12 = 00001100 -12 = 11110011

4. Representasi Komplemen-2 Dengan representasi komplemen-1 ditambah 1. Contoh : Dalam 8 bit -12 = 11110011 (Komplemen-1) 1 + = 11110100 (Komplemen-2)

Tujuan komplemen (1 & 2) digunakan untuk melakukan pengurangan (dalam biner) (karena sebetulnya dlm bahasa computer tdk dikenal pengurangan, sehingga pengurangan menjadi penjumlahan) PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dengan Komplemen-2

Bilangan 6 bit :

+14 = 001110 +12 = 001100 -14 = 110010 -12 = 110100

(+14) 001110 (-14) 110010 (+12) 001100 + (-12) 110100 + (+26) 011010 (- 26)1100110 end carry (diabaikan) (+14) 001110 (-14) 110010 (-12) 110100 + (+12) 001100 + (+ 2)1000010 (- 2) 111110

Page 6: Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

Pertemuan 2 : SitemBilangan : Operasi Matematika & Pengkodean

M.K Organisasi & Arsitektur Komputer : Bambang Suhartono, S.Kom, MM Page 6 of 7

KODE BINER 1. BCD (Binary Coded Decimal) Mengkodekan setiap digit desimal dengan 4 bit. Disebut juga kode 8421 artinya MSB mempunyai bobot 8,

sedang LSB (least significant bit) mempunyai bobot 1. Contoh : BCD untuk 4 adalah : 0100 : BCD untuk 18 adalah : 0001 1000 : 0 0010 1001 . 0010 0101 = 29,2510 0 2 9 , 2 5

2. Kode Gray Kenaikan hitungan (penambahan) dilakukan hanya

dengan pengubahan keadaan satu bit saja. Contoh : Jika 210 dikodekan ke gray adalah ….

Caranya : ubah desimal ke biner dahulu (0010) 0 0 1

BINER 0 0 1 0 +

GRAY 0 0 1 1 Kode Gray sering digunakan dalam situasi dimana

kode biner yang lainnya mungkin menghasilkan kesalahan atau kebingungan selama dalam transisi dari satu word kode ke word kode yang lainnya, dimana lebih dari satu bit dari kode diubah.

3. KODE ASCII Kode ASCII termasuk kode Alfanumerik Contoh : cari kode heksadesimal dan biner untuk huruf

b dalam kode ASCII. Cari b dalam tabel 2.9 Kode ASCII ,nilai barisnya adalah (6)16 = (0110)2 dan nilai kolomnya adalah (2)16 = (0010)2. Jadi kode ASCII untuk b adalah (62)16 atau (01100010)2.

Komplemen

Metode yang digunakan dalam pengurangan pada computer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minus radix – komplemen satu atau komplemen radiks.

Page 7: Mk organisasi komputer 2 & 3 sistem bilangan operasi matematikan pengkodean student

Pertemuan 2 : SitemBilangan : Operasi Matematika & Pengkodean

M.K Organisasi & Arsitektur Komputer : Bambang Suhartono, S.Kom, MM Page 7 of 7

Komplemen dalam decimal a. Komplemen 9 b. Komplemen 10

Contoh : Bilangan Desimal : 123 651 914 Komplemen 9 : 876 348 085 Komplemen 10 : 876 348 086 ditambah 1

BIlangan Oktal : 123317 Komplemen 7 : 654460 Komplemen 8 : 654461 ditambah 1