Kajian Mitigasi dampak perubahan iklim pada Sektor Sumber Daya Air
Mitigasi iklim
description
Transcript of Mitigasi iklim
KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI
PERUBAHAN IKLIM
Endah Murniningtyas
Deputi Bidang SDA dan LH
Disampaikan dalam Forum Diskusi Nasional
“Menuju Kota Masa Depan yang Berkelanjutan dan Berketahanan Iklim”
umber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Jakarta, 2 November 2011
1
Kerangka paparan
I. MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
II. INTERNALISASI KE DALAM PEMBANGUNAN KOTA MASA DEPAN
2
www.bappenas.go.id
I. MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
Perubahan dan
Variabilitas Iklim
Mitigasi Dampak
Respon
Adaptasi
Mitigasi:
• Mengurangi
peningkatan
emisi GRK
Adaptasi:
• Penyesuaian diri
terhadap kondisi
perubahan iklim →
menyesuaikan kegiatan
ekonomi pada sektor-
sektor rentan
Tujuan adaptasi:
• Perencanaan yang lebih baik
mempertimbangkan kondisi iklim
(perubahan iklim) → pengelolaan
sumber daya air, pertanian
• Mengurangi kemungkinan bencana
karena iklim → contoh: banjir,
kebakaran hutan, longsor.
BAPPENAS
3
4
Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15
Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020
26% 26+15=41%
Upaya sendiri Upaya Sendiri dan Dukungan internasional
PERPRES 61/2011 Tentang RAN GRK
Note: Rapat Menko Perekonomian 29 Des 2009 Bappenas ditugasi sbg koordinator penyusunan RAN -GRK
BAPPENAS
4
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
PERTANIAN
ENERGI DAN TRANSPORTASI
INDUSTRI
LIMBAH
MITIGASI PERUBAHAN IKLIM RAN GRK adalah pedoman untuk langkah-langkah dalam memfasilitasi mitigasi
perubahan iklim.
Alokasi Penurunan Emisi di 5 Sektor Utama di Tahun 2020
• Identifikasi Program Sektoral dan Estimasi Anggaran Pemerintah
BAPPENAS
SEKTOR TARGET PENURUNAN (Gton CO2e)
26% 41%
Kehutanan dan Lahan Gambut
0.672 1.039
Pertanian 0.008 0.011
Energi dan Transportasi
0.036 0.056
Industri 0.001 0.005
Limbah 0.048 0.078
Total 0.767 1.189
1. Target Emisi dan alokasinya dapat disesuaikan dengan perkembangan metodologi. Koord revisi Bappenas
2. Pedoman RAD GRK selesai dalam 3 bulan.
3. RAD GRK selesai disusun dalam 1 tahun.
www.bappenas.go.id 5
BAPPENAS HUBUNGAN SINERGIS RAN-RAD GRK
www.bappenas.go.id
RAD GRK Provinsi 1
RAD GRK Provinsi 2
RAD GRK Provinsi 3
RAD GRK adalah bagian dari RAN GRK
RAN GRK
Target: 26-41%
Hutan dan
Lahan Gambut Pertanian
Energi dan
Transportasi Industri Limbah
6
RENCANA PELAKSANAAN 1. TINGKAT PUSAT:
a. Koordinasi pelaksanaan di Pusat b. Pengembangan pola insentif untuk pelaku penurunan
emisi. c. Pengembangan sistem pengukuran (MRV) dan
monitoring capaian (inventory) nasional (PERPRES 71/2011).
d. Pengembangan kapasitas SDM. 2. TINGKAT DAERAH:
a. RAD GRK b. Pengembangan kegiatan publik, pelaku usaha dan
masyarakat dlm penurunan emisi GRK di daerah. c. Penerapan sistem monitoring dan MRV. d. Peningkatan kapasitas SDM.
7
RA
D -
GR
K
BAPPENAS
GIZ
RAN-GRK
RAD-GRK
PANDUAN PENYUSUNAN RAD-GRK
8 www.bappenas.go.id
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
Kebijakan yang Dilaksanakan untuk Menunjang RAN-GRK : • Menurunkan emisi GRK dengan sekaligus meningkatkan kenyamanan lingkungan,
mencegah bencana, menyerap tenaga kerja, menambah pendapatan masyarakat dan negara.
• Pengelolaan sistem jaringan dan tata airpada rawa. • Pemeliharaan jaringan reklamasi rawa (termasuk lahan bergambut yang sudah ada). • Peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi pertanian pada lahan gambut dengan
emisi serendah mungkin dan mengabsorbsi CO2 secara optimal.
Strategi : •Menekan laju deforestasi dan degradasi hutan untuk menurunkan emisi GRK.
•Meningkatkan penanaman untuk meningkatkan penyerapan GRK. •Meningkatkan upaya pengamanan kawasan hutan dari kebakaran dan pembalakan liar dan penerapan Sustainable Forest Management. •Melakukan perbaikan tata air (jaringan) dan blok-blok pembagi. •Menstabilkan elevasi muka air pada jaringan. •Optimalisiasi sumberdaya lahan dan air tanpa melakukan deforestasi. •Penerapan teknologi pengelolaan lahan dan budidaya pertanian dengan emisi GRK serendah mungkin dan mengabsorbsi CO2 secara optimal. 9
ENERGI DAN TRANSPORTASI
Kebijakan: • Penghematan penggunaan energi final baik melalui penggunaan teknologi yang lebih
efisien maupun pengurangan konsumsi energi.
• Penggunaan bahan bakar yang lebih bersih (fuel switching).
• peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).
• pemanfaatan teknologi bersih baik untuk pembangkit listrik, dan sarana transportasi.
• pengembangan transportasi massal nasional yang rendah emisi, berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Strategi : •(Avoid) -pengurangan kebutuhan akan perjalanan terutama daerah perkotaan (trip demand management) melalui penata-gunaan lahan mengurangi perjalanan dan jarak perjalanan yang tidak perlu; •(Shift) - pergeseran pola penggunaan kendaran pribadi (sarana transportasi dengan konsumsi energi yang tinggi) ke pola transportasi rendah karbon seperti, sarana transportasi tidak bermotor, transportasi publik, transportasi air, dan sebagainya; dan •(Improve) - peningkatan efisiensi energi dan pengurangan pengeluaran karbon pada kendaraan bermotor pada sarana transportasi.
10
INDUSTRI
Kebijakan:
• Meningkatkan pertumbuhan industri dengan mengoptimalkan pemakaian energi
Strategi : • Melaksanakan audit energi
khususnya pada industri-industri yang boros energi
• Pemberian insentif pada program efisiensi energi
PENGELOLAAN LIMBAH
Kebijakan: • Meningkatkan pengelolaan
sampah dan air limbah domestik
Strategi : • Peningkatan kapasitas kelembagaan dan
peraturan di daerah (Perda) • Peningkatan pengelolaan air limbah di
perkotaan • Pengurangan timbulan sampah melalui
3R (reduce, reuse, recycle) • Perbaikan proses pengelolaan sampah
di TPA • Peningkatan/pembangunan/rehabilitasi
TPA • Pemanfaatan limbah/ sampah menjadi
produksi energi yang ramah lingkungan 11
ADAPTASI
1. Sektor utama: kesehatan dan kebencanaan
2. Perubahan perilaku dan kemampuan adaptasi
12
www.bappenas.go.id
BAPPENAS
Rancangan Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan
Strategi Program Aktivitas (Contoh)
Peningkatan
kewaspadaan dini
terhadap bencana di
masyarakat
Memperkuat kajian
kerentanan bencana
dan penilaia resiko
akibat adanya
perubahan iklim
Mengembangkan
kerangka kebijakan
Meningkatkan
kerjasama sektor dan
juga partisipasi
masyarakat
Manajemen Data,
Informasi dan
Pengetahuan
Kajian dan analisis kerentanan
perubahan iklim terhadap
kesehatan masyarakat
Kajian dan analisis hubungan
perubahan iklim terhadap
perkembangan penyakit bawaan
Perencanaan dan
Kebijakan, Peraturan
dan Pengembangan
Institusi
Membuat UU yang mendukung
percepatan peningkatan sanitasi
lingkungan
Membuat UU yang mendukung
usaha adaptasi kesehatan
terhadap perubahan iklim
Perencanaan dan
Implementasi,
Monitoring dan Evaluasi
Program
Pengembangan teknologi
adaptasi
Penguatan sistem pelayanan
kesehatan masyarakat
13
www.bappenas.go.id
Rancangan Strategi Adaptasi Bidang Kebencanaan Strategi Program Aktivitas (Contoh)
•Mengurangi
resiko bencana
dengan cara
mengurangi
hazard dan
vulnerability
•Meningkatkan
capacity yang ada
baik di lembaga
terkait maupun
masyarakat.
Penguatan peraturan
perundangan dan kapasitas
kelembagaan
Menyusun peraturan yang
memuat mekanisme
pengurangan resiko bencana
Membentuk dan menguatkan
BPDB
Perencanaan penanggulangan
bencana yang terpadu
Menyusun rencana
penanggulangan bencana baik di
pusat dan di daerah
Memasukan komponen rencana
penanggulangan bencana dalam
rencana pembangunan
Penelitian, pendidikan dan
pelatihan
Pengembangan IPTEK
penanggulangan bencana
Penerapan IPTEK untuk
penanggulangan bencana
Peningkatan kapasitas dan
partisipasi masyarakat dan para
pemangku kepentingan lainnya
dalam pengurangan resiko
bencana
Memanfaatkan media untuk
peningkatan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap bencana
Mengembangkan forum
pengurangan resiko bencana di
daerah 14
II. RAN GRK DAN PEMBANGUNAN
ENERGI DAN TRANSPORTASI
PENGELOLAAN IMBAH
INDUSTRI
KOTA: BERSIH, ASRI DAN NYAMAN
HUTAN (cleansing, sumber dan penahan air)
15
BAPPENAS
BALI
ACTION
PLAN
KOMITMEN
PRESIDEN UNTUK
MENURUNKAN
EMISI
(G20, Sept 2009)
Mitigasi
Adaptasi ICCTF
• APBN
• Kerjasama
Bilateral /
Multilateral RENCANA
AKSI
NASIONAL
PENURUNAN
EMISI GAS
RUMAH
KACA (RAN
– GRK)
INDONESIA
CLIMATE
CHANGE
SECTORAL
ROADMAP
(ICCSR)
16
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 2005-2025
RPJMN 2005-2009
RPJMN 2010-2014
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2020-2025
Visi 2025: Indonesia Asri dan Lestari
1. Pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan
2. PI sebagai kebijakan lintas bidang
Inisiatif Swasta
Pengarusutamaan Perubahan Iklim ke dalam Agenda Pembangunan Nasional
www.bappenas.go.id
INTERNALISASI KE DALAM PEMBANGUNAN KOTA MASA DEPAN
1. Keseimbangan kebutuhan hidup nyaman >< supply SD alam dan ingkungan KLHS
2. Melakukan kegiatan konkrit yang berkaitan dengan pelaksanaan strategi dan kegiatan mitigasi dan adaptasi di tingkat lokal.
3. Peran aktif dan Kapasitas masyarakat
4. Kesempatan untuk penciptaan kegiatan baru (naker) dan peluang untuk memenuhi kebutuhan baru.
17
CONTOH 1. Tata kota dan keseimbangan ruang publik dan
privat
2. Mobilitas masyarakat dan arus transportasi
3. Pembenahan transportasi publik
4. Lampu jalanan: efisiensi dan sumber energi baru
5. Pengelolaan sampah: sanitasi dan kesehatan serta sumber energi baru
6. Gedung publik: efisien energi dan ramah lingkungan.
18
SELESAI
19