Mini Riset Original
description
Transcript of Mini Riset Original
Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektifnya
sebuah Organisasi Virtual
(Metode dan Perbandingan)
Literature Review
Vebri Naldo Madawara (912014051)
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi Virtual adalah suatu jaringan organisasi yang independen yang
dihubungkan melalui tehnologi informasi dengan tujuan untuk mengekploitasi
peluang pasar dengan berbagai keterampilan, biaya, dan akses pasar. Organisasi
seperti ini biasa beroprasi berdasarakan proyek, namun ada juga yang beroprasi
secara permanen. Umumnya organisasi seperti ini memiliki sedikit sekali pegawai
tetap dan fasilitas administrasi secukupnya saja. Ketika mendapat proyek baru,
organisasi akan menghimpun berbagai daya dari organisasi-organisasi mitra
kerjanya. Organisasi virtual juga dapat diartikan sebagai sekelompok grup, orang,
atau institusi dengan beberapa tujuan yang sama, mereka melakukan sharing
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan bersama. Karakteristik dari organisasi
virtual adalah melintas batas, berbagi sumber daya, wilayah tersebar dan memiliki
anggota yang tidak tetap.
Keberadaan E-businnes telah mendorong organisasi tradisional menjadi
organisasi virtual. Banyak pertanyaan yang akan timbul ketika membahas sebuah
organisasi virtual yaitu mengenai teknologi, efisiensi, gaya kepemimpinan serta
budaya organisasi yang diterapkan pada organisasi virtual tersebut sehingga
menjadi pertimbangan dalam membangun organisasi virtual (organisasi maya).
Dengan adanya sistem yang sudah diterapkan maupun yang belum
diterapkan pada penelitian yang menjadi perbandingan, bagaimana penulis ingin
memberikan tanggapan mengenai organisasi virtual yang akan dibentuk, telah
dibentuk dan telah dijalankan sehingga menjadi infromasi yang dapat menjadi
kekuatan dalam membangun organisasi virual.
1.2. Permasalahan
Kurang memperhatikan dan menilai respon organisasi lain ketika
menjalankan proses bisnis. Disisi lain, kompleksitas dan pengunaan akan
teknologi tidak dibahas secara terperinci sehingga teknologi yang digunakan dapat
mempengaruhi kinerja dari organisasi virtual.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah :
1. Mempelajari serta memberi ulasan terhadap paper yang ditulis oleh
para peneliti, khususnya dalam topik Organisasi Vitual.
2. Menganalisis paper-paper tersebut, ditinjau dari segi isi / materi
maupun penulisan paper itu sendiri.
3. Melakukan perbandingan terhadap paper-paper tersebut, terkait dengan
persamaan dan perbedaannya terutama dari segi isi / materi dan
penerapan metode maupun teknik-teknik yang digunakan / dilakukan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Paper Review
Paper I : Artificial Intelligence (AI) dan Organisasi Virtual
Kehadiran pasar global atau perusahaan yang berada pada kancah
internasional sebagian besar memiliki tim kerja yang berada pada tempat atau
negara yang berbeda dalam mempromosikan suatu produk, sehingga tim virtual
harus diciptakan dalam memudahkan kerjasama tim pada tempat yang berbeda
sehingga perlu diperhatikan bahwa pada biaya produktivitas tidak terbuang akibat
perjalanan atau relokasi. Pada lingkungan yang dinamis pengalokasian karyawan
dalam suatu proyek dinilai berdasarkan keahlian sehingga organisasi dapat
berjalan secara efektif.
Meskipun ide organisasi virtual bukan hal baru, pengembangan
kemampuan teknologi informasi masa kini, seperti World Wide Web (WWW) dan
artificial intelligence (AI), memungkinkan pengembangan implementasi baru dari
organisasi virtual yang menggali kemampuan dari teknologi-teknologi baru
tersebut. Teknologi informasi dapat digunakan secara agresif, untuk
menggantikan atau mendukung kerja manusia. Infrastruktur informasi, seperti
WWW, memfasilitasi komunikasi antara dan dengan organisasi virtual,
memungkinkan pengembangan organisasi virtual yang terdispersi luas.
Dalam pembahasan paper ini, pertama adalah membahas tentang survei
dan analisis WWW dan AI serta hubungannya dengan organisasi virtual. WWW
merupakan kumpulan layanan web dari seluruh dunia yang mempunyai kegunaan
untuk menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama. WWW
adalah bagian yang paling menarik dari Internet. Melalui web, para pengguna
dapat mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa
juga berupa gambar, suara, video dan animasi serta hubungan AI atau kecerdasan
buatan dengan organisasi virtual telah terjadi dalam sejumlah bagian yang
termasuk didalamnya yaitu terjadi pada :
1. Laboratorium virtual
Laboratorium virtual atau bisa disebut dengan istilah Virtual Labs adalah
serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software)
komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan
dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada
pada laboratorium sebenarnya. Laboratorium virtual potensial untuk memberikan
peningkatan secara signifikan dan pengalaman belajar yang lebih efektif.
Pengembangan laboratorium virtual ini diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan belajar yang dialami oleh peserta didik dan mengatasi permasalahan
biaya dalam pengadaan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan
praktikum bagi sekolah-sekolah yang kurang mampu. Contoh virtual lab adalah
National Virtual Laboratory (NVL) dan Virtual Lab Notebook (VILAN).
2. Sistem kantor virtual
Dalam dunia Virtual ini juga ada kantornya atau lokasinya. Kantor maya
merupakan suatu bangunan kantor yang menawarkan beberapa layanan seperti
layanan telepon, layanan faks, dan layanan web hosting. Kantor virtual juga
merupakan istilah umum untuk suatu lingkungan yang memungkinkan jaringan rekan
kerja untuk menjalankan usaha secara efisien dengan menggunakan teknologi
komunikasi online. Pengguna dapat mengakses data dari perangkat apapun (PC,
Laptop, PDA, smartphone, dll) yang dilengkapi web dan internet.
3. Kelas virtual dan pembelajaran individu
ARPA’s Computer Assisted Education and Training Initiative (CAETI)
memberi perhatian pada ekspansi dan kustomisasi akses inteligen dan integrasi
sumber-sumber digital. Hal tersebut mendukung individualized learning dengan
menghiraukan ketersediaan sumber lokal, sebaik yang dicapai oleh grup pelatihan
dan pendidikan melalui lingkungan dan simulasi yang multipengguna.
4. Virtual Environments for Training (Vets)
adalah satu jenis lain dari aktivitas organisasi virtual. Virtual environment
mengintegrasi realita virtual dan tutorial inteligen. Siswa dapat melihat atau
berpartisipasi dalam simulasi. VETs telah digunakan dalam domain sebagai
orbital mechanics dan fighter pilot training. Sebagai inti dalam VETs adalah
intelligent agent otonomi. Secara khusus, agen digunakan untuk merepresentasi
atau mensimulasi aktor atau pilot lainnya.
5. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas terdapat kesimpulan yaitu kecerdasan buatan
atau Artificial Intelligence (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana
membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih
baik oleh manusia. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, bahwa penelitian
ini memberikan fungsi dari AI dalam menjalankan tugas sebagai intelligent
aggent dalam membantu pekerjaan manusia untuk memfasilitasi organisasi
virtual.
Paper II : Knowledge Management Strategy for Virtual Organizations to
Gain Competitive Advantage
E-business dilakukan menggunakan jasa internet. Internet juga dapat
membuat produk (barang dan jasa) dalam organisasi virtual menjadi lebih besar
untuk dipasarkan oleh penjual. Pembeli dan penjual berkomunikasi melalui
internet dan membicarakan produk yang akan dibeli dan dijual melalui jaringan
komputer. Faktor yang mendorong bangkitnya Internet adalah mengurangi biaya
panggilan telepon, penyebaran komputer PC, penjualan secara nyata atau bertemu
langsung serta pengembangan layanan online. Organisasi harus memikirkan
pemahaman pembuatan dan utilitas knowledge serta mempertimbangkan kedua
faktor yang tak dapat dipisahkan tersebut sebagai infrastruktur organisasi untuk
memaksimalkan unjuk kerja organisasi. Knowledge management adalah sebuah
cara untuk meningkatkan kapabilitas organisasi dalam mendayagunakan informasi
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Agar dapat memahami dan
mengeksplorasi lebih jauh cara knowledge management membantu organisasi
virtual.
1. Implementasi knowledge managemnet
Dalam sebuah organisai, suatu pemanfaatan dan penciptaan pengetahuan
harus selalu diperhatikan sebagai infrastruktur organisasi dalam memaksimalkan
kinerja organisasi. Untuk memperoleh pengetahuan, organisasi harus siap dalam
membuat keseimbangan unsur-unsur manajemen seperti melihat pada orang
(budaya), proses, dan teknologi. Elemen-elemen tersebut harus diperhitungkan
dan telah membentuk filosofi dari knowledge manajemen.
2. Keuunggulan knowledge management
Peran knowledge manajemen menawarkan sejumlah manfaat bagi organisasi
di negara-negara maju atau berkembang. mengidentifikasi banyak manfaat besar
yang menawarkan knowledge manajemen, termasuk pencegahan hilangnya
pengetahuan, pengambilan keputusan yang kuat, adaptasi dan fleksibilitas,
keunggulan kompetitif, pengembangan aset, pengembangan produk, orientasi
pelanggan dan memanfaatkan investasi pada sumber daya manusia / modal.
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Perkembangan TIK telah menghasilkan peluang dan tantangan. Pengunaan
TIK memungkinkan kerja virtual hampir mirip dengan organisasi yang bekerja
seperti nyata, akan tetapi memfasilitasi kerja secara virtual perlu hati-hati dalam
memimpin yang akan berdampak pada terhambatnya suatu pekerjaan dan
kepercayaan dalam tim. Hal ini membutuhkan keterampilan pola pikir yang baru
dan lebih fokus dalam melihat hambatan. Integrasi teknologi informasi dan
komunikasi memperkenalkan peluang untuk beroperasi dalam pasar yang baru,
mengubah cara kerja, menampilkan produk yang berbeda dan lebih
menghubungkan bisnis dengan berbagai pemasok lainnya.
4. Orang, Proses dan Teknologi
Tiga elemen yang tak terpisahkan dari knowledge manajemen yaitu orang,
proses dan teknologi yang memainkan peran penting bagi keberhasilan organisasi
virtual. Pertama, pengetahuan teknologi harus dapat menghasilkan banyak
manfaat bagi pengguna (kemudahan, kepraktisan dan fungsi) sehingga dapat
dibedakan dengan produk lain saat ini yang kompetitif. Kedua, pengetahuan
orang, orang-orang dalam suatu organisasi dianggap sebagai aset yang paling
berharga karena orang bertindak sebagai motivator dalam menciptakan ide
inovatif dan menghasilkan proses kerja. Ketiga, pengetahuan dalam proses dapat
digambarkan sebagai struktur vertikal atau horizontal organisasi, cara karyawan
bekerja sama dalam situasi yang kompleks, dan jika organisasi memiliki
manajemen yang fleksibel maka dapat disesuaikan dengan perubahan yang
dinamis sehingga tidak peduli terhadap perubahan apa yang akan terjadi.
5. Sukses dalam Organisasi Virtual
Lingkungan bisnis saat ini menuntut sebuah filosofi baru untuk mencapai
tugas yang diberikan. Keberhasilan organisasi virtual terutama berada pada staf
(tim) yang menjalankan pekerjaan. Manajer harus selalu memotivasi tim dalam
menghasilkan ide-ide atau proses baru dalam mempercepat pekerjaan. Tim virtual
yang sukses melibatkan kombinasi yang kuat dari orang-orang, proses, dan
teknologi. Bagi orang-orang yang bekerja secara efektif dalam melintasi batas-
batas seperti jarak, waktu dan peralatan maka, layanan harus dikolaborasikan
dalam produktivitas teknologi yang tersedia. Eksekutif TI harus mengevaluasi alat
yang digunakan sehingga menghasilkan audio dan video dalam teknologi
streaming yang dapat mendukung kegiatan tim virtual.
6. Tantangan dan Solusi dalam Knowledge Manajemen
Meskipun knowledge manajemen dapat menjadi strategi yang baik dalam
banyak organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam bersaing dengan
kompetitor, hal tersebut juga menyajikan tantangan yang signifikan terhadap
organisasi terutama untuk manajer dan profesional TI. Kompleksitas dalam
mendefinisikan model manajemen pengetahuan yang sesuai, penyajian informasi,
memilih teknologi yang paling tepat adalah contoh masalah yang dihadapi oleh
organisasi. Namun meskipun masalah yang banyak, bukan berarti semua
organisasi menghadapi masalah yang sama. Masalah ini akan tergantung pada
organisasi itu sendiri, apa saja yang merupakan bisnis inti dan bagaimana
organisasi menjalankan kegiatan tersebut.
7. Mendistribusikan Informasi
Mendistribusikan informasi adalah cara dimana agar organisasi dapat
berkembang dan saling melengkapi dalam berbagi pengetahuan pada lingkungan
antara karyawan dan organisasi. Sebelum mempertimbangkan cara bagaimana
mendistribusikan informasi, organisasi harus memahami dengan jelas informasi
yang ada pada organisasi tersebut. Dalam organisasi terdapat tiga jenis informasi
yaitu :
- Explicit Knowledge : pengetahuan yang dapat diambil dari buku,
dokumen dan database yang tersedia atau didapat dari individu lainnya.
- Embedded Knowledge : pengetahuan yang didapat dari sebuah
pengalaman sebelumnya dalam tugas berorganisasi.
- Tacit Knowledge : pengetahuan yang dimiliki seseorang atau kebiasaan
yang ada atas pengalaman atau mempunyai pengetahuan yang luas yang
didapat secara pribadi.
Ada dua ruang lingkup dalam penyebaran informasi yaitu informasi yang
didistribusikan melalui para pekerja dalam sebuah organisasi nyata yang berfokus
pada setiap individu atau perorangan dan yang kedua adalah informasi yang
didistribusikan dalam organisasi virtual yang berfokus pada teknologi yang
digunakan dimana teknologi yang digunakan tersebut dapat berbagi informasi di
dunia maya bahkan mencangkup dunia.
8. Kesimpulan
E-Business adalah suatu cara yang menarik dalam bisnis untuk mendapatkan
keuntungan lebih dan efisien. Meskipun ada banyak manfaat yang dapat diperoleh
dari E-Business akan tetapi hambatan juga pasti akan banyak ditemui sehingga
bagaimana organisasi atau perusahaan berperan dalam menyikapi hal-hal tersebut
dengan positif dan cara menghadapinya.
Knowledge management adalah metode yang digunakan dalam organisasi
sehingga dapat membuat strategi dalam menghadapi konsumen, pasar, produk
(barang dan jasa) dan proses internal. metode Knowledge management juga dapat
membantu sesorang, organisasi atau perusahaan untuk mencapai keunggulan yang
kompetitif dalam bersaing dengan kompetitor. Penerapan knowledge management
berhasil mendorong banyak organisasi dalam mencapai tujuan. Ciri-ciri organisasi
yang sukses yang menerapkan knowledge management adalah melihat pada
pembiayaan, kepekaan terhadap lingkungan, rasa kohesi dan identitas organisasi
atau perusahaan yaitu antara karyawan, menghargai ide-ide baru dan melihat
situasi dan perubahan yang terjadi.
Meskipun knowledge manajemen membawa banyak manfaat, pada waktu
yang sama juga dapat membawa masalah. Masalah tergantung pada setiap
organisasi, inti dari setiap bisnis yang dijalankan seperti apa dan cara organisasi
menjalankannya. Pada dasarnya masalah yang terjadi dalam menggunakan metode
knowledge management yaitu bagaimana organisasi mendistribusikan informasi
dan bagaimana mengklasifikasikan informasi dalam menggunakan metode
knowledge management.
2.2. Paper Analisis
Paper I : Artificial Intelligence (AI) dan Organisasi Virtual
Dalam paper yang ditulis oleh Fakhruddin Rizal Batubara terdapat
beberapa hal yang belum dibahas secara jelas. Hal tersebut antara lain sebagai
berikut :
1. Didakatakan dalam paper ini bahwa World Wide Web (WWW) dan
artificial intelligence (AI), memungkinkan pengembangan implementasi
baru dari organisasi virtual, akan tetapi WWW dan AI itu seperti apa dan
tidak adanya penjelasan proses dari WWW dan AI itu seperti apa sehingga
berhubungan dengan virtual organisasi.
2. Kurang dijelaskan secara rinci mengenai organisasi virtual yang ada
didalam bagian-bagian atau point-point yang dijelaskan seperti pada
laboratorium virtual, yang dijelaskan adalah VILAN akan tetapi proses
cara kerja yang kurang jelas dan alat apa yang digunakan dalam VILAN
tersebut.
3. Siapakah yang mengendalikan dan memimpin setiap bagian dalam contoh
organisasi yang disebutkan dalam paper dan apakah organisasi-organisasi
tersebut bekerja secara manual atau dikerjakan secara otomatis oleh sistem
komputer, mengingat paper tersebut menjelaskan hubungan antara
teknologi dalam organisasi virtual.
Paper II : Knowledge Management Strategy for Virtual Organizations to
Gain Competitive Advantage
Dalam paper yang ditulis oleh Yefta dan Gamayanto terdapat beberapa hal
yang belum dibahas secara jelas. Hal tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Dalam paper dijelaskan bahwa memfasilitasi kerja secara virtual perlu
hati-hati dalam memimpin yang akan berdampak pada terhambatnya suatu
pekerjaan dan kepercayaan dalam tim sehingga bisa lebih dijelaskan lagi
kepemimpinan seperti apa yang baik dalam memimpin tim atau organisasi
virtual.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Virtual Organization atau organisasi maya adalah sekelompok grup, orang,
atau institusi dengan beberapa tujuan yang sama mereka melakukan sharing
sumber daya (komputer) untuk memenuhi kebutuhan mereka. Organisasi virtual
yaitu organisasi yang menyebar secara geografis dan proses kerja dari organisasi
virtual adalah menggunakan komunikasi secara elektronik, keuntungan secara
spesifik dari organisasi virtual ini adalah memberikan akses kepada sumber
informasi yang tidak terjangkau dengan kata lain dalam menghemat biaya dan
waktu dan kemudahan dalam membentuk kembali perubahan struktur organisasi
yang berdasarkan pada usulan atau tuntutan sebuah tugas atau proyek.
Sehubungan dengan faktor-faktor pendukung dan teknologi yang digunakan
dalam membangun organisasi virtual, banyak penelitian yang belum jelas dalam
menyampaikan teori-teori terhadap teknologi yang digunakan dan seperti apa
contoh teknologi tersebut serta bagaimana pengunaannya, sehingga dapat
diketahui proses tersebut merupakan proses kerja manual atau otomatis. Untuk itu,
pada tahap awal, sangat penting untuk membahas terlebih dahulu secara jelas
mengenai teori pada teknologi yang digunakan dan dampaknya pada organisasi
virtual.
Dengan demikian diharapkan penjelasan secara jelas mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi efektifnya sebuah organisasi virtual dengan berfokus pada
apa yang telah dijelaskan maka sebuah organisasi atau perusahaan yang sedang
membangun virtual organisasi dalam lingkungan yang kompetitif dapat mengacu
pada sumber dari penelitian yang telah dilakukan secara jelas.
3.2.Saran
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifnya sebuah organisasi virtual
harus lebih terperinci lagi dalam menjelaskan teori-teorinya.
2. Penjelasan mengenai teknologi dapat berupa gambar dan keterangan yang
jelas.
3. Proses hubungan antara teknologi, orang dan organisasi virtual dapat
digambarkan serta dijelaskan secara jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Fakhruddin, Rizal, B, Tanpa Tahun, Artificial Intelligence dan Organisasi Virtual,
Medan : Universitas Sumatra Utara.
Yefta, Saron, K., Gamayanto, Indra, Tanpa Tahun, Knowledge Management Strategy for Virtual Organizations to Gain Competitive Advantage, Univeritas Kristen Marantha, Institut Teknologi Harapan Bangsa.