MINAT MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN …
Transcript of MINAT MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN …
MINAT MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA
PENDIDIKAN BAHASA
(Studi Pada EF English First Pamulang Barat)
Skripsi
Diajukan Untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Ferry Ferdiansyah
NIM: 206018200195
JURUSAN / PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
MINAT MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA
PENDIDIKAN BAHASA
(Studi Pada EF English First Pamulang Barat)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Ferry Ferdiansyah
NIM: 206018200195
Di bawah Bimbingan,
Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd
NIP. 19650717 199403 1 005
JURUSAN / PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF
English First Pamulang Barat)” yang disusun oleh Ferry Ferdiansyah NIM:
206018200195 Jurusan / Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji
kebenaranya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 31 Desember 2013
Jakarta, 31 Desember 2013
Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd
NIP. 19650717 199403 1 005
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “MINAT MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA
PENDIDIKAN BAHASA (STUDI PADA EF ENGLISH FIRST PAMULANG
BARAT)” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan Lulus
dalam Ujian Muunaqosah pada tanggal 13 Januari 2014 dihadapan Dewan
Penguji. Karena itu, penulis berhak untuk memperoleh Gelar Sarjana S1 (S.Pd)
dalam Manaje men Pendidikan.
Jakarta, 13 Januari 2014
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Sidang (Kaprodi MP)
Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. ……………………...
NIP. 196610091993031004
Penguji I
Dr. Jejen Musfah, MA ………………………
NIP. 197706022000511004
Penguji II
Drs. Ali Nurdin, M.Pd ………………………
NIP. 195506011981031005
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dra. NurlenaRifa’I, MA., PhD
NIP. 195910201986032001
i
ABSTRAK
Ferry Ferdiansyah, NIM: 206018200195, Minat Masyarakat Terhadap
Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First Pamulang Barat),
Skripsi Program Strata 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar minat masyarakat
terhadap lembaga pendidikan bahasa EF english first, untuk mengetahui faktor -
faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan
bahasa EF english first. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang belajar
pada lembaga bahasa EF (English first). Sample dalam penelitian sebanyak 36
responden dengan menggunakan teknik acak sederhana.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa seluruh dimensi penelitian yang
terdiri dari (harga yang sepadan dengan kualitas kursus, guru native yang
berkualitas dan berpengalaman, fasilitas course consultant, ruangan yang nyaman
dan ber AC, kelas kecil yang efektif, jadwal yang fleksibel, lokasi yang strategis
dan terjangkau, EF extra, jadwal yang fleksibel, sertifikat & diploma resmi)
memiliki pengaruh terhadap minat nasabah. Dari seluruh dimensi mengenai minat
memiliki kategori baik dengan skor rata-rata 79,9%. Berdasarkan hasil saran dari
peneliti adalah EF harus meningkatkan kualitas guru.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
SWT atas nikmat iman, islam dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Minat Masyarakat
Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First
Pamulang Barat)”. Shalawat beserta salam semoga terus tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Peneliti sangat
bersyukur atas selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program
Sarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan
bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda Abdullah S.Pd. dan ibunda Siti Hajar S.Pd. tercinta yang selalu
memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, dan do’a yang tak pernah
putus-putusnya untuk penulis, serta adikku Febby Febriyanti Ningsih dan
Fitriyah Fadhillah Ramadhani, tidak lupa juga keponakan penulis tersayang
Arsen Zubyan Abdillah yang telah menyemangati, memberikan keceriaan,
do’a dan semangat untuk terus berusaha memberikan yang terbaik.
2. Keluarga besar penulis: Alm. H. Muchtar Tony (Ua kumis), Buci Ani, Tante
Rukayah, Adik ipar (Mas Wahyu) dan keluarga besar lainnya yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas motivasi dan nasehatnya.
3. Dra. Nurlena, MA, PhD. Dekan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas
bimbingannya.
4. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
penulis ucapkan terima kasih atas semua bimbingannya.
5. Drs. H. Mu’arif Sam, M.Pd. Penasehat Akademik, sekaligus Dosen
Pembimbing Skripsi yang tiada henti-hentinya perduli terhadap mahasiswa
non reguler di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas perhatian, ilmu, nasehat dan
bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kekasih tercinta yang selalu ada di hati. terima kasih atas perhatian serta
semangatnya.
iii
7. Saudara Ghofur yang telah mempertemukan bapak Abdul Hoer selaku
konsultan bagi peneliti dalam memberi bimbingan, arahan, dan ilmu
pengetahuannya selama penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa
terselesaikan. Terima kasih atas segala masukan guna penyelesaian skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan kemudahan dan bekal ilmu pengetahuan yang sangat luas kepada
peneliti selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan
menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
9. Sahabat-sahabat NIPAM (SMAN 3 PAMULANG) dan Program Studi
Manajemen Pendidikan angkatan 2006 (Nova, Aynal, Ryna dan yang lainnya).
10. Sahabat-sahabat VA (Vibrasi Amunisi) yang telah banyak memberi masukan
dan inspirasi bagi peneliti, suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan
diperkenalkan dengan kalian semua. khusus buat Morkid, Ali, Yaying, Sendi
dan Ibnu. Pengalaman dan keceriaan yang tak terlupakan dan indahnya arti
kebersamaan.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti
harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan
informasi dan pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 31 Desember 2013
(Ferry Ferdiansyah)
iv
DAFTAR ISI
Abstraksi ........................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iv
Daftar Tabel ...................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 8
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 9
D. Batasan Masalah ........................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 11
A. Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ............................................ 11
1. Pengertian Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ..................... 11
2. Latar Belakang Munculnya Lembaga Bahasa Asing ............... 20
3. Perjalanan Lembaga – Lembaga Bahasa Asing Terkait .......... 22
4. Penyebab Maju dan Mundurnya Lembaga - Lembaga
Bahasa Asing Terkait ............................................................... 23
5. Kurikulum Bahasa Inggris ....................................................... 24
B. Dasar - Dasar Kurikulum Bahasa Inggris ..................................... 27
1. Definisi Kurikulum .................................................................. 27
2. Kurikulum Bahasa .................................................................... 28
C. Minat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ................. 30
1. Pengertian Minat ...................................................................... 30
2. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Minat ............................ 34
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 37
A. Tempat dan waktu Penelitian ........................................................ 37
B. Variabel Penelitian ......................................................................... 37
C. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data .............................. 39
1. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39
2. Teknik Analisis Data ................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 45
A. Gambaran Umum Lembaga Pendidikan Bahasa English First EF
1. Sejarah Singkat Berdirinya EF ................................................. 45
2. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Pendidikan Bahasa
English First EF ....................................................................... 47
3. Profil Pengajar English First EF .............................................. 47
4. Data Siswa - Siswi Lembaga Pendidikan Bahasa
English First EF ....................................................................... 49
5. Sarana dan Prasarana English First EF .................................... 49
B. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembelajaran di Lembaga
Pendidikan Bahasa English First EF ............................................. 50
C. Deskripsi, Analisa dan Interpretasi Data ...................................... 52
1. Harga Yang Sepadan Dengan Kualitas Kursus ......................... 52
2. Guru Native Yang Berkualitas Dan Berpengalaman ............... 57
3. Fasilitas Course Consultant ...................................................... 65
4. Ruangan yang Nyaman dan Ber AC ........................................ 69
5. Kelas Kecil Yang Efektif ......................................................... 71
6. Tersedianya Kelas Pengganti ................................................... 72
7. Lokasi yang Strategis dan Mudah Dijangkau .......................... 73
8. EF Extra ................................................................................... 76
9. Jadwal yang Fleksibel .............................................................. 77
10. Sertifikat & Diploma Resmi ..................................................... 79
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 81
vi
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 85
A. Kesimpulan ................................................................................... 85
B. Saran ............................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Scoring Jawaban Responden ............................................................ 43
4.1 Keadaan Pengajar English First EF Pamulang Barat ...................... 47
4.2 Jumlah Siswa - Siswi SMP dan SMA Pada English First EF ........ 49
4.3 Fasilitas Lembaga Pendidikan Bahasa EF ...................................... 50
4.4 Kesesuaian Materi Kursus dengan Kebutuhan ................................ 52
4.5 Kesesuaian Materi Kursus dengan Materi Bahasa Inggris
di Sekolah ........................................................................................ 53
4.6 Ketersesuaian Materi dengan Kebutuhan Dunia Kerja ................... 55
4.7 Manfaat Kursus Dalam Membantu Menyelesaikan Tugas-Tugas
Bahasa Inggris di Sekolah ............................................................... 56
4.8 Proses Pembelajaran Berlangsung Sangat Menyenangkan ............. 57
4.9 Memberi Kesempatan Setiap Peserta Untuk Berani Tampil
di Depan Kelas ................................................................................ 58
4.10 Memberi Kesempatan Peserta Untuk Berlatih Baik di Dalam dan
Luar Kelas ....................................................................................... 59
4.11 Tanggapan Pengajar Terhadap Keluhan Siswa ............................... 60
4.12 Pemberian Soal-Soal Untuk Mengetahui Kemajuan Belajar
Saya ................................................................................................. 61
4.13 Keterlibatan Guru Dalam Proses Pembelajaran .............................. 62
4.14 Kesediaan Mendengarkan Pendapat / Keluhan Siswa .................... 63
4.15 Guru Bantu Siswa Untuk Mengenali Potensinya ............................ 64
4.16 Kontribusi Life Club di EF Dalam Membantu Menggali Potensi
Diri .................................................................................................. 65
4.17 Pemberian Kebebasan Berpikir / Berkreasi .................................... 66
4.18 Bantu Siswa Dalam Menyelesaikan Kesulitan Belajar ................... 67
4.19 Bantu Siswa Saat di Butuhkan ........................................................ 68
viii
4.20 Kenyamanan Belajar ....................................................................... 69
4.21 Penggunaan Teknologi Inovatif iLAB di EF (Sistem
Pembelajaran Online) ...................................................................... 70
4.22 Efektifitas Ruang Belajar ................................................................ 71
4.23 Pemberian Kesempatan Mengikuti Materi yang Tertinggal ........... 72
4.24 Pendapat Tentang Lokasi EF ........................................................... 73
4.25 Jarak antara Rumah Saya dengan EF .............................................. 74
4.26 Banyak Pilihan Sarana Transportasi Menuju EF ............................ 75
4.27 Bantuan Tambahan Kelas Kepada Siswa yang Belum Memahami
Konsep Tertentu .............................................................................. 76
4.28 Pengaturan Kegiatan Belajar ........................................................... 77
4.29 Kemudahan Dalam Memperoleh Informasi .................................... 78
4.30 Ketersediaan Tenaga Pengajar Internasional .................................. 79
4.31 Profesionalisme Tenaga Pengajar ................................................... 80
4.32 Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Siswa ................................ 82
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Ferry Ferdiansyah
2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 14 Februari 1988
3. Alamat : Jl. Mede I No. 54 Rt. 02 / 004 Pamulang Barat,
Pamulang, Tangerang Selatan
4. Agama : Islam
5. Nama Ayah : Abdullah, S.Pd.
6. Nama Ibu : Siti Hajar, S.Pd.
7. Nomor Telepon : 021 91632868
8. E-mail : [email protected]
B. Data Pendidikan Formal
1. 1993 - 1994 : TK. Kemala Bhayangkari Ciputat
2. 1994 - 2000 : SDN Pamulang 3
3. 2000 - 2003 : SMPN 1 Ciputat
4. 2003 - 2006 : SMAN 1 Pamulang
5. 2006 - 2014 : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi yang sarat dengan kompetisi, masyarakat
dituntut untuk memiliki bekal sumber daya manusia yang handal. Bersamaan
dengan itu, berbagai ragam latar belakang dan keterampilan setiap individu
bebas untuk bermain dalam dunia persaingan dan tidak menutup kemungkinan
orang-orang luar negeri ikut serta di dalamnya. Jelas ini menjadi perhatian
serius yang harus dibenahi mengingat tidak sedikit dari sumber daya manusia
di negeri ini yang bisa dibilang kalah dari negara-negara lain walau tidak
semuanya. Alasan ini yang perlu diperhatikan masyarakat yang sadar akan
bangsa dan masa depan untuk mempersiapkan segalanya secara matang.
Salah satu isu yang menjadi pembahasan banyak kalangan adalah
bahasa. Bahasa merupakan modal utama untuk dapat berkomunikasi. Bahasa
merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para
2
anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi,
dan mengidentifikasi diri. 1 Banyak hal yang bisa dilakukan dengan bahasa;
dengan bahasa orang berbicara, dengan bahasa orang menulis, dengan bahasa
orang membaca, dengan bahasa orang berekspresi, dengan bahasa orang
berprestasi, dan masih banyak lagi. Ironisnya, apa yang terjadi ketika
masyarakat di negeri ini berhadapan dengan orang asing; orang Inggris,
Australia, Amerika, Kanada, Irlandia, dan masih banyak lagi. Mereka
menggunakan bahasa Inggris.
Bahasa adalah komunikasi verbal maupun nonverbal yang sangat
penting antar berbagai kelompok komunitas umat manusia di seluruh jagat raya
ini. Lewat media bahasa manusia berkomunikasi, menyalurkan dan berbagi
berbagai macam makna, gagasan, emosi, perasaan dan berbagai problematika
hidup lainnya. Sungguh tidak terbayangkan bagaimana manusia
mengungkapkan dan mengekspresikan segala gagasan, makna, perasaan, dan
emosinya yang sangat kompleks dan beragam tanpa bahasa. 2
Rasanya tidak dapat membayangkan ketika dalam kondisi yang
mengharuskan untuk berkomunikasi dengan mereka dan bangsa ini tidak bisa
melakukannya. Tidak dapat dipungkiri, bangsa ini lemah dalam hal bahasa
internasional (bahasa Inggris). Tidak sedikit dari mereka yang terhambat untuk
mencetak prestasi karena tidak/kurang bisa berbahasa Inggris. Sebagai salah
satu alat untuk berkomunikasi, bahasa Inggris sangat diperlukan. Dengan
1 Kushartanti, dkk, “Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik”, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2004, h. 3 2 Made Ayu Sumarmi, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan
Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012, h. 3
3
menguasai bahasa Inggris, seseorang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya dan ini akan dapat dijadikan sebagai bekal untuk memperoleh
serta membuka lapangan kerja. 3
Kemajuan dan perkembangan di bidang telekomunikasi cetak dan
elektronik yang begitu dahsyat, pesat dan mengglobal telah memicu dan
menjadikan peranan bahasa Inggris semakin pragmatis dan manifes.
Bermunculannya sekolah Bilingual dan sekolah unggulan yang secara parsial
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses belajar
mengajar serta semakin menjamurnya kursus-kursus bahasa asing, terutama
bahasa Inggris, tentu dapat dijadikan indikator betapa semakin penting,
pragmatis dan urgensinya arti penguasaan bahasa Inggris di Indonesia. 4
Kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa inggris sangatlah
dibutuhkan seiring dengan kemajuan sebuah negara. Karenanya pembelajaran
bahasa inggris sebagai bahasa Internasional mulai diperkenalkan sedini
mungkin kepada masyarakat di Indonesia saat ini. Mengingat bahasa inggris
merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya
memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan penolakan atau ketidakpuasan dengan metode tata bahasa atau
terjemahan faktor - itu antara lain, Pertama seiring dengan bertambahnya
banyak anak-anak eropa berkomunikasi diantara mereka sendiri menyebabkan
mereka ada kebutuhan mendesak untuk menguasai satu bahasa sebagai lingua
3 Kementerian Pendidikan Nasional, “Bahasa Inggris Umum (Competency-Based
Curriculum for General English)”, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal dan
Direktorat Pembinaan Kursus Dan Kelembagaan, Jakarta, 2009, h. 1 4 Made Ayu Sumarmi, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan
Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012, h. 4
4
franca (bahasa inggris) secara aktif dan lisan. Buku-buku yang dijual dipasaran
kurang memuaskan karena tidak mengajarkan bahasa asing secara praktis dan
efektif. Kedua, di jerman, inggris, prancis dan banyak Negara lain di Eropa
terdapat pendekatan-pendekatan baru dalam pengajaran bahasa asing yang
dicetuskan oleh ahli-ahli pengajaran bahasa secara terpisah-pisah. 5
Keberhasilan proses pembelajaran bahasa inggris pada masyarakat
tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: 6
1. Guru yang berkualitas, guru yang dapat menghidupkan proses kegiatan
belajar mengajar
2. Sumber dan fasilitas pembelajaran yang memadai dan memenuhi syarat
(adekuat).
3. Kurikulum yang baik, sederhana dan menarik (atraktif)
Pembelajaran bahasa inggris dapat diartikan sebagai suatu proses
pembelajaran yang di khususkan untuk penguasaan bahasa inggris. Baik secara
manual maupun modern bahasa inggris cukup banyak diminati untuk di
pelajari, khususnya generasi muda saat ini. Beberapa faktor penyebab mengapa
bahasa inggris cukup diminati dalam lingkungan generasi muda yaitu adanya
pengaruh pergaulan dunia saat ini yang sangat mengarah ke dunia internasional
seperti dunia internet, musik, artikel di media masa dan masih banyak lagi.
Dengan begitu terciptalah satu sisi positif dari sebuah pergaulan internasional
yaitu ketertarikan serta minat masyarakat untuk menguasai bahasa Inggris.
5 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
h. 39. 6 Elisabeth Masaulina Matondang, “Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak
Usia Dini Melalui Gerak Dan Lagu”, Jurnal Pendidikan Penabur - No. 5 / th. IV / Desember, 2005
, h. 2.
5
Namun dari setiap proses pembelajaran bahasa Inggris masyarakat sudah
sewajarnya dapat memahami kurikulum dari suatu cara pembelajaran bahasa
Inggris.
Hakikat pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan dengan sistem yang
terintegrasi (four languages skills) yang dilaksanakan di lembaga kursus atau
lembaga pelatihan serta sesuai dengan dunia nyata sehingga pada akhirnya
setelah proses pembelajaran selesai peserta didik kompeten dalam melakukan
dan melaksanakan kegiatan komunikasi baik lisan maupun tulisan.
Pembelajaran bahasa Inggris dirancang untuk memberikan peserta didik
kemampuan dan pengalaman melakukan komunikasi dalam bahasa Inggris
baik lisan maupun tulisan. Peserta didik akan diperkenalkan pada sistem yang
terintegrasi dan seiring dengan pembaharuan berjalannya kurikulum proses
belajar peserta didik dapat meningkat.
Bangsa ini tidak dapat menyalahkan sepenuhnya kepada sistem
pendidikan atau kebijakan pemerintah yang mengkategorikan bahasa Inggris
sebagai bahasa asing. Memang diakui bahwa pendidikan formal tidaklah cukup
untuk menyerap dan mengaplikasikan bahasa Inggris di Negara kita saat ini.
Bangsa ini belum terbiasa mencoba menyalurkan apa yang telah dipelajari
untuk berkomunikasi sehari-hari minimal di lingkungan sekolah. Salah satu
solusinya adalah mengikuti kursus di lembaga pendidikan bahasa.
Lembaga pendidikan bahasa di Indonesia semakin banyak bermunculan
seiring dengan makin pentingnya kebutuhan akan bahasa guna menyongsong
masa depan. Namun banyaknya lembaga pendidikan yang ada di pasar tidak
6
serta merta diiringi banyak masyarakat yang memanfaatkannya. Maka dari itu,
manajemen lembaga pendidikan bahasa harus dapat membongkar kotak hitam
masyarakat. Mereka harus menghadirkan sesuatu yang berbeda demi memikat
minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan.
Salah satu lembaga pendidikan bahasa yang nampaknya berkembang
pesat adalah EF English First. Metode EF English First telah berhasil
digunakan di seluruh dunia dan terus dikembangkan oleh tim internasional
untuk memastikan konsumen selalu mendapatkan yang terbaik dari
pengalaman belajar bersama EF English First. Dengan jumlah guru native
terbanyak di Indonesia, EF English First memiliki empat pusat perekrutan guru
di London, Manchester, Boston dan Sydney. Guru-guru EF English First
berasal dari Negara berbahasa Inggris seperti: Inggris, Amerika Serikat,
Kanada, Australia, Irlandia dan Selandia Baru. Para guru EF English First
memiliki kemampuan luar biasa dalam memberikan inspirasi bagi para siswa
dalam belajar. Tidak seperti metode menghafal yang ada di sekolah-sekolah
biasa, guru EF English First berusaha menjadikan belajar bahasa Inggris
menyenangkan dan menarik bagi para siswanya. 7
EF English First mengerti akan kebutuhan siswanya. Siswa diarahkan
untuk menentukan jenis kursus yang sesuai melalui diskusi dengan course
consultant. Di samping itu, dengan kelas kecil yang ditawarkan memungkinkan
siswa akan mendapat waktu lebih banyak untuk berinteraksi dan
berkomunikasi, baik bersama sesama siswa maupun gurunya di kelas sehingga
7 http//www.englishfirst.co.id
7
lebih efektif dalam belajar. Ditambah lagi pilihan jadwal yang fleksibel
sehingga memudahkan dalam mengatur waktu belajar dan tidak megganggu
aktivitas dan rutinitas harian. Tidak hanya itu, jika siswa tidak bisa hadir, ia
bisa mengikuti kelas lain untuk mengejar ketertinggalan, jika kelas yang sesuai
tersedia. Jika tidak, guru akan memberikan pekerjaan rumah supaya siswa bisa
mengejar ketertinggalan pada pertemuan tersebut. 8
Bagi para siswa yang melewatkan dua pertemuan kelas atau yang tidak
memahami konsep tertentu, EF English First memberikan bantuan tambahan
setelah kelas, disebut "EF Extra!". Siswa hanya perlu menjadwal pertemuan
tersebut dengan guru yang akan memberikan sesi 40 menit untuk membantu
siswa memahami pelajaran. EF Extra ini ditawarkan bebas biaya, dan bisa
dilakukan sebanyak dua kali selama kursus. Lulusan EF English First akan
menerima sertifikat & diploma resmi yang dapat menjadi referensi penting di
kemudian hari. Dengan berbagai keunggulan tersebut, EF English First
memperluas pangsa pasar dan mampu membangkitkan minat konsumen baru
untuk bergabung menjadi siswa di EF English First. Hal ini dapat dibuktikan
dengan berkembang pesatnya EF English First yang semula hanya ada di
Jakarta pada tahun 1995 kini telah memiliki 60 cabang yang ada di suluruh
wilayah Indonesia, salah satu cabang EF yang terletak di Gedung Superindo lt.
3, Komplek Pamulang Permai Raya Blok SH No. 13 untuk Pamulang Barat. 9
8 http//www.englishfirst.co.id
9 Hasil Wawancara englishfirst Pamulang
8
EF English First cabang Pamulang barat yang resmi di bukan dan
beroperasi pada tanggal 11 Agustus 2007 dan merupakan salah satu dari sedikit
sekolah bahasa inggris asing termodern di daerah Pamulang, dengan jumlah
siswa angkatan pertama ±360 siswa hingga kini telah Berkembang menjadi
lembaga pendidikan bahasa inggris yang familiar bagi masyarakat di wilayah
pamulang barat. Hal ini menunjukkan bahwa EF English First di pamulang
barat dan di cabang-cabang lainnya sangat diminati kehadirannya oleh
masyarakat yang ingin belajar bahasa inggris dengan efektif. Berdasarkan
fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul
“Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada
EF English First Pamulang Barat)”.
B. Identifikasi Masalah
Ada beberapa faktor yang turut berperan dalam Analisis minat
masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa inggris di Pamulang barat.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Pentingnya bahasa asing terhadap pengaruh dunia,
2. Mengapa perlu dilakukan untuk menguasai bahasa asing,
3. Efek dari minat terhadap bahasa asing,
4. Perjalanan lembaga-lembaga pendidikan bahasa,
5. Penyebab maju mundurnya lembaga-lembaga tersebut,
6. EF (English First) sebagai salah satu lembaga pendidikan bahasa.
9
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis
merumuskan dua permasalahan, yaitu:
1. Seberapa tinggi minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF
English First?
2. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap
lembaga pendidikan bahasa EF English First?
D. Batasan Masalah
Untuk lebih fokus pada lingkup permasalahan, perlu adanya batasan
masalah sehingga dapat memudahkan dalam pencapaian tujuan. Berikut
beberapa batasan masalah pada penelitian ini:
1. Produk yang diteliti adalah lembaga pendidikan bahasa EF English First.
2. Responden penelitian adalah masyarakat di Pamulang Barat.
3. Karakteristik responden terdiri dari 3 kriteria, yaitu: jenis kelamin, usia dan
pendidikan.
4. Variabel penelitian meliputi sikap dan norma subjektif sebagai variabel
bebas serta minat sebagai variabel terikat.
E. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai
adalah:
1. Untuk mengetahui besar minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan
bahasa EF English First.
2. Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi minat masyarakat
terhadap lembaga pendidikan bahasa EF English First.
10
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan dan tujuan maka manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran dan
masukan bagi masyarakat mengenai besarnya minat peserta didik dalam
memilih lembaga pendidikan bahasa EF English First sehingga dapat
dijadikan referensi strategi belajar bahasa asing di masa mendatang.
2. Bagi Peneliti
Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu yang
diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan pengaruh sikap dan
norma subjektif terhadap minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan
bahasa.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi informasi
sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris
1. Pengertian Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris
Semua orang menyadari bahwa bahasa Inggris adalah bahasa
komunikasi internasional. Kata bahasa, dalam bahasa Indonesia semakna
dengan kata lughat dalam bahasa Arab, language dalam bahasa Inggris,
langue dalam bahasa Perancis, taal dalam bahasa Belanda. Spreach dalam
bahasa Jerman, kakugo dalam bahasa Jepang dab Bhasa dalam bahasa
Sansekerta. Atas dasar perbedaan sebutan itu, tidaklah berlebihan jika
dikatakan bahwa pengertian bahasa untuk orang masih belum tepat. 1
Secara umum bahasa asing merupakan bahasa yang perlu dikuasai
oleh bangsa dari setiap negara. Menyentuh masa dimana era globalisasi
tidak lagi menjadi satu permulaan, tetapi tengah menjadi satu pergerakan
1 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
h. 1.
12
evolusi dalam proses berkembang menuju kemajuan. Kita telah mengenal
dan memahami bahwa didunia ini begitu banyak ragam bahasa baik nasional
maupun internasional. Namun dari keanekaragaman bahasa yang ada
diseluruh dunia, hanya satu bahasa yang dijadikan sebagai bahasa global
atau bahasa dunia yaitu Bahasa Inggris. Beberapa fakta yang menjawab
mengapa Bahasa Inggris bisa menjadi bahasa dunia, salah satu faktor yang
dapat dilihat yaitu perkembangan dari bahasa inggris itu sendiri. Bahasa
inggris menjadi bahasa yang penggunaanya terluas selain bahasa Cina dan
Rusia. Perkembangan tersebut ditunjang dengan lima benua dari Eropa,
Amerika, India, Afrika Utara, hingga Australia. Bahkan, kemungkinan
besar, bahasa inggris, menjadi bahasa dasar peradaban dunia. 2
Sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi, bahasa Inggris sangat
diperlukan. Dengan menguasai bahasa Inggris, seseorang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dan ini akan dapat
dijadikan sebagai bekal untuk memperoleh serta membuka lapangan kerja.
Dengan demikian, seluruh elemen lembaga pendidikan dan pelatihan dalam
negeri harus berbenah dan memperbaiki diri agar eksistensinya mampu
mengejar persaingan dimasa mendatang, atau akan ditinggalkan masyarakat.
Mereka dituntut untuk mengkreasikan visi yang cocok pada lembaga yang
dimiliki. Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis
pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar
seperti halnya sekolah. Perbedaanya adalah bahwa kursus biasanya
2 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
h. 10.
13
diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari
satu keterampilan tertentu. 3
Kenyataan menunjukkan bahwa kursus dan pelatihan bahasa Inggris
di Indonesia diselenggarakan dalam berbagai program dan proses
pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan
pengguna jasa kursus dan pelatihan. Kebutuhan akan bahasa inggris bagi
masyarakat menumbuhkan semakin banyaknya lembaga bahasa inggris di
Indonesia, izin mengenai pembukaan lembaga bahasa inggris di atur pada
UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , pasal 26 ayat (4)
satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim
serta satuan pendidikan yang sejenis, ayat (5) Kursus dan Pelatihan
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 4
Izin mengenai lembaga pendidikan dalam hal legalisasi perizinan
dijelaskan pada UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 62 ayat (1) menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan
nonformal yang didirikan wajib memperoleh izin pemerintah atau
pemerintah daerah. 5
3 http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus
4 http://www.infokursus.net
5 http://www.infokursus.net
14
Banyak bangsa asing yang datang ke Indonesia untuk menjadi
tenaga ahli dalam sebuah perusahaan di Indonesia. Umumnya mereka sudah
pasti wajib menguasai bahasa Indonesia. Begitupun pada hal yang sama
namun sebaliknya, sebagai bangsa yang menuntut perkembangan dan
kemajuan negeri-nya seorang tenaga ahli sudah sewajibnya dapat menguasai
bahasa asing agar dapat ikut serta bekerjasama dengan bangsa Negara lain
untuk ikut meningkatkan taraf bangsa dan negaranya. Semakin banyak
jalinan antar bangsa maka semakin besar pula kesempatan untuk
mengangkat nama bangsa dan Negara menuju satu kemajuan.
Perlu dan penting untuk disadari bahwa sebagai manusia yang hidup
dalam lingkungan sosial tidaklah pantas merasa cukup dengan satu jalinan
persahabatan saja. Menciptakan jaringan sosial terhadap banyak pihak
bukan suatu hal yang salah dan merugikan melainkan suatu hal yang
menghadirkan banyak keuntungan. Dalam pergaulan dunia yang luas
seorang pelajar dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk
berkomunikasi dengan bangsa lain. Lalu apa yang di dapat dari pergaulan
tersebut? Wawasan. Semakin besar wawasan yang dimiliki seseorang,
semakin banyak ilmu yang didapat yang tidak bisa didapat saat belajar
sendiri. Selain itu, apa yang akan didapat oleh seseorang saat telah memiliki
wawasan global? Kemudahan menjalani kehidupan. Bagi mereka yang
memiliki kemampuan tinggi dalam berbahasa asing sudah tentu tidak akan
sulit jika hanya untuk mendapatkan pekerjaan saja, dengan catatan bahwa ia
mampu bergaul dan supel dalam suatu hubungan antar banyak pihak. Pandai
15
berbicara, jujur, berani, gigih, sabar dan menguasai bahasa asing adalah
modal utama menuju satu kemajuan. Baik kemajuan diri maupun kemajuan
negeri-nya.
Tidak lepas dari realita kehidupan saat ini, sudah banyak generasi
muda Indonesia yang menggunakan bahasa Inggris dalam sebuah sisipan
dari percakapan mereka. Bahkan ada juga yang mengadakan suatu program
dimana dalam sebuah perbincangan tidak ada pembicaraan yang
mengandung bahasa Indonesia, Tetapi semua menggunakan bahasa Inggris.
Banyak pendapat yang menyatakan mempelajari Bahasa Inggris
sangat sulit. Namun sesulit apapun sebuah hal yang harus dipelajari, tetapi
bila hal tersebut dilakukan secara terus menerus, maka yakinlah suatu saat
kita akan dimudahkan dan tentunya berakhir dengan mendapatkan apa yang
kita inginkan. Bila kembali kita ingat bahwa penting untuk dapat menguasai
bahasa asing (dalam konteks ini bukan hanya bahasa Inggris saja) agar dapat
turut serta bergabung untuk menuju satu kemajuan.
Berikut ini adalah beberapa langkah umum yang dapat dilalukan
untuk dapat menguasai bahasa Inggris secara efektif. Penulis menyebutnya
sebagai cara mudah menguasai Bahasa Inggris. Penulis akan menyampaikan
tentang apa saja metode yang harus dilakukan agar cara mudah menguasai
Bahasa Inggris ini dapat berjalan dengan baik dan dengan tujuan yang
maksimal dan diharapkan agar metode ini dapat diterapkan dalam
lingkungan pendidikan hingga keseharian masyarakat umum khususnya
warga Negara Indonesia. Berikut adalah beberapa penjelasannya:
16
Mengenal Vocabulary umum, Sebelum kita menguasai Komunikasi
dan tata bahasa inggris, maka kita harus memiliki perbendaharaan kata
ataupun vocabulary yang biasa digunakan dalam percakapan kehidupan
sehari-hari. Di sini kita mengenal dan menguasai sedikit vocabulary untuk
membantu memperlancar kita menuju langkah penguasaan bahasa asing.
Namun akan terasa sulit bila kita tidak memiliki dasar sedikitpun mengenai
vocabulary umum yang biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari.
Biasakan diri melafalkan kalimat Bahasa Inggris, Sebagian besar
dari masyarakat Indonesia seringkali merasa sungkan dan tidak percaya diri
bila harus melafalkan atau mengucapkan kalimat dalam bahasa inggris
bahkan kata-kata dalam bahasa Inggris sekalipun. hal inilah yang menjadi
salah satu hambatan terbesar bagi kita apabila tanpa keberanian untuk
berbahasa Inggris. Bila kita malu pada lingkungan umum kita dapat
memulai langkah penguasaan bahasa Inggris dengan mengucapkan kata-
kata diluar lingkungan umum.
Belajar Bahasa Inggris tidak sesulit yang kita bayangkan. Kenapa
bangsa Indonesia sulit untuk menguasai Bahasa Inggris? kenapa kita yang
sudah belajar Bahasa Inggris selama bertahun-tahun lamanya masih tetap
belum bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris? Coba kalau kita hitung
berapa tahun kita mulai Mengenal dan belajar Bahasa Inggris. sejak SD
mungkin kita sudah diperkenalkan Bahasa Inggris mulai dari kelas 1 sampai
6 berarti 6 tahun. Di SMP kita belajar Bahasa Inggris 3 tahun berarti kita 9
tahun belajar Bahasa Inggris sampai SMP, ditambah lagi di SMA 3 tahun
17
sehingga menjadi 12 tahun. Selanjutnya bagi yang kuliah kita juga mesti
menjumpai mata kuliah Bahasa Inggris meskipun kita bukan jurusan Bahasa
Inggris. Apalagi yang jurusannya Bahasa Inggris bertambah lama kita
belajar Bahasa Inggris. pertanyaanya adalah sudah mampukah kita
menguasai Bahasa Inggris? sudah mampukah kita berkomunikasi dengan
Bahasa Internasional ini?. Sebagai dasar untuk mencapai kemahiran
menyimak (listening) dan berbicara (speaking) kurang mendapat perhatian
dan fokus yang memadai ini terjadi karena tujuan pembelajaran bahasa
inggris hanya diarahkan pada satu arah saja, yakni agar pelajar mampu
memahami bahasa tulisan yang terdapat dalam buku-buku berbahasa inggris
dan pengertian hakikat bahasa lebih banyak didasarkan pada metode
gramatika-terjemah, yaitu metode pembelajaran bahasa yang lebih
menekankan kegiatan belajar pada penghafalan kaidah-kaidah tata bahasa
dan penerjemahan kata demi kata (harfiah). 6
Kurikulum Bahasa Inggris di sekolah-sekolah sudah dirancang
sedemikian rupa dan diharapkan bisa menghasilkan output yang maksimal.
Akan tetapi coba lihat sendiri betapa Bahasa Inggris sulit untuk dapat kita
kuasai. Mahir dalam grammar belum tentu mahir dalam berkomunikasi
dengan Bahasa Inggris. selama ini kita lihat Pembelajaran Bahasa Inggris di
sekolah-sekolah yang ada di Indonesia adalah book oriented, grammar
oriented. Kita terlalu menekankan penguasaan grammar, kita terlalu
terfokus pada buku sehingga benarlah kalau ada bangsa lain yang
6 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
h. 29.
18
mengatakan Bahasa Inggris orang Indonesia seperti buku. Bahasa Inggris
orang Indonesia kaku terlalu formal dan tidak luwes di dalam
berkomunikasi. Coba kita bandingkan dengan negara lain misalkan
Singapura, Malaysia, India dan negara lainnya, mereka unggul Bahasa
Inggrisnya daripada negara kita. Kesulitan berbahasa inggris pada
masyarakat Indonesia disebabkan adanya perbedaan sosio-kultural antara
bangsa inggris dengan bangsa Indonesia. 7
Sebenarnya belajar Bahasa, semua bahasa pada prinsipnya adalah
sama. Yang terpenting di dalam Bahasa adalah aplikasinya atau
penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa bangsa lain lebih
menguasai Bahasa Inggris dibandingkan kita yang sudah bertahun-tahun
belajar Bahasa Inggris? jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas cukup
simple, yaitu bahwa Bahasa akan mudah kita kuasai manakala kita benar-
benar mengaplikasikannya di dalam percakapan sehari-hari. Kita
menggunakan bahasa untuk berbagai kepentingan. Selama ini orientasi
pendidikan Bahasa Inggris di negara kita adalah adanya motivasi untuk
mendapatkan nilai yang bagus, nilai ujian yang bagus tanpa memperhatikan
tujuan yang lebih esensial dari pembelajaran suatu bahasa yaitu penguasaan
bahasa itu sendiri.
Selain hal tersebut di atas, di sekolah-sekolah di Indonesia bisa kita
bentuk semacam English club dimana setiap siswa dapat berkomunikasi
secara bebas dengan Bahasa Inggris. Ekstra kurikuler Bahasa Inggris, debat
7 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010,
h. 30.
19
Bahasa Inggris, dan lain sebagainya. Guru Bahasa Inggris di sekolah-
sekolah mulai membiasakan menggunakan pengantar Bahasa Inggris di
dalam mengajar meskipun tidak all English. Intinya kita membiasakan
menggunakan Bahasa Inggris. Kemudian tidak kalah pentingnya Bahasa
Inggris di Sekolah Dasar (SD) yang merupakan pendidikan dasar Bahasa
Inggris. Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) harus dibenahi. Bahasa
Inggris di SD di Indonesia kurang mendapat perhatian dari Pemerintah.
Bahasa Inggris di SD sifatnya hanya pelajaran tambahan atau muatan lokal.
Seperti yang kita ketahui bahwa Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) di
ajarkan dengan seadanya. Belum ada kurikulum standar yang pasti, buku
pedoman dan arah yang jelas. Belum ada kebijakan yang jelas mengenai
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD). Hal ini dapat dilihat kenyataan di
lapangan bahwa di Sekolah Dasar seluruh tanah air sudah ramai
mengajarkan Bahasa Inggris. Namun pengajaran Bahasa Inggris sangat
memprihatinkan. Padahal kita tahu bahwa pendidikan dasar yang menjadi
pondasi pendidikan selanjutnya sebaiknya ditangani yang memang
menguasai bidang tersebut. Fenomena yang kita lihat di Sekolah Dasar
seluruh tanah air Bahasa Inggris di pandang sebelah mata dan
pengajarannya pun dilakukan dengan seadanya.
Belajar suatu bahasa akan lebih cepat jika diajarkan sejak dini.
Sudah saatnya lah pemerintah memikirkan bahwa pendidikan Bahasa
Inggris di Sekolah Dasar (SD) perlu ditanggapi secara serius. Perkembangan
globalisasi dunia yang semakin menuntut penguasaan Bahasa Inggris dan
20
penguasaan Bahasa Inggris akan mudah dan cepat jika diajarkan sedini
mungkin minimal di Sekolah Dasar. Salah satu kunci keberhasilan suatu
negara adalah penguasaan Bahasa Inggrisnya. Bahasa Inggris membuka diri
kita di dalam mengakses dan mengikuti globalisasi dunia. Oleh karena itu
salah satu perubahan yang harus dilakukan adalah mulai membenahi dan
mengajarkan Bahasa Inggris sedini mungkin. Kurikulum, silabus dan tenaga
pengajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) harus dibenahi. Bahasa
Inggris layak untuk dijadikan Mata Pelajaran Pokok di Sekolah Dasar.
Terakhir, keberhasilan penguasaan Bahasa Inggris tergantung dari
diri kita sendiri. Kita bisa mempelajari trik-trik dan tips supaya kita dapat
menguasai Bahasa Inggris dengan mudah. manfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi untuk belajar Bahasa Inggris. yang terpenting
adalah kita dapat menggunakannya di dalam percakapan. Awali dengan
percakapan dalam Bahasa Inggris dengan teman yang kita anggap cukup
bisa ajaklah teman yang lainnya. Hingga akhirnya kita memiliki komunitas
Bahasa Inggris. kuncinya adalah bahasa akan cepat dikuasai manakala kita
membiasakan diri untuk menggunakannya. Sukses buat kita semua.
2. Latar Belakang Munculnya Lembaga - Lembaga bahasa asing
Seiring dengan kebutuhan akan bahasa asing bagi masyarakat,
banyak lembaga kursus bahasa bermunculan ditiap kota di Indonesia seperti
Canggu Community School (CCS), LIA, ENGLISHINDO, Wisma Bahasa,
AIM, EF merupakan beberapa kumpulan dari lembaga atau penyelenggara
program peningkatan dan pembelajaran bahasa asing di Indonesia. Dalam
21
kesempatan ini penulis mencoba untuk membahas tentang salah satu dari
beberapa lembaga-lembaga bahasa asing tersebut yaitu EF (English first).
EF English First adalah salah satu dari sekian banyak lembaga yang
menyelenggarakan pembelajaran bahasa inggris di Indonesia. EF English
First Juga merupakan satu lembaga bimbingan bahasa Inggris terbesar di
Indonesia. Dengan merekrut tenaga pengajar dari luar negeri langsung,
menjadikan EF English First semakin kokoh dan di percaya sebagai
penyelenggara program peningkatan ilmu dalam berbahasa Inggris.
Berakar dari banyaknya kesempatan bekerja di banyak perusahaan
dengan General Requirement dan ditambah dengan kemampuan berbahasa
sebagai alat komunikasi globalisasi. Bahasa dianggap penting untuk
menunjang segala aktivitas yang ada didalamnya. Terlebih lagi jika kita
bicara keranah pendidikan, tuntutan kurikulum (sekolah) mewajibkan mahir
dalam berbahasa, sementara dari sekolah dirasa tidak cukup waktu,
kurangnya aplikasi pendukung pembelajaran, dan tenaga pendidik yang
belum sampai mengarahkan peserta didik kepada acuan mampu berbahasa
dengan baik dan benar. Selain itu bahasa asing sangat diperlukan dalam
IPTEKOM (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Komunikasi). Kini
masyarakat banyak yang menggunakan jasa warung internet untuk
memenuhi kebutuhan informasi mereka. Tanpa penguasaan bahasa asing
yang baik tidak mungkin bagi mereka bisa dengan mudah mengakses
informasi atau ta seputar dunia luar. Beberapa contoh ketika ingin membuka
situs jejaring sosial seperti e-mail, facebook dan twitter mereka harus
22
mengerti benar apa kegunaan dari masing-masing situs tersebut. Oleh sebab
itu, untuk mampu berbahasa asing khususnya bahasa inggris serta nilai dari
suatu pendidikan, semakin banyak pendiri lembaga pendidikan bahasa asing
yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Dengan minimnya ilmu
pendidikan bahasa asing yang didapat dari pendidikan formal menciptakan
satu kesempatan besar bagi lembaga-lembaga pendidikan bahasa asing
untuk berdiri dan berkembang di atas negeri ini.
3. Perjalanan Lembaga - Lembaga Bahasa Asing Terkait
Di mulai dari satu kesempatan yang membuka pemikiran para
pebisnis untuk mendirikan lembaga pendidikan bahasa asing, semakin
banyak pihak yang saling bersaing dalam sisi positif untuk menyajikan
ilmu-ilmu yang berkualitas dan metode pembelajaran yang membuat para
pelajarnya termotivasi untuk dapat menguasai bahasa asing, melalui
lembaga tersebut.
Secara keseluruhan dari setiap lembaga pendidikan bahasa asing,
metode pengajar dalam proses mengajar siswanya tidaklah jauh berbeda.
Akan tetapi ada juga yang menyajikan pendidikan yang akan disampaikan
dengan metode pembelajaran yang menarik motivasi siswanya. Sebagai
gambaran adalah menghapal lirik lagu kesukaan dan menerjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia, ada juga pengajar yang lebih condong ke arah
visual untuk menyalurkan ilmu-nya agar lebih cepat diserap oleh siswanya.
23
4. Penyebab - Penyebab Maju dan Mundurnya Lembaga - Lembaga
Bahasa Asing Terkait
Level pendidikan semakin meningkat seiring perjalanan dan tahap-
tahap yang dilalui oleh kurikulum pendidikan yang semakin berkembang,
lembaga-tembaga bahasa asing semakin berkembang pesat dan mendirikan
banyak cabang di banyak tempat di Indonesia. Banyak pelajar hingga
pengajar yang ikut serta dalam program pendidikan bahasa Inggris di salah
satu lembaga-lembaga tersebut. EF English First adalah salah satu lembaga
yang seringkali dijadikan pilihan utama oleh para pelajarnya untuk meresap
ilmu bahasa Inggris.
Persaingan bisnis dalam bidang pendidikan bahasa Inggris semakin
meningkat. Lembaga-lembaga tersebut saling berkompetisi dengan merekrut
tenaga pengajar yang berkualitas tinggi dan berpengalaman. Dalam hal ini
tidaklah sedikit biaya yang harus di keluarkan oleh lembaga untuk para
tenaga pengajar. Dikarenakan hal itu pula biaya untuk kursus bahasa
semakin mahal. Meskipun seseorang sudah mengetahui bahwa kursus itu
berkualitas tinggi dan penting untuk ilmu pendidikan, namun tidaklah
terlepas dari permasalahan ekonomi yang ada. Mungkin tidak masalah bagi
mereka yang mendapatkan beasiswa ataupun tunjangan pendidikan dari
suatu pihak, lalu bagaimana dengan mereka yang ingin belajar diluar
pendidikan formal? Apakah ini satu fenomena ekonomi atau pendidikan?
untuk menjawabnya kita cukup kembali ke masalah pentingnya bahasa
asing untuk masa depan dan kemajuan negeri ini. Namun pada kenyataanya
semakin hari semakin berkurang peminat dari kursus bahasa Inggris. Salah
24
satu masalahnya yaitu ekonomi. Hal inilah yang sempat menjadikan
beberapa lembaga bahasa asing semakin berkurang, bukan hanya berkurang
jumlah cabangnya saja melainkan kualitas dari metode pengajaran yang
diberikan karena surutnya peminat untuk belajar dilembaga itu. Akan tetapi
masalah ini hanya terjadi di beberapa lembaga saja. Beberapa lembaga
laingya bahkan telah berkembang pesat dan semakin maju. Tidak sedikit
pula dari mereka yang sudah merencanakan untuk mengembangkan
lembanga pendidikan bahasa inggris itu untuk mendirikan sebuah kampus
perkuliahan.
5. Kurikulum Bahasa Inggris
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum bahasa inggris di sekolah-sekolah sudah dirancang
sedemikian rupa dan diharapkan bisa menghasilkan output yang maksimal.
Akan tetapi coba lihat sendiri betapa bahasa inggris sulit untuk dapat kita
kuasai. Mahir dalam grammar belum tentu mahir dalam berkomunikasi
dengan bahasa inggris. selama ini kita lihat Pembelajaran bahasa inggris di
sekolah-sekolah yang ada di Indonesia adalah book oriented, grammar
oriented. Kita terlalu menekankan penguasaan grammar, kita terlalu
terfokus pada buku sehingga benarlah kalau ada bangsa lain yang
mengatakan bahasa inggris orang Indonesia seperti buku. Bahasa inggris
orang Indonesia kaku terlalu formal dan tidak luwes di dalam
25
berkomunikasi. Coba kita bandingkan dengan negara lain misalkan
Singapura, Malaysia, India dan negara lainnya, mereka unggul Bahasa
Inggrisnya daripada negara kita. Kenapa bisa demikian?.
Sebenarnya belajar Bahasa, semua bahasa pada prinsipnya adalah
sama. Karena yang terpenting di dalam Bahasa adalah aplikasinya atau
penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa bangsa lain lebih
menguasai Bahasa Inggris dibandingkan kita yang sudah bertahun-tahun
belajar Bahasa Inggris? jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas cukup
simple, yaitu bahwa Bahasa akan mudah kita kuasai manakala kita benar-
benar mengaplikasikannya di dalam percakapan sehari-hari. Kita
menggunakan bahasa untuk berbagai kepentingan. Selama ini orientasi
pendidikan Bahasa Inggris di negara kita adalah adanya motivasi untuk
mendapatkan nilai yang bagus, nilai ujian yang bagus tanpa memperhatikan
tujuan yang lebih esensial dari pembelajaran suatu bahasa yaitu penguasaan
bahasa itu sendiri.
Coba kita lihat betapa minimnya English club atau tempat dimana
kita bisa mempraktekkan diri berbicara Bahasa Inggris dengan teman-teman
kita. Kita kebingungan dengan siapa kita harus belajar langsung
berkomunikasi dan membiasakan diri berbicara dengan Bahasa Inggris.
Selain itu kita kerap malu ketika kita berbicara dengan Bahasa Inggris, Kita
tidak percaya diri.
Intinya belajar Bahasa akan lebih mudah jika kita membiasakan diri
untuk menggunakannya. Memang di negara kita Bahasa yang digunakan
adalah Bahasa suku atau daerah kita dan Bahasa Indonesia. Bahasa itulah
26
yang kita gunakan setiap hari-harinya. Sebenarnya sudah ada usaha dari
pemerintah kita supaya Bahasa Inggris benar-benar diaplikasikan menjadi
kebiasaan di dalam berkomunikasi. Coba kita lihat dengan kemunculan
sekolah-sekolah Rancangan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) di tanah air. Ini adalah wujud usaha
pemerintah agar kita tidak ketinggalan Bahasa Inggrisnya. Karena sekolah-
sekolah ini merupakan sekolah berlevel internasional maka harus
menggunakan Bahasa Inggris atau bilingual, Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar.
Yang dapat merubah adalah diri kita sendiri, marilah kita merubah
cara berfikir kita mindset kita. Bahwa Bahasa Inggris bukan sesuatu yang
susah kita kuasai. Bila setiap individu memiliki kesadaran diri untuk
berubah bangsa indonesia bisa berubah dari keadaan sebelumnya. Saran,
masukan, ide aspirasi kepada pemerintah dapat kita sampaikan. Dengan
begitu diharapkan ada tanggapan atau respon dari pemerintah untuk
menyikapi lebih serius kaitannya dengan penguasaan Bahasa Inggris bangsa
Indonesia yang tertinggal. Di Malaysia, Singapura dan India Bahasa Inggris
memang sudah dijadikan Bahasa Negara selain Bahasa utama atau Bahasa
asli negara itu. Harapan kita negara kita bisa mengikuti tiga negara tersebut.
Karena sudah menjadi bahasa biasa digunakan dalam percakapan maka bagi
negara-negara tersebut tidaklah terlalu sulit menguasai Bahasa Inggris.
27
B. Dasar - Dasar Kurikulum Bahasa Inggris
1. Definisi Kurikulum
Kurikulum merupakan acuan pembelajaran dan pelatihan dalam
pendidikan dan/atau pelatihan. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum
melibatkan pemikiran - pemikiran secara filsafat, psikologi, ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya. Landasan filsafat pendidikan menelaah
fungsi kurikulum secara mendalam dalam radikal sehingga menemukan sifat
yang hakiki (substantive nature) dari kurikulum pendidikan dan/atau
pelatihan. 8
Kurikulum adalah suatu program yang menyatakan tujuan
pendidikan, sarana pendidikan dan penilaian pendidikan. Pada hakikatnya
kurikulum mencakupi maksud / tujuan, isi / bobot, proses, sumber daya,
evaluasi, perencanaan, implementasi dan pengelolaan. 9 Dalam
perkembanganya, bidang studi pengembangan kurikulum dewasa ini telah
diakui sebagai ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, pengetahuan tentang
pengembangan kurikulum harus dapat digunakan untuk menciptakan
kurikulum bidang studi pada jenjang pendidikan tertentu yang eferktif. 10
8 Tedjo, Narsoyo Reksoatmodjo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010, h. 3. 9 Hendri Guntur Tarigan, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009,
h. 1. 10
Tedjo, Narsoyo Reksoatmodjo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010, h. 7.
28
2. Kurikulum Bahasa
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan
bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya. 11
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan
tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi,
pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah
kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggap
atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu,
mata pelajaran. 12
Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana
dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Tingkat literasi
11
Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan
Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 125 12
Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan
Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 125
29
mencakup performative, functional, informational dan epistemic. Pada
tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan
berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional,
orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat
informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan
berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan
pengetahuan ke dalam bahasa sasaran. 13
Pengajar bahasa memiliki tugas yang berat, tetapi menarik. Banyak
tantangan yang harus dihadapi supaya upaya mereka berhasil baik. Setiap
pengajar bahasa yang bertugas di dalam kelas tentu terlibat dalam interaksi
dan proses belajar mengajar (IBM dan PBM). Keberhasilan suatu
pengajaran bahasa ditentukan oleh kebaikan dan kemantapan belajar
mengajar (PBM). Dalam bidang belajar mengajar (PBM) bahasa terdapat
beberapa faktor penentu keberhasilan, antara lain: 14
a. Pembelajaran bahasa
b. Pengajar bahasa
c. Sistem pengajaran bahasa
Prestasi pembelajar bahasa ditentukan oleh:
a. Pembelajar (Learner) yang berkemauan keras
b. Pembelajar melihat relefansi pelajaran bahasa
c. Pembelajar mempunyai harapan yang cerah
13
Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan
Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 126 14
Hendri Guntur Tarigan, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009,
h. 2.
30
Prestasi pengajar bahasa ditentukan oleh:
a. Pengajar berkompetensi professional tinggi
b. Pengajar menghargai para pembelajar
c. Pengajar berkemauan keras meningkatkan pengetahuan terkait
Prestasi sistem pengajaran bahasa ditentukan oleh:
a. Tujuan yang realistis dapat diterima oleh semua pihak
b. Sarana dan organisasi yang baik
c. Intensitas pengajaran yang relatif tinggi
d. Kurikulum dan silabus yang tepat guna (ef. Stevens, 1980:25-8; Tarigan,
1985:5).
C. Minat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris
1. Pengertian Minat
Minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. 15
Minat merupakan keinginan atau ketertarikan seseorang untuk bersedia
memiliki atau menguasai sesuatu. Arti minat menurut bahasa dapat
dikatakan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, tanpa
ada yang menyuruh. Sementara menurut istilah dapat juga dijabarkan
sebagai suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk ikut serta ataupun
memiliki semua yang ada pada apa yang diminati. 16
Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
15
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka,
Jakarta, 2008, h. 1027. 16
Slameto, “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2003, h. 180
31
minatnya. Sardiman berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu
kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara
situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-
kebutuhannya sendiri. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu
kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya
perhatian, dan keaktifan berbuat. Minat mengandung unsur kognisi
(mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu, minat
di anggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak
akan mempunyai arti apa-apa. Unsur kognisi maksudnya adalah minat itu
didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh
minat tersebut, ada unsur emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman
itu disertai oleh perasaan tertentu, seperti rasa senang, sedangkan unsur
konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi. Dari ketiga unsur inilah
yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu
kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di sekolah seperti belajar.
Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan
perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian
tersebut, jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau
reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu
yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut. 17
Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat
akan terasa menjemukan, dalam kenyataannya tidak semua belajar siswa
17
Tidjan, 1976, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013, h. 71,.
32
didorong oleh faktor minatnya sendiri, ada yang mengembangkan minatnya
terhadap materi pelajaran dikarenakan pengaruh dari gurunya, temannya,
dan orang tuanya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban dan tanggung
jawab sekolah untuk menyediakan situasi dan kondisi yang bisa merangsang
minat siswa terhadap belajar. Jadi, yang dimaksud dengan minat belajar
adalah aspek psikologi seseorang yang menanmpakkan diri dalam beberapa
gejala, seperti: gairah, kemauan, perasaan suka untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari
pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu
mempunyai ketergantungan pada faktor internal seseorang (siswa) seperti
perhatian, kemauan dan kebutuhan terhadap belajar yang ditunjukkan
melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
Minat sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa
seseorang menaruh perhatian pada orang lain, pada situasi, atau pada
aktivitas tertentu dan bukan pada orang lain atau minat sebagai akibat yaitu
pengalaman yang efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau
sesuatu objek oleh karena berpartisipasi dalam suatu aktivitas. 18
Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga
minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang
efektif dan efesien. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian
dikacaukan dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah-olah kita
menonjolkan fungsi pikiran, sedangkan dalam minat seolah-olah
menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataannya apa yang menarik minat
18
Dyimyati Mahmud, 1982, “Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar”, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
33
menyebabkan pula kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian
kita tertarik minatpun menyertai kita. Dari pengertian minat di atas
memberikan pengertian bahwa minat menyebabkan perhatian dimana minat
seolah-olah menonjolkan fungsi rasa dan perhatian seolah-olah menonjolkan
fungsi pikiran. Hal ini menegaskan bahwa apa yang menarik minat
menyebabkan pula kita berperhatian dan apa yang menyebabkan
berperhatian kita tertarik, minatpun menyertainya jadi ada hubungan antara
minat dan perhatian. 19
Berdasarkan definisi minat tersebut dapat dikemukakan bahwa minat
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a. Minat adalah suatu gejala psikologis
b. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena
tertarik.
c. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran
d. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk
melakukan kegiatan guna mencapai tujuan.
Menurut Krapp, et. al, mencoba mengkategorikan minat menjadi tiga
yaitu: 20
a. Minat personal
Minat personal merupakan minat yang bersifat permanen dan relatif
stabil yang mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu.
19
Dakir, 1971, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013. 20
Dewi, Suhartini, “Minat Siswa Terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran Sejarah Dan
Beberapa Faktor Yang Melatarbelakanginya”, Disertasi, PPS Universitas Pendidikan Indonesia,
2001, h. 23.
34
b. Minat Situasional
Minat situasional merupakan minat yang bersifat tidak permanen dan
relatif berganti-ganti, tergantung rangsangan dari eksternal.
c. Minat Psikologikal
Minat psikologikal merupakan minat yang erat kaitanya dengan adanya
interaksi antara minat personal dengan minat situasional yang terus
menerus dan berkesinambungan.
2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Minat
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat
penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Melalui pendidikan
diharapkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
sangat diperlukan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pendidikan
memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa. Proses belajar tidak
selalu berhasil, hasil yang dicapai antara siswa yang satu dengan yang lain
memiliki perbedaan. berhasil tidaknya proses belajar mengajar tergantung
dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa.
Minat belajar peserta didik akan dipengaruhi oleh banyak faktor, di
antaranya faktor objek belajar, metode, strategi, pendekatan pembelajaran
yang digunakan oleh guru, sikap dan perilaku guru, media pembelajaran,
fasilitas, lingkungan belajar, dan sebagainya. Faktor tersebut perlu
diperhatikan dan dilaksanakan oleh guru dalam upaya untuk
menumbuhkembangkan minat belajar peserta didik. Sedangkan menurut
Sukardi, menarik minat belajar peserta didik merupakan salah satu upaya
35
guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif. Pada umumnya
terdapat beberapa faktor yang menyebabkan minat belajar dan perhatian
peserta didik rendah, diantaranya:
a. Proses pembelajaran menoton, atau tidak dimengerti oleh peserta didik;
b. Guru tidak siap mengajar;
c. Kesehatan guru atau peserta didik terganggu;
d. Peserta didik merasa tidak dihargai;
e. Suasanan pembelajaran menegangkan.
Sebagian orang salah dalam memahami arti membangkitkan minat
belajar peserta didik. Mereka mengira hal tersebut dicapai dengan
menggunakan berbagai daya tarik pada awal pelajaran, menggunakan
rangsangan sementara yang dapat menarik perhatian peserta didik beberapa
waktu, seperti dalam metode ceramah, di mana guru menjelaskan materi
pelajaran pada peserta didik yang bergantung pada rangsangan sementara,
misalnya kisah atau cerita lucu, teka-teki, janji atau hadiah, dan lain
sebagainya. Rangsangan-rangsangan seperti itu boleh jadi benar, akan tetapi
sering kali mengecewakan, karena peserta didik akan segera bosan terhadap
pelajaran, karena tidak menyentuh diri dan keperluan mereka.
Proses pembangkitan minat belajar peserta didik jauh lebih luas dan
lebih dalam dari pada sekedar membuat rangsangan temporer dalam
pembelajaran, karena ia bergantung kepada pemahaman guru terhadap sifat
peserta didik, keperluan dan bakat mereka. Keperluan atau kebutuhan, sifat,
dan bakat itu adalah potensi yang bisa digunakan untuk mendorong mereka
36
kepada kegiatan-kegiatan dengan tujuan tertentu yang mereka ketahui dan
berusaha untuk mencapainya, karena hal itu menyentuh kebutuhan, sifat dan
bakat tersebut. 21
Sikap yang diyakini dan menjadi acuan oleh masyarakat dalam
memilih lembaga pendidikan bahasa Inggris dapat dilihat berdasarkan sikap
terhadap lembaga pendidikan bahasa yaitu:22
a. Harga yang sepadan dengan kualitas kursus
b. Guru native yang berkualitas dan berpengalaman
c. Fasilitas Course Consultant, yaitu siswa berdiskusi dengan konsultan
kursus untuk menentukan jenis kursus yang sesuai
d. Ruangan yang nyaman dan ber AC
e. Kelas kecil yang efektif
f. Tersedianya kelas pengganti
g. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau
h. EF Extra, merupakan salah satu kemudahan yang ditawarkan EF English
First yaitu dengan memberikan bantuan tambahan setelah kelas bagi para
siswa yang melewatkan dua pertemuan kelas atau yang tidak memahami
konsep tertentu.
i. Jadwal yang fleksibel
j. Sertifikat & diploma resmi
21
Zakiah Daradjat, “Mencari Bakat Anak – Anak, Bulan Bintang”, Jakarta, 1982, h. 52 22
Deddy, Firdaus Yatyoga, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan
Bahasa EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007, h. 32.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan yang terletak di Gedung Superindo lt. 3,
Komplek Pamulang Permai Raya blok SH No. 13 Pamulang Barat - Tangerang
Selatan, Adapun waktu penelitian dari bulan September 2013 sampai selesai.
Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kondisi masyarakat dengan latar
belakang dan heterogenitas tinggi, dinamis, cepat tanggap serta peka terhadap
lingkungan.
B. Variabel Penelitian
Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya dinamakan variabel. 1, Variabel adalah gejala yang
bervariasi dan menjadi obyek penelitian. 2
1 Sugiyono, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta, 2008
h. 60. 2 Suharsimi, Arikunto, “Metodologi Penelitian”, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002,
h. 32
38
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi satu
jenis variabel atau tunggal yaitu: Minat masyarakat terhadap lembaga
pendidikan bahasa EF English First.
C. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari penyimpangan dalam penafsiran, maka yang
dimaksud dengan minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF
English First adalah keinginan masyarakat untuk memilih lembaga pendidikan
bahasa EF English First sebagai tempat bagi putra-putrinya untuk mempelajari
bahasa sehingga kemampuan berbahasanya tinggi sesuai dengan harapan orang
tua. Keinginan tersebut dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif
masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa yang dipilihnya.
Adapun indikator variabel sikap yang diyakini dan menjadi acuan oleh
masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan bahasa EF English First dapat
dilihat berdasarkan sikap terhadap lembaga pendidikan bahasa yaitu:3
a. Harga yang sepadan dengan kualitas kursus
b. Guru native yang berkualitas dan berpengalaman
c. Fasilitas Course Consultant, yaitu siswa berdiskusi dengan konsultan kursus
untuk menentukan jenis kursus yang sesuai
d. Ruangan yang nyaman dan ber AC
e. Kelas kecil yang efektif
f. Tersedianya kelas pengganti
3 Deddy, Firdaus Yatyoga, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan
Bahasa EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007, h. 32.
39
g. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau
h. EF Extra, merupakan salah satu kemudahan yang ditawarkan EF English
First yaitu dengan memberikan bantuan tambahan setelah kelas bagi para
siswa yang melewatkan dua pertemuan kelas atau yang tidak memahami
konsep tertentu.
i. Jadwal yang fleksibel
j. Sertifikat & diploma resmi
Tiap item dinilai dengan skala Likert lima poin dari sangat setuju (5),
setuju (4), cukup setuju (3), tidak setuju (2), sampai sangat tidak setuju (1).
D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah
risetnya secara khusus, diperoleh langsung dari objek penelitian dengan
menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada
subyek sebagai sumber informasi yang dicari. 4
1. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan penelitian, maka teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Kuisioner
Kuisioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang
terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau verbal, yang dijawab
oleh responden, bertujuan untuk memperoleh data mengenai besarnya
4 Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, h.
45
40
pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap keputusan pemilihan
masyarakat. 5
Angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang
data pribadi atau hal-hal yang akan diketahui. 6
Angket atau kuisioner adalah merupakan suatu daftar yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh
orang yang ingin diselidiki atau responden.7 Sedangkan pendapat lain,
kuisioner dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk
memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (orang-
orang yang menjawab). 8
Menurut macamnya, angket dibedakan menjadi 2 yaitu: angket
langsung dan angket tak langsung. 9 Angket yang digunakan dalam
penelitian ini termasuk angket langsung dan tertutup. Dikatakan
langsung karena angket ini diberikan langsung dan dikumpulkan pada
waktu itu juga. Sedangkan tertutup berarti responden tidak dapat
menjawab sesuai dengan kehendaknya tetapi tergantung dari jawaban
yang disediakan peneliti. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk
mencari/mengungkap data tentang minat masyarakat terhadap lembaga
pendidikan bahasa EF English First.
5 Malhotra, “Riset Pemasaran. (Pendekatan Terapan)”, Jakarta, PT.Indeks Kelompok
Gramedia, 2005, h. 325. 6 Suharsimi, Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, PT. Rineka
Cipta, Jakarta, 1998, h. 37 7 Mungin Eddy Wibowo, “Konseling Kelompok Perkembangan”, Semarang, UNNES
Press, 2005, h. 45 8 Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2004, h. 37
9 Kartono, Kartini, ”Psikologi Umum”, Bandung, CV Mandar Maju. 1990, h. 53
41
b. Wawancara
Metode wawancara digunakan penulis untuk menyeleksi
responden sebelum mengisi kuisioner serta menanyakan dan menjelaskan
dalam pengisian angket apabila terdapat hal yang kurang dimengerti.
c. Studi Dokumentasi
Dokumentasi asal kata dari dokumen yang artinya catatan
peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen, rapat, dan sebagainya.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup,
sketsa, dan lain-lain. 10
Dalam penelitian ini metode dokumentasi
digunakan untuk mengambil data tentang siswa-siswi (peserta didik)
yang mengikuti kursus di lembaga pendidikan bahasa inggris EF
English First.
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Skala ini meminta responden menunjukan tingkat persetujuan atau
ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan tentang suatu
10
Sugiyono, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta,
2008, h. 240.
42
objek (Istijanto, 2005, hlm. 88). 11
Alat ukur yang digunakan adalah
kuisioner yang akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Minat
masyarakat akan diukur dari pengaruh sikap dan norma subjektif. Untuk
masing-masing responden mempunyai 5 alternatif jawaban (Skala
Likert). Masing-masing prioritas dari kelima point tersebut, yaitu:
1) Sangat setuju (SS) / yang setara : diberi nilai 5
2) Setuju (S) / yang setara : diberi nilai 4
3) Ragu-ragu (R) / yang setara : diberi nilai 3
4) Tidak setuju (TS) / yang setara : diberi nilai 2
5) Sangat tidak setuju (STS) / yang setara : diberi nilai 1
2. Teknik Analisis Data
Setelah data-data diperoleh, maka data tersebut selanjutnya diolah
kemudian dilakukan analisis. Analisis data ini penting artinya karena dari
analisis ini, data yang diperoleh dapat memberi arti dan makna yang
berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
Metode analisis data yang digunakan atau diterapkan untuk
menganalisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan objek
penelitian yang sesungguhnya untuk mengetahui dan menganalisis tentang
permasalahan yang dihadapi oleh objek penelitian kemudian dibandingkan
dengan standar yang ada pada saat itu untuk selanjutnya dideskripsikan
11
Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, h.
88
43
pada lembaga pendidikan bahasa inggris EF English First. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih konkrit tentang
peningkatan minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan bahasa EF
English First.
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, peneliti melakukan
langkah - langkah sebagi berikut:
a. Editing
Dalam menganalisis data yang harus dilakukan adalah editing,
pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket. Setiap
angket diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan dan
kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari
kesalahan/kekeliruan dalam mendapatkan informasi sehingga
mendapatkan informasi sehingga mendapatkan data yang akurat.
b. Scoring
Scoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir
jawaban yang harus dipilih responden. Dalam menentukan scoring hasil
penelitian untuk pertanyaan masing-masing jawaban diberi nilai sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Scoring Jawaban Responden
No Alternatif Jawaban Nilai
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu - Ragu 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
44
c. Tabulating
Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang
sudah diberi skor. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus
statistik presentase, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N = Number of cases (jumlah frekuensi) atau banyaknya individu
% = Bilangan tetap (Konstan)
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
E. Gambaran Umum Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First
1. Sejarah Singkat Berdirinya EF English First
EF Education merupakan lembaga swasta terbesar di dunia yang
mengkhususkan diri dalam bidang pelatihan bahasa Inggris, wisata
edukatif dan pertukaran budaya. EF Education didirikan pada tahun 1965
oleh Bertil Hult, pengusaha muda berkebangsaan Swedia. Pada saat itu, EF
English First masih merupakan perusahaan kecil dan baru memiliki satu
kantor. Awalnya, tujuan EF English First sangat sederhana, yaitu
membawa siswa SMA asal Swedia untuk belajar bahasa Inggris di Inggris.
Ide bisnis tersebut memang sederhana, namun saat ini telah terbukti
sebagai ide yang cemerlang. 1
1 www.englishfirst.co.id
46
Lebih dari 40 tahun kemudian, EF Education First berhasil
menjadi lembaga pendidikan swasta terbesar di dunia, dengan lima belas
anak perusahaan dan organisasi nirlaba yang memfokuskan diri pada
pembelajaran bahasa, wisata edukatif dan program gelar akademis. Saat
ini, EF English First memiliki lebih dari 35.000 karyawan, tenaga pengajar
dan sukarelawan di seluruh dunia. Dengan kantor dan sekolah di 54
negara, EF English First telah mengubah dunia menjadi ruang kelas
global. 2
EF English First merupakan bagian dari EF Education First,
lembaga pendidikan swasta terbesar di dunia. Sejak 1965, EF English First
telah membantu jutaan siswa belajar di dalam negeri maupun ke luar
negeri melalui misinya untuk meruntuhkan hambatan bahasa, budaya, dan
geografi yang memisahkan kita. Dengan lebih dari 450 kantor dan sekolah
di seluruh dunia, EF English First memiliki jaringan global guru dan
profesional.
Penelitian akan menganalisis mengenai lembaga pendidikan bahasa
EF (english first) dengan lokasi terletak di Gedung Superindo lt. 3,
Komplek Pamulang Permai Raya blok SH No. 13 Pamulang Barat -
Tangerang Selatan, Adapun waktu penelitian dari bulan September 2013
sampai selesai. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kondisi
masyarakat dengan latar belakang dan heterogenitas tinggi, dinamis, cepat
tanggap serta peka terhadap lingkungan.
2 www.englishfirst.co.id
47
2. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First
Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi mengenai lembaga
pendidikan bahasa EF (english first) terdapat visi, misi dan tujuan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Visi
“The Faster Way To Learn English”
b. Misi
Meruntuhkan hambatan bahasa, budaya dan geografis.
c. Tujuan
Berkomitmen untuk menghilangkan hambatan bahasa, budaya
dan geografis dengan menyediakan pendidikan berkualitas terbaik - di
luar negeri, di dekat rumah atau melalui internet.
3. Profil Pengajar EF English First
Berikut ini deskripsi data mengenai keadaan pengajar di EF English
First Tahun Pelajaran 2013/2014:
Tabel 4.1
Keadaan Pengajar EF English First Pamulang Barat
No Nama
Guru
Asal Negara Jenis
Kelamin
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Mengajar
1 Fiona Inggris Perempuan S1 Bahasa
Inggris
(cumlaude)
Diploma
Bahasa
Mandarin
Universitas
Newcastle,
Australia
5 Tahun
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
48
Tabel 4.1 (Lanjutan)
No Nama
Guru
Asal Negara Jenis
Kelamin
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Mengajar
2 Rahmi Indonesia Perempuan S2 Bahasa
Inggris
Sertifikasi
Tes
Pengetahuan
Guru (TKT)
5 Tahun
3 Will Kanada Laki - Laki S2
Pendidikan
Sekolah
Dasar
Universitas
Indiana,
Amerika
Serikat
Diploma
Trinity
Setifikasi Tes
Pengetahuan
Guru (TKT)
Tingkat 4
Kualifikasi
10 Tahun
4 Sara Amerika Serikat Perempuan Sarjana
Sastra
Bahasa
Inggris
Kampus New
England
Barat,
Amerika
Serikat
CELTA
International
House
4 Tahun
Sumber: EF English First Pamulang Barat
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa guru atau pengajar pada
lembaga pendidikan bahasa EF (English First) memiliki kemampuan dalam
berbahasa inggris, hal ini terlihat dari jenjang pendidikan terakhir dengan
lulusan luar negeri dengan predikat cumlaude, dan berdasarkan pengalaman
pengajar atau tenaga pendidik yang cukup lama dan telah memiliki
49
pengalaman yang sesuai dengan bidangnya. Berdasarkan data tersebut
membuktikan bahwa EF (English First) merupakan lembaga pendidikan
bahasa yang mampu mendidik siswa secara profesional.
4. Data Siswa - Siswi Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First
Berikut ini jumlah peserta kursus EF English First tahun pelajaran
2013 - 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Siswa - Siswi SMP dan SMA Pada EF English First
No Jenjang Pendidikan Siswa Jumlah Siswa
Laki - Laki Perempuan
1 SMP 24 36
2 SMA 15 43
Jumlah 39 79
Sumber: EF English First Pamulang Barat
Berdasarkan jumlah siswa pada tabel di atas terlihat siswa dengan
pendidikan SMP dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 24 siswa dan
siswa dengan pendidikan SMP dengan jenis kelamin perempuan sebanyak
36 siswa, siswa dengan pendidikan SMA dengan jenis kelamin laki – laki
sebanyak 15 siswa dan siswa dengan pendidikan SMA dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 43 siswa.
5. Sarana dan Prasarana EF English First
Fasilitas yang tersedia di Lembaga Pendidikan Bahasa EF English
First sebagai berikut:
50
Tabel 4.3
Fasilitas Lembaga Pendidikan Bahasa EF English First
No Fasilitas Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas 9 Ruang Baik
2 Ruang iLab 1 Ruang Baik
3 Ruang Life Club 1 Ruang Baik
4 Ruang Interactive White Board
(IWB)
1 Ruang Baik
5 Ruang Guru 1 Ruang Baik
6 Ruang Staff 1 Ruang Baik
7 Ruang Lobby 1 Ruang Baik
8 Ruang Server 1 Ruang Baik
9 Ruang Sales 1 Ruang Baik
10 Ruang Director of Studies 1 Ruang Baik
11 Toilet 7 Ruang Baik
Sumber: English First (EF) Pamulang Barat
Berdasarkan data tabel di atas dan diperkuat dengan hasil observasi
yang dilakukan oleh peneliti, fasilitas yang terdapat pada Lembaga
Pendidikan Bahasa EF English First terdiri dari 11 fasilitas yang terdiri dari
9 ruangan kelas, 1 ruang iLab, 1 ruang life club, 1 ruang interactive white
board (IWB), 1 ruang guru, 1 ruang staff, 1 ruang lobby, 1 ruang server, 1
ruang Sales, 1 ruang director of studies dan 7 ruang toilet. Berdasarkan
fasilitas yang ada, diharapkan siswa dapat belajar dengan nyaman dan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta sesuai harapan orang tua siswa.
F. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembelajaran di Lembaga Pendidikan
Bahasa EF English First
Gambaran umum pelaksanaan pembelajaran di EF English First
didasarkan pada hasil obeservasi/pengamatan dan wawancara dengan beberapa
orang staff dan guru. Kegiatan pembelajaran di EF English First dilaksanakan
berdasarkan jadwal yang telah disediakan. Jadwal pada lembaga kursus bahasa
dibagi berdasarkan level siswa sebagai berikut, yaitu: Small Star, Highflyer,
51
Trailblazers, Frontrunner (Senin, rabu, dan jum’at 3 pertemuan, selasa dan
kamis 2 pertemuan, senin dan jum’at 2 pertemuan pada pukul 15.00 – 21.00.
Sabtu 1 pertemuan pada pukul 10.00-14.00).
Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan guru yang profesional,
guru pada EF English First memiliki guru dengan lulusan luar negeri. Kegiatan
belajar bahasa inggris memberi kenyamanan bagi siswa dalam belajar bahasa
inggris dan menggunakan teknik yang memudahkan siswa mengerti mengenai
bahasa inggris. Sistem pengajaran yang dilakukan EF English First membuat
siswa senang, hal ini terlihat berdasarkan hasil wawancara oleh Erika Myisha
H. Kelas XI di SMAN 2 Tangsel, seorang murid di EF English First "Aku
mulai belajar bahasa Inggris di EF English First saat kelas 1 SMP. Saya senang
belajar di EF English First karena kemampuan berbahasa Inggris saya menjadi
semakin baik. Suasana belajar di EF English First sama sekali tak
membosankan. Saya sangat menyukai kursus bahasa Inggris di EF English
First. I love EF so much!".
Siswa lainya yang diwawancarai adalah Theresia Jenifer, Kelas XII di
SMAN 2 Tangsel, menyatakan "Awalnya saat saya memutuskan untuk belajar
di EF English First, saya merasa sangat malas karena saya pikir kelasnya akan
sangat membosankan dan mengurangi waktu luang saya. Tapi, setelah mulai
belajar bahasa Inggris di EF English First, saya menyadari bahwa saya salah!
Belajar di EF English First ternyata menyenangkan! Saya menjadi semakin
tertarik untuk belajar Bahasa Inggris dan semakin menyadari pentingnya
belahar bahasa Inggris. EF English First telah membantu saya berbahasa
Inggris jauh lebih baik. Thanks, EF!". Hal ini membuktikan bahwa EF English
First merupakan lembaga pendidikan yang digemari masyarakat.
52
G. Deskripsi, Analisa dan Interpretasi Data
Data diperoleh melalui wawancara dengan pengajar dan penyebaran
angket kepada peserta didik, berisi 28 pernyataan yang dijawab oleh 36
responden. Setelah data terkumpul hasil wawancara dan angket yang penulis
bagikan kepada peserta didik, kemudian data diolah dengan menggunakan
rumus prosentase yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel berikut ini:
1. Harga Yang Sepadan Dengan Kualitas Kursus
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai harga
yang sepadan dengan kualitas kursus, yaitu:
Tabel 4.4
Kesesuaian Materi Kursus dengan Kebutuhan
No Alternatif Jawaban S P%
1
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
12
22
2
-
-
33%
61%
6%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Pemilihan yang tepat dalam suatu kursus karena materi yang sesuai
dengan kebutuhan siswa menjadi faktor penting dalam hal pemilihan minat
siswa memilih lembaga bahasa, untuk memenuhi kebutuhan akan siswa EF
English First memberikan materi yang cukup baik dan sesuai dengan
keinginan siswa. Untuk memuaskan pelayanan EF membuat kelas dengan
tingkatan yang sesuai dengan harapan siswa dan orang tua.
53
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena materinya sesuai dengan kebutuhan siswa, terlihat
bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden atau
sebesar 33%, responden yang menjawab setuju sebanyak 22 responden atau
sebesar 61%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 responden
atau sebesar 6% dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF
English First karena materinya sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan
hasil tersebut membuktikan bahwa EF English First telah mampu
memberikan kebutuhan siswa dengan baik dan memberikan yang terbaik
bagi siswanya.
Tabel 4.5
Kesesuaian Materi Kursus
dengan Materi Bahasa Inggris di Sekolah
No Alternatif Jawaban S P%
2
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
3
17
11
4
1
8%
47%
31%
11%
3%
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Kebutuhan akan berbahasa inggris pada kurikulum di sekolah
menjadi alasan bagi siswa mengikuti kursus. Kesulitan belajar berbahasa
inggris menjadi hal yang sangat mempengaruhi siswa dalam memilih
54
lembaga pendidikan bahasa inggris yang tepat. Dengan alasan tersebut siswa
akan memilih sesuai dengan kebutuhannya.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena materinya sesuai dengan pelajaran bahasa inggris di
sekolah, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 3
responden atau sebesar 8%, responden yang menjawab setuju sebanyak 17
responden atau sebesar 47%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
11 responden atau sebesar 31%, responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 4 responden atau sebesar 11% dan responden yang menjawab
sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini
membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena
materinya sesuai dengan pelajaran bahasa inggris di sekolah. Dengan hasil
tersebut membuktikan bahwa EF English First menyediakan kelas yang
sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam
menghadapi pelajaran si sekolah EF English First membuat kelas khusus
atau yang disebut dengan kelas trailblazer, yaitu kelas khusus yang
memiliki beberapa tujuan mempersiapkan siswa untuk berhasil dalam ujian
masuk sekolah tinggi dan universitas, membangun rasa percaya diri untuk
berbahasa Inggris dalam hidup sehari-hari, mengembangkan keterampilan
berkomunikasi dan membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri dan
penuh motivasi. Dengan tujuan tersebut diharapkan siswa mampu
berkompetisi dalam mata pelajaran di sekolah dan menjadi murid yang
berprestasi dalam mata pelajaran bahasa inggris. 3
3 www.englishfirst.co.id
55
Tabel 4.6
Ketersesuaian Materi dengan Kebutuhan Dunia Kerja
No Alternatif Jawaban S P%
3
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
9
15
12
-
-
25%
42%
33%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Dalam dunia kerja bahasa inggris menjadi hal yang penting dalam
memperoleh pekerjaan, kemampuan bahasa inggris yang baik menjadi
modal bagi seseorang dalam menarik perhatian perusahaan. Dengan
kebutuhan tersebut semakin meningkatnya permintaan akan berbahasa
inggris dengan tujuan mendapatkan pekerjaan. Maka alasan seseorang
memilih kursus yang baik dan memiliki kredibilitas yang baik akan menjadi
pertimbangan siswa dalam pemilihan kursus bahasa inggris.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena materinya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, terlihat
bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 responden atau
sebesar 25%, responden yang menjawab setuju sebanyak 15 responden atau
sebesar 42%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 12 responden
atau sebesar 31% dan responden tidak ada responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
56
Tabel 4.7
Manfaat Kursus Dalam Membantu
Menyelesaikan Tugas-Tugas Bahasa Inggris di Sekolah
No Alternatif Jawaban S P%
4
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
4
22
8
2
-
11%
61%
22%
6%
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Tugas disekolah bagi siswa menjadi alasan siswa memilih EF
English First sebagai lembaga bahasa inggris yang memberikan materi
berbahasa inggris dengan sistem yang menyenangkan dan dengan guru yang
profesional dengan lulusan luar negeri bahkan guru pada EF English First
adalah orang luar negeri yang didatangkan langsung dari inggris. Guru pada
EF English First memiliki kemampuan dalam hal memotivasi dan inspirasi
kepada siswa dengan baik.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena materinya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, terlihat
bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 responden atau
sebesar 11%, responden yang menjawab setuju sebanyak 22 responden atau
sebesar 61%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 responden
atau sebesar 22%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2
responden atau sebesar 6% dan tidak ada responden yang menjawab sangat
tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF
English First karena dapat membantu mengerjakan tugas - tugas bahasa
inggris di sekolah.
57
2. Guru Native Yang Berkualitas Dan Berpengalaman
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai guru
native yang berkualitas dan berpengalaman:
Tabel 4.8
Proses Pembelajaran Berlangsung
Sangat Menyenangkan
No Alternatif Jawaban S P%
5
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
15
16
5
-
-
42%
44%
14%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Belajar bagi siswa adalah hal yang dapat mempengaruhi seseorang
untuk jadi lebih baik. Maka perlu adanya metode yang tepat dalam
melakukan belajar dan mengajar. Sistem belajar yang digunakan EF English
First sangat membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjadi kunci
keberhasilan dalam menarik siswa untuk memilih EF English First sebagai
lembaga bahasa yang terbaik.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena proses belajar yang menyenangkan, terlihat bahwa
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 15 responden atau
sebesar 42%, responden yang menjawab setuju sebanyak 16 responden atau
sebesar 44%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 responden
atau sebesar 14% dan tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus
di EF English First karena sistem belajar yang menyenangkan.
58
Tabel 4.9
Memberi Kesempatan Setiap Peserta
Untuk Berani Tampil di Depan Kelas
No Alternatif Jawaban S P%
6
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
8
25
3
-
-
22%
70%
8%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Kebebasan merupakan hal yang dapat menjadi faktor minat siswa
dalam memilih lembaga bahasa pada EF English First. Dengan kebebasan
siswa dalam melakukan pembelajaran akan meningkatkan kepercayaan diri
bagi siswa, sehingga siswa akan dapat belajar dengan giat yang akan
meningkatkan minat bagi siswa untuk belajar.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena proses belajar yang menyenangkan, terlihat bahwa
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden atau sebesar
22%, responden yang menjawab setuju sebanyak 25 responden atau sebesar
70%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden atau
sebesar 8% dan tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF
English First karena metode pembelajaran dengan memberi kesempatan
kepada setiap peserta untuk berani tampil di depan kelas.
59
Tabel 4.10
Memberi Kesempatan Peserta Untuk
Berlatih Baik di Dalam dan Luar Kelas
No Alternatif Jawaban S P%
7
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
10
21
5
-
-
28%
58%
14%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Untuk membuat kesan yang tidak membosankan EF English First
melakukan sistem pembelajaran dengan melakukan pembelajaran dengan
sistem belajar pada dalam ruangan dan luar ruangan hal ini bertujuan agar
siswa dapat berinteraksi tidak hanya berdasarkan benda di luar ruangan saja
tetapi di luar ruangan juga.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena proses belajar yang menyenangkan, terlihat bahwa
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau
sebesar 28%, responden yang menjawab setuju sebanyak 21 responden atau
sebesar 58%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5 responden
atau sebesar 14% dan tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus
di EF English First karena proses belajar di EF English First memberi
kesempatan peserta untuk berlatih baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
60
Tabel 4.11
Tanggapan Pengajar Terhadap Keluhan Siswa
No Alternatif Jawaban S P%
8
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
8
19
8
1
-
22%
53%
22%
3%
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Dalam belajar bahasa inggris siswa terkadang mengalami kesulitan
dalam hal belajar, namun EF English First menampung segala keluhan yang
dialami siswa berdasarkan gerak dan keinginan siswa ketika belajar. Setelah
memahami keluhan, guru pada EF English First melakukan perbaikan
dalam hal sistem belajar siswa.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena tenaga pengajar yang selalu memahami keluhan siswa -
siswi, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8
responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab setuju sebanyak 19
responden atau sebesar 53%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 1 responden atau sebesar 3% dan tidak satupun siswa yang
menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih
kursus di EF English First karena tenaga pengajarnya yang memahami
keluhan siswa - siswi.
61
Tabel 4.12
Pemberian Soal-Soal Untuk Mengetahui Kemajuan Belajar Saya
No Alternatif Jawaban S P%
9
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
9
18
9
-
-
25%
50%
25%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Sistem pembelajaran dalam meningkatkan keahlian berbahasa
inggris dilakukan dengan pemberian soal sebagai langkah pengujian
kemampuan setelah dilakukan belajar. Tujuan dilakukan pemberian soal -
soal sebagai langkah EF English First dalam mengukur kemajuan siswa.
Pengukuran kemampuan bagi siswa akan meningkatkan motivasi siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar memberikan soal - soal bahasa inggris
untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 25%, responden
yang menjawab setuju sebanyak 18 responden atau sebesar 50%, responden
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden atau sebesar 25%, tidak
satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal
ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena
pengajar memberikan soal - soal bahasa inggris untuk mengetahui kemajuan
belajar siswa.
62
Tabel 4.13
Keterlibatan Guru Dalam Proses Pembelajaran
No Alternatif Jawaban S P%
10
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
11
20
5
-
-
31%
55%
14%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Kedekatan guru terhadap siswa dalam sistem belajar mengajar
menjadi hal yang penting bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar.
Dalam hal belajar bahasa inggris perlu adanya sistem kedekatan antara guru
dengan siswa. Pada lembaga pendidikan EF English First menggunakan
sistem kedekatan antara guru dengan siswa, tujuan dari EF English First
untuk melakukan hal tersebut untuk meningkatkan pemahaman mengenai
bahasa inggris.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar ikut dalam kegiatan belajar bersama
siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11
responden atau sebesar 31%, responden yang menjawab setuju sebanyak 20
responden atau sebesar 55%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
5 responden atau sebesar 14%, tidak satupun responden yang menjawab
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa
memilih kursus di EF English First karena guru pengajar ikut / terlibat
dalam kegiatan belajar bersama siswa.
63
Tabel 4.14
Kesediaan Mendengarkan Pendapat / Keluhan Siswa
No Alternatif Jawaban S P%
11
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
7
16
13
-
-
19%
45%
36%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Guru pada EF English First menggunakan sistem pengajaran dengan
menganalisa apa kesulitan dari siswa dalam berbahasa inggris, hal tersebut
dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa
dalam berbahasa inggris.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar mendengar pendapat dan keluhan siswa
selayaknya orang tua/teman, terlihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 19%, responden yang
menjawab setuju sebanyak 16 responden atau sebesar 45%, responden yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 13 responden atau sebesar 36%, tidak
satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal
ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena
guru pengajar mendengar pendapat dan keluhan siswa selayaknya orang
tua/teman.
64
Tabel 4.15
Guru Bantu Siswa Untuk Mengenali Potensinya
No Alternatif Jawaban S P%
12
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
6
26
4
-
-
17%
72%
11%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Guru pengajar pada EF English First melakukan sistem pengajaran
dengan mengetahui potensi yang dimiliki siswa, hal ini yang menjadi kunci
keberhasilan EF English First sebagai lembaga bahasa yang mampu
bersaing di dunia bisnis untuk kategori kursus bahasa inggris, bahkan diakui
sebagai lembaga bahasa inggris yang bertaraf internasional.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar membantu saya untuk mengenali potensi
siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6
responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab setuju sebanyak 26
responden atau sebesar 72%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
4 responden atau sebesar 11%, tidak satupun responden yang menjawab
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa
memilih kursus di EF English First karena guru pengajar membantu saya
untuk mengenali potensi siswa.
65
3. Fasilitas Course Consultant
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai fasilitas
course consultant:
Tabel 4.16
Kontribusi Life Club di EF Dalam Membantu Menggali Potensi Diri
No Alternatif Jawaban S P%
13
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
6
17
13
-
-
17%
47%
36%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
EF English First merupakan lembaga bahasa inggris yang memiliki
program dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa, terdapat salah satu
program yang dilakukan EF English First dalam menunjang belajar
berbahasa inggris. Kegiatan life club di EF English First membantu siswa
dalam menggali potensi diri memahami bahasa inggris. Kegiatan life club
adalah kegiatan belajar di luar ruangan dengan bimbingan dari guru EF
English First. Guru berfungsi membantu siswa terlibat dalam kegiatan.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar membantu saya untuk mengenali potensi
siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6
responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab setuju sebanyak 17
responden atau sebesar 47%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
66
13 responden atau sebesar 36%, tidak satupun responden yang menjawab
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa
memilih kursus di EF English First karena kegiatan life club membantu
siswa dalam menggali potensi diri memahami bahasa inggris.
Tabel 4.17
Pemberian Kebebasan Berpikir / Berkreasi
No Alternatif Jawaban S P%
14
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
11
23
2
-
-
31%
64%
5%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Kebebasan berfikir dan berkreasi merupakan hal yang dapat
memotivasi siswa untuk menjadi lebih baik. Karena dengan kebebasan
berfikir akan meningkatkan kreativitas dan dapat membuat psikologi anak
menjadi lebih mudah menerima ilmu. EF English First percaya, suasana
yang menyenangkan akan mendorong para siswa untuk belajar lebih cepat
dan juga meningkatkan rasa percaya diri siswa.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena dalam proses belajar siswa diberi kebebasan berpikir
dan berkreasi saat mengerjakan tugas bahasa inggris, terlihat bahwa
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 responden atau
sebesar 31%, responden yang menjawab setuju sebanyak 23 responden atau
67
sebesar 64%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 responden
atau sebesar 5%, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF
English First karena dalam proses belajar siswa diberi kebebasan berpikir
dan berkreasi saat mengerjakan tugas bahasa inggris.
Tabel 4.18
Bantu Siswa Dalam Menyelesaikan Kesulitan Belajar
No Alternatif Jawaban S P%
15
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
8
24
3
1
-
22%
67%
8%
3%
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Guru di EF English First merupakan guru yang berpengalaman
dalam hal berbahasa inggris, Para guru akan mampu mengajar dengan lebih
profesional lagi demi menjamin kualitas dan efektivitas kursus.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan
kesulitan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab
setuju sebanyak 24 responden atau sebesar 67%, responden yang menjawab
ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 8%, responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden dan tidak terdapat responden
68
menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih
kursus di EF English First karena guru pengajar membantu siswa dalam
menyelesaikan kesulitan belajar siswa.
Tabel 4.19
Bantu Siswa Saat di Butuhkan
No Alternatif Jawaban S P%
16
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
6
24
6
-
-
17%
66%
17%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Guru pada EF English First memberikan bantuan dan nasehat bagi
siswa, hal ini dilakukan karena dengan perhatian akan membuat siswa lebih
nyaman dengan guru. Karena dengan kenyamanan dari seorang guru akan
meningkatkan keinginan siswa untuk mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan
kesulitan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab
setuju sebanyak 24 responden atau sebesar 66%, responden yang menjawab
ragu-ragu sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, tidak terdapat responden
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa
siswa memilih kursus di EF English First karena guru pengajar memberikan
bantuan dan nasehat saat siswa memerlukannya.
69
4. Ruangan yang Nyaman dan Ber AC
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai ruangan
yang nyaman dan ber AC:
Tabel 4.20
Kenyamanan Belajar
No Alternatif Jawaban S P%
17
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
15
19
2
-
-
42%
53%
5%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Kenyamanan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,
dengan kenyamanan sistem belajar mengajar akan meningkatkan keinginan
siswa untuk belajar. Lembaga bahasa EF English First merupakan lembaga
pendidikan bahasa inggris yang memberikan fasilitas yang canggih dan
nyaman.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan
kesulitan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 42%, responden yang menjawab
setuju sebanyak 19 responden atau sebesar 53%, responden yang menjawab
ragu-ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 5%, tidak satupun responden
yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan
bahwa siswa memilih kursus karena belajar di EF English First membuat
siswa lebih nyaman.
70
Tabel 4.21
Penggunaan Teknologi Inovatif iLAB di EF English First
(Sistem Pembelajaran Online)
No Alternatif Jawaban S P%
18
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
7
18
8
3
-
20%
50%
22%
8%
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
iLAB merupakan fasilitas yang diberikan EF English First dalam
menunjang kegiatan belajar bahasa inggris secara online. Sistem
pembelajran online pada EF English First dapat berlangsung selama 24 jam
di mana saja.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena penggunaan teknologi inovatif iLAB (sistem
pembelajaran online) memudahkan siswa dalam mempelajari bahasa
inggris, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7
responden atau sebesar 20%, responden yang menjawab setuju sebanyak 18
responden atau sebesar 50%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
8 responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 3 responden atau sebesar 8% dan tidak terdapat responden
menjawab sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih
kursus di EF English First karena penggunaan teknologi inovatif iLAB
(sistem pembelajaran online) memudahkan siswa dalam mempelajari bahasa
inggris.
71
5. Kelas Kecil Yang Efektif
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai kelas
kecil yang efektif:
Tabel 4.22
Efektifitas Ruang Belajar
No Alternatif Jawaban S P%
19
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
13
19
3
1
-
36%
53%
8%
3%
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Ruang belajar belajar pada EF English First memiliki ruangan yang
kecil dan sangat efektif yang dapat memberikan suasana belajar yang
semakin akrab, dengan ruangan yang kecil memungkinkan antar siswa
dapat memberikan keakraban karena saling berdekatan dan memungkinkan
untuk berkomunikasi dengan baik.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena mengenai kelas kecil yang efektif, terlihat bahwa
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 responden atau
sebesar 36%, responden yang menjawab setuju sebanyak 19 responden atau
sebesar 53%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden
atau sebesar 8%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1
responden atau sebesar 3% dan tidak terdapat responden menjawab sangat
tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF
English First karena ruang kelas yang kecil sangat efektif sehingga suasana
belajar semakin akrab.
72
6. Tersedianya Kelas Pengganti
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai
tersedianya kelas pengganti:
Tabel 4.23
Pemberian Kesempatan Mengikuti Materi yang Tertinggal
No Alternatif Jawaban S P%
20
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
7
15
9
4
1
19%
42%
25%
11%
3%
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Dalam suatu proses belajar kemampuan siswa berbeda - beda
terdapat anak dengan daya tangkap yang baik dan terdapat anak dengan
daya tangkap yang kurang baik dan bagi siswa yang tidak masuk pada
pertemuan sebelumnya dan siswa dapat mengikuti pengganti materi pada
pertemuan selanjutnya di kelas lain sesuai dengan levelnya.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena siswa senang di beri kesempatan belajar di kelas lain
jika tertinggal materi yang seharusnya sudah dipelajari, terlihat bahwa
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden atau sebesar
19%, responden yang menjawab setuju sebanyak 15 responden atau sebesar
42%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden atau
sebesar 25%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden
73
atau sebesar 11% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju
sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa siswa
memilih kursus di EF English First karena siswa senang diberi kesempatan
belajar di kelas lain jika tertinggal materi yang seharusnya sudah dipelajari.
7. Lokasi yang Strategis dan Mudah Dijangkau
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai lokasi
yang strategis dan mudah dijangkau:
Tabel 4.24
Pendapat Tentang Lokasi EF English First
No Alternatif Jawaban S P%
21
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
10
17
6
2
1
28%
47%
17%
5%
3%
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
EF English First merupakan lembaga pendidikan bahasa yang
berlokasi pada tempat yang strategis, sehingga memudahkan siswa untuk
menuju lokasi. Kemudahan akses menuju lokasi menjadi pertimbangan bagi
masyarakat untuk mendaftarkan kursus bagi anaknya.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena memiliki lokasi yang strategis, terlihat bahwa
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden atau
sebesar 28%, responden yang menjawab setuju sebanyak 17 responden atau
74
sebesar 47%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden
atau sebesar 17%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2
responden atau sebesar 5% dan responden yang menjawab sangat tidak
setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa
siswa memilih kursus di EF English First karena lokasinya yang strategis.
Tabel 4.25
Jarak antara Rumah Saya dengan EF English First
No Alternatif Jawaban S P%
22
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
10
16
4
3
3
28%
45%
11%
8%
8%
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Kedekatan jarak rumah dengan lokasi kursus menjadi pertimbangan
masyarakat dalam mendaftarkan kursus anaknya di EF English First, hal ini
menjadi pertimbangan pula bagi EF English First untuk mencari lokasi
yang tepat. Untuk mewujudkan hal itu EF English First dalam memilih
lokasi pada wilayah perumahan.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena jarak antara rumah saya dekat dengan EF English First,
terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10
responden atau sebesar 28%, responden yang menjawab setuju sebanyak 16
responden atau sebesar 45%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
75
4 responden atau sebesar 11%, responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 3 responden atau sebesar 8% responden yang menjawab sangat
tidak setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 8%. Hal ini membuktikan
bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena jarak rumah dengan
EF English First cukup berdekatan.
Tabel 4.26
Banyak Pilihan Sarana Transportasi Menuju EF English First
No Alternatif Jawaban S P%
23
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
5
23
5
2
1
14%
64%
14%
5%
3%
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Kemudahan menuju lokasi menjadi pertimbangan bagi masyarakat
dalam memiliki lembaga kursus, maka dari itu sarana transportasi yang
banyak dan ketersediaan angkutan umum menjadi faktor pertimbangan bagi
masyarakat dalam memilih kursus pada lembaga pendidikan bahasa EF
English First.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena sarana transportasi atau angkutan umum menuju EF
English First banyak pilihan, terlihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 5 responden atau sebesar 14%, responden yang
menjawab setuju sebanyak 23 responden atau sebesar 64%, responden yang
76
menjawab ragu-ragu sebanyak 5 responden atau sebesar 14%, responden
yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 5% dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau
sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF
English First karena sarana transportasi atau angkutan umum yang banyak
pilihan.
8. EF Extra
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai EF Extra,
adapun dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.27 Bantuan Tambahan Kelas Kepada
Siswa yang Belum Memahami Konsep Tertentu
No Alternatif Jawaban S P%
24
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
6
17
12
-
1
17%
47%
33%
-
3%
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Memberikan bantuan tambahan kelas kepada siswa yang belum
memahami konsep tujuan tertentu dengan tujuan agar siswa lebih
memahami mengenai bahasa inggris dan dalam tambahan kelas ini guru
memberikan strategi belajar yang mudah untuk memahami bahasa inggris.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena guru pengajar membantu siswa dalam menyelesaikan
77
kesulitan belajar siswa, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 6 responden atau sebesar 17%, responden yang menjawab
setuju sebanyak 17 responden atau sebesar 47%, responden yang menjawab
ragu-ragu sebanyak 12 responden atau sebesar 33%, tidak terdapat
responden menjawab tidak setuju dan responden yang menjawab sangat
tidak setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan
bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena memberikan
bantuan tambahan kelas kepada siswa yang belum memahami konsep
tertentu.
9. Jadwal yang Fleksibel
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai jadwal
yang fleksibel:
Tabel 4.28
Pengaturan Kegiatan Belajar
No Alternatif Jawaban S P%
25
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
8
25
3
-
-
22%
70%
8%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Jadwal belajar dan pengaturan ruang kelas yang baik akan
menentukan seseorang untuk memilih lembaga pendidikan bahasa, karena
saat ini banyak siswa yang tidak hanya mengikuti satu kursus. Dengan
78
keadaan tersebut EF English First menyediakan beberapa jadwal yang
sesuai dengan keinginan siswa.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena kegiatan belajar di EF English First diatur secara
baik, terlihat bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8
responden atau sebesar 22%, responden yang menjawab setuju sebanyak 25
responden atau sebesar 70%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak
3 responden atau sebesar 8%, tidak terdapat responden menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih
kursus di EF English First karena kegiatan belajarnya diatur secara baik.
Tabel 4.29
Kemudahan Dalam Memperoleh Informasi
No Alternatif Jawaban S P%
26
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
8
23
4
1
-
22%
64%
11%
3%
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Di EF English First menyediakan informasi yang diperlukan saat
belajar bahasa inggris diperoleh dari berbagai sumber, hal ini membuat
siswa tertarik dengan kursus di EF English First.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena informasi yang saya perlukan saat belajar bahasa
inggris dapat saya peroleh dari berbagai sumber, terlihat bahwa responden
79
yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 22%,
responden yang menjawab setuju sebanyak 23 responden atau sebesar 64%,
responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 responden atau sebesar
11%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden atau
sebesar 3% dan tidak terdapat responden menjawab sangat tidak setuju. Hal
ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First karena
informasi yang siswa perlukan saat belajar bahasa inggris dapat siswa
peroleh dari berbagai sumber.
10. Sertifikat & Diploma Resmi
Berikut ini merupakan hasil jawaban responden mengenai sertifikat
dan diploma resmi:
Tabel 4.30
Ketersediaan Tenaga Pengajar Internasional
No Alternatif Jawaban S P%
27
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
12
20
4
-
-
33%
56%
11%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Tenaga pengajar di EF English First merupakan pengajar dengan
taraf internasional, lulusan dengan taraf internasional akan menyakinkan
masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan kursus bahasa.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena tenaga pengajar bertaraf internasional, terlihat bahwa
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden atau
80
sebesar 33%, responden yang menjawab setuju sebanyak 20 responden atau
sebesar 56%, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 responden
atau sebesar 11%, tidak terdapat responden menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF
English First karena tenaga pengajar bertaraf internasional.
Tabel 4.31
Profesionalisme Tenaga Pengajar
No Alternatif Jawaban S P%
28
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
12
23
1
-
-
33%
64%
3%
-
-
Jumlah 36 100%
Sumber: Data Diolah
Profesionalisme pengajar menjadi kunci keberhasilan lembaga
pendidikan bahasa. Lembaga pendidikan bahasa pada EF English First
memiliki guru yang profesional, bahkan pada EF English First memiliki
tenaga pengajar asing yang berasal dari luar negeri.
Berdasarkan hasil jawaban mengenai pemilihan kursus di EF
English First karena tenaga pengajar profesional, terlihat bahwa responden
yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden atau sebesar 33%,
responden yang menjawab setuju sebanyak 23 responden atau sebesar 64%,
responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 1 responden atau sebesar
3%, tidak terdapat responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Hal ini membuktikan bahwa siswa memilih kursus di EF English First
karena tenaga pengajarnya profesional.
81
H. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian dimaksudkan untuk memperoleh nilai rata-
rata setiap dimensi variabel penelitian berdasarkan data yang diperoleh melalui
angket, sehingga diketahui secara umum persepsi siswa-siswi terhadap
lembaga pendidikan bahasa EF. Untuk itu digunakan pedoman interprestasi
menurut Suharsimi Arikunto, yaitu:
1. Sangat Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 80 - 100%.
2. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 60 - 79%.
3. Ragu-ragu, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40 - 59%.
4. Kurang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 20 - 39%.
5. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0% - 19%.
Untuk menetukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan
mengalihkan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.
2. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya
yang diperoleh dari hasil penelitian.
3. Menentukan kategori, yakin dengan menggunakan rumus.
Berikut ini data dari hasil penyebaran angket terhadap 36 siswa yang
terdiri dari 10 dimensi yaitu:
82
Tabel 4.32
Nilai Rata-rata Skor Penelitian Angket Masyarakat
No Dimensi Skor Nilai
Harapan
(NH)
Nilai Skor (NS) NS × 100% NH Kategori
Nilai
1 Harga yang
sepadan dengan
kualitas kursus
556 4 x 5 = 20 556 : 36 = 15,4 15,4 x 100% = 77%
20
Baik
2 Guru native yang
berkualitas dan
berpengalaman
1172 8 x 5 = 40 1172 : 36 = 32,6 32,6 x 100% = 81,5%
40
Sangat
Baik
3 Fasilitas Course
Consultant
582 4 x 5 = 20 582 : 36 = 16,7 16,7 x 100% = 83,5%
20
Sangat
Baik
4 Ruangan yang
nyaman dan ber
AC
294 2 x 5 = 10 294 : 36 = 8,17 8,17 x 100% = 81,7%
10
Sangat
Baik
5 Kelas kecil yang
efektif
152 1 x 5 = 5 152 : 36 = 4,2 4,2 x 100% = 84%
5
Sangat
Baik
6 Tersediannya kelas
Pengganti
131 1 x 5 = 5 131 : 36 = 3,6 3,6 x 100% = 72%
5
Baik
7 Lokasi yang
strategis dan
terjangkau
409 3 x 5 = 15 409 : 36 = 11,4 11,4 x 100% = 76%
15
Baik
8 EF Extra 135 1 x 5 = 5 135 : 36 = 3,8 3,8 x 100% = 76%
5
Baik
9 Jadwal Yang
Fleksibel
295 2 x 5 = 10 295 : 36 = 8,2 8,2 x 100% = 82%
10
Sangat
Baik
10 Sertifikat &
Diploma Resmi
307 2 x 5 = 10 307 : 36 = 8,5 8,5 x 100% = 85%
10
Sangat
Baik
Rata – Rata 79,9% Baik
Berdasarkan perhitungan statistik sederhana di atas dapat diketahui
bahwa harga yang sepadan dengan kualitas kursus, jadwal yang fleksibel,
lokasi yang strategis dan terjangkau, EF extra berada pada kategori baik. Hal
ini membuktikan bahwa masyarakat memilih EF English First sebagai tempat
kursus dipengaruhi oleh harga yang sepadan dengan kualitas kursus, jadwal
yang fleksibel, lokasi yang strategis dan terjangkau, EF extra.
83
Sedangkan guru native yang berkualitas dan berpengalaman, fasilitas
course consultant, ruangan yang nyaman dan ber AC, kelas kecil yang efektif,
lokasi yang strategis dan terjangkau, jadwal yang fleksibel, sertifikat &
diploma resmi berada pada kategori baik. Hal ini membuktikan bahwa
masyarakat memilih EF English First sebagai lembaga pendidikan bahasaa
yang paling terbaik diantara lembaga bahasa lainya dan memilih EF English
First sebagai lembaga pendidikan bahasa berdasarkan guru native yang
berkualitas dan berpengalaman, fasilitas course consultant, ruangan yang
nyaman dan ber AC, kelas kecil yang efektif, lokasi yang strategis dan
terjangkau, jadwal yang fleksibel, sertifikat & diploma resmi.
Berdasarkan hasil perhitungan dimensi yang paling diminati
masyarakat adalah berdasarkan sertifikat dan diploma resmi. Hal ini
membuktikan bahwa masyarakat memilih EF English First karena guru-
gurunya yang memiliki sertifikat dan diploma resmi yang berkualitas, karena
memiliki nilai statistik lebih besar diantara dimensi lainya yaitu sebesar 85%.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada
bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa temuan berikut:
1. Berdasarkan hasil statistik bahwa minat masyarakat terhadap EF English
First memiliki hasil dengan kategori baik atau memiliki nilai statistik
sebesar 79,9%. Hal ini membuktikan bahwa EF English First merupakan
lembaga pendidikan bahasa yang diminati masyarakat dan merupakan
lembaga pendidikan yang memiliki kualitas yang baik bagi masyarakat.
2. Berdasarkan hasil dan pembahasan dinyatakan bahwa seluruh dimensi
(harga yang sepadan dengan kualitas kursus, guru native yang berkualitas
dan berpengalaman, fasilitas course consultant, ruangan yang nyaman dan
ber AC, kelas kecil yang efektif, tersedianya kelas pengganti, lokasi yang
strategis dan terjangkau, EF extra, jadwal yang fleksibel, sertifikat &
85
diploma resmi) mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih lembaga
pendidikan bahasa EF English First, namun dari keseluruhan dimensi
terlihat dimensi yang paling mempengaruhi masyarakat adalah dimensi
sertifikat & diploma resmi.
Berdasarkan hasil temuan - temuan penelitian di atas, peneliti dapat
mengambil suatu kesimpulan bahwa dari keseluruhan dimensi dinyatakan
bahwa seluruh dimensi mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih EF
English First sebagai lembaga pendidikan bahasa yang baik dan dimensi yang
paling dominan adalah sertifikat dan diploma resmi, karena masyarakat
memilih EF English First karena gurunya yang memiliki sertifikat dan diploma
resmi yang berkualitas.
B. Saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran
yang perlu disampaikan terkait dengan minat masyarakat terhadap lembaga
pendidikan bahasa inggris adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya EF English First memberikan tambahan jadwal bagi siswa yang
tidak dapat mengikuti jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Penambahan kelas kecil dan desain yang menarik, sehingga membuat
nyaman guru dan siswa dalam proses belajar mengajar bahasa di EF English
First.
3. Mengatur kalender akademik pada EF English First, dengan mengacu
berdasarkan kalender pendidikan sekolah formal di sekitar wilayah
pamulang barat.
86
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora,
Bandung, 2010.
Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, PT.
Rineka Cipta, Jakarta, 1998.
_______, “Metodologi Penelitian”, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002.
Dakir, 1971, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
Daradjat, Zakiah, “Mencari Bakat Anak – Anak, Bulan Bintang”, Jakarta, 1982.
Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”,
Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006.
Hasil Wawancara englishfirst Pamulang
http//www.englishfirst.co.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus
http://www.infokursus.net
Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2005.
Izzan, Ahmad, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora,
Bandung, 2010.
Kartono, Kartini, ”Psikologi Umum”, CV Mandar Maju, Bandung, 1990.
Kementerian Pendidikan Nasional, “Bahasa Inggris Umum (Competency-Based
Curriculum for General English)”, Direktorat Jenderal Pendidikan Non
Formal Dan Informal dan Direktorat Pembinaan Kursus Dan
Kelembagaan, Jakarta, 2009.
Kushartanti, dkk, “Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik”, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Mahmud, Dyimyati, 1982, “Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar”,
(Online), http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23
Oktober 2013.
87
Malhotra, “Riset Pemasaran. (Pendekatan Terapan)”, Jakarta, PT.Indeks
Kelompok Gramedia, 2005.
Matondang, Elisabeth Masaulina, “Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris
Anak Usia Dini Melalui Gerak Dan Lagu”, Jurnal Pendidikan Penabur -
No. 5 / th. IV / Desember, 2005.
Reksoatmodjo, Tedjo Narsoyo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010.
Slameto, “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, PT. Rineka
Cipta, Jakarta, 2003.
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2004.
_______, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung,
Alfabeta, 2008.
Suhartini, Dewi, “Minat Siswa Terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran Sejarah
Dan Beberapa Faktor Yang Melatarbelakanginya”, Disertasi, PPS
Universitas Pendidikan Indonesia, 2001.
Sumarmi, Made Ayu, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap
Kemampuan Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan,
2012.
Tarigan, Hendri Guntur, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa,
Bandung, 2009.
Tidjan, 1976, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai
Pustaka, Jakarta, 2008.
Wibowo, Mungin Eddy, “Konseling Kelompok Perkembangan”, Semarang,
UNNES Press, 2005.
Yatyoga, Deddy, Firdaus, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga
Pendidikan Bahasa EF English First”, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta, 2007.
Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian
ANGKET
A. Petunjuk Mengerjakan !
1. Sebelum mengerjakan pertanyaan di bawah ini, hendaklah membaca Basmallah.
2. Berilah tanda ceklist (v) pada jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan
keadaan pribadi anda!
3. Keterangan jawaban:
SS/yang setara = Sangat setuju
S/yang setara = Setuju
R/yang setara = Ragu-ragu
TS/yang setara = Tidak setuju
STS/yang setara = Sangat tidak setuju
4. Apabila telah selesai mengerjakan, bacalah Hamdallah.
B. Identitas Responden
Nama : ……………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………
Sekolah : ……………………………………………………
No PERNYATAAN SS S R TS STS
1 Saya memilih kursus di EF karena
materinya sesuai dengan kebutuhan saya
2
Saya memilih kursus di EF karena
materinya sesuai dengan pelajaran
bahasa inggris di sekolah saya
3
Saya memilih kursus di EF karena
materinya sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja
4
Saya memilih kursus di EF karena dapat
membantu mengerjakan tugas-tugas
bahasa inggris di sekolah
No PERNYATAAN SS S R TS STS
5 Menurut saya proses pembelajaran di EF
berlangsung sangat menyenangkan
6
Menurut saya proses pembelajaran di EF
memberi kesempatan kepada setiap
peserta untuk berani tampil di depan
kelas
7
Proses belajar di EF memberi
kesempatan peserta untuk berlatih baik
di dalam kelas maupun di luar kelas
8
Menurut saya penggunaan Teknologi
Inovatif iLAB di EF (sistem
pembelajaran online) memudahkan saya
dalam mempelajari bahasa inggris
9
Menurut saya kegiatan Life Club di EF
membantu saya dalam menggali potensi
diri memahami bahasa inggris
10 Menurut saya tenaga pengajar di EF
bertaraf internasional
11 Menurut saya tenaga pengajar di EF
profesional
12 Tenaga pengajar memahami keluhan
siswa-siswi
13 Menurut saya belajar di EF nyaman
14
Menurut saya ruang kelas di EF yang
kecil sangat efektif sehingga suasana
belajar semakin akrab
15
EF memberikan bantuan tambahan kelas
kepada siswa yang belum memahami
konsep tertentu
16
Saya senang EF memberi kesempatan
belajar dikelas lain jika tertinggal materi
yang seharusnya sudah dipelajari
17 Menurut saya EF berlokasi yang strategis
18 Jarak antara rumah saya dengan EF dekat
19 Sarana transportasi atau angkutan umum
menuju EF banyak pilihan
20
Dalam proses belajar di EF siswa diberi
kebebasan berpikir dan berkreasi saat
mengerjakan tugas bahasa inggris
21 Kegiatan belajar di EF diatur secara baik
22
Informasi yang saya perlukan saat
belajar bahasa inggris dapat saya peroleh
dari berbagai sumber
No PERNYATAAN SS S R TS STS
23
Saya suka guru pengajar memberikan
soal-soal bahasa inggris untuk
mengetahui kemajuan belajar saya
24 Guru pengajar ikut/terlibat dalam
kegiatan belajar bersama saya
25 Guru pengajar mendengar pendapat dan
keluhan saya selayaknya orang tua/teman
26 Guru pengajar membantu saya untuk
mengenali potensi saya
27 Guru pengajar membantu saya dalam
menyelesaikan kesulitan belajar saya.
28 Guru pengajar memberikan bantuan dan
nasehat saat saya memerlukannya
Lampiran 2: Data Mentah Jawaban Responden
No Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 Jumlah
1 Nada 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 5 4 3 5 5 5 5 1 1 1 5 4 5 5 5 115
2 Biyanda 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 106
3 Arizka 5 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 108
4 Annisa 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 2 4 4 102
5 Farrel 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 100
6 Hananeel 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 92
7 Shafira 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 97
8 Prakest 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 5 5 121
9 Anjanette 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 5 4 3 4 4 5 2 3 4 5 3 4 4 4 4 102
10 Nida 5 3 4 2 4 4 4 3 3 5 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 93
11 Tubagus 4 3 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 114
12 Mutiara 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 117
13 Stefanus 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111
14 Anasthsya 4 3 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 115
15 Dewi 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 118
16 Ribta 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 118
17 Octaviani 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 5 5 109
18 Ahmad 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 105
19 Reza 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4 103
20 Felicia 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 112
21 Faradilla 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 133
22 Febrina 4 4 5 4 4 3 5 3 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 3 4 111
23 Pandu 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 101
24 Fathan 5 1 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 1 4 1 5 1 5 5 5 5 113
25 Adhelia 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 112
26 Kezia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
27 Nourma 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 118
28 Bayu 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 106
29 Maria 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 130
30 Abellani 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 115
31 M. Firsan 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 126
32 Salma 5 2 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 127
33 Devira 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 137
34 Theresia 4 2 3 4 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 5 5 5 3 4 5 4 4 108
35 Erika 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 111
36 Hari 5 2 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 3 4 4 4 5 5 115
154 125 141 136 154 149 149 142 144 150 138 146 137 153 148 144 157 137 152 131 141 131 137 135 149 146 152 155 4033Jumlah
Lampiran 3: Data Pendukung Penelitian
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana cara guru native dalam memberikan materi bahasa inggris di
English First?
2. Bagaimana fasilitas yang diberikan English First dalam memenuhi kebutuhan
siswa pada English First?
3. Bagaimana bapak / ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif?
4. Apakah bapak / ibu menggunakan media / alat bantu dalam proses
pembelajaran?
5. Bagaimana cara bapak / ibu berkomunikasi dengan siswa?
6. Apakah guru native memberikan kebebasan bagi siswa yang bertanya
mengenai materi bahasa inggris pada pelajaran di sekolah?
7. Bagaimana penentuan jadwal yang diterapkan EF?
8. Bagaimana sistem perekrutan guru native pada lembaga bahasa EF?
9. Bagaimana sistem yang dilakukan EF dalam mengatasi siswa yang telat
mengikuti materi?
10. Bagaimana sistem pembayaran yang diberikan EF (English First)?
Berita Hasil Wawancara Dengan Guru Di EF (English First)
Hari / Tanggal : 22 Desember 2013
Interviewe : Ahmad Dahlan
Waktu : Pukul 14.30 s/d selesai
Tempat : Ruang Sales
1. Bagaimana cara guru native dalam memberikan materi bahasa inggris di
English First?
J: Guru native pada EF memberikan materi sesuai dengan kurikulum yang
sudah ditetapkan pada rapat guru EF, pemberian materi terhadap siswa
dilakukan dengan memberikan materi dengan membuat suasana yang
menyenangkan, karena dengan strategi tersebut akan memudahkan siswa
menyerap ilmu yang diberikan guru.
2. Bagaimana fasilitas yang diberikan English First dalam memenuhi
kebutuhan siswa pada English First?
J: EF memberikan fasilitas bagi siswa untuk memudahkan menyerap ilmu
yang diberikan. Fasilitas pada lembaga bahasa EF (English First) terdiri dari
iLab digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar baik di dalam
maupun di luar kelas, Life Club yaitu fasilitas belajar untuk
mengembangkan potensi diri siswa, di mana siswa dapat mengeksplorasi
dirinya, memiliki ruang belajar yang kecil yang memudahkan keakraban
antar siswa.
3. Bagaimana bapak / ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif?
J: EF memberikan fasilitas bagi siswa untuk memudahkan menyerap ilmu
yang diberikan. Fasilitas pada lembaga bahasa EF (English First) terdiri dari
iLab digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar baik di dalam
maupun di luar kelas, Life Club yaitu fasilitas belajar untuk
mengembangkan potensi diri siswa, di mana siswa dapat mengeksplorasi
dirinya, memiliki ruang belajar yang kecil yang memudahkan keakraban
antar siswa.
4. Apakah bapak / ibu menggunakan media / alat bantu dalam proses
pembelajaran?
J: Untuk melakukan pengajaran kami menggunakan alat bantu dengan
memperkenalkan beberapa benda dan memberikan beberapa kata sesuai
dengan benda yang ditunjukan. Kami juga memiliki strategi pengajaran
dengan memberikan pengajaran melalui internet, sehingga siswa dapat
berinteraksi dengan kami baik di tempat kursus maupun di rumah dengan
bantuan internet.
5. Bagaimana cara bapak / ibu berkomunikasi dengan siswa?
J: Kami melakukan komunikasi dengan cara mengajar dengan melakukan
pembicaraan sesuai dengan kegemaran siswa dan kami bercerita mengenai
hal – hal yang disukai siswa dengan menggunakan bahasa inggris, agar
mereka tertarik dengan mata pelajaran bahasa inggris.
6. Apakah guru native memberikan kebebasan bagi siswa yang bertanya
mengenai materi bahasa inggris pada pelajaran di sekolah?
J: Kami memberikan kebebasan bagi siswa untuk bertanya mengenai bahasa
inggris dan selalu memberikan materi bahasa inggris, dan kami memberikan
kebebasan bagi siswa untuk bertanya mengenai pelajaran bahasa ingrris di
sekolah
7. Bagaimana penentuan jadwal yang diterapkan EF?
J: Penentuan jadwal telah ditetapkan EF sesuai dengan keinginan siswa dan
kami memiliki beberapa jadwal sesuai dengan tingkatan atau level siswa.
Kami juga memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih jadwal yang
diinginkan, dengan harapan agar kegiatan sekolah tidak terganggu dengan
kegiatan kursus.
8. Bagaimana sistem perekrutan guru native pada lembaga pendidikan
bahasa EF?
J: Guru merupakan hal yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu
lembaga bahasa inggris, kami merekrut guru EF dengan kriteria memiliki
sertifikat dan memiliki wawasan yang sesuai pendidikan bahasa inggris dan
mampu berkomunikasi dengan siswa.
9. Bagaimana sistem yang dilakukan EF dalam mengatasi siswa yang telat
mengikuti materi?
J: Siswa terkadang ada saja yang memiliki kesibukan dan ada saja yang sakit,
untuk mengatasi hal tersebut kami memberikan kebebasan bagi siswa yang
ingin mengikuti kelas lain dan memberikan materi yang tertinggal pada saat
sakit atau pada kepentingan atau tidak bisa hadir.
10. Bagaimana sistem pembayaran yang diberikan EF (English First)?
J: Pembayaran yang terdapat di EF dapat dilakukan pada EF langsung melalui
ruang staff administrasi, kami selalu memberikan pelayanan administrasi
dengan cepat dan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa. Kami juga
memberikan layanan bagi siswa dengan melakukan pembayaran secara
online agar memudahkan siswa dalam melakukan pembayaran.
Berita Hasil Wawancara Dengan Guru Di EF (English First)
Hari / Tanggal : 23 Desember 2013
Interviewe : Rahmi Febrina
Waktu : Pukul 14.30 s/d selesai
Tempat : Ruang Sales
1. Bagaimana cara guru native dalam memberikan materi bahasa inggris di
English First?
J: Guru native pada EF memberikan materi sesuai dengan kurikulum yang
sudah ditetapkan pada rapat guru EF dalam pemberian materi terhadap
siswa dilakukan dengan memberikan materi dengan membuat suasana yang
menyenangkanPemberian materi terhadap siswa dilakukan dengan
memberikan materi dalam suasana yang aktif, kondusif dan menyenangkan,
2. Bagaimana fasilitas yang diberikan English First dalam memenuhi
kebutuhan siswa pada English First?
J: Fasilitas sangat penting bagi pembelajaran siswa, Oleh karena itu, bisa
dilihat dari beberapa fasilitas yang ada di EF dapat memenuhi kebutuhan
siswa dalam mengembangkan ketrampilan berbicara dan menghafalkan
materi bahasa inggris dengan baik dan benar. Fasilitas yang terdapat pada
english first terdapat i Lab dan Life Club.
3. Bagaimana bapak / ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif?
J: Kondusif atau suasana yang nyaman dapat mempermudah siswa dalam
menerima pembelajaran, dengan adanya kelas kecil yang nyaman di EF, di
tambah lagi dengan adanya fasilitas online iLAB yang sudah saya paparkan
di atas dan fasilitas seperti Life Club, fasilitas bagi siswa untuk
memudahkan menyerap ilmu yang diberikan. Fasilitas pada lembaga bahasa
EF (English First) terdiri dari iLab digunakan untuk memudahkan siswa
dalam belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
4. Apakah bapak / ibu menggunakan media / alat bantu dalam proses
pembelajaran?
J: Saya menggunakan Media / alat bantu dalam proses pembelajaran.
whiteboard, layar komputer dan audio speaker. Semua alat pada EF
berfungsi dengan baik dan masih dapat digunakan siswa dalam proses
belajar mengajar.
5. Bagaimana cara bapak / ibu berkomunikasi dengan siswa?
J: Salah satu program pada EF adalah dengan adanya kelas Life Club, yaitu
kelas yang bertujuan memberikan keterbukaan siswa dalam berkomunikasi.
Dan melakukan komunikasi kepada siswa sesuai dengan kegemaran siswa.
6. Apakah guru native memberikan kebebasan bagi siswa yang bertanya
mengenai materi bahasa inggris pada pelajaran di sekolah?
J: Mengenai materi pelajaran di sekolah maupun materi yang mereka belum
pahami saat les di EF. Dengan demikian, siswa dapat lebih cepat dan juga
membuat pengucapan bahasa inggris siswa lebih akurat. Materi pelajaran
sekolah yang tidak dimengerti siswa dijelaskan oleh guru native dengan
harapan siswa dapat berprestasi disekolah.
7. Bagaimana penentuan jadwal yang diterapkan EF?
J: Jadwal pada EF di lakukan sesuai dengan ketetapan EF dengan tujuan
menyesuaikan jadwal guru native, sehingga penetapan jadwal telah
ditetapkan sesuai dengan rapat guru.
8. Bagaimana sistem perekrutan guru native pada lembaga pendidikan
bahasa EF?
J: Perekrutan guru dilakukan dengan melakukan penyeleksian terhadap calon
guru EF dengan beberapa kriteria, yaitu memiliki wawasan yang luas,
berpengalaman yang cukup lama, memiliki penampilan yang menarik dan
mampu berkomunikasi aktif dalam bahasa inggris serta mampu memberikan
materi dengan baik bagi siswa. Dalam perekrutan guru kami mengadakan
training bagi guru sebelum menjadi guru di EF selama 3 bulan sebagai
penilaian.
9. Bagaimana sistem yang dilakukan EF dalam mengatasi siswa yang telat
mengikuti materi?
J: Siswa dapat mengikuti pengganti materi pada pertemuan selanjutnya di kelas
lain sesuai dengan levelnya.
10. Bagaimana sistem pembayaran yang diberikan EF (English First)?
J: Sistem pembayaran di EF bisa secara online ataupun manual sesuai dengan
kebutuhan para orang tua. Sistem pembayaran pada EF diharapkan
memberikan kemudahan bagi siswa dalam melakukan pembayaran.
Berita Hasil Wawancara Dengan Guru Di EF (English First)
Hari / Tanggal : 23 Desember 2013
Interviewe : Selvi Noviane
Waktu : Pukul 14.30 s/d selesai
Tempat : Ruang Sales
1. Bagaimana cara guru native dalam memberikan materi bahasa inggris di
English First?
J: Pemberian materi terhadap siswa dilakukan dengan memberikan materi
dalam suasana yang aktif, kondusif dan menyenangkan, karena dengan
strategi tersebut akan memudahkan siswa dalam menerima apa yang
disampaikan guru.
2. Bagaimana fasilitas yang diberikan English First dalam memenuhi
kebutuhan siswa pada English First?
J: Saya rasa fasilitas di EF cukup lengkap seperti adanya online iLAB. Siswa
dapat belajar bahasa inggris secara online tanpa batasan waktu, kapan saja,
di mana saja, bahkan dari rumah dan di luar jam les pun siswa dapat
menggunakan fasilitas iLAB ini. Oleh karena itu, bisa dilihat dari beberapa
fasilitas yang ada di EF dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam
mengembangkan ketrampilan berbicara dan menghafalkan materi bahasa
inggris dengan baik dan benar.
3. Bagaimana bapak / ibu dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif?
J: Suasana kelas dengan sendirinya akan kondusif dengan adanya kelas kecil
yang nyaman di EF, di tambah lagi dengan adanya fasilitas online iLAB
yang sudah saya paparkan di atas dan fasilitas seperti Life Club, Dimana
siswa berperan aktif dalam kegiatan seru yang ada didalamnya seperti klub
penggemar kopi, karyawisata, nonton bareng, klub olahraga dan pesta hari
raya yang juga menjadi bagian dari kurikulum les EF. Dengan adanya itu
semua, dapat menciptakan suasana belajar ang kondusif. Karena siswa di
sibukkan dengan berbagai macam kegiatan belajar yang ada.
4. Apakah bapak / ibu menggunakan media / alat bantu dalam proses
pembelajaran?
J: Saya menggunakan Media / alat bantu dalam proses pembelajaran. Dalam
hal ini di sesuaikan dengan kurikulum yang ditetapkan di EF yaitu berupa
text book full colour, whiteboard, layar komputer dan audio speaker.
5. Bagaimana cara bapak / ibu berkomunikasi dengan siswa?
J: Melalui pendekatan emosional. Dengan adanya fasilitas Life Club
mempermudah saya dalam mengetahui bakat dan minat siswa yang dapat
menumbuhkan kecintaan terhadap pembelajaran bahasa inggris.
6. Apakah guru native memberikan kebebasan bagi siswa yang bertanya
mengenai materi bahasa inggris pada pelajaran di sekolah?
J: Adanya guru native atau guru penutur asli bahasa sudah tentu siswa
diberikan kebebasan dan kesempatan dalam berpikir dan bertanya sesuai
dengan pemikiran mereka. Baik pertanyaan mengenai materi pelajaran di
sekolah maupun materi yang mereka belum pahami saat les di EF. Dengan
demikian, siswa dapat lebih cepat dan juga membuat pengucapan bahasa
inggris siswa lebih akurat.
7. Bagaimana penentuan jadwal yang diterapkan EF?
J: Jadwal pada lembaga kursus bahasa dibagi berdasarkan level siswa sebagai
berikut, yaitu: Small Star, Highflyer, Trailblazers, Frontrunner (Senin, rabu,
dan jum’at 3 pertemuan, selasa dan kamis 2 pertemuan, senin dan jum’at 2
pertemuan pada pukul 15.00 – 21.00. Sabtu 1 pertemuan pada pukul 10.00-
14.00). Hal ini telah disesuaikan dengan level-level belajar bahasa inggris
siswa di EF.
8. Bagaimana sistem perekrutan guru native pada lembaga pendidikan
bahasa EF?
J: Perekrutan Guru native pada EF sesuai dengan ketentuan lembaga
pendidikan bahasa EF yaitu guru sudah bersetifikasi dan mendapatkan gelar
sarjana S2 bahasa inggris.
9. Bagaimana sistem yang dilakukan EF dalam mengatasi siswa yang telat
mengikuti materi?
J: Bagi siswa yang telat mengikuti materi pada pertemuan sebelumnya siswa
dapat mengikuti pengganti materi pada pertemuan selanjutnya di kelas lain
sesuai dengan levelnya.
10. Bagaimana sistem pembayaran yang diberikan EF (English First)?
J: Sistem pembayaran di EF bisa secara online ataupun manual (membayar ke
staff administrasi di EF) sesuai dengan kebutuhan para orang tua. Hal ini
sudah pasti memudahkan para wali murid atau orang tua siswa dalam
kegiatan transaksional.
Nama : Ferry Ferdiansyah
NIM : 206018200195
Judul Skripsi : Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF English First Pamulang Barat)
Pembimbing : Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd
No Nama Rujukan / Sumber Halaman
Skripsi
Halaman
Refrensi
Paraf
Pembimbing
BAB I
1 Kushartanti, dkk, “Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik”, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2004, h. 3
2 3
2 Made Ayu Sumarmi, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan
Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012, h. 3
2 3
3 Kementerian Pendidikan Nasional, “Bahasa Inggris Umum (Competency-Based Curriculum
for General English)”, Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal Dan Informal dan
Direktorat Pembinaan Kursus Dan Kelembagaan, Jakarta, 2009, h. 1
3 1
4 Made Ayu Sumarmi, “Pengaruh E-Learning Dan Minat Belajar Terhadap Kemampuan
Membaca Bahasa Inggris”, Jurnal Pendidikan, Tabanan, 2012, h. 4
3 4
5 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h.
39.
4 39
6 Elisabeth Masaulina Matondang, “Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak Usia
Dini Melalui Gerak Dan Lagu”, Jurnal Pendidikan Penabur - No. 5 / th. IV / Desember, 2005 ,
h. 2.
4 2
7 http//www.englishfirst.co.id 6 -
8 http//www.englishfirst.co.id 7 -
9 Hasil Wawancara englishfirst Pamulang 7 -
No Nama Rujukan / Sumber Halaman
Skripsi
Halaman
Refrensi
Paraf
Pembimbing
BAB II
1 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h. 1. 11 1
2 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h.
10.
12 10
3 http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus 13 -
4 http://www.infokursus.net 13 -
5 http://www.infokursus.net 13 -
6 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h.
29.
17 29
7 Ahmad Izzan, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris”, Humaniora, Bandung, 2010, h. 30. 18 30
8 Tedjo, Narsoyo Reksoatmodjo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010, h. 3.
9 Hendri Guntur Tarigan, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009, h. 1. 28 1
10 Tedjo, Narsoyo Reksoatmodjo, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan”, Refika Aditama, Bandung, 2010, h. 7.
28 7
11 Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan
Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 125
29 125
12 Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan
Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 125
29 125
13 Departemen Pendidikan Nasional, “Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan SMA”, Badan
Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2006, h. 126
30 126
14 Hendri Guntur Tarigan, “Dasar – Dasar Kurikulum Bahasa”, Angkasa, Bandung, 2009, h. 2. 30 2
No Nama Rujukan / Sumber Halaman
Skripsi
Halaman
Refrensi
Paraf
Pembimbing
15 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka,
Jakarta, 2008, h. 1027.
31 1027
16 Slameto, “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, PT. Rineka Cipta, Jakarta,
2003, h. 180
31 180
17 Tidjan, 1976, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013, h. 71.
32 71
18 Dyimyati Mahmud, 1982, “Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar”, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
33 -
19 Dakir, 1971, Belajar Psikologi: Pengertian Minat Belajar, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, di akses 23 Oktober 2013.
34 -
20 Dewi, Suhartini, “Minat Siswa Terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran Sejarah Dan Beberapa
Faktor Yang Melatarbelakanginya”, Disertasi, PPS Universitas Pendidikan Indonesia, 2001,
h. 23.
34 23
21 Zakiah Daradjat, “Mencari Bakat Anak – Anak, Bulan Bintang”, Jakarta, 1982, h. 52 37 52
22 Deddy, Firdaus Yatyoga, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa
EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007, h. 32.
37 32
BAB III
1 Sugiyono, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta, 2008 h.
60.
38 60
2 Suharsimi, Arikunto, “Metodologi Penelitian”, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002, h. 32 38 32
3 Deddy, Firdaus Yatyoga, “Analisis Minat Masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa
EF English First”, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007, h. 32.
39 32
4 Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, h. 45 40 45
5 Malhotra, “Riset Pemasaran. (Pendekatan Terapan)”, Jakarta, PT.Indeks Kelompok
Gramedia, 2005, h. 325.
41 325
No Nama Rujukan / Sumber Halaman
Skripsi
Halaman
Refrensi
Paraf
Pembimbing
6 Suharsimi, Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 1998, h. 37
41 37
7 Mungin Eddy Wibowo, “Konseling Kelompok Perkembangan”, Semarang, UNNES Press,
2005, h. 45
41 45
8 Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2004, h. 37 41 37
9 Kartono, Kartini, ”Psikologi Umum”, Bandung, CV Mandar Maju. 1990, h. 53 41 53
10 Sugiyono, “Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung, Alfabeta, 2008, h.
240.
42 240
11 Istijanto, “Riset Sumber Daya Manusia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, h. 88 43 88
BAB IV
1 www.englishfirst.co.id 46 -
2 www.englishfirst.co.id 47 -
3 www.englishfirst.co.id 55 -
Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul Minat Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Bahasa (Studi Pada EF
English First Pamulang Barat), maka perlu pengujian daftar referensi untuk mengetahui sumber data yang diperoleh.
Jakarta, 31 Desember 2013
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd
NIP. 19650717 199403 1 005
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Nama Mahasiswa : Ferry Ferdiansyah
NIM : 206018200195
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan / Prodi : Manajemen Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang
lain.
Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur
dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan
serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 31 Desember 2013
(Ferry Ferdiansyah)
DOKUMENTASI PENELITIAN
Guru EF English First Pamulang Barat
Sarana dan Prasana EF English First Pamulang Barat
Design interior yang modern & fungsional.
Lounge untuk siswa di area lobi sekolah.
Ruang Kelas.
Siswa EF dalam sesi tutorial iLAB.
Internet corner gratis.
Agar setiap siswa dapat belajar secara terfokus, setiap ruangan kelas
di EF Pamulang dilengkapi dengan CCU dan kapasitas kelas juga dibatasi.
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru bahasa Inggris di EF Pamulang dipilih berdasarkan kepribadian dan
kemampuan mereka untuk memberikan perhatian yang
personal pada tiap murid.
Di EF, siswa diajarkan untuk aktif di kelas.
Aktivitas belajar siswa program Small Stars di dalam ruangan kelas
yang didesain khusus untuk mereka.