Mikroskop

14
Mikroskop Di Susun Oleh : •M. Asril K. •Rizky P.

Transcript of Mikroskop

Page 1: Mikroskop

Mikroskop

Di Susun Oleh :•M. Asril K.•Rizky P.

Page 2: Mikroskop

Pengertian

Mikroskop adalah alat untuk melihat benda-benda mikro. Mikroskop terdiri dari

dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif terletak dekat

benda dan lensa okuler bersifat sebagai lup terletak didekat mata. Umumnya fok lebih

besar daripada fob.

Benda diletakkan di ruang II lensa objektif (antara fob dan Pob). Bayangan

yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik dan diperbesar, oleh lensa

okuler bayangan ini akan dilihat sebagai benda nyata, dan akan diletakkan di ruang I lensa

okuler. Bayangan akhir yang dibuat oleh lensa okuler terletak didepan lensa okuler, maya

dan terbalik. Bayangan akhir yang dibuat oleh mikroskop adalah terbalik, maya dan

diperbesar.

Page 3: Mikroskop

FungsiFungsi mikroskop mirip dengan lup, yakni untuk melihat objek-

objek kecil. Akan tetapi, mikroskop dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena perbesaran yang dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup.

Pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di belakang lensa objektif dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler. Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati oleh mata, bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini dapat terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler.

Page 4: Mikroskop

Proses terbentuknya bayangan pada mikroskop, seperti yang diperlihatkan pada Gambar dibawah. Pada Gambar terlihat bahwa bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah mikroskop.

Page 5: Mikroskop

Bagian-bagian Mikroskop

Page 6: Mikroskop

• LENSA OKULERyaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk

membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

• LENSA OBJEKTIFlensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk

bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

• TABUNG MIKROSKOP (TUBUS)tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa

objektif dengan lensa okuler.

• MAKROMETER (PEMUTAR KASAR)makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara

cepat.

• MIKROMETER (PEMUTAR HALUS)pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara

lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

Page 7: Mikroskop

• REVOLVERrevolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara

memutarnya.

• REFLEKTORterdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.

Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

• DIAFRAGMAberfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

• KONDENSORkondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini

dapat putar dan di naik turunkan.

Page 8: Mikroskop

• MEJA MIKROSKOPberfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

• PENJEPIT KACApenjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar

tidak mudah bergeser.

• LENGAN MIKROSKOPberfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

• KAKI MIKROSKOPberfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

• SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT)untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Page 9: Mikroskop

Proses Pembentukan BayanganBenda OA diletakkan di ruang II (antara fob dan Rob) didepan

lensa objektif sejauh Sob, dengan menggunakan prinsip pembiasan pada lensa cembung (sinar istimewa), maka akan dihasilkan bayangan OB dibelakang lensa objektif, terbalik, diperbesar, nyata dan berjarak Sob’ dari lensa objektif.

Bayangan OB ini dianggap sebagai benda bagi lensa okuler, dan terletak di ruang I lensa okuler (antara fok dengan lensa) dan berjarak Sok. Oleh lensa okuler, bayangan ini akan dibiaskan didepan lensa okuler, tegak, diperbesar dan semu dan berjarak Sok’. Maka bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop secara keseluruhan adalah OC. Sehingga sifat OC terhadap OA adalah terbalik, diperbesar dan semu. Jadi pada mikroskop terjadi dua kali pembesaran.

Page 10: Mikroskop
Page 11: Mikroskop

Perbesaran Pada MikroskopPanjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa okuler

sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan

d = S’ob + Sok

dengan:d = panjang mikroskop,S‘ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif, danSok = jarak bayangan objektif ke lensa okuler.

Untuk mencari besar Sok, digunakan persamaan = -

Page 12: Mikroskop

Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut.

M = Mob × Mok

dengan:M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop,Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif, danMok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler.

Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa okuler memenuhiMok = Sn / fok

sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa objektif mirip dengan perbesaran sudut lup, yakni, untuk pengamatan tanpa akomodasi

Mob = S’ob / Sob

• dan untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimum• Mok = [Sn / fok] + 1• dengan fok = panjang fokus lensa okuler.

Page 13: Mikroskop

dan untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimumMok = [Sn / fok] + 1

Dengan : fok = panjang fokus lensa okuler.

menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan

s’ok = −snUntuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, bayangan dari lensa

obyektif harus jatuh dititik fokus focus okuler. Jadi panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah:

d = s’ob + fok

Keterangan:fok = titik fokus lensa okuler

Page 14: Mikroskop

Sifat bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa

cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan

sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi

benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah

lensa okuler.

Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama

seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada

mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar

benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop

cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A

yang terbalik dan diperbesar.