MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

10
MIKROBIOLOGI Pembiakan Organisme Oleh Meli Astuti NIM.12222068 Dosen Pengampu Awalul Patiqin,M.SI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

description

hhgffgfnnnnnnnjmb

Transcript of MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

Page 1: MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

MIKROBIOLOGI

Pembiakan Organisme

Oleh

Meli Astuti

NIM.12222068

Dosen Pengampu

Awalul Patiqin,M.SI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

RADEN FATAH PALEMBANG

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI BIOLOGI

2013

Page 2: MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Mikroorganisme adalah jasad renik atau makhluk mikroskopik yang rata-

rata berukuran beberapa micron atau lebih kecil dari itu (1 mikron = 0,001 mm)

Populasi mikroba di alam sangat kompleks dan besar. Beratus-ratus spesies

dari berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam tubuh kita,

termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Salah satu mikroba tersebut

adalah bakteri. Bakteri memiliki tiga macam bentuk yaitu kokus (bulat atau

bola), basil (batang), dan spiral (Fardiaz 1989).

Sifat bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.

Dikatakan menguntungkan karena bakteri dapat melakukan proses

pembusukan sampah agar tidak menumpuk, sebagai antibiotic, indicator

pencemaran, dan sebagainya. Sedangkan dikatakan merugikan karena bakteri

dapat menimbulkan penyakit untuk beberapa spesies. Walaupun begitu,

mikroba khususnya bakteri sengaja ditumbuhkan pada sebuah medium. Dalam

tinjauan mikrobiologi, istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan

bertambahnya komponen sel secara teratur dan irreversible (tidak dapat balik)

disertai bertambanya komponen sel dan pembelahan sel (kecuali untuk

beberapa mikrobia filament). Secara umum prtumbuhan mikrobia merupakan

hasil penggandaan sel (pembelahan, pertunasan), sehingga pertumbuhan

bakteri lebih sering dinyatakan sebagai reproduksi sel. Medium yang

digunakan adalah medium yang ketersediaan nutrientnya tercukupi seperti air,

karbon, energy, mineral, dan faktor tumbuh untuk pertumbuhan

mikroorganisme seperti bakteri. Suatu bakteri dikatakan pathogen jika bakteri

tersebut telah membentuk suatu koloni. Koloni didapatkan jika berada pada

lingkungan buatan, sedangka jika berada di alam konsentrasi bakteri pathogen

menjadi rendah dan suit untuk dideteksi. Oleh karena itu dilakukan analisis

mikrobiologi untuk mengidentifikasi bakteri pathogen, misalnya uji

mikrobiologi air (Fardiaz 1989).

Page 3: MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

Dalam melakukan diagnosa mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan

baik alat maupun medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan

bebas dari mikroba baik bentuk vegetative maupun spora. Untuk itu sebagai

pemula dalam mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi,

pembuatan media serta teknik penanaman . Pembiakan mikroba dalam

labolatorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan

pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara dibutuhkan oleh

mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energy, zat hara

sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, phosfat, oksigen, hidrogrn serta unsur-

unsur sekelumit (trace element)

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum kali ini:

1. Mengetahui cara pembuatan media dan membedakan berbagai media

pertumbuhan mikroba.

2. Mengetahui cara dan macam-macam sterilisasi.

Page 4: MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Medium Pertumbuhan Mikroba

Medium adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba

memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energy, bahan pembangun

sel, dan sintesis protplasma serta bagian-bagian sel lainnya (Singleton, dkk,

2001) .

Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologis tertentu, sehingga memerlukan

nutrisi tertentu pula. Susunan kimia sel mikroba relative tetap, baik unsur

kimia maupun senyawa yang terkandung di dalam sel. Penyusun utama sel

adalah C, H, O, N, dan P, yamg jumlahnya sekitar 95% dari berat kering sel,

sedangkan sisanya tersusun dari unsur-unsur lain yaitu air 80-90% dan

bagian-bagian lain 10-20% terdiri dari protoplasma, dinding sel, lipida untuk

cadangan makanan, polisakarida, polifosfat, dan senyawa lain (Singleton,

dkk, 2001) .

Campuran bahan-bahan (nutrient) yang digunakan untuk menumbuhkan,

mengisolasi, menguji sifat-sifat fisiologis dan menghitung jumlah mikrobia

tersebut. Media yang digunakan untuk menumbuhkan mikrobia dibagi atas 2

golongan berdasarkan komposisi bahan penyusunnya yaitu: (Singleton, dkk,

2001).

1.    Media sintesis; media yang tersusun atas senyawa yang diketahui

komposisi kimianya secara tepat. Media tersebut berisi garam anorganik

misalnya asam-asam amino, asam lemak, alkihol, karbohidrat atau

senyawa organik serta vitamin-vitamin.

2.   Media non-sintetik; adalah media yang tidak di ketahui komposisi

kimiawinya secara pasti. Beberapa dari komposisi yang ditambahkan

misalnya ekstrak beef, ekstrak yeast, peptone, darah, serum, dan kasein

hidrolisat. Contoh media nonsintetik NA, NB, PDA.

Page 5: MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

Berdasarkan sifat media dibagi menjadi : (Singleton, dkk, 2001)

1.  Media umum; media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan

menstimulasi pertumbuhan mikrobia secara umum. Contoh Nutrien Agar

(NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar

(PDA) untuk menstimulir pertumbuhan fungi.

2.   Media diperkaya (enrichment media), media yang ditambahkan bahan-

bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikrobia yang jumlahnya

sedikit dalam suatu campuran berbagai mikrobia contoh Chocolate media

dan Yeast-Extract-potassium Nitrate Agar.

3.    Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan

tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikrobia yang tidak

diinginkan yang ada dalam suatu specimen. Inhibitor yang digunakan

berupa antibiotic, garam dan bahan-bahan kimia lainnya.

4.    Media diferensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan

kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikrobia yang tumbuh

memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan

dengan jenis lainnya.

Ada tiga jenis media pengembangbiakan berdasarkan konsentrasinya antara

lain: (Singleton, dkk, 2001)

a)    Media padat, yaitu media berbentuk padat yang mengandung agar 1-

1,5% misalnya nutrient agar

b)   Media cair yaitu media yang berbentuk cair yang tidak mengandung agar,

misalnya nutrient broth

c)    Media semi padat, yaitu media yang berbentuk padat pada suhu dingin,

dan berbentuk cair bila suhu panas, misalnya media SIM (media yang

digunakan untuk uji produksi sulfur, indiol, motilitas.

2.2 Fungsi-fungsi medium adalah sebagai berikut :

1. Media basal dapat mendukung pertumbuhan berbagai jenis spesies tanpa

syarat nutrisi

Page 6: MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

2.    Media penghambat merupakan medium yang memuat unsur pokok

tertentu yang menghambat pertumbuhan dari jenis mikroorganisme

tertentu.

3. Medium pemeliharaan digunakan untuk pertumbuhan awal dan

penyimpanan selanjutnya, mempersiapkan kultur organisme yang

disimpan baik pada suhu ruang atau suhu dingin (Singleton, dkk, 2001)

2.3   Inokulasi Mikroba

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan

memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan

tingkat ketelitian yang sangattinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri

(inokulasi) terlebih dahulu diusakan agarsemua alat yang ada dalam

hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agarmenghindari

terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni

mikroorganisme yaitu :

1.   Metode Gores

Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan

waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan

latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang

terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam

cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis

goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh

menjadi koloni.

Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk

lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis.

Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing

laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan sebanyak

mungkin pada lempeng medium pembiakan (Winarni, 1997) .

2.  Metode tebar

Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam

cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok

Page 7: MIKROBIOLOGI. pembiakan organisme

dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama

dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat

menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa

pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah (Winarni, 1997) .

3.  Metode Tuang

Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar

melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme

sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung

(Winarni, 1997).

4. Metode Tusuk

Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan

ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian

dimasukkan ke dalam media (Winarni, 1997).