Metolit Sugiyono Bab III

download Metolit Sugiyono Bab III

of 28

Transcript of Metolit Sugiyono Bab III

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    1/28

    55

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

    Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian

    dari mulai operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

    pengumpulan data dan diakhiri dengan merancang analisis data dan

    pengujian hipotesis.

    Menurut Sugiyono (2007:5) Metode Penelitian Bisnis adalah:

    Cara ilmiah untuk mendapatkan data valid dengan tujuan dapat

    ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

    tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

    memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam

    bisnis.

    Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

    deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono (2007:206) metode deskriptif

    adalah:

    Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk

    menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

    menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

    tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum ataugeneralisasi.

    Sedangkan menurut Mashuri (2008:45) pengertian metode

    verifikatif adalah sebagai berikut:

    Metode verifikatif adalah memeriksa benar atau tidaknya apabila

    dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikanyang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah

    yang serupa dengan kehidupan.

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    2/28

    56

    Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa metode

    analisis deskriptif merupakan metode penelitian untuk membuat gambaran

    mengenai situasi atau kejadian yang ada, sehingga metode ini harus

    diadakan akumulasi data. Sedangkan metode verifikatif bertujuan untuk

    mengetahui kejelasan hubungan suatu variabel (menguji hipotesis) dengn

    menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk

    menguji pengaruh variabel X terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti

    menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau

    ditolak.

    3.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel Penelitian

    3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya

    Menurut Sugiyono (2007:59) pengertian variabel penelitian adalah

    sebagaai berikut:

    Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang,

    obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

    kesimpulannya.

    Sesuai dengan judul sekripsi ini yaitu Pengaruh tingkat suku

    bunga SBI dan tingkat inflasi terhadap harga saham.Maka definisi dari

    setiap variabel dan pengukurannya adalah sebagai berikut:

    1. Variabel Bebas atau I ndependent Var iable (X)

    Menurut Sugiyono (2007:59) mendefinisikan variabel bebas adalah

    sebagai berikut:

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    3/28

    57

    Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

    yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

    dependen(terikat).

    Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu suku bunga

    (SBI) dan Inflasi:

    a. Suku Bunga SBI (X1)

    Menurut Samuelson yang telah dialih bahasakan oleh Gresta

    (2004:190) dalam Karlina (2009) menjelaskan sebagai berikut:

    Suku bunga adalah jumlah bunga yang harus dibayarkan per unit

    waktu yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang

    dipinjamkan.

    Menurut Robin Wiguna dan Anastasia Sri Mendari (2008)

    mendefinisikan sebagai berikut:

    SBI adalah suatu nilai (dalam bentuk persentase) yang digunakan

    untuk menandakan sertifikat bank indonesia yang diterbitkan oleh

    bank sentral sebagai salah satu surat berharga, dimana nilai

    tersebut merupakan balas jasa atas investasi dalam sertifikat bank

    indonesia tersebut.

    Skala pengukuran suku bunga SBI menggunakan persen. Suku

    bunga SBI dapat dihitung dengan merata-ratakan tingkat bunga SBI setiap

    3 bulan dari tahun 2006-2011.

    b. Inflasi (X2)

    Menurut Irham fahmi dan Yovi Lavianti (2009:21) menjelaskan

    sebagai berikut:

    Inflasi adalah kenaikan harga secara terus menerus. Kenaikan

    harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    4/28

    58

    kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan

    harga) pada barang lainnya.

    Skala pengukuran inflasi menggunakan persentase. Inflasi dapat

    dihitung dengan merata-ratakan perubahan harga indek konsumen selama

    3 bulan dari tahun 2006-2011.

    2. Variabel Terikat atau Dependent Variable(Y)

    Menurut Sugiyono (2007:59) mendefinisikan sebagai berikut:

    Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

    menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

    Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah harga

    saham.

    Menurut Panji Anoraga (2001) dalam Dona (2009) mendefinisikan

    sebagai berikut:

    Harga saham sebagai harga jual saham sebagai konsekuensi dari

    posisi tawar antara penjual dan pembeli saham, sehingga nilai

    pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham.

    3.2.2 Operasional Variabel

    Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel

    penelitian ke dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu,

    tujuannya adalah untuk memudahkan pengertian dan menghindari

    perbedaan presepsi dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, berikut adalah

    operasionalisasi variabel dari penelitian ini:

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    5/28

    59

    Tabel 3.1

    Operasionalisasi Variabel

    No Variabel Dimensi Indikator Skala

    1. Suku Bunga

    (SBI)

    (X1)

    Suatu nilai (dalam

    bentuk persentase)

    yang digunakan

    untuk menandakan

    sertifikat bank

    indonesia yang

    diterbitkan oleh

    bank sentral sebagai

    salah satu suratberharga, dimana

    nilai tersebut

    merupakan balas

    jasa atas investasi

    dalam SBI tersebut.

    (Robin Wiguna dan

    Anastasia Sri

    Mendari

    (2008:132))

    Menggunakan

    suku bunga

    acuan BI rate

    (Bank

    Indonesia)

    selama 3

    bulan. (Robin

    Wiguna dan

    Anastasia SriMendari

    (2008:132))

    Rasio

    2. Inflasi(X2) Inflasi adalahkenaikan harga

    secara terus

    menerus.(Irham

    fahmi dan Yovi

    Lavianti (2009:21))

    Menggunakanharga index

    Konsumen.

    (Iswadi dan

    Yunina

    (2006))

    Rasio

    3. Harga Saham

    (Y)

    Harga saham

    sebagai harga jual

    saham sebagaikonsekuensi dari

    posisi tawar antara

    penjual dan pembeli

    saham sehingga

    nilai pasar

    menunjukan

    fluktuasi dari harga

    saham.(Panji

    Anoraga dalam

    Dona (2009)

    Menggunakan

    harga saham

    penutup(closing Price)

    periode

    triwulan.

    Robin Wiguna

    dan Anastasia

    Sri

    Mendari(2008:

    132)

    Rasio

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    6/28

    60

    3.3 Populasi dan Sampel

    3.3.1 Populasi Penelitian

    Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan

    dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan

    data sesuai yang diharapkan.

    Menurut Sugiyono (2007:115) mendefinisikan populasi sebagai

    berikut:

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

    objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian untuk

    ditarik kesimpulannya.

    Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2011. Berdasarkan

    pengamatan penulis yang didapat dari pojok BEI terdapat 11 perusahaan

    yang terdaftar di BEI sampai tahun 2011 yang menjadi populasi.

    3.3.2 Sampel Penelitian

    Pengertian sampel menurut Sugiyono (2007:116) adalah:

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut.

    Berdasarkan populasi penelitian diatas, maka yang menjadi sampel

    pada penelitian ini adalah Perusahaan Asuransi yang terdaftar di BEI pada

    periode triwulan tahun 2006-2011 adalah 7 perusahaan asuransi yang

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    7/28

    61

    terdaftar di BEI selama periode triwulan pengamatan yaitu tahun 2006-

    2011.

    Adapun perusahaan asuransi yang menjadi sampel pada penenlitian

    ini dapat dilihat pada table 3.2.

    Tabel 3.2

    Sampel Penelitian

    No. Perusahaan Kode

    1. Asuransi Bina Dana Arta Tbk ABDA2. Asuransi Dayin Mitra ASDM

    3. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk AHAP

    4. Asuransi Multi Artha Guna Tbk AMAG

    5. Lippo General Insurance Tbk LPGI

    6. Panin Insurance Tbk PNIN

    7. Panin Life / Financial Tbk PNLF

    3.3 Teknik Sampling

    Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.

    Untuk dapat menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,

    terdapat berbagai tekniksampling yang digunakan.

    Menurut Sugiyono (2007:117) teknik sampling pada dasarnya

    dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan non

    probability sampling.

    Probability sampling adalah teknik pengambilan samepl yang

    memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

    untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simpel random

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    8/28

    62

    sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate

    stratified random sampling, cluster sampling.

    Non probability samplingadalah teknik pengambilan sampel yang

    tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau

    anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini

    meliputi,sampel sistematis, sampling kuota, sampling insidental, sampling

    purposive, sampling jenuh, snoeball sampling.

    Dalam penelitian teknik pengambilan sampel yang digunakan

    adalah nonprobability - purposive sampling.

    Menurut Sugiyono (2007:122) pengertian dari purposive sampling

    sebagai berikut:

    Purposive sampling adalah teknik penentu sampel dengan

    pertimbangan tertentu.

    Pemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan

    tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria

    yang ditentukan. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari

    timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya

    akan berpengaruh terhadap hasil analisis.

    Untuk sampel penelitian yang diambil adalah berdasarkan kriteria-

    kriteria berikut:

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    9/28

    63

    Tabel 3.3

    Kriteria Sampel

    Kriteria Jumlah

    1. Perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI 11

    2.

    Perusahaan asuransi yang mempunyai data (harga

    saham) yang lengkat pada periode triwulan dari tahun

    2006-2011

    7

    3. Sampel Final 7

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder.

    Menurut Sugiyono (2008:129) mendefinisikan data sekunder sebagai

    berikut:

    Data sekunder adalah data yang telah tersedia sebelumnya, data

    skunder diperoleh dari pihak-pihk lain yaitu buku, artikel, serta

    jurnal.

    Teknik pengumpulan data yang dapat mendukung pelaksanaan

    penelitian ini yaitu dengan studi kepustakaan dan riset internet.

    1. Studi Kepustakaan

    Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai

    informasi sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan

    acuan untuk mengolah data dengan cara membaca, mempelajari,

    menelaah, dan mengkaji literature-literatur berupa buku-buku, jurnal,

    maupun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah

    yang diteliti.

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    10/28

    64

    2.

    Riset Internet (Online Research)

    Pengumpulan data berasal dari situs-situs terkait untuk

    memperoleh tambahan literarur, yaitu dari www.bi.go.id, www.

    idx.co.id, jurnal, dan data lainnya.

    3.5 Model Penelitian

    Model penelitian adalah abstraksi dari fenomena-fenomena yang

    sedang diteliti. Model penelitian yang sesuai judul penelitian ini, dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 3.1

    Model Penelitian

    Suku Bunga (SBI)

    (X1)

    Inflasi

    (X2)

    Harga Saham

    (Y)

    http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/
  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    11/28

    65

    Bila dijabarkan secara matematis, maka hubungan variabel diatas adalah :

    Y= f(X1,X2)

    Dimana :

    Y = Harga Saham

    f = Fungsi

    X1 = Suku Bunga (SBI)

    X2 = Inflasi

    3.6 Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

    3.6.1 Analisis Data

    Menurut Sugiyono (2007:206) definisi analisi data sebagai berikut:

    Analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel

    dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan

    seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

    melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

    melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

    diajukan.

    Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Analisis Deskriptif

    Menurut Sugiyono (2007:206) mendefinisikan Statistik deskriptif

    sebnagai berikut:

    Statistik deskriptif adalah dapat digunakan untuk menganalisa

    data dengan cara mendeskripsikan atau menggambakan data yang

    telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

    kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    12/28

    66

    Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk

    membahas data kuantitatif. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan

    mengenai bagaimana pengaruh tingkat suku bunga (SBI) dan tingkat

    inflasi terhadap harga saham.

    Dalam analisis ini dilakukan pembahasan dengan rumusan sebagai berikut:

    a. Harga Saham

    Harga saham dihitungan dengan cara merata-ratakan harga saham

    harian selama 3 bulan dibagi dengan jumlah hari, periode triwulan

    tahun 2006-2011.

    b. Tingkat Suku Bunga SBI

    Tingkat suku bunga SBI digunakan dalam penelitian adalah persentase

    tingkat suku bunga SBI periode triwulan tahun 2006-2011.

    c.

    Tingkat Inflasi

    Tingkat inflasi yang digunakan dalam penelitian adalah presentase

    tingkat inflasi periode triwulan tahun 2006-2011.

    2. Analisis Verifikatif

    Analisis verifikatif merupakan analisis model dan pembuktian

    yang berguna untuk mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan.

    Dalam penelitian ini analisis verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil

    penelitian yang berkaitan dengan tingkat suku bunga SBI dan tingkat

    inflasi terhadap harga saham.

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    13/28

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    14/28

    68

    Berikut uraian dari uji asumsi klasik sebagai berikut:

    1)

    Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

    model regresi, variabel dependendan variabel independenatau keduanya

    mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik

    adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

    Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam

    penelitian ini adalah dengan uji histogram, uni normal P-Plot, uji Chi

    Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Uji

    normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov

    Smirnov.

    2)

    Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

    regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent (bebas).

    Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara

    variabel independent (bebas). Salah satu untuk mengetahui ada tidaknya

    gejala multikolinieritas dapa dilakukan dengan melihat nilai Tolerancedan

    Variance Inflation Factor (VIF). Cara melihat mendeteksi terjadinya

    multikolinieritas diantaranya dengan melihat nilai dari (1) nilai tolerance

    dan lawannya (2) variance inflation facor(VIF). Nilai cut-off yang umum

    dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah tolerance >

    0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10.

    VIF =

    1

    Tolerance

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    15/28

    69

    Cara mengatasi jika terjadi multikolinearitas, bisa dilakukan

    langkah sebagai berikut:

    a. Mengeluarkan salah satu variabel. Misalkan variabel independent

    (bebas) A dan B saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih

    variabel A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.

    b.

    Menggunakan metode lanjutnya seperti regresi Bayesian atau regresi

    Ridge.

    3)

    Uji Autokorelasi

    Salah satu asumsi model regresi linear adalah tidak terdapat

    autokorelasi. Autokorelasi adalah korelasi antara nilai observasi yang

    berurutan dari variabel bebas. Autokorelasi terjadi karena disebabkan oleh

    beberapa hal, yaitu:

    Inertia, yaitu adanya momentum yang masuk ke dalam variabel-

    variabel bebas yang terus-menerus sehingga akan terjadi dan

    mempengaruhi nilai-nilai variabel-variabel bebasnya.

    Terjadinya penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel-

    variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model.

    Bentuk fungsi yang salah.

    Adanya lags (tenggang waktu)

    Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat.

    Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi

    digunakan uji statistik Durbin-Watson dengan rumus sebagai berikut :

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    16/28

    70

    2

    2

    1

    t

    tt

    e

    eeDW

    keterangan :

    te

    = residual (selisih antara y observasi dengan y prediksi )

    1tt

    ee = residual satu periode sebelumnya.

    Setelah nilai d atau DW didapat, kemudian nilai d tersebut

    dibandingkan dengan nilai nilai kritis dari dLdan dUdari tabel statistik

    Durbin-Watson. Secara umum, kriteria yang digunakan adalah:

    Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi positif

    Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif

    Jika dU < d < 4dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau

    negatif

    Jika dL d dU atau 4 dU d 4 dL, pengujian tidak

    meyakinkan

    Apabila terdapat autokorelasi cara menanggulangi masalahnya

    yaitu dengan cara mentransformasikan data atau bisa juga dengan

    mengubah model regresi ke dalam bentuk persamaan beda umum

    (generalized difference equation). Selain itu juga dapat dilakukan dengan

    memasukkan variabel lag dari variabel terikatnya menjadi salah satu

    variabel bebas, sehingga data observasi menjaadi berkurang 1.

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    17/28

    71

    4) Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

    sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu

    pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu

    pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut

    homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas.

    Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

    Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut:

    a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada

    membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

    melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi

    heteroskedastisitas.

    b. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

    bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak tejadi

    heteroskedastisitas.

    2. Analisis Regresi Linier Sederhana

    Analisi regresi linier sederhana digunakan untuk mendapatkan

    hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel teriket

    dan varibel bebas. Menurut Sugiyono (2007:270) mengemukakan bahwa

    analisis regresi digunakan oleh peneliti bila ingin mengetahui bagaimana

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    18/28

    72

    variabel dependen atau kriteria dapat diprediksikan melalui variabel

    independenatau prediktor secara individual. Dampak dari analisis regresi

    ini dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya

    variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan

    keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan variabel

    independent/dan sebaliknya. Bentuk umum regresi linier sederhana adalah:

    Y = a + bX

    Keterangan:

    Y = Subjek nilai dalam variabel terikat yang diprediksikan

    a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

    b = Angka arah koefisien regresi

    X = Subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.

    3. Analisis Regresi Liner Berganda

    Menurut Sugiyono (2007:277) mengemukakan regresi ganda

    sebagai berikut:

    Analisi regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

    meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen

    (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor

    predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi

    ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.

    Rumus dari regresi ganda:

    Y = b0+ b1X1+ b2X2+

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    19/28

    73

    Dimana:

    Y = Harga saham

    X1 = Suku bunga Bank Indonesia

    X2 = Inflasi

    b0 = konstanta

    bi = koefisien regressi variabel Xi

    = Pengaruh faktor lain

    4. Analisis Korelasi

    Analisis korelasi merupakan akan yang menunjukan arah dan

    kuatnya hubungan antara dua vriabel atau lebih. Arahnya dinyatakan

    dalam bentuk hubungan positif atau negative, sedangkan kuat atau

    lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Untuk

    mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

    variabel-variabel independen yaitu tingkat suku bunga (SBI) dan tingkat

    inflasi secara parsial dengan variabel dependen yaitu harga saham, maka

    dalam penelitian ini penulis akan menggunakan analisis korelasi pearson

    product moment, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan skala

    rasio. Menurut Sugiyono (2007:256) rumus korelsi adalah sebagai berikut:

    R y.x1x2 = r2

    yx1 + r2

    yx22r yx1 r yx2 r x1x2

    1r2

    x1x2

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    20/28

    74

    Dimana:

    Ry.x1x2 = Korelasi antara variabel x1 dengan x2 secara

    bersama-sama dengan variabel Y

    ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

    ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

    rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

    Korelasi product moment digunakan sekaligus untuk menghitung

    persamaan regresi adalah sebagai berikut:

    n -

    2 ( )2 2( )2

    Keterangan:

    r = Koefisien korelasipearson

    x = Suku bunga (SBI), Inflasi

    y = Harga saham

    n = Banyaknya sampel yang diteliti

    Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara variabel

    independen (x) dan variabel dependen (y). Nilai koefisien korelasi harus

    terdapat dalam batas-batas -1 hingga +1 (-1 < r + 1), yang menghasilkan

    beberapa kemungkinan yaitu :

    a.

    Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif antara variabel-

    variabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan penurunan nilai-

    nilai X akan diikuti dengan kenaikan dan penurunan Y. Jika r = +1

    rxy =

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    21/28

    75

    atau mendekati 1, maka menunjukan adanya pengaruh positif dan

    korelasi antara variabel-variabel yang diuji sangat kuat.

    b.

    Tanda negatif menunjukan adanya korelasi negatif antara variabel-

    variabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan

    diikuti dengan penurunan nilai Y dan sebaliknya. Jika r = -1 atau

    mendekati -1, maka menunjukan adanya pengaruh negative dan

    korelasi antara variabel-variabel yang diuji lemah.

    c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka menunjukan korelasi yang lemah

    atau tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-variabel yang

    diteliti atau diuji.

    5. Analisi Korelasi Ganda ( Multiple Correlation)

    Menurut Ridwan (2006:127) analisis korelasi ganda berfungsi untuk

    mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau bebas

    (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikatnya

    (Y). Adapun rumus korelasi ganda untuk dua variabel independen sebagai

    berikut:

    Ryx1x2x3x4 =

    Besar kecilnya koefisien korelasi antara variabel bebas dan

    variabel terikat dapat diinterpretasikan melalui tabel berikut ini:

    b1 YX1 + b2 YX2 + b3 YX3 + b4 YX4

    Y2

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    22/28

    76

    Tabel 3.5

    Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien

    Korelasi

    (Sugiyono,2010:250)

    Tanda (+) dan (-) yang terdapat dalam koefisien korelasi

    menunjukan adanya arah hubungan antara variabel tersebut. Tanda (-)

    menunjukan hubungan yang berlawanan arah, yang artinya jika satu

    variabel naik, maka yang lainnya turun. Sedangkan tanda (+) menunjukan

    hubungan yang searah, yang artinya jika suatu variabel naik, maka yang

    lainnya naik.

    6. Uji T dan Uji F

    a. Uji T

    Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap

    variabel terikat digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t),

    yaitu dengan membandingkan ttabel, yang dirumuskan sebagai berikut:

    t = r x n k -1

    1 (rx)2

    Parameter Kategori

    0,00-0,199

    0,20-0,399

    0,40-0,599

    0,60-0,799

    0,80-1,00

    Sangat rendah

    Rendah

    Cukup Kuat

    Kuat

    Sangat Kuat

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    23/28

    77

    Masing masing t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan

    dengan ttabelyang diperoleh dengan menggunakan taraf signifikan 0,05.

    Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel

    independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.

    Pengambilan keputusan dilakukan sebagai berikut:

    a.

    Menentukan tingkat signifikan sebesar 5%

    b.

    Menentukan kriteria atau penolakan H0

    1. Pengaruh Positif

    H0ditolak jika nilai thitung < ttabel dan probabilitas sig < 0,05.

    H0diterima jika nilai thitung ttabel dan probabilitas sig 0,05.

    2. Pengaruh Negatif

    H0 ditolak jika nilai thitung < ttabeldan probabilitas sig < 0,05.

    H0diterima jika nilai thitung ttabel dan probabilitas sig 0,05.

    b. Uji F

    Uji F digunakan untuk dapat mengetahui hubungan dan

    pengaruhnya antara varaiabel bebas dan variabel terikat secara keseluruan

    atau secara simultan.

    Rumus pengujian adalah:

    F =

    Dimana:

    n k 1

    k

    R

    1 -R

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    24/28

    78

    R =Koefisien determinasi

    n = Ukuran sampel

    k =Banyaknya variabel bebas

    Nilai F dari hasil pertimbangan di atas kemudian diperbandingkan

    dengan Ftabel atau F yang diperolehdengan menggunakan tingkat risiko 5%

    dan Degree of freedom / df1 = k-1 dan df2 = n-k, dimana kemudian

    kriteria yang digunakan adalah

    H0ditolak jika nilaiFhitung > Ftabel

    H0diterima jika nilaiFhitungFtabel

    Jika terjadi penerimaan H0, maka dapat diartikan sebagai tidak

    signifikannya model regresi multipel yang diperoleh sehingga

    mengakibatkan tidak signifikannya pula pengaruh dari variabel-variabel

    bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.

    7. Koefisien Determinasi

    Analisis Koefisien Determinasi (Kd) digunakan untuk melihat

    sebarapa besarnya kontribusi pengaruhnya variabel Suku Bunga SBI (X1),

    Inflasi (X2) terhadap variabel dependen, yaitu harga saham (Y) yang

    dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien korelasi determinasi (r2)

    terletak diantara 0 dan 1 atau antara 0% sampai dengan 100%. Sebaliknya

    jika r2 = 0, model tadi tidak menjelaskan sedikit pun pengaruh variasi

    variabel X1 dan X2 terhadap variasi variabel Y. Kecocokan model

    dikatakan lebih baik jika r2 semakin dekat dengan 1. Jadi untuk batas

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    25/28

    79

    koefisien determinasi adalah 0 r2 1. Dapat dihitung dengan dasar

    mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (r), dengan rumus sebagai berikut:

    Kd = r2 x 100%

    Dimana :

    Kd = Koefisien determinasi

    r = Koefisien Korelasi

    3.6.3 Rancangan Pengujian Hipotesis

    Rancangan uji hipotesis ini akan dimulai dengan penetapan

    hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H), uji hipotesis (penetapan

    tingkat signifikansi), penetapan kriteria penerimaan dan penolakan

    hipotesis, dan penarikan kesimpulan.

    3.6.3.1 Penetapan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H

    Hipotesis nol (H0) merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa

    variabel-variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

    variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (H) merupakan

    hipotesis yang menyatakan bahwa variabel-variabel independen

    berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

    Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan

    berpengaruh atau tidaknya variabel-variabel independen yaitu Suku Bunga

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    26/28

    80

    (SBI) dan Inflasi terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham.

    Hipotesis yang dibentuk dari variabel-variabel tersebut adalah:

    Hipotesis I

    H01: (1 = 0) Suku Bunga (SBI) tidak berpengaruh secara

    signifikan terhadap harga saham.

    H1: (1 0) Suku Bunga (SBI) berpengaruh secara signifikan

    terhadap harga saham.

    Hipotesis II

    H02: (2 = 0) Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

    harga saham.

    H2: (2 0) Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap harga

    saham.

    Hipotesi III

    H03: (3 = 0) Suku Bunga dan inflasi tidak berpengaruh secara

    signifikan terhadap harga saham.

    H3: (3 0) Suku Bunga dan inflasi berpengaruh secara

    signifikan terhadap harga saham.

    3.6.3.2 Penetapan Tingkat Signifikan

    Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    sebesar 95% ( = 0,05), karena dinilai cukup ketat untuk mewakili

    hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukan hubungan

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    27/28

    81

    bahwa korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen

    cukup nyata. Tingkat signifikan 0,05, artinya kemungkinan besar dari hasil

    penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau korelasi

    kesalahan adalah 5%.

    3.6.3.3 Penarikan Kesimpulan

    Dari hipotesis-hipotesis yang kita dapatkan, kita dapat menarik

    kesimpulan apakah variabel-variabel bebas secara simultan memiliki

    pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel-variabel terikat

    secara parsial. Dalam hal ini ditunjukan dengan penolakan (H0) atau

    penerimaan alternatif (H)

  • 8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III

    28/28

    82