Metolit Sugiyono Bab III
Transcript of Metolit Sugiyono Bab III
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
1/28
55
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan
Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian
dari mulai operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data dan diakhiri dengan merancang analisis data dan
pengujian hipotesis.
Menurut Sugiyono (2007:5) Metode Penelitian Bisnis adalah:
Cara ilmiah untuk mendapatkan data valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam
bisnis.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono (2007:206) metode deskriptif
adalah:
Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum ataugeneralisasi.
Sedangkan menurut Mashuri (2008:45) pengertian metode
verifikatif adalah sebagai berikut:
Metode verifikatif adalah memeriksa benar atau tidaknya apabila
dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikanyang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah
yang serupa dengan kehidupan.
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
2/28
56
Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa metode
analisis deskriptif merupakan metode penelitian untuk membuat gambaran
mengenai situasi atau kejadian yang ada, sehingga metode ini harus
diadakan akumulasi data. Sedangkan metode verifikatif bertujuan untuk
mengetahui kejelasan hubungan suatu variabel (menguji hipotesis) dengn
menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk
menguji pengaruh variabel X terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti
menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau
ditolak.
3.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel Penelitian
3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya
Menurut Sugiyono (2007:59) pengertian variabel penelitian adalah
sebagaai berikut:
Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
Sesuai dengan judul sekripsi ini yaitu Pengaruh tingkat suku
bunga SBI dan tingkat inflasi terhadap harga saham.Maka definisi dari
setiap variabel dan pengukurannya adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas atau I ndependent Var iable (X)
Menurut Sugiyono (2007:59) mendefinisikan variabel bebas adalah
sebagai berikut:
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
3/28
57
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen(terikat).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu suku bunga
(SBI) dan Inflasi:
a. Suku Bunga SBI (X1)
Menurut Samuelson yang telah dialih bahasakan oleh Gresta
(2004:190) dalam Karlina (2009) menjelaskan sebagai berikut:
Suku bunga adalah jumlah bunga yang harus dibayarkan per unit
waktu yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang
dipinjamkan.
Menurut Robin Wiguna dan Anastasia Sri Mendari (2008)
mendefinisikan sebagai berikut:
SBI adalah suatu nilai (dalam bentuk persentase) yang digunakan
untuk menandakan sertifikat bank indonesia yang diterbitkan oleh
bank sentral sebagai salah satu surat berharga, dimana nilai
tersebut merupakan balas jasa atas investasi dalam sertifikat bank
indonesia tersebut.
Skala pengukuran suku bunga SBI menggunakan persen. Suku
bunga SBI dapat dihitung dengan merata-ratakan tingkat bunga SBI setiap
3 bulan dari tahun 2006-2011.
b. Inflasi (X2)
Menurut Irham fahmi dan Yovi Lavianti (2009:21) menjelaskan
sebagai berikut:
Inflasi adalah kenaikan harga secara terus menerus. Kenaikan
harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
4/28
58
kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan
harga) pada barang lainnya.
Skala pengukuran inflasi menggunakan persentase. Inflasi dapat
dihitung dengan merata-ratakan perubahan harga indek konsumen selama
3 bulan dari tahun 2006-2011.
2. Variabel Terikat atau Dependent Variable(Y)
Menurut Sugiyono (2007:59) mendefinisikan sebagai berikut:
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah harga
saham.
Menurut Panji Anoraga (2001) dalam Dona (2009) mendefinisikan
sebagai berikut:
Harga saham sebagai harga jual saham sebagai konsekuensi dari
posisi tawar antara penjual dan pembeli saham, sehingga nilai
pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham.
3.2.2 Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel
penelitian ke dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu,
tujuannya adalah untuk memudahkan pengertian dan menghindari
perbedaan presepsi dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, berikut adalah
operasionalisasi variabel dari penelitian ini:
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
5/28
59
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1. Suku Bunga
(SBI)
(X1)
Suatu nilai (dalam
bentuk persentase)
yang digunakan
untuk menandakan
sertifikat bank
indonesia yang
diterbitkan oleh
bank sentral sebagai
salah satu suratberharga, dimana
nilai tersebut
merupakan balas
jasa atas investasi
dalam SBI tersebut.
(Robin Wiguna dan
Anastasia Sri
Mendari
(2008:132))
Menggunakan
suku bunga
acuan BI rate
(Bank
Indonesia)
selama 3
bulan. (Robin
Wiguna dan
Anastasia SriMendari
(2008:132))
Rasio
2. Inflasi(X2) Inflasi adalahkenaikan harga
secara terus
menerus.(Irham
fahmi dan Yovi
Lavianti (2009:21))
Menggunakanharga index
Konsumen.
(Iswadi dan
Yunina
(2006))
Rasio
3. Harga Saham
(Y)
Harga saham
sebagai harga jual
saham sebagaikonsekuensi dari
posisi tawar antara
penjual dan pembeli
saham sehingga
nilai pasar
menunjukan
fluktuasi dari harga
saham.(Panji
Anoraga dalam
Dona (2009)
Menggunakan
harga saham
penutup(closing Price)
periode
triwulan.
Robin Wiguna
dan Anastasia
Sri
Mendari(2008:
132)
Rasio
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
6/28
60
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan
dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan
data sesuai yang diharapkan.
Menurut Sugiyono (2007:115) mendefinisikan populasi sebagai
berikut:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian untuk
ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2011. Berdasarkan
pengamatan penulis yang didapat dari pojok BEI terdapat 11 perusahaan
yang terdaftar di BEI sampai tahun 2011 yang menjadi populasi.
3.3.2 Sampel Penelitian
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2007:116) adalah:
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
Berdasarkan populasi penelitian diatas, maka yang menjadi sampel
pada penelitian ini adalah Perusahaan Asuransi yang terdaftar di BEI pada
periode triwulan tahun 2006-2011 adalah 7 perusahaan asuransi yang
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
7/28
61
terdaftar di BEI selama periode triwulan pengamatan yaitu tahun 2006-
2011.
Adapun perusahaan asuransi yang menjadi sampel pada penenlitian
ini dapat dilihat pada table 3.2.
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No. Perusahaan Kode
1. Asuransi Bina Dana Arta Tbk ABDA2. Asuransi Dayin Mitra ASDM
3. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk AHAP
4. Asuransi Multi Artha Guna Tbk AMAG
5. Lippo General Insurance Tbk LPGI
6. Panin Insurance Tbk PNIN
7. Panin Life / Financial Tbk PNLF
3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.
Untuk dapat menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat berbagai tekniksampling yang digunakan.
Menurut Sugiyono (2007:117) teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan non
probability sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan samepl yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simpel random
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
8/28
62
sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate
stratified random sampling, cluster sampling.
Non probability samplingadalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini
meliputi,sampel sistematis, sampling kuota, sampling insidental, sampling
purposive, sampling jenuh, snoeball sampling.
Dalam penelitian teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah nonprobability - purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2007:122) pengertian dari purposive sampling
sebagai berikut:
Purposive sampling adalah teknik penentu sampel dengan
pertimbangan tertentu.
Pemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan
tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria
yang ditentukan. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari
timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya
akan berpengaruh terhadap hasil analisis.
Untuk sampel penelitian yang diambil adalah berdasarkan kriteria-
kriteria berikut:
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
9/28
63
Tabel 3.3
Kriteria Sampel
Kriteria Jumlah
1. Perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI 11
2.
Perusahaan asuransi yang mempunyai data (harga
saham) yang lengkat pada periode triwulan dari tahun
2006-2011
7
3. Sampel Final 7
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder.
Menurut Sugiyono (2008:129) mendefinisikan data sekunder sebagai
berikut:
Data sekunder adalah data yang telah tersedia sebelumnya, data
skunder diperoleh dari pihak-pihk lain yaitu buku, artikel, serta
jurnal.
Teknik pengumpulan data yang dapat mendukung pelaksanaan
penelitian ini yaitu dengan studi kepustakaan dan riset internet.
1. Studi Kepustakaan
Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai
informasi sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan
acuan untuk mengolah data dengan cara membaca, mempelajari,
menelaah, dan mengkaji literature-literatur berupa buku-buku, jurnal,
maupun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
10/28
64
2.
Riset Internet (Online Research)
Pengumpulan data berasal dari situs-situs terkait untuk
memperoleh tambahan literarur, yaitu dari www.bi.go.id, www.
idx.co.id, jurnal, dan data lainnya.
3.5 Model Penelitian
Model penelitian adalah abstraksi dari fenomena-fenomena yang
sedang diteliti. Model penelitian yang sesuai judul penelitian ini, dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Model Penelitian
Suku Bunga (SBI)
(X1)
Inflasi
(X2)
Harga Saham
(Y)
http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/ -
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
11/28
65
Bila dijabarkan secara matematis, maka hubungan variabel diatas adalah :
Y= f(X1,X2)
Dimana :
Y = Harga Saham
f = Fungsi
X1 = Suku Bunga (SBI)
X2 = Inflasi
3.6 Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.6.1 Analisis Data
Menurut Sugiyono (2007:206) definisi analisi data sebagai berikut:
Analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.
Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2007:206) mendefinisikan Statistik deskriptif
sebnagai berikut:
Statistik deskriptif adalah dapat digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambakan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
12/28
66
Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk
membahas data kuantitatif. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan
mengenai bagaimana pengaruh tingkat suku bunga (SBI) dan tingkat
inflasi terhadap harga saham.
Dalam analisis ini dilakukan pembahasan dengan rumusan sebagai berikut:
a. Harga Saham
Harga saham dihitungan dengan cara merata-ratakan harga saham
harian selama 3 bulan dibagi dengan jumlah hari, periode triwulan
tahun 2006-2011.
b. Tingkat Suku Bunga SBI
Tingkat suku bunga SBI digunakan dalam penelitian adalah persentase
tingkat suku bunga SBI periode triwulan tahun 2006-2011.
c.
Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi yang digunakan dalam penelitian adalah presentase
tingkat inflasi periode triwulan tahun 2006-2011.
2. Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif merupakan analisis model dan pembuktian
yang berguna untuk mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan.
Dalam penelitian ini analisis verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil
penelitian yang berkaitan dengan tingkat suku bunga SBI dan tingkat
inflasi terhadap harga saham.
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
13/28
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
14/28
68
Berikut uraian dari uji asumsi klasik sebagai berikut:
1)
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependendan variabel independenatau keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam
penelitian ini adalah dengan uji histogram, uni normal P-Plot, uji Chi
Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Uji
normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov
Smirnov.
2)
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent (bebas).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara
variabel independent (bebas). Salah satu untuk mengetahui ada tidaknya
gejala multikolinieritas dapa dilakukan dengan melihat nilai Tolerancedan
Variance Inflation Factor (VIF). Cara melihat mendeteksi terjadinya
multikolinieritas diantaranya dengan melihat nilai dari (1) nilai tolerance
dan lawannya (2) variance inflation facor(VIF). Nilai cut-off yang umum
dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah tolerance >
0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10.
VIF =
1
Tolerance
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
15/28
69
Cara mengatasi jika terjadi multikolinearitas, bisa dilakukan
langkah sebagai berikut:
a. Mengeluarkan salah satu variabel. Misalkan variabel independent
(bebas) A dan B saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih
variabel A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.
b.
Menggunakan metode lanjutnya seperti regresi Bayesian atau regresi
Ridge.
3)
Uji Autokorelasi
Salah satu asumsi model regresi linear adalah tidak terdapat
autokorelasi. Autokorelasi adalah korelasi antara nilai observasi yang
berurutan dari variabel bebas. Autokorelasi terjadi karena disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu:
Inertia, yaitu adanya momentum yang masuk ke dalam variabel-
variabel bebas yang terus-menerus sehingga akan terjadi dan
mempengaruhi nilai-nilai variabel-variabel bebasnya.
Terjadinya penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel-
variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Bentuk fungsi yang salah.
Adanya lags (tenggang waktu)
Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat.
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
digunakan uji statistik Durbin-Watson dengan rumus sebagai berikut :
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
16/28
70
2
2
1
t
tt
e
eeDW
keterangan :
te
= residual (selisih antara y observasi dengan y prediksi )
1tt
ee = residual satu periode sebelumnya.
Setelah nilai d atau DW didapat, kemudian nilai d tersebut
dibandingkan dengan nilai nilai kritis dari dLdan dUdari tabel statistik
Durbin-Watson. Secara umum, kriteria yang digunakan adalah:
Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi positif
Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif
Jika dU < d < 4dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau
negatif
Jika dL d dU atau 4 dU d 4 dL, pengujian tidak
meyakinkan
Apabila terdapat autokorelasi cara menanggulangi masalahnya
yaitu dengan cara mentransformasikan data atau bisa juga dengan
mengubah model regresi ke dalam bentuk persamaan beda umum
(generalized difference equation). Selain itu juga dapat dilakukan dengan
memasukkan variabel lag dari variabel terikatnya menjadi salah satu
variabel bebas, sehingga data observasi menjaadi berkurang 1.
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
17/28
71
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu
pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi
heteroskedastisitas.
b. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak tejadi
heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisi regresi linier sederhana digunakan untuk mendapatkan
hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel teriket
dan varibel bebas. Menurut Sugiyono (2007:270) mengemukakan bahwa
analisis regresi digunakan oleh peneliti bila ingin mengetahui bagaimana
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
18/28
72
variabel dependen atau kriteria dapat diprediksikan melalui variabel
independenatau prediktor secara individual. Dampak dari analisis regresi
ini dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya
variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan
keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan variabel
independent/dan sebaliknya. Bentuk umum regresi linier sederhana adalah:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Subjek nilai dalam variabel terikat yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah koefisien regresi
X = Subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.
3. Analisis Regresi Liner Berganda
Menurut Sugiyono (2007:277) mengemukakan regresi ganda
sebagai berikut:
Analisi regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi
ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.
Rumus dari regresi ganda:
Y = b0+ b1X1+ b2X2+
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
19/28
73
Dimana:
Y = Harga saham
X1 = Suku bunga Bank Indonesia
X2 = Inflasi
b0 = konstanta
bi = koefisien regressi variabel Xi
= Pengaruh faktor lain
4. Analisis Korelasi
Analisis korelasi merupakan akan yang menunjukan arah dan
kuatnya hubungan antara dua vriabel atau lebih. Arahnya dinyatakan
dalam bentuk hubungan positif atau negative, sedangkan kuat atau
lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
variabel-variabel independen yaitu tingkat suku bunga (SBI) dan tingkat
inflasi secara parsial dengan variabel dependen yaitu harga saham, maka
dalam penelitian ini penulis akan menggunakan analisis korelasi pearson
product moment, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan skala
rasio. Menurut Sugiyono (2007:256) rumus korelsi adalah sebagai berikut:
R y.x1x2 = r2
yx1 + r2
yx22r yx1 r yx2 r x1x2
1r2
x1x2
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
20/28
74
Dimana:
Ry.x1x2 = Korelasi antara variabel x1 dengan x2 secara
bersama-sama dengan variabel Y
ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
Korelasi product moment digunakan sekaligus untuk menghitung
persamaan regresi adalah sebagai berikut:
n -
2 ( )2 2( )2
Keterangan:
r = Koefisien korelasipearson
x = Suku bunga (SBI), Inflasi
y = Harga saham
n = Banyaknya sampel yang diteliti
Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara variabel
independen (x) dan variabel dependen (y). Nilai koefisien korelasi harus
terdapat dalam batas-batas -1 hingga +1 (-1 < r + 1), yang menghasilkan
beberapa kemungkinan yaitu :
a.
Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif antara variabel-
variabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan penurunan nilai-
nilai X akan diikuti dengan kenaikan dan penurunan Y. Jika r = +1
rxy =
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
21/28
75
atau mendekati 1, maka menunjukan adanya pengaruh positif dan
korelasi antara variabel-variabel yang diuji sangat kuat.
b.
Tanda negatif menunjukan adanya korelasi negatif antara variabel-
variabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan
diikuti dengan penurunan nilai Y dan sebaliknya. Jika r = -1 atau
mendekati -1, maka menunjukan adanya pengaruh negative dan
korelasi antara variabel-variabel yang diuji lemah.
c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka menunjukan korelasi yang lemah
atau tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-variabel yang
diteliti atau diuji.
5. Analisi Korelasi Ganda ( Multiple Correlation)
Menurut Ridwan (2006:127) analisis korelasi ganda berfungsi untuk
mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau bebas
(X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikatnya
(Y). Adapun rumus korelasi ganda untuk dua variabel independen sebagai
berikut:
Ryx1x2x3x4 =
Besar kecilnya koefisien korelasi antara variabel bebas dan
variabel terikat dapat diinterpretasikan melalui tabel berikut ini:
b1 YX1 + b2 YX2 + b3 YX3 + b4 YX4
Y2
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
22/28
76
Tabel 3.5
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien
Korelasi
(Sugiyono,2010:250)
Tanda (+) dan (-) yang terdapat dalam koefisien korelasi
menunjukan adanya arah hubungan antara variabel tersebut. Tanda (-)
menunjukan hubungan yang berlawanan arah, yang artinya jika satu
variabel naik, maka yang lainnya turun. Sedangkan tanda (+) menunjukan
hubungan yang searah, yang artinya jika suatu variabel naik, maka yang
lainnya naik.
6. Uji T dan Uji F
a. Uji T
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t),
yaitu dengan membandingkan ttabel, yang dirumuskan sebagai berikut:
t = r x n k -1
1 (rx)2
Parameter Kategori
0,00-0,199
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60-0,799
0,80-1,00
Sangat rendah
Rendah
Cukup Kuat
Kuat
Sangat Kuat
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
23/28
77
Masing masing t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan
dengan ttabelyang diperoleh dengan menggunakan taraf signifikan 0,05.
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
Pengambilan keputusan dilakukan sebagai berikut:
a.
Menentukan tingkat signifikan sebesar 5%
b.
Menentukan kriteria atau penolakan H0
1. Pengaruh Positif
H0ditolak jika nilai thitung < ttabel dan probabilitas sig < 0,05.
H0diterima jika nilai thitung ttabel dan probabilitas sig 0,05.
2. Pengaruh Negatif
H0 ditolak jika nilai thitung < ttabeldan probabilitas sig < 0,05.
H0diterima jika nilai thitung ttabel dan probabilitas sig 0,05.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk dapat mengetahui hubungan dan
pengaruhnya antara varaiabel bebas dan variabel terikat secara keseluruan
atau secara simultan.
Rumus pengujian adalah:
F =
Dimana:
n k 1
k
R
1 -R
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
24/28
78
R =Koefisien determinasi
n = Ukuran sampel
k =Banyaknya variabel bebas
Nilai F dari hasil pertimbangan di atas kemudian diperbandingkan
dengan Ftabel atau F yang diperolehdengan menggunakan tingkat risiko 5%
dan Degree of freedom / df1 = k-1 dan df2 = n-k, dimana kemudian
kriteria yang digunakan adalah
H0ditolak jika nilaiFhitung > Ftabel
H0diterima jika nilaiFhitungFtabel
Jika terjadi penerimaan H0, maka dapat diartikan sebagai tidak
signifikannya model regresi multipel yang diperoleh sehingga
mengakibatkan tidak signifikannya pula pengaruh dari variabel-variabel
bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.
7. Koefisien Determinasi
Analisis Koefisien Determinasi (Kd) digunakan untuk melihat
sebarapa besarnya kontribusi pengaruhnya variabel Suku Bunga SBI (X1),
Inflasi (X2) terhadap variabel dependen, yaitu harga saham (Y) yang
dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien korelasi determinasi (r2)
terletak diantara 0 dan 1 atau antara 0% sampai dengan 100%. Sebaliknya
jika r2 = 0, model tadi tidak menjelaskan sedikit pun pengaruh variasi
variabel X1 dan X2 terhadap variasi variabel Y. Kecocokan model
dikatakan lebih baik jika r2 semakin dekat dengan 1. Jadi untuk batas
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
25/28
79
koefisien determinasi adalah 0 r2 1. Dapat dihitung dengan dasar
mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (r), dengan rumus sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
Dimana :
Kd = Koefisien determinasi
r = Koefisien Korelasi
3.6.3 Rancangan Pengujian Hipotesis
Rancangan uji hipotesis ini akan dimulai dengan penetapan
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H), uji hipotesis (penetapan
tingkat signifikansi), penetapan kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
3.6.3.1 Penetapan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H
Hipotesis nol (H0) merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa
variabel-variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (H) merupakan
hipotesis yang menyatakan bahwa variabel-variabel independen
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan
berpengaruh atau tidaknya variabel-variabel independen yaitu Suku Bunga
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
26/28
80
(SBI) dan Inflasi terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham.
Hipotesis yang dibentuk dari variabel-variabel tersebut adalah:
Hipotesis I
H01: (1 = 0) Suku Bunga (SBI) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham.
H1: (1 0) Suku Bunga (SBI) berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
Hipotesis II
H02: (2 = 0) Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham.
H2: (2 0) Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham.
Hipotesi III
H03: (3 = 0) Suku Bunga dan inflasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham.
H3: (3 0) Suku Bunga dan inflasi berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham.
3.6.3.2 Penetapan Tingkat Signifikan
Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 95% ( = 0,05), karena dinilai cukup ketat untuk mewakili
hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukan hubungan
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
27/28
81
bahwa korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen
cukup nyata. Tingkat signifikan 0,05, artinya kemungkinan besar dari hasil
penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau korelasi
kesalahan adalah 5%.
3.6.3.3 Penarikan Kesimpulan
Dari hipotesis-hipotesis yang kita dapatkan, kita dapat menarik
kesimpulan apakah variabel-variabel bebas secara simultan memiliki
pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel-variabel terikat
secara parsial. Dalam hal ini ditunjukan dengan penolakan (H0) atau
penerimaan alternatif (H)
-
8/10/2019 Metolit Sugiyono Bab III
28/28
82