Metodologi penelitian kelompok 1
-
Upload
ryni-svinndal -
Category
Science
-
view
578 -
download
7
Transcript of Metodologi penelitian kelompok 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bagian dari akhir suatu proses pendidikan khususnya dalam
menyelesaikan studi magister, mahasiswa dituntut untuk melakukan suatu
penelitian dalam bidang pendidikan, oleh karena itu, banyak dosen ataupun
mahasiswa yang melakukan penelitian dalam pendidikan. Penelitian itu ada yang
bersifat mandiri maupun yang bersifat proyek. Banyak kita lihat penelitian para
dosen maupun mahasiswa dilaksanakan dilaboratorium, kelas, bahkan terjun
langsung ke lapangan.
Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematik
untuk menguji jawaban – jawaban sementara ( hipotesis) tentang permasalahan
yang diteliti melalui pengukuran yang cermat terhadap fakta-fakta secara empiris
konsep penelitian tersebut lambat laun dapat pula diterima atau diterapkan dalam
ilmu- ilmu sosial sekalipun pengukurannya dalam ilmu – ilmu kealaman.
Penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan
secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu
serta sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis
artinya dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan
langkah – langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian.
Sedangkan secara berencana, yaitu betul- betul direncanakan secara sengaja
tentang apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan
2
penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau
lokasinya penelitian, dan sebagainya.
Pendidikan sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi
manusia dengan lingkungan yang membentuknya melalui proses belajar dalam
konteks lingkungan yang berubah – ubah. Pendidikan sebagai suatu sistem tidak
hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga berorientasi pada proses agar
memperoleh hasil yang optimal
Ruang lingkup metodologi penelitian pendidikan luas sekali karena
pendidikan sendiri merupakan bidang kajian yang terkait erat dengan beberapa
disiplin ilmu seperti,biologi,kimia,fisika,matematika, psikologi, sosiologi,
antropologi, politik, ekonomi dan sebagainya. Banyak sekali konsep metodologi
penelitian pendidikan yang dikembangkan dengan mendapatkan inspirasi atau
berlandaskan pada berbagai bidang ilmu tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian pendidikan juga mengacu pada
metodologi yang lazim digunakan di berbagai bidang ilmu tersebut, yakni
mengacu pada pendekatan behavioral science. Berbagai konsep seperti
intelegensi, peran, status, norma, konsep diri, keefektifan biaya juga dikaji dalam
penelitian pendidikan dengan menggunakan pendekatan tersebut. Metodologi
penelitian pendidikan pada mulanya berorientasi pada pendekatan behavioristik.
Hal ini tampak jelas dari pengaruh disiplin ilmu psikologi yang digunakan untuk
uji – uji pengukuran berbagai aspek belajar mengajar.
Kompleksitas masalah pendidikan merupakan pembatas karena fenomena –
fenomena yang muncul dalam metodologi penelitian pendidikan merupakan
3
dampak interaksi antar pelaku yang ada dalam dunia pendidikan itu sendiri (dalam
hal ini adalah orang tua, siswa, guru, masyarakat, dan sebagainya). Keterbatasan
selanjutnya dalam dunia penelitian pendidikan adalah metodologi yang digunakan.
Karena keterbatasan metodologi ini, beberapa penelitian pendidikan bahkan
kadang harus ditunda karena alat ukur yang valid masih belum tersedia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,maka kami dari kelompok satu,
membuat rumusan masalah yang membatasi pembahasan makalah ini:
1. Menjelaskan pengertian penelitian
2. Menjelaskan sejarah penelitian
3. Menjelaskan tugas-tugas ilmu pengetahuan dan penelitian
4. Menjelaskan karakteristik penelitian
5. Menjelaskan tujuan penelitian
6. Menjelaskan jenis-jenis penelitian
7. Menjelaskan pengertian judul
8. Menjelaskan teknik merumuskan judul penelitian ilmiah
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian penelitian
2. Mengetahui sejarah penelitian
3. Mengetahui tugas-tugas ilmu pengetahuan dan penelitian
4. Mengetahui karakteristik penelitian
5. Mengetahui tujuan penelitian
6. Mengetahui jenis-jenis penelitian
4
7. Mengetahui pengertian judul
8. Mengetahui teknik merumuskan judul penelitian ilmiah
D. Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pada
mahasiswa khususnya kami dari kelompok 1 terhadap penelitian pendidikan serta
dapat memahami bagaimana cara penentuan judul yang berkualitas dan
baik,sehingga karya tulis yang dihasilkan dapat menarik perhatian dan tertarik
untuk membacanya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian
“Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari,mencatat,merumuskan dan
menganalisis sampai menyusun laporannya.
Tentang istilah “penelitian” banyak para sarjana yang mengemukakan
pendapatnya,seperti:
1. David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai
berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.
2. J. Suprapto MA, penelitian ialah penyelidikan dari suatu bidang ilmu
pengegtahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-
prinsip dengan sabar,hati-hati serta sistematis.
3. Sutrisno Hadi MA, penelitian adalah sebagai usaha untuk
menemukan,mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. Mohammad Ali, penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu
dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang
muncul sehubungan dengan masalah itu,yang dilakukan secara hati-hati
sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
5. Kerlinger, penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis,terkontrol,empiris,dan mendasarkan pada teori dan
hipotesis atau jawaban sementara.
6
6. Yoseph, penelitian tidak lain adalah art and science guna mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan.
7. Prof. Dr. Achmad Gunaryo(2010), penelitian yang dalam bahasa inggris
disebut research adalah mencari kembali sesuatu secara dinamis dan
progresif.
8. Kamus Webster’s New Internasional, penelitian adalah penyelidikan
yang dilakukan secara hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-
prinsip.
9. Hillway, penelitian adalah suatu metode studi ysng dilakukan seseorang
melalui penyelidikan secara hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut.
10. S. Margono, penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada
pengkajian suatu masalah. Tujuannya yaitu untuk menemukan jawaban
terhadap persoalan yang signifikan,melalui penerapan prosedur-prosedur
ilmiah.
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau
inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahannya
atau proses penemuan, baik itu discovery maupun invention. Discovery
diartikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada,sebagai contoh
misalnya penemuan Benua Amerika adalah penemuan yang cocok untuk
arti discovery. Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan
hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta.Misalnya
7
hasil cloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah,kemudian
diteliti untuk menemukan yang baru.
Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk
memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan
yang diperoleh berupa fakta-fakta,konsep,generalisasi,dan teori yang
memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan
masalah yang dihadapi. Masalah yang akan dijawab melalui penelitian
disebut masalah penelitian. Masalah penelitian bisa disebabkan banyak
hal. Masalah muncul karena manusia mengalami kesulitan dalam
hidup,yaitu adanya ketidaksesuaian atau kesenjangan antara yang
diharapkan dengan kenyataan yang aktual(das sein dan das sollen).
B. Sejarah Penelitian
Mengenal asal mula dari adanya orang-orang tertarik untuk mengadakan
penelitian adalah tidak terlepasnya dengan keadaaan yang menyebabkan
timbulnya ilmu pengetahuan serta timbulnya ilmu pengetahuan serta timbulnya
ilmu penelitian itu sendiri.
1.Timbulnya Ilmu Pengetahuan
Pada dasarnya ilmu pengetahuan timbul atau berasal pada kekaguman
manusia terhadap yang dihadapinya baik mikrokosmos(alam kecil) maupun
makrokosmos(alam besar). Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengalaman-
pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan
secara harmonik dalam suatu bangun yang teratur.
8
Dari keadaan-keadaan ini manusia berusaha meramu segala pendapatnya
sedemikian rupa, sehingga dapat dibentuk suatu pedoman operasional yang
bermanfaat bagi kemanusiaan.
2. Timbulnya penelitian
Manusia sebagai makhluk hidup rasional sebenarnya sudah
dibekali dengan hasrat ingin tahu. Keingintahuan manusia ini sudah dapat
disaksikan sejak seseorang masih kanak-kanak dan akan terus berkembang
secara dinamis mengikuti fase-fase perkembangan kejiwaan orang
tersebut. Hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan bila ia sudah
memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan. Tetapi sudah
menjadi sifat manusia, yang mana setelah memperoleh pengetahuan
mengenai suatu masalah,maka akan disusul oleh suatu kecenderungan
ingin lebih tahu lagi. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa manusia
tidak akan pernah mencapai suatu kepuasan mutlak untuk menerima realita
untuk dihadapinya sebagai titik terminal yang mantap. Untuk mendukung
dan menyalurkan keingintahuannya, maka manusia akan cenderung
mengadakan penelitian.
C. Tugas-tugas ilmu pengetahuan dan penelitian
Dewasa ini perpaduan antara ilmu dan penelitian sudah sedemikian
eratnya sehingga tidak terpisahkan. Dengan demikian tugas ilmu pengetahuan dan
penelitian adalah identik. Tugas-tugasnya:
9
1. Menyandra (Diskripsi): Bertugas untuk menggambarkan secara jelas
dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan. Jadi hanya menggambarkan
jalannya peristiwa.
2. Menerangkan (Ekspansi): Bertugas untuk menerangkan secara detil
kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa.
3. Menyusun teori : Bertugas untuk mencari dan merumuskan hukum-
hukum, tata hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain.
4. Ramalan (Prediksi): Bertugas untuk membuat prediksi(ramalan),
estimasi(taksiran) dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul
bila keadaan itu didiamkan.
5. Pengendalian (control): Bertugas melakukan tindakan-tindakan guna
mengatasi keadaan atau gejala yang bakal muncul.
Secara keseluruhan, ilmu pengetahuan dan penelitian
mengemban kelima tugas diatas sekaligus. Karena itu kelima tugas
tersebut sering digunakan kriteria (tolak ukur) untuk menentukan bobot
suatu karya keilmuan.
D.Karakteristik Penelitian
Kerlinger (2006) menjelaskan ada tiga karakteristik penelitian,yaitu(1)
tujuan penelitian,(2) metode penelitian, dan (3) hubungan antara penelitian dengan
ilmu
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
10
1. Sistematik. Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara
berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana
sampai yang kompleks.
2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut
prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang
dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik. Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-
hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat
sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan
atau perbandingan satu sama lain).
b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali
oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan
metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan
definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
11
E.Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian mempunyai tiga macam tujuan, yaitu:
1. Penemuan(eksploratif) , berarti data dari penelitian yang dimulai dari
permasalahan sampai temuan atau kesimpulan penelitian adalah benar-benar
baru dan sebelumnya belum pernah ada. Selanjutnya Sangadji (2006)
mengemukakan dua tujuan penelitian,yaitu: mengembangkan pengetahuan dan
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan-pertayaan.
2. Pembuktian(verifikatif), berarti masalah penelitian sampai hasil atau temuan
penelitian bersifat menguji atau membuktikan jika hasil penelitian masih
relevan jika dilakukan di tempat lain,atau dalam waktu berbeda.
3. Pengembangan berarti tujuan penelitian ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan yang sudah ada. Misalnya, peneliti mengacu pada penelitian
sebelumnya. Bidang ilmu, pokok permasalahan, dan variable mungkin sama;
tetapi peneliti mengembangkan indicator, menambah variable, atau
memodifikasi metode penelitiannya.
Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto(2006), ada tiga persyaratan
penting dalam mengadakan kegiatan penelitian, yaitu sistematis,berencana, dan
mengikuti konsep ilmiah.
1) Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu,dari yang paling
sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2) Berencana, artinya dilaksanakan dengan adanya unsur dipikirkan langkah-
langkah pelaksanaannya.
12
3) Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian
mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.
Apabila diterapkan dalam kegiatan penelitian, maka urutan-urutannya adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian dihadapkan pada suatu kebutuhan atau tantangan.
2. Merumuskan masalah, sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasannya,
kedudukan, dan alternative cara untuk pemecahan masalah.
3. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan tindakan menentukan
alternative pemecahan yang dipilih.
4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis(collection of data as evidence)
5. Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan
kepada hipotesis yang sudah dirumuskan.
6. Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpuylan
tersebut serta implikasinya di masa yang akan datang.
Tiga syarat di atas menjadi parameter utama validitasi penelitian ilmiah
sehingga sangat penting diperhatikan oleh semua peneliti. Mereka harus
belajara mengerjakan sesuatu secara ilmiah agar hasilnya bisa
dipertanggungjawabkan secara akademik dan fungsional.
13
F. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan
Gambar Klasifikasi penelitian
A.Berdasarkan Tujuan Penelitian
a. Penelitian Dasar (Fundamental Research) atau Basic Research
1) Pengertian
Penelitian dasar menurut Dane(2006) adalah penelitian yang meliputi
pengembangan ilmu pengetahuan atau teknologi dasar. Menurut D.R.
Cooper dan C.W. Emory(2007) penelitian dasar adalah pencarian
terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil
suatu aktivitas. Julia, Brannen (2008) menyatakan bahwa penelitian
dasar atau sering disebut penelitian murni basic research merupakan
penelitian yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan.
2) Tujuan dan Manfaat
Klasifikasi penelitian
Tujuan:
1.Dasar
2.Terapan
Metode:
1. Survey
2. Ex Post Facto
3. Experiment
4. Naturalistik
5. Kebijakan
6. Tindakan
7. Sejarah
8. Studi Kasus
Tingkat Ekplanasi:
1. Deskriptif
2. Komparatif 3. Asosiatif
Sifat dan Jenis Data:
1. Kualitatif
2. Kuantitatif 3. Gabungan
14
Tujuan dan manfaat penelitian dasar adalah:
a) Sebagai pengembangan dan evaluasi terhadap konsep-konsep
teoretis
b) Dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori
Penelitian dasar selanjutnya dapat diklasifikasikan berdasar
pendekatan yang digunakan dalam pengembangan teori,yaitu:
1.Penelitian Deduktif
Adalah tipe penelitian yang bertujuan menguji (testing) hipotesis
melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan
tertentu.
2.Penelitian Induktif
Merupakan tipe penelitian yang mempunyai tujuan
mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengunkapan fakta.
Tipe penelitian ini menekankan pada pengungkapan fakta.
b. Penelitian Terapan (Applied Research)
1)Pengertian
Menurut Julia, brannen (2008) penelitian terapan adalah
penyelidikan yang, hati-hati, sistematis, dan terus-menerus terhadap
suatu masalah dengan tujuan digunakan segera untuk keperluan
tertentu. Sementara E.G Carmines. Dan R.A. Zeller. (2005)
Berpendapat penelitian terapan adalah penelitian yang menyangkut
aplikasi teori untuk memecahkan masalah tertentu.J. W. (Creswell.
15
2004) mendefinisikan penelitian terapan sebagai penelitian yang
menyangkut teori untuk memecahkan masalah tertentu.
2) Tujuan dan manfaat
Indri Antoro (2006) menyatakan bahwa tujuan penelitian ini
adalah menjawab pertanyaan spesifik dalam rangka menentukan
kebijakan, tindakan, atau kinerja tertentu. Sementara manfaat
penelitian adalah pembuatan keputusan dalam memecahkan
masalah-masalah pragnitis. J. W. Creswell. (2004) membagi tiga
macam penelitian terapan, yaitu:
a.Penelitian evaluasi
Penelitian evaluasi (evalution research) adalah penelitian
yang diharapkan dapat memberikan masukan atau
mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relative dari
dua atau lebih alternative tindakan.
b.Penelitian dan pengembangan
Penelitian yang bertujuan mengembangkan produk agar
mempunyai kualitas lebih tinggi.
c.Penelitian Tindakan
Penelitian yang dilakukan untuk segera digunakan
dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah
yang ada.
Kemudian menurut F.C. Dane. (2000) berdasar tujuannya penelitian dibedakan
menjadi tiga yaitu:
16
1) Penelitian eksploratif
Penelitian eskploratif adalah penelitian yang berusaha menemukan sebab
akibat dari suatu peristiwa atau kejadian. Penelitan eksploratif dapat pula
diartikan sebagai penelitian yang bertujuan menemukan problematika
baru.
2) Penelitian pengembangan (developmental)
Penelitian pengembangan adalah penelitian yang berusaha mengadakan
percobaan dan penyempurnaan terhadap sesuatu yang telah ada.
3) Penelitian Verifikatif
Penelitian verifikatif adalah penelitian yang mengecek kebenaran hasil
penelitian lain pada tempat sama tetapi waktu berbeda (F.C. Dane. 2000)
pengertian lain pengertian verifikatif yang bertujuan menguji kebenaran
suatu pengetahuan atau teori.
B. Berdasarkan sifat dan jenis data
Berdasarkan sifat dan tujuannya, ada tiga jenis penelitian ditinjau dari jenis data,
yaitu:
a.Penelitian opini (Opinion research)
a) Pengertian
Penelitian opini adalah penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat
orang (responden). Data yang yang diteliti dapat berupa pendapat
responden secara individu atau kelompok.
b) Tujuan
17
Tujuan penelitian adalah penyelidiki pandangan, persepsi, atau penilaian
responden terhadap masalah tertentu yang berupa tanggapan responden
terhadap diri responden atau kondisi lingkungan dan perubahannya.
b.Penelitian Empiris
Penelitian empiris adalah penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh
berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian empiris umumnya lebih
menekankan pada penyelidikan perilaku terhadap opini. Objek yang diteliti
lebih ditekankan pada kejadian sebenarnya sebenarnya dari pada persepsi
orang mengenai kejadian. Studi kasus dan lapangan serta penelitian
eksperimen merupan contoh tipe penelitian ini.
c.Penelitian Arsip (Archival Research)
Penelitian arsip adalah penelitian terhadap fakta tertulis (dokumen) atau
berupa arsip data.
Dokumen arsip yang diteliti berdasarkan sumbernya dapat berasal dari
internal (arsip dan catatan orisinal yang diperoleh suatu organisasi)
berdasarkan sumbernya dapat berasal dari data eksternal, yaitu publikasi
data yang diperoleh melalui orang lain.
C. Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti
F. Hair, Jr. , Rolph, E. A. Romald, L.T. dan G.B Wiliam, (2008) membagi
penelitian ditinjau dari karakteristik masalah yang diteliti.
1) Penelitian Historis(Historical Research)
a. Pengertian
18
Penelitian historis adalah penelitian terhadap masalah-masalah yang
berkaitan dengan fenomena masa lalu(historis) yang meliputi kegiatan
penyelidikan,pemahaman,dan penjelasan keadan yang telah lalu. Sementara
menurut J.S. Carrol, dan E.J. Johnson(2000), penelitian historis adalah
penelitian ya ng berkenaan dengan analisis logis terhadap kejadian-kejadian
yang berlangsung di masa lalu.
b. Tujuan
Tujuannya adalah melakukan rekonstruksi fenomena masa lalu secara
sistematis,obyektif,dan akurat untuk menjelaskan fenomena masa sekarang atau
mengantisipasi fenomena masa yang akan datang.
2. Penelitian Deskriptif(Descriptive Research)
a. Pengertian
Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah-masalah berupa
fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap
atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur.
Sementara menurut Cooper, H.M.(2007) penelitian deskriptif adalah yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel yang lain.
b.Tujuan
Tujuannya adalah menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan current status subjek yang diteliti.
3. Penelitian Studi Kasus dan Lapangan(Case and Field Study)
19
a. Pengertian
Penelitian studi kasus dan lapangan adalah penelitian dengan karakteristik
masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari
subjek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan.
b.Tujuan
Tujuannya adalah melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai
subjek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subjek
tertentu.
c. Beberapa karakteristik
1) Studi kasus merupakan penyelidikan yang mendalam pada suatu unit sosial
yang menghasilkan suatu gambaran yang lengkap, dan terorganisasi dengan
baik mengenai unit tersebut. Tergantung pada tujuan, lingkup studi ini dapat
mencakup keseluruhan siklus hidup atau atau hanya bagian-bagian tertentu,
studi ini dapat hanya terfokus pada faktor-faktor yang spesifik saja atau
dapat juga mengambil keseluruhan dari unsur dan peristiwa.
2) Dibandingkan dengan studi survey yang cenderung menguji sejumlah kecil
variabel pada unit sample yang besar, studi kasus ini menguji jumlah unit
kecil dengan variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar.
d. Keungulan-keunggulan
1)Studi-studi kasus terutama sangat bermanfaat sebagai latar belakang
informasi untuk perencanaan penelitian utama di dalam social sciences.
Karena dilakukan secara intensif, studi ini memberikan penjelasan terhadap
20
variabel-variabel penting, proses-proses, dan interaksi-interaksi yang
memerlukan perhatian lebih intensif.
2)Data studi kasus melengkapi contoh-contoh yang berguna untuk
mengilustrasikan penemuan-penemuan yang digeneralisasikan secara
statistik
e. Kelemahan-kelemahan
1) Karena fokusnya yang sempit terhadap unit-unit yang kecil, studi-studi
kasus dibatasi dalam kerepresentatifannya. Studi ini tidak
memungkinkan generalisasi terhadap populasi sampai ada penelitian
lanjutan yang melengkapi studi tersebut yang memfokuskan pada
hipotesis-hipotesis spesifik dan menggunakan metode sampling yang
layak.
2)Studi-studi kasus terutama diwarnai oleh sifat keberatsebelahan
subyektif. Kasus itu sendiri mungkin dipilih karena sifat dramatiknya
daripada sifatnya, cirinya, atau karena cocok dengan konsep peneliti
sebelumnya. Selama peneliti menempatkan data pada satu konteks
tertentu daripada konteks yang lain, maka penafsiran subyektif akan
mempengaruhi hasilnya.
4.Penelitian Korelasional(Correlational Research)
a. Pengertian
Penelitian korelasional adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah
berupa hubungan korelasional anatara dua variabel atau lebih.
21
b. Tujuan
Tujuannya menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih
serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yand diteliti. Tipe
penelitian ini menekankan pada penentuan tingkat hubungan yang dapat pula
digunakan untuk melakukan prediksi.
5.Penelitian Kausal Komporatif(Causal-Comparative Research)
a. Pengertian
Penelitian Kausal Koparatif adalah penelitian yang menunjukkan arah
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, disamping mengukur
kekuatan hubungannya. Penelitian ini merupakan tipe penelitian ex post facto,
yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu
fakta atau peristiwa.
b.Tujuan dan manfaat
Peneliti dapat mengidentifikasi fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel
yang dipengaruhi (variabel dependen)dan melakukan penyelidikan terhadap
variabel-variabel yang mempengaruhinya(variabel independen).
6. Penelitian Eksperimen (Experimental Research)
a. Pengertian
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang subjeknya diberi
perlakuan(treatment) lalu diukur akibat perlakuan pada diri subjek.
b. Tujuan dan manfaat
Tujuannya melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Macam-macam desain dalam penelitian eksperimental, antara
22
lain: Rancangan kelompok kontrol dengan Post-test, Rancangan kontrol
kelompok dengan Pre-test dan Post-test, Rancangan empat kelompok
Solomon, dan Rancangan Faktorial.
D. Berdasarkan Cara Penelitian
a.Penelitian Tindakan
1)Pengertian
Operation research(action research) yang lebih dikenal dengan penelitian
tindakan adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang
bekerja mengenai sesuatu yang sedang ia laksanakan tanpa mengubah
system pelaqksanaannya(Malhotra, N.K.,2003) adalah action research is the
way groups of people can organize the conditions under which they can
learn from their own experiences and make their experience accessible to
other”. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang
mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari
pengalaman mereka dan membuatnya dapat diakses oleh orang lain.
2)Tujuan
Tujuan penelitian tindakan antara lain:
1. Merupakan salah satu cara strategis memperbaiki layanan maupun hasil
kerja dalam suatu lembaga.
2. Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah
dilakukan sekarang.
3. Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda baik bagi
peneliti yang dalam hal I ni mereka memperoleh informasi berkaitan
23
dengan permasalahan maupun pihak subjek yang diteliti dalam
mendapatkan manfaat langsung adanya tindakan nyata.
4. Tercapainya konteks pembelajaran dari pihak yang terlibat, yaitu para
peneliti dan subjek yang diteliti.
5. Timbulnya budaya meneliti yang terkait prinsip sambil bekerja dapat
melakukan penlitkian dibidang yang ditekuni.
6. Timbulnya kesadaran para subjek yang diteliti sebagai akibat adanya
tindakan nyata untuk meningkatkan kualitas.
7. Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan usaha
peningkatan kualitas secara profesional maupun akademik.
b. Penelitian eksperimen
1.Pengertian
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian dimana peneliti sengaja
membangkitkan atau membuat suatu kejadian atau keadaan timbul,lalu
meneliti akibatnya. Dengan kata lain,peneliti mencari hubungan sebab
akibat(hubungan kausal)antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi dan menyisihkan factor-
faktor lain yang bisa mengganggu(N.K., Malhotra, 2006). Pengertian lain
penelitian eksperimen(Sukardi,2003) adalah metode sistematis guna
membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal
effect relationship).
2.Tujuan
24
Di bidang pendidikan penelitian ini merupakan penelitian dasar yang
bertujuan menurunkan prinsip-prinsip umum teoritis ke dalam ilmu
terapan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh para
penyelenggara sekolah.
c. Penelitian Deskriptif
a)Pengertian
Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya(J.W.
Creswell,2004). Penelitian ini sering di sebut penelitian non-eksperimen
karena peneliti tidak melakukan control dan tidak memanipulasi data
variabel penelitian
b)Tujuan
Tujuannya menggambarkan secara sistematis fakta, objek, atau subjek
apa adanya dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek yang diteliti secara tepat.
c)Macam-macam penelitian deskriptif
1. Penelitian laporan diri (self report research)
2. Studi perkembangan (development study)
3. Studi kelanjutan (follow up study)
4. Studi sosiometri(sociometric study)
d.Penelitian Ex-postfacto
a)Pengertian
25
Penelitian ex-postfacto menurut Kelinger (2006) adalah penelitian
dimana variabel-variabel bebas telah menjadi ketika peneliti mulai
dengan pengamantan variabel terikat dalam suatu peneliti. Dalam
penelitian suatu keterikatan antarvariabel bebas maupun antara
variabel bebas dengan variabel terikat sudah terjadi secara alami.
Kemudian, peneliti dengan setting tersebut ingin melacak faktor
penyebabnya jika dimungkinkan.
b) Beberapa karakteristik
Penelitian kausal-komparatif bersifat”ex post facto”, yang berarti data
yang dikumpulkan setelah semua peristiwa yang dipermasalahkan
terjadi. Peneliti kemudian mencari satu atau lebih pengaruh-pengaruh
(tergantung variabel-variabel) menguji data dengan menelusuri
kembali masa yang telah lalu, untuk mencari sebab-sebab, saling
hubungan, dan maknanya.
c)Keungulan-keunggulan
1) Metode kausal-komparatif layak digunakan untuk berbagai
keadaan apabila metode eksperimental yang lebih kuat tidak
memungkinkan untuk dilakukan:
2) Apabila penelitian tidak mungkin memilih, mengontrol, dan
memanipulasi faktor- faktor yang penting untuk mempelajari
hubungan sebab akibat secara langsung.
26
3) Apabila pengontrolan terhadap seluruh variabel kecuali satu
variabel bebas sangat tidak tidak realistis dan dibuat-buat,
mencegah interaksi secara normal dengan variabel- variabel lain
yang berpengaruh.
4) Apabila pengontrolan laboratorium untuk beberapa tujuan
penelitian tidak praktis, mahal, atau secara etika dipertanyakan.
5) Hasilnya dapat bermanfaat sebagai informasi yang berkenaan
dengan sifat-sifat gejala: apa sejalan dengan apa, dengan kondisi
apa, dalam perurutan dan pola yang bagaimana, dan
semacamnya.
6) Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan
rancangan-rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini
telah membuat studi ini lebih dipertahankan.
d)Kelemahan-kelemahan
1) Kelemahan utama dari rancangan ex post facto adalah tidak
adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas
pemilihan, peneliti harus mengambil fakta yang ditemukannya
tan ada kesempatan untuk menyusunnya kondisi-kondisi atau
memanipulasi variable-variabel yang mempengaruhinya di
tempat kejadian. Untuk memperoleh kesimpulan yang baik,
peneliti harus mempertimbangkan seluruh penyebab yang
memungkinakan atau hipotesis saingan yang dapat dipercaya
yang mungkin mempengarudi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh
27
peneliti dapat secara sukses memberikan pertimbangan
kesimpulannya terhadap alternatif lain, dia dalam posisi yang
relatif kuat.
2) Kesulitan untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor
penyebab telah benar-benar tercakup di antara banyak faktor
yang sedang ditelitinya.
3) Komplikasi bahwa faktor penyebab tidak hanya satu akan
tetapi merupakan kombinasi dan interaksi dari beberapa faktor
secara bersama-sama di bawah kondisi tertentu menghasilkan
suatu outcome
4) Suatu gejala yang dihasilkan dapat tidak hanya dari penyebab-
penyebab ganda, akan tetapi juga dapat berasal dari satu
penyebab dalam satu kejadian tertentu dan dari penyebab lain
dalam kejadian yang lain.
5)Apabila hubungan antara dua variabel ditemukan,sulit untuk
menentukan mana yang merupakan penyebab dan mana yang
merupakan akibat.
6)Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor-faktor saling
berhubungan tidak harus memberikan implikasi hubungan sebab
akibat. Keseluruhannya semata-mata hanyalah merupakan faktor
tambahan yang tidak diketahui dan diamati.
7) Pengelompokan subyek ke dalam kelompok dikotom (seperti:
yang berhasil dan tidak berhasil), untuk tujuan perbandingan,
28
menimbulkan permasalahan karena katagori-katagori tersebut
bersifat kabur, bervariasi, dan tidak mantap. Penelitian yang
demikian sering tidak menghasilkan penemuan yang bermanfaat.
8) Studi komparatif dalam keadaan alami tidak memungkinkan
pemilihan subyek yang terkontrol. Menempatkan kelompok yang
telah ada dengan hal-hal yang sama untuk seluruh hal sangat
sulit, kecuali untuk menghadapkannya pada satu variable.
e. macam-macam penelitian ex-postfacto
1. Penelitian korelasi: merupakan suatu penelitian yang
melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah
ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih(F.C., Dane,2000).
2. Penelitian hubungan sebab akibat(causal comparative):
kegiatan penelitian yang berusaha mencari informasi tentang alas
an terjadi hubungan sebab akibat dan peneliti berusaha melacak
kembali hubungan tersebut.
e.Penelitian Survei
1)Pengertian
Penelitian survei menurut F.C., Dane (2000) adalah penelitian
yang mengumpulkan data pada saat tertentu. Sementara menurut
W.E. Deming, (2000) adalah penelitian yang tidak melakukan
perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-
variabel yang diteliti.
29
2)Tujuan
Tujuan penelitian survei adalah (Kerlinger, 2007):
1.Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat ini.
2.Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk
dibandingkan.
3.Menentukan hubungan sesuatu yang hidup diantara kejadian
spesifik.
4.Menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan oleh peneliti.
5.Memecahkan masalah yang signifikan dalam hidup di
masyarakat.
6.Menilai kebutuhan dan menentukan tujuan institusi atau
lembaga tertentu.
7.Menganalisis kecenderungan yang terjadi dalam suatu
masyarakat atau suatu lembaga pada periode tertentu.
8.Menentukan apakah tujuan spesifik dalam suatu lembaga
sudah tercapai.
9.Mendeskripsikan permasalahan yang ada dan seberapa jauh
implikasinya terhadap lembaga yang ada.
10.Membuat acuan sikap yang realistis atas dasar data dan
keadaan ysng ada di masyarakat..
3)Macam-macam penelitian survei
a.Survei catatan(survei of records)
b.Survei menggunakan angket
30
c.Survei melalui telepon
d.Survei dengan menggunakan wawancara kelompok
e.Survei dengan wawancara individu
E. Berdasakan Pengukuran dan Analisis Data Penelitian
E.G. Carmines, dan R.A.Zeller(2006) membagi 2 penelitian ditinjau dari
pengukuran dan analisis data penelitian yaitu:
a)Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam
angka dan analisis dengan teknik statistis. Penelitian yang sering
menggunakan cara ini adalah eksperimen.
b)Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam
bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistic. Penelitian
yang sering menggunakan cara ini adalah study kasus historical.
Menurut D.R. Cooper, dan C.W. Emory (2007) selain dua penelitian di atas ada
satu lagi yaitu penelitian gabungan yaitu penelitian dari gabungan kualitatif dan
kuantitatif. Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif menurutnya terdapat
pada table berikut:
31
No. Penelitian kuantitatif Penelitian kualitatif
1. Kejelasan unsur:
Tujuan, pendekatan, subjek,
sampel, dan sumber data sudah
mantao serta rinci sejak awal.
Kejelasan unsure:
Subjek sampel sumber data tidak
mantap dan rinci, masih fleksibel,
timbul dan berkembangnya sambil
jalan (emergent).
2. Langkah penelitian:
Segala sesuatu direncanakan
sampai matang ketika persiapan
disusun.
Langkah penelitian:
Baru diketahui dengan mantap dan
jelas ketika penelitian selesai.
3. Hipotesis: (jika memang perlu):
Mengajukan hipotesis yang akan
diuji dalam penelitian. Hipotesis
menetukan hasil yang diramalkan.
Hipotesis:
Tidak mengemukakan sebelumnya
tetapi dapat lahir selama penelitian
langsung.
Hasil penelitian terbuka.
4. Desain:
Dalam desain jelas langkah-
langkah penelitian dan hasil yang
diharapkan.
Desain:
Desain penelitiannya adalah fleksibel
dengan langkah dan hasil yang tidak
dapat dipastikan sebelumnya.
5. Pengumpulan data:
Kegiatan dalam pengumpulan data
memungkinkan untuk diwakilkan.
Pengumpulan data:
Kegiatan pengumpulan data selalu
harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
32
6. Analisis data:
Dilakukan sesudah data
terkumpul.
Analisis data:
Dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data.
F.Berdasarkan pendekatan yang digunakan
Ditinjau dari pendekatan yang digunakan, menurut J.W. Creswel, (2004)
penelitian dibedakan menjadi:
a)pendekatan longitudinal (pendekatan bujur)
pendekatan penelitian dimana peneliti melakukan penelitian pada
subjek dalam sebuah fase secara berturut-turut dalam waktu yang
sama.
Contoh: seorang peneliti mengadakan pencatatan terhadap kemampuan
seorang anak sekolah dasar mulai anak duduk dibangku kelas 1 sampai
kelas 6 secara berturut-turut setiap tahun pada bulan yang sama.
b)Pendekatan silang (Cross sectional)
Pendekatan penelitian dimana peneliti mengadakan pencatatan terhadap
subjek penelitian yang berbeda secara serentak.
Contoh: seorang peneliti mengadakan pencatatan terhadap kemampuan
seorang anak sekolah dasar secara serentak dalam waktu yang sama.
G. Berdasarkan bidang ilmu
Penelitian dalam bidang ilmu menurut F. J. Fowler, (2003) dibagi menjadi dua,
yaitu:
a)Penelitian sosial
33
Penelitian yang secara khusus meneliti bidang-bidang sosisal seperti
ekonomi, pendidikan, hukum, dan sebagainya.
b)Penelitian eksakta
Penelitian yang secara khusus meneliti bidang eksakta seperti kimia, fisika,
dan sebagainya.
Menurut Kerlinger (2006). Penelitian berdasarkan bidang ilmu dibagi
menjadi penelitian pendidikan, penelitian ekonomi, pertanian, perbankan,
kedokteran, dan lainnya.
penelitian pendidikan menurut Arikunto (2003) adalah upaya memahami
permasalahan yang dialami dalam bidang pendidikan baik pendidikan
formal maupun nonformal serta masalah yang bertautan dengan mencari
bukti yang muncul dan dilakukan dengan menempuh langkah tertentu yang
bersifat ilmiah, sistematis, dan logis sehingga ditemukan jawaban atau
pemecahan terhadap permasalahan.
1)Tujuan dan manfaat
Tujuan dan manfaat menurut Ibnu (2003), tujuan penelitian pendidikan
adalah:
a. Mengemukakan fakta baru dan mencarin fakta lama tentang pendidikan
b. Mengadakan analisis tentang urusan, intelerasi, dan penjelasan tentang
fakta yang muncul dalam kerangka teoritis yang berhubungan dengan
pendidikan.
34
c. Mengembangkan alat, konsep, dan teori ilmiah baru dalam bidang
pendidikan yang member kemungkinan study tentang tingkah laku
manusia dalam situasi pendidikan yang valid dan reliable.
Kemudian, manfaat penelitian pendidikan menurut Sukardi (2003)
adalah:
1) Hasil penelitian dapat menjadi peta yang menggambarkan keadaan
pendidikan tentang kemampuan sumber daya, kemungkinan
pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau
mungkin ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
2) Hasil penelitian dapat menjadi sarana diagnosis dalam mencari
sebab kegagalan dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
pendidikan sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk
menanggulanginya.
3) Hasil penelitian dapat menjadi sarana untuk menyusun kebijakan
(policy) dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan.
4) Hasil penelitian dapat dilukiskan kemampuan dalam pembiayaan,
peralatan, serta perbekalan tenaga kerja secara kualitas dan
kuantitas yang berperan bagi keberhasilan dalam bidang
pendidikan.
H. Berdasarkan tempat penelitian
Ditinjau dari tempat penelitian (fowler, F.J.,2004), penelitian dibedakan
menjadi:
1) Penelitian lapangan (field research)
35
Penelitian lapangan adalah penelitian yang langsung dilakukan di
lapangan atau kepada responden.
2) Penelitian kepustakaan (Library research)
Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan
menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan,
maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.
3) Penelitian laboratorium (Laboratory Research)
Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilaksanakan pada
tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau
percobaan.
I.Berdasarkan keilmiahannya
Menurut L.R Gay, dan P.L. diehl (2002), penelitian brdasar keilmiahannya
dibagi menjadi 2, yaitu:
1)Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya
menggunakan kaidah-kaidah ilmiah. Artinya, pokok pikiran yang
dikemukakan disimpulkan melalui suatu prosedur sistematis dengan
mempergunakan pembuktian yang meyakinkan (ilmiah).
Ciri-ciri penelitian ilmiah:
a. purposiveness;memiliki fokus dan tujuan jelas.
b. Rigor; teliti serta memiliki dasar teoridan desain metodologi yang baik.
c. Testability; prosedur pengujian hipotesis jelas.
36
d. Replicability; pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau
kasus sejenis lainnya.
e. Objectivity: berdasarkan fakta dari data aktual, bukan penilaian
subyektif dan emosional.
f. Generalizability; semakin luas ruang lingkup penggunaan hasil
penelitian, semakin berguna.
g. Precision; mendekati realitas dan confidence peluang terjadian dari
estimasi dapat dilihat.
h. Parsomory; kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode
penelitiannya.
2)Penelitian Non-ilmiah
penelitian non-ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya tidak
menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
J. Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya
Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah peenelitian yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu
variabel dangan variabel yang lain (Singarimbun dan Effendi, 2005). Berdasar hal
ini, penelitian dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a. penelitian Deskriptif
penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.
b. penelitian komparatif
37
penelitian Komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Di
sini variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri, tetapi
untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu berbeda.
c.Penelitian Asosiatif/Hubungan
Penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang bertujuan mengetahui
hubungan antara variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan
tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif.
K. Penelitian ditinjau berdasar penggunaan sampel atau populasi
a.penelitian sensus (deskriptif), yaitu penelitian yang datanya berasal dari
semua subjek dalam populasi, tidak hanya dari sampel.
b.Penelitian sampel (inferensial), yaitu penelitian yang datanya berasal dari
sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasi yang
diwakili oleh sampel peneliti.
G. Pengertian Judul
Ada lima pengertian judul penelitian yang dapat difahami. Pertama, judul
adalah nama dari sebuah rencana penelitian atau karya ilmiah yang akan ditulis
atau diletiliti. Kedua, judul kerap juga diistilahkan dengan topik dari sebuah karya
ilmiah yang akan ditulis atau dilteliti. Ketiga, judul adalah simbol dari sebuah
karya ilmiah yang akan ditulis atau dilteliti. Keempat, dalam penelitian kuantitatif,
judul adalah terdiri atas konsep-konsep atau tema-tema yang dirumuskan menjadi
sebuah paduan kalimat yang utuh dan bermakna. Kelima, dalam penelitian
kuantitatif, judul terdiri atas beberapa variabel yang dirancang menjadi satu
kesatuan yang utuh yang mengandung variasi nilai.
38
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan
telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga
merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan
lain-lain, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan
diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah(lokasi).
Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan
judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniature isi bahasan.
Banyak argumen seorang peneliti dalam merumuskan sebuah judul
penelitian. Ada argumen akademis, argumen professional, dan atau argumen
proyek. Ketiga argumen ini, semuanya dapat dibenarkan. Artinya, judul sebuah
penelitian sangat ditentukan oleh kepentingan sebuah penelitian yang akan
dilaksanakan.
Meskipun demikian, ada sebelas pertimbangan yang patut diperhatikan
dalam merumuskan sebuah judul penelitian ilmiah, sebelum melangkah lebih jauh
dalam melakukan sebuah penelitian.,yaitu:
1. Merumuskan judul harus menonjolkan sesuatu yang unik, sebab
dengan keunikan itu orang tertarik mengetahui proposal dan hasil
penelitian lebih jauh.
2. Merumuskan judul harus bertolak dari ketertarikan peneliti(interested),
jangan merumuskan judul karena dipaksa, ikut-ikutan atau pengaruh
orang lain.
3. Judul yang dirancang harus mencerminkan manfaat guna bagi peneliti
dan lembaga yang memayungi sebuah penelitian.
39
4. Judul yang akan dirumuskan, penelitinya harus memiliki pengetahuan
atau pengalaman.
5. Judul penelitian yang dirumuskan harus menunjukkan kemungkinan
melakukan eksplorasi sesuatu yang baru.
6. Judul yang dirumuskan jangan menampilkan bahasa atau kemasan
yang membosankan atau menjenuhkan bagi pembaca.
7. Rumusan judul harus menunjukkan sesuatu yang “up todate”, actual
atau setidaknya trend untuk ukuran saat penelitian dilakukan.
8. Rumusan judul harus menunjukkan tujuan dan fokus kea rah mana
penelitian dilakukan.
9. Judul penelitian yang dirumuskan harus dapat memberikan konstribusi
bagi penggalian atau pengembangan pengetahuan baru.
10. Rumusan judul penelitian harus mencerminkan sesuatu yang dapat
memberikan konstribusi bagi peneliti dan atau lembaga penelitiannya.
11. Rumusan judul penelitian harus berada dalam kawasan jurusan, prodi
yang ditekuninya atau profesionalitas di bidangnya.
Pembatasan judul penelitian ilmiah
Ada tujuh batasan atau sebagai rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh
seorang peneliti dalam merumuskan judul penelitian:
1. Judul yang dirumuskan harus kita pertimbangkan siapa audien atau
pembacanya, jika pembacanya masyarakat akademis, tentu lebih
dianjurkan menggunakan bahasa ilmiah popular yang sudah diadopsi ke
dalam bahasa Indonesia baku.
40
2. Dalam merumuskan judul penelitian perlu dibatasi kata-kata yang
digunakan, agar terlihat sederhana, sipel dan tidak terlalu panjang.
3. Dalam merumuskan judul penelitian, perlu juga diperhatikan ketersediaan
bahan baku atau data yang akan dikumpulkan dalam penelitian.
4. Judul yang dirumuskan harus dibatasi dalam lingkup ketersediaan
kepustakaan.
5. Keterbatasan waktu, biaya dan tenaga.
6. Dalam merumuskan judul penelitian, harus mempertimbangkan batasan
tahun penelitian, misalnya periode kepemimpinan, jangka statistic,
lembaga, wilayah, atau geografi daerah tertentu.
7. Dalam merumuskan judul penelitian harus mempertimbangkan aspek logis
dan fisibilitas.
Beberapa pertimbangan yang harus dihindari dalam merancang judul penelitian
diantaranya adalah:
1. Hindari kata dan kalimat yang berbau “SARA” atau singkatan dari suku,
agama, ras, dan antar golongan.
2. Hindari penyebutan nama lembaga, kelompok atau nama orang dalam
penelitian yang bersifat kasus tertentu.
3. Hindari judul yang berbau tendensius atau menyudutkan sebuah lembaga
maupun kelompok tertentu atau orang.
4. Hindari judul yang berbau mempromosikan suatu lembga atau seseorang.
5. Hindari kata-kata yang berbau porno, sensual, fulgar, atau tidak popular
ilmiah belum diadopsi dalam bahasa Indonesia baku.
41
6. Hindari judul yang terlalu panjang dan tidak fokus, sehingga judul
kehilangan makna.
H. Teknik merumuskan judul penelitian ilmiah
Berikut diuraikan teknis pembuatan judul penelitian ilmiah, yang
digunakan dalam penelitian kualitatif deskriptif:
1. Rancang judul penelitian ilmiah yang mencerminkan masalah, fokus,
kawasan dan disiplin keilmuan peneliti.
2. Pilih kata-kata, konsep dan tema yang diminati lalu rumuskan dalam
bentuk kalimat maksimal 16 suku kata atau lebih kurang 100 huruf.
3. Gunakan dua kawasan atau lebih yang saling dapat berkonstribusi,
meningkatkan, mengembangkan atau memberdayakan.
4. Gunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan
menggunakan “SPOK” yakni subjek, predikat, objek dan keterangan.
Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel
diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
Judul tidak harus sama dengan topic. Jika topic sekaligus menjadi judul, biasanya
karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul di buat
setelah menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan
temanya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari
karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan
dalam karya itu.judul sedapat mungkin:
a. Singkat dan padat
b. Menarik perhatian
42
c. Menggambarkan garis besar(inti) pembahasan
Judul dibagi menjadi dua,yaitu :
1. Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita,
sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
2. Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita
tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita
43
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian usaha-usaha untuk menemukan,mengembangkan dan menguji
kebenaran,dimana dalam usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Jadi
dalam penelitian orang mesti menggunakan proses deduktif induktif untuk
membangun ilmu pengetahuan.
Ciri-ciri penelitian menunjukkan betapa kegiatan penelitian harus dilakukan
secara cermat dari penemuan masalah, mengkaji teori, dirancang secara matang,
objektif dalam operasinya, kesimpulannya beralasan dan berkaitan dengan
penemuan baru. Berkat hasrat yang ingin tahu yang ada pada manusia sejak
kanak-kanak terus berkembang sejalan dengan masalah-masalah yang ia hadapi,
hal tersebut telah mengembangkan penelitian. Setiap penelotian yang baik saling
tidak memiliki nilai netralitas emosional, keterbukaan dan ketegakakan sendiri.
Jenis penelitian ditinjau dari segi masalahnya itu terdiri atas 9 jenis, yaitu
penelitian historis, penelitian deksriptif, penelitian perkembangan, penelitian
kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasional, penelitian kausal
komparatif, penelitian eksperimental, Penelitian Eksperimental semu dan
penelitian tindakan.
Judul akan menunjukkan kompetensi seorang peneliti, dan judul jadi penentu
sebuah penelitian layak atau tidaknya keberadaan sebuah proposal diterima atau
ditolak.
B. Saran
44
Mengingat beragamnya masalah dalam bidang pendidikan, untuk
menelitinya pun tidak hanya diperlukan satu teori untuk kita sebagai seorang
peneliti, pahamilah betul masalah yang ada kemudian pilihlah jenis penelitian
yang akan anda gunakan untuk menyelesaikan penelitian tersebut.
45
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/#q=KARAKTERISTIK+JUDUL+YANG+BAIK
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/04/pengertian-karakteristik-dan-
langkah.html
Dawson, Catherine,2010. Metode Penelitian praktis. Yogyakarta :pustaka pelajar.
Sukardi. 2013. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Narbuko, Cholid. 2013. Metodologi pnelitian. Jakarta :PT Bumi Aksara
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tuntutan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian
Pendidikan. Yogyakarta : Diva Press.
Sangadji, Etta Mamang.2010. Metodologi penelitian pendekatan praktis dalam
penelitian. Yogyakarta : C.V Andi Offset.