Metodologi Penelitian Analisis Penelitian: Statistik ... · PDF fileKegiatan dalam analisis...
Transcript of Metodologi Penelitian Analisis Penelitian: Statistik ... · PDF fileKegiatan dalam analisis...
Hanif Fakhrurroja, MT ©PIKSI GANESHA, 2012
Metodologi Penelitian
Analisis Penelitian: Statistik Deskriftif dan Inferensial
Hanif Fakhrurroja @hanifoza [email protected] http://hanifoza.wordpress.com
Pendahuluan
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan.
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Analisa data :
Terhadap data yang telah diolah (editing, kodeing , blank responses, dll) kemudian dilakukan perhitungan-perhitungan statistik untuk dianalisa.
Statistik yang dapat digunakan adalah : statistik Deskriftif dan statistik Inferensial
Analisis Data
Analisis Data
Statistik deskriptif
Statistik inferensial
Statistik parametris
Statistik non parametris.
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif: statistik yang hanya berlaku untuk data sampel dan tidak dapat digeneralisasikan terhadap populasi.
Statistik deskriptif: statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Statisitika deskriptif: penyajian data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, desil, persentil, penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standard deviasi, perhitungan prosentase dll.
Penelitian deskriptif tidak untuk menguji suatu hipotesis.
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Statistik Deskriptif
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Analisis Statistik
Deskriptif
Mean
Median
Modus
Standar defiasi
Hystogram
Diagram batang
Mean: nilai rata-rata.
Misal: hasil perhitungan mean dari nilai UAS metode penelitian kelas XYZ = 72,5 artinya rata-rata nilai metode penelitian di kelas XYZ adalah 72,5. Bila mahasiswa nilainya 65 berarti dia dibawah rata-rata nilai kelas, dan bila nilai mahasiswa 75 berarti dia diatas nilai rata-rata kelas.
Rumus umumnya :
Untuk data yang tidak mengulang
Untuk data yang mengulang dengan frekuensi tertentu
Statistik Deskriptif:
Mean
data nilai Banyaknya
data nilai semuaJumlah hitung rata-Rata
n
X
n
X...XX X n21
f
fX
f...ff
Xf...XfXf X
n21
nn2211
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Statistik Deskriptif:
Mean
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Contoh:
Interval Kelas Nilai Tengah
(X)
Frekuensi fX
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
15
28
41
54
67
80
93
3
4
4
8
12
23
6
45
112
164
432
804
1840
558
Σf = 60 ΣfX = 3955
65,92 60
3955
f
fX X
Statistik Deskriptif:
Median
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Median: nilai dari separuh sampel.
Misal: nilai median 70 artinya separuh dari kelas XYZ nilai metode penelitiannya diatas 70 dan separuhnya dibawah 70.
Rumus untuk data berkelompok
median kelas frekuensi f
median mengandung yang kelas
sebelum kelas semua frekuensijumlah F
median kelasbawah batas L
f
F - 2
n
c L Med
0
0
Statistik Deskriptif:
Median
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Contoh untuk data berkelompok:
Interval
Kelas
Frekuensi
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
3
4
4
8
12
23
6
Σf = 60
Letak median ada pada data ke 30, yaitu pada interval 61-73, sehingga: L0 = 60,5 F = 19 f = 12
72,42 12
19 - 2
60
13 60,5 Med
Statistik Deskriptif:
Modus
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Modus: nilai yang paling banyak muncul.
Misal: nilai modus 75, berarti mahasiswa XYZ yang paling banyak nilainya adalah 75.
Rumus untuk data berkelompok:
modus kelassesudah kelassatu tepat frekuensi
dengan modus kelas frekuensi antaraselisih b
modus kelas sebelum kelassatu tepat frekuensi
dengan modus kelas frekuensi antaraselisih b
modus kelasbawah batas L
b b
b c L Mod
2
1
0
21
10
Statistik Deskriptif:
Modus
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Contoh
Interval
Kelas
Frekuensi
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
3
4
4
8
12
23
6
Σf = 60
Data yang paling sering muncul adalah pada interval 74-86, sehingga: L0 = 73,5 b1 = 23-12 = 11 b2 = 23-6 =17
78,61 17 11
11 13 73,5 Mod
Standar deviasi : simpangan baku (+/-) dari nilai mean.
Misal Mean: 68,5 , standar deviasi : 2,5 artinya nilai mahasiswa terbanyak berkisar antara nilai (68,5+2,5) = 71 sampai nilai (68,5-2,5) = 66.
Prosentase:
Jumlah parsial/jumlah total x 100 %.
Misal : Mahasiswa yang nilainya 75 ada 10 orang dari 80 orang kelas XYZ dengan total nilai 5000. Artinya, prosentase mahasiswa yang nilainya 75 di kelas XYZ adalah :
750/5000 x 100% = 15 %.
Statistik Deskriptif:
Standar Deviasi & Prosentase
Diagram pie
Statistik Deskriptif:
Diagram
Diagram Batang
Statistik Deskriptif:
Diagram
Statistik Inferensial
Statistika inferensial (statistika induktif atau statistika probabilitas): teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistika inferensial digunakan untuk mengolah data kuantitatif dengan tujuan untuk menguji kebenaran suatu teori baru yang diajukan penyelidik yang dikenal dengan hipotesis penyelidikan inferensial
Dalam penyelidikan inferensial, teknik analisis statistik yang digunakan merujuk kepada suatu pengujian hipotesis
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Statistik Inferensial
Statistika inferensial: statistik yang digunakan untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi. Oleh karena itu terdapat nilai signifikansi (α).
Statistik inferensial ada dua macam yaitu :
1. Statistik parametris: suatu uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu (asumsi-asumsi) tentang variabel random atau populasi yang merupakan sumber sampel penelitian, lebih banyak menggunakan datanya yang berskala rasio dan interval dilandasi dengan uji normalitas.
2. Statistik non Parametris: tidak memerlukan adanya syarat-syarat tersebut, lebih banyak menggunakan datanya yang berskala nominal dan ordinal.
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Statistik Parametris
Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio
Ukuran uji dalam Statistik parametris antara lain :
T-test
Anova
Korelasi.
Contoh 1:
Rumusan masalah : berapa rata-rata penayangan iklan di TV ?
Hypotesis : rata-rata penayangan iklan di TV paling lama 120 menit.
Uji hypoteis : t-test
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Statistik Parametris
Contoh 2:
Rumusan masalah : Apakah ada pengaruh yang signifikan antara lamanya penayangan iklan di TV terhadap omset penjualan ?
Hypotesis : lamanya penayangan iklan di TV sangat berpengaruh terhadap omset penjualan.
Uji hypotesis : korelasi product moment
Contoh 3:
Rumusan masalah : apakah ada perbedan jumlah pembeli yang signifikan antara toko A, B dan C ?
Hypotesis : terdapat perbedaan jumlah pembeli yang signifikan antara toko A, B dan C.
Uji hypotesis : Anova
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Statistik Non Parametris
Statistik non parametris digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.
Uji statistik yang digunakan dalam statistik non parametris antara lain :
Binomial
Sign test
Χ 2 ( chi kuadrat ) dll.
http://hanifoza.wordpress.com ©Hanif Fakhrurroja, 2012
Statistik Non Parametris
Chi kuadrat: untuk sampel besar dan ada 2 atau lebih kelompok.
Rumusan masalah : Warna cat mobil apa yang lebih diminati masyarakat jabotabek ?
Hypotesis : masyarakat jabotabek lebih memilih warna cat mobil merah dibanding biru, metalik dan putih.
Sign test: digunakan untuk uji komparatif, datanya ordinal dan sampel berpasangan.
Rumusan masalah : apakah ada pengaruh bonus terhadap kesejahtraan keluarga karyawan PT X ?
Hypotesis : ada pengaruh yang positif antara bonus dengan kesejahtraan karyawan PT X.
Statistik Non Parametris
©Hanif Fakhrurroja, 2012