METODOLOGI PENELITIAN
-
Upload
gandha-kudo -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of METODOLOGI PENELITIAN
-
1
SESI 5:
RANCANGAN PENELITIAN
Program yang menjadi acuan peneliti dalam proses mengumpulkan, analisis
dan interpretasi observasi (dalam tiap tahapan riset).
Program berarti susunan suatu rencana atau serial kegiatan yang
dilaksanakan dengan tujuan tertentu untuk mencapai suatu harmoni (misal
dalam musik). Sehingga rancangan penelitian berarti susunan suatu rencana
atau serial kegiatan dengan tujuan untuk pengumpulan, analisis, dan
interpretasi observasi untuk mencapai suatu hasil yang maksimal. Sebagai
misal rancangan penelitian observasional cross sectional, disini
mengindikasikan rancangannya hanya melakukan kegiatan observasi dan
pengumpulan datanya hanya satu kali. Apabila rancangan observasional
case control, disini mengindikasikan rancangan hanya melakukan kegiatan
observasi tetapi pengumpulan datanya beberapa kali secara retrospective.(
pada pendapat tertentu bisa juga secara prospective ). Jelas bahwa
rancangan penelitian observasional cross sectional berbeda dengan
rancangan observasional case control khususnya dalam cara pengumpulan
data. Selanjutnya rancangan penelitian juga berisi susunan rencana atau
serial kegiatan untuk pengumpulan data, misal menentukan Unit Analisis
nya, Populasi nya, Sampel nya, Instrumen nya, dan Metode Analisis nya, juga
Generalisasi nya (penyusunan teori nya). Demikian arti dari rancangan
penelitian sebagai program. Lebih lanjut rancangan penelitian juga berarti:
suatu model logis dari pembuktian untuk inferensi hubungan kausal
variabel
mendefinisikan wilayah intelektual (domain) untuk melakukan generalisasi
Dasar pertanyaan untuk solusi yang mana?
Whom to study? When the observation be made?
What to observe? How will the data be collected?
Blueprint riset yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
-
2
Sehingga rancangan penelitian bukan hanya suatu program tetapi juga
merupakan suatu rencana yang menggambarkan suatu bangunan rinci
keseluruhan kegiatan penelitian yang akan dilakukan "Blue-print" research.
JENIS RANCANGAN PENELITIAN
1. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Gejala perilaku yang terobservasi bukanlah perilaku sesungguhnya dari orang
tersebut melainkan karena perlakuan yang diberikan oleh orang lain terhadap
dirinya (Pertunjukkan Pygmalion on the Classroom oleh George Bernard
Shaw)
RANCANGAN EKSPERIMENTAL KLASIK
Terdiri dari kelompok percobaan dan kelompok kontrol
Keduanya equivalent kecuali kelompok percobaan terpapar dengan
perlakuan (Variabel bebas) dan kelompok kontrol tidak
Pemilihan kasus secara acak / dengan peluang sama
Pretetest dan posttest dibandingkan antara dua kelompok
Beda significant ada hubungan kausal antara varaibel bebas dan variabel
terikat
Pretest Posttest Beda
Eksp R O1 X O2 O2 - O1
Kontrol R O3 O4 O4 - O3
Contoh Penelitian Rosenthal dan Jacobson (murid diharapkan lebih pandai
sebagai kelompok eksperimen)
INFERENSI KAUSAL
Variabel bebas diharapkan menghasilkan perubahan pada variabel terikat
dengan arah dan besaran sesuai dengan teori.
Variasi pada variabel bebas yang diikuti variasi variabel terikat tidak selalu
harus berarti ada hubungan kausal, seperti yang diobservasi oleh Hubert M.
Blalock
-
3
Blalock.
Bila X menyebabkan Y, pada pikiran kita mengatakan bahwa perubahan X
menghasilkan perubahan Y dan tidak semata-mata perubahan pada X diikuti
atau berhubungan dengan perubahan pada Y
Pembuktian kausal meliputi tiga kejadian:
1. Menunjukkan covariation
2. Eliminasi hubungan spurious
3. Ada urutan waktu (time order)
COVARIATION
Dalam riset ilmiah notasi covariation dinyatakan melalui pengukuran
hubungan yang biasa disebut Korelasi atau Asosiasi. Sehingga korelasi
antara dua phenomena sudah cukup untuk menyatakan interpretasi kausal.
NON SPURIOUSNESS
Hubungan non spurious mengandung arti ada hubungan kausal yang inheren
diantara dua variabel dan observasi covariation bukan berdasar hubungan
yang aksidental.
URUTAN WAKTU
Urutan waktu artinya pehenomena yang satu terjadi duluan dari phenomena
yang lain (Obesitas hipertensi; merokok sesak napas)
KOMPONEN RANCANGAN PENELITIAN nya
1. Komparasi - covariation
2. Manipulasi - urutan waktu
3. Kontrol - non spurious
Ketiganya diperlukan untuk membangun hubungan kausal antar variabel.
-
4
Komparasi
Adalah suatu kegiatan yang mensyaratkan bahwa dua variabel menunjukkan
korelasi (asosiasi dan covariasi korelasi)
Contoh: Merokok dan Ca Paru. Frekuensi Ca Paru antara perokok dan non
perokok atau sebelum dan sesudah merokok
Manipulasi
Bila Y disebabkan X, maka mengaktivasi X akan diikuti perubahan Y
Kontrol: (Validitas internal rancangan riset)
Faktor lain harus dikeluarkan sebagai penjelasan lain dari asosiasi variabel
yang diobservasi.
VALIDITAS INTERNAL (kemurnian penjelasan observasi asli hubungan
variabel bebas dan terikat)
Faktor ekstrinsik
Kemungkinan bias oleh karena perbedaan rekrutmen peserta (obyek)
penelitian yang menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Disebut faktor
Seleksi (Selection Factors)
Faktor intrinsik
Perubahan pada individu atau unit penelitian yang terjadi selama periode
penelitian, perubahan pada instrumen pengukuran, atau efek reaksi dari
observasi itu sendiri.
1. History
Semua kejadian-kejadian yang mempengaruhi individu dalam waktu periode
penelitian.
2. Maturasi
Proses biologis dan psikologis yang menghasilkan perubahan pada individu /
unit penelitian dalam perjalanan waktu.
3. Eksperimental Mortality
Adalah masalah dropout yang menghalangi peneliti mendapatkan informasi
lengkap pada semua kasus (secara selektif).
-
5
4. Instrumentasi
Perubahan instrumen antara pre dan posttest (reliability)
5. Testing
Proses testing itu sendiri bisa mempengaruhi perubahan phenomena yang
sedang diobservasi.
6. Regression artefact
Merupakan ancaman bila individu-individu diseleksi untuk kelompok
eksperimen berdasarkan skor ekstreme mereka pada variabel terikat (skor
rendah di pretest tampak meningkat dan sebaliknya)
7. Interaction with selection
Faktor-faktor intrinsik yang mengancam vakliditas internal penelitian
eksperimental dapat berinteraksi secara seleksi dan menambah ancaman
dari validitas penelitian. Yang sering terjadi adalah selection - history dan
selection - maturation.
Selection - history
eksperimen dan kontrol diseleksi dari setiing berbeda yang bisa
mempengaruhi respons mereka terhadap perlakuan yang diberikan
Selection - maturity
Situasi dimana kelompok eksperimen dan kontrol menjadi matur pada
kecepatan yang berbeda
PROSEDUR KONTROL
Faktor ekstrinsik dan intrinsik yang mengancam validitas internal bisa
dikontrol dengan beberapa prosedur.
Untuk faktor ekstrinsik ada dua cara:
1. matching untuk mengontrol variabel yang diketahui peneliti sebelum riset
2. randomisasi untuk mengontrol faktor yang belum diketahui peneliti
sebelum riset.
MATCHING
Cara melakukan penyamaan kelompok kontrol dan eksperimen pada variabel
ekstrinsik yang diketahui berhubungan dengan hipotesis penelitian
-
6
Precision Matchng
Tiap kasus baik di kelompok kontrol dan eksperimen dipilih yang karakternya
sama (sukar untuk jumlah variabel yang besar)
Frekuensi distribusi
Kelompok kontrol dan eksperimental dibuat serupa untuk tiap variabel yang
relevan secara terpisah di dalam kombinasi. Kedua kelompok dibuat match
pada karakter sentral daripada matching satu per satu (rata-rata umur,
proporsi pria-wanita, dst).
Metode kontrol dalam matching problem utamanya adalah tak diketahuinya
variabel mana yang kritikal untuk penjelasan hubungan variabel bebas dan
terikat.
RANDOMISASI
Apakah ada faktor lain yang bisa menyumbang kesalahan pada interpretasi
hubungan kausal? Untuk itu bisa dilakukan sortir ulang dengan randomisasi,
yaitu proses dimana kasus dijadikan kelompok kontrol dan eksperimen
KELOMPOK KONTROL
Kelompok kontrol menyingkirkan faktor intrinsik seperti efek dari history,
maturasi, perubahan instrumen, testing, interactions with selection,
(eksperimental mortality diakhir penelitian hanya kasus yang informasinya
lengkap diambil sampel)
GENERALISASI: VALIDITAS EKSTERNAL
1. Sampel yang mewakili -- probability sample
2. Reactive Arrangement (hindarkan sifat yang terlalu artifisial)
Generalisasi juga untuk setting dunia nyata. Jangan terlalu artifisial.
-
7
SESI 6
RISET EKSPERIMENTAL MACAM RANCANGAN RISET EKSPERIMENTAL
1. Eksperimen dengan kontrol
Pretest Posttest Beda
Eksp R O1 X O2 O2 - O1
Kontrol R O3 O4 O4 - O3
2. The Solomon Four -Group Design
PRE TEST POSTTEST
R O1 X O2
R O3 O4
R X O5
R O6
Untuk menyingkirkan efek sensitisasi karena telah dilakukan pretest
Efek X direplikasi dalam 4 gaya: O2 > O1, O2 > O4, O5 > O6, O5 > O3
3. POST TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
Variasi dari Eksperimental Klasik dan Solomom Four Group Design
POSTTEST
R X O1
R O2
Faktor intrinsik dikontrol
4. RANCANGAN EKSPERIMENTAL UNTUK STUDI EFEK YANG
MEMAKAN WAKTU PANJANG
PRETEST POSTTEST POSTTEST
R O1 X O2
R O3 O4
R O5 X O6
R O7 O8
Pengukuran berulang pada subyek yang sama bisa membuat efek invalidasi
seperti pada pretest.
-
8
MACAM RANCANGAN RISET PRE EKSPERIMENTAL
Rancangan pre - eksperimental merupakan bentuk rancangan penelitian yang
paling lemah karena sumber ancaman validitas internal dan eksternal tidak
dikontrol.
1. The One-Shot Case Study
Observasi pada satu kelompok atau satu kejadian pada satu kali waktu
observasi. Biasanya dilakukan pada pasca suatu gejala yang dianggap
menghasilkan perubahan.
X O1
Lemah untuk mencari tahu efektifitas program, tidak bisa untuk
mengetahui hubungan kausal
Berguna untuk penelitian eksplorasi, sebagai hipotesis riset.
Analisis statistik multivariate bisa memperkuat validitas internal yang
lemah.
2. Rancangan Pretest - Posttest
O1 X O2
Variabel dibandingkan dengan dirinya sendiri, sebelum dan sesudah
perlakuan.
Validitas internal lemah, oleh karena ancaman history, maturity, regression
artifact.
Analisis statistik multivariate bisa memperkuat validitas internal yang
lemah.
3. Rancangan Kelompok pembandingan Pos-test ( Post-test - Comparison
Group Design)
X Oe
-------------
Oc
Tidak ada randomisasi
Kelompok (eksperimen dan pembanding ) tidak equivalent
Kelompok pembanding dicari sebisanya yang serupaSelection Bias
-
9
Validitas internal lemah ada peluang bisa diperkuat dengan analisis
statistik multivariate
SESI 7:
RANCANGAN RISET OBSERVASIONAL
RANCANGAN KORELATIONAL (CORRELATIONAL DESIGN)
Sering disebut sebagai Cross-Sectional Study.
Merupakan rancangan paling dominan pada penelitian survey.
Upaya aproksimasi pada bentuk rancangan Post-test-Only Control Group
Design dengan utilisasi variasi teknik analisis data.
setelah
Basis pembandingan antara kelompk pembanding dan percobaan adalah
statistik dengan dasar variasi teknik tabulasi silang dan korelasional.
Dimulai dengan menanyakan tentang properti dan disposisi sampel
individu. Misal: Ketaatan penggunaan air minum dari air matang
berhubungan dengan riwayat kebiasaan memasak air. Data dikumpulkan
kemudian sebagai cara mengukur efek kausal hipotesis (kebiasaan
memasak air) sampel dibagi menjadi kelompok percobaan dan kelompok
pembanding dari responden dengan kebiasaan memasak air dan yang
kebiasaan tidak memasak air. Persentse dari responden yang taat
menggunakan air minum dari air matang untuk masing-masing kelompok
dihitung. Hasil: responden berasal dari kelompok kebiasaan memasak air
cenderung taat menggunakan air minum dari air matang. Hasil / bukti ini
masih dipertanyakan karena :
1) Tidak ada perbandingan antara sebelum dan sesudah.
2) Tidak ada randomisasi menjadi responden kelompok kebiasaan memasak
air dan kelompok kebiasaan tidak memasak air.
3) Tidak ada jaminan bahwa responden dari kelompok kebiasaan memasak
air sebanding dengan dari yang kelompok kebiasaan tidak memasak air
4) Banyak faktor ekstrinsik mempengaruhi hasil, misal faktor sosioekonomi.
O1
O2
-
10
Solusi umum kelemahan rancangan ini dengan menggunakan analisis
multivariate sebagai alternatif dari metode eksperimental dan kontrol.
Dengan cara ini Peneliti melakukan tindakan serupa dengan prosedur
Matching (walaupun Matching hanya untuk variabel yang sudah diketahui
sebelumnya oleh Peneliti)
Rancangan ini tidak bisa digunakan sebagai alternatif Randomisasi (satu-
satunya teknik yang bisa menyingkirkan gangguan hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen)
Rancangan ini tidak bisa menjelaskan / menentukan mengenai urutan
waktu / time sequence. Untuk beberapa penelitian masalah ini bisa diatasi
dengan dasar teori dan pertimbangan logis, walaupun tidak selalu bisa
untuk beberapa jenis penelitian lain.
RANCANGAN PANEL
Penjelasan mengenai urutan waktu pada rancangan korelasional diatasi
dengan Rancangan Panel.
Aproksimasi rancangan eksperimental (sebelum dan sesudah) dengan
melakukan studi pada satu kelompok obyek dalam dua kali atau lebih
pengamatan sebelum dan sesudah pemaparan variabel independen
Masalah utama mendapatkan sampel yang bersedia diobservasi /
interview berulang-ulang beberapakali dalam periode waktu yang panjang
Masalah berikutnya adalah dropped out
Masalah berikutnya adalah Panel Conditioning, dengan pengukuran
berulang, terjadi sensitisasi responden. Diatasi dengan Panel terbatas.
Kemudian mereka diganti oleh orang yang berada di list secara random.
-
11