METODOLOGI PENELITIAN

11
1 SESI 5: RANCANGAN PENELITIAN Program yang menjadi acuan peneliti dalam proses mengumpulkan, analisis dan interpretasi observasi (dalam tiap tahapan riset). Program berarti susunan suatu rencana atau serial kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan tertentu untuk mencapai suatu harmoni (misal dalam musik). Sehingga rancangan penelitian berarti susunan suatu rencana atau serial kegiatan dengan tujuan untuk pengumpulan, analisis, dan interpretasi observasi untuk mencapai suatu hasil yang maksimal. Sebagai misal rancangan penelitian observasional cross sectional, disini mengindikasikan rancangannya hanya melakukan kegiatan observasi dan pengumpulan datanya hanya satu kali. Apabila rancangan observasional case control, disini mengindikasikan rancangan hanya melakukan kegiatan observasi tetapi pengumpulan datanya beberapa kali secara retrospective.( pada pendapat tertentu bisa juga secara prospective ). Jelas bahwa rancangan penelitian observasional cross sectional berbeda dengan rancangan observasional case control khususnya dalam cara pengumpulan data. Selanjutnya rancangan penelitian juga berisi susunan rencana atau serial kegiatan untuk pengumpulan data, misal menentukan Unit Analisis nya, Populasi nya, Sampel nya, Instrumen nya, dan Metode Analisis nya, juga Generalisasi nya (penyusunan teori nya). Demikian arti dari rancangan penelitian sebagai program. Lebih lanjut rancangan penelitian juga berarti: suatu model logis dari pembuktian untuk inferensi hubungan kausal variabel mendefinisikan wilayah intelektual (domain) untuk melakukan generalisasi Dasar pertanyaan untuk solusi yang mana? Whom to study? When the observation be made? What to observe? How will the data be collected? “Blueprint” riset yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

description

Metodologi Penelitian

Transcript of METODOLOGI PENELITIAN

  • 1

    SESI 5:

    RANCANGAN PENELITIAN

    Program yang menjadi acuan peneliti dalam proses mengumpulkan, analisis

    dan interpretasi observasi (dalam tiap tahapan riset).

    Program berarti susunan suatu rencana atau serial kegiatan yang

    dilaksanakan dengan tujuan tertentu untuk mencapai suatu harmoni (misal

    dalam musik). Sehingga rancangan penelitian berarti susunan suatu rencana

    atau serial kegiatan dengan tujuan untuk pengumpulan, analisis, dan

    interpretasi observasi untuk mencapai suatu hasil yang maksimal. Sebagai

    misal rancangan penelitian observasional cross sectional, disini

    mengindikasikan rancangannya hanya melakukan kegiatan observasi dan

    pengumpulan datanya hanya satu kali. Apabila rancangan observasional

    case control, disini mengindikasikan rancangan hanya melakukan kegiatan

    observasi tetapi pengumpulan datanya beberapa kali secara retrospective.(

    pada pendapat tertentu bisa juga secara prospective ). Jelas bahwa

    rancangan penelitian observasional cross sectional berbeda dengan

    rancangan observasional case control khususnya dalam cara pengumpulan

    data. Selanjutnya rancangan penelitian juga berisi susunan rencana atau

    serial kegiatan untuk pengumpulan data, misal menentukan Unit Analisis

    nya, Populasi nya, Sampel nya, Instrumen nya, dan Metode Analisis nya, juga

    Generalisasi nya (penyusunan teori nya). Demikian arti dari rancangan

    penelitian sebagai program. Lebih lanjut rancangan penelitian juga berarti:

    suatu model logis dari pembuktian untuk inferensi hubungan kausal

    variabel

    mendefinisikan wilayah intelektual (domain) untuk melakukan generalisasi

    Dasar pertanyaan untuk solusi yang mana?

    Whom to study? When the observation be made?

    What to observe? How will the data be collected?

    Blueprint riset yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

  • 2

    Sehingga rancangan penelitian bukan hanya suatu program tetapi juga

    merupakan suatu rencana yang menggambarkan suatu bangunan rinci

    keseluruhan kegiatan penelitian yang akan dilakukan "Blue-print" research.

    JENIS RANCANGAN PENELITIAN

    1. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL

    Gejala perilaku yang terobservasi bukanlah perilaku sesungguhnya dari orang

    tersebut melainkan karena perlakuan yang diberikan oleh orang lain terhadap

    dirinya (Pertunjukkan Pygmalion on the Classroom oleh George Bernard

    Shaw)

    RANCANGAN EKSPERIMENTAL KLASIK

    Terdiri dari kelompok percobaan dan kelompok kontrol

    Keduanya equivalent kecuali kelompok percobaan terpapar dengan

    perlakuan (Variabel bebas) dan kelompok kontrol tidak

    Pemilihan kasus secara acak / dengan peluang sama

    Pretetest dan posttest dibandingkan antara dua kelompok

    Beda significant ada hubungan kausal antara varaibel bebas dan variabel

    terikat

    Pretest Posttest Beda

    Eksp R O1 X O2 O2 - O1

    Kontrol R O3 O4 O4 - O3

    Contoh Penelitian Rosenthal dan Jacobson (murid diharapkan lebih pandai

    sebagai kelompok eksperimen)

    INFERENSI KAUSAL

    Variabel bebas diharapkan menghasilkan perubahan pada variabel terikat

    dengan arah dan besaran sesuai dengan teori.

    Variasi pada variabel bebas yang diikuti variasi variabel terikat tidak selalu

    harus berarti ada hubungan kausal, seperti yang diobservasi oleh Hubert M.

    Blalock

  • 3

    Blalock.

    Bila X menyebabkan Y, pada pikiran kita mengatakan bahwa perubahan X

    menghasilkan perubahan Y dan tidak semata-mata perubahan pada X diikuti

    atau berhubungan dengan perubahan pada Y

    Pembuktian kausal meliputi tiga kejadian:

    1. Menunjukkan covariation

    2. Eliminasi hubungan spurious

    3. Ada urutan waktu (time order)

    COVARIATION

    Dalam riset ilmiah notasi covariation dinyatakan melalui pengukuran

    hubungan yang biasa disebut Korelasi atau Asosiasi. Sehingga korelasi

    antara dua phenomena sudah cukup untuk menyatakan interpretasi kausal.

    NON SPURIOUSNESS

    Hubungan non spurious mengandung arti ada hubungan kausal yang inheren

    diantara dua variabel dan observasi covariation bukan berdasar hubungan

    yang aksidental.

    URUTAN WAKTU

    Urutan waktu artinya pehenomena yang satu terjadi duluan dari phenomena

    yang lain (Obesitas hipertensi; merokok sesak napas)

    KOMPONEN RANCANGAN PENELITIAN nya

    1. Komparasi - covariation

    2. Manipulasi - urutan waktu

    3. Kontrol - non spurious

    Ketiganya diperlukan untuk membangun hubungan kausal antar variabel.

  • 4

    Komparasi

    Adalah suatu kegiatan yang mensyaratkan bahwa dua variabel menunjukkan

    korelasi (asosiasi dan covariasi korelasi)

    Contoh: Merokok dan Ca Paru. Frekuensi Ca Paru antara perokok dan non

    perokok atau sebelum dan sesudah merokok

    Manipulasi

    Bila Y disebabkan X, maka mengaktivasi X akan diikuti perubahan Y

    Kontrol: (Validitas internal rancangan riset)

    Faktor lain harus dikeluarkan sebagai penjelasan lain dari asosiasi variabel

    yang diobservasi.

    VALIDITAS INTERNAL (kemurnian penjelasan observasi asli hubungan

    variabel bebas dan terikat)

    Faktor ekstrinsik

    Kemungkinan bias oleh karena perbedaan rekrutmen peserta (obyek)

    penelitian yang menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Disebut faktor

    Seleksi (Selection Factors)

    Faktor intrinsik

    Perubahan pada individu atau unit penelitian yang terjadi selama periode

    penelitian, perubahan pada instrumen pengukuran, atau efek reaksi dari

    observasi itu sendiri.

    1. History

    Semua kejadian-kejadian yang mempengaruhi individu dalam waktu periode

    penelitian.

    2. Maturasi

    Proses biologis dan psikologis yang menghasilkan perubahan pada individu /

    unit penelitian dalam perjalanan waktu.

    3. Eksperimental Mortality

    Adalah masalah dropout yang menghalangi peneliti mendapatkan informasi

    lengkap pada semua kasus (secara selektif).

  • 5

    4. Instrumentasi

    Perubahan instrumen antara pre dan posttest (reliability)

    5. Testing

    Proses testing itu sendiri bisa mempengaruhi perubahan phenomena yang

    sedang diobservasi.

    6. Regression artefact

    Merupakan ancaman bila individu-individu diseleksi untuk kelompok

    eksperimen berdasarkan skor ekstreme mereka pada variabel terikat (skor

    rendah di pretest tampak meningkat dan sebaliknya)

    7. Interaction with selection

    Faktor-faktor intrinsik yang mengancam vakliditas internal penelitian

    eksperimental dapat berinteraksi secara seleksi dan menambah ancaman

    dari validitas penelitian. Yang sering terjadi adalah selection - history dan

    selection - maturation.

    Selection - history

    eksperimen dan kontrol diseleksi dari setiing berbeda yang bisa

    mempengaruhi respons mereka terhadap perlakuan yang diberikan

    Selection - maturity

    Situasi dimana kelompok eksperimen dan kontrol menjadi matur pada

    kecepatan yang berbeda

    PROSEDUR KONTROL

    Faktor ekstrinsik dan intrinsik yang mengancam validitas internal bisa

    dikontrol dengan beberapa prosedur.

    Untuk faktor ekstrinsik ada dua cara:

    1. matching untuk mengontrol variabel yang diketahui peneliti sebelum riset

    2. randomisasi untuk mengontrol faktor yang belum diketahui peneliti

    sebelum riset.

    MATCHING

    Cara melakukan penyamaan kelompok kontrol dan eksperimen pada variabel

    ekstrinsik yang diketahui berhubungan dengan hipotesis penelitian

  • 6

    Precision Matchng

    Tiap kasus baik di kelompok kontrol dan eksperimen dipilih yang karakternya

    sama (sukar untuk jumlah variabel yang besar)

    Frekuensi distribusi

    Kelompok kontrol dan eksperimental dibuat serupa untuk tiap variabel yang

    relevan secara terpisah di dalam kombinasi. Kedua kelompok dibuat match

    pada karakter sentral daripada matching satu per satu (rata-rata umur,

    proporsi pria-wanita, dst).

    Metode kontrol dalam matching problem utamanya adalah tak diketahuinya

    variabel mana yang kritikal untuk penjelasan hubungan variabel bebas dan

    terikat.

    RANDOMISASI

    Apakah ada faktor lain yang bisa menyumbang kesalahan pada interpretasi

    hubungan kausal? Untuk itu bisa dilakukan sortir ulang dengan randomisasi,

    yaitu proses dimana kasus dijadikan kelompok kontrol dan eksperimen

    KELOMPOK KONTROL

    Kelompok kontrol menyingkirkan faktor intrinsik seperti efek dari history,

    maturasi, perubahan instrumen, testing, interactions with selection,

    (eksperimental mortality diakhir penelitian hanya kasus yang informasinya

    lengkap diambil sampel)

    GENERALISASI: VALIDITAS EKSTERNAL

    1. Sampel yang mewakili -- probability sample

    2. Reactive Arrangement (hindarkan sifat yang terlalu artifisial)

    Generalisasi juga untuk setting dunia nyata. Jangan terlalu artifisial.

  • 7

    SESI 6

    RISET EKSPERIMENTAL MACAM RANCANGAN RISET EKSPERIMENTAL

    1. Eksperimen dengan kontrol

    Pretest Posttest Beda

    Eksp R O1 X O2 O2 - O1

    Kontrol R O3 O4 O4 - O3

    2. The Solomon Four -Group Design

    PRE TEST POSTTEST

    R O1 X O2

    R O3 O4

    R X O5

    R O6

    Untuk menyingkirkan efek sensitisasi karena telah dilakukan pretest

    Efek X direplikasi dalam 4 gaya: O2 > O1, O2 > O4, O5 > O6, O5 > O3

    3. POST TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN

    Variasi dari Eksperimental Klasik dan Solomom Four Group Design

    POSTTEST

    R X O1

    R O2

    Faktor intrinsik dikontrol

    4. RANCANGAN EKSPERIMENTAL UNTUK STUDI EFEK YANG

    MEMAKAN WAKTU PANJANG

    PRETEST POSTTEST POSTTEST

    R O1 X O2

    R O3 O4

    R O5 X O6

    R O7 O8

    Pengukuran berulang pada subyek yang sama bisa membuat efek invalidasi

    seperti pada pretest.

  • 8

    MACAM RANCANGAN RISET PRE EKSPERIMENTAL

    Rancangan pre - eksperimental merupakan bentuk rancangan penelitian yang

    paling lemah karena sumber ancaman validitas internal dan eksternal tidak

    dikontrol.

    1. The One-Shot Case Study

    Observasi pada satu kelompok atau satu kejadian pada satu kali waktu

    observasi. Biasanya dilakukan pada pasca suatu gejala yang dianggap

    menghasilkan perubahan.

    X O1

    Lemah untuk mencari tahu efektifitas program, tidak bisa untuk

    mengetahui hubungan kausal

    Berguna untuk penelitian eksplorasi, sebagai hipotesis riset.

    Analisis statistik multivariate bisa memperkuat validitas internal yang

    lemah.

    2. Rancangan Pretest - Posttest

    O1 X O2

    Variabel dibandingkan dengan dirinya sendiri, sebelum dan sesudah

    perlakuan.

    Validitas internal lemah, oleh karena ancaman history, maturity, regression

    artifact.

    Analisis statistik multivariate bisa memperkuat validitas internal yang

    lemah.

    3. Rancangan Kelompok pembandingan Pos-test ( Post-test - Comparison

    Group Design)

    X Oe

    -------------

    Oc

    Tidak ada randomisasi

    Kelompok (eksperimen dan pembanding ) tidak equivalent

    Kelompok pembanding dicari sebisanya yang serupaSelection Bias

  • 9

    Validitas internal lemah ada peluang bisa diperkuat dengan analisis

    statistik multivariate

    SESI 7:

    RANCANGAN RISET OBSERVASIONAL

    RANCANGAN KORELATIONAL (CORRELATIONAL DESIGN)

    Sering disebut sebagai Cross-Sectional Study.

    Merupakan rancangan paling dominan pada penelitian survey.

    Upaya aproksimasi pada bentuk rancangan Post-test-Only Control Group

    Design dengan utilisasi variasi teknik analisis data.

    setelah

    Basis pembandingan antara kelompk pembanding dan percobaan adalah

    statistik dengan dasar variasi teknik tabulasi silang dan korelasional.

    Dimulai dengan menanyakan tentang properti dan disposisi sampel

    individu. Misal: Ketaatan penggunaan air minum dari air matang

    berhubungan dengan riwayat kebiasaan memasak air. Data dikumpulkan

    kemudian sebagai cara mengukur efek kausal hipotesis (kebiasaan

    memasak air) sampel dibagi menjadi kelompok percobaan dan kelompok

    pembanding dari responden dengan kebiasaan memasak air dan yang

    kebiasaan tidak memasak air. Persentse dari responden yang taat

    menggunakan air minum dari air matang untuk masing-masing kelompok

    dihitung. Hasil: responden berasal dari kelompok kebiasaan memasak air

    cenderung taat menggunakan air minum dari air matang. Hasil / bukti ini

    masih dipertanyakan karena :

    1) Tidak ada perbandingan antara sebelum dan sesudah.

    2) Tidak ada randomisasi menjadi responden kelompok kebiasaan memasak

    air dan kelompok kebiasaan tidak memasak air.

    3) Tidak ada jaminan bahwa responden dari kelompok kebiasaan memasak

    air sebanding dengan dari yang kelompok kebiasaan tidak memasak air

    4) Banyak faktor ekstrinsik mempengaruhi hasil, misal faktor sosioekonomi.

    O1

    O2

  • 10

    Solusi umum kelemahan rancangan ini dengan menggunakan analisis

    multivariate sebagai alternatif dari metode eksperimental dan kontrol.

    Dengan cara ini Peneliti melakukan tindakan serupa dengan prosedur

    Matching (walaupun Matching hanya untuk variabel yang sudah diketahui

    sebelumnya oleh Peneliti)

    Rancangan ini tidak bisa digunakan sebagai alternatif Randomisasi (satu-

    satunya teknik yang bisa menyingkirkan gangguan hubungan antara

    variabel independen dan variabel dependen)

    Rancangan ini tidak bisa menjelaskan / menentukan mengenai urutan

    waktu / time sequence. Untuk beberapa penelitian masalah ini bisa diatasi

    dengan dasar teori dan pertimbangan logis, walaupun tidak selalu bisa

    untuk beberapa jenis penelitian lain.

    RANCANGAN PANEL

    Penjelasan mengenai urutan waktu pada rancangan korelasional diatasi

    dengan Rancangan Panel.

    Aproksimasi rancangan eksperimental (sebelum dan sesudah) dengan

    melakukan studi pada satu kelompok obyek dalam dua kali atau lebih

    pengamatan sebelum dan sesudah pemaparan variabel independen

    Masalah utama mendapatkan sampel yang bersedia diobservasi /

    interview berulang-ulang beberapakali dalam periode waktu yang panjang

    Masalah berikutnya adalah dropped out

    Masalah berikutnya adalah Panel Conditioning, dengan pengukuran

    berulang, terjadi sensitisasi responden. Diatasi dengan Panel terbatas.

    Kemudian mereka diganti oleh orang yang berada di list secara random.

  • 11