Metodologi penelitian

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penelitian dan riset merupakan kegiatan yang terus menerus dilakukan baik oleh masyarakat maupun oleh para ahli. Banyak objek dan hal-hal yang telah diteliti. Namun dalam melakukan penelitian selalu terdapat serangkaian cara atau proses dalam melakukan suatu penelitian. Rangkaian dan cara tersebut dapat membuat penelitian berjalan secara rapi dan sistematis mulai dari pemikiran sampai laporan penelitian. Dalam sebuah metode penelitian terdapat beberapa aspek yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Aspek-aspek tersebut sangat membangun dalam sebuah metodologi penelitian. 1.2 Tujuan Adapun tujuan penulisan ini adalah. 1. Menjelaskan secara umum tentang metodologi penelitian. 2. Menjelaskan aspek-aspek yang terdapat dalam sebuah penelitian ilmiah. 1

description

metode penelitian yang digunakan oleh mahasisswa teknik informatika

Transcript of Metodologi penelitian

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan penelitian dan riset merupakan kegiatan yang terus menerus dilakukan baik oleh masyarakat maupun oleh para ahli. Banyak objek dan hal-hal yang telah diteliti. Namun dalam melakukan penelitian selalu terdapat serangkaian cara atau proses dalam melakukan suatu penelitian. Rangkaian dan cara tersebut dapat membuat penelitian berjalan secara rapi dan sistematis mulai dari pemikiran sampai laporan penelitian. Dalam sebuah metode penelitian terdapat beberapa aspek yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Aspek-aspek tersebut sangat membangun dalam sebuah metodologi penelitian.1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan ini adalah.

1. Menjelaskan secara umum tentang metodologi penelitian.

2. Menjelaskan aspek-aspek yang terdapat dalam sebuah penelitian ilmiah.

3. Menjelaskan langkah langkah dalam melakukan penelitian ilmiah.1.3 Batasan masalah

Adapun batasan masalah dari penulisan ini adalah.

1. Adapun penjelasan mengenai metodologi penelitian ini bersifat umum.

2. Pembahasan yang dibahas hanya seputar metode penelitian saja.

1.4 Metodologi Penelitian

Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah.

1. Pengumpulan Data

Metode ini dilakukan dengan mengambil data dari berbagai referensi lalu menganalisa dan mengambil kesimpulan dari referensi tersebut.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya ini adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB IIPEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang penjelasan dari hal yang dibahas dalam karya ini.

BAB IIIPENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan saran dari penulis.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metodologi Penelitian

Asal kata metodologi adalah metode yang berasal dari bahasa Yunani Metha yang berarti melalui dan Hodos jalan atau cara. Metodologi sendiri juga berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan atau cara atau proses. Artinya, metodologi secara bahasa berarti suatu jalan, cara, atau proses yang dilalukan dengan urutan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.Penelitian merupakan suatu proses pendekatan atau peninjauan secara mendetail tentang suatu objek atau suatu hal.

Dari pengertian metodologi tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah suatu rangkaian cara atau proses dalam meneliti atau meninjau suatu hal untuk mendapatkan tujuan tertentu.Secara umum, tujuan dari sebuah penelitian adalah sama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mengetahui suatu hal dan untuk mengetahui cirri atau data dari suatu objek.2.2 Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif

Secara umum, penalaran adalah proses berpikir atau pemikiran yang membuahkan hasil. Dalam proses berpikir ini, agar tersusun pemikiran yang sistematis diperlukan adanya susunan penalaran yang baik. Untuk itu, dalam penulisan sebuah karya ilmiah, dikenal dua jenis penalaran yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. 2.2.1 Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah penalaran atau pemikiran yang di mulai dari hal-hal yang bersifat umum lalu memiliki ke bagian-bagian yang bersifat khusus. Biasanya hal-hal umumnya adalah hal-hal yang berupa fakta dan hasilnya adalah kesimpulan yang berupa pendapat atau opini.

Dalam penarika kesimpulannya, penalaran di bagi dua, yaitu penarik simpulan langsung dan penarik simpulan tak langsung.

2.2.1.1 Penarikan Simpulan Langsung

Penarikan simpulan langsung merupakan penarikan kesimpulan yang berasal dari satu pokok utama (premis).1. Semua simpulan (S) adalah Premis (P) (Premis). Sebagian P adalah S (Simpulan).

Contoh:

- Seluruh siswa memakai seragam (P)

- Separuh yang memakai seragam adalah siswa (S)

2. Semua S adalah P (Premis). Tidak ada satupun S adalah tak P (Simpulan).

Contoh:

- Semua pisau tajam (P)

- Tidak ada pisau yang tak tajam. (S)

3. Tidak satupun S adalah P (Premis). Semua S adalah tak P (Simpulan).

Contoh:

- Tidak seekorpun semut adalah ulat. (P)

- Semua semut adalah bukan ulat. (S)

4. Semua S adalah P (Premis). Tidak satupun S adalah tak P (Simpulan). Tidak satupun tak P adalah S (Simpulan).

Contoh:

- Semua gajah memiliki gading. (P)

- Tidak satupun gajah adalah tak bergading. (S)

- Tidak satupun bukan gajah yang bergading. (S)

2.2.1.2 Penarikan simpulan tak langsung

Dalam penarikan simpulan tak langsung diperlukan dua pernyataan sebagai premis. Penyataan atau premis pertama merupakan premis yang bersifat umum. Sedangkan premis kedua merupakan premis yang bersifat khusus. Lalu ditutup dengan simpulan.Berikut adalah beberapa macam jenis penarikan simpulan tak langsung.

1. Silogisme

Silogisme disusun dari dua premis dan sebuah simpulan.

Contoh :

Semua bunga itu harum (P)

Mawar termasuk bunga (P)

Jadi, mawar itu harum (S)

2. Entimen

Dalam entimen, silogisme utama tidak disebutkan atau dihilangkan karena kedua premis telah jelas.

Contoh:

Tumbuhan menghirup oksigen pada malam hari.Malam hari tidak ada proses fotosintesis.

Tumbuhan menghirup oksigen saat tidak proses fotosintesis.

2.2.2 Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah pemikiran yang awalnya di ambil dari hal-hal yang besifat khusus ke kesimpulan yang bersifat lebih umum. Biasanya, penalaran induktif diambil setelah ada beberapa data dari lapangan dikumpulkan lalu diambil suatu kesimpulan keseluruhan dari seluruh data.

Jenis-jenis penalaran induktif:1. Generalisasi

Generalisasi adalah penarikan kesimpulan secara umum dari data yang dikumpulkan.

Generalisasi terbagi dua:

a. Generalisasi sempurna, dimana seluruh fenomena menjadi dasar penyelidikan dari peneliti.b. Generalisasi tidak sempurna, dimana kesimpulan dari sebagian fenomena yang diselidiki dan diterapkan. Generalisasi ini memiliki kebenaran jika melalui pengujian yang benar.2. Analogi

Analogi adalah penarikan kesimpulan dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama.

Contoh:

Deni adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaiikan skripsi. Agar mampu melakukan semua tugasnya dengan baik, Deni mengkonsumsi makanan bergizi dan meminum suplemen. Begitu pula Ratna, agar dapat lulus dalam sidang. Keduanya menjaga kesehatan dan stamina agar tidak gampang sakit. Oleh karna itu, kegiatan akhir dibangku kuliah harus diimbangi dengan menjaga kesehatan.3. Hubungan Kausal

Penalaran hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari hal-hal yang saling berhubungan.

Macam-macam hubungan kausal:a. Sebab Akibat

Contoh : Penebangan hutan tanpa izin menyebabkan air resapan tanah berkurang dan akhirnya menyebabkan banjir.

b. Akibat - Sebab

Contoh: Kecelakaan lalu lintas meningkat karena tidak maksimalnya penggunaan lampu lalu lintas.

c. Akibat Akibat

Contoh: Air sungai meluap menjadikan daerah disekitarnya teredam banjir. Akibatnya, banyak penduduk kehilangan tempat tinggal.2.3 Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah

Dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah diperlukan tahap-tahap atau rangkaian prosedur. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut.1. Perumusan masalah

Perumusan masalah adalah menentukan objek atau hal yang akan diteliti. Dalam perumusan masalah akan ditemukan tujuan dari masalah yang ingin deselesaikan atau diketahui.2. Perumusan hipotesis

Perumusan hipotesis dalam langkah penelitian ilmiah adalah menentukan anggapan awal dari suatu masalah. Hipotesis awal ini akan menjadi panutan dalam melakukan penelitian dan menjadi perbandingan pada kesimpulan penelitian. Walaupun masih berupa dugaan, sebuah hipotesa dapat dibuktikan dengan penelitian.

3. Rancangan penelitian

Ketika telah diketahui hal dasar atau hipotesa awal dari suatu masalah, dapat dilakukan perencanaan penelitian. Perencanaan penelitian merupakan rangkaian atau daftar kegiatan yang ingin dilakukan dalam penelitian tersebut.

4. Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian adalah keterlibatan langsung dalam mencari data atau informasi yang berhubungan dengan perumusan masalah. Dalam hal ini terlibat segala macam proses mencatat baik tempat, waktu, dan objek yang diteliti.

5. Analisa

Setelah pengumpulan data dilakukan dan dilihat hasilnya, dilakukan analisa yaitu membandingkan hasil data yang diperoleh memlalui penelitian dengan hipotesa awal.

6. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian akhir proses penelitian. Ditulis berdasarkan perbandingan data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian dan hipotesa awal. Kesimpulan akan memperjelas apakah data hasil penelitian sama tau bertolak belakang dengan hipotesa awal.

7. Laporan penelitian

Laporan penelitian merupakan penelitian ilmiah secara tertulis. Ditulis secara sistematis agar pembaca mengetahui detail proses pelaksanaan penelitian ilmiah.

2.4 Variabel2.4.1 Pengertian VariabelVariabel memiliki banyak pengertian. Dalam suatu penelitian, variable berarti suatu objek yang akan menjadi pusat penelitian. Variabel tersebut akan di jadikan media pembelajaran dan ditarik kesimpulan.

2.4.2 Jenis-Jenis Variabel

Variabel terbagi menjadi:

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan atau timbulnya variable Dependen.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel Dependen merupakan variable yang terjadi karena adanya variable bebas. Variabel terikat inii biasa juga disebut Variabel Indogen.

3. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variable antara variable bebas dan variable terikat. Variabel ini mempengaruhi hubungan antara dua variable tersebut, baik pengaruh untu memperkuat hubungan antara variable bebas dan terikat atau malah memperlemah hubungan antara keduanya.

4. Variabel Intervening

Variabel Intervening merupakan variable antara variable bebas dan variable terikat. Adanya variable intervening antara kedua variable tersebut membuat tidak langsung munculnya variable terikat.5. Variabel Kontrol

Variabel control adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variable bebas dengan variable terikat tidak terganggu factor luar yang tidak diteliti.2.5 Data2.5.1 Pengertian Data

Data berasal dari kata Latin datum yang berarti sesuatu yang di berikan. Secara umum, data adalah sekumpulan atau catatan fakta. Dalam pengembangannya, data dijabarkan dengan kata dan penjelasan sehingga orang yang membaca mengerti maksud dari data yang ditampilkan.

2.5.2 Jenis-Jenis Data

1. Macam-macam data menurut cara memperolehnya.a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diambil langsung dari objek penelitiannya. Misalnya, melakukan wawancara pada seorang narasumber atau mencatat data harian tentang pertumbuhan tanaman.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung dari objek yang diteliti. Pihak peneliti mendapatkan data dari pihak lain baik mendapatkannya secara komersial ataupun tidak. Misalnya, mendapatkan data dari survey koran atau majalah.2. Macam-macam data berdasarkan sumber data.

a. Data Internal

Data yang ada menggambarkan keadaan internal dari objek yang diteliti. Misalnya, data penelitian tentang suatu organisasi, mulai dari data karyawan sampai tingkat kesejahteraan karyawan.

b. Data Eksternal

Data yang menggambarkan keadaan diluar objek yang diteliti. Misalnya meneliti produk sebuah merek. Penelitian mencakup kepuasan konsumen serta manfaat produk bagi konsumen.

3. Macam-macam data berdasarkan jenis data.

a. Data Kuantitatif

Data yang dipaparkan dalam bentuk angka angka. Misalnya, data berat dan tinggi badan anak-anak kelas 3.

b. Data Kualitatif

Data yang dipaparkan dalam bentuk kata-kata sehingga memiliki arti yang mampu membuat pembaca mengerti maksud dari data tersebut.

4. Macam-macam data berdasarkan sifat data.

a. Data Diskrit

Data yang nilainya adalah bilangan asli. Misalnya, kurs rupiah dari waktu ke waktu.

b. Data Kontinyu

Data kontinyu merupakan data yang nilainya terletak pada interval tertentu atau berada pada nilai yang satu kenilai yang lainnya. Dalam penggunaannya, data kontinyu menggunakan kata-kata sekitar, kurang lebih, dan kira-kira. Misalnya, jumlah pasokan beras Kota Batam sekitar 1000 ton.

5. Macam-macam data berdasarkan waktu pengumpulannya.

a. Data Cross Section

Data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Misalnya, laporan keuangan bulan Maret.b. Data Time Series/ Berkala

Data yang menggambarkan kondisi dari waktu ke waktu. Misalnya, Laporan keuangan bulanan selama 2013.

2.6 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

2.6.1 Pengertian Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berupa angka angka atau pernyataan-pernyataan yang datanya diangkakan.2.6.2 Pengertian Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya diperoleh melalui prosedur statistic atau bentuk hitungan lainnya. Data kualitatif memungkinkan dianalisis melalui proses perhitungan.

2.6.3 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Adapun perbedaan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif terdapat pada table berikut.Penelitian KuantitatifPenelitian Kualitatif

Penelitian kuantitatif disebut juga penelitan rasionalistik, fungional, positivisme, dan penelitan dengan pola pencarian kebenaran dari luar

Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, interpretatif, konstruktivis, naturalistik-etnografik, pendekatan fenomenologis dan penelitian dengan pola pencarian dari dalam

Mengisolasi variabel-variabel dan kemudian menghubungkannya dalam hipotesis. Selanjutnya menguji hipotesis itu dengan data yang dikumpulkan.

Memulai kegiatannya dengan konsep-konsep yang sangat umum, kemudian selama penelitian, konsep-konsep yang sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi sampai bertemu dengan kesimpulan yang sangat kuat. Dengan kata lain, variabel ditemukan dan dirumuskan kembali, bukan di awal.

Variabel-variabel menjadi alat atau komponen utama dalam melakukan analisis

Variabel merupakan produk penelitian yang ditemukan kemudian.

Penelitian kuantitatif memandang melalui lensa kecil, melihat dan memilih serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel saja.

Penelitian kualitatif menggunakan lensa besar dan menampak serta memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan holistik, menyeluruh.

Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen yang ditentukan terlebih dahulu, dan instrumennya sangat tidak fleksibel dan juga tidak reflektif yaitu tidak mengandung interpretasi.

Penelitian kualitatif menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk mengumpulkan data atau informasi. Peneliti diminta luwes dan mampu membuat atau memberikan pandangan sendiri atas hal-hal atau fenomena-fenomena yang dilihatnya.

Penelitian kuantitatif menuntut jawaban yang pasti, jelas, tidak ambigu, dan oleh karena itu instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin sangat tepat dalam pengumpulan data.

Penelitian kualitatif masalah penelitian tidak dapat di formulasikan secara jelas dan jawaban dari responden juga sangat kompleks, sehingga wawancara mendalam mungkin sangat efektif dalam pengumpulan data.

Penelitian kuantitatif bermain dengan angka-angka, yaitu mengkuantifikasi sampel terhadap populasi, dan mengangkakan karakteristik variabel-variabel penelitian.

Penelitian kualitatif tertarik dengan konsep-konsep, bukan berapa kalinya sesuatu.

Tabel 1. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanAdapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Metodologi penelitian merupakan system atau cara dalam meneliti suatu objek.

2. Penulisan metodologi penelitian memiliki cara yang sistematis.

3.2 Saran

1. Sebaiknya metodologi penelitian dilakukan secara sistematis agar mudah dimengerti.

2. Dalam penulisan metodologi penelitian ada beberapa aspek yang jangan sampai hilang.

DAFTAR PUSTAKA

[1]Setiawan, Topan. 2012. Pengertian dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode Penelitian. Tersedia: http://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metode-penelitian-dan-metode-penelitian/. [30 Maret 2013]

[2]Puspita, Tanti. 2012. Penalaran Deduktif. Tersedia: http://albantantie.blogspot.com/2012/10/penalaran-deduktif.html. [30 Maret 2013]

[3]Karnesia, Anna. 2013. Penalaran Induktif. Tersedia: http://inezjohn.blogspot.com/2013/03/penalaran-induktif.html. [30 Maret 2013]

[4]Al-Rimbany, Umi Nurvitasari. 2011. Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan Alam. Tersedia: http://surgaditelapakibu.blogspot.com/2011/05/langkah-langkah-penelitian-ilmiah-dalam.html. [30 Maret 2013]

[5]Pradiptavian. 2012. Metode Pengumpulan Data, Pengertian Data, Jenis Data, Pengertian Variabel, Macam-Macam Variabel. Tersedia: http://pradiptavian.wordpress.com/2012/04/28/metode-pengumpulan-data-pengertian-data-jenis-data-pengertian-variabel-macam-macam-variabel/. [30 Maret 2013][6]Rahmatullah, Taufik. 2012. Perbedaan Mendasar Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif. Tersedia: http://taufikrahmatullah.wordpress.com/2012/11/12/perbedaan-mendasar-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/. [30 Maret 2013]

16