Metode Perhitungan Beban Pendinginan

30
METODE PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN A.  Hal-hal yang mempengaruhi beban pendinginan I. Data input I a. Letak dan posisi bangunan  b. Dimensi Ruang c. Material atap dinding dan pintu, kaca, lantai d. Kondisi udara Luar dan Dalam Ruangan II. Data input II a. Jumlah orang/ penghuni dan aktifitasnya  b. Jam operasi Ruangan c. Jumlah daya dan lama pemakaian dari lampu dan alat elektronik (computer) III. Data Input III a. Jumlah orang  b. Kebutuhan udara ventilasi c. Jumlah pintu dan jendela B. Perhitungan Beban pendinginan I. Perhitungan penyusupan kalur melalui atap, lantai, dinding/partisi, pintu dan kaca. II. Perhitungan pelepasan kalor dari orang, lampu dan peralatan elektronik/ computer dalam ruangan. III. Perhitungan penyusupan kalor karena adanya udara ventilasi dan infiltrasi. C. Dari perhitungan bebab pendinginan dihasilkan tipikal beban pendinginan total: a. Beban pendinginan eksternal total.  b. Beban pendinginan internal total. c. Beban pendinginan total penyusupan kalor karena ventilasi dan infiltrasi total. D.  Dihasilkan variasi beban pendinginan total (penjumlahan beban External, internal dan ventilasi) E. Perhitungan optimasi ka pasitas mesin p engkondisian tota l.

Transcript of Metode Perhitungan Beban Pendinginan

Page 1: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 1/30

METODE PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN

A.  Hal-hal yang mempengaruhi beban pendinginan

I.  Data input I

a.  Letak dan posisi bangunan

 b.  Dimensi Ruang

c.  Material atap dinding dan pintu, kaca, lantai

d.  Kondisi udara Luar dan Dalam Ruangan

II.  Data input II

a.  Jumlah orang/ penghuni dan aktifitasnya

 b.  Jam operasi Ruangan

c.  Jumlah daya dan lama pemakaian dari lampu dan alat elektronik (computer)

III.  Data Input III

a.  Jumlah orang

 b.  Kebutuhan udara ventilasi

c.  Jumlah pintu dan jendela

B.  Perhitungan Beban pendinginan

I.  Perhitungan penyusupan kalur melalui atap, lantai, dinding/partisi, pintu dan kaca.

II.  Perhitungan pelepasan kalor dari orang, lampu dan peralatan elektronik/ computer 

dalam ruangan.

III.  Perhitungan penyusupan kalor karena adanya udara ventilasi dan infiltrasi.

C.  Dari perhitungan bebab pendinginan dihasilkan tipikal beban pendinginan total:

a.  Beban pendinginan eksternal total.

 b.  Beban pendinginan internal total.

c.  Beban pendinginan total penyusupan kalor karena ventilasi dan infiltrasi total.

D.  Dihasilkan variasi beban pendinginan total (penjumlahan beban External, internal dan

ventilasi)

E.  Perhitungan optimasi kapasitas mesin pengkondisian total.

Page 2: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 2/30

Data Input I:

-Letak&Posisi

Bangunan (Ruang

Dosen, Lab.

Termal Teknik

Energi)-Dimensi ruang

-Material atap,

dinding, pintu,

kaca, lantai

-Kondisi udara

luar&dalam

Hitung penyusupan kalor melalui atap,lantai, dinding/partisi, pintu, dan kaca

Hitung beban pendinginan

eksternal total

Data Input II:

-Jumlah orang,

dan aktivitasnya

-Jam operasi

ruang-Jumlah, daya,

lama pemakaian

dari lampu dan

alat elektronik

(komputer)

Hitung pelepasan kalor dari

orang, lampu, dan peralatanelektronik (komputer)

dalam ruangan

Hitung penyusupan kalor 

melalui dinding dan kaca

Data Input

II:

-Jumlah

orang-Kebutuhan

udara

ventilasi

-Jumlah

 pintu dan

 jendela

Hitung penyusupan kalor 

karena adanya udara

ventilasi dan infiltrasi

Hitung variasi beban kalor pendinginan total

(beban eksternal+beban internal+beban

ventilasi&infiltrasi)

Hitung beban pendinginan

internal total

Optimasi kapasitas mesin pengkondisian udara  

Page 3: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 3/30

A. Rumusan Beban Pendinginan

1.  Perhitungan Beban Pendinginan

Perhitungan beban pendinginan merupakan cara untuk menghitung besarnya jumlah

 beban pendinginan suatu bangunan/ruangan sebagai dasar pemilihan peralatan pendinginan

yang sesuai, dengan tujuan alat tersebut dapat mengatasi beban pendinginan yang ada.

Persamaan yang digunakan:

1.1 Beban Pendinginan Eksternal (External Cooling Load) 

1.1.1  Beban Atap

)UA(CLTDq corr atap . . . Watt

Dimana:

U = koefisien perpindahan panas dari atap (W/m2.oC) 

A = luas atap (m2)

CLTDcorr = cooling load temperature differencecorrection

= f 29,4tt25,5K LMCLTD 0R   

CLTD = cooling load temperature difference

LM = latitude month 

K = faktor penyesuaian warna

tR  = temperatur perancangan dalam (oC)

to = temperatur perancangan luar (oC)

= tmaks – (0,5 x daily range)

tmaks = design dry bulb  – (daily range x percentage dry bulb)

f = faktor untuk atap

1.1.2  Beban Sunli t Wall s  

)(CLTDUAq corr sundinding . . Watt

Dimana:

U = koefisien perpindahan panas dinding (W/m2.oC)

Asun = luas sunlit walls (m2)

CLTDcorr = cooling load temperature differencecorrection

= 29,4tt25,5K LMCLTD 0R   

Page 4: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 4/30

1.1.3  Beban Shaded Wall s  

)(CLTDUAq corr shdinding . . Watt

Dimana:

U = koefisien perpindahan panas dinding (W/m2.oC)

Ash = luas shaded walls (m2)

CLTDcorr = cooling load temperature differencecorrection

= 29,4tt25,5K LMCLTD 0R   

1.1.4  Beban Conduction Glass  

)UA(CLTDq corr sikacakonduk  . . Watt

Dimana:

U = koefisien perpindahan panas kaca (W/m2.oC)

A  = luas kaca total (m2)

CLTDcorr = cooling load temperature differencecorrection

= 29,4tt25,5CLTD 0R   

1.1.5  Beban Sunl it Glass  

(CLF)(SC)(SHGF)Aq sunkaca . . Watt

Dimana:

Asun = luas sunlit glass (m2)

SC = shading coefficient 

SHGFsun = solar heat gain factor for sunlit (W/m2) 

CLF = cooling load factor  

1.1.6  Beban Shaded Glass  

(CLF)(SC)(SHGF)Aq shkaca

. . Watt

Dimana:

Ash = luas shaded glass (m2)

SC = shading coefficient 

SHGFsh = solar heat gain factor for shading (W/m2) 

CLF = cooling load factor 

Page 5: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 5/30

1.1.7  Beban Partisi (Dinding, Kaca, Pintu) & Lantai1

T)UA(q partisi . . . Watt

Dimana:

U = koefisien perpindahan panas (W/m2.oC)

A = luas partisi/lantai(m2)

ΔT = perbedaan temperatur (ruangan yang tidak dikondisikan dengan

ruangan yang dikondisikan) (oC) 

CLF = cooling load factor 

Luas shaded walls, sunlit walls, shaded glass, dan sunlit glass dapat ditentukan

 berdasarkan ada atau tidak adanya overhang . Overhang terdiri dari 2 tipe yaitu:

   Horizontal Overhang 

Tinggi Dinding + Kaca

Tinggi KacaKACA

Panjang Overhang

Panjang Kaca

DINDING

Panjang Dinding + Kaca

OVERHANG

 

 Horizontal Overhang  

Page 6: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 6/30

  Vertical Overhang 

Tinggi Dinding + Kaca

Tinggi KacaKACA

Panjang Overhang

DINDING

Panjang Dinding + Kaca

Panjang Kaca

O

V

E

H

A

 N

G

Vertical Overhang  

  Tidak ada Overhang 

Bila tidak menggunakan overhang , maka penentuan luas kaca dan dinding

dilakukan secara langsung dengan mengalikan antara panjang dan tinggi.

Perhitungan luas  shaded walls,  sunlit walls,  shaded glass , dan  sunlit glass yaitu pertama-tama gunakan tabel 3.29 (lampiran) untuk mencari nilai  shading  per panjang

overhang  (P

SH). Bila tidak terdapat angka (blank spaces) menunjukkan bahwa terteduhi

( shaded )semua. Sedangkan bila terdapat angka 0.0, maka dianggap teradiasi ( sunlit )

semua.

1.1.8 Beban Pendinginan Internal (I nternal Cooli ng Load)  

1.1.8.1 Beban Lampu

Input(CLF)q lampu . . . Watt

Dimana:

Input = total lampu (Watt) x Ful x Fsa

Ful = lighting use factor  

Fsa = lighting special allowance factor 

CLF = cooling load factor  

Page 7: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 7/30

1.1.8.2 Beban Orang

) N(SHG)(CLFqsensibel . . Watt

 N(LHG)q laten . . . . Watt

Dimana:

 N = jumlah orang dalam ruangan

SHG = sensible heat gain per person (W)

LHG = latent heat gain per person (W)

CLF = cooling load factor  

1.1.8.3 Beban Peralatan

(HG)(CLF)qalat . . . Watt

Dimana:

HG = heat gain peralatan (W)

CLF = cooling load factor  

1.1.9 Beban Pendinginan Ventilasi&Infiltrasi

1.1.9.1 Ventilasi

Beban ventilasi merupakan penambahan kalor ke dalam ruangan untuk 

memenuhi kebutuhan oksigen bagi penghuni ruangan. Beban kalor ventilasi terdiri

dari beban sensibel dan beban laten. Beban ventilasi ini dipengaruhi oleh jumlah

 penghuni ruangan.

T)1,23(Q)(qsensibel . . . Watt

W)3010(Q)(q laten . . . Watt

Dimana:

Q = ventilation (L/s)

ΔT = perbedaan temperatur perancangan luar dan dalam ruangan (oC)

ΔW = perbedaan rasio kelembaban udara perancangan luar dan dalam

ruangan (kg/kg)

Page 8: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 8/30

1.1.9.2 Infiltrasi

Beban infiltrasi berasal dari masuknya udara luar tanpa kendali ke dalam

ruangan yang dikondisikan.

ΔT)1,23(Lps)(qsensibel . . . Watt

ΔW)3010(Lps)(q laten . . . Watt

Dimana:

Lps = laju aliran volume udara infiltrasi (L/s)

ΔT = perbedaan temperatur perancangan luar dan dalam ruangan (oC)

ΔW = perbedaan rasio kelembaban udara perancangan luar dan dalam

ruangan (kg/kg)

2.  Metoda CLTD/CLF

Dalam perhitungan beban pendinginan ini menggunakan metoda CLTD (Cooling 

 Load Temperature Difference)/ CLF (Cooling Load Factor).Metoda CLTD digunakan

untuk perhitungan langsung beban pendinginan dari perolehan panas konduksi&radiasi

melalui dinding, kaca, serta atap yang disinari panas matahari.Sedangkan CLF yaitu

 perhitungan untuk beban yang terkena sinar matahari melalui kaca dan beban yang berasal

dari dalam ruangan.Jadi dapat disimpulkan bahwa metoda CLTD/CLF adalah metoda one

 step (satu langkah), yaitu prosedur manual untuk menghitung beban pendinginan melalui

 perolehan panas radiasi&konduksi matahari, beban internal, serta beban

ventilasi&infiltrasi.Metoda ini relatif mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan

metoda lainnya.

3.  Safety Factor (Faktor Keamanan)

Faktor keamanan dapat ditambahkan dalam total beban pendinginan dengan

mempertimbangkan sebagai suatu faktor dari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam

 survey/perakitan, atau pun bila terjadi beban yang melebihi beban maksimum pada

 perhitungan. Harga faktor keamanan berkisar antara 0-5%.

Page 9: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 9/30

B. DATA PENDUKUNG

1.  Luas Ruangan

Tabel Luas Ruang

Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m) Luas (m²)

Tabel Luas Bagian Dalam Ruang

Bagian Luas (m²)

Utara Kaca

Selatan

Kaca

Tembok 

Barat

Kaca

Pintu

Tembok 

Ventilasi

Timur 

Kaca

Pintu

Partisi

Tembok 

Ventilasi

Lantai

Atap

2.  Jumlah Orang

Jumlah orang dalam ruangan ..... asumsi bahwa ruangan tidak selalu terisi penuh dan

setiap orang tidak menerima tamu disaat yang bersamaan.

Page 10: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 10/30

3.  Jumlah Alat

Peralatan elektronik yang ada dalam ruangan yaitu komputer. Komputer berjumlah 5

 buah,

4.  Jumlah Lampu

Lampu di ruangan berjumlah total ....., dengan jenis fluorescent. Semua lampu menyala

(on), tidak ada yang rusak.

5.  Jam Kerja

Ruang digunakan dari pukul 0800

s.d. 1600

. Aktifitas yang dilakukan yaitu pekerjaan

kantor seperti mengetik dan menulis yang membutuhkan pencahayaan (jenis office: seated , very

light work ).

C.  Konstruksi Bangunan

1.  Dinding Luar (Selatan)

Lapisan Udara Dalam Lapisan Udara Lua

Plaster; 19 mm Plaster; 19 mm

Batu Bata Merah 100 mm

 

Gambar Konstruksi Dinding Luar (Selatan)

Tabel Dinding Luar (Selatan)

Page 11: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 11/30

 No Bahan Tebal (m) Resistansi (m .oC /W)

1 Lapisan udara luar - 0,059

2 Cement plaster ; 19 mm 0,019 0,15

3 Batu bara merah; 100 mm 0,1 0,140

4 Cement plaster ; 19 mm 0,019 0,15

5 Lapisan udara dalam - 0,121

Total 0,62

(Sumber: ASHRAE Fundamental ,1989) 

U=C.m

W613,10,62

1

12

termasuk dalam Group D

2.  Dinding Partisi

  Dinding Partisi Bagian Barat

Lapisan Udara Dalam Lapisan Udara Luar 

Plaster; 19 mm Plaster; 19 mm

Batu Bata Merah 100 mm 

Gambar Konstruksi Dinding Partisi Barat

Page 12: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 12/30

Tabel Dinding Partisi Barat

 No Bahan Tebal (m) Resistansi (m .oC /W)

1 Lapisan udara luar - 0,121

2 Cement plaster ; 19 mm 0,019 0,15

3 Batu bara merah; 100 mm 0,1 0,140

4 Cement plaster ; 19 mm 0,019 0,15

5 Lapisan udara dalam - 0,121

Total 0,682

(Sumber: ASHRAE Fundamental ,1989) 

U=C.m

W47,10,682

1

12

 

  Dinding Partisi Bagian Timur

Lapisan Udara Luar 

Plywood; 6,4 mm

Lapisan Udara Dalam

 

Gambar Konstruksi Dinding Partisi Timur 

Tabel Dinding Partisi Timur 

 No Bahan Tebal (m) Resistansi (m .oC /W)

1 Lapisan udara luar - 0,121

2 Plywood; 6,4 mm 0,0064 0,055

3 Lapisan udara dalam - 0,121

Total 0,297

(Sumber: ASHRAE Fundamental ,1989) 

U=C.m

W3,370,297

1

12

 

Page 13: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 13/30

3.  Pintu

Lapisan Udara Luar  Lapisan Udara Dalam

Plywood; 6,4 mm

 Air Space Resistance

Plywood; 6,4 mm

 

Gambar Konstruksi Pintu

Tabel Pintu

 No Bahan Tebal (m) Resistansi (m . oC /W)

1 Lapisan udara luar - 0,121

2 Plywood; 6,4 mm 0,0064 0,055

3 Air space resistance - 0,160

4 Plywood; 6,4 mm 0,0064 0,055

5 Lapisan udara dalam - 0,121

Total 0,512

(Sumber: ASHRAE Fundamental ,1989) 

U=C.m

W1,950,512

1

12

 

4.  Atap

Lapisan Udara Luar 

Steel Siding

Ceiling Airspace

Built-up Rooffing

Wood

 Asbestos Cement

Lapisan Udara Dalam 

Gambar Konstruksi Atap

Page 14: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 14/30

Tabel Atap

 No Bahan Resistansi (m .oC /W)

1 Lapisan udara luar 0,059

2 Steel siding 0,000

3 Ceiling air space 0,176

4 Built-up roofing 0,058

5 Wood 0,0166

6 Asbestos-cement 0,037

7 Lapisan udara dalam 0,121

Total 0,468

(Sumber: ASHRAE Fundamental ,1989) 

U=C.m

W14,20,468

1

12

termasuk dalam Roof no. 1

5.  Lantai

Lapisan Udara Luar 

Plywood; 19 mm

Lapisan Udara Dalam

 

Gambar Konstruksi Lantai

Tabel Lantai

 No Bahan Tebal (m) Resistansi (m .oC /W)

1 Lapisan udara atas - 0,121

2 Plywood; 19 mm 0,019 0,17

3 Lapisan udara bawah - 0,121

Total 0,412

(Sumber: ASHRAE Fundamental ,1989) 

Page 15: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 15/30

U=C.m

W2,430,412

1

12

 

6. Jendela

Semua jendela yang ada di dalam ruangan berbahan kaca. Koefisien perpindahan panas

kaca yaitu single glass type C dengan U = 6,98 W/m2. C (tabel 13-lampiran), aluminium frame

no thermal break . Shading Coefficient (SC) pada kaca single glass, 6 mm clear , no drapes, yaitu

0,95 (tabel 29-lampiran).

D.  Data Khusus Ruangan

1.  Kondisi Lingkungan (Udara Luar)

  Temperatur maksimum (Tmaks) : 30,9 C

  Temperatur minimum (Tmin) : 23,5 C

   Relative Humidity (RH) : 70% 

   Daily Range (dr)  : 7,4 C 

  Bulan Rancangan : .....................

Sedangkan untuk bagian dalam ruangan yaitu;

1.  Utara

  Temperatur maksimum (Tmaks) : 28,9 C

2.  Barat

  Temperatur maksimum (Tmaks) : 29,2 C

3.  Timur 

  Temperatur maksimum (Tmaks) : 32 C

4.  Atap

  Temperatur maksimum (Tmaks) : 30,9 C

Page 16: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 16/30

2.  Kondisi Udara Dalam (Perancangan) 

Temperatur rancangan disesuaikan dengan fungsi ruangan. Ruang yang dikondisikan

memiliki fungsi sebagai tempat kerja. Temperatur rancangan yang direkomendasikan:

Tabel Temperatur Rancangan

Jenis Kegiatan

Kondisi Rekomendasi

Dry bulb  (˚C) 

General comfort 

25-26,1office, school 

 Factory comfort 

25-26,7machining room

Temperatur rancangan yang digunakan untuk  office yaitu 25 C dengan RH yang

digunakan sebesar 67%.

E. Penyesuaian Terhadap Bulan dan Arah Mata Angin 

Penyesuaian perlu dilakukan terhadap data-data yang menyangkut penggunaan bulan atau

arah mata angin.Data-data di tabel berada pada posisi Lintang Utara (LU), maka pada penggunaan

 posisi Lintang Selatan (LS), data-data tersebut harus disesuaikan terlebih dahulu.

1. Penyesuaian Terhadap Bulan 

Lintang Utara dan Selatan memiliki perbedaan terpaut 6 bulan. Oleh karena itu, bila

 penggunaan data yang berhubungan dengan bulan pada posisi LS, maka bulan tersebut ditambah

6 bulan terlebih dahulu. Bulan yang telah ditambah tersebut memiliki kondisi rancangan yang

sama seperti pada posisi LU.

Contoh bila kondisi yang diinginkan adalah kondisi pada bulan Januari posisi LS, maka data

yang dipakai adalah data pada bulan Juli posisi LU. Jadi, data pada bulan Januari-Desember pada

 posisi LS akan sama dengan data untuk bulan Juli-Juni pada posisi LU.

2.  Penyesuaian Terhadap Arah Mata Angin 

Penyesuaian terhadap arah mata angin dilakukan dengan menggunakan arah N (Utara) bila

yang diinginkan adalah arah S pada posisi Lintang Selatan (LS). Berikut ini adalah tabel

 penyesuaian arah mata angin:

Page 17: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 17/30

Tabel Penyesuaian Arah Mata Angin

Lintang Utara (LU)  N NE E SE S SW W NW

Lintang Selatan (LS) S SE E NE N NW W SW

F. Temperatur Koreksi

Informasi yang dibutuhkan dalam perhitungan beban pendinginan, antara lain:

1.  Temperatur Udara Luar (Tmaks)

Karena temperatur udara luar (Tmaks) setiap jam berlainan (berubah-ubah), maka dapat

diketahui dengan menggunakan persamaan berikut:

Tmaks = design dry bulb  – (daily range x precentage dry bulb)

Tabel Temperatur Udara Luar Tiap Jam

Jam 08 09 10 11 12 13 14 15 16

Temp(˚C)  24,68 25,65 26,76 28,01 29,20 30,09 30,68 30,90 30,68

2.  Dail y Range (dr) 

dr = Tmaks – Tmin

= 30,9oC – 23,5

oC

= 7,4oC

3. 

Temperatur Udara Luar Koreksi (To)To = Tmaks – (dr x 0,5)

= 30,9oC – (7,4

oC x 0,5) 

= 30,9oC – (3,7

oC)

= 27,2oC

Page 18: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 18/30

CONTOH PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN

2.1 Perhitungan Beban Pendinginan Eksternal (External Cooling Load)  

2.1.1Beban Atap

Perhitungan beban atap dijelaska:

a.  Kondisi Lingkungan, yaitu:

  Kota: Bandung

  Garis Lintang 6 LS

   Daily range7,4 C

 b.  Luas Atap (Ar )

Ar  = …………… m2 

c.  Temperatur 

Temperatur udara luar diperoleh dari data aktual.

Temperatur Maksimum (tmaks) = 30,9C

Temperatur Perancangan Dalam (tR ) = 23,5 C

  Koreksi temperatur perancangan luar  29,4t o  

to = tmaks – (0,5 x daily range)

= 30,9C – (0,5 x 7,4 C)

= 27,2C

29,4t0 = 27,2C – 29,4 C

= -2,2C

  Koreksi temperatur perancangan dalam ruang R t25,5  

R t25,5

= 25,5C – 25

C

= 0,5C

d.  Waktu

Pukul 1500 (diambil pada saat temperatur maksimum sebagai contoh perhitungan), lihat

tabel untuk melihat tabel temperatur tiap jam.

e.  Bulan

Bulan Maret/September (diambil karena bulan perancangan adalah Maret dan penyesuaian

terhadap garis lintang selatan adalah bulan September), untuk nilai LM yaitu 0,0 (tabel 32-lampiran, HOR) dengan metoda interpolasi.

Page 19: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 19/30

 f.  Koefisien perpindahan panas (U)

 Nilai koefisien perpindahan panas dari konstruksi atap yaituC.m

W14,2 2

 

g.  Penyesuaian konstruksi atap

Konstruksi atap yang ada memiliki persamaan dengan atap No.1. Nilai f yaitu

faktor untuk  attic fan/ducts, nilainya sama dengan 1 karena tidak menggunakan attic

 fan/ducts. Karena atap menggunakan plafon, maka CLTD atap yang digunakan adalah

 No.1 with suspended ceiling.Harga CLTD untuk atap pada pukul 1500 yaitu 43 ºC (tabel

29-lampiran).

h.  Koreksi CLTD (CLTDcorr )

CLTDcorr  = f 29,4tt25,5K LMCLTD 0R   

= 0,12,25,05,00,034  

= 19,8 ºC

i.  Beban atap (qatap):

qatap = UA(CLTDcorr )

= (2,14 W/m2.ºC). (81,52 m2). (19,8 ºC)

= 3454,17 W

2.1.2  Beban Melalui Dinding Luar

2.1.2.1 Beban Sunli t Wall s  

Ruang dosen memiliki overhang  dengan panjang 1,7 m. Nilai  shading  per 

 panjang overhang (P

SH), nilai SH sama dengan nol. Untuk Mar/Sept adalah blank space 

atau tidak ada nilainya yang berarti tidak teradiasi langsung. Dikarenakan luas  sunlit area

adalah nol, maka beban yang melalui sunlit walls dan glass adalah nol.

2.1.2.2 Beban Shaded Wall s  

Untuk mencari luas  shadedwalls maupun  shadedglass dapat dihitung seperti

dibawah ini: 

Luas dinding+kaca = 23,23 (m2)

Luas kaca = 6,68 (m2)

Luas dinding = 23,23 – 6,68 (m2)

= 16,55 (m2)

Page 20: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 20/30

 a.   Nilai koefisien perpindahan panas dari konstruksi dinding luar yaitu

C.mW613,1 2

termasuk dalam group D (tabel 30-lampiran).

 b.   Nilai CLTD untuk dinding  group D yang menghadap ke arah Selatan (luar)

 pada pukul 1500 adalah 6 ºC (tabel 31-lampiran).

c.  Warna dinding cerah (cream) memiliki nilai K = 0,65 (note tabel 31)

d.   Nilai LM untuk  shaded walls yaitu -1,6 (tabel 32-lampiran).

e.  Temperatur 

  Koreksi temperatur perancangan luar  29,4t0  

t0 = tmaks – (0,5 x daily range)

= 30,9C – (0,5 x 7,4 C)

= 27,2C

29,4t0 = 23,5C – 29,4 C

= -5,9C

  Koreksi temperatur perancangan dalam ruang R t25,5  

R t25,5 = 25,5C – 25 C

= 0,5C

f.  Koreksi CLTD (CLTDcorr )

CLTDcorr  = 29,4tt25,5K LMCLTD 0R   

= 2,25,065,0)6,1(6  

= 1,16 ºC

g. Beban melalui shaded walls (q shaded walls):

q shaded walls = UAsh(CLTDcorr )

= (1,613 W/m2.ºC). (16,55 m2). (1,16 ºC)

= 30,97 W

2.1.3  Beban Melalui Kaca Luar

2.1.3.1 Beban Sunl i t Glass  

Luas daerah  sunlit glass adalah nol, maka beban yang melalui  sunlit glass 

adalah nol.

Page 21: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 21/30

 2.1.3.2 Beban Shaded Glass  

Shading Coefficient untuk kaca yaitu 0,95 

a.  Solar Heat Gain Factor  (SHGF) untuk  shading  diperoleh nilai 117 W/m2

(tabel 35-lampiran). 

 b.  Cooling Load Factor (CLF) untuk kaca without interior shading and general ,

 pukul 1500 yaitu 0,76 (tabel 38-lampiran). 

c.  Beban melalui shaded glass (q shaded glass): 

q shaded glass = Ash(SC)(SHGFsh)(CLF)

= (6,68 m2). (0,95). (117 W/m2). (0,76)

= 564,29 W

2.1.3.3 Beban

Conduction Glass  

a.   Nilai koefisien perpindahan panas dari kaca yaituC.m

W98,6 2

 

 b.  Luas conduction glass merupakan jumlah total kaca yaitu 6,68 m2.

c.  Cooling Load Temperature Difference (CLTD) untuk conduction glass, pukul

1500 yaitu 8 C (tabel 33-lampiran).

d.  Temperatur 

  Koreksi temperatur perancangan luar  29,4t0  

t0 = tmaks – (0,5 x daily range)

= 30,9C – (0,5 x 7,4 C)

= 27,2C

29,4t0 = 27,2C – 29,4 C

= -2,2C

  Koreksi temperatur perancangan dalam ruang R t25,5  

R t25,5 = 25,5C – 25 C

= 0,5C

Page 22: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 22/30

 e.  Beban melalui kaca konduksi (qconduction glass):

CLTDcorr 1500 = CLTD + (25,5-Tr) + (To-29,4)

= 8 + 0,5 + (-2,2)

= 6,3C

qkonduksi 1500 = UA(CLTDcorr) 

= (6,98 W/m2C). (6,68 m2). (6,3C)

= 293,75 W

2.1.4  Beban Partisi (Kaca, Dinding, Pintu)

Pada beban partisi, bila ada ruangan yang berdampingan dikondisikan, maka

 perbedaan temperatur antara kedua permukaan partisi yang memisahkan kedua ruangan

tersebut dianggap sama dengan nol. Jadi untuk bagian ruang sebelah Timur yang berdampingan dengan ruang yang dikondisikan nilainya nol.

2.1.4.1 Beban Kaca

  Kaca Utara

a.   Nilai koefisien perpindahan panas dari kaca yaituC.m

W98,6 2

 

 b.  Luas kaca bagian Utara yaitu 23,23 m2 

c.  Temperatur 

to = 28,9 C (temperatur udara luar)

tR  = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)

Δt = to-tr 

= 28,9C – 25 C

= 3,9C

d. Beban melalui kaca utara (qkaca utara):

qkaca utara  = UA(Δt) 

= (6,98 W/m2C). (23,23 m2). (3,9C)

= 632,37 W

  Kaca Barat

a.   Nilai koefisien perpindahan panas dari kaca yaituC.m

W98,6 2

 

 b.  Luas kaca bagian Barat yaitu 11,17 m2 

Page 23: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 23/30

 c.  Temperatur 

to = 29,2 C (temperatur udara luar)

tR  = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)

Δt = to-tr 

= 29,2C – 25 C

= 4,2C

d. Beban melalui kaca barat (qkaca barat):

qkaca barat  = UA(Δt) 

= (6,98 W/m2C). (11,17 m2). (4,2C)

= 327,46 W

2.1.4.2 Beban Dinding

  Dinding Barat

a.   Nilai koefisien perpindahan panas dari dinding bagian Barat yaitu

C.mW47,1 2

 

 b.  Luas dinding bagian Barat yaitu 5,09 m2 

c.  Temperatur 

to = 29,2 C (temperatur udara luar)

tR  = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)

Δt = to-tr 

= 29,2C – 25 C

= 4,2C

d. Beban melalui dinding barat (qdinding barat):

qdinding barat  = UA(Δt) 

= (1,47 W/m2˚C). (5,09 m2). (4,2C)

= 31,43 W

2.1.4.3 Beban Pintu

  Pintu Barat

a.   Nilai koefisien perpindahan panas dari pintu bagian Barat yaitu

C.mW95,1 2

 

 b.  Luas pintu bagian Barat yaitu 1,84 m2 

Page 24: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 24/30

 c.  Temperatur 

to = 29,2 C (temperatur udara luar)

tR  = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)

Δt = to-tr 

= 29,2 C – 25 C

= 4,2 C

d. Beban melalui pintu barat (q pintu barat):

q pintu barat  = UA(Δt) 

= (1,95 W/m2C). (1,84 m2). (4,2C)

= 15,07 W 

2.1.5  Beban Lantai

a.   Nilai koefisien perpindahan panas dari lantai yaituC.m

W43,2 2

 

 b.  Luas lantai yaitu 81,52 m2 

c.  Temperatur 

to = 28 C (temperatur udara dalam)

tR  = 25C (temperatur udara dalam rancangan)

Δt = to-tr 

= 28 C - 25C

= 3 C

d. Beban melalui lantai (qlantai):

qlantai = UA(Δt)

= (2,43 W/m2C). (81,52 m2). (3 C)

= 594,28 W

2.1.6  Beban Pendinginan Eksternal Total

Beban pendinginan eksternal merupakan beban yang timbul akibat adanya pengaruh kalor 

yang sumbernya dari luar/lingkungan luar ruangan. Perhitungan beban pendinginan

eksternal total adalah jumlah total beban-beban yang termasuk dalam beban pendinginan

eksternal, seperti beban pada atap, partisi, dll.

Page 25: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 25/30

   Beban Pendinginan Eksternal Total 

qeksternal total = (qatap + qdinding +qkaca + q partisi + qlantai)

= (3454,17 W + 30,97 W + 858,04 W + 1006,33 W + 594,28 W)

= 5943,79 W

2.2 Perhitungan Beban Pendinginan Internal (I nternal Cooli ng Load)  

2.2.1  Beban Lampu

Lampu yang digunakan adalah jenis lampu fluorescent.Lampu dinyalakan pada

saat terjadi aktivitas di dalam ruangan sehingga nilai beban pendinginan akibat lampu

 berpengaruh terhadap beban pendinginan ruangan.

Input(CLF)q lampu . . . Watt

a. Input = total daya lampu (watt) x Ful x Fsa

  Total daya lampu

Total daya lampu = (jumlah lampu)(jumlah fixture)(daya per lampu )

= (2 buah lampu)(4 fixtures)(60 W)

= 480 W

  Ful (lighting use factor )

Ful didapat dari jumlah fixtures yang menyala dibagi dengan jumlah total

keseluruhan fixtures. Karena fixtures yang menyala adalah empat dan total jumlah fixtures 

adalah empat, maka nilai Ful sama dengan 1.

  Fsa (lighting special allowance factor )

Fsa merupakan ballast allowance, didapat nilai rekomendasi 1,20 untuk 

 penggunaan yang umum.

 b.  Cooling Load Factor (CLF)

CLF untuk lampu sama dengan 1, karena sistem pendingin tidak akan beroperasi selama 24

 jam penuh atau mati ( shut down) disaat malam.

c.  Beban lampu (qlampu):

qlampu = Input(CLF)

= (480 W.1.1,20)(1)

= 576 W

Page 26: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 26/30

 2.2.2  Beban Orang

a.  Jumlah orang dalam ruangan ...................orang.

 b.  Ruangan termasuk ruang kerja (office), digunakan dari pukul 0800 samapi

1600.

c.  Aktivitas yang dilakukan antara lain duduk, mengetik atau menulis (pekerjaan

yang membutuhkan cahaya/penerangan). Nilai sensibel didapat 70 W per orang

sedangkan untuk laten didapat 45 W per orang

d.  Karena orang tidak tinggal/mendiami suatu ruangan , maka untuk beban orang

nilai CLF sama dengan 1.

e.  Beban orang (qorang):

  Beban sensibel orang (qs)

qs = N(SHG)(CLF)

= 15(70 W)(1)

= 1050 W

  Beban laten orang (ql)

ql = N(LHG)

= 15(45 W)

= 675 W

2.2.3 Beban Peralatan

a.  Nilai heat gain (HG) pada komputer diperoleh 530 W

 b.Karena computer tidak dioperasikan 24 jam penuh, maka untuk beban peralatan

nilai CLF sama dengan 1.

c.  Beban peralatan (qalat):

qalat = N(HG)(CLF)

= 5(530 W)(1)

= 2650 W

Page 27: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 27/30

 2.2.4 Beban Pendinginan Internal Total

Qinternal total = (qorang + qlampu +qalat)

= (1725 W + 576 W + 2650 W)

= 4951 W

2.3 Perhitungan Beban Pendinginan Ventilasi

2.3.1 Beban Ventilasi

Beban ventilasi ini dipengaruhi oleh jumlah penghuni ruangan.

a. Nilai Q (ventilation) merupakan kebutuhan udara yang diperlukan setiap orang per 

waktu. Q/person didapat dengan nilai rekomendasi 7 L/s untuk  people not smoking , sebab

diharapkan agar tidak ada yang merokok di ruangan ber-AC atau ruangan yang telah

dikondisikan.

Q =  peopleof nox person

= 7 L/s x 15

= 105 L/s

 b. Temperatur 

to = 30,9 C (temperatur udara luar)

tR  = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)

Δt = to-tr 

= 30,9C - 25C

= 5,9C

c. Beban sensibel ventilasi

qs = 1,23(Q)(ΔT)

= 1,23(105)(5,9)

= 761,99 W

Page 28: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 28/30

 d. Rasio kelembaban

Wo = 0,0199 kg/kg (untuk udara luar)

WR  = 0,0134 kg/kg (untuk udara dalam rancangan)

ΔW = Wo-Wr 

= (0,0199 - 0,0134) kg/kg

= 0,0065 kg/kg

e. Beban laten ventilasi

ql = 3010(Q)(ΔW)

= 3010(105)(0,0065)

= 2054,33 W

2.3.2 Beban Infiltrasi 

Beban infiltrasi dipengaruhi oleh banyaknya jendela atau pintu yang terdapat dalam

ruangan. Untuk perhitungan infiltrasi bagian Selatan dan Barat dapat dilihat di lampiran.

Perhitungan infiltrasi untuk bagian Utara sebagai contoh adalah sebagai berikut:

a. Nilai infiltrasi 0,236 L/s per meter  sash crack untuk jendela(window), sedangkan untuk 

 pintu (door ) 5,2 L/s per meter door crack .

 b. Utara

Panjang celah jendela = 10,19 m x 8 = 91,71 m

Lebar celah jendela = 1,14 m x 2 = 2,28 m

Total = 91,71 m + 2,28 m = 93,99 m

Lps = 93,99 m x 0,236 L/s = 22 L/s

c. Temperatur 

to = 30,9 C (temperatur udara luar)

tR  = 25 C (temperatur udara dalam rancangan)

Δt = to-tr 

= 30,9 C - 25C

= 5,9 C

d. Beban sensibel infiltrasi

qs = 1,23(Lps)(ΔT)

= 1,23(22)(5,9)

= 160,97 W

e. Rasio kelembaban

Page 29: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 29/30

 Wo = 0,0199 kg/kg (untuk udara luar)

WR  = 0,0134 kg/kg (untuk udara dalam rancangan)

ΔW = Wo-Wr 

= (0,0199 - 0,0134) kg/kg

= 0,0065 kg/kg

f. Beban laten infiltrasi

ql  = 3010(Lps)(ΔW) 

= 3010(22)(0,0065)

= 430,43 W

4.4 Perhitungan Beban Pendinginan Total

Beban pendinginan total merupakan total jumlah beban ruangan yang terdiri dari

 beban eksternal, internal, ventilasi&infiltrasi. Beban pendinginan total dapat dihitung

 berdasarkan persamaan berikut:

qtotal = qeksternal + qinternal + qventilasi + qinfiltrasi 

= 5943,79 W + 4951 W + 2816,32 W + 1520,33 W

= 15231,44 W

 Nilai yang direkomendasikan pada  safety factor  yaitu 0-5 %.Pada perancangan ini

diambil safey factor yang paling besar yaitu 5% dari beban total ruangan. Nilai beban totalmenjadi:

qtotal = (5%x15231,44W) + 15231,44 W = 15993,012 W = 15,99 kW

= 54606,9 Btu/h

4.5  Menentukan Kapasitas Mesin Pendingin

Gambar Diagram Molier Freon 22

4 1

23

Page 30: Metode Perhitungan Beban Pendinginan

7/15/2019 Metode Perhitungan Beban Pendinginan

http://slidepdf.com/reader/full/metode-perhitungan-beban-pendinginan 30/30

 Dari data perancangan dan diagran Molier P-h R22 dapat diketahui:

h1 = 407,15kg

kJ  

h2 = 431,06kg

kJ  

h3 = h4 = 249,67kg

kJ  

 b.  Efek Refrigerasi (qe)

qe = h1 - h4

= (407,15 – 249,67)kg

kJ  

= 157,48kg

kJ  

c.  Laju Aliran Massa Refrigeran (m)

m =irefrigerasefek 

n) pendingina(bebanirefrigeraskapasitas 

m =

kgkJ 157,48

skJ 15,99

= 0,101s

kg 

d.  Kerja Kompresi (Wk )

Wk  = m (h2  – h1)

= 0,101s

kg(431,06 – 407,15)

kgkJ  

= 2,41s

kJ = 2,41 kW

e.  Kalor Pengembunan (qc)

qc = m (h2  – h4)

= 0,101s

kg(431,06 – 249,67)

kgkJ  

= 18,32 skJ = 18,32 kW