Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

11
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan Conto adalah Suatu proses pengambilan sejumlah kecil dari populasi (gas, cairan, padatan, tumbuhan) yang mewakili sifat fisik dan kimia secara keseluruhan populasi tersebut. Pengambilan conto perlu dilakukan karena bahan galian mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, mempunyai mineral penyusun bermacam-macam, komposisi dan kadar yang tidak sama. Bahan galian adalah unsur-unsur kimia, mineral, bijih, termasuk batu-batu mulia yang merupakan endapan. Dalam penggolongan bahan galian berdasarkan pemanfaatan ada 3 jenis yaitu: Bahan galian logam/bijih contoh dari bahan galian ini timah, besi, tembaga, emas dan perak. Bahan galian energi contoh dari bahan galian ini adalah batubara dan minyak bumi. Bahan galian industri contohnya diatome, gipsum, talk, kaolin, dan zeolit. Metode Paritan (Channel Sampling) Metode Selokan Uji (Trenching) Metode Chipping Metode Sumur Uji (Test Pitting) Metode Pemboran (Borehole Sampling)

description

U

Transcript of Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

Page 1: Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengambilan Conto adalah Suatu proses pengambilan sejumlah kecil dari populasi (gas, cairan, padatan, tumbuhan) yang mewakili sifat fisik dan kimia secara keseluruhan populasi tersebut.

Pengambilan conto perlu dilakukan karena bahan galian mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, mempunyai mineral penyusun bermacam-macam, komposisi dan kadar yang tidak sama. Bahan galian adalah unsur-unsur kimia, mineral, bijih, termasuk batu-batu mulia yang merupakan endapan. Dalam penggolongan bahan galian berdasarkan pemanfaatan ada 3 jenis yaitu:

Bahan galian logam/bijih contoh dari bahan galian ini timah, besi, tembaga, emas dan perak.

Bahan galian energi contoh dari bahan galian ini adalah batubara dan minyak bumi. Bahan galian industri contohnya diatome, gipsum, talk, kaolin, dan zeolit. Metode Paritan (Channel Sampling) Metode Selokan Uji (Trenching) Metode Chipping Metode Sumur Uji (Test Pitting) Metode Pemboran (Borehole Sampling)

Page 2: Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

BAB 2 PEMBAHASAN

Suatu tubuh deposit bijih adalah campuran dari mineral-mineral dalam perbandingan yang bervariasi, sehingga besar kandungan logamnyapun tidak sama setiap bagiannya. Tidak mungkin suatu contoh tunggal yang diambil akan mewakili keseluruhan masa deposit yang bersangkutan, kecuali hanya suatu kebetulan. Meskipun demikian kesalahan yang terjadi akan dapat diperkecil kalau contoh yang diambil makin banyak. Tetapi juga tidak mungkin mengambil contoh yang sangat banyak untuk memperkecil kesalahan, karena lalu menjadi tidak praktis. Untuk itu diperlukan metode pengambilan contoh yang sistematis yang dapat mengatasi kesalahan yang mungkin terjadi sekecil mungkin. Pengambilan contoh yang banyak tetapi tidak sistematis letaknya tidak akan memperkecil kesalahan, justru akan berdampak sebaliknya. Jadi ketelitian pengambilan contoh itu tergantung dari jumlah contoh yang diambil dan lokasi pengambilannya yang tersebar secara baik di seluruh tubuh endapan bahan galian yang bersangkutan. Hal-hal berikut ini patut diperhatikan dalam pengambilan contoh (sample) :

• Lokasi pengambilan contoh harus dicatat ataupun dimasukkan ke dalam peta secara tepat.

• Kalau memakai metode paritan (channel sampling), maka lebar dan kedalaman parit tersebut diusahakan uniform.

• Lebar dari setiap contoh (sample width) harus selalu dicatat.

• Permukaan batuan yang akan diambil contohnya harus bersih dan segar.

Ada beberapa metode pengambilan contoh yang saat ini dikenal, teknik mana yang akan dipakai itu tergantung dari beberapa faktor seperti kondisi geologi yang membentuk tubuh deposit, kedalaman, ketebalan lapisan penutup, dan keadaan alami dari deposit itu sendiri seperti berlapis “banded”, dan sebagainya. Metode pengambilan contoh tersebut di atas adalah :

Tujuan :

Menentukan ada tidaknya endapan bahan galian atau menentukan bentuk, kadar dan kedudukan di permukaan bumi.

Menentukan kualitas cadangan. Membatasi endapan mineral yang ekonomis. Menentukan bentuk endapan. Membuat peta kualitas endapan mineral. Menghitung Cadangan

Page 3: Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

1. Crab Sampling Pengambilan sample berdasarkan pengamatan visual dan dianggap mewakili rerata

komposisi endapan mineral. Conto terdiri dari beberapa conto bongkah dengan berat 0,5 – 2 kg, Tidak sistematis Kurang representatif (diambil dari Stockpile, kereta, truck dll)

2. Muck Sampling

Cocok digunakan pada rombakan batuan/endapan mineral hasil penggalian, peledakan atau terowongan yaitu apabila material rombakan/ runtuhan mewakili ketebalan/volume endapan mineral. Tiap titik diambil pada jarak yang teratur, jumlah material yang diambil antara halus sampai kasar sama banyak.

Cara ini : cepat, mudah, murah, teliti. Digunakan pada bijih disseminated

3. Metode Paritan (Channel Sampling)

Metode ini adalah metode yang paling banyak dipakai, terutama sangat cocok untuk deposit mineral yang berlapis, “banded”, dan deposit jenis urat (vein), dimana terdapat variasi yang jelas dalam ukuran butir dan warna, yang kemungkinan juga berbeda dalam komposisi dan kadar dari bahan-bahan berharga yang dikandungnya. Metode ini dapat dilakukan pada deposit mineral baik yang tersingkap di permukaan maupun yang berada di bawah permukaan tanah pada dinding cross-cut, raise, shaft, sisi-sisi stope, ataupun dinding samurai uji (testpit). Sebaiknya untuk tidak melakukan metode channel ini pada lantai terowongan, karena bagian tersebut biasanya kotor oleh bahan jatuhan yang sering dapat mengisi rekahan-rekahan yang ada. Kalau terpaksa membuat channel pada lantai, maka lantai harus dibersihkan dulu dari kotoran pada rekahan yang ada, kemudian permukaannya dibuat benar-benar bersih, setelah itu metode ini dapat dilakukan.

Page 4: Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

Contoh paritan diambil dengan lebar sekitar 4 sampai 6 cm dan dalamnya sekitar 3 sampai 4 cm, dengan arah biasanya tegak lurus jurus lapisan. Jarak antara satu parit dengan parit lainnya tergantung dari keseragaman dari bahan galiannya. Untuk kebanyakan deposit, jarak antar parit kira-kira satu setengah meter, akan tetapi untuk deposit bijih yang kaya dan tersebar setempat-setempat jarak tersebut hanya dapat sekitar sepertiga meter saja. Umumnya satu contoh sudah cukup untuk mewakili sepanjang 2 meter dari parit yang dibuat.

4. Metode Selokan Uji (Trenching)

Metode ini berguna untuk menemukan bahan galian dan untuk memperoleh data-data mengenai keadaan tubuh batuan (orebody) yang bersangkutan, seperti ketebalan, sifat-sifat fisik, keadaan batuan di sekitarnya, dan kedudukannya.

Cara pengambilan contoh dengan metode ini paling cocok dilakukan pada tubuh bahan galian yang terletak dangkal di bawah permukaan tanah, yaitu dimana lapisan penutup (over burden) kurang dari setengah meter. Trench yang dibuat sebaiknya diusahakan dengan cara-cara berikut :

Dasar selokan dibuat miring, sehingga jika ada air dapat mengalir dan mengeringkan sendiri (shelf drained) dengan demikian tidak diperlukan adanya pompa.

Kedalaman selokan (trench) diusahakan sedemikian rupa sehingga para pekerja masih sanggup mengeluarkan bahan galian cukup dengan lemparan.

Untuk menemukan urat bijih yang tersembunyi di bawah material penutup sebaiknya digali dua atau lebih parit uji yang saling tegak lurus arahnya agar kemungkinan untuk menemukan urat bijih itu lebih besar. Bila kebetulan kedua parit uji itu dapat menemukan singkapan urat bijihnya, maka jurusnya (strike) dapat segera ditentukan. Selanjutnya untuk menentukan bentuk dan ukuran urat bijih yang lebih tepat dibuat parit-parit uji yang saling sejajar dan tegak lurus terhadap jurus urat bijihnya

Page 5: Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

5. Metode Chipping

Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh pada endapan bijih yang keras dan seragam, dimana pembuatan paritan sangat sukar karena kerasnya batuan. Contoh diambil dengan cara dipecah dengan plu geologi dalam ukuran-ukuran yang seragam dan tempat pengambilan tersebut dibuat secara teratur di permukaan batuan. Jarak dari setiap titik pengambilan baik secara horisontal dan vertikal dibuat sama (seragam) dan besarnya tergantung dari endapannya sendiri.

Page 6: Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

Pengambilan conto tergantung dari variasi endapan mineral :Endapan seragam – sangat seragam, diambil : 12 – 15 potong.Endapan mineral tidak seragam, diambil : 20 – 25 potongEndapan mineral sangat tidak seragam, diambil 50 – 100 potong.

Conto terdiri daripotongan / pecahan yang diambil dari bidang permukaan, dinding atau pada atap tambang bawah tanah.

Cara ini : - cukup teliti

- dapat cepat dilakukan

6. Metode Sumur Uji (Test Pitting)

Metode ini digunakan jika lapisan penutup (over burden) agak tebal (lebih dari setengah meter), sehingga metode trenching menjadi tidak praktis karena pembuatan selokannya harus agak dalam sehingga menimbulkan masalah pada pembuangan tanah hasil galian dan masalah pembuangan air yang mungkin menggenang pada selokan, disamping akan memakan waktu yang lebih lama. Dalam keadaan tersebut maka dipakai metode dengan pembuatan sumur uji (test pitting) untuk mengambil contoh bahan galian. Pada umumnya ukuran lubang test pit ini adalah dan kedalamannya dapat mencapai 35 meter, akan tetapi untuk jenis over burden yang lepas-lepas seperti pasir, ukuran lubang pit harus dibuat lebih besar untuk menghindari longsornya dinding, misalnya . Demikian pula ketika kedalaman test pit besar, maka ukuran lubang juga harus dibuat lebih besar, kemudian setelah kedalaman sampai setengahnya, ukuran lubang diperkecil. Jika lapisan penutup sangat lepas-lepas, maka dinding test pit-nya dibuat miring, sedangkan untuk material yang kompak dinding dibuat tegak dengan ukuran .

Untuk penghematan biaya dan keberhasilan pembuatan test pit, maka hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu :

Test pit harus bebas dari bongkah karena jika terhalang oleh bongkah maka pembuatan test pit tersebut akan memakan waktu yang lama sehingga memakan biaya yang mahal.

Penggunaan penyangga yang seadanya, untuk batuan yang kompak penyanggaan tidak perlu dilakukan.

Penyanggaan dapat dihindari dengan cara dinding lubang dibuat miring dan kemiringan tergantung material dari over bunden.

7. Metode Pemboran (Borehole Sampling)

Perkerjaan pengambilan contoh batuan dengan pemboran ini dapat dibagi menjadi dua berdasarkan tenaga penggerak dari bornya, yaitu metode pemboran tangan (hand auger) dan metode pemboran mesin (core drilling). Cara pemboran tangan sangat cocok untuk endapan bahan galian yang tidak terlalu kompak dan terletak dangkal, misalnya endapan alluvial pasir di Cilacap. Jarak antara satu pemboran dengan pemboran lainnya tergantung keadaan,

Page 7: Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

sedangkan harga rata-ratanya makin baik jika pemboran makin rapat. Kadar dihitung dengan rumus :

K= (Berat Mineral)/(Berat Contoh) x 100%

Sebaliknya, dalam pengambilan contoh batuan dengan bor mesin supaya diperhatikan faktor-faktor di bawah ini :

Keadaan medan,dimana untuk keadaan medan yang berbukit-bukit, sebaiknya digunakan mesin bor yang ringan atau yang dapat dilepas-lepas untuk memudahkan pembawaan.

Kedalaman endapan, dimana untuk endapan yang cukup dangkal cukup dipakai bor tangan, sedangkan yang dalam digunakan bor mesin.

Sifat-sifat fisik batuan. Sumber air. Keadaan peralatan seperi keadaan pahat, stang bor, pipa casing, dan sebagainya.

Pada pemboran inti, contoh batuan yang terambil dapat berupa inti dan sludge yang masing-masing diletakkan dalam core box untuk inti dan sludge box untuk sludge. Sludge adalah hasil gesekan pahat dengan batuan yang kemudian diangkat oleh air pembilas, karena itu sludge akan berupa lumpur.

Keuntungan non coring:

Dapat mencapai bagian bawah cebakan. Material yang terambil berbutir halus, sehingga tidak perlu dihancurkan lagi. Produktivitas tinggi dengan beaya murah. Dapat untuk data pembuatan cross section.

 

Kesulitan non coring:

Tidak dapat diterpakan pada endapan yang tidak seragam. Tingkat ketepatan conto tergantung apakah cutting yang terambil cukup banyak. Apabila menggunakan lumpur pemboran, maka conto harus bersih dari lumpur

pemboran tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Metode Pengambilan Sample Bahan Galian

Evans Kristo Salu, 2013, Metode Pengambilan Sample Bahan Galian, available at

http://evanskristosalu.blogspot.co.id/2013/07/metode-pengambilan-sample-bahan-galian.html,

diakses pada 20 November 2015.

Teknik Eksplorasi (Ign Sudarno, Iman Wahyono Sumarinda, 1981)

Suprapto.MT, Slide kuliah EBGL VII Sampling