METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …
Transcript of METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU …
METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU
NARKOBA DI PANTI REHABILITASI PONDOK TETIRAH
DZIKIR BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA
Oleh:
HASBI
NIM: 1420411128
TESIS
Diajukan Kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Dalam Ilmu Agama Islam
Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
YOGYAKARTA
2016
i
METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN PECANDU NARKOBA DI
PANTI REHABILITASI PONDOK TETIRAH DZIKIR BERBAH SLEMAN
YOGYAKARTA
Oleh:
HASBI
NIM: 1420411128
TESIS
Diajukan Kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Dalam Pendidikan Islam
Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
YOGYAKARTA
2016
SUR.AT PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama
NIM
Jenjang
: Hasbi, S.Pd.I.
:1420411128
: Magister
Program Studi: Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
Judul :Metode Pembinaan Agama Islam Bagi Mantan
Pecandu Narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam tesis saya ini (tidak
terdapat karya yang diajukan untuk memperoleh gelar magister di
perguruan tinggi dan tesis saya ini) adalah asli hasil karya atau penelitian
saya sendiri dan bukan plagiasi dari hasil ka.ya orang lain.
Yogyakarta, 19 Mei 2016Yang Meflyatakan
Hasbi, S.Pd.L
NIM: 1420411128
SURAT PERNYATAAN BEBAS DARI PLAGIASI TESIS
Yang bertanda
Nama
NIM
Jenjang
Program Studi
Konsentrasi
tangan di bawah ini saya:
Hasbi, S.Pd.L
t420411128
Magister
Pendidikan Islam
Pendidikan Agama Islam
Judul :Metode Pembinaan Agama Islam Bagi Mantan
Pecandu Narkoba di Fanti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir Berbah Strernan Yogyakarta
Menyatakan dengan seseungguhnya ibahwa tesis ini secara keseluruhan
adalah mumi karya saya sendiri dan bukan plagiasi sebagian atau
keseluruhan dari karya orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumber pustaka sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa tesis ini merupakan plagiasi
karya orang lai, saya sanggup menerima sanksi akademik.
Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
Yogyakarta, 19 Mei 2016Yang Menyatakan
Hasbi, S.Pd.l.
NIM: 1420411128
111
ffi KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDoNESIA
.W- UIN SUNAN KALIJAGAYoGYAKARTAUil7 PAscASARJANA
PENGESAHAN
Tesis berjudul
Nama
NIM
Jenjang
Program Studi
Konsentrasi
Tanggal Ujian
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam
(M.Pd.r.)
20t6
., M.Phil., Ph.D.t9711207 199s03 1 002
METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN
PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABLITASI PONDOK
TETIRAH DZIKIR BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA
Hasbi., S. Pd.I.
1420411t28
Magister (S2)
Pendidikan Islam
Pendidikan Agama Islam
20 Juni2016
IV
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
UJIAN TESIS
METODE PEMBINAAN AGAMA ISLAM BAGI MANTAN
PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI PONDOK
TETIRAH DZIKIR BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA
Hasbi., S.Pd.I.
1420411128
Pendidikan Agama Islam
Telah disetuji tim penguji ujian munaqasyah:
Ketua Sidang Ujian/Penguji: Ro'fah, BSW., MA., Ph.D.
Pembimbing/Penguji
Penguji
Diuji di Yogyakartapadatanggal 20 Juni 2016
Tesis Berjudul
Nama
NIM
Program Studi
Waktu
HasilA.{ilai
Predikat
: 09.00 WIB
:87,701A-
: Dengan Pujian/
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Assalamu' alaikum Wr.W.
Setelah melalui proses pembimbingan, arahan dan koreksian baik dari
segi isi maupun teknik penulisan terhadap tesis saudara:
Nama
NIM
Jenjang
Program Studi
Konsentrasi
Judul
Hasbi, S.d.I.
r42041tt28
Magister
Pendidikan Islam
: Pendidikan Agama Islam
: Metode Pembinaan Agama Islam Bagi Mantan
Pecandu Narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta.
Maka saya selaku pembimbing berpendapat bahwa tesis saudara tersebut
sudah dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar \zlagister pendidikan
Islam
Wassalamu' alaikum Wr.W.
Yogyakarta, 15 Mei 2016Pembimbing
Zulkipli Lessy, M.Ag., M.S.W., Ph.D,
NIP. 19681208200003 1 001
vi
vii
Abstrak
Pentingnya kesadaran diri dalam menghadapi masalah dan tantangan
hidup ini akan membawa kepada kesadaran bahwa manusia tidak ada artinya apa-
apa dihadapan Allah SWT sehingga semua tingkah laku, baik berupa kegiatan
fisik maupun pikiran akan senantiasa digantungkan kepada Allah SWT semata.
Tetapi tidak semua manusia mengetahui tentang hal itu sehingga, ketika
berhadapan dengan suatu masalah yang mengakibatkan timbulnya frustasi, stress,
kekalutan mental, dan lain-lain, justru mencari penyelesaian dengan pelarian pada
jalan yang salah, seperti mabuk-mabukan dan mengosumsi Napza sehingga
bukannya menyelesaikan masalah namun sebaliknya masalah bertambah semakin
parah.
Rehabilitasi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menaggulangi
atau menetralisir penyalahgunaan narkoba. Salah satu diantara sekian banyak
panti rehabilitasi yang ada adalah Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir yang
terletak di Berbah Sleman Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kulitatif dengan mengambil latar
di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Sumber utama dalam penelitian ini adalah ketua
Panti Reghabilitasi Pondok Tetirah Dzikir selaku guru utama pembinaan agama
Islam, selain para mantan pecandu narkoba. Proses penyajian data dilakukan
dengan pendekatan diskriptif naturalistik, yakni memaparkan berbagai kondisi
obyektif yang ditemukan di lapangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu narkoba.
Kegiatan yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir
melalui tiga tahapan, pertama, pra-pembinaan; kedua, pembinaan agama yang
terdiri dari pembinaan dzikir shalat, puasa, qiyamu lail, mandi taubat, ceramah
agama, doa-doa masnunah, dan motivasi. Sedangkan segi pendidikan terdiri dari
pembelajaran akidah, akhlak, fiqih, dan baca tulis Al-Qur‟an; ketiga, pembinaan
pasca-sembuh. Pembinaan yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah
Dzikir cukup baik, mampu mengubah pola hidup para klien kearah yang lebih
positif dengan bukti bahwa mereka bisa kembali menjadi manusia yang berfungsi
kembali di masyarakat.
Kata Kunci: Pembinaan, Pecandu Narkoba, Panti Rehabilitasi
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 dan 0543b/1987, tanggal 22 Januari
1998.
Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba‟ B Be ب
Ta‟ T Te ث
. ‟Sa ث
s
Es (dengan titik diatas)
Jim J Je ج
Ha‟ H ح
.
Ha (denagan titik
dibawah)
Kha‟ Kh Ka dan Ha خ
Dal D De د
. Zal ذ
Z
Zet (denagan titik
diatas)
Ra‟ R Er ر
Zal Z Zet ز
Sin S Es ش
Syin Sy Es dan Ye ش
Sad S ص
.
Es ( dengan titik
dibawah)
Dad D ض
.
De (dengan titik di
bawah)
Ta‟ T ط
.
Te (dengan titi di
bawah)
Za‟ Z ظ
.
Zet( dengan titik di
bawah)
Ain „ Koma terbalik keatas„ ع
ix
Gain G Ge غ
Fa‟ F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wawu W We و
Ha‟ H Ha ها
Hamzah „ Apostrof ء
Ya‟ Y Ye ي
Konsonan Rangkap karena Syaddah di tulis Rangkap
di tulis „iddah عدة
Ta’ Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
di tulis Hibah هبت
di tulis Jizyah جسيت
Ketentuan ini diperlakukan terhadap kata-kata arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya.
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,
maka di tulis dengan h
di tulis Karamah al-auliya كراهت الاولياء
x
2. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat. Fatha, kasra, dan dammah
ditulis t.
di tulis Zakatul Fitri زكاة الفطر
Vokal Pendek
Kasrah Ditulis I
Fatha Ditulis A
Dammah Ditulis U
Vokal Panjang
Fatha + alif
جاهليت
Ditulis a
Jahiliyyah
Fatha+ ya‟ mati
يسعى
Ditulis a
Yas‟a
Kasra+ ya‟ mati
كرين
Ditulis I
Karim
Dammah+wawu
فروض
Ditulis U
Furud
Vokal Rangkap
Fatha + ya‟ mati
بينكن
Ditulis Ai
Bainakum
Fatha+ wawu mati
قول
Ditulis Au
Qaulun
xi
PERSEMBAHAN
Tesis ini penulis persembahkan kepada :
Ibu dan Seluruh Kelurga Besarku
Dan
Almamaterku
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
xii
MOTTO
بسم الله الرحمن الرحيم
„‟Wahai orang-orang yang beriman peliharalah keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya dari manusia dan batu penjaganya malaikat-malikat yang kasar
dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan‟‟ (At-Tahrim:6).1
1 Kementerian Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemahanya, (Bandung: PT Sygma
Exsamedia Arkalema), hlm, 560.
xiii
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
ان الحمد لله الذى انعمنا بنعمة الإيمان والإسلام . اشهد ان لا إله إلا الله واشهد
لاة والسلام على اشرف الأنبياء وا د محمدا رسول الله . والص لمرسلين سيدنا محم
وعلى أله وصحبه أجمعين . أما بعد .Alhamdulillah, syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT
yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Shalawat dan salam senantiasa tersanjungkan kepada nabi agung
Muhammad SAW yang telah menjadi palita dunia dalam menyebarkan syari‟at
yang diamanahkan Allah kepadannya untuk ummatnya seluruh alam.
Setelah melalui proses panjang akhirnya selesai juga penulisan tesis ini.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini mempunyai nilai kemanfaatan yang luas
bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu Pendidikan Agama Islam.
Dalam penulisan tesis ini tentunya tidak lepas dari bantuan, pentunjuk, serta
bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih berbagai pihak yang telah ikut andil dalam penyusunan tesis ini
Keseluruhan proses penyusunan tesis ini telah melibatkan berbagai pihak.
Oleh karena itu, melalui pengantar ini penyusun haturkan terima kasih kepada :
xiv
1. Ibuku tercinta, Abang, adik, dan keluargaku semua terima kasih atas doa,
nasihat, kasih sayang, dukungan baik moral maupun materil kepada penulis
sehingga terselesaikannya tesis ini.
2. Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
3. Prof. Noerhaidi Hasan, M.A, M.Phil. Ph.D, selaku direktur Pascsarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta
4. Rof‟ah, BSW., MA., Ph.D., selaku kordinator Program Studi Pendidikan
Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
5. Zulkipli Lessy, M. Ag., MSW., Ph.D., selaku dosen pembimbing tesis ini yang
telah meluangkan waktu banyak untuk memberikan bimbingan, arahan
kepada penulis hingga terselesainya penulisan tesis ini
6. Dosen Program Pascasarjana Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang telah mengajar dengan penuh semangat
7. Bapak Muhammad Tri Hardono S.S., Selaku Ketua Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta
8. Ibu Wati Sukmawati, S.S., dan seluruh staf yang ada di Panti Rehabilitasi
Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta
9. Ibu Hj Cahaya sekeluarga terima kasih atas dukungan baik moril maupun
materil sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tesis ini
10. Guru-guru dan siswa-siwa MTs dan MA Ibnu Sina yang senantiasa
mendoakan dan memberikan semangat sehingga penulisan tesis ini berjalan
lancar
xv
11. Untuk teman-temanku yang selalu memberikan dukungan dan do‟a yaitu
Rusmin M.Pd.I, Sudirman, Amrullah, Yamin, sehingga penulis selalu
semangat dalam mengerjakan penulisan tesis ini.
12. Terima kasih yang tidak terhingga buat teman-teman seperjuangan program
pascasarjana Pendidikan Agama Islam kelas D angkatan 2014. Yang selalu
memberikan semangat sampai penulisan ini selesai kalian semua luar biasa,
Ifda Indrawan, S.Pd.I, Mukhammad Afifudin, S.Fil., Ahmad Fikri Aji Familu,
S.Pd.I., Apri Junaedi, S.Pd.I., Ahmad Zakaria AM, S.Pd.I., Agung Hendratno,
S.Pd.I., Rais Fauzi, S.Pd.I., Dara Sudiraharja, S.Pd.I., Arif Cahya Wicaksana,
S.Pd.I., Achmad Purtama Andana, S.Pd.I., Ristin Nafsul Mutmainah, S.Pd.I.,
Nur Qomariya, S.Pd.I., Nurul Hidayah, S.Pd.I., Yuni Irawati, S.Pd.I., Wati
Endang Jumarni, S.Pd.I., Tri Winarsih, S.Pd.I., Tri Pariyatun, S.Pd.I., Titik
Dwi Jayanti, S.Pd.I., dan Anik Sudarni, S.Pd.I.
Kepada semuanya penulis mendoakan semoga jasa-jasa mereka mendapat
balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga tesis
ini dapat memberi manfaat khusunya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 15 Mei 2016
Penulis
Hasbi, S.Pd.I.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN DIREKTUR .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS ................ v
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vii
HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................ viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. xi
HALAMAN MOTTO ................................................................................. xii
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... xvi
HALAMAN DAFTAR BAGAN DAN TABEL ....................................... xxi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 9
F. Metode Penelitian .................................................................... 12
G. Sistematika Pembahasan .......................................................... 19
BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP
A. Pembinaan Agama Islam.......................................................... 21
B. Dasar, Sarana Prsarana, dan Tujuan Pendidikan Islam ............ 22
1. Dasar Pendidikan Islam....................................................... 22
2. Sarana Prasarana Pendidikan .............................................. 24
3. Tujuan Pendidikan Islam .................................................... 25
a. Tujuan Tertinggi ............................................................ 25
b. Tujuan Umum ................................................................ 26
xvii
c. Tujuan Khusus ................................................................ 26
d. Tuntutan Situasi pada Kurun Tertentu ........................... 27
C. Proses Pembinaan Agama Islam ............................................... 28
1. Melalui Proses Pendidikan ................................................... 28
2. Melalui Proses Pembinaan Kembali .................................... 29
D. Unsur-Unsur Pembinaan Agama Islam ................................... 30
1. Subyek Pembinaan .............................................................. 30
2. Materi Pendidikan Agama Islam ........................................ 31
3. Metode-Metode Pembinaan Agama Islam .......................... 32
a. Metode Keteladanan ........................................................ 32
b. Metode Pembiasaan ........................................................ 32
c. Metode Nasehat ............................................................... 33
d. Metode Memberi Perhatian ............................................. 34
e. Materi Hukuman.............................................................. 34
E. Penyalahgunaan Narkoba .......................................................... 36
1. Pengertian Narkoba ............................................................. 36
2. Jenis-Jenis Narkoba dan Bahayanya ................................... 39
a. Candu atau Opium .......................................................... 39
b. Morphine ........................................................................ 40
c. Heroin ............................................................................. 40
d. Ganja .............................................................................. 41
e. Sollvents ......................................................................... 41
f. Cocaine ........................................................................... 42
g. Ekstasi ............................................................................ 42
h. Alkohol ........................................................................... 43
i. Sabu-sabu ........................................................................ 43
j. Amfetamin ...................................................................... 44
3. Dampak Negatif Narkoba dalam Kehidupan Sosial ........... 44
a. Terhadap diri sendiri ....................................................... 45
b. Terhadap Keluarga ......................................................... 45
xviii
c. Terhadap Masyarakat ..................................................... 46
d. Terhadap Bangsa dan Negara......................................... 46
BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASI
A. Letak Geografis ....................................................................... 49
B. Sejarah Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir ................... 50
C. Sasaran Kegiatan ...................................................................... 52
D. Keadaan Pengelola dan Klien Panti Rehabilitasi ..................... 53
1. Keadaan Pengelola ............................................................... 53
a. Pengasuh Panti Rehabilitasi ............................................. 53
b. Tenaga Pendidik.............................................................. 55
c. Tenaga Staf dan Pembantu .............................................. 56
2. Keadaan Klien ...................................................................... 57
3. Latar Belakang Klien ........................................................... 58
4. Tata Tertib Penyerahan dan Perawatan Klien ...................... 59
5. Kegiatan Klien ..................................................................... 61
a. Kegiatan yang Bersifat Rutin .......................................... 61
b. Kegiatan yang tidak Bersifat Rutin ................................. 63
E. Sarana Prasarana dan Sumber Dana ........................................ 64
1. Sarana Fisik ......................................................................... 64
2. Sarana Transport, Rumah Tangga dan Kantor .................... 65
3. Sumbet Dana ....................................................................... 67
F. Struktur Organisasi .................................................................. 68
BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Metode-Metode Pembinaan Agama Islam Bagi Mantan
Pecandu Narkoba ..................................................................... 70
1. Metode Pembinaan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah .... 70
a. Asal Usul Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah .............. 70
b. Ajaran-Ajaran Tarekat Qadiriah Naqsyabandiyah .......... 71
xix
1) Kesempurnaan Suluk .................................................. 71
2) Adab Para Murid ......................................................... 72
3) Dzikir .......................................................................... 72
4) Muraqabah .................................................................. 72
c. Upacara Ritual Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah ....... 73
1) Pentalqinan.................................................................. 73
2) Manaqiban .................................................................. 73
3) Khataman .................................................................... 73
d. Terapi Spiritual Melalui Dzikir ....................................... 74
1) Pengertian Terapi dan Spiritual .................................. 74
2) Dzikir TQN sebagai Tazkiyatun Nafsi dan Adabnya . 79
3) Manfaat Dzikir ............................................................ 81
2. Metode Pembinaan Shalat ................................................... 86
3. Metode Pembinaan Mandi Taubat ...................................... 93
4. Metode Pembinaan Puasa ................................................... 94
5. Metode Pembinaan Qiyamul Lail ....................................... 94
B. Metode Pembinaan di Bidang Pendidikan ............................... 96
1. Pendidikan Secara Menyeluruh ........................................... 96
a. Ceramah Agama dan Motivasi ......................................... 96
b. Adab-Adab Keseharian dan Doa-Doa Masnunah ............ 97
2. Tahap Pembinaan Agama Islam ......................................... 98
a. Akidah Akhlak ................................................................ 98
b. Fiqih ............................................................................... 100
c. Baca Tulis Al-Qur‟an ..................................................... 103
3. Media dan Jadwal Pembelajaran ......................................... 104
C. Problem yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan ........................... 106
1.Peraturan Kedisiplinan bagi Klien ........................................ 106
2. Kurangnya Tenaga Pengelola .............................................. 107
3. Motivasi dan Lingkungan .................................................... 108
4. Dana dan Sarana Prasarana .................................................. 108
xx
a. Luas Lahan ....................................................................... 109
b. Jumlah Barak Penampungan Klien ................................. 109
c. Ruang Khusus Rehabilitasi ............................................. 109
D. Pembinaan Agama Islam bagi Mantan Pecandu Narkoba ....... . 110
1. Tahap Pra Pembinaan .......................................................... 111
2. Pelaksanaan Dzikir Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah .... 112
a. Dzikir Nafi Itsbat (Dzikir Qadiriyah) ............................. 112
b. Dzikir Ism Dzat (Dzikir Lathaif).................................... 113
c. Tingkatan Dzikir dan Pelkasanaanya ............................. 115
d. Adab-Adab Setelah Melakukan Dzikir .......................... 118
3. Pelaksanaan Pengamalan Shalat ......................................... 120
4. Pelaksanaan Pengamalan Mandi Taubat ............................. 121
5. Pelaksanaan Pengamalan Puasa .......................................... 123
6. Pelaksanaan Pengamalan Qiyamul Lail .............................. 123
7. Pelaksanaan Pendidikan ...................................................... 124
a. Akidah Akhlak ................................................................ 124
b. Fiqih ............................................................................... 127
c. Baca Tulis Al-Qur‟an ..................................................... 128
8. Tahap Pasca Pembinaan ...................................................... 130
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 134
B. Saran ......................................................................................... 136
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 137
LAMPIRAN ................................................................................................. 141
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... -
xxi
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
1. Daftar Staf dan tenaga pembantu .................................................... 56
2. Nama kegiatan dan jumlah uang pembyaran ................................... 60
3. Jadwal kegiatan klien ....................................................................... 62
4. Keadaan sarana dan prasarana ......................................................... 64
5. Keadaan sarana dan transportasi ..................................................... 65
6. Daftar pemasukan sumber dana ..................................................... 67
7. Struktur organisasi ........................................................................... 68
8. Jadwal Pembelajaran Klien .............................................................. 105
9. Nama-Nama Shalat dan Jumlah Rakaat ........................................... 120
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Catatan Penelitian
Lampiran 2. Sertifikat TOEC
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian
Lampiran 4. Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dalam bentuk
paling sempurna. Namun sudah menjadi sunnatullah bahwa dibalik
kesempurnaannya, manusia mempunyai kekurangan dan keterbatasan.
Karena itu tidak jarang manusia terjerumus ke dalam lembah hitam, seperti
pelacuran, dan menggunakan narkotika, psikotrapika, serta zat-zat adiktif
(Napza).
Problematika individu dengan dirinya sendiri ialah kegagalan
bersikap disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati
nurani yang selalu mengajak, membimbing, dan menyeru kepada kebaikan
serta kebenaran kepada Tuhannya sehingga muncul sikap was-was, ragu,
prasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam
melakukan segala hal.1
Dalam konteks kecenderungan perilaku baik dan buruk seseorang,
setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhinya, yakni: pertama, faktor
internal yang mengarahkan akal dan mengendalikan hawa nafsunya, dan
kedua, faktor external yaitu berupa kondisi lingkungan sosial masyarakat,
keluarga, dan pergaulan sehari-hari. Kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
1 M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakata: Fajar
Pustaka Baru, 2004), hlm. 1.
2
Terjadinya aksi tindak kekerasan (violence) dan kenakalan remaja
akhir-akhir ini merupakan fenomena yang seringkali kita saksikan. Bahkan
kekerasan itu selalu menghiasi informasi media massa. Sebagai contoh
adalah terjadinya tawuran antar pelajar, pemerkosaan, pembunuhan,
perdagangan anak dibawah umur, peredaran narkoba, hamil di luar nikah,
pembunuhan orok dan bayi, atau pencurian. Itulah beberapa fenomena krisis
akhlak yang kini tengah melanda bangsa kita.
Krisis multidimensi yang menimpa bangsa ini, salah satunya, karena
adanya krisis moral atau akhlak. Krisis ini terjadi karena sebagian orang
tidak mau mengindahkan tuntunan agama. Agama secara normatif
mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat baik, meninggalkan
perbuatan-perbuatan maksiat dan munkarat.2 Tidak heran jika kemudian
berbagai masalah dan penyakit sosial muncul, seperti kemiskinan,
pengangguran, dan keterbelakangan karena seseorang tidak dapat
beradaptasi dengan dinamika zaman yang bergerak cepat.
Fenomena globalisasi, tak bisa dipungkiri, akan berdampak pada
perubahan sikap mental masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan anak
muda. Hal ini tampak pada berbagai gaya mereka, baik dalam cara
berpakaian, bersikap, dan berbicara. Bahkan kecenderungan kehidupan
global yang glamour dan mewah membuat masyarakat kehilangan kontrol
dan pegangan diri yang mengakibatkan konflik internal, ujungnya adalah
stress dan frustasi.
2 Amir Said Az-Zaibairi, Manajemen Qalbu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.
5-6.
3
Perilaku remaja yang menyimpang dalam berbagai dimensi
seringkali berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan
bahan-bahan adiktif atau yang lebih dikenal dengan istilah narkoba.3 Istilah
lain dari narkoba ini adalah Napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya).4
Narkoba, sebagai obat-obatan berbahaya, dapat menurunkan ambang
untuk mengendalikan dorongan-dorongan (impulse) agresivitas baik fisik
maupun seksual.5 Keadaan ini membuat penggunanya mudah melakukan
perbuatan-perbuatan yang lepas kontrol dan bertentangan dengan nilai-nilai
agama, norma-norma kesusilaan, dan hukum. Nata menyatakan:
Penggunaan narkoba secara kontinyu dapat menimbulkan
ketergantungan bagi pemakainya. Keadaan ini dapat berakibat bagi
terjangkitnya penyakit psikologi lainnya, seperti malas bekerja,
malas beribadah dan bahkan melakukan tindak kriminal untuk
mendapat sebutir ekstasi.6
Peranan teman sebaya juga memiliki andil yang cukup besar dalam
mekanisme terjadinya penyalahgunaan nakoba. Perkenalan anak terhadap
narkoba ini terjadi, awal mulanya dari teman sebaya dan lama kelamaan
anak itu mempunyai keinginan untuk mencoba lagi kemudian menjadi
ketagihan atau ketergantungan dengan narkoba. Apabila sudah muncul
dalam dirinya sikap ketergantungan terhadap narkoba, maka selanjutnya,
3 Madjid Tawil, dkk, Narkoba Dikenal untuk Dijauhi, (Surabaya: BNP JATIM, 2005),
hlm. 1. 4 Juliana Lisa dan Nengah Sutrisn, Narkoba, Psikotropika dan Gangguan Jiwa. Tinjauan
Kesehatan dan Hukum, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), hlm. 1. 5 Dadang Hawari, Al-Qur’an dan Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,
(Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2007), hlm. 247. 6 Abuddin Nata, Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2001), hlm. 192.
4
jika tidak dipenuhi gejala-gejala “sakau” atau sakit akan muncul yaitu
ketagihan yang terus menerus dan sulit dihentikan. Pecandu narkotika,
dalam keadaan sakau, merasa tidak tahan lagi dan berupaya dengan cara
apapun tanpa menghiraukan resiko yang akan menimpanya untuk
mendapatkan kembali kebutuhan barang-barang tersebut.7
Motivasi para pengguna narkoba diantaranya adalah membuktikan
keberanian melakukan hal-hal yang membahayakan, menentang atau
melawan suatu otoritas, mempermudah penyaluran atau perbuatan seks dan
kebanyakan dari pemakainya adalah sebagai pelarian dari rasa frustasi dan
kegelisahan masalah.8
Narkotika, obat-obatan terlarang, dan zat adiktif lain merupakan
kasus yang amat merisaukan kita; dari tahun ke tahun pengguna narkoba ini
bukan semakin menurun, malah cenderung meningkat. Penelitian Hawari
membuktikan bahwa pada tahun 1975 catatan pemerintah menunjukkan ada
5.000 orang tersangkut kasus sebagai pengguna narkoba. Tetapi pada tahun
1990 jumlahnya telah mencapai 8.500 orang, pada tahun 1995 telah
mencapai 13.000 orang. Pada tahun 1998 Hawari menemukan "dark
number" artinya setiap orang pengguna narkoba ini sebenarnya memiliki
teman sebanyak 10 orang pengguna narkoba. Jadi jumlah sebenarnya adalah
10 kali lipat dari data yang ada.9
7 Dadang Hawari, Do’a dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis, (Yogyakarta: PT.
Dana Bakti Prima Yasa, 2003), hlm. 55. 8 Kharisudin Aqib, Inabah Jalan Kembali dari Narkoba, Stress dan Kehampaan Jiwa,
(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2005), hlm. 148. 9 Dadang Hawari, Al-Qur’an dan Ilmu Kedokteran Jiwa…, hlm. 133.
5
Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional bekerjasama dengan
Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, tahun 2008,
penyalahgunaan narkoba sebanyak 2,23% setara dengan 4 juta orang. Hasil
penelitian tahun 2011 menunjukkan angka prevalensi penyalahgunaan
narkoba di Indonesia 2,2% berarti adanya penurunan. Penurunan ini
mengindikasikan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkoba di Indonesia.10
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya
pemberantasan narkoba yakni dengan menerbitkan UU No. 35 Th. 2009
tentang narkotika, membentuk Badan Narkoba Nasional (BNN), dan juga
mengeluarkan Instruksi Presiden No. 12 Th. 2011 tentang pelaksanaan
JAKSTRANAS bidang Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba (P4GN) tahun 2011-2015 yang mendorong segenap elemen
bangsa, pemerintah pusat dan daerah, pemangku kepentingan dan
masyarakat untuk lebih aktif dan agresif lagi dalam memerangi kejahatan
narkoba.
Larangan dan bahaya pemakaian narkoba baik melalui ceramah
agama, media cetak maupun media elektronik sudah sering disampaikan,
tetapi penggunaan dan peredaran narkoba ini masih tetap berlanjut dan
malah semakin parah. Padahal sudah jelas dalam Al-Qur’an, Allah SWT
berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 90.
10 Badan Narkotika Nasional, Mahasiswa dan Bahaya Narkotika, (Jakarta: Team BNN,
2012 ), hlm. 3.
6
ا الذيي اهى ااوا الخوز والويسز والا صا ب يايه
والا سلام رجس هي عول الشيطي فا جتبى لعلكن
تفلحىى artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”11
Islam telah memberikan penjelasan bahwa meminum khamar adalah
termasuk perbuatan syaitan. Syaitan adalah musuh umat Islam yang jelas,
dan Allah pun memberikan perintah kepada umat Islam agar menjauhi
perbuatan yang demikian itu agar kita termasuk golongan yang beruntung.
Secara eksplisit ayat di atas juga menjelaskan bahwa khamr harus benar-
benar dijauhi. Hal ini sama dengan posisi narkoba sebagai bahan yang bisa
memabukan. Sebagai obat-obatan yang memiliki daya agar para pemakainya
tidak sadarkan diri, narkoba juga memiliki kekuatan yakni membuat candu
bagi para pemakainya.
Hasil survei BNN tahun 2009 menunjukkan bahwa rata-rata usia
pertama kali menyalahgunakan narkotika adalah usia yang sangat muda
yaitu 12-15 tahun, dan semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin tinggi
pula angka penyalahgunaan narkotika.12
Berbagai usaha pencegahan dan penyadaran terus-menerus dilakukan
agar mereka kembali kejalan yang benar, dan akhirnya terciptalah kehidupan
yang bersih, tentram, dan bahagia sebagai manifestasi dari kehidupan yang
ma’ruf secara Islami. Karena itulah mereka harus diseru menuju jalan yang
11 Depag, Alqur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: SYGMA, 2009), hlm. 123.
12 Ibid., hlm. 5.
7
lurus dengan cara bijaksana sehingga dapat menimbulkan kesadaran untuk
selalu berpikiran dan berperilaku positif “positive thinking” dan “positive
behavior”.
Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir menampilkan diri sebagai
sarana pembinaan Agama Islam bagi mantan pecandu narkoba. Hingga saat
ini banyak para remaja rusak secara mental. Berkat usaha dan bimbingannya
mereka telah berhasil disembuhkan serta dapat dikembalikan ke masyarakat
sebagai pribadi yang agamis dan optimis. Keberhasilan Panti Rehabilitasi
Pondok Tetirah Dzikir dalam meminimalisir bahaya narkoba di kalangan
remaja menarik untuk diteliti. Karena itu, penjelasan di atas mendorong
penulis ini untuk melakukan penelitian model pembinaan agama Islam bagi
mantan pecandu narkoba di panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah
Sleman Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana model pembinaan Agama Islam bagi mantan pecandu
narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman
Yogyakarta?
2. Apa problem yang dihadapi dalam melaksanakan pembinaan Agama
Islam bagi mantan pecandu narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta?
3. Apa hasil yang dicapai dalam pembinaan Agama Islam bagi mantan
pecandu narkoba di Panti Rehabilitas Pondok Tetirah Dzikir Berbah
Sleman Yogyakarta?
8
C. Tujuan Penelitian
1. Menginvestigasi model pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu
narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman
Yogyakarta.
2. Mengeksplor problem yang dihadapi dalam pembinaan agama Islam
bagi mantan pecandu narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah
Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta.
3. Mendeskripsikan hasil pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu
narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan bagi
sekolah yang ingin mengetahui model pembinaan agama Islam bagi
pecandu narkotika di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah
Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman
pelengkap ataupun rujukan utamanya.
2. Teoritis
a. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Hasil penelitian ini dapat dijadikan koleksi referensi di
peperpustakaan sebagai sumber kajian bagi para mahasiswa
pascasarjana yang hendak mengetahui atau bahkan meneliti dalam
9
konteks yang berbeda, dan dapat ditindaklanjuti untuk kepentingan
pengembangan keilmuan pada masa-masa yang akan datang.
b. Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir
Hasil penelitian ini, bagi Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah
Dzikir, dapat dijadikan sebagai bahan pengayaan ataupun evaluasi
dalam menjalankan model pola pembinaan agama Islam bagi santri.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini akan menjadi tambahan pengalaman dalam
khazanah keilmuan serta dapat membuka cakrawala pemikiran
peneliti. Hasil penelitian ini juga sangat bermanfaat untuk mengetahui
lebih jauh tentang pola pembinaan santri mantan pecandu narkoba
hingga bisa menjadi insan yang normal.
E. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
a. Penelitian yang dilakukan oleh Maslichah (2005) dengan
judul“Peranan Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zayni
dalam Pembinaan Korban Narkoba Studi Kasus di Pondok Pesantren
Rehabilitasi Mental Az-Zainy Tumpang Malang” menjelaskan bahwa
pembinaan korban narkoba di Pondok Pesantren tersebut
menggunakan beberapa metode antara lain: pembiasaan, wirid,
sorogan, dan kebebasan.
10
Langkah awal yang selalu dilakukan oleh Kiyai Pondok Pesantren
Rehabilitasi Mental Az-Zainy sebelum menerapkan metode di atas,
yaitu mengidentifikasikan masalah dan memberikan saran-saran
kepada santri baru yang merupakan korban penyalahgunaan narkoba.
Kemudian Kyai itu meminta keterangan keluarga santri tersebut
tentang permasalahan yang telah terjadi. Apabila santri baru tersebut
mempunyai masalah dengan narkoba, maka santri itu ditanya tentang
sampai sejauh mana menggunakan narkoba, apa alasan santri tersebut
hingga terjerumus dalam ketergantungan narkoba, dan banyak
pertanyaan lain yang bersangkutan dengan kepribadian santri tersebut.
Setelah mengetahui masalah yang dimiliki oleh santri, kemudian Kyai
itu menjelaskan tentang kegiatan yang ada di pesantren.13
b. Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah (2007) dengan judul
“Rehabilitasi Jiwa bagi Pecandu Narkoba Studi di Pondok Pesantren
An-Nawawi, Ds. Subintoro, Kec. Balen, Kab. Bojonegoro, Jawa
Timur” mendeskripsikan bahwa pelaksanaan rehabilitasi jiwa di
Pondok Pesantren An-Nawawi yang diberikan kepada santri
ditekankan pada praktek ibadah yang meliputi empat macam, yaitu:
mandi taubat, shalat, puasa, dan dzikir.
Rehabilitasi jiwa di Pondok Pesantren An-Nawawi mengarah pada
penyembuhan gangguan kejiwaan akibat penyalahgunaan narkoba.
Hasil yang dicapai dalam rehabilitasi ini sangat baik. Dilihat dari
13
Maslichah, Peranan Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy dalam Pembinaan
Korban Penyalahgunaan Narkoba Studi Kasus di Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy
di Pandanajeng Kecamatan Tumpang, Skripsi, UIN Maliki Malang, 2005, hlm. 59-61.
11
tahun 2002-2004, tingkat kesembuhan mencapai 90%. Ini
menunjukkan hasil yang signifikan. Dan, yang terpenting adalah klien
mampu memikirkan dan melaksanakan kewajibannya sebagai manusia
yakni menyembah dan mengabdi kepada Allah SWT.14
c. Penelitian yang dilakukan oleh Rokib (2009) dengan
judul“Penyembuhan Pecandu Narkoba dan Stress di Pondok Sapu
Jagad Yayasan Pesantren Raudlatul Ulum Kencong, Kepung, Kediri,
Jawa Timur” mendeskripsikan bahwa Pondok Sapu Jagad merupakan
salah satu tempat yang menerapkan model psikoterapi religius.
Pondok tersebut ada di lingkungan penganut Terekat Qadiriyah
Naqsyabandiyah. Dalam pandangan Terekat Qadiriyah
Naqsyabandiyah, jiwa (nafs) adalah kelembutan (lathifah) yang
bersifat ketuhanan (rabbaniyah).
Lathifah ini sebelum bersatu dengan jasmani manusia disebut
dengan al-ruh, dan jiwa adalah ruh yang telah masuk dan bersatu
dengan jasad yang menimbulkan potensi kesadaran (ego). Dengan
demikian sembuhnya pecandu narkoba juga karena faktor lingkungan,
dimana pecandu itu pindah domisili serta didukung oleh faktor terkait
dengan kesehatan mental dan fisik. Selain hal tersebut, sadarnya
pecandu narkoba juga disebabkan karena bangkitnya kembali potensi-
14
Zidni Istiqomah, Rehabilitasi Jiwa bagi Pecandu Narkoba Studi di Pondok Pesantren
An-Nawawi, Ds. Subintoro, Kec. Balen, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur, Skripsi, IAIN Wali Songo
Semarang, 2007, hlm. 51-52.
12
potensi dalam dirinya manusia, seperti fitrah, nafsu baik, akal, atau
niat baik.15
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, terdapat kesamaan dan
perbedaan antara penelitian ini dengan penelitain sebelumnya. Adapun
persamaanya adalah sama-sama mengajak dan membimbing para
kliennya kembali ke jalan Allah dengan berbagai amalan-amalan seperti
shalat, dzikir, dan mandi taubat. Sementara itu perbedaannya dengan
penelitian-penelitian sebelumnya adalah dalam konteks keilmuannya.
Penulis ini akan memaparkan pembinaan Agama Islam dengan
tambahan pendidikan agama Islam bagi para mantan pecandu narkoba
yang telah sembuh dari pengaruh obat-obat terlarang.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif
bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi
atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek
penelitian itu. Kemudian peneliti menarik gambaran ke permukaan
sebagai suatu ciri atau penampakan tentang kondisi, situasi maupun
variabel tertentu.16
15 Abdur Rokib “Penyembuhan Pecandu Narkoba dan Stress di Pondok Sapu Jagad
Yayasan Pesantren Raudlatul Ulum Kencong, Kepung, Kediri, Jawa Timur”, Tesis, IAIN Sunan
Ampel Surabaya 2009, hlm. 46. 16
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 7.
13
Dalam melaksanakan penelitian dengan pendekatan kualitatif
sesuai dikutip dalam Moleong, seorang peneliti harus memperhatikan
ciri-ciri yang mencakup: latar alamiah, manusia sebagai alat atau
instrumen, metode kualitatif, analisa deskriptif, lebih mementingkan
proses dari pada hasil, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data,
desain yang bersifat sementara serta hasil penelitian yang dirundingkan
dan disepakati bersama.17
Penulis ini akan berusaha menemukan data secara intensif tekait
bagaimana model pembinaan agama Islam di Panti Rehabilitasi Pondok
Agama Islam Tegal Tirto Berbah Sleman Yogyakarta.
2. Subyek Penelitian
Subyek atau informan adalah orang-orang yang berhubungan
langsung dalam memberikan informasi tentang situasi latar belakang
atau obyek penelitian18
Adapun yang dijadikan subyek penelitian
adalah pengasuh, para staf, guru agama, mantan pecandu narkoba di
Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta.
3. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, hal yang menjadi bahan
pertimbangan utama dalam pengumpulan data adalah pemilihan subyek
penelitian atau informan. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti
ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
17
Ibid., hlm. 8. 18
Misiak, H. dan Sexton, Psikologi Fenomenologi Eksistensial dan Humanistik Sebagai
Suatu Survei Historis, (Bandung: Refika Aditama, 2005), hlm. 76.
14
pertimbangan tertentu.19
Adapun alasan kenapa peneliti ini memilih
purposive sampling karena punya kelebihan pertama, caranya relatif
mudah dan murah untuk dilaksanakan. Kedua, sampel yang dipilih
adalah individu yang menurut pertimbangan penelitian dapat didekati.
Selanjutnya menurut Arikunto, pemilihan sampel secara
purposive pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-syarat yang
harus dipenuhi sebagai berikut:20
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan
subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat
pada populasi (key subjects).
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan.21
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek adalah:
1. Ketua Panti beserta staf Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir
Berbah Sleman sebayak dua orang
2. Guru Agama Islam sebayak dua orang
3. Mantan Pecandu Narkoba sebanyak tiga orang
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 85. 20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 183. 21
Ibid., hlm. 184.
15
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara Mendalam
Sugiyono mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka
peneliti ini akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang
partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang
terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.22
Penulis ini melakukan wawancara dengan datang lansung
ke lokasi penelitian dengan cara menyampaikan pertanyaan-
pertanyaan kepada pihak yang terkait secara lisan dan mendalam
dengan ditunjang dengan perlengkapan wawancara, seperti alat-alat
tulis dan media sebagai alat perekam suara.
Pelaksanaan wawancara ini lebih bebas dibandingkan
dengan wawancara terstruktur dengan tujuan menemukan
permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara,
peneliti ini perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan.23
b. Observasi
Sugiyono menyatakan observasi adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja
panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Melalui
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D…, hlm. 72. 23
Ibid., hlm. 73-74.
16
observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari
perilaku tersebut.24
Penggunaan metode observasi ini dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran umum keadaan Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir serta mengamati pembinaan agama Islam bagi
mantan pecandu narkoba di panti tersebut.
Jadi dalam hal ini peneliti ini datang di tempat penelitian
yang diamati, tetapi peneliti ini tidak ikut terlibat dalam kegiatan
tersebut. Peneliti ini mempelajari dan melihat bagaimana model
pola pembinaan agama Islam di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah
Dzikir dengan melibatkan beberapa elemen yang diamati, seperti
pengasuh, guru agama, dan mantan pecandu narkoba.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah alat pengumpul data yang
digunakan untuk mencari atau mengenal hal-hal atau variable yang
berupa catatan trankirp, buku, surat kabar, majalah, dan
sebagainya.25
Model dokumentasi ini peneliti ini digunakan untuk
memperoleh data berupa catatan penting, termasuk di dalamnya
objek utama dalam penelitian ini sendiri yaitu arsip atau dokumen
model pembelajaran agama Islam di Panti Rehabiltasi Pondok
Tetirah Dzikir Berba Sleman Yogyakarta.
24
Ibid., hlm. 75.
25
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kulitatif…, hlm. 135.
17
d. Triagulasi Data
Untuk memperoleh keabsahan data, peneliti ini
menggunakan teknik teriangulasi data, yaitu pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
1) Membandingkan data hasil wawancara guru agama dan mantan
pecandu narkoba
2) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang
3) Membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang
berkaitan.26
Adapun teknik pelaksnaan triangulasi adalah dengan
pertama, check recheck dalam hal ini dilakukan dengan
pengulangan kembali terhadap informasi yang diperoleh. Kedua,
cross checking, dalam hal ini dilakukan checking antara metode
pengumpulan data dengan dokumenter dan sebaliknya sehingga
ditemukan kenyataan yang sesungguhnya.
5. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis model interaktif (interactive model of analysis) yang terdiri dari
tiga komponen analisis berupa (Miles dan Huberman)27
:
26
Ibid., hlm. 331.
18
a. Reduksi data (data reduction), yakni data yang diperoleh di lokasi
penelitian/data lapangan yang dituangkan dalam uraian atau
laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan akan
dirangkum, dipilih hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang
penting kemudian dicari tema atau polanya.
b. Sajian data (data display), yakni memudahkan bagi peneliti ini
untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian
tertentu dari penelitian.
c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing), yakni melakukan
verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian
berlangsung, yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan
selama proses pengumpulan data.
Peneliti ini berusaha untuk menganalisis data yang dikumpulkan
dengan cara mencari pola, tema, hubungan persamaan hal-hal yang sering
muncul dan lain sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang
masih bersifat tentatif, akan tetapi dengan bertambahnya data melalui
proses verifikasi secara terus menerus, dan setiap kesimpulan senantiasa
dilakukan verifikasi selama berlangsungnya penelitian.
27
Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial, (Bandung : PT. Refika Aditama, 2009), hlm.
339.
19
G. Sistematika Pembahasan
Penulisan tesis ini terbagi menjadi lima bab yang secara ringkas
diuraikan sebagai berikut:
Bab Pertama memuat tentang pendahuluan yang meliputi: latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab Kedua membahas tentang kerangka teori dan konsep meliputi:
pembinaan agama Islam, dasar dan tujuan pendidikan Islam terdiri dari
tujuan tertinggi, tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tuntutan situasi,
kondisi pada kurun tertentu, proses pembinaan agama Islam melalui
pendidikan, proses pembinaan kembali, unsur-unsur pembinaan agama
Islam, subyek pembinaan, materi pendidikan agama Islam, metode
pendidikan agama Islam, penyalahgunaan narkoba, pengertian narkoba,
jenis-jenis narkoba dan bahayanya dan dampak buruk narkoba dalam
kehidupan bermasyarakat.
Bab Ketiga membahas tentang gambaran umum tentang Panti
Rehablitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta yang
meliputi: letak geografis, sejarah berdiri, sasaran kegiatan, keadaan
pengelola seperti pengasuh, tenaga pendidik, tenaga staf dan pembantu,
keadaan klien, latar belakang klien, tata tertib penyerahan dan perwatan
klien, kegiatan klien ada yang bersifat rutin, ada juga yang bersifat
sementara, kemudian pembahasan mengenai sarana prasarana serta yang
20
meliputi sarana fisik, sarana kantor, rumah tangga, kemudian selanjutnya
mengenai dana dan struktur organisasi.
Bab Keempat berisi temuan dan pembahasan mengenai pembinaan
agama Islam bagi mantan pecandu narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir Berbah Sleman Yogyakarta
Bab Kelima merupakan akhir dari penelitian tesis yang berisi
kesimpulan, dan saran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis memaparkan tentang metode pembinaan agama Islam bagi
mantan pecandu narkoba, problem yang dihadapi dalam melaksnakan
pembinaan dan pelaksanaa pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu
narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman
Yogyakarta maka dapat disimpulkan:
1. Pembinaan agama Islam yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir mengacu pada Undang-Undang No 22 Tahun 1997 pada
pasal 49 yang berbunyi „‟bahwa selain pengobatan dan atau perawatan
melalui rehabilitasi medis peroses penyembuhan pecandu narkotika dapat
diselenggarakan oleh masyarakat melalui pendekatan keagamaan dan
tradisonal’’. Pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu narkoba sangat
penting dilakukan untuk menghilangkan kondisi kritis yang dihadapai oleh
para mantan pecandu narkoba dengan berbagai macam gangguan kejiwaan
akibat pengaruh mengkomsumsi narkoba. Pembinaan ini mengajak mereka
kembali kejalan yang benar melalui bimbingan agama dengan berbagai
macam metode dan yang paling menonjol diantara amalan itu adalah
amalan dzikir Tarekat Qodiriah Naqsyabandiyah. Karena satu-satunya
jalan untuk kembali menjadi manusia yang mulia di sisi Allah hanyalah
dengan mengamalkan agama secara sempurna dengan mengikuti sunnah
Nabi Muhammad SAW.
135
2. Kegiatan pembinaan agama Islam yang dilakukan di Panti Rehabilitasi
Pondok Tetirah Dzikir melalui tiga tahapan: pertama pra pembinaan,
kedua pembinaan agama Islam meliputi bidang kerohanian yang teridiri
dari pembinaan shalat, puasa, dzikir, qiyamul lail, mandi taubat, kemudian
pada bidang pendidikan melalui meliputi ceramah agama, doa-doa
masnunah, motivasi, pembelajaran akidah akhlak, fiqih, dan baca tulis Al-
Qur‟an, dan ketiga adalah pembinaan pasca sembuh.
Harapan dari suatu pelaksanaan pembinaan adalah memperoleh
hasil yang memuaskan. Begitu juga harapan yang diinginkan dalam
pelaksanaan pembinaan agama Islam bagi mantan pecandu narkoba yang
dilaksanakan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Berbah Sleman
Yogyakarta. Adapun kriteria pembinaan itu dapat dikatakan berhasil apabila
obyek pembinaan, setelah mendapatkan pembinaan, mengalami perubahan
sikap dan tingkah laku kearah yang lebih baik.
Berdasarkan pengamatan, observasi, maupun wawancara yang
penulis ini lakukan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir, pembinaan
agama Islam bagi mantan pecandu narkoba cukup baik, karena adanya
pembinaan agama Islam ini, para mantan pecandu narkoba bisa mengubah
pola hidupnya sedikit demi sedikit menjadi orang yang bisa kembali di
pungsikan di lingkunagan klien berada, kemudian diantara klien sudah ada
yang bener-bener berubah menjdi orang yang taat dalam menjalankan ajaran
agama Islam secara baik dan benar sesuai yang telah diajarkan.
136
Namun kalau untuk hasil secara keseluruahan diskripsi pembinaan
agama Islam yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir
belum tercapai secara maksimal dengan adanya berbagai rintangan dan
kendala yang di hadapi dilapangan.
B. Saran
Dari gambaran hasil analisis data tersebut diatas, penulis memberikan
saran-saran sebagai berikut :
1. Kiranya perlu ditingkatkan kuantitas dari pengembangan profesionalitas
pembinaan, baik kepada pengasuh ataupun kepada para pembina lainnya,
khususnya guru Agama Islam. Pelaksanaannya dapat dilakukan oleh
dilembaga-lembaga yang terkait dalam bentuk kegiatan yang bisa diikuti
oleh semua pembina, guna mempertajam ilmu dan meningkatkan kualitas
pembina tanpa melihat apakah masa kerja pembina sudah lama atau masih
baru, karena profesionalitas bukan dilihat dari lamanya bekerja.
2. Agar para klien dapat mecermati berbagai tindakan dan ucapan para
pembina, khusus di bidang pendidikan, perlu kiranya diberikan metode
belajar yang lebih bervariasi lagi untuk menghindari kejenuhan di dalam
proses pembinaan. Terlebih yang dihadapi adalah orang-orang yang
berlatar belakang punya masalah hidup yang berat.
137
DAFTAR PUSTAKA
Adz-Dzaky, M. Hamdani Bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam, Yogyakata:
Fajar Pustaka Baru, 2004.
Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Yusuf, Muntahab Ahadits, Yogyakarta: As-
Shaff, 2007.
Al islam. Muamalah dan Akhlak Jakarta: PT Rineka cipta, 1987
ash-shiddiqy, Hasbi, Pedoman Dzikir dan Doa, Jakarta: Bulan Bintang
1993
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka, 2010.
Aqib, Kharisudin, Inabah Jalan Kembali dari Narkoba, Stress dan Kehampaan
Jiwa, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2005.
Az-Zaibari, Amir Said, Manajemen Qalbu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Az-Zahrani, Mfsir bin Said, Konseling Trapi, Jakarta: Gema Insani, 2005
Badan Narkotika Nasional, Mahasiswa dan Bahaya Narkotika, Jakarta: Team
BNN, 2012.
Choiria, Nidaul. “Pembinaan Agama Islam Terhadap Lanjut Usia di Panti Wredha
Budi Dharma Ponggalan Umbul Harjo Yogyakarta,” Skripsi, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2005.
Dradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2004.
, Pembinaan Agama Dalam Pembinaan Mental, Jakarta: Bulan Bintang,
2002.
Departemen Agama RI, Tuntunan Praktis Penerangan Agama Islam, Jakarta:
Multi Yoga, 2009.
Depag, Alqur’an dan Terjemahnya, Bandung: SYGMA, 2009.
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Fathurahman, Pembinaan Agama Islam dalam Berbagai Macam Masalah,
Jakarta: Bulan Bintang, 1982.
138
El-Rais, Heppy, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2012
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Hakim, Arief, Bahaya Narkoba Alkohol: Cara Islam Mencegah Mengatasi dan
Melawan, Bandung: NUANSA, 2004.
Hawari, Dadang, Al-Qur’an dan Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,
Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2007.
, Do’a dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis, Yogyakarta:
PT. Dana Bakti Prima Yasa, 2003.
Hamdani, Dasar-Dasar Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Hawi, Akmal, Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Palembang: IAIN Raden Fatah
Press, 2005.
Heriadi Willy, Berantas Narkoba Tak Cukup Hanya Bicara, Yogyakarta: UII
Press, 2005.
Istiqomah, Zidni.“Rehabilitasi Jiwa bagi Pecandu Narkoba (Studi di Pondok
Pesantren An-Nawawi, Ds. Subintoro, Kec. Balen, Kab. Bojonegoro, Jawa
Timur”, Skripsi, Semarang: IAIN Wali Songo Semarang, 2007.
Maslichah, “Peranan Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy dalam
Pembinaan Korban Penyalahgunaan Narkoba (Studi kasus di Pondok
Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy di Pandanajeng Kecamatan
Tumpang” Skripsi, UIN Maliki Malang, 2005.
Kementrian Agama, Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X, Jakarta: Direktorat
Pendidikan Madrasah, 2015.
Kementrian Agama Republik Indonesia, Akidah Akhlak Kelas VII, Jakarta:
Direktorat Pendidikan Madrasah, 2014.
Kusuma, Hembing Wijaya, Puasa Itu Sehat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1997.
Lisa, Juliana dan Sutrisna, Nengah Narkoba, Psikotropika dan Gangguan Jiwa
Tinjauan Kesehatan dan Hukum, Yogyakarta: Nuha Medika, 2013.
Mustafa, Asy-Syaikh Fuhaim, Manhaj Pendidikan Anak Muslim, terj. Abdillah
Obid. Jakarta: Mustaqim, 2005.
139
Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Muhammad Yusuf al-Kandahlawi, Syaikh, Muntakhab Ahadits, Yogyakarta:
Ash-Shaff, 2007
Moleong, Lexy. J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011.
Maslikah, Ensiklopedia Pendidikan, Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2009.
Mardani, Penyalahgunaan Narkoba “Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum
Pidana Nasional”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
M. Solihin, Terapi Sufistik, Bandung: Pustaka Setia
Munir amin, Samsul Energi dzikir Jakart: bumi aksra, 2008
Nata, Abuddin, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2001.
Nasih, Ahmad Munjin & Kholidah, Lilik Nur. Metode dan Teknik Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Bandung: Refika Aditama, 2009.
Nasution, Harun, Falsafat dan Misticisme dan Islam, Jakarta: Bulan
Bintang
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesi edisi Ke-3, Jakarta: Balai
Pustaka, 2006.
Qayyim al- Jauziyah, Ibnu, Dzikir cahaya kehidupan, Jakarta: Gema Insani, 2002
Rokib, Abdur “Penyembuhan Pecandu Narkoba dan Stress di Pondok Sapu Jagad
Yayasan Pesantren Raudlatul Ulum Kencong, Kepung, Kediri, Jawa
Timur,”Tesis, Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Radar Jaya Offset, 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2009.
Syukur, Amin Tasawuf Sosial, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2004.
Amin Syukur dan Fatimah Utsman, Insan kamil paket pelatihan seni menata hati,
Semarang: CV Bima Sakti 2006
140
Sunit, Agus Tri Cahyono, When Napza Lure Human Being Menilik Fenomena
Sosial Penyalgunaan Napza, Yogyakarta: B2P3KS PRESS, 2009.
Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.
Tawil, Madjid, dkk, Narkoba Dikenal untuk Dijauhi, Surabaya: BNP JATIM,
2005.
TEAM MEDIA, UU Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 Tentang
Narkotiaka, Media Centre, t.t.
Tim Dosen PAI UNY, Din Al-Islam, Yogyakarta: UNY Press, 2002.
Tim Catha Edukatif, Fikih Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII, Sukoharjo:
CV Sindunata, 2016.
Ulwan, Abdul Nashih, Kaidah-Kaidah Dasar Pedoman Pendidikan Anak Dalam
Islam, Jakarta: Rosdakarya, 2008.
Wahab, Menjadi kekasih Tuhan, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta 1997
Wresniwiro, Muhammad dkk, Masalah Narkotika, Psikotropika, dan Obat-Obat
Berbahaya, Jakarta: Yayasan Mitra Bintinmas, 1999.
Yusuf Khathhtar, Muhammad, Mujizat Shalat Tahajjud, Semanggi: Wacana
Ilmiah Press 2010
Zuhairini, Metode Pendidikan Islam, Surabaya: Rhamadan, 2003.
http://manfaat.co.id/manfaat-sholat/1/07/2016
141
CATATAN LAPANGAN
Catatan Lapangan 1
Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Dokumentasi
Hari/Tanggal : Senin 08 Februari 2016
Jam : 13.20-14.35
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Sumber Data : Bapak Imam Sutejo, S.S
Deskripsi data
Observasi dan dokumentasi pertama kali ini merupakan kegiatan
pengambilan data dengan sumber data Bapak Imam Sutejo tenaga staf yang
merangkap sebagai sekertaris Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir, hasil
observasi dan dokumentasi yang diperoleh berisi tentang letak geografis, luas
lahan, luas bangunan, asal usul para klien, sejarah Panti Rehabilitasi Pondok
Tetirah Dzikir, sasaran kegiatan, struktur organisasi dan pembagian tugas para
pengurus.
Catatan Lapangan 2
Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Wawancara
Hari/Tanggal : Jum‟at 12 Februari 2016
Jam : 07.30-08.30
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Sumber Data : Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S
142
Diskripsi data
Informan adalah selaku ketua Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir
Yogyakarta yang bertugas membina dan mendidik para klien selama proses dalam
pengobatan. Observasi dan wawancara kali ini adalah yang pertama kali dengan
informan yang dilakukan diteras depan kantor Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah
Dzikir. Observasi yang di lakukan adalah pelaksanaan Dzikir rutin yang
dilakuakan setiap hari sehabis shalat duha adapun Pertanyaan wawancara yang
diajukan adalah bagaimana pelaksanaan pembinaan rohani yang meliputi
pembinaan dzikir, mandi taubat dan lain-lain.
Catatan Lapangan 3
Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Wawancara
Hari/Tanggal : Minggu 13 Februari 2016
Jam : 08.23-09.15 / 15.30-16.15
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Sumber Data : Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S
Diskripsi data
Pada observasi dan wawancara yang kedua kalinya dengan informan yang
sama. Meskipun informan yang sama namun kali ini informan selain pembina
klien dalam amalan harian sekaligus tenaga pendidik dan motivator yang
pengampu beberapa pelajaran. Observasi dan wawancara kali ini adalah meliputi
kegiatan pembelajaran yang bersifat umum atau menyeluruh kepada seluruh klien.
Kegiatan menyeluruh ini adalah kegiatan yang diikuti oleh seluruh klien tanpa
143
pengecualian adapun materi yang di berikan bersifat sederhana diantaranya
ceramah agama, adab keseharian, dan doa-doa masnunah. Kemudian Observasi
dan wawancara di lanjutkan sore harinya pada pembelajaran materi akidah akhlak
dengan informan yang sama.
Catatan Lapangan 4
Metode Pengumpulan Data: Observasi dan wawancara
Hari/Tanggal : Selasa 16 Februari 2016
Jam : 15.30-16.00
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Sumber Data : Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S
Diskripsi data
Observasi dan wawancara kali ini adalah yang ketiga kalinya dengan
informan observasi dan wawancara kali ini adalah pada pembelajaran materi fiqih
pertanyaanya yang diajukan seputar materi apa saja yng di berikan kepada klien
dan bagaimana system pembeljarannya sedangkan observasinya adalah melihat
bagaimana proses pembelajaran materi fiqih.
Catatan Lapangan 5
Metode Pengumpulan Data: Obsevasi dan Wawancara
Hari/Tanggal : Selasa 18 Februari 2016
Jam : 15.30-15.45
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
144
Sumber Data : Ibu Wati Sukmawati, S.S
Diskripsi data
Observasi dan wawancara kali ini adalah yang pertama kali dengan Ibu
Wati Sukmawati sebagai bendahara sekaligus pendidik materi baca tulis.
Observasi dan wawancara yang di ajukan sepeti apa pembelajaran baca tulis Al-
Qur‟an yang diberikan kepada para klien.
Catatan Lapangan 6
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis 18 Februari 2016
Jam : 08.07-09.40
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Sumber Data : 1. Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S
2. Ibu Wati Sukmawati, S.S
3. Sdr Indra Purnama
Diskripsi
Wawancara kali ini melibatkan beberapa informan selain bapak
Muhammad Tri Hardon dan Istri ada Sdr Indra Purnama salah satu klien yang
sudah sembuh, wawancara dilakukan diruang tengah ruamh pengasuh Panti
Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
adalah bagaimana pembinaan klien pasca sembuh, keadaan pengelolah dan klien.
145
Catatan Lapangan 7
Metode Pengumpulan Data: Dokumentasi
Hari/Tanggal : Jum‟at 04 Maret 2016
Jam : 08.10-09.15
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Sumber Data : Bapak Imam Sutejo, S.S
Diskripsi data
Informan adalah salah satu staf sekaligus sekertaris Panti Rehabilitasi
Pondok Tetirah Dzikir adapun informasi yang diperoleh adalah keadaan klien
meliputi latar belakang klien,tata tertib penyerahan klien, kegiatan klien yang
bersifat rutin dan dan bersifat sementara, sarana prasarana.
Catatan Lapangan 8
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/Tanggal : Jum‟at 11 Februari 2016
Jam : 08.18-09.10
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Sumber Data : Bapak Muhammad Tri Hardono, S.S
Diskrpsi data
Informan adalah pembina pengasuh wawancara kali adalah wawancara
yang kesekian kalinya dengan beliau adapun pertanyaan-petanyaan yang diajukan
kali ini adalah problem yang dihadapi dalam pelaksanaan.
146
Catatan Lapangan 9
Metode Pengumpulan Data: Observasi dan Wawancara
Hari/Tanggal : Rabu 17 Maret 2016
Jam : 08.05-08.35 / 13.00-1420
Lokasi : Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta
Sumber Data : 1. Bapak Imam Sutejo, S.S
2. Ibu Wati Sukmawati
3. Sdr. Sarjito
4. Sdr. Dani Atmaja
5. Indra Purnama
Diskripsi data
Observasi dan wawancara ini adalah yang terakhir kalinya dengan
beberapa informan pertanyaan yang diajukan terkait hasil dari pelaksanaan
pembinaan agama islam di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir.