METODE PELAKSANAAN
-
Upload
yuyun-punk -
Category
Documents
-
view
878 -
download
122
description
Transcript of METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan : Pembangunan EmbungVolume : 3 (tiga) unitLokasi : Kel.Fatukoa dan Kelurahan NaioniTahun Anggaran : 2013
URAIAN TEKNIS KEGIATAN
I.PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Pre Construction Meeting (PCM)
Setelah penandatanganan Kontrak Kerja, diadakan persiapan-persiapan administrasi dan
teknis termasuk mengadakan rapat pra pelaksanaan / Pre Construction Meeting (PCM).
Pelaksanaan PCM ini sangat penting untuk dilaksanakan dan dimanfaatkan sebaik-
baiknya oleh Pemimpin Proyek / Pimpinan Pelaksana Kegiatan, Kontraktor Pelaksana dan
Pengawas. Pada waktu pelaksanaan PCM tersebut merupakan awal dari pengendalian
pelaksanaan pekerjaan untuk mengantisipasi hal-halyang mungkin akan menjadi hambatan
dalam pelaksanaan sehingga akan tercapai hasil akhir yang sesuai dengan spesfikasi dan
sasaran fungsionalnya.
Lakukan pengambilan foto dokumentasi 0 % sebelum dimulai pekerjaan. Pengambilan foto
dokumentasi dilakukan pada titik yang sama untuk pengambilan foto dokumentasi
selanjutnya.
Pasang papan nama kegiatan pada kedua ujung jembatan supay diketahui bahwa di lokasi
tersebut sedang ada pekerjaan. Buat papan nama pekerjaan sedemikian rupa sehingga
mudah di baca dengan jelas dan berisi informasi pekerjaan sesuai dengan yang di
tentukan.
B. Pengukuran dan Penyusunan MC-O
Sebelum melangkah lebih jauh ke pekerjaan fisik di lapangan, terlebih dahulu melakukan
pengukuran awal dan survey kondisi lapangan untuk menentukan rekayasa lapangan guna
perhitungan kembali volume pekerjaan yang sebenarnya akan dilakukan (menyusun
Justifikasi Teknis bersama dengan Pengawas dan Pelaksana Teknis). Dalam perhitungan
tersebut dimungkinkan muncul pekerjaan tambah kurang menyesuaikan kondisi yang ada
serta persyaratan yang harus dipenuhi. Dalam perubahan tersebut lahirlah MC-O dan
Amandemen Kontrak yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
C. Pekerjaan Mobilisasi terdiri dari Mobilisasi dan Demobilisasi, yang meliputi :
- Bahan
- Alat
- Man Power ( Tenaga )
Pekerjaan Mobilisasi akan diselesaikan minimal 14 ( Empat belas ) hari sejak SPMK, atau
sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Khusus untuk mobilisasi bahan dan peralatan akan
disesuaikan dengan jadwal penggunaan bahan dan alat. Sedangkan demobilisasi alat akan
dilakukan bertahap setelah alat tersebut tidak dipakai.
II. PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA
A.Pekerjaan Galian Tanah pengerukan embung dengan Alat Berat
Pasang patok dan papan bouwplank pada tepi saluran, tempatkan dengan jarak aman
terhadap aktifitas alat berat / excavator. Cantumkan angka - angka elevasi dari hasil
pengukuran ke papan bouwplank, sebagai tolok ukur kedalaman maupun ketebalan tanah
yang akan di angkat. Pastikan bahwa tulisan angka - angka elevasi pada papan bouwplk
tertulis dengan jelas.
Pengerukan embung dilakukan dengan cara satu arah untuk menghindari terjadnya
pembuatan jalan/urugan untuk lewat alat berat excavator dan dump truck. Tanah hasil
galian di tempatkan pada tepi embung dan difungsikan sebagai timbunan. Pada lereng
embung yang nantinya akan di pasang pasangan batu, maka posisi tanah di bentuk
sedemikian rupa sehingga pada saat pemasangan batu nanti dapat di hindari pengerasan
tanah pada lereng dan tebing.
Pastikan bahwa penggalian embung sesuai elevasi yang ditentukan dengan bentuk bidang
sesuai dengan gambar rencana maupun petunjuk Direksi. Atur sedemikian rupa sehingga
tanah hasil galian tidak runtuh ke dalam galian embung yang nantinya bisa terjadi
pemborosan waktu kerja.
B. Pekerjaan timbunan tanah hasil galian
Tanah hasil galian di ratakan dengan Buldozer dan dipadatkan lapis demi lapis dengan
Vibrator Roller hingga menjadi lapisan timbunan yang padat untuk difungsikan sebagai
tanggul ataupun jalan inspeksi. Kontrol elevasi ketebalan timbunan terhadap papan
bouwplank, pastikan bahwa tombunan benar benar peil dan padat serta rata.
C. Pekerjaan timbunan tanah kembali
Timbunan tanah kembali di kerjakan untuk timbunan konstruksi pasangan batu maupun
saluran. Timbunan tanah kembali di kerjakan secara manual dengan yenaga manusia.
Tutup sisa lubang bekas konstruksi, padatkan dan pastikan bahwa tidak terdapat rongga
antara konstruksi dan galian yang nantinya akan berakibat terjadi penurunan tanah.
D.Pekerjaan Pasangan Batu 1Pc : 4Ps
Pasang profil setiap jarak ± 5.00 m, buat tarikan benang untuk menentukan tinggi setiap
segmen pasangan batu 1Pc:4Ps, pastikan benang dalam posisi ditarik kencang. Pasang
batu saling mengunci, posisi berdiri / tidak tidur dengan ukuran minimal batu ≤ 15 cm. Isi
sela sela batu dengan adukan 1Pc:4Ps, pastikan setiap rongga atar batu terisi adukan
sehingga pasangan batu tidak keropos. pangkas adukan pada permukaan nat luar karena
pasangan batu tersebut nantinya akan di siar dalam. Buat alur lebih dalam sehingga
permukaan pasangan batu lebih menonjol dari pada adukan pada bagian nat. Setelah
pasangan batu 1Pc:4Ps mencapai ketinggian yang di rencanakan, lakukan segera
penutupan pada bagian atas dengan plesteran sementara . Hal ini untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada bagian atas. Lakuakan pemasangan batu 1Pc:4Ps selanjutnya
dengan cara yang sama seperti pemasangan sebelumnya.
E. Plesteran 1Pc:3Ps
Pasang tarikan benang untuk menentukan kelurusan plesteran, atur sedemikian rupa
sehingga diperoleh ketebalan plesteran 1Pc:3Ps rata disetiap permukaan pasangan batu.
Gosok plesteran tersebut hingga padat. Pastikan bahwa bagian tepi plesteran berbentuk
sudut dan lurus. Lanjutkan pekerjaan seterusnya dengan acian.
F. Pembersihan lokasi pekerjaan
Pastikan bahwa lokasi pekerjaan bersih setelah pekerjaan selesai. Singkirkan sisa sisa
kotoran bekas material dan sampah sampah lainnya ke luar lokasi pekerjaan.
III.PENGELOLAAN MATERIAL
A. Material Batu
Tempatkan material batu di sepanjang tepi saluran dengan jarak sedemikian rupa sehingga
mudah bagi tenaga untuk menggambilnya. Atur penempatan batu terhadap aktifitas
pekerjaan , jangan sampai saling mengganggu.
Dalam hal pengiriman material batu agar disesuaikan dengan schedul pelaksanaan supay
tidak terjadi keterlambatan pekerjaan atau material tertumpuk di lokasi pekerjaan sebelum
waktunya pemasangan dilakukan.
B. Pasir
Sama halnya dengan material batu, material pasir diatur penempatannya sehingga mudah
bagi tenaga kerja untuk menggunakannya. Untuk droping, sesuai jadwal kebutuhan
sehingga tidak terjadi penumpukan maupun keterlambatan pengirimannya.
C.Material Semen
Pengadaan semen untuk kebutuhan pekerjaan harus dijadwal sejak awal, mengingat
pemakaian semen pada pekerjaan ini cukup banyak yang dipakai untuk pekerjaan
pasangan maupun pekerjaan plesteran, acian dan siaran. Pengelolaan di lokasi pekerjaan
diatur sedemikian rupa sehingga persediaan semen di lapangan selalu ada dalam jumlah
yang mencukupi. Pelaksana lapangan harus selalu koordinasi dengan pihak logistik
mengenai pengadaan semen maupun material lainnya.
D. Besi
Atur sedemikian rupa sehingga tempat dimana besi di tempatkan bisa untuk kegiatan
pabrikasi. Pastikan bahwa besi yang belum di gunakan tertutup dengan terpal atau apaun
sehingga besi tidak cepat karatan.
IV. PENGELOLAAN PERSONIL
Semua personil yang akan ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan ini benar-
benar personil yang telah cukup berpengalaman sesuai dengan bidangnya masing -
masing. Baik Site Manager sampai logistik selalu kerjasama untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masingsebagaimana yang diterangkan dalam
managemen mutu perusahaan.
Mobilisasi personil utama maupun tenaga kerja akan menyesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya. Begitu pula jumlah tenaga kerja
yang akan dipakai juga menyesuaikan kegiatan yang akan dilaksanakan.
V.PENGELOLAAN PENGENDALIAN MUTU
Untuk mendapatkan hasil mutu pekerjaan yang disyaratkan, kami selalu melakukan
managemen pengendalian mutu mulai dari pengadaan material, cara kerja, personil dan
peralatan yang akan digunakan. Karena semua itu berpengaruh terhadap baik buruknya
mutu pekerjaan. Disamping itu untuk mendapatkan mutu pekerjaan yang baik selalu
dilakukan pengendalian bahan, pengendalian proses dan selalu melakukan inspeksi dan
tes. Semua pekerjaan harus direncanakan secara matang sebelum melakukan pekerjaan.
Semaua proses pelaksanaan pekerjaan selalu mengikuti spesifikasi teknis dan dokumen
kontrak yang telah ditentukan.
VI. PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar tanpa ada hambatan terutama menyangkut
keselamatan kerja, maka semua prosedur pekerjaan selalu mengikuti kaidah K3.
Baik para pekerja yang ada di lapangan maupun para pelaksana selalu mengindahkan
peraturan keselamatan kerja yang telah ditetapkan. Waktu dilapangan memakai sarana
keselamatan kerja terutama para pekerja erection gelagar jembatan maupun para operator
alat berat harus memakai helem proyek, sepatu karet dan sebagainya.
Dump truck pengangkut material supaya ditutup terpal agar di jalan tidak menimbulkan
permasalahan, misalnya polusi udara. Apalagi membawa batu belah agar tidak jatuh
dijalan yang bisa membahayakan pemakai jalan yang lainnya,
Peralatan dan obat-obatan supaya selalu tersedia di lapangan terutama kotak P3K selalu
diisi sesuai standar minimal obat-obatan untuk penanganan sementara.
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, semua tenaga kerja termasuk Direksi Pekerjaan
diasuransikan ke Jamsostek.
Orang yang tidak punya kepentingan dengan pekerjaan dilarang masuk ke dalam wilayah
kerja, jika ada orang lain / tamu yang berkunjung ke lokasi pekerjaan supaya ijin pada
penjaga proyek yang selaluberjaga-jaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
STRUKTUR ORGANISASI
URAIAN TUGAS
1. DIREKTUR
NY.BERTHA MANAFE SOMBUDIREKTUR
ANDI S GAURU,STKEPALA PELAKSANA
YUSHUA FAULIA,STPELAKSANA LAPANGAN
PAULUS F HANINGPENGAWAS LAPANGAN
NIKODEMUS MBAU
LOGISTIK
JULIANA MANAFE
ADMIN & KEU
Sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan pelaksanaan kegiatan perusahaan, mengkoordinir serta membimbing kegiatan perusahaan sehari-hari.
2. KEPALA PELAKSANA Mewakili Direktur dalam pelaksanaan proyek Memberikan arahan kepada Pelaksana dalam pengerjaan fisik proyek sesuai
dengan arahan Direktur Menjaga keberlangsungan proyek dari pihak pimpinan sampai dengan bawahan
3. PELAKSANA
Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi kewajibannya Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek Melakukan persiapan lapangan, termasuk pengukuran Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang telah dilaksanakan Memberikan perintah kepada pembantu pelaksana / mandor Dapat membuat opname borongan Membuat rekapitulasi kebutuhan material di proyek. Pelaksana juga berkewajiban memberikan usulan kepada pemilik apabila
menjumpai beberapa kesulitan dalam pelaksanaan.4. PENGAWAS LAPANGAN
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :- Mengawasi laju pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dari segi kualitas bahan
bangunan serta pelaksanaaannya.- Mengawasi ketepatan waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik.- Bertanggung jawab atas hasil pekerjaan kepada Owner/pemilik proyek.- Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, bulanan serta laporan
pekerjaan tambahan maupun pekerjaan kurang dan penyelesaian keuangan yang diakibatkannya.
5. LOGISTIK Menyimpan barang yang telah dibeli dan mengaturnya dengan baik agar barang
dapat keluar secara teratur Membuat laporan mengenai stock barang Mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan proyek Memberi informasi sedini mungkin atas produk yang sudah mencapai persediaan
yang minimum.
6. ADMINISTRASI DAN KEUANGAN Tugasnya meliputi admin dan lainnya yang mendukung pelaksanaan administasi
berjalan lancar Menjaga dan mengupdate informasi administasi mulai dari office supply,
stationaries.
Mempersiapkan arrangement meeting detail, absensi staff, serta melakukan hal-hal seperti surat menyurat.
Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi. Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak.
ANALISA TEKNIS
I PEKERJAAN PERSIAPAN1 Pembersihan Lokasi Ls 1.002 Penyediaan Air Kerja Ls 1.003 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1.00
Jangka waktu pelaksanaan HK 8
II PEKERJAAN GALIAN
1Galian tanah kolam embung dan pondasi tanggul embung menggunakan alat m3 1047.89Volume eksavator HK 10
2 Galian daerah saluran m3 13.65Volume pekerja Org 13.65Volume mandor Org 0.43Jangka waktu pelaksanaan HK 3
III PEKERJAAN TIMBUNAN 1 Pematangan tanah keliling embung dan saluran m3 26.40
Volume pekerja Org 13.2
Volume mandor Org 1.32
2Timbunan pilihan dasar kolam dipadatkan dengan alat
m364.00
Volume Tanah Timbunan m3 64
Volume pekerja Org 19.20Volume mandor Org 0.15Volume Eksavator Jam 4.8Jangka waktu pelaksanaan HK 7
IV PEKERJAAN PASANGAN1 Pasangan batu kali 1pc : 4psr m3 218.71
Volume semen Zak 892
Volume pasir M3 114
Volume batu kali M3 263
Volume pekerja Org 329
Volume tukang Org 164
Volume kepala tukang Org 17
Volume mandor Org 17
Jadwal pelaksanaan HK 21
2 Plesteran 1pc : 3psr M3 47.00
Volume semen Zak 10
Volume pasir M3 1
Volume pekerja Org 14Volume tukang Org 7Volume kepala tukang Org 0.7Volume mandor Org 0.7Jadwal pelaksanaan HK 7
3 Pasangan batu kosong dasar pondasi M3 17.00
Volume batu kali/batu karang M3 21
Volume pasir M3 8
Volume pekerja Org 13.26
Volume tukang Org 6.63
Volume kepala tukang Org 0.6
Volume mandor Org 0.6
Jadwal pelaksanaan HK 7
SPESIFIKASI
TEKNIS
SESUAI YANG
DIPERSYARATKAN
DALAM DOKUMEN