Metode Numerik
-
Upload
widia-anggraeni -
Category
Documents
-
view
209 -
download
2
description
Transcript of Metode Numerik
Page 2
Mengapa Metode Numerik
Seringkali beberapa persoalan matematika yang tidak selalu dapat diselesaikan oleh program aplikasi.
Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering), seperti Teknik Geofisika, Sipil, Mesin, Elektro, dan sebagainya.
Model matematika yang rumit ini adakalanya tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik yang sudah umum untuk mendapatkan solusi sejatinya (exact solution).
Page 4
Metode Analitik
metode penyelesaian model matematika dengan rumus-rumus aljabar yang sudah baku (lazim).
Metode analitik metode sebenarnya dapat memberikan solusi sebenarnya (exact solution) solusi yang memiliki galat/error = 0.
Metode analitik hanya unggul pada sejumlah persoalan matematika yang terbatas
Page 5
Metode Numerik
Metode numerik = teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi hitungan / aritmatika biasa.
Solusi angka yang didapatkan dari metode numerik adalah solusi yang mendekati nilai sebenarnya / solusi pendekatan (approximation) dengan tingkat ketelitian yang kita inginkan.
Karena tidak tepat sama dengan solusi sebenarnya, ada selisih diantara keduanya yang kemudian disebut galat / error.
Metode numerik dapat menyelesaikan persoalan didunia nyata yang seringkali non linier, dalam bentuk dan proses yang sulit diselesaikan dengan metode analitik
Page 6
Prinsip Metode Numerik
Metode numerik ini disajikan dalam bentuk algoritma – algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.
Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan analisis matematis, dengan tambah angrafis dan teknik perhitungan yang mudah.
Algoritma pada metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhtungan.
Dengan metode pendekatan, tentunya setiap nilai hasil perhitungan akan mempunyai nilai error (nilai kesalahan).
Page 7
Tahap Pemecahan Persoalan
PemodelanPenyederhanaan modelFormulasi NumerikPemrogramanOperasional (uji coba)Evaluasi
Page 8
Sumber kesalahan
Kesalahan pemodelancontoh: penggunaan hukum Newton asumsi benda adalah partikel
Kesalahan bawaancontoh: kekeliruan dlm menyalin data
salah membaca skalaKetidak tepatan dataKesalahan pemotongan (truncation error)Kesalahan pembulatan (round-off error)
Page 9
Pengantar
Setiap Manusia ↓ Kesalahan Kesalahan ↑ ↑ Biaya
↑ ↑ Korban, dll Kesempurnaan tujuan yang terpuji
Masalah? (sangat jarang terjadi) Contoh Kasus:
Aproksimasi “best” Hk. Newtons IIKecepatan benda jatuh = v2g.h BAGAIMANA KALAU ADAAngin? Perubahan tekanan Udara? Dimensi Benda?
Deviasi (Penyimpangan)
Page 10
Pendekatan dan Kesalahan
Angka Signifikan (Penting)Akurasi dan PresisiDefinisi KesalahanKesalahan PembulatanKesalahan PemotonganKesalahan Numerik Total(Kekeliruan, Kesalahan Formulasi, dan Ketidakpastian Data)
Page 11
Angka Signifikan (AS) Komputasi thd suatu bilangan Bilangan hrs meyakinkan ? Konsep angka signifikan keandalan sebuah nilai numerik Banyak angka signifikan banyaknya digit tertentu yg dpt dipakai dengan
meyakinkan Selain angka signifikan, jg ada angka taksiran Angka 0 (nol) tdk sll pasti mjd angka signifikan, why? Ketidakpastian kepastian, jk pakai notasi ilmiah
How?0,000123 mengandung 3 AS (nol bkn merupakan AS)0,00123 mengandung 3 AS (nol bkn merupakan AS)12.300 Tidak jelas berapa AS, karena msh di?kan nol itu
berarti atau tidak…!1,23 x 104 mengandung 3 AS (memakai notasi ilmiah) 1,230 x 104 mengandung 4 AS (memakai notasi ilmiah)1,2300 x 104 mengandung 5 AS (memakai notasi ilmiah)
Page 12
Dua arti penting angka signifikan“AS akan memberikan
kriteria untuk merinci seberapa keyakinan kita
mengenai hasil pendekatan dalam metode
numerik”
“AS memberikan pengabaian dari angka signifikan sisa utk
besaran-besaran yang spesifik yang tidak bisa
dinyatakan secara eksak krn jumlah digit yang terbatas”
(kesalahan pembulatan/round-off-error)
Angka Signifikan (AS)
Page 14
Akurasi dan Presisi
Presisi Jumlah angka signifikan yg
menyatakan suatu besaran Penyebaran dlm bacaan
berulang dari sebuah alatyg mengukur suatu perilaku fisik tertentu
Akurasi Dekatnya sebuah angka
pendekatan atau pengukuran thd harga sebenarnya yagn hendak dinyatakan
Inakurasi (Tdk akurat) Simpangan sistematis dari
kebenaran
Kesalahan “mewakili dua hal yaitu tidak akurat dan tidak presisi dari
ramalan yang dilakukan”
Page 16
Definisi Kesalahan
Kesalahan Numerik Adanya aproksimasiMeliputi: Kesalahan pemotongan (truncation error) saat aproksimasi
digunakan utk menyatakan suatu prosedur matematika eksak. Kesalahan pembulatan (round-off error) ketika angka2
aproksimasi dipakai utk menyatakan angka-angka pasti.
Sehingga, bisa dihubungkan:Harga Sebenarnya = pendekatan + Kesalahan
Bisa dikatakan: “Kesalahan numerik adalah setara terhadap ketidakcocokan antara yang sebenarnya dan aproksimasi”
Et = Harga sebenarnya – aproksimasi; Dimana, Et = harga pasti dari kesalahan; huruf t dimaksudkan bahwa ia adalah kesalahan “sebenarnya”
Page 17
Definisi Kesalahan
Alternatif yg selalu dipakai dlm menormalisasi kesalahan dgn mengunakan taksiran terbaik dari harga yang sebenarnya terhadap kesalahan aproksimasi itu sendiri, yaitu sbb:
εa = (Kesalahan aproksimasi/Aproksimasi)x 100%
Dimana: a = kesalahan tersebut dinormalisasikan thd sebuah harga aproksimasi.
Masalah & Sekaligus tantangan dlm Met-Num “menentukan taksiran kesalahan tanpa pengetahuan
mengenai harga yang sebenarnya”
Page 19
Deret Taylor & Analisa GalatPersamaan Non LinierPersamaan LinierInterpolasi & RegresiIntegrasi NumerikTurunan NumerikPersamaan Differensial
Materi:
Page 20
Outline Materi
Persamaan nirlanjar Sistem persamaan lanjarSelesaikan sistem persamaan lanjar x1a11x1 + a12x2 = c1a21x1 + a22x2 = c2untuk harga-harga x1 dan x2.
Selesaikan f(x) = 0 untuk x.
Turunan numerikDiberikan titik (xi, yi) dan titik(xi+1, yi+1). Tentukan f '(xi).
Page 21
Diberikan titik-titik (x0,y0), (x1,y1), …, (xn,yn). Tentukan polinompn(x) yang melalui semua titiktersebut
Interpolasi polinom
Integrasi numerik
Diberikan dy/dx = f(x,y) dandengan nilai awal y0 = y(x0) Tentukan nilai y(xt) untuk xt
R
Solusi persamaan diferensial biasa dengan nilai awal
Page 22
Penyelesaian:1. Secara analitis (untuk pers. sederhana)2. Secara numerik (untuk pers. sulit)
UMUM
Metode Numerik: teknik yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diformulasikan secara matematis dengan cara operasi hitungan (arithmetic).
Persamaan Matematis
Permasalahan di Bidang IPTEK
Page 23
Pengantar
Teknik dimana masalah matematika diformulasikan secara numerik/aritmatika
Cara penyelesaian matematis yang dikembangkan dari cara analitis dengan memasukkan unsur simulasi (komp)
Page 24
Terdapat kesalahan (error) terhadap nilai eksak
UMUM
Hasil penyelesaian numerik merupakan nilai perkiraan atau pendekatan dari penyelesaian analitis atau eksak.
METODE NUMERIK
Hasil:pendekatan dari penyelesaian Analitis (eksak)
Dalam proses perhitungannya (algoritma)dilakukan dengan iterasi dalam jumlah yang sangat banyak dan berulang-ulang KOMPUTER
Page 25
UMUM
Metode numerik banyak digunakan di berbagai bidang, seperti bidang teknik (sipil, elektro, kimia, dsb), kedokteran, ekonomi, sosial, dan bidang ilmu lainnya.
Berbagai masalah yang ada di berbagai displin ilmu dapat digambarkan dalam bentuk matematik dari berbagai fenomena yang berpengaruh. Misalnya gerak air dan polutan di saluran, sungai dan laut,aliran udara, perambatan panas, dsb dapat digambarkan dalam bentuk matematik.
Untuk itu diperlukan METODE NUMERIK untuk menyelesaikan persamaan permasalahan di atas.
Page 26
Peranan Komputer dalam MetNum
Komputer berperan besar dalam perkembangan bidang metode numerik. Hal ini mudah dimengerti karena perhitungan dengan metode numerik
adalah berupa operasi aritmetika. Sayangnya, jumlah operasi aritmetika ini umumnya sangat banyak dan
berulang, sehingga perhitungan secara manual sering menjemukan. Manusia (yang melakukan perhitungan manual ini) dapat membuat
kesalahan dalam melakukannya. Komputer berperanan mempercepat proses perhitungan tanpa
membuat kesalahan.
Page 27
Peranan Komputer dalam MetNum (1)
Penggunaan komputer dalam metnum untuk memprogram. metnum diformulasikan menjadi program komputer Mempercepat perhitungan numerik Dapat mencoba berbagai kemungkinan solusi yang terjadi
akibat perubahan beberapa parameter. Solusi yang diperoleh juga dapat ditingkatkan ketelitiannya
dengan mengubah- ubah nilai parameter.
Page 28
Peranan Komputer dalam MetNum (2)
c/ solusi sistem persamaan lanjar yang besar menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan dengan komputer.
Perkembangan metnum:
– penemuan metode baru– modifikasi metode yang sudah ada agar lebih mangkus– analisis teoritis dan praktis algoritma untuk proses
perhitungan baku– pengkajian galat,– penghilangan jebakan yang ada pada metode
Page 29
Mengapa Harus Belajar MetNum?
Para ahli ilmu, dalam pekerjaannya sering berhadapan dengan persamaan matematik.
Persoalan diformulasikan ke dalam model yang berbentuk persamaan matematika.
Persamaan muncul sangat kompleks & >=1 Media komputer cara penyelesaian persoalan matematika dengan cepat
dan akurat.
Page 30
Mengapa Harus Belajar MetNum?
Alat bantu pemecahan masalah matematika yang sangat ampuh. Mampu menangani sistem persamaan besar, kenirlanjaran, dan
geometri yang rumit bid rekayasa tidak mungkin dipecahkan secara analitik.
Menyederhanakan matematika sulit menjadi operasi matematika yang mendasar.
Page 31
Tahap” Memecahkan Persoalan Secara Numerik
1. PemodelanPersoalan dunia nyata dimodelkan ke dalam persamaan matematika
2. Penyederhanaan model
– Model matematika yang dihasilkan dari tahap 1 terlalu kompleks, yaitu memasukkan banyak peubah (variable) atau parameter.
– Semakin kompleks model matematikanya– Semakin rumit penyelesaiannya. – Penyederhanaan menjadi lebih sederhana sehingga
solusinya akan lebih mudah diperoleh.
Page 32
Tahap” Memecahkan Persoalan Secara Numerik (1)
3. Formulasi numerik
– menentukan metode numerik yang akan dipakai bersama -sama dengan analisis galat awal (yaitu taksiran galat, penentuan ukuran langkah, dan sebagainya).
Pemilihan metode didasari pada pertimbangan:- apakah metode tersebut teliti?- apakah metode tersebut mudah diprogram dan waktu pelaksanaannya cepat?- apakah metode tersebut tidak peka terhadap perubahan data yang cukup kecil?
– menyusun algoritma dari metode numerik yang dipilih.
Page 33
Tahap” Memecahkan Persoalan Secara Numerik (2)
4. Pemrogramanmenerjemahkan algoritma ke dalam program komputer dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman yang dikuasai.
5. Operasionaldata uji coba sebelum data yang sesungguhnya.
6. Evaluasi- Bila program sudah selesai dijalankan dengan data yang sesungguhnya, maka hasil yang diperoleh diinterpretasi.
- Interpretasi meliputi analisis hasil run dan membandingkannya dengan prinsip dasar dan hasil-hasil empirik untuk menaksir kualitas solusi numerik, dan keputusan untuk menjalankan kembali program dengan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Page 35
Peran Ahli Informatika dalam MetNum
Orang Informatika berperan pada tahap 3, 4, 5 Agar lebih memahami dan menghayati persoalan, sebaiknya orang
Informatika juga ikut dilibatkan dalam memodelkan, namun perannya hanyalah sebagai pendengar.
Tahap 6 memerlukan kerjasam informatikawan dengan pakar bidang bersangkutan.
Bersama-sama dengan pakar, informatikawan mendiskusikan hasil numerik yang diperoleh, apakah hasil tersebut sudah dapat diterima, apakah perlu dilakukan perubahan parameter, dsb.
Page 36
Perbedaan MetNum vs Analisis Numerik
Metode numerik algoritma, menyangkut langkah-langkah penyelesaian persoalan secara numerik
Analisis numerik terapan matematika untuk menganalisis metode analisis galat dan kecepatan konvergensi sebuah metode.
Teorema” matematika banyak dipakai dalam menganalisis suatu metode.
Page 37
KESALAHAN (ERROR)
Penyelesaian secara numeris memberikan nilai perkiraan yang mendekati nilai eksak (yang benar), artinya dalam penyelesaian numeris terdapat kesalahan terhadap nilai eksak.
Terdapat tiga macam kesalahan:1. Kesalahan bawaan: merupakan kesalahan dari nilai data.
Misal kekeliruan dalam menyalin data, salah membaca skala atau kesalahan karena kurangnya pengertian mengenai hukum-hukum fisik dari data yang diukur.
2. Kesalahan pembulatan: terjadi karena tidak diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan, artinya nilai perkiraan digunakan untuk menggantikan bilangan eksak.contoh, nilai:8632574 dapat dibulatkan menjadi 86330003,1415926 dapat dibulatkan menjadi 3,14
Page 38
KESALAHAN (ERROR)
3. Kesalahan pemotongan: terjadi karena tidak dilakukan hitungan sesuai dengan prosedur matematik yang benar. Sebagai contoh suatu proses tak berhingga diganti dengan proses berhingga.Contoh fungsi dalam matematika yang dapat direpresentasikan dalam bentuk deret tak terhingga yaitu:
..........!4!3!2
1432
xxxxe x
Nilai eksak dari diperoleh apabila semua suku dari deret tersebut diperhitungkan. Namun dalam prakteknya,sulit untuk menghitung semua suku sampai tak terhingga. Apabila hanya diperhitungkan beberapa suku pertama saja, maka hasilnya tidak sama dengan nilai eksak. Kesalahan karena hanya memperhitungkan beberapa suku pertama disebut dengan kesalahan pemotongan.
xe
Page 39
KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
Hubungan antara nilai eksak, nilai perkiraan dan kesalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
p = p* + Ee
dengan:p : nilai eksakp* : nilai perkiraanEe : kesalahan terhadap nilai eksak
Sehingga dapat dicari besarnya kesalahan adalah sebagai perbedaan antara nilai eksak dan nilai perkiraan, yaitu:
Ee = p – p*
Kesalahan Absolut
Pada kesalahan absolut,tidak menunjukkan besarnya tingkat kesalahan
Page 40
KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
Kesalahan relatif: besarnya tingkat kesalahan ditentukan dengan cara membandingkan kesalahan yang terjadi dengan nilai eksak.
pEe
e
Kesalahan Relatif terhadap nilai eksak
Kesalahan relatif sering diberikan dalam bentuk persen.
%100p
Eee
Page 41
KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
%100
pEa
a
Dalam metode numerik, besarnya kesalahan dinyatakan berdasarkan nilai perkiraan terbaik dari nilai eksak,sehingga kesalahan mempunyai bentuk sebagai berikut:
dengan:Ea : kesalahan terhadap nilai perkiraan terbaikp* : nilai perkiraan terbaikIndeks a menunjukkan bahwa kesalahan dibandingkan terhadap nilai perkiraan (approximate value).
Page 42
KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
Dalam metode numerik, sering dilakukan pendekatan secara iteraktif, dimana pada pendekatan tersebut perkiraan sekarang dibuat berdasarkan perkiraan sebelumnya.Dalam hal ini, kesalahan adalah perbedaan antara perkiraan sebelumnya dan perkiraan sekarang.
%1001*
*1
*
n
nn
a ppp
dengan: : nilai perkiraan pada iterasi ke n : nilai perkiraan pada iterasi ke n + 1
np*1
*np
Page 43
SOAL
1. Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan hasil 9999 cm dan 9 cm. Apabila panjang yang benar (eksak)berturut-turut adalah 10.000 cm dan 10 cm, hitung kesalahan absolut dan relatif.
2. Hitung kesalahan yang terjadi pada nilai ex dengan nilai x = 0,5 apabila hanya diperhitungkan beberapa suku pertama saja. Nilai eksak dari e0,5 = 1,648721271
Page 44
DERET TAYLOR(Persamaan Deret Taylor)
Deret Taylor merupakan dasar untuk menyelesaikan masalah dalam metode numerik,terutama penyelesaian persamaan diferensial.Bentuk umum deret Taylor:
Jika suatu fungsi f(x) diketahui di titik xi dan semua turunan f terhadap x diketahui pada titik tersebut, maka dengan deret Taylor dapat dinyatakan nilai f pada titik xi+1 yang terletak pada jarak ∆x dari titik xi .
n
n
in
iiiii Rnxxfxxfxxfxxfxfxf
!
)(.....!3
)('''!2
)(''!1
)(')()(32
1
f(x)Order 2
Order 1
xi xi+1
f(xi ) : fungsi di titik xi
f(xi+1 ) : fungsi di titik xi+1
f’, f’’,..., f n : turunan pertama, kedua, ...., ke n dari fungsi
∆x : jarak antara xi dan xi+1
Rn : kesalahan pemotongan
! : operator faktorial
Page 45
Dalam praktek sulit memperhitungkan semua suku pada deret Taylor tersebut dan biasanya hanya diperhitungkan beberapa suku pertama saja.1. Memperhitungkan satu suku pertama (order nol)
Artinya nilai f pada titik xi+1 sama dengan nilai pada xi . Perkiraan tersebut benar jika fungsi yang diperkirakan konstan. Jika fungsi tidak konstan, maka harus diperhitungkan suku-suku berikutnya dari deret Taylor.
2. Memperhitungkan dua suku pertama (order satu)
3. Memperhitungkan tiga suku pertama (order dua)
)()( 1 ii xfxf Perkiraan order nol
!1)(')()( 1
xxfxfxf iii
Perkiraan order satu
!2)(''
!1)(')()(
2
1xxfxxfxfxf iiii
Perkiraan order dua
DERET TAYLOR(Persamaan Deret Taylor)
Page 46
ContohDiketahui suatu fungsi f(x) = -2x3 + 12x2 – 20x + 8,5. Dengan menggunakan deret Taylor order nol, satu, dua dan tiga, perkirakan fungsi tersebut pada titik xi+1 = 0,5 berdasar nilai fungsi pada titik xi = 0.
Solusi:1. Memperhitungkan satu suku pertama (order nol)
2. Memperhitungkan dua suku pertama (order satu)
5,85,8)0(20)0(12)0(2)0()5,0()( 231 ffxf i
5,1105,8
)5,0)(20)0(24)0(6(5,8
!105,0)0(')0(
!1)(')()5,0()(
2
1
ff
xxfxffxf iii
DERET TAYLOR(Persamaan Deret Taylor)
Page 47
DERET TAYLOR(Kesalahan Pemotongan)
Deret Taylor akan memberikan perkiraan suatu fungsi yang benar jika semua suku dari deret tersebut diperhitungkan. Dalam prakteknya hanya beberapa suku pertama saja yang diperhitungkan sehingga hasilnya tidak tepat seperti pada penyelesaian analitik. Sehingga terdapat kesalahan (error) yang disebut dengan kesalahan pemotongan (truncation error, Rn), yang ditulis:
.....!)2(
)(!)1(
)()(2
21
11
nxxf
nxxfxOR
n
in
n
inn
n
O(∆xn+1) berarti kesalahan pemotongan mempunyai order ∆xn+1 atau kesalahan adalah sebanding dengan langkah ruang pangkat n+1.Kesalahan pemotongan tersebut adalah kecil apabila:1. Interval ∆x adalah kecil.2. Memperhitungkan lebih banyak suku dari deret Taylor
Page 48
DIFERENSIAL NUMERIK(Diferensial Turunan Pertama)
Diferensial numerik digunakan untuk memperkirakan bentuk diferensial kontinyu menjadi bentuk diskret.Untuk menghitung diferensial turunan pertama dapat diturunkan berdasar deret Taylor, yang dapat dituliskan dalam bentuk:
)(!1
)(')()( 21 xOxxfxfxf iii
)()()(
)(' 1 xOx
xfxfxf
xf ii
i
Turunan pertama dari f terhadap titik xi didekati oleh kemiringan garis yang melalui titik B(xi,f(xi)) dan titik C(xi+1,f(xi+1)).Bentuk diferensial di atas disebut diferensial maju order satu.
A B
C
i-1 i i+1
majuterpusat
mundur
Garis singgung di titik i
x
y
Page 49
DIFERENSIAL NUMERIK(Diferensial Turunan Pertama)
Jika data yang digunakan adalah titik xi dan xi-1 maka disebut diferensial mundur, dan deret Taylor menjadi:
Atau.....
!3)('''
!2)(''
!1)(')()(
32
1
xxfxxfxxfxfxf iiiii
)(!1
)(')()( 21 xOxxfxfxf iii
)()()(
)(' 1 xOx
xfxfxf
xf ii
i
A B
C
i-1 i i+1
majuterpusat
mundurGaris singgung di tit
ik i
x
y
Page 50
DIFERENSIAL NUMERIK(Diferensial Turunan Pertama)
A B
C
i-1 i i+1
majuterpusat
mundurGaris singgung di tit
ik i
x
y
Jika data yang digunakan adalah titik xi-1 dan xi+1 maka disebut diferensial terpusat. Apabila pers. deretTaylor dikurangi pers. Deret Taylor (untuk diferensial mundur) didapat :
atau
atau
.....!3
)('''2!1
)('2)()(3
11
xxfxxfxfxf iiii
6)('''
2)()(
)('2
11 xxfx
xfxfxf
xf
iii
i
)(' ixf
)(2
)()()(' 211 xO
xxfxf
xfxf ii
i